Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sasaran
Hari / Tanggal
Waktu
: 10.00-10.30 WIB
Tempat
: Ruang Angsana
Pengajar
, November 2015
3. Evaluasi
G. Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP
.
1.
KEGIATAN
Pembukaan
( 5 menit )
Kegiatan Peserta
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan
tujuan
pendidikan kesehatan
Apersepsi dengan cara
Menjawab salam
Mendengarkan
Mendengarkan
Bertanya
Mendengarkan
Menjawab salam
menggali pengetahuan
yang dimiliki keluarga
pasien
penyakit
2.
Pelaksanaan
( 20 menit )
tentang
meningitis
dan tuberculosis
Menjelaskan materi
Keluarga
pasien
memperhatikan
penjelasan tentang
penyakit
Meningitis
tuberculosis (TB)
Keluarga
pasien
menanyakan
hal-hal
3.
Penutup
(5menit)
yang
tentang
belum
jelas
Menyimpulkan materi
Mengevalusi keluarga
tentang materi yang
H.
1.
2.
3.
I.
telah diberikan
Mengakhiri pertemuan
Pengorganisasian
Penyaji
:
Moderator
:
Fasilitator
:
Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada ibu menyusui tentang :
1.
2.
3.
4.
5.
Jika sebuah tuberkel pecah ke dalam ruang sub arachnoid maka stadium I
akan berlangsung singkat sehingga sering terabaikan dan akan langsung masuk ke
stadium III
2. Stadium II (stadium transisional / fase meningitik)
Pada fase ini terjadi rangsangan pada selaput otak / meningen.
Ditandai oleh adanya kelainan neurologik, akibat eksudat yang terbentuk
diatas lengkung serebri. Tanda dan gejalanya:
Dengan berjalannya waktu, terbentuk infiltrat (massa jelly
berwarna abu) di dasar otak " menyebabkan gangguan otak /
batang otak. Pada fase ini, eksudat yang mengalami organisasi
Tiga stadium tersebut di atas biasanya tidak jelas batasnya antara satu
dengan yang lain, tetapi bila tidak diobati biasanya berlangsung 3 minggu
sebelum pasien meninggal. Dikatakan akut bila 3 stadium tersebit berlangsung
selama 1 minggu. Hidrosefalus dapat terjadi pada kira-kira 2/3 pasien,
terutama yang penyakitnya telah berlangsung lebih dari 3 minggu. Hal ini
terjadi apabila pengobatan terlambat atau tidak adekuat
D. CARA PENULARAN
Penyakit meningitis tuberculosis
dengan pasien TB, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan
apabila menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
E. PENGOBATAN
Pengobatan meningitis tuberkulosis harus tepat dan adekuat, termasuk terapi
yang sesuai, koreksi gangguan cairan dan elektrolit, dan penurunan tekanan
intrakranial. Terapi harus segera diberikan tanpa ditunda bila ada kecurigaan klinis
ke arah meningitis tuberculosis.
Antibiotik
Pengobatan antibiotik lini pertama sesegera mungkin.
Untuk Meningitis TB diberikan OAT minimal 4 rejimen:
o
Etambutol: 15-25 mg/kgBB/hari (maksimum 2500 mg) atau Streptomisin: 3050 mg/kgBB/hari (maksimum 1 g) selama 2 bulan
F. CARA PENCEGAHAN
Karena penyakit Meningitis TB adalah komplikasi lanjutan dari penyakit TB,
maka pencegahan yang utama adalah dengan cara, yaitu:
a. Sebelum Terkena Meningitis TB
Menjaga daya tahan tubuh
Meningitis TB
Gunakan masker atau perlindungan pernafasan saat kontak