Você está na página 1de 15

H.

Proses Keperawatan Dengan Pasien Diabetes Mellitus


1. Pengkajian
a. Biodata
Biodata klien : nama, jenis kelamin, agama, penfifikan, pekerjaan, No. CM, tanggal masuk, tanggal pengkajian.
Biodata penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, gama dan hubungannya dengan
klien
b. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan utama
Biasanya pada klien ganggren akibat diabetes mellitus yaitu nyeri pada daerah luka gangren,
sering BAK, selalu lapar dan haus
2. Riwayat kesehatan sekarang
Merupakan lanjutan dari keluhan utama biasanya tergantung dari ganas/tidaknya. Rasa sakit akan
bertambah bila klien banyak aktifitas, bila klien istirahat maka rasa nyeri akan berkurang
3. Riwayat kesehatan dahulu
Merupakan faktor pencetus menuju predisposisi dari penyakit klien yang sekarang sedang
diderita oleh klien
4. Riwayat kesehatan keluarga
Dalam keluarga biasanya ada yang menderita penyakit yang sama.
c. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan umum
Dari keadaan inikita dapat mgetahui keadaan klien secara umum, apabila klien sakit ringan,
sedang, berat.
2. Tanda-tanda vital
Dapat ditemukan peningkatan sistem denyut nadi dan disritmia
3. Sistem kardiovaskuler
Didapatkan dari palpasi dan disritmia
4. Sistem respirasi
Pada penyakit ini tidak ditemukan kelainan
5. Sistem penglihatan
Biasanya penyakit ini dapat menimbulkan komplikasi kronik
6. Sistem integumen
Pada pasien diabetes mellitus biasanya terdapat luka-luka basah, rambut halus, polidipsia
7. Sistem neurosensor
Kadang didapatkan insomnia, konjngtiva merah
8. Sistem muskuloskeletal
Biasanya karena luka sudah menyebar maka dilakukan amputasi
d. Kebutuhan aktifitas sehari-hari
Klien biasanya mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehri-hari karena adanya
kelemahan
e. Data Psikologis
Klien biasanya merasa cemas karena takut akan bertambah besar dan takut tidak akan
disembuhkan
f. Data sosial
Adanya perubahan peran fungsi klien dan keluarga maupun lingkungan

2. Diagnosa keperawatan
o Resiko terhadap kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan poliuri dehidrasi
o Perubahan nutrisi yang berhubungan dengan ketidak seimbangan insulin dan aktifitas
o Kurang pengetahuan tentang keterampilan dan informasi perawtan diri
3. Perencanaan dan evaluasi
Sasaran utama termasuk pencapaian keseimbangan cairan dan elektrolit, kontrol optimal glukosa
darah, pemulihan kembali berat badan yang turun, kemampuan untuk melakukan keterampilan
diabetes dasar (bertahan untuk hidup) dan aktifitas perawatan diri, penurunan ansietas dan tidak
terdapatnya komplikasi.

BAB III
TINJAUAN KASUS

I. Pengkajian
1. Biodata
a. Biodata Klien
Nama
Umur
Jenis kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Suku Bangsa
No. CM
Tanggal masuk
Tanggal pengkajian

: Ny.P
: 25 tahun
: perempuan
: Islam
: SMU
: Ibu rumah tangga
: Tarogong kidul Garut
: sunda
: 835274
: 19-12-2004
: 10-01-2005

b. Biodata Penanggung Jawab


Nama
: Tn. I
Umur
: 29 tahun
Jenis kelamin
: laki-laki
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMU
Pekerjaan
: Wiraswasta
Alamat
: tarogong kidul Garut
Suku Bangsa
: Sunda
Hubungan dg Klien : Suami

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada telapak kai kanan dan terdapat nanh pada lukanya
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
5 hari sebelum masuk RS kaki klien tertusuk paku ketika klien memindahkan bambu di
kebunya. Pada awalnya luka klien hanya di tepuk-tepuk menggunakan baju dan hanya
dibersihkan oleh air hangat saja dan didiamkan selama 1 malam pada keesokan harinya luka
pada kaki klien bertambah besar dan membusuk, klien hanya diperiksa ke mantri terdekat. Klien
pergi ke mantri selama 3 hari tetapi luka klien brtambah parah dan klien dirujuk ke RSU untuk
dirawat. Pada saat pengkajian luka pada kaki klien masih basah dan klien mengatakan nyeri
tersebut sering dirasakan oleh klien apabila klien melakukan pergerakan/banyak bergerak dan
nyeri berkurang apabila klien beristirahat.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan bahwa dia belum pernah mengalami penyakit seperti yang dideritanya ini,
tetapi klien telah lama mengalami penyakit diabetes mellitus sejak lama dan hanya sekarang
klien mengalami luka akibat diabetes mellitus
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut penuturan klien keluarganya dan klien ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit diabetes mellitus yaiut kak kandungnya sendiri. Kakanya sudah sejak lama mengalami
penyakit diabetes mellitus tetapi dia sering kontrol ke poli penyakit dalam dan tidak pernah
mengalami luka akibat diabetes mellitus. Di keluarganya juga tidak ada yang mengalami
penyakit menular
1.

2.
a.

b.

c.

II. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum
Kesadaran
: Compos Mentis
Penampilan
: Lemah
Tanda-Tanda Vital
: T = 140/90 mmHg
P = 84 x/menit
R = 24 x/menit
S = 36,8c
Integumen
Rambut dan Kulit Kepala
Warna
: Hitam
Tekstur
: halus
Penyebaran
: Merata
Keadaan
: tampak pendek dan lurus
Kebersihan
: tidak tampak adanya kotoran
Kulit
Warna
: Sawo matang
Tekstur
: Halus
Kelembaban : Lembab
Turgor
: Dapat kembali dalam 2 detik setelah dicubit
Kebersihan : Terdapat luka gangguan di telapak kaki, luka tampak kotor
Kuku

d.

3.

4.

5.

6.
a.

b.

c.

7.

Warna
: Transparan
Bentuk
: Cembung 160
Keadekuatan : Dapat kembali dalam detik setelah ditekan
Teksttur
: Halus
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
Kepala
Bentuk
: Bulat lonjong
Posisi
: Tegak lurus dengan bahu
Keadaan
: Tidak tampak adanya benjolan dan lesi
Kebersihan : tidak nampak adanya kotoran
Mata
Kesimetrisan
:Tampak simetris antara mata kiri dan kanan
Sclera
: Putih kemerahan
Konjunctiva
: Putih porslen
Ketajaman penglihatan
: Dapat membaca papan nama perawat dari jarak 50 cm
Kebersihan
: Tidak tampak adanya kotoran
Telinga
Kesimetrisan
: Simetris antara telinga kiri dan kanan
Warna
: Sama dengan kulit muka
Fungsi Pendengaran : Dapat menjawab pertanyaan perawat dalam jarak 50 cm
Kebersihan
: Tidak tampak adanya kotoran
Hidung
Kesimetrisan
: Simetris antara lubang hidung kiri dan kanan
Tekstur
: Halus
Fungsi Penciuman
: Dapat membedakan bau obat dengan the
Kebersihan
: Tidak tampak adanya kotoran
Mulut
Bibir
Warna
: Merah muda
Tekstur
: Halus
Mukosa
: Lembab
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
Gigi
Warna
: Putih kekuningan
Caries
: Tidak tampak adanya caries
Jumlah
: 32 buah
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
Lidah
Warna
: Merah muda
Fungsi Penegecapan : Dapat membedakan asam (jeruk) manis (teh manis) dan pahit dengan
obat
Tekstur
: Kasar
Kebersihan
: Tidak tampak adanya kotoran
Leher
Posisi
: Tegak lurus dengan bahu
KGB
: Tidak tampak pembesaran

JVP
: Tidak tampak peninggian
Thyroid
: Tidak tampak pembesaran
Kebersihan : Tidak tampak adanya kotoran
8. Dada
Kesimetrisan
: Simetris antara dada kiri dan kanan
Bunyi jantung
: Vesikuler
Bunyi Paru
: Reguler
Kebersihan
: Tidak tampak adanya kotoran
9. Abdomen
Tekstur
: Halus
Bentuk
: Datar
Bising Usus
: 10 x/menit
Kebersihan
: tidak tampak adanya kotoran
10. Ekstremitas
Atas
: tangan kanan terpasang infus dan tangan kiri dapat digerakan kesegala arah
Bawah
: Kaki kiri dapat digerakan kesegala arah dan kaki kanan tampak sulit digerakan
karena adanya luka gangren di telapak kaki
11. Genetika
Tidak terkaji.

III. Pola Aktifitas Sehari-Hari


NO
A.

B.

Jenis Pengkajian
Pola Nutrisi
1. Makan
Frekuensi
Jenis
Porsi
Cara
Keluhan
2. Minum
Frekuensi
Jenis
Cara
Keluhan
Pola eliminasi
1. BAB
Frekuensi
Konsistensi
Warna
Bau
Cara
Keluhan
2. BAK
frekuensi
warna
bau

Di Rumah

Di Rumah Sakit

5 x/hari
Nasi, lauk pauk, sayur
1 porsi habis
mandiri
-

3 x/hari
BN DM
1 porsi
mandiri
sering terasa lapar

8-9 gelas/ hari


air teh
madiri
-

7-8 gelas/hari
air putih
mandiri
sering terasa haus

1 x/hari
padat
kuning kecoklatan
kahs faeces
mandiri
-

x/hari
padat
kuning kecoklatan
khas faeces
dengan bantuan
kesulitan BAB karena kaki
klien sulit digerakan

5-6 x/hari
kuning jernih

4-5 x/hari
kuning jernih
khas amoniak

cara
keluhan
C.

D.

khas amoniak
mandiri
-

dengan bantuan
klien mengeluh sering
kencing

Pola Istirahat tidur


1.Malam
2. Siang

7 jam/hari
2 jam/ hari

6-7 jam/hari
1jam/hari

Personal Hygiene
Mandi
Gosok Gigi
Ganti pakaian
Cara
Keluhan

2 x/hari
2 x/hari
2 x/hari
mandiri
-

1 x/hari
1 x/hari
1 x/hari
dengan bantuan
-

IV. Data Psikologis, Sosial Dan Spiritual


1. Data Psikologis
Ekspresi tampak cemas dengan keadaan penyakitnya dan klien sering bertanya-tanya tentang
penyakitnya
2. Data Sosial
Klien dapat berkomunikasi dengan pasien lain dengan orang yang menjenguknya, keluarga,
perawat dan tim kesehatan lainnya terbukti klien dapat mengungkapkan keluhannya
3. Data Spiritual
Klien beragama Islam sering sering terlihat sedang berdoa/shalat walaupun sambil berbaring
V. Data Penunjang
Jenis Pemeriksaan
Hb
Leukosit
LED
Trombosit
Hematokrit
Kadar gula puasa
Ureum
Creatitin
SGOT /Asat
SGPT/Asat

Therapy
Infus RL
Ceropid
Metropusin
Pronalges
Fladex
Infus NaCl

Hasil

Nilai Normal

11,0 gr/dl
20 410 /mm3
84/125
237,000 /mm3
22%
200 mg/dl
33 mg/dl
0,9 mg/dl
31 u/lt
30 u/lt

L : 14-18 P : 12-16 gr/dl


5000 10000 /mm3
L : <15 P : < 20 mm/jam
150,000-350,000 /mm3

L : 40-50 % P : 35-45 %

: 20 tts/menit
: 2 x 1 gr
: 3 x 500 gr
: 3 x 1 amp
: 3 x 500
: 1 x ganti balutan

70-100 mg/dl
20-40 mg/dl
0,1-1,1 mg/dl
L : 10-34 P : 10-31 u/lt
L : 9-36 P : 9-46 u/lt

Sagestam

: 1 x ganti balutan

VI. ANALISA DATA


No
1

Symptom
DS :
- Klien mengeluh neyeri pada
telapak kaki kanan
DO :
- Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis
kesakitan

Menegndapnya glukosa dalama


pembuluh darah suplai O2 dan
nutrisi ke jaringan terhambat
nekrotik jaringan gangren

DS :
Klien mengeluh kakinya sulit
digerakan
DO :
- Kaki kanan klien tampak sulit
digerakan karena adanya luka
gangren di telapak kaki
- ADL dibantu

Adanya luka nyeri keterbatasan


gerak ekstremitas bawah pola
aktifitas terganggu

Gangguan
aktifitas seharihari

DS :
Klien mengeluh cemas
dengan keadaannya
DO :
- Ekspresi wajah tampak cemas
- Klien selalu bertanya-tanya
tentang penyakitnya

Kurangnya informasi tentang


penyakitnya sehingga klien cemas

Gangguan rasa
aman cemas

Problem
Gangguan
nyaman nyeri

DS :
Klien mengeluh ada luka
ditelapak kaki sebelah kanan
DO :
- Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis
kesakitan

Etiologi
Adanya kematian jaringan
pembusukan pengeluaran
prastagalmdin merangsang
reseptor nyeri
mengeluarkan serotin, bradi
kinin yangmeangsang ujung
saraf untuk membawa impuls
nyeri thalamus kortek
celebri persepsi

Gangguan
integritas kulit

VII. Diagnosa Keperawatan


1. Gangguan rasa nyaman nyeri sehubungan dengan adanya luka gangren yang ditandai dengan :
DS : Klien mengaluh nyeri pada daerah telapak kaki kanan
DO: - Tamapak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan

2. Gangguan integritas kulit sehubungan dengan adanya gangren yang ditandai dengan :
DS
: Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki sebelah kanan
DO
: - Tampak adanya luka gangren
- Klien tampak meringis kesakitan
3.
Do

Gangguan aktifitas sehari-hari sehubungan dengan adanya kesulitan bergerak yang ditandai
dengan :
DS : Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
: - Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena ada luka gangren ditelapak kaki
- ADL dibantu

4. Gangguan rasa aman cemas sehubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakitnya yang
ditandai dengan ;
DS
: Klien mengeluh cemas dengan keadaannya
Do
: - Ekspresi tampak cemas
- Klien selalu bertanya-tanya tentang penyakitnya

PROSES KEPERAWATAN

No.
1
1

Nama

: Ny. P

Umur

: 25 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

DIAGNOSA

No. CM

: 835274

Dx

: Diabetes Mellitus

Ruang

: Agate

P E R E N C AN AAN

KEPERAWATAN
2

TUJUAN
3

Gangguan rasa nyaman


nyeri sehubungan
dengan adanya luka
gangren yang ditandai
dengan :
DS : Klien mengaluh nyeri o
pada daerah telapak
kaki kanan
DO: - Tampak adanya luka
gangren
- Klien tampak
meringis kesakitan
o

Gangguan
rasao
nyaman nyeri teratasi
dalam 4 mingguo
perawatan
dengan
kriteria :
Tidak tampak adanyao
luka
Dalam waktu 3
munggu
perawatan
gangguan rasa nyaman
nyeri teratasi dengan
kriteria :
Klien tidak mengeluh
nyeri lagi
o Klien tidak meringis

INTERVENSI
4

RASIONALISASI

Kaji tingkat nyeri klieno


dengan skala dengan 0-5
Memberikan therapy
pronalges 3 x 1 ampul
IM
Atur posisi tidur klien
senyaman mungkin

Dengan mengkaji tingkat


nyeri klien, maka kita akan
mengetahui sebarapa besar
nyeri yang klien rasakan
sehingga
dapat
mempermudah
untuk
melakukan
tindakan
selanjutnya
o Analgetik dapat menghambat
stimulus
nyeri
ehingga
respon nyeri dapat berkurang
o Dengan mengatur posisi yang
nyaman diharapkan nyeri
akan sedikit berkurang

IMPLEMENT
ASI

EVALUASI

Tgl. 10 Jan 2005, Tgl. 10 Januari 2005


Pkl. 0800 WIB
Pkl. 0830 WIB
o
Klien
masih mengeluh
Mengkaji
nyeri
tingkat
o Luka gangren masih ada
klien tampak meringis
nyeri klien

dengan
skala nyeri :
0 : tidak nyeri
1 : nyeri ringan
2 : nyeri sedang
3 : nyeri berat
4
:
nyeri
mngerikan
5 : nyeri seberatberatnya
Pkl. 0810 WIB
Memberikan
therapy pronalges
1 amp per IM

Gangguan
integritas
kulit
sehubungan
dengan adanya gangren
yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh ada
luka ditelapak kakio
sebelah kanan
DO: - Tampak adanya luka
gangren
o
- Klien tampak
meringis kesakitan

Gangguan integritaso Bersihkan luka klieno


kulit teratasi dalam setiap hari dengan NaCl
waktu
1
minggu + sagestam
perawatan
dengano Berikan therapy
kriteria :
Ceropid : 2 x 1 gr
Klien tidak mengeluh Metroposin : 3 x 500 br
o
nyeri
dan
tidak
meringis lagi
Tidak ada luka

Dengan dibersihkannya luka


setiap hari menjaga agar luka
tidak terkontaminasi oleh
kuman sehingga tidak terjadi
infeksi
Dengan memberikan therapy
maka akan mempercepat
penyembuhan luka

Pkl. 0815 WIB


Mengatur posisi
tidur
senyaman
mungkin
Tgl. 10 Jan 2005,
Pkl. 0845 WIB
Membersih o
o

kan luka
setiap hari
dengan
kompres
NaCl
+Sagestam
Pkl. 0900 WIB

Memberika
n therapy
Ceropid 1 gr
per IV
Metropusin
500 gr per
IV

Tgl. 10 Januari 2005


Pkl. 0905 WIB
Masih ada luka
Klien mengeluh nyeri
dengan lukanya

No.
1
3

DIAGNOSA
KEPERAWATAN
2

P E R E N C AN AAN
TUJUAN
3

INTERVENSI
4

Gangguan
aktifitas Gangguan
aktifitaso Ubah posisi badan klien o
sehari-hari sehubungan teratasi dalam waktu o
Latih klien dalam
dengan
adanya 3 minggu perawatan melakukan pergerakan
kesulitan
bergerak dengan kriteria :
sedikit demi sedikit
yang ditandai dengan : o Kaki klien dapat
o
DS :
Klien
mengeluh digerakan
dengan
kakinya sulit digerakan bebas
Do : - Kaki kanan klieno ADL dapat mandiri,
tampak sulit digerakan yaitu
karena
ada
luka Klien dapat mandi
gangren ditelapak kaki
sendiri
- ADL dibantu
BAK dan BAB dengan

Gangguan rasa aman


cemas
sehubungan
dengan
kurangnya
informasi
tentang
penyakitnya
yango
ditandai dengan ;
DS :
Klien
mengeluho
cemas
dengano
keadaannya
Do : - Ekspresi tampak
cemas
- Klien selalu
bertanya-tanya tentang
penyakitnya

sendiri
Mengganti
pakaian
sendiri
Gangguan aman cemas o
teratasi dalam waktu
2
jam
perawatan
dengan kriteria :
o
Klien tak mengeluh
cemas
Ekspresi tampak tenang
Klien tidak bertanya
tentang penyakitnya

Jelaskan pada klieno


tentang
keadaan
penyakitnya
Yakinkan pada klien
kalau penyakitnya akano
sembuh

RASIONALISASI

IMPLEMENT
ASI

EVALUASI

Dengan
mengubah posisi
tidur 1 jam 1x, maka akan
dapat mencegah terjadibya
decubitus
Diharapkan dengan melatih
sedikit demi sedikit maka
klien dengan sendirinya
dapat melakukan aktifitas

Tgl. 10 Jan 2005,


Pkl. 0910WIB
Mengubah posisio
tidur klien

Tgl. 10 Januari 2005


Pkl. 0930 WIB
Klien mengeluh kakinya
masih sulit digerakan
karena sakit
o ADL dibantu

Dengan
diberikannya
penjelasan maka klien akan
menegerti dan rasa cemaspun
akan hilang
Dengan meyakinkan pada
klien bahwa penyakitnya
akan
sembuh
maka
diharapkan
klien
akan
semakin
yakin
kalau
penyakitnya akan sembuh

Tgl. 10 jan 2005, Tgl. 10 Januari 2005


pkl. 0935 WIB
Pkl. 1000 WIB
o
Klien
tidak mengeluh
Menjelaska
cemas lagi
n pada klien o Klien tidak bertanya
tentang keadaan
tentang
penyakitnya
keadaan
o Ekspresi klien tampak
penyakitnya tenang

Pkl.0915 WIB
Melatih
klien
dalam melakukan
pergerakan sedikit
demi sedikit

Pkl. 0940 WIB


Meyakinkan pada
klien
kalau
penyakitnya akan
sembuh

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
No
1

: Ny. P
: 25 tahun
: Perempuan

Tanggal
11 Januari 2005

DP

No. CM : 835274
Ruang : Agate
Dx
: DM
Catatan Perkembangan
S: Klien mengeluh nyeri pada daerah telapak kaki
O:
Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis kesakitan
A : Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
Berikan therapi pronalges 3 x 1 amp/IM
Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
Mengkaji tingkat nyeri klien sengan skala nyeri
Memberikan therapy pronalges 1 amp/IM
Mengatur posisi tidur klien senyaman mungkin
E.:
Klien masih mengeluh nyeri
Luka gangren masih ada
Klien tampak meringis

S : Klien mengeluh ada luka ditelapak kaki kanan


O:
Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis

A : Gangguan integritas kulit


P:
Bersihkan luka dengan NaCl + sagestan
Berikan therapy ceropid 2 x 1 gr dan metropusin 2
x 500 ml
I:
Membersihkan luka dengan kompres luka NaCl
+sagestan
Memberikan therpy Certopid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E:
Masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya

Pelaksana
Penulis

Penulis

S:
Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka ganggren ditelapk kaki
ADL dibantu
A : Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
Ubah posisi tidur klien setiap 1jam sekali
Latih klien falam melakukan pergerakan sedikit
3 demi sedikit
I:
Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
Melatih klien dalam melakukan pwrgerakan
sedikit demi sedikit
E:
Klien mengeluh kakinya sulit digerakan karena
sakit
ADL dibantu

12 Januari 2005

Penulis

S:
Klien mengeluh cemas dengan keadaannya
O:
Eksprei tampak cemas
Klien selalu bertanya tentang penykitnya
A:
Ganguan rasa aman cemas
P:
Jelaskan pada klien tentang keadan penyakitnya
Yakinkan pada klien kalau penyakitnya akan
sembuh
I:
Menjelaskan pada klien tentang keadaan
penyakitnya
Meyakinkan pada klien bahwa penyakitnya akan
sembuh
E:
Klien tidak mengeluh cemas lagi
Klien tidak bertanya-tanya tentang penyakitnya
Ekspresi klien tampak tenang

Penulis

S:
Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
O:
Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis kesakitan
A:
Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri

Penulis

Berikan therapy pronalges 3 x 1 amp


Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat
4 : mengerikan
5 : nyeri seberat-beratnya
memberikan therapy pronalges 1 amp/IM
mengatur posisi tidur klien senyaman
mungkin

E:
Klien masih mengeluh nyeri
Luka gangren masih ada
Klien tampak meringis
Penulis

S:
Klien menegluh ada luka ditelapk kaki kanan
O:
Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis kesakitan
A:
Gangguan integritas kulit
P:
Bersihkan luka dengan NaCl +Sagestan
Berikan therapy Ceropid 2 x1 gr
Berikan Therapy metropusin 3 x 500 ml
I:
Membrsihkan luka dengan NaCl + Sagestan
Memberikan therapy Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E : masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya
S:
Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak kaki
ADL dibantu
A:
Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
Ubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
Latih klien dalam pergerakan sedikit demi sedikit
I:
Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
Melatih klien dalam pergerakan sedikit demi
sedikit

Penulis

13 janauari 2005

E : Klien mengeluh masih sulit digerakan karena


sakit
ADL dibantu
S:
Klien mengeluh nyeri pada derah telapak kaki
kanan
O:
Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis kesakitan
A:
Gangguan rasa nyaman nyeri
P:
Kaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
Berikan therapy pronalges 3 x 1 amp
Atur posisi tidur klien senyaman mungkin
I:
Mengkaji tingkat nyeri klien dengan skala nyeri
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sedang
2 : nyeri ringan
3 : nyeri berat

Penulis

S:
Klien menegluh ada luka ditelapk kaki kanan
O:
Tampak adanya luka gangren
Klien tampak meringis kesakitan
A:
Gangguan integritas kulit
P:
Bersihkan luka dengan NaCl +Sagestan
Berikan therapy Ceropid 2 x1 gr
Berikan Therapy metropusin 3 x 500 ml
I:
Membrsihkan luka dengan NaCl + Sagestan
Memberikan therapy Ceropid 1 gr/IV dan
metropusin 500 ml/IV
E : masih tampak adanya luka
Klien mengeluh nyeri pada lukanya

Penulis

S:
Klien mengeluh kakinya sulit digerakan
O:
Kaki kanan klien tampak sulit digerakan karena
ada luka gangren ditelapak kaki
ADL dibantu
A:
Gangguan aktifitas sehari-hari
P:
Ubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali
Latih klien dalam pergerakan sedikit demi sedikit
I:

Penulis

Mengubah posisi tidur klien setiap 1 jam sekali


Melatih klien dalam pergerakan sedikit demi
sedikit
E : Klien mengeluh masih sulit digerakan karena
sakit
ADL dibantu

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mempercepat proses penyembuhan pada klien
yang dilaksanakan melalui pendekatan proses keperawatan yang meliputi 5 tahap yaitu
Pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang meliputi
berbagai aspek yaitu biopsiko sosial dan spiritual serta hasilnya dapat didokumentasikan dalam
bentuk karya tulis.
2. Pelaksanaan asuhan keperawatan disesuaikan perencanaan yang telah ditegakkan, yang
disamping itu pula harus disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kemampuan yang ada.
3. Pelaksanaan asuhan keperawatan tidak terlepas dari kerjasama yang baik ataupun peran serta
yang baik dari perawat, klien dan dengan tim kesehatan lainnya.
B. Saran
1. Klien hendaknya dapat melaksanakan segala bentuk anjuran demi perbaikan keadaannya
dan menghindari faktor-faktor yang dapat menimbulkan serangan ulang yang lebih
buruk.
2. Keluarga dapat memberikan saran ataupun peringatan pada klien bila melanggar apa-apa
yang sudah dianjurkan.
3. Ruangan agar dapat memberikan asuhan keperawatan secara lebih baik lagi untuk hasil
yang optimal, le'oih melengkapi sarana..yang ada kasusnya yang terkait dengan gangren
akibat diabetes mellitus. Serta kerjasama antar tim perawat dan tim kesehatan, klien
dapat. dipertahankan atau bahkan ditingkatkan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan (diharapkan).

Você também pode gostar