Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah
Analisa Makanan dan Minuman
Oleh :
Kelompok 13
Dita Lestari
Dinnar P
Fauziah Illahi
Tasya Farida
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT karena telah memberikan
kita kesehatan. Shalawat serta salam tetap kita curahkan kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW. Karena dengan perjuangan dan jihad dari dakwah
beliau sekarang kita bisa merasakan nikmatnya iman dan islam dari agama yang
beliau sebarkan. Dan semoga kelak kita menjadi umat yang beliau syafaati di
padang tandus yang tidak kita temui syafaat selain dari beliau.
Makalah ini dibuat dengan judul KOAGULASI, FLOKULASI DAN
TEKNIK JAR TEST yang diharapkan bisa mengerti apa yang disampaikan.
Makalah ini masih sangat sederhana dan masih banyak sekali ditemukan
kekurangan baik isi, atau kata yang kurang tepat dalam penyajiannya dan kami
sangat mengharap kritik dan saran untuk meyempurnakan makalah ini. Walaupun
demikian makalah ini juga sangat bermanfaat bagi kita karena dengan membaca
makalah ini kita mengetahui tentang bakteriologi air. Demikian sebagai pengantar
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................3
2.1 Kelebihan dan Kekurangan Masing-masing Koagulan.................................3
2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koagulasi-Flokulasi..............................9
2.3 Mekanisme Flokulasi dan Koagulasi...........................................................13
2.4 Teknik Jar Test .............................................................................................14
BAB III PENUTUP..............................................................................................26
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................26
3.2 Saran...............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Metode pengolahan air
pengolahan secara fisika dan kimia. Metode pengolahan fisik yang sering
digunakan adalah Flokulasi,Sedimentasi,sedangkan metode pengolahan
air secara kimiawi Koagulasi. Koagulasi merupakan mekanisme dimana
partikel-partikel koloid yang bermuatan negative akan di netralkan,
sehingga muatan yang netral tersebut saling melekat dan menempel satu
sama lain,kemudian membentuk flok. Untuk menambah besar ukuran
kolid dapat dilakukan dengan jalan reaksi kimia diikuti dengan
pengumpulan atau dengan cara penyerapan.
Untuk mempercepat pengendapan kotoran maka ditambahkan
koagulan dengan dosis yang tepat ebab dengan dosis yang terlalu banyak
tidak ada pengaruhya bila sudah tercapai titik jenuh pengendapan.
Pemilihan jenis dan dosis flokulan atau koagulan yang harus dilakukan
terlebih dahulu dalam skala laboratorium dengan menggunakan Jar Test.
Jar Test adalah suatu percobaan yang berfunfsi untuk menentukan dosis
optium dalam koagulan yang digunakan alam proses pengolahan air
bersih.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing Koagulan ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi koagulasi-flokulasi?
3. Bagaimana mekanisme flokulasi dan koagulasi?
4. Bagaimana teknik Jar Test?
C. TUJUAN
1. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing koagulan.
2. Mengetahui factor-faktor yang memepengaruhi koagulasi-flokulasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOAGULAN
Reaksi
Nama
Formula
Bentuk
Dengan
Air
pH
Optimum
Aluminium
sulfat,
sulfat,
Alum Al2(SO4)3.xH2O,
Alum, x = 14,16,18
Bongkah,
bubuk
Asam
6,0 7,8
Basa
6,0 7,8
Salum
Sodium aluminat
NaAlO2atau
Na2Al2O4
Bubuk
Polyaluminium
Aln(OH)mCl3n-m
Chloride, PAC
Ferri sulfat
Fe2(SO4)3.9H2O
Ferri klorida
FeCl3.6H2O
Ferro sulfat
FeSO4.7H2O
Cairan,
bubuk
Kristal
halus
Bongkah,
cairan
Kristal
halus
Asam
6,0 7,8
Asam
49
Asam
49
Asam
> 8,5
1.
2.
3.
4.
Chlorinated copperas
Dibuat dengan menambahkan klorin untuk mengioksidasi
Ferrous Sulfate. Keuntungan penggunaan koagulan ini adalah
dapat bekerja pada jangkauan pH 4,8 hingga 11.
5.
6.
lunak
sehingga
akan
mempersulit
proses
mempersingkat
waktu
pengendapan
dan
koagulan
sekunder
yang
ditambahkan
setelah
Aln(OH)mCl3n-m
demikian
tidak
diperlukan
pengoreksian
belerang
dengan
senyawa
dosis
karboksilat
cukup
akan
rantai
siklik
makromolekul
terutama
gugusan
protein,
dosis
berlebih
maka
akan
didapatkan
hasil
mengandung
suatu
polimer
khusus
dengan
diperkuat
dengan
rantai
polimer
dari
gugus
demikian
walaupun
ukuran
kolam
bagi
organik
persenyawaan
lainnya
kimia
yang
yang
terdiri
dari
ditambahkan
akan
adsorbsi
karbon
aktif
tergantung
dari
silica
memberikan
keuntungan
antara
lain
serta
memperkeras
flok
yang
1.
Pemilihan
bahan
kimia.
Pemilihan
koagulan
dan
koagulan
3.
optimum
bagaimanapun
juga
akan
4.
Kekeruhan
misalnya
makin
rendah
kekeruhan,
makin
sukar
memperoleh
koagulasi
yang
baik,
dosis
optimum
pada
kekeruhan
saat-saat
yang
drastis
tertentu
dimana
terjadi
perubahan
(waktu
musim
hujan/banjir)
perlu
flok yang lain dari proses koagulasi dan flokulasi sangat tergantung dari
dosis koagulasi yang dibutuhkan Bila pembubuhan koagulan sesuai dengan
dosisyang dibutuhkan maka proses pembentukan inti flok akan berjalan
dengan baik.
8.
Penentuan
pH
optimum
dengan
jar-test.
Untuk kasus tertentu ( pada pH air baku rendah dan pada dosis koagulan
yang relatif besar ) dan untuk mempertahankan pH optimum, maka
diperlukan koreksi pH pada proses koagulasi, dengan penambahan bahan
alkali seperti : soda abu ( Na2CO3 ) , kapur ( CaO ) atau kapur hidrat
{ Ca(OH)2 }. Dilakukan penentuan dosis alkali pada dosis optimum
koagulan yang digunakan.
9.
Karakteristik
ion-ion
dalam
air.
Pengaruh ion-ion yang terlarut dalam air terhadap proses koagulasi yaitu :
pengaruh anion lebih bsar daripada kation. Dengan demikian ion natrium,
kalsium dan magnesium tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap
proses koagulasi.
10. Kecepatan pengadukan
Tujuan pengadukan adalah untuk mencampurkan koagulan ke dalam air.
Dalam pengadukan hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengadukan harus
benar-benar merata, sehingga semua koagulan yang dibubuhkan dapat
bereaksi dengan partikel-partikel atau ion-ion yang berada dalam air.
Kecepatan pengadukan sangat berpengaruh terhadap pembentukan flok bila
pengadukan terlalu lambat mengakibaykan lambatnyaflok terbantuk dan
sebaliknya apabila pengadukan terlalu cepat berakibat pecahnya flok yang
terbentuk
Flokulasi
1.
koagulan
Pemilihan jenis koagulan didasarkan pada pertimbangan segi ekonomis
dan daya efektivitas daripada koagulan dalam pembentukan flok. Koagulan
dalam bentuk larutan lebih efektif dibanding koagulan dalam bentuk serbuk
atau butiran.Untuk menghasilkan inti flok yang lain dari proses koagulasi dan
flokulasi sangat tergantung dari dosis koagulasi yang dibutuhkan Bila
pembubuhan koagulan sesuai dengan dosisyang dibutuhkan maka proses
pembentukan inti flok akan berjalan dengan baik.
3.
koagulan
primer
atau
utama
bertujuan
untuk
4.
Waktu flokulasi
gumpalan (flok) yang berasal dari partikel koloid yang ada dalam contoh
air yang selanjutnya dipisahkan pada proses flokulasi.proses penggumpalan
menetralkan
partikel
koloidpartikel
koloid
akan
bersentuhan
satu
sama
lain
polimer
organik
atau
anorganikmakroflokukuranmaksimummakroflok
mengendap .
Proses flokulasi biasanya dilakukan selama 15 atau 20 menit
sampai 1 jam atau lebih
Mekanisme flokulasi:
1. Mekanisme perikinetik (micro-flocculation) flokulasi pada partikel
koloid1 atau yang lebih kecil karena gerak Brownian
2. Mekanisme
ortokinetik(macro-flocculation)flokulasi
yang
test
adalah
suatu
percobaan
yang
berfungsi
untuk
air
bersih.
Selain
pemberian
koagulan,
diperlukan
sederhana
untuk
proses
koagulasi,
flokuIasi
dan
flok-flok.
Kemudian
limbah
didiamkan
untuk
BAl
LI
Dosis Optimum
Dosis optimum diperoleh dari hasil percobaan Jar Test pada 1 liter air
baku yang menghasilkan proses penjernihan terbaik. Nilai 1 liter air
baku
selayaknya
tidak
dikurangi
volumenya
karena
akan
1.
Buat
Larutan Induk
Alumunium
Sulfat
1%
dengan
melarutkan
10
gram
Alumunium
Sulfat ke dalam 1 liter air bersih (bebas kekeruhan).
2.
Tampung
ke
dalam
beberapa
gelas
(usahakan
yang
transparan) 1
liter
sampel
3. Tambahkan
larutan induk
4.
Lakukan
pengadukan
cepat selama
10
menit
dengan
kecepatan
100
RPM
dilanjutkan
dengan pengadukan lambat selama 20 menit dengan kecepatan 20
RPM.
5.
Biarkan
beberapa
saat
untuk
proses
terjadinya
pengendapan.
6.
sampel
dengan
Pilih
tingkat kekeruhan kurang dari 5 NTU dan itu yang disebut dosis
optimum.
7.
Lakukan
perhitungan
untuk
sejumlah
volume
baku
air
yang
akan diolah.
Contoh Soal
1. Berapakah Aluminium Sulfat yang harus ditambahkan ke dalam
10.000 liter air baku yang akan diolah jika data dari hasil Jar Test
menunjukkan dosis optimum dengan larutan induk 1% adalah 5 ml
untuk 1 liter air sampel?
Penyelesaian:
LI 1%
10 g/l = 10 g/1000 ml
DO
5 ml/l = 5 ml/1000 ml
Vab
10.000 l = 10.000.000 ml
BAl
LI x DO x Vab
500 gram
0,5 kg
METODOLOGI PRAKTIKUM
A.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kertas indikator pH
8.
Kuvet 4 buah
9.
Tissue
10.
Spektrofotometer
Bahan:
1.
2.
NaOH 0,1 N
3.
Indikator PP
4.
Cara Kerja
PROSEDUR
a.
Pengaturan
HASIL
pH
sampel
Sampel
yang
digunakan
memiliki pH 6-8.
3. pH
larutan
diukur
dengan
pH
indikator pH.
larutan
diketahui
bersifat
asam.
4. Jika
larutan
(pH>7),
bersifat
larutan
basa
dititrasi
5. Jika
larutan
(pH<7),
bersifat
larutan
asam
dititrasi
Larutan
dititrasi
dan
volume
6.
U
n
gelas
berukuran
(titran)
yang
NaOH
beaker ml.
1000
ml
limbah
dimasukkan
ke
dalam
Dalam
masing-masing
gelas
Stopwatch disiapkan.
jar
dengan
test
dinyalakan
menekan
tombol
POWER.
Alat
jar
test
tidak
akan
pada
angka
16
menit.
6. Kecepatan
putaran
diset
Sampel
dalam
gelas
beaker
7. Larutan
NaOH/HCl
dibutuhkan
yang
kemudian
tawas
yaitu
6-8
dengan
berbeda
dan
volume
yang
mengalami
menit.
30 ml dimasukkan ke dalam
3 beaker secara bersamaan,
lalu stopwatch dihidupkan.
Campuran
diaduk
dengan
1 menit.
9. Dilanjutkan
lambat
10. Setelah
15
menit,
alat
selama
30
menit.
Nilai
TSS
diketahui
sebagai
portable berikut:
Sampel kontrol = >1000 mg/L
Sampel dengan 10 ml tawas =
801 mg/L
Sampel dengan 20 ml tawas =
786 mg/L
Sampel dengan 30 ml tawas =
>1000 mg/L
A.
Hasil
VOLUME
N
O
TITRAN
SAMPEL
(NaOH)
(ml)
1
2
3
4
Limbah
cair
tahu
600 ml
Limbah
cair
tahu
600 ml
Limbah
cair
tahu
600 ml
Limbah
cair
tahu
600 ml
Hasil
dari
VOLUME
TAWAS
(ml)
Ambang
TSS
Batas
(mg/L)
TSS
(mg/L)
27
>1000
100
27
10
801
100
27
20
786
100
27
30
>1000
100
praktikum
ini
adalah
berupa
nilai
TSS
(Total
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Kelebihan dan kekurangan Koagulan :
1. Alumunium sulfat (Al2(SO4)3.14H2O)
Penggunaan tawas memiliki keuntungan yaitu harga
relatif murah dan sudah dikenal luas oleh operator water
treatment.
Namun
Ada
juga
kerugiannya,
yaitu
tidak
mikroflok
(terlihat).
Faktor-faktor
yang
3. Mekanisme Flokulasi
1. Mekanisme perikinetik (micro-flocculation) : Flokulasi pada
partikel koloid1 atau yang lebih kecil karena gerak
Brownian.
2. Mekanisme ortokinetik(macro-flocculation) : Flokulasi yang
didasarkan pada perbedaan kecepatan dalam air limbah
yang dapat menyebabkan adanya interaksi partikel(> 1 ).
koagulan/flokulan
pembantu,ukuran
flok,
4. Jar test adalah suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan dosis
optimal koagulan yang digunakan pada proses pengolahan air bersih.
Prinsip kerja jar test adalah membuat air limbah bergerak berputar searah,
sehingga padatan yang tercampur dalam cairan limbah akan bergerak
searah. Perputaran tersebut dilakukan dengan 2 kecepatan yaitu kecepatan
tinggi yang digunakan untuk memisahkan partikel dengan cairan dan
kecepatan lambat digunakan untuk membentuk flok-flok. Kemudian
limbah didiamkan untuk mengendapkan flok-flok yang telah terbentuk.
B. SARAN
Kita
harus
mengetahui
kelebihan
dan
kekurangan
dari
DAFTAR PUSTAKA
https://smk3ae.wordpress.com/2008/11/30/meninjau-proses-koagulasi-flokulasidalam-suatu-instalasi-pengolahan-air/ diunduh Sabtu, 26 September 2015 pukul
21.30
http://bangunromel.blogspot.co.id/2013/04/jenis-koagulan-dan-flokulan.html
diunduh Sabtu, 26 September 2015 pukul 21.33
http://ilmukesmas.com/koagulasi/ diunduh Minggu, 4 Agustus 2015 pukul 20.00
Wahyuni, Yeni.2015.Modul Prkatikum AMAMI 1. Bandung