Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ESOFAGUS
Pembimbing:
dr. Rodrigo Limmon Sp. THT-KL MARS
PENDAHULUAN
Akalasia
1674
diketahui.
DEFENISI
Akalasia
oesofagus/kardiospasme/dilatasi
esofagus idopatik
Gangguan
EPIDEMIOLOGI
1
>>
Penelitian
selandia baru
ETIOLOGI
Menurut etiologi:
1.
Akalasia primer
2.
Akalasia Sekunder
ETIOLOGI
TEORI TEORI :
1.
GENETIK
2.
INFEKSI
3.
AUTOIMUN
PATOGENESIS
Kelainan
inervasi
Ketidakseimbangan
neurotransmite
r
Peristaltik tidak
terkontrol
AKALASIA
ESOFAGUS
Dilatasi bagian
esofagus
GEJALA KLINIS
Disfagia
Rasa
tenggorokan
Rasa
penuh di dada
Sering
bersendawa
Penurunan
berat badan
DIAGNOSIS
Pemeriksaan penunjang
1.
Radiologis
2.
Esofagoskopi
3.
Manometrik
PENATALAKSANAAN
Obat-obat oral
2.
Obat injeksi
3.
Pneumatic dilation
Komplikasi
Pneumonia
Abses
oesofagus
Perforasi
Small
aspirasi
esofagus.
cell carcinoma
Sudden
death
Esophagitis.
PROGNOSIS
Penanganan
Komplikasi
kemungkinan kematian
LAPORAN KASUS
Nama
: Tn. ML
Umur
: 46 tahun
Jenis kelamin
Alamat
Pekerjaan : Swasta
No. RM
Ruang pemeriksaan
: Laki-laki
: Masohi
: 058419
: Poli THT Radiologi --
Bedah digestive
Tanggal periksa RS
: 11 13 Juni 2014
ANAMNESIS
Keluhan utama:
Rasa
menelan.
Keluhan penyerta:
Keluar
penuh di dada.
Sering
Nyeri
bersendawa.
menelan (-)
Anamnesis terpimpin
Pasien datang dengan keluhan rasa
mengganjal di tenggorokan saat menelan
sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya pasien
tidak terlalu terganggu dengan keluhan,
namun 1 bulan belakangan, keluhan yang
dialami pasien semakin berat, sehingga
menyebabkan pasien hanya bisa memakan
bubur. Namun kadang kala ringan. Pasien
pernah keluar darah berupa gumpalan dari
mulut sejak 2 bulan yang Pasien juga merasa
rasa penuh di dada dan sering bersendawa.
Pasien juga merasa ingin muntah. Batuk (-),
demam (-), nyeri menelan (-).
radang paru-paru.
Riwayat kebiasaan:
Riwayat
Riwayat
makan cepat
Riwayat pengobatan
: Tidak ada
Riwayat Keluarga
: Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Kompos mentis
TD
: 140/90
Nadi
: 80x/menit
Suhu badan
: 36,5 C
Pernapasan
: 22x/menit
Kepala : Normocephali
Mata
: Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor (+/+)
Leher
: Pembesaran kelenjar (-), massa (-)
Thorax : Simetris kiri = kanan, normochest, nyeri tekan
(-),Rh -/-, wh -/Jantung : Bunyi jantung I/II regule, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
: Peristaltik (+), massa (-)
Ekstermitas
: Deformitas (-), edema (-), hematom (-)
PEMERIKSAAN TELINGA
A. TELINGA
TelingaLUAR
KANAN
KIRI
Daun telinga
Normotia,
Normotia,
Preaurikuler
Udem (-)
Udem (-)
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Fistula (-)
Fistula (-)
LIANG TELINGA
KANAN
KIRI
Lapang/sempit
Lapang
Lapang
Warna
Hiperemis (-)
Hiperemis (-)
Sekret
Tidak ada
Tidak ada
Serumen
Sedikit
Sedikit
MEMBRAN
KANAN
KIRI
TIMPANI
Intak
(+)
(+)
Refleks cahaya
(+)
(+)
Hiperemis
(-)
(-)
PEMERIKSAAN HIDUNG
PEMERIKSAAN FARING
Tonsila palatina
T1/T1,
Uvula
Deviasi
:
(-)
Dinding faring
granulasi
PEMERIKSAAN LARING
Epiglotis
Normal,
edema (-)
Pita suara
Normal
Muara oesofagus :
Normal,
hiperemis(-)
PEMERIKSAAN LEHER
Kelenjar
limfe
: Tidak ada
pembesaran
Massa
: Tidak teraba
Tiroid
: Tidak ada
pembesara
Pemeriksaan
Penunjang
RESUME
Pasien laki-laki, umur 46 tahun, datang
dengan keluhan rasa mengganjal di
tenggorokan saat menelan sejak 1 tahun
yang lalu. Keluar darah gumpalan dari mulut
2 bulan yang lalu, rasa rasa penuh di dada
dan sering bersendawa. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan granulasi (+) pada dinidng
faring. Pemeriksaan foto oesofagus
didapatkan dilatasi oesofagus proximal
dengan kesimpulan akalasia oesofagus.
DIAGNOSA BANDING
Karsinoma
oesofagus
Eosinophilic
Herniasi
oesophagitis
oesofagus
PEMBAHASAN
Pasien
Disfagi
disfagi
akalasia oesofagus, tumor,
penunjang: Radiologis
esofagus
Esofagoskopi
menilai adanya
KESIMPULAN
TERIMA
KASIH