Você está na página 1de 6

I.

Dasar Teori
Anatomi berasal dari bahasa Yunani anatomia, dari anatemnein yang berarti
memotong. Anatomi sendiri berarti cabang dari ilmu biologi yang berhubungan dengan
struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Sedangkan menurut kamus Besar Bahasa
Indonesia, anatomi dapat diartikan sebagai ilmu yang melukiskan letak dan hubungan
bagian-bagian tubuh manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan. Anatomi hewan
berarti penjelasan tentang struktur tubuh bagian dalam hewan beserta organisasinya.
Dalam morfologi setiap kelas pada hewan vertebrata terdapat perbedaan satu
sama lain. Sehingga secara otomatis anatominya pula akan terjadi perbedaan baik
bentuk, layout, maupun ukuran dari masing-masing bagiannya. Perbedaan itu akan
diketahui jika dilakukan pembedahan terhadap jenis masing-masing kelas. Kemudian
dilanjutkan dengan pengamatan yang cermat dan teliti. Sehingga akan dapat dilakukan
perbandingan anatomi dari kelompok hewan vertebrata (Afifah, 2011).
Setiap mahkluk hidup memerlukan makanan untuk bertahan hidup dan
melakukan berbagai kegiatan. Makanan yang dibutuhkan ahkluk gidup dapat berupa
bahan organik yang berasal dari tumbuhan atau hewan. Untuk mencerna makanan,
mahkluk hidup memiliki organ-organ pencernaan. Organ pencernaan berfungsi untuk
mencerna makanan menjadi molekul kecil yang dapat diserap oleh tubuh. Sistem
pencernaan pada setiap mahkluk hidup khususnya hewan berbeda-beda, sesuai dengan
jenis makanannya. Untuk mengetahui sistem pencernaan berbagai macam hewan
diperlukan yang namanya anatomi hewan (Deden, 2008)
Selain sitem pencernaan, sistem pernafasan dan juga karakteristik setiap hewan
berebeda-beda. Hewan amphibi memiliki teknik bernafas yang berbeda dengan aves,
begitu juga dengan karakteristiknya yang berbeda. Perbedaan sistem pencernaan,
sistem pernafasan, dan juga karakteristik hewan tersebut sesuai dengan kondisi
lingkungan sekitarnya (Tjitrosoepomo, 1979).

II.

Pembahasan penelitian
Dari teori - teori yang saya ambil di internet dan buku, dapat diketahui bahwa
setiap mahkluk hidup memiliki karakteristik yang berbeda, khususnya hewan. Baik
dari sistem ernafasan, sistem peredaran darah, bahkan bagaimana mereka mendapatkan
makanannya, semua memiliki caranya masing-masing. Sebagai contohnya burung
dara, memiliki sistem pernafasan yang berbeda dengan ikan dan juga katak.

A. Sistem Pernafasan
Vertebrata memiliki berbagai macam sistem pernafasan yang berbeda.
Perbedaan ini dikleompokkan Perbedaan ini disesuaikan dengan lingkungan dan
bagaimana mereka bertahan hidup. Contohnya ikan (Pisces) yang memiliki sistem
pernafasan menggunakan insang, karena insang tersebut berguna untuk menyaring
oksigen di dalam air dan menyalurkan ke seluruh tubuh. Sedangkan pada sistem
pernafasan aves tidak diperlukan insang karena kelompok aves tidak perlu
menyaring oksigen di dalam air.
Perbedaan pada sistem pernafasan tersebut dapat diketahui dengan cara
anatomi pada hewan tersebut. Anatomi tersebut bertujuan untuk meneliti bagaimana
sirkulasi dan juga organ-organ yang berperan dalam sistem pernafasan tersebut, dan
tidak kasat mata, sehingga harus diamati dengan cara anatomi.
Hal yang menarik lagi adalah sistem pernafasan yang dimiliki oleh katak
(amphibi). Sistem pernafasan katak ini dapat berubah bentuk sesuai dengan fase
pertumbuhannya :
i. Saat fase berudu, alat pernapasanya berupa insang luar
ii. Saat fase katak kecil, alat pernapasannya berupa insang dalam
iii. Saat fase katak dewasa, alat pernapasannya berupa paru-paru, kulit yang
basah dan selaput kulit pada rongga mulut. Pada katak, rongga dada dan perut tidak
dibatasi diafgrama pernapasan katak berupa pernapasan perut (mulyadi, 2014).
Beda lagi dengan reptil yang berada di air. Reptil yang hidup di air memiliki
katup pada lubang hidungnya yang berfungsi untuk menutupi hidung pada saat
menyelam, sehingga air tidak masuk ke dalam paru- paru. Selain itu, reptil yang
hidup di air dalam rongga dadanya terdapat foramen pannizae. Foramen pannizae
berfungsi untuk mengedarkan oksigen ke alat pencernaan dan untuk keseimbangan
tekanan jantung saat menyelam. Contoh reptilnya adalah buaya.
2

B. Sistem Pencernaan
Perbedaan kedua adalah pada sistem pencernaan yang dimiliki. Sistem
pencernaan yang berbeda ini juga ditentukan dari apa yang mereka makan. Karena
perbedaan bahan makanan yang dicerna juga membedakan proses pencernaan
makanan itu sendiri. Perbedaan ini juga mempengaruhi bentuk gigi, organ-organ
pencernaan dan proses yang terjadi dalam organ-organ pencernaan tersebut.
Contohnya dapat kita lihat pada katak (amphibi). Pada sistem pencernaan
katak terdapat usus 12 jari, tetapi usus 12 jari tersebut tidak ditemukan pada aves.
Hal ini dikarenakan karenan katak dan aves memiliki selera makan yang berebeda.
Maksutnya adalah apa yang dimakan oleh aves, belum tentu disukai katak, karena
katak tidak bisa mencerna makanan aves tersebut.
Kebanyakan aves menkonsumsi biji-bijian, yang menyebabkan kenapa mulut
burung berbentuk paruh. Makanan akan masuk melalui paruh lalu ditelan dan
disimpan dalam tembolok. Dari tembolok makanan masuk lambung kemudian
lambung mengeluarkan getah lambung. Setelah dari lambung makanan masuk ke
dalam empedal makanan dihancurkan/di cerna.
Pada prinsipnya sistem pencernaan mamalia dan aves memiliki proses yang
hampir sama, hanya dibedakan oleh organ yang bekerja di dalamnya, yaitu :
i.

Proses pencernaam mekanis


Sistem yang terjadi di dalam rongga mulut/paruh yang menyebabkan
gerakan mengolah dan menelan makanan melalui kerongkongan atau
esophagus untuk dikirim ke lambung.

ii.

Proses pencernaan enzimatis


Proses ini terjadi di dalam rongga mulut dan juga di dalam lambung dimana
dibantu oleh asam yang dikeluarkan oleh organ-organ tersebut. Asam ini
sangat dubutuhkan supaya individu tersebut dapat mengambil protein yang
terkandung dalam makanan tersebut.

iii.

Proses pencernaan biologis


Proses yang terjadi pada usus ini dibantu oleh mikroba. Mikroba ini
sekaligus mendesak keberadaan mikroba patogen yang dapat merugikan
derajat kesehatan unggas.

C. Sistem Peredaran Darah


Beda cara makannya, beda cara bernafasnya, berbeda pula sistem peredaran
yang dimiliki oleh masing-masing kelas. Pada ikan, darah harus mengalir melalui
dua hamparan kapiler selama masing-masing sirkuit (perputaran), satu dalam insang
dan yang kedua, yang disebut kapiler sistemik, dalam organ selain insang. Ketika
darah mengalir melalui hamparan kapiler, tekanan darah, tekanan hidrostatik yang
mendorong darah mengalir melalui pembuluhm menurun tajam. Dengan demikian
darah yang kaya oksigen dari insang mengalir ke organ-organ lain dengan sangat
lambat pada ikan, tetapi proses tersebut dibantu oleh pergerakan tubuh selama
berenang (Campbell, 2004).
Sistem peredaran darah pada amfibi berkaitan erat dengan tempat mereka
hidup. Contoh hewan yang mewakili amfibi adalah katak. Katak mempunyai
sistem peredaran darah limfa. Pembuluh-pembuluh limfa berbentuk anyaman
kantung-kantung yang banyak ditemukan pada dinding rongga tubuh di bawah
tulang belakang dan di bawah kulit. Aliran limfa sangat lambat, mengandung selsel limfosit, dan tidak mengandung sel-sel darah merah. Limfa dialirkan oleh dua
pasang pompa yang disebut jantung limfa.Jantung katak memiliki tiga ruangan,
yaitu dua serambi dan satu bilik. Antara dua serambi dipisahkan oleh sekat.
Walau sama-sama menggunakan organ jantung, tetapi reptil memiliki
perbedaan sistem peredaran darah dengan amfibi. Jantung reptil sudah terbagi
menjadi empat ruangan, yaitu dua serambi (serambi kanan dan serambi kiri) dan
dua bilik (bilik kiri dan bilik kanan). Akan tetapi pada umumnya sekat antara bilik
kanan dan kiri belum sempurna, kecuali pada buaya. Dalam beberapa hal, buaya
merupakan reptil yang paling maju. Ciri lain yang menunjukkan kemajuan
perkembangan buaya adalah adanya sekat antara rongga dada dan rongga perut
yang disebut sebagai sekat rongga tubuh.
Anatomi hewan ini perlu untuk mengetahui perbedaan organ-organ pada
berbagai macam hewan. Berbeda karakteriskiknya, maka berbeda juga oran-organ
yang ada di dalamnya.

Daftar Pustaka
Avee afifah. 2011. Anatomi Hewan. http://avee-afifah.blogspot.com
/2011/12/normal-0-false-false-false.html. Diunduh tanggal 24 November
2015 pukul 16.45 WIB.
Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Tiga. Jakarta: Erlangga
Deden Abduraman. 2008. Biologi Kelompok Pertanian. Bandung : Grafndo
Mulyadi, Tedi. 2014. Pernapasan Pada Hewan Vertebrata. http://budisma.net
/2014/09/pernapasan-pada-hewan-vertebrata.html. Diunduh tanggal 26
November 2015 pukul 10.18 WIB.
Tjitrosoepomo, G. 1979. Biologi II. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Jakarta.

Você também pode gostar