Você está na página 1de 16

HUBUNGAN STRUKTUR-AKTIVITAS

SENYAWA ANTI-INFLAMASI

Senyawa Anti Inflamasi


Berdasarkan mekanisme kerjanya, obat anti
inflamasi terbagi 2, yaitu :
1.Obat Anti-inflamasi Nonsteroid (OAINS)
adalah suatu golongan obat yang memiliki khasiat
analgesik (pereda nyeri), antipiretik (penurun
panas), dan antiinflamasi (anti radang). Istilah "non
steroid" digunakan untuk membedakan jenis obatobatan ini dengan steroid yang juga memiliki
khasiat serupa .

Aspirin-like drugs dibagi dalam lima golongan, yaitu:


1. Salisilat dan salisilamid,
Derivatnya yaitu asetosal (aspirin), salisilamid, diflunisal
2. Para aminofenol
Derivatnya yaitu asetaminofen dan fenasetin
3. Pirazolon
Derivatnya yaitu antipirin (fenazon), aminopirin
(amidopirin),
fenilbutazon dan turunannya
4. Antirematik nonsteroid
Yaitu asam mefenamat dan meklofenamat, ketoprofen,
ibuprofen, naproksen, indometasin, Piroksikam, dan glafenin
5. Obat pirai, dibagi menjadi dua, yaitu :
(1) Obat yang menghentikan proses inflamasi akut
Misalnya kolkisin, fenilbutazon, oksifenbutazon
(2) obat yang mempengaruhi kadar asam urat
Misalnya probenesid, alupurinol, dan sulfinpirazon.

Anti

Inflamasi

Steroid

Obat ini merupakan antiinflamasi yang sangat


kuat Karena Obat-Obat ini menghambat enzim
phospholipase A2 sehingga tidak Terbentuk asam
arakidonat. Asam arakidonat tidak terbentuk
Berarti

prostaglandin

juga

tidak

akan

Terbentuk.Namun,obatantiinflamasigolongani
nitidakbolehdigunakan seenaknya karena efek
sampingnya besar seperti: moon face, hipertensi,
osteoporosis

Senyawa steroid adalah senyawa golongan lipid


yang memiliki stuktur tiga cincin sikloheksana dan
satu cincin siklopentana. Suatu molekul steroid
yang dihasilkan secara alami oleh korteks adrenal
tubuh dikenal dengan nama senyawa kortikosteroid.
Mekanisme kerja
Menghambat
enzim
fospolifase
Sehingga
menghambat pembentukan prostaglandin Maupun
leukotrien.
Penggunaan obat anti inflamasi steroid dalam
jangka waktu lama tidak boleh dihentikan secara
tiba-tiba
Efeksamping

Obat Anti Inflamasi steroid


Adapun mekanisme kerja obat dari golongan steroid
adalah menghambat enzim fospolifase sehingga
menghambat pembentukan prostaglandin maupun
leukotrien.
Penggunaan

obat

antiinflamasi

steroid

dalam

jangka waktu lama tidak boleh dihentikan secara


tiba-tiba, efek sampingnya cukup banyak dapat
menimbulkan tukak lambung, osteoforosis, retensi
cairan

dan

gangguan

elektrolit.

Hubungan Struktur-Aktivitas
Senyawa Anti Inflamasi
X

R2

R1
CH
a COOH

turunan arilasetat

(ibufenak, ibuprofen, ketoprofen, fenoprofen, diklofenak,


flurbiprofen, laksoprofen)
Hubungan struktur aktivitas :
pemisahan dengan lebih dari satu atom C akan menurunkan

aktivitas
adanya gugus a-metil pada rantai samping asetat dapat

meningkatkan aktivitas antiradang


adanya a-subtitusi menyebabkan senyawa bersifat optis aktif dan

terkadang isomer satu (isomer S) lebih aktiv dari isomer lainnya.


turunan ester dan amida memiliki aktivitas antiradang karena

secara invivo dihidrolisis menjadi bentuk asamnya.

Hubungan Struktur-Aktivitas
Senyawa Anti Inflamasi
Gugus yang menunjukan bahwa senyawa tersebut

memiliki aktivitas antiinflamasi adalah gugus asam


karboksilat. Seperti yang ditunjukan pada beberapa
contoh obat antiinflamasi turunan asam karboksilat,
diantaranya :

Mekanisme kerja anti-inflamsi non steroid

(AINS) berhubungan dengan sistem


biosintesis prostaglandin yaitu dengan
menghambat enzim siklooksigenase
sehingga konversi asam arakhidonat
menjadi PGG2menjadi terganggu. Enzim
siklooksigenase terdapat dalam 2 isoform
yang disebut KOKS-1 dan KOKS-2.
golongan penghambat COX-2 (celecoxib,
lumiracoxib),

Hubungan Struktur-Aktivitas
Senyawa Anti Inflamasi
Sedangkan untuk senyawa turunan biphenyl4-carboxylic acid 5-(arylidene)-2-(aryl)-4oxo-thiazolidin-3-yl amides adalah:

Hubungan Struktur-Aktivitas
Senyawa Anti Inflamasi
Senyawa turunan thiazolidin disubstitusi 3-Br-C6H4

seperti gambar dibawah ini:

Seperti kita ketahui, atom Br merupakan electron

withdrawing group (EWG). Br akan menerima elektron


dari cincin fenil sehingga cincin fenil menjadi lebih positif
melalui efek induksi. Kemungkinan, karena adanya efek
induksi menyebabkan senyawa ini memiliki muatan.
Muatan ini lah yang dapat meningkatkan ikatan antara
senyawa dengan sisi aktif dari enzim.

Hubungan Struktur-Aktivitas
Senyawa Anti Inflamasi
Pada senyawa turunan thiazolidine

disubstitusi 4-F-C6H4 dan 3-NO2-C6H4


dimana efek antiinflamasinya lebih lemah.

Hubungan Struktur-Aktivitas
Senyawa Anti Inflamasi

Gugus aktif yang bertanggung jawab terhadap senyawa

terletak seperti pada gambar diatas, karena senyawa ini


satu golongan dengan fenilbutazon maka gugus aktif
yang bertanggung jawab adalah gugus asam enolat.
Selain gugus asam enolat, atom Br pada senyawa dapat
meingkatkan efek antiinflamasinya. Karena atom Br
merupakan electron withdrawing group.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Hubungan Struktur-Aktivitas
Faktor faktor yang kurang mendukung Hubungan Struktur Aktivitas
perbedaan keadaan pengukuran parameter kimia fisika dan
aktivitas biologis. contoh : konformasi molekul obat mungkin
tergantung pada pH dan komposisi ion dari medium dimana obat
tersebut di teliti.
senyawa yang digunakan ternyata bentuk pra-obat yang terlebih
dahulu harus mengalami bioaktivasi menjadi metabolit aktif.
aktivitas obat dipengaruhi oleh banyak keadaan in vivo seperti
distribusi obat yang melibatkan proses transpor, pengikatan oleh
protein, proses metabolisme yaitu bioaktivasi dan biodegradasi,
serta proses ekskresi
senyawa mempunyai pusat atom asimetris, sehingga
kemungkinan merupakan campuran rasematr dan masing masnig
mempunyai derajat aktivitas yang berbeda
senyawa mempunyai aktivitas biologis yang mirip dengan
senyawa lain tetapi berbeda mekanisme aksinya

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Hubungan Struktur-Aktivitas
Faktor yang mendukung Hubungan Struktur Aktivitas
Hubungan struktur aktivitas empiris yang sifatnya incidental
untuk tipe obat tertentu hukum empiris yang diperlukan untuk terjdinya
aktivitas biologis dapat digunakan untuk membuat turunan obat berdasarkan
data percoaan yang tersedia. contoh : turunanmorfinmempunyai karakteristik
struktur yang diperlukan untuk aktivitas analgesik sbb:
pusat atom C yang tersubstitusi dan tidak mengandung atom H atau atom C
kuartener
gugus fenil atau gugus artomatik lain yang berhubungan yang mengikat atom C
kuartener
gugus amino tersier yang mengikat gugus alkil kecil seperti metal
rantai dari dua atom C yang terletak antara pusat atom C kuartener dengan
gugus amino tersier

struktur obat simetrik


Beberapa tipe obat tertentu seperti senyawa pengalkilasi antikanker, obat
kurariform dan obat pemblok ganglionik. Ada yang mengandung dua gugus
fungsi simetrik yang berhubungan dan mungkin diperlukan untuk aktivitas atau
mempunyai keuntungan tertentu, contoh struktur obat simetrik : salisil salisilat
(dua molekul asam salisilat). dan metazid (dua molekul isoniazid digabungkan
melalui jembatan metilen).

TERIMA KASIH

Você também pode gostar