Você está na página 1de 3

Pengertian Audit Kecurangan

Fraud auditing atau audit kecurangan adalah upaya untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan
dalam transaksi-transaksi komersial. Untuk dapat melakukan audit kecurangan terhadap
pembukuan dan transaksi komersial memerlukan gabungan dua keterampilan, yaitu sebagai
auditor yang terlatih dan kriminal investigator.
Kecurangan (fraud) perlu dibedakan dengan kesalahan (Errors). Kesalahan dapat dideskripsikan
sebagai Unintentional Mistakes (kesalahan yang tidak di sengaja). Kesalahan dapat terjadi
pada setiap tahapan dalam pengelolaan transaksi terjadinya transaksi, dokumentasi, pencatatan
dari ayat-ayat jurnal, pencatatan debit kredit, pengikhtisaran proses dan hasil laporan keuangan.
Kesalahan dapat dalam banyak bentuk matematis.
Apabila suatu kesalahan adalah disengaja, maka kesalahan tersebut merupakan kecurangan
(fraudulent).

Istilah kecurangan digunakan untuk berbagai perbuatan dosa yang termasuk :


a. Kecurangan yang melibatkan perlakuan penipuan untuk mendapatkan keuntungan keuangan
yang tidak adil atau ilegal.
b. Pernyataan salah yang disengaja dalam penghilangan suatu jumlah atau pengungkapan dati
catatan akuntansi atau laporan keuangan suatu entitas.
c. Pencurian (theft), apakah disertai dengan penyataan yang salah dari catatan akuntansi atau
laporan keuangan atau tidak.

Beberapa contoh adalah :


a. Penerimaam penyogokan (bribes) atau pembayaran kembali
b. Pengalihan kepada seorang karyawan atau pihak luar dari suatu transaksi yang secara potensial
menguntungkan, yang secara normal menghasilkan keuntungan bagi organisasi.
c. Penggelapan (embezzlement) yang ditandai oleh penyalahgunaan uang atau harta, dan
pemalsuan catatan keuangan untuk menutup tindakan dengan demikian membuat diteksi sulit
dilakukan.
d. Penyembunyian (concealment) yang disengaja atau penyajian yang salah dari kejadian atau
data
e. Klaim yang diajukan untuk jasa dan barang yang sebenarnya tidak diberikan kepada
organisasi.

Perbedaan Audit Operasional dan Audit Keuangan

Tujuan, tujuan dari audit keuangan adalah pemberian opini atas hasil laporan keuangan
sedangkan audit operasional bertujuan untuk memperbaiki kinerja.

Ruang Lingkup, ruang lingkup audit keuangan adalah catatan dari keuangan perusahaan
sedangkan ruang lingkup audit operasional adalah aktivitas operasi dari perusahaan.

Keterampilan Dasar, dalam audit keuangan keterampilan dasar yang harus dimiliki
auditor adalah dalam bidang keuangan (accounting) sedangkan dalam audit operasional
menuntut keterampilan dasar dari berbagai disiplin ilmu.

Orientasi Waktu, dalam audit keuangan kegiatan audit yang dilakukan adalah melihat dari
kegiatan yang telah dilakukan masa lalu sedangkan audit operasional lebih melihat ke
arah kegiatan yang telah dilakukan agar lebih baik dimasa depan.

Pelanggan, hasil dari audit keuangan biasanya diperuntukkan bagi stakeholder dan pihak
ekternal sedangkan hasil dari audit operasional biasanya diperuntukkan bagi internal
manajemen.

Opini, untuk audit keuangan pemberian opini dari hasil audit adalah mandatory(wajib)
sedangkan untuk audit operasional pemberian opini atas hasil audit adalah diberikan bila
perlu.

Hasil Audit, hasil audit dari audit keuangan adalah pemberian opini atas laporan
keuangan sedangan hasil audit dari audit operasional adalah pemberian rekomendasi
kepada manajemen.

Fokus Audit, fokus audit keuangan adalah kewajaran atas laporan keuangan sedangkan
fokus audit operasional adalah perbaikan aktivitas operasi.

Ukuran Keberhasilan, keberhasilan atas audit keuangan adalah pemberian opini


WTP(Wajar Tanpa Pengecualian) atas laporan keuangan sedangkan ukuran keberhasilan
audit operasional adalah tindak lanjut atas rekomendasi yang telah dibuat.

PENGERTIAN
Audit keuangan
Audit keuangan adalah audit terhadap laporan keuangan suatu entitas (perusahaan atau
organisasi) yang akan menghasilkan pendapat (opini) pihak ketiga mengenai relevansi, akurasi,
dan kelengkapan laporan-laporan tersebut.
Audit operasional
Audit Operasional adalah pengkajian atas setiap bagian organisasi terhadap prosedur operasi
standar dan metode yang diterapkan suatu organisasi dengan tujuan untuk mengevaluasi
efisiensi, efektivitas, dan keekonomisan (3E).
Audit ketaatan

Audit Ketaatan adalah proses kerja yang menentukan apakah pihak yang diaudit telah
mengikuti prosedur, standar, dan aturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang.
Audit investigatif
Audit Investigatif adalah: 1. "Serangkaian kegiatan mengenali (recognize), mengidentifikasi
(identify), dan menguji (examine) secara detail informasi dan fakta-fakta yang ada untuk
mengungkap kejadian yang sebenarnya dalam rangka pembuktian untuk mendukung proses
hukum atas

dugaan penyimpangan yang dapat merugikan keuangan suatu entitas

(perusahaan/organisasi/negara/daerah)." 2. "a search for the truth, in the interest of justice and in
accordance with specification of law" (di negara common law)
Jadi, audit itu adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut:
1. Proses pengumpulan dan evaluasi bahan bukti
2. Informasi yang dapat diukur. Informasi yang dievaluasi adalah informasi yang dapat
diukur. Hal-hal yang bersifat kualitatif harus dikelompokkan dalam kelompok yang
terukur, sehingga dapat dinilai menurut ukuran yang jelas, seumpamanya Baik Sekali,
Baik, Cukup, Kurang Baik, dan Tidak Baik dengan ukuran yang jelas kriterianya.
3. Entitas ekonomi. Untuk menegaskan bahwa yang diaudit itu adalah kesatuan, baik berupa
Perusahaan, Divisi, atau yang lain.
4. Dilakukan oleh seseorang (atau sejumlah orang) yang kompeten dan independen yang
disebut sebagai Auditor.
5. Menentukan kesesuaian informasi dengan kriteria penyimpangan yang ditemukan.
Penentuan itu harus berdasarkan ukuran yang jelas. Artinya, dengan kriteria apa hal
tersebut dikatakan menyimpang.
6. Melaporkan hasilnya. Laporan berisi informasi tentang kesesuaian antara informasi yang
diuji dan kriterianya, atau ketidaksesuaian informasi yang diuji dengan kriterianya serta
menunjukkan fakta atas ketidaksesuaian tersebut.

Você também pode gostar