Você está na página 1de 29

AKALASIA

ESOFAGUS

Theo Vito Buyang


2009-83-034

Pembimbing:
dr. Rodrigo Limmon Sp. THT-KL MARS

PENDAHULUAN
Akalasia
1674

adalah gangguan motilitas esofagus

Sir Thomas Williams penyumbatan

makanan pada kerongkongan


1927

Arthur Hurst penggunaan kata

akalasia pertama kali


Prevalensi

diketahui.

rendah Namun penting untuk

DEFENISI
Akalasia

oesofagus/kardiospasme/dilatasi

esofagus idopatik
Gangguan

neuromuskular dimana terjadi

kegagalan relaksasi pada batas


esofagogastrik di lower esophageal sphincter
pada proses menelan

EPIDEMIOLOGI
1

dari 100.000 orang per tahun

>>

pada usia diatas 70 tahun

Penelitian

terbaru angka kematian 20%

selandia baru

ETIOLOGI

Tidak ada penyebab yang jelas.

terdapat bukti degenerasi plexus Auerbach

Menurut etiologi:
1.

Akalasia primer

2.

Akalasia Sekunder

ETIOLOGI

TEORI TEORI :
1.

GENETIK

2.

INFEKSI

3.

AUTOIMUN

PATOGENESIS
Kelainan
inervasi
Ketidakseimbangan
neurotransmite
r

Peristaltik tidak
terkontrol

AKALASIA
ESOFAGUS

Dilatasi bagian
esofagus

GEJALA KLINIS
Disfagia
Rasa

makanan yang mengganjal di

tenggorokan
Rasa

penuh di dada

Sering

bersendawa

Penurunan

berat badan

DIAGNOSIS

Gejala klinik : Disfagi

Pemeriksaan penunjang
1.

Radiologis

2.

Esofagoskopi

3.

Manometrik

PENATALAKSANAAN

Terapi non bedah


1.

Obat-obat oral

2.

Obat injeksi

3.

Pneumatic dilation

Terapi bedah : miotomi

Komplikasi
Pneumonia
Abses

oesofagus

Perforasi
Small

aspirasi

esofagus.

cell carcinoma

Sudden

death

Esophagitis.

PROGNOSIS
Penanganan
Komplikasi

dini QOL baik

kemungkinan kematian

LAPORAN KASUS

Nama

: Tn. ML

Umur

: 46 tahun

Jenis kelamin

Alamat

Pekerjaan : Swasta

No. RM

Ruang pemeriksaan

: Laki-laki

: Masohi

: 058419
: Poli THT Radiologi --

Bedah digestive

Tanggal periksa RS

: 11 13 Juni 2014

ANAMNESIS
Keluhan utama:
Rasa

mengganjal di tenggorokan saat

menelan.
Keluhan penyerta:
Keluar

darah dari mulut berupa gumpalan 2

kali sejak 2 bulan yang lalu


Rasa

penuh di dada.

Sering
Nyeri

bersendawa.

menelan (-)

Anamnesis terpimpin
Pasien datang dengan keluhan rasa
mengganjal di tenggorokan saat menelan
sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya pasien
tidak terlalu terganggu dengan keluhan,
namun 1 bulan belakangan, keluhan yang
dialami pasien semakin berat, sehingga
menyebabkan pasien hanya bisa memakan
bubur. Namun kadang kala ringan. Pasien
pernah keluar darah berupa gumpalan dari
mulut sejak 2 bulan yang Pasien juga merasa
rasa penuh di dada dan sering bersendawa.
Pasien juga merasa ingin muntah. Batuk (-),
demam (-), nyeri menelan (-).

Riwayat penyakit dahulu:


Menurut

pasien, pasien pernah menderita

radang paru-paru.
Riwayat kebiasaan:
Riwayat

sering merokok 1 bungkus per hari

Riwayat

makan cepat

Riwayat pengobatan

: Tidak ada

Riwayat Keluarga

: Tidak ada

PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran
: Kompos mentis
TD
: 140/90
Nadi
: 80x/menit
Suhu badan
: 36,5 C
Pernapasan
: 22x/menit
Kepala : Normocephali
Mata
: Konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil
isokor (+/+)
Leher
: Pembesaran kelenjar (-), massa (-)
Thorax : Simetris kiri = kanan, normochest, nyeri tekan
(-),Rh -/-, wh -/Jantung : Bunyi jantung I/II regule, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
: Peristaltik (+), massa (-)
Ekstermitas
: Deformitas (-), edema (-), hematom (-)

PEMERIKSAAN TELINGA
A. TELINGA
TelingaLUAR

KANAN

KIRI

Daun telinga

Normotia,

Normotia,

Preaurikuler

Nyeri tekan/tarik (-)

Nyeri tekan/tarik (-)

Udem (-)

Udem (-)

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Fistula (-)

Fistula (-)

LIANG TELINGA

KANAN

KIRI

Lapang/sempit

Lapang

Lapang

Warna

Hiperemis (-)

Hiperemis (-)

Sekret

Tidak ada

Tidak ada

Serumen

Sedikit

Sedikit

MEMBRAN

KANAN

KIRI

TIMPANI
Intak

(+)

(+)

Refleks cahaya

(+)

(+)

Hiperemis

(-)

(-)

PEMERIKSAAN HIDUNG

PEMERIKSAAN FARING
Tonsila palatina
T1/T1,

hiperemis (-), kripta (-)

Uvula
Deviasi

:
(-)

Dinding faring
granulasi

(+), hiperemis (-)

PEMERIKSAAN LARING
Epiglotis

Normal,

edema (-)

Pita suara

Normal

Muara oesofagus :
Normal,

hiperemis(-)

PEMERIKSAAN LEHER
Kelenjar

limfe

: Tidak ada

pembesaran
Massa

: Tidak teraba

Tiroid

: Tidak ada

pembesara

Pemeriksaan
Penunjang

RESUME
Pasien laki-laki, umur 46 tahun, datang
dengan keluhan rasa mengganjal di
tenggorokan saat menelan sejak 1 tahun
yang lalu. Keluar darah gumpalan dari mulut
2 bulan yang lalu, rasa rasa penuh di dada
dan sering bersendawa. Dari pemeriksaan
fisik didapatkan granulasi (+) pada dinidng
faring. Pemeriksaan foto oesofagus
didapatkan dilatasi oesofagus proximal
dengan kesimpulan akalasia oesofagus.

DIAGNOSIS KERJA : AKALASIA


OESOFAGUS

DIAGNOSA BANDING
Karsinoma

oesofagus

Eosinophilic
Herniasi

oesophagitis

oesofagus

PEMBAHASAN
Pasien
Disfagi

disfagi
akalasia oesofagus, tumor,

esofagitis, herniasi oesofagus, dan GERD


Pemeriksaan

penunjang: Radiologis

kontras, esofagoskopi, manometrik


Pasien

foto kontras akalasia

esofagus

Esofagoskopi

menilai adanya

obstruksi ataupun tanda-tanda


peradangan, serta menyingkirkan
kemungkinan adanya keganasan

KESIMPULAN

Akalasia esofagus adalah suatu gangguan


neuromuskular yang bersifat idopatik,
dengan gejala utama disfagi.

Mekanisme peristaltik yang kurang, dan


ketidakmampuan sfingter esofagus bawah
berelaksasi,

Gold standar pemeriksaan foto


oesofagus menggunakan barium kontras

Penatalaksanaan akalasia obat-obat untuk


merelaksasikan sfingter esofagus bawah,
ataupun dapat dilakukan pemasangan balon
(pneumatic dilation) bahkan tindakan
pembedahan.

TERIMA
KASIH

Você também pode gostar