Você está na página 1de 7

Analisis RPP

Analisis RPP berdasarkan :


1. Intellectual Quality
High-order thinking
Untuk yang high order thinking khususnya pada RPP yang saya buat belum
muncul karena saya memberikan suatu soal atau pun permasalahan yang standar
dimana masih belum mencapai kriteria untuk berpikir tingkat tinggi (Higher

Order Thinking)
Deep knowledge
Dalam pembelajaran khususnya pada saat berdiskusi guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat mereka dan

memberikan sanggahan pendapat temannya.


Deep Understanding
Untuk Deep Understanding sudah muncul pada RPP yang saya buat, karena di
dalam RPP terdapat diskusi kelompok pada Kegiatan inti fase ke II seperti
gambar berikut :

Setelah diskusi kelompok maka salah satu kelompok akan maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil diskusinya,

sehingga siswa dapat saling

memberikan argument dan saling berdiskusi.

Substantive conversation
Sudah ada, karena di dalam RPP yang saya buat saya memberikan kegiatan
diskusi dimana pada kegiatan itu siswa dituntut untuk menyelesaikan
permasalahan. Selama ada yang belum paham maka saya mengijinkan siswa
untuk bertanya baik saat berdiskusi maupun saat saya menerangkan. Selain itu
saya sebagai guru juga memberikan pertanyaan kepada siswa, sehingga timbul
suatu komunikasi baik dari guru mapun dari siswa.

2. Connectedness

Knowledge Integration
Sudah ada, karena materi yang diajarkan di SMA Kelas X Semester 1 adalah
Eksponen dan logaritma, dan di SMP sudah dikenalkan sedikit mengenai materi
eksponen maka tinggal menghubungkan materi yang sudah diketahui siswa
dengan materi yang akan dipelajari.

Connectedness to the world


Sudah ada di dalam RPP bagian pendahuluan no 3 seperti pada gambar berikut :

Pada deskripsi kegiatan yang no 3, guru memberikan motivasi dengan


menampilkan penggunaan eksponen dalam kehidupan sehari-hari melalui ppt,
namun karena di SMA Negeri 1 Cerme fasilitas untuk LCD dan proyektornya
tidak memadai maka penyampaiannya hanya menggunakan metode ceramah.
Contoh aplikasi atau penerapan eksponen yaitu tentang perkembang biakan
bakteri, dari contoh ini siswa diajak untuk mengetahui aplikasi eksponen dalam
kehidupan sehari-hari.

Problem-based curriculum
Untuk Problem-based curriculum sesuai dengan RPP yang saya buat
menggunakan model pembelajaran problem based learning, dimana terdapat
suatu permasalahan seperti berikut ini :

Dalam permasalahan diatas siswa diberikan suatu permasalahan tentang sebuah


kertas yang akan dilipat secara terus menerus sehingga akan didapatkan suatu
konsep mengenai hubungan banyak lipatan dengan banyak bidang kertas yang
terbentuk.
Berdasarkan permasalahan tersebut menurut saya karena ada permasalahan
kemudian diselesaikan oleh siswa maka ini merupakan RME (Realistic
Mathematics Education)

3. Supportive Classroom environment

Student direction
Sudah ada di dalam RPP yang saya buat. Untuk student directionnya yaitu setelah
siswa menemukan konsep eksponen dan sifat-sifat eksponen baru saya ajarkan
untuk menggunakan sifat eksponen sesuai karakteristik soal.

Contoh :

Setelah siswa merumuskan Rumus

Volume dan Luas Balok maka siswa

diarahkan untuk menggunakan rumus yang sudah mereka pelajari.

Social Support
Tidak ada , karena RPP yang saya buat tidak ada ke istimewaan pada LKS /
Worksheet bagi siswa yang memiliki karakteristik siswa pintar, sedang, atau pun
5

rendah. Jadi LKSnya saya buat menyeluruh baik untuk siswa yang pintar, sedang
dan rendah.

Academic engagement
Untuk Academic engagement siswa sangat antusias, tidak bosan. Karena dalam
pembelajaran saya membagi beberapa kelompok yang setiap kelompok
beranggotakan 4 siswa. Dari pembagian tersebut kemudian siswa saya berikan
LKS yang di dalamnya terdapat permasalahan dan latihan untuk diselesaikan
selama waktu yang sudah ditentukan. Kemudian setelah waktu habis siswa
mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing sehingga siswa tidak
bosan dan jenuh selama proses kegiatan belajar mengajar.

4. Recognition of difference
Cultural knowledge
Untuk cara mengajarnya, saya tidak memandang suku, agama dan ras, karena
kebanyakan siswa saya beragama muslim, hanya ada 1 siswa yang beragama lain.
Berdasarkan Rpp yang saya buat juga tidak ada catatan khusus untuk cara
mengajar , saya buat sama semua tidak memandang ras, suku maupun agama.

Inclusivity
Siswa yang saya ajar tidak ada yang berkebutuhan khusus sehingga cara mengajar
saya seperti biasa sesuai LKS yang saya buat.

Analisis Kesesuaian RPP dengan Pembelajaran di Kelas

Pada saat mengajar di kelas, sudah sesuai dengan RPP yang saya buat, namun yang sedikit
tidak sesuai adalah
A. Dalam hal penggunaan waktu :
1. Kesesuaian waktu dengan RPP yang saya buat tidak sesuai dengan apa yang saya
ajarkan di kelas. Karena di dalam RPP yang saya buat terdapat kegiatan berdiskusi
dimana dalam kegiatan tersebut siswa membutuhkan waktu yang lama untuk
menyelesaikan permasalahan di dalam LKs.
2. Selain berdiskusi , salah satu perwakilan

kelompok

akan

maju

dan

mempresentasikan sesuai hasil diskusi kelompok mereka. Selama presentasi tersebut


siswa juga membutuhkan waktu yang lama, sehingga tidak sesuai dengan RPP yang
saya buat.
B. Dalam hal kendala atau tantangan :
1. Kendalanya yaitu tentang fasilitas, dimana untuk kelas yang saya ajar tidak ada LCD
dan Projector sehingga kegiatan belajar mengajar kurang maksimal. Karena RPP
yang saya buat terdapat motivasi yang akan saya sampaikan ke siswa dengan
menggunakan power point , dengan kurangnya fasilitas LCD dan projector maka hal
tersebut tidak bisa dilakukan.
C. Dalam Hal Kuis yang tertera pada RPP
1. Di dalam RPP yang saya buat terdapat Lembar Kuis dimana akan saya berikan di
akhir pembejaran setelah kegiatan diskusi dan presentasi. Namun karena kegiatan
presentasi dan diskusi membutuhkan waktu lama sehingga Kuis yang sudah saya
buat tidak terlaksana, sehingga tidak sesuai dengan RPP yang saya buat.

Demikian Analisis RPP berdasarkan productive pedagogy dan kesesuaian RPP dengan
yang di lakukan di kelas.

Name : Deny Agus Dwianto


Class : 2012 i
NIM

: 12030174259

Você também pode gostar