Você está na página 1de 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYAKIT MENINGITIS TUBERKULOSIS


Tema

: Penyakit Meningitis Tuberkulosis

Sasaran

: Pasien dan Keluarga Pasien Meningitis Tuberkulosa

Hari / Tanggal

Waktu

: 10.00-10.30 WIB

Tempat

: Ruang Angsana

Pengajar

: Mahasiswa PPN XXX FKEP UNPAD Di RSHS BANDUNG

, November 2015

A. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Meningitis Tuberkolosis 1 x 30 menit
diharapkan keluarga pasien mengerti tentang penyakit Meningitis Tuberkulosis.
B. Tujuan Instruksional Khusus
1. Keluarga mampu memahami pengertian penyakit Meningitis dan Tuberkulosis (TB).
2. Keluarga mampu memahami tentang penyebab penyakit Meningitis dan Tuberkulosis
(TB).
3. Keluarga mampu memahami tentang tanda dan gejala penyakit Meningitis
Tuberkulosis (TB).
4. Keluarga mampu memahami tentang cara penularan penyakit Menningitis
Tuberkulosis (TB).
5. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang cara pencegahan penyakit
Tuberkulosis (TB).
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada pasien dan keluarga
pasien di ruang Angsana RSHS BANDUNG.
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian penyakit meningitis tuberculosis (TB)
2. Penyebab penyakit meningitis tuberculosis (TB)
3. Tanda dan gejala penyakit meningitis tuberculosis (TB)
4. Cara penularan penyakit meningitis tuberculosis (TB)
5. Cara pencegahan penyakit meningitis tuberculosis (TB)
E. Media
1. Leaflet
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab

3. Evaluasi
G. Kegiatan Penyuluhan
NO TAHAP
.
1.

KEGIATAN

Pembukaan
( 5 menit )

Kegiatan Peserta

Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan
tujuan

pendidikan kesehatan
Apersepsi dengan cara

Menjawab salam
Mendengarkan

Mendengarkan
Bertanya

Mendengarkan
Menjawab salam

menggali pengetahuan
yang dimiliki keluarga
pasien
penyakit
2.

Pelaksanaan
( 20 menit )

tentang
meningitis

dan tuberculosis
Menjelaskan materi
Keluarga
pasien
memperhatikan
penjelasan tentang
penyakit

Meningitis

tuberculosis (TB)
Keluarga
pasien
menanyakan
hal-hal

3.

Penutup
(5menit)

yang

tentang
belum

jelas
Menyimpulkan materi
Mengevalusi keluarga
tentang materi yang

H.
1.
2.
3.
I.

telah diberikan
Mengakhiri pertemuan

Pengorganisasian
Penyaji
:
Moderator
:
Fasilitator
:

Evaluasi
Menanyakan kembali tentang materi yang dijelaskan pada ibu menyusui tentang :

1.
2.
3.
4.
5.

Apakah pengertian dari penyakit meningitis dan tuberkulosis?


Apakah penyebab penyakit meningitis tuberkulosis?
Apa saja tanda gejala penyakit meningitis tuberkulosis?
Bagaimana cara penularan penyakit meningitis tuberculosis?
Bagaimana cara pencegahan dari penyakit meningitis tuberculosis ?

MATERI TENTANG PENYAKIT MENINGITIS TUBERKULOSIS


A. PENGERTIAN
Meningitis adalah Peradangan pada susunan saraf, Radang umum pada araknoid
dan piameter, disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia atau protozoa, yang dapat
terjadi secara akut dan kronis. (Arief Mansjoer : 2000)
Tuberculosis adalah penyakit yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang
hampir seluruh organ tubuh dapat terserang olehnya, tapi yang paling banyak
adalah paru-paru (IPD, FK, UI). Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh MycobacteriumTuberculosis dengan gejala yang sangat
bervariasi ( Mansjoer , 1999).
Meningitis tuberkulosis merupakan peradangan pada selaput otak (meningen)
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini
merupakan salah satu bentuk komplikasi yang sering muncul pada penyakit
tuberculosis paru.
B. PENYEBAB
Etiologi Meningitis Tuberculosis adalah Mycobacterium Tuberculosis yang
menyebar dalam darah ke cairan otak.
C. TANDA DAN GEJALA
Untuk tanda dan gejala penyakit meningitis tuberkolosis muncul secara perlahan
pada penderita dengan penyakit TB menurut Lincoln, dari meningitis tuberculosa
dikelompokkan dalam tiga stadium:
1. Stadium I (stadium inisial / stadium non spesifik / fase prodromal)
Prodromal, berlangsung 1 - 3 minggu Biasanya gejalanya tidak khas,
timbul perlahan- lahan, tanpa kelainan neurologis Gejala:

demam (tidak terlalu tinggi)


rasa lemah

nafsu makan menurun (anorexia)


nyeri perut
sakit kepala
tidur terganggu
mual, muntah
konstipasi
apatis

Jika sebuah tuberkel pecah ke dalam ruang sub arachnoid maka stadium I
akan berlangsung singkat sehingga sering terabaikan dan akan langsung masuk ke
stadium III
2. Stadium II (stadium transisional / fase meningitik)
Pada fase ini terjadi rangsangan pada selaput otak / meningen.
Ditandai oleh adanya kelainan neurologik, akibat eksudat yang terbentuk
diatas lengkung serebri. Tanda dan gejalanya:
Dengan berjalannya waktu, terbentuk infiltrat (massa jelly
berwarna abu) di dasar otak " menyebabkan gangguan otak /
batang otak. Pada fase ini, eksudat yang mengalami organisasi

akan mengakibatkan kelumpuhan saraf kranial


hidrosefalus,
gangguan kesadaran,
Hemiparesis yang timbul disebabkan karena infark/ iskemia,
quadriparesis dapat terjadi akibat infark bilateral atau edema
otak yang berat.

3. Stadium III (koma / fase paralitik)


Terjadi percepatan penyakit, berlandsung selama 2-3 minggu
Gangguan fungsi otak semakin jelas. Terjadi akibat infark batang otak
akibat lesi pembuluh darah atau strangulasi oleh eksudat yang
mengalami organisasi. Ditandai dengan gejala:
pernapasan irregular
demam tinggi
edema papil
hiperglikemia
kesadaran makin menurun,
irritable dan apatik,
stupor, koma,
nadi dan pernafasan menjadi tidak teratur

Tiga stadium tersebut di atas biasanya tidak jelas batasnya antara satu
dengan yang lain, tetapi bila tidak diobati biasanya berlangsung 3 minggu
sebelum pasien meninggal. Dikatakan akut bila 3 stadium tersebit berlangsung
selama 1 minggu. Hidrosefalus dapat terjadi pada kira-kira 2/3 pasien,
terutama yang penyakitnya telah berlangsung lebih dari 3 minggu. Hal ini
terjadi apabila pengobatan terlambat atau tidak adekuat
D. CARA PENULARAN
Penyakit meningitis tuberculosis

bisa ditularkan melalui kontak langsung

dengan pasien TB, seperti terpapar hembusan nafasnya, cairan tubuhnya, dan
apabila menggunakan sendok dan handuk secara bersamaan.
E. PENGOBATAN
Pengobatan meningitis tuberkulosis harus tepat dan adekuat, termasuk terapi
yang sesuai, koreksi gangguan cairan dan elektrolit, dan penurunan tekanan
intrakranial. Terapi harus segera diberikan tanpa ditunda bila ada kecurigaan klinis
ke arah meningitis tuberculosis.
Antibiotik
Pengobatan antibiotik lini pertama sesegera mungkin.
Untuk Meningitis TB diberikan OAT minimal 4 rejimen:
o

INH: 10 mg/kgBB /hari (maksimum 300 mg) - selama 69 bulan

Rifampisin: 15-20 mg/kgBB/hari (maksimum 600 mg) selama 6-9 bulan

Pirazinamid: 35 mg/kgBB/hari (maksimum 2000 mg) - selama 2 bulan


pertama

Etambutol: 15-25 mg/kgBB/hari (maksimum 2500 mg) atau Streptomisin: 3050 mg/kgBB/hari (maksimum 1 g) selama 2 bulan

F. CARA PENCEGAHAN
Karena penyakit Meningitis TB adalah komplikasi lanjutan dari penyakit TB,
maka pencegahan yang utama adalah dengan cara, yaitu:
a. Sebelum Terkena Meningitis TB
Menjaga daya tahan tubuh

Makan makanan yang sehat dan bergizi


Istirahat yang cukup
Menjaga dan Meningkatkan Kebersihan.
Hindari Berbagi Peralatan dengan orang yang telah terkena

Meningitis TB
Gunakan masker atau perlindungan pernafasan saat kontak

dengan pasien orang yang terkena TB ataupun yang telah terkena


Meningitis TB
b. Orang yang telah terkena penyakit TB
Jaga daya tubuh
Gunakan Masker atau penutup pernafasan untuk mencegah

penularan pada lingkungan sekitar


Lakukan pengobatan TB sesuai dengna terapi yang telah di anjuran
(min 6 bulan)

Você também pode gostar