Dokumen tersebut membahas mengapa aminoglikosida bersifat bakteriosida. Aminoglikosida menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat ribosom 30S dan menghambat sintesis protein. Hal ini menyebabkan kerusakan membran sel dan kematian bakteri. Walaupun umumnya antibiotik yang menghambat sintesis protein bersifat bakteriostatik, aminoglikosida juga bersifat bakteriosida karena dapat menginduksi salah pembacaan
Dokumen tersebut membahas mengapa aminoglikosida bersifat bakteriosida. Aminoglikosida menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat ribosom 30S dan menghambat sintesis protein. Hal ini menyebabkan kerusakan membran sel dan kematian bakteri. Walaupun umumnya antibiotik yang menghambat sintesis protein bersifat bakteriostatik, aminoglikosida juga bersifat bakteriosida karena dapat menginduksi salah pembacaan
Dokumen tersebut membahas mengapa aminoglikosida bersifat bakteriosida. Aminoglikosida menghambat sintesis protein bakteri dengan mengikat ribosom 30S dan menghambat sintesis protein. Hal ini menyebabkan kerusakan membran sel dan kematian bakteri. Walaupun umumnya antibiotik yang menghambat sintesis protein bersifat bakteriostatik, aminoglikosida juga bersifat bakteriosida karena dapat menginduksi salah pembacaan
BAKTERIOSIDA? Semua anggota aminoglikosida diketahui menghambat sintesis protein bakteri dengan mekanisme yang ditentukan untuk streptomisin. Aktivitas aminoglikosida dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama perubahan pH, keadaan aerobik dan anaerobik. Aktivitas aminoglikosida lebih tinggi pada suasana alkali daripada suasan asam. Aminoglikosida berdifusi lewat kanal air yang dibentuk oleh porin proteins pada membran luar dari bakteri gram negatif masuk keruang periplasmik. Sedangkan transport melalui membran dalam sitoplasma membutuhkan energi. Fase transport yang dependen energi ini bersifat rate limiting, dapat diblok oleh Ca++ dan Mg++, hiperosmolaritas, penurunan pH dan anaerobiosis. Hal ini menerangkan penurunan aktivitas aminoglikosida pada lingkungan anaerobik suatu abses atau urin asam yang bersifat hiperosmolar. Setelah masuk sel, aminoglikosida terikat pada ribosom 30S dan menghambat sintesis protein. Terikatnya aminoglikosida pada ribosom ini mempercepat transport aminoglikosid kedalam sel diikuti dengan kerusakan membran sitoplasma dan disusul dengan kematian sel. Aminoglikosid menghambat sintesis protein dengan 3 cara: 1. Agen-agen ini mengganggu kompleks awal pembentukan peptide
2. Agen-agen ini menginduksi salah baca mRNA, yang mengakibatkan
penggabungan asam amino yang salah ke dalam peptide, sehingga menyebabkan suatu keadaan nonfungsi atau toksik protein 3. Agen-agen ini menyebabkan terjadinya pemecahan polisom menjadi monosom non-fungsional Aminoglikosida bekerja secara sinergis dengan antibiotic -laktam karena kerja laktam pada sintesis dinding sel meningkatkan difusi aminoglikosida kedalam bakteri. Semua aminoglikosida bersifat bakterisid. Streptomisin digunakan untuk obat tuberculosis, plague, tularemia dan kombinasi dengan penisilin untuk mengobati endokarditis. Pada poin kedua mekanisme kerja antibiotic golongan aminoglikosida ini, disebutkan bahwa antibiotic golongan aminoglikosida bersifat bakteriosida. Padahal golongan antibiotic yang berpengarauh terhadap sintesis protein pada umumnya bersifat bakteriostatik. Hal ini disebabkan karena pada antibiotic golongan aminoglikosida dapat menginduksi salah satu mRNA. Induksi mRNA ini mengakibatkan penggabungan asam amino yang salah pada peptide sehingga menyababkan kesalahan pembacaan dan misfungsi dari protein yang dihasilkan. Lebih dari itu, protein yang dihasilakan dapat berupa protein toksik yang menginduksi proses lisis bakteri tersebut. Hal tersebutlah yang membuat antibiotik golongan aminoglikosida juga bersifat bakteriosida walaupun kerjanya secara umum mempengaruhi dinding sel.