Você está na página 1de 3

Pembahasan

Praktikum Analisa Instrumen yang dilakukan pada Jumat, 2 Oktober


2015 di Laboratorium PMC FKIK UIN Syarif Hidayatullah ini bertujuan untuk
mengetahui kadar senyawa tertentu yang ada dalam sediaan farmasi.
Sampel yang akan kami tetapkan kadarnya adalah parasetamol dan
kafein. Sampel yang digunakan berasal dari tablet Parasetamol dengan
merek

dangan

Panadol

ekstra

yang

berdasarkan

kemasannya

mengandung 500 mg parasetamol dan 65 mg kafein dalam tiap tablet.


Hal pertama yang dilakukan dalam praktikum ini adalah membuat seri
pengenceran

parasetamol

dan

kafein

standar

yang

berasal

dari

parasetamol dan kafein murni dengan tujuan sebagai pembanding.


Ditimbang 50 mg senyawa standar baik parasetamol maupun kafein.
Parasetamol adalah senyawa yang larut dalam air mendidih sehingga
dalam pembuatan seri pengenceran parasetamol digunakan aquades
hangat sedangkan kafein dilarutkan menggunakan aquades. Setelah
bahan standar larut, genapkan dengan aquades sebanyak 50 mL sehingga
didapatkan konsentrasi 1000 ppm. Diambil 5 mL larutan 1000 ppm lalu
genapkan hingga 50 mL, didapatkanlah konsenrasi 100 ppm. Diambil 800
L lalu genapkan hingga 10 mL, maka didapatkan konsentrasi 8 ppm.
Setalah itu serapannya diuji menggunakan spektrofotometer UV-Vis.
Kedua bahan standar di ukur pada dua panjang gelombang yaitu 242 nm
dan 272 nm yang merupakan panjang gelombang maksimum senyawa
parasetamol dan kafein. Menurut teori, panjang gelombang maksimum
parasetamol adalah 249 nm. Setelah absorbansi didapatkan dan dirataratakan, didapatkan panjang gelombang parasetamol pada panjang
gelombang 242 nm adalah 0,449 dan pada panjang gelombang 272 nm
adalah 0,1174 nm. Sehingga, dalam penentuan kadar parasetamol
digunakan panjang gelombang tersebut, demikian juga dengan kafein.
Sedangkan absorbansi rata-rata kafein pada panjang gelombang 242 nm
adalah 0,2166 dan pada panjang gelombang 272 adalah 0,4612.

Pada pembuatan larutan sampel hal pertama yang dilakukan adalah


menggerus tablet yang telah ditimbang sebelumnya. Tablet Panadol
Ekstra tersebut memiliki berat 690,9 mg. Setelah digerus, serbuk
tersebut ditimbang setara 50 mg parasetamol, sehingga yang harus
ditimbang dari sampel tersebut adalah 69,09 mg sesuai perhitungan:
timbang setara
50 mg
1bobot tablet=
690,9=69,09 mg
kandungan PCT dalam kemasan
500 mg
Serbuk

tersebut

kemudian dilarutkan

dalam

air

hangat

kemudian

digenapkan hingga 69,09 mL sehingga didapatkan konsentrasi larutan


induk 1000 ppm. Diambil 5 mL larutan 1000 ppm digenapkan hingga 50
L larutan

mL, didapatkanlah konsentrasi 100 ppm. Diambil 800

dengan konsentrasi 100 ppm dan genapkan hingga 10mL, maka


didapatkan konsentrasi 8 ppm. Dari pengujian serapan sampel dengan
konsentrasi 8 ppm menggunakan spektrofotometer UV-Vis didapatkan
absorbansi 0,393

pada panjang gelombang 242 nm dan 0,137 pada

absorbansi 272 nm.


Parasetamol
spektofotometer

dianalisis
UV-Vis

karena

kadarnya
secara

dengan
struktur

menggunakan
diketahui

bahwa

parasetamol mempunyai gugus kromofor dan gugus auksokrom yang


menyebabkan senyawa ini dapat menyerap radiasi dari daerah ultraviolet.
Gugus kromofor yang terdapat pada parasetamol : ( dikertas )
Kadar parasetamol dan kafein dihitung berdasarkan hukum Lambert
Beer yang menyatakan bahwa hubungan linieritas antara absorban
dengan konsentrasi larutan analit dan berbanding terbalik dengan
transmitan. Berdasarkan perhitungan, kadar parasetamol dan kafein pada
praktikum ini dalam 1000 ppm berturut-turut adalah 84,95% dan
8,0375%. Sedangkan jika dihitung berdasarkan jumlah yang diketahui
dalam kemasan 1 tablet adalah
Kadar PCT sebenarnya =

84,95 690,9mg =586,91955mg

Kelebihan PCT =

( 84,95 690,9 mg ) 500 mg


Bobot PCT pada tablet Bobot Etiket PCT
100 =
100 =1
Bobot tablet
690,9 mg

Sehingga presentase parasetamol uji dibandingkan parasetomol yang ada


pada 1 tablet menurut etiket adalah: 100% + 12,5806% = 112,5806%
Kadar Kafein sebenarnya
Kelebihan Kafein=

8,0375 690,9 mg=55,531mg

( 8,0375 690,9 mg )65 mg


Bobot kafein pada tablet Bobot kafein Etiket
100 =
100
Bobot tablet
690,9 mg

Sehingga presentase kafein uji dibandingkan kafein yang ada pada 1


tablet menurut etiket adalah: 100% - 1,3705% = 98,6295%
Kadar parasetamol dalam konsentrasi 1000 ppm yang didapatkan pada
praktikum ini lebih besar dibandingkan kadar parasetamol dalam satu
tablet menurut etiket yang tertera. Sementara kadar kafein dalam 1000
ppm yang didapatkan pada praktikum ini lebih kecil dibandingkan kadar
kafein dalam satu tablet menurut kemasan/brosur yang tertera. Pada
praktikum ini tidak dicari akurasi, presisi, LOD, dan LOQnya dikarenakan
tidak dibuat seri konsentrasi.

Você também pode gostar