Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
controllable. Contoh di atas dipandang dari segi penanggung jawab biaya. Dari segi waktu,
dapat diambil contoh biaya penyusutan (depreciation). Pada umumnya dikatakan bahwa untuk
jangka pendek biaya penyusutan merupakan biaya yang noncontrollable, tetapi untuk jangka
panjang merupakan biaya yang controllable.
BOP langsung
Bagian
Pemintalan
Bagian
Pertenunan
Bagiab
Diesel
Bagian
Bengkel
Bagian
Gudang &
Pembelian
1.
Tempat
kerja tak
langsung
2.
Material
tak
langsung
3.
4.
Penyusut
an
Biaya
lainnya
Manjer
pemintalan
Mandor mesin
mintal
Operator
mesin pintal
Pembantupembantu
Manajer
pertemuan
Mandor mesin
tenun
Operator
mesin tenun
Pembantupembantu
Berbagai
bahan
penolong
Berbagai
bahan
penolong
Penyusutan
gudang pabrik
Penyusutan
mesin pintal
Penyusutan
aktiva tetap
lainnya
Penyusutan
gudang
Penyusutan
mesin tenun
Penyusutan
AT lainnya
Alat tulis
habis pakai
Air dan listrik
Polis asuransi
Pajak
kekayaan
Alat tulis
habis pakai
Air dan listrik
Polis asuransi
Pajak
kekayaan
Manajer
finishing
Mandor
mesin
finishing
Operator
mesin
finishing
Pembantupembantu
Zat-zat
kimia
Zat-zat
warna
Pati kenji
dan lain-lain
Material
pembunkus
Penyusutan
gedung
Penyusutan
mesin
finishing
Inventaris
lainnya
Alat tulis
habis pakai
Air dan
listrik
Polis
asuransi
Pajak
kekayaan
Mandor
kamar
diesel
Operato
r mesin
diesel
Pemban
tupembant
u
Bahan
bakar
diesel
Bahan
pelumas
Penyusu
tan gd
diesel
Penyus.
Generat
or listrik
Penyus.
Perleng
kapan
lainnya
Alat
tulis
Air
Polia
asuransi
Pajak
kekayaa
n
Mandor
bengkel
Mekanik
Pembantu
pembantu
Berbagai
sumber
cadang
Penyus.
gudang
Penyus.
Alat
perbengke
lan
Penyus.
Aktiva
tetap
lainnya
Alat tulis
Air dan
listrik
Polis
asuransi
Pajak
kekayaan
Kepala
gudang &
pembelian
administrasi
gudang
Penjaga
gudang
Petugas
pembelian
Office
supplies
Penyus.
Gudang
Penyus.
Inventaris
gudang
Penyus.
Truk/forklift
Air dan
listrik
Polis
asuransi
Pajak
kekayaan
Dasar pertimbangan
1.
2.
3.
4.
Satuan waktu
Tarif tertentu
Ketentuan perusahaan
Kebijaksanaan sendiri
Volume x harga/tarif
2. Variabel
Kebijaksanaan
menganggarkan
Jenis biaya
Penyusutan AT
Pajak kekayaan
Polis asuransi
Gaji pegawai
Biaya
administrasi
Suku cadang
Bahan bakar
Material
pembungkus
Biaya perjalanan
Biaya
pemeliharaan
Wewenang
penganggaran
Pusat*) pusat
Pusat bagian
Vol : bagian
harga pusat
Bagian
3. Semi variabel
*wewenang pusat dalam arti bahwa pelaksanaan penganggarannya tetap
terletak di tangan bagian masing-masing, namun cara menganggarkannya tunduk
pada peraturan pusat (Direksi Departemen).
Pengawasan Biaya Overhead
Salah satu fungsi manajemen yang harus diperhatikan, tentu saja pengawasan.
Biaya overhead juga memerlukan pengawasan yang sungguh-sungguh agar supaya
sesuai dengan yang direncanakan.
Biaya overhead adalah salah satu unsur utama biaya-biaya produksi, selain biaya bahan
mentah dan biaya tenaga kerja langsung. Sehingga terlalu besarnya biaya overhead tentu
saja secara langsung mempengaruhi harga pokok produksi dan akhirnya akan
memperkecil tingkat keuntungan yang diperoleh atau terpaksa mempertinggi harga jual.
Dalam rangka pengawasan biaya overhead, salah satu masalah yang dihadapi
adalah pengalkasian biaya bagian jasa atau pembantu (service) kepada bagia produksi.
Hal ini timbul karena, seperti yang telah dikatakan dalam pengertian tentang bagian
jasa, biya yang timbul pada bagian jasa selain untuk keperluan bagian itu sendiri yang
terutama juga untuk keperluan bagian produksi. Dalam pengalokasian bagian
jasa/pembantu diperlakukan satu cara pendekatan yang disebut: clean cost concept. Cara
ini merupakan salah satu cara alokasi biaya, dimana biaya overhead pada bagian
jasa/pembantu secara langsung dialokasikan kebagian-bagian produksi, dengan
berdasarkan proporsi pemakaian jasa oleh masing-masing bagian produksi.
Contoh:
Selama proses produksi dalam tahun 1984, pada bagian jasa/pembantu akan timbul
biaya overhead sebesar Rp.1.000.000,00. Jasa yang disediakan, dipakai oleh berbagai
bagian dengan proporsi:
Bagian Produksi I
: 40 %
Bagian Produksi II : 30 %
Bagian Produksi III : 30 %
Dengan berdasarkan proporsi pemakaian jasa tersebut di atas maka biaya overhead
(Rp.1000.000,00.) dapat dialokasikan ke masing-masing bagian dengan perhitungan
sebagai berikut:
Bagian
Bagian Produksi I
Bagian Produksi II
Bagian Produksi III
Rp. 2.500.000,00
Biaya Jasa/Pembantu II
Rp.5.000.000,00
Jasa bagian jasa/pembantu digunakan oleh ketiga bagian Produksi dengan proporsi
sebagai berikut:
Bagian produksi
I
II
Biaya jasa/pembantu
I
50%
30%
II
45%
30%
III
20%
25%
Dengan berdasarkan Proporsi Pemakaian jasa di atas maka biaya overhead bagian
jasa/pembantu dapat dialokasikan sebagai berikut: