Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
muhammad hidayat
Slamet riyanto
Dalam standar pelayanan antenatal yang berkualitas yang ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan RI (2003), kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama
kehamilan, yaitu:
-
Tinggi Fundus
Dalam cm
kehamilan
Posisi
12 minggu
16 minggu
20 minggu
22 27 minggu
20 cm (+/- 2cm)
Usia kehamilan dalam minggu = cm
(+/- 2cm)
28 cm (+/- 2cm)
28 minggu
29 35 minggu
36 minggu
Lama perlindungan
3 tahun*
5 tahun
10 tahun
25 tahun / seumur hidup
% perlindungan
80
95
99
99
Apabila dalam waktu 3 tahun wanita tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung
dari TN(Tetanus Neonatorum).
Pemberian imunisasi TT kepada ibu hamil paling sedikit sebanyak 2 kali dengan jarak
minimal 4 minggu, diharapkan dapat menghindari terjadinya tetanus neonatorum dan tetanus
pada ibu bersalin dan nifas.
5. Pemberian Tablet zat besi.
Dimulai dengan memberikan satu tablet sehari sesegera mungkin setelah rasa mual
hilang. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi 60 mg) dan Asam Folat 500 ug,
minimal masing-masing 90 tablet. Tablet besi sebaiknya tidak diminum bersama teh atau
kopi, karena akan mengganggu penyerapan.
Pemeriksaan Hb pada kunjungan pertama dan pada kehamilan 30 minggu. Untuk saat
ini anemia dalam kandungan ditetapkan kadar HB < 11 gr% pada trimester I dan III atau Hb
< 10,5 gr% pada trimester II, Hb < 8 gr% harus dilakukan pengobatan, beri 2-3 kali zat besi
perhari, rujuk ibu hamil untuk pengobatan selanjutnya, dengan Hb rendah harus diberikan
suplementasi zat besi dan penyuluhan gizi.
6. Tes terhadap penyakit menular seksual.
Pemeriksaan penyakit-penyakit infeksi (HIV / PMS), pemeriksaan urine jika ada
indikasi (tes protein dan glukosa).
7. Temu wicara.
Memberikan penyuluhan tentang perawatan diri selama hamil, perawatan payudara,
gizi ibu selama hamil, tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan tanda-tanda pada janin
sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil keputusan dalam perawatan selanjutnya
dan mendengarkan keluhan yang disampaikan oleh ibu dengan penuh minat, beri nasehat dan
rujuk bila diperlukan.
Membicarakan tentang persalinan kepada ibu hamil, suami / keluarga pada trimester
III, memastikan bahwa persiapan persalinan bersih, aman dan suasana yang menyenangkan,
persiapan transportasi, dan biaya untuk merujuk.
Kemudian penilaian klinik merupakan proses berkelanjutan yang dimulai pada kontak
pertama antara petugas kesehatan dengan ibu hamil dan secara optimal berakhir pada
Zat besi merupakan zat yang membawa oksigen dalam darah. Pada saat hamil, zat besi juga
dibutuhkan untuk pembentukan plasenta, selain juga pembentukan darah ibu dan janin. Karena
itu, banyak ibu yang mengalami anemia dalam kehamilan. Kekurangan zat bisa menyebabkan
terganggunya pertumbuhan otak pada janin serta meningkatkan risiko perdarahan saat persalinan.
Sumber zat besi bisa ditemukan pada daging sapi, hati sapi, udang, kerang, kacang merah,
kentang, roti dan gandum, serta sayuran. "Karena kebutuhan zat besi sering tidak mencukupi dari
makanan sehari-hari, karena itu perlu diberi tambahan suplemen zat besi atau sumber lain,
seperti susu," kata Pafitri.
Kalsium
Kalsium merupakan nutrisi yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Bila
kalsium yang dikonsumsi ibu hamil kurang, maka kebutuhan kalsium janin akan diambil dari
tulang ibu. Dalam jangka panjang, kekurangan kalsium ini bisa menyebabkan osteoporosis pada
ibu. Karena itulah ibu hamil perlu memenuhi asupan kalsium yang cukup. Kebutuhan kalsium
ibu hamil dan menyusui adalah 950 mg/hari dan bisa didapatkan dari susu, bayam, brokoli, ikan,
teri, dan tahu.
Referesi