Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DEFINISI RISET
Riset (research) didefinisikan oleh Sekaran (2003, hal. 5)
sebagai suatu investigasi atau keingintahuan saintifik yang terorganisasi, sistematik, berbasis data, kritikal terhadap suatu
masalah dengan tujuan menemukan jawaban atau solusinya
Sedang Kinney, Jr. (1986) mendefinisikan riset (research)
sebagai pengembangan dan pengujian dari teori-teori baru
tentang bagaimana dunia nyata bekerja atau penolakan dari teoriteori yang sudah ada.
Lebih spesifik riset bisnis (business research) didefinisikan
oleh Cooper and Schindler (2001, hal. 5) sebagai pencarian yang
sistematik yang menvediakan informasi untuk mengarahkan
keputusan-keputusan bisnis
KONSEP DASAR RISET
Sekaran (1992, 2003) lebih lanjut membedakan riset saintifik
dengan riset-riset lainnya sebagai berikut ini.
1. Berketujuan (purposiveness). riset saintifik mempunyai tujuan
yang jelas.
2. Kokoh (rigor), menunjukkan proses riset saintifik dilakukan
dengan hati-hati (prudent) dengan tingkat keakurasian yang
tinggi. Basis teori dan rancangan riset yang baik akan
menambah kekokohan dari riset saintifik.
3. Ujibilitas (testability), menunjukkan bahwa riset saintifik dapat
menguji hipotesis-hipotesis dengan pengujian statistik menggunakan data yang dikumpulkan.
4. Replikabilitas (replicability), yaitu riset saintifik dapat diulang
dengan menggunakan data yang lain.
5. Ketepatan dan keyakinan (precision dan confidence),
menunjukkan bahwa tidak ada riset yang sempurna dan
ketepatannya tergantung dari keyakinan periset yang diterima
KELEMAHAN
DAN
KEBAIKAN-KEBAIKAN
PENDEKATAN SAINTIFIK dan NATURALIS
UNTUK
Pendekatan Saintifik
Pendekatan Naturalis
(+) Menilai data lebih objektif, karena (-) Menilai data lebih subjektif
tidak boleh terpengaruh oleh nilai karena hasil observasi langsung
atau kepercayaan periset atau orang periset
lain (harus value free).
dan periset sendiri yang menyimpulkannya.
(-) Setting tidak natural (artifisial) (+) Setting natural tidak diubah oleh
dapat menurunkan validitas pene- periset.
litian.
(-) Penelitian kurang terfokus tetapi (+) Penelitian lebih terfokus dan
Iebih
luas,
sehingga
kurang Mendalam.
mendalam.
(-) Penelitian biasanya menjelaskan (+) Penelitian lebih mendetail ke haldan memprediksi fenomena yang hal di bawah permukaan yang
tampak, sehingga lebih mengarah ke belum tampak, seperti misalnya
verifikasi teori.
penelitian tentang kultur. Lebih
untuk menemukan teori baru.
(+) Dari segi kemudahan menda- (-) Data primer harus dikumpulkan
patkan data, data sekunder yang sendiri oleh periset yang biasanya
tersedia dapat digunakan.
melibatkan waktu yang lama (bulanan sampai dengan tahunan)
untuk mendapatkannya dengan terlibat langsung sebagai pengobservasi di tempat kejadian.
(+) Eksternal validiti lebih tinggi (-) Eksternal validiti rendah karena
karena dapat melibatkan permasa- hanva melibatkan satu permasalahlahan yang lebih luas menggunakan an di suatu organisasi saja karena
waktu yang lebih panjang dan data primer harus diobservasi senperusahaan yang Iebih banvak diri van- tidak mungkin dan
sebagai objek penelitian karena membutuhkan banvak waktu untuk
tersedia di data sekunder.
melibatkan banvak organisasi.
10
11
12
TUJUAN RISET
Tujuan dari riset adalah apa yang ingin dicapai dengan
melakukan penelitiannya. Secara umum, tujuan dari riset adalah
untuk mencapai sasaran dari isu riset.
KONTRIBUSI RISET
Kontribusi atau manfaat hasil riset dapat berkisar dari
akademisi, praktisi, perusahaan, sampai ke pemerintah.
Tergantung ;iapa pemakai hasil dari riset, kontribusi riset dapat
berupa kontritbusi teori, kontribusi praktek dan kontribusi
kebijakan. Kontribusi riset juga harus berhubungan dengan isu
yang diteliti. Kontribusi teori adalah hasil dari riset dapat
memperbaiki tteori yang sudah ada, menjelaskan teori yang
sudah ada ke fenomena
13
14
15
Pengembangan Hipotesis
Hipotesis tidak dapat terjadi begitu saja. Hipotesis
dikembangkan dengan menggunakan teori ang relevan atau
dengan logika dan hasil-hasil penelitian sebelumnya. Hipotesis
dikembangkan dengan menggunakan teori karena memverifikasi
teori tersebut di fenomena yang ada. Hipotesis perlu
dikembangkan dengan penjelasan logis jika tidak ada teori yang
dapat digunakan atau tujuan dari riset adalah untuk menernukan
teori yang baru.
Hipotesis Kangguru
H.A: Terdapat pengaruh yang positif antara jumlah kehamilan
ibu-ibu di Yogyakarta dengan populasi kangguru Australia.
16
Arah Hipotesis
Arah dari hubungan kausal pada hipotesis ditentukan oleh
hubungan pada pengalaman-pengalaman masa lalu. Jika hasil
dari penelitian sebelumnya memberikan hasil yang konsisten
berarah (dapat positif atau negatif) maka hipotesis kausal harus
ditulis berarah seperti itu.
H.A : Perubahan laba (VI) berpengaruh positif terhadap harga
saham (VD).
Jika hasil-hasil penelitian sebelumnya banyak yang tidak
signifikan atau arahnya bertentangan, maka hipotesis kausal
dapat ditulis tanpa arah sebagai berikut ini.
H.A : Perubahan laba (VI) berpengaruh terhadap harga saham
(VD).
Kriteria Hipotesis yang Baik
Hipotesis yang baik memenuhi kriteria sebagai berikut ini.
1. Dikembangkan dengan menggunakan teori yang sudah ada,
penjelasan logis atau hasil-hasil penelitian sebelumnya. Arah
hubungan variabel hipotesis dikembangkan melalui hasil-hasil
penelitian sebelumnya. Jika hipotesis merupakan hal baru
yang belum ada teorinya, penjelasan logis digunakan untuk
membangun hipotesis ini.
2. Hipotesis menunjukkan maksudnva dengan jelas.
3. Hipotesis dapat diuji.
Hipotesis dapat diuji jika tersedia alat analisis untuk
mengujinya.
4. Hipotesis ini lebih baik dari hipotesis kompetisinya
Hipotesis lebih baik dari hipotesis kompetisinva jika dapat
menjelaskan dan memprediksi lebih baik.
RANCANGAN RISET
17
18
6.
19
a.
b.
c.
20
21
LABA
DIVIDEN
HARGA
SAHAM
Kinerja
Perusahaan
22
MODEL EMPIRIS
Bentuk model empiris dapat dikelompokkan berasarkan nilai data
atu sekalanya. Nilai data di variabel dapat diklasidikasikan
sebagai data Metrik (Ordinal dan Nominal; berbentuk atribut,
karateristik, kategori, atau dikotomi) dan Non-Metrik (Interval
dan Rasio; berbentuk kuantitatif).
Model empiris dapat mempunyai sebuah varabel depeenden
mapupun lebih dari satu variaabel dependen.
Yang termasuk model empiris dengan satu variabel
dependen adalah model Regresi, Regresi Logit, Regresi Probit,
Regresi Tobit, Analisis Diskriminan, ANOVA, dan model analsis
Conjoint.
Bentuk dari Model Regresi adalah sebagai berikut:
Y1
= X1 + X2 + X3 + X4 .......... Xn
(Metrik) (Metrik dan Non-Metrik)
Bentuk dari Model Regresi Logit / Probit / Tobit adalah sebagai
berikut:
Y1
= X1 + X2 + X3 + X4 .......... + Xn
(Non-Metrik) (Metrik dan Non-Metrik)
Bentuk dari Analsis Diskriminan adalah sebagai berikut:
Y1
= X1 + X2 + X3 + X4 .......... + Xn
(Non-Metrik)
(Metrik dan Non-Metrik)
Bentuk dari Model ANOVA adalah sebagai berikut:
Y1
= X1 + X2 + X3 + X4 .......... + Xn
(Metrik)
(Non-Metrik)
Bentuk dari Model Analsisi Conjoint adalah sebagai berikut:
Y1
= X1 + X2 + X3 + X4 .......... + Xn
(Metrik dan Non-Metrik)
(Non-Metrik)
23
24
25
a.
Variabel Moderasi
Variabel
Mediating
Variabel
Independen
Varabel
Dependen
Y1 = X1 + X2 + X1*X2
b.
Variabel Intervening/ mediasi/ mediating
Variabel
Independen
Variabel
Mediating
Varabel
Dependen
VM1 = X1 VI
VD1 = X1 VM
c.
Variabel Extraneous
Adalah variabel selain variabel Independen, dependen,
Moderating, dan Intervening yang mempengaruhi hubungan
kausal. Variabel ini dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu
variabel pelengkap (Variabel Kontrol) dan variabel
pengganggu (Confounding variable).
-
26
Variabel Pengganggu
Merupakan variabel yang efeknya menggangu hubungan
kausal antara variabel independen dan dependen. Efek
variabel ini harus dihilangkan dari hubungan kausal.
Contoh: Reaksi pasar yang diakibatkan oleh pengumuman
pembayaran dividen oleh perusahaan. Reaksi pasar dapat
juga dipengaruhi oleh variabel lain yang signifikan yang
terjadi bersamaan waktunya dengan variabel independen
yang diteliti. Variabel-variaabel yang terjadi secara
bersamaan dengan variabel utamanya ini adalah merupakan
variabel pengganggu. Variabel pengganggunya misalnya
pengumuman merger yaang akan dilakukaan oleh
perusahaan pada saat yang sama. Jika pengumuman
merger ini akan mempengaruhi reakssi pasar, maka
besarnya reaksi pasar tidak hanya disebabkan oleh variabel
independen utama (pembayaran dividen) namun juga oleh
variabel lain (pengumuman merger).
27
SAM PE L
Setelah
hipotesis-hipotesis
selesai
dikembangkan,
hipotesishipotesis ini perlu diuji dengan faktanya. Proses
pengambilan sampel merupakan proses yang penting.
Pengambilan sampel harus dapat menghasilkan sampel yang
akurat dan tepat. Sampel yang tidak akurat dan tidak tepat
akan berikan kesimpulan riset yang tidak diharapkan atau
dapat menghasilkan kesimpulan salah
KRITERIA SAMPEL
Sampel yang baik yang memenuhi dua buah kriteria sebagI
berikut ini.
1. Akurat
Sampel yang akurat (accurate) adalah sampel yang tidak
bias. Beberapa cara dapat dilakukan untuk meningkatkan
akurat dari sampel sebagai berikut ini.
a. Pemilihan sampel berdasarkan proksi yang tepat
Misalnya akan dibuat dua buah grup, yaitu grup pertama
adalah grup yang berisi perusahaan- perusahaan yang
mengalami financial distress dan grup kedua berisi dengan
perusahaan-perusahaan
yang
tidak
mengalaminya.
Leverage dipilih sebagai proxy untuk financial distress. Jika
leverage tidak dapat membedakan perusahaan distress dan
perusahaan yang tidak distress, maka proksi tersebut
adalah tidak akurat.
b. Menghindari bias di seleksi sampel
Pemilihan sampel yang bias (sample selection bias) akan
membuat sampel tidak akurat.
Contoh:Untuk menghindari bias ini, peneliti tidak hanya
menggunakan sampel perusahaan besar yang tercatat di
NYSE saja, tetapi juga menggunakan perusahaan kecil yang
tercatat di NASDAQ, sehingga hasilnya tidak dicurigai karena
memang berasal dari sampel perusahaan yang besar saja.
28
29
30
4.
Double Sampling
31
32
Contoh:
Pengambilan sampel secara purposive dengan kriteria-kriteria
tertentu. Kriteria-kriteria yang digunakan untuk menyaring
sampe adalah sebagai berikut ini.
1. Perusahaan-perusahaan
dalam
sampel
merupakan
perusahaan yang membayar dividen kas terus menerus
selama tiga tahun berturut-turut. Tiga tahun ini untuk
menjamin bahwa perusahaan mempunyai kebijakan
dividen yang stabil. Waktu stabil yang lebih lama lebih
bailk tetapi akan menurunkan jumlah sampel secara
drastis.
2. Perusahaan-perusahaan yang datanya tidak lengkap
dikeluarkan dari sampel.
Snowball Sampling
Pengambilan sampel secara bola salju (snowball
sampling dilakukan dengan mengumpulkan sampel dari
responden yang berasal dari referensi suatu jaringan,
misalnya lewat newsgroup di internet.
STRATEGI PENGUMPULAN DATA DAN SUMBER DATANYA
Terdapat empat strategi pengumpulan data, yaitu sebagai
berikut ini.
1. Strategi pengamatan langsung (direct observation),
Data idikumpulkan dengan mengamati langsung di sumber
datanya. Sumber data dari pengamatan langsung dapat
diperoleh dari beberapa cara sebagai berikut:
,a. studi kasus (case),
'b. studi lapangan (field) dan
,c. studi laboratorium (laboratory).
2. Strategi opini (opinion),
data dikumpulkan melalui pendapat-pendapat responden.
Sumber data dari strategi ini dapat diperoleh dari:
a. responden individu atau
b. responden group.
33
34
35
36
37
Daftar Pertanyaan
Dedi Muslihadi (AIC 011 027)
I Nyoman Suardijaya (AIC 011 057)
Muhamad Zaini (AIC 011 093)
Baiq Kiki Suliastiana Dewi (AIC 011 019)
Fredi Ashari (AIC 010 117)
Jonatan Marsal (AIC 211 087)
Rahmatia Azindani (AIC 011 123)
Ziaulhaq (AIC 011 163)
Misbahudin (AIC 011 089)
Liana Utami (AIC 011 081)
Nurazmi (AIC 011 107)
Reni Maesyarah (AIC 011 125)
Dewa Ayu Diah Pramiari (AIC 011 029)
Isrorudin (AIC 011 067)
Muharama Azla (AIC 011 095)
KELAS 2AE1
Sufiansori (AIC 011 148) B
Handia (AIC 011 050) B nilai UAS
Lalu Iqbal Habisi (AIC 211076)
Oki Armerianto (AIC 011112)
Ni Putu Ariyawati (AIC O11 100) B
Nia Muliati (AIC 011 104)