Você está na página 1de 14

KELOMPOK

5
BILANGAN OKSIDASI
NITROGEN

DATA PENGAMATAN

Eksperimen 1 : Reaksi
Eksperimen 2 : Pemanasan Garam Nitr
Asam Nitrat dengan Logam
Cu
Perlakuan

1 keping logam Cu +
HNO3 pekat beberapa
tetes
1 keping logam Cu +
HNO3 7M beberapa tetes

Hasil Pengamatan

Larutan hijau, gas orange lebih jelas,


logam Cu (tembaga) larut.
Larutan biru muda, gas orange tidak
terlalu jelas, logam Cu larut saat
bereaksi timbul gelembung gas dari
logam Cu.

Perlakuan

Hasil Pengamatan

Padatan KNO3 mencair saat dipanaskan


(larutan berwarna bening), tetapi mengkristal
kembali setelah dingin (kristal putih), ketika
diuji dengan kertas lakmus, lakmus merah
merah.
Padatan Cu(NO3)2 mencair saat dipanaskan,
padatan biru Cu(NO3)2 dipanaskan menjadi
cairan hijau tua / hijau toska, saat tidak
dipanaskan menjadi padatan kristal biru.
Ketika diuji dengan kertas lakmus, lakmus
merah merah.

Eksperimen 3 : Reduksi Nitrat


Dalam Larutan Basa
Perlakuan
2 ml HNO3 2M + 5
ml NaOH encer +
logam Al
dipanaskan dan
diuji lakmus

Eksperimen 4 : Pembentukan Dan Reaksi


Redoks Asam Nitrit

Hasil Pengamatan
Al dalam HNO3 + NaOH : timbul
gelembung (sebelum dipanaskan), ketika
dipanaskan gelembung banyak, Al
mengapung, larutan bening. Logam Al
tidak larut, timbul gelembung pada
permukaan Al ketika diuji lakmus pada
gas bersifat basa (merah biru), dan
larutan bersifat asam (merah merah).

Perlakuan

Hasil Pengamatan
NaNO3 larut.

Tabung A

Larutan

bening

(Larutan + dipanaskan)

perubahan.

Tabung B

Larutan

(Larutan + KI 0,1M)

kekuningan

bening
bila

tidak
agak

ada

berwarna

dibandingkan

dengan tabung A.
Tabung C
(Larutan
0,5M)

KMnO4

Larutan berwarna ungu (warna ungu lebih


pudar bila dibandingkan dengan warna
larutan KMnO4 ).

PEMBAHASAN
Eksperimen 1 : Reaksi Asam Nitrat dengan Logam Cu
2HNO3(l) + Cu(s)
2NO2(g) + Cu2+(aq) + 2OH-(aq)
+5

+4

+2

-1 (reduksi)

pada

+2 (oksidasi)

Asam nitrat adalah suatu senyawa kovalen yang berupa cairan tak berwarna suhu kamar. Asam nitrat tergolong
asam keras, asam ini dapat melarutkan hampir semua logam, kecuali emas (Au) dan platina (Pt).
Warna tembaga sebenarnya adalah biru tapi dalam praktikum dihasilkan warna hijau hal tersebut disebabkan
karena larutan yang mengandung ion Cu2+ masih tercampur dengan gas yang berwarna orange.

HNO3(aq)

+5

Cu(s)

Cu(NO3)2(aq) +
+2

2NO(g)

2H2O (l)
+2

+2 (oksidasi)
-3 (reduksi)

Reaksi yang kedua berjalan


lebih lambat dibandingkan reaksi yang pertama. Jadi dapat
0
dikatakan bahwa semakin tinggi konsentrasi asam nitrat yang digunakan maka
kemampuannya untuk mengoksidasi tembaga pun akan semakin besar.
Selain itu senyawa yang dihasilkan pun juga berbeda dimana dalam percobaan yang
menggunakan asam nitrat pekat mengoksidasi Cu menjadi Cu 2+ sedangkan percobaan
yang menggunakan asam nitrat encer membentuk senyawa Cu(NO 3)2.

Logam Cu + HNO3
pekat

2KNO3(s)

2KNO2(s) +
+3

+5

O2(g)

-1 (reduksi)

Lakmus merah
merah, hal ini menunjukan gas NO2 yang terbentuk pada reaksi ini bersifat asam.
Cu(NO3)2(s)
CuO(aq) + 2NO2(g) + O2(g)
+5
+4
-1 (reduksi)

Lakmus merah

Memanaskan
Cu(NO3)2 padat

merah

Cu(NO3)2 setelah
dingin mengkristal
lagi.

Memanaskan
KNO3 padat

KNO3 setelah dingin


mengkristal lagi.

Eksperimen 3 : Reduksi Nitrat Dalam Larutan Basa


3NO3-(aq) + 8Al(s) + 5OH-(aq)
+5

NH3(g) + 8 [Al(OH)4](aq)
-3

+4

-8 (reduksi)
+4 (oksidasi)

Nitrogen mengalami reaksi reduksi karena terjadi penurunan biloks dari NO 3- (+5) menjadi
NH3 (-3) sehingga HNO3 bertindak sebagai oksidator. Sedangkan aluminium bertindak
sebagai reduktor karena mengalami reaksi oksidasi dengan kenaikan biloks dari Al (0)
menjadi [Al(OH)4] (+4).

Saat diuji dengan kertas lakmus, menghasilkan gas NH 3 yang bersifat basa ditandai dengan
lakmus merah biru dan pada larutan menghasilkan larutan [Al(OH) 4] yang bersifat
asam ditandai dengan lakmus merah merah. Jadi kesimpulannya kereaktifan HNO 3 jika
direaksikan dengan Cu lebih reaktif karena lebih cepat bereaksi tanpa harus dipanaskan.

HNO3 + NAOH + logam


Al + dipanaskan

Setelah dipanskan logam


Al mengendap lagi

Saat diuji dengan kertas


lakmus

Eksperimen 4 : Pembentukan dan Reaksi Redoks Asam Nitrit


H2SO4 (aq) + NaNO3(s)

NaHSO4(aq) + HNO2(aq) + O2(g)

Didinginkan selama 5 menit menggunakan es batu dengan tujuan agar gas yang terbentuk dari
penguraian NaNO3 sedikit sehingga H2SO4 dapat bereaksi secara optimal dengan senyawa lain.
Selanjutnya membagi larutan menjadi 3 buah.
Tabung A :
3 HNO2(aq) +

NaNO3(s)

NaHSO4(aq) + HNO2(aq) + O2(g)

Hasil pengamatan yaitu terbentuk larutan berwarna bening dari HNO 2.


Tabung B :
2HNO2(aq) + 4H+(aq) + 2I-(aq)

2NO(g) + 2H2O(aq) + I2(aq)

Reaksi menghasilkan larutan berwarna bening dan terdapat hablur kuning. Nitrogen
mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +3 menjadi +2. Dan Iod mengalami kenaikan
bilangan oksidasi dari -1 menjadi 0.

Tabung C :
5NO2-(aq) + 2MnO4-(aq) + 6 H+
+3

5NO3-(aq) + 2Mn2+(aq) + 3 H2O(l)

+7

+5

+2

-2 (oksidasi)
+5 (reduksi)

Hasil reaksi menunjukan bahwa larutan bening berubah menjadi berwarna ungu (warna ungu lebih
pudar bila dibandingkan dengan warna larutan KMnO4 ). Warna ungu ini berasal dari larutan MnO4
menjadi Mn2+

Tabung A setelah
dipanskan
dipanaskan

Tabung B + KI

Ketika tabung A dan B


dibandingkan. Tabung B
ada hablur kuning

Tabung C + KMnO4

KESIMPULAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bilangan oksidasi nitrogen yaitu +5,+3,+2,+1,0,-1,-2,-3.


Semakin tinggi konsentrasi, semakin pekat pula nitrat maka kemampuan untuk
mengoksidasi tembaga juga semakin besar.
Asam nitrat merupakan asam kuat, pengoksidasi kuat, dan dapat melarutkan sebagian besar
logam kecuali Au dan Pt.
Asam nirat pekat bereaksi dengan logam menghasilkan gas NO 2. Asam nitrat encer bereaksi
dengan logam menghasilkan NO.
Asam nitrat dapat bereaksi dengan logam dalam suasana basa mengahsilkan gas NH 3 yang
bersifat basa, dan larutan [Al(OH)4] yang bersifat asam ketika diuji menggunakan kertas
lakmus.
Asam nitrit bersifat pengoksidasi dengan ion iod (I ) dan sebagai pereduksi dengan ion
permanganat (MnO4-).

SARAN
1.

Sebelum praktikum, praktikan harus mengecek alat dan bahan yang akan digunakan dalam
praktikum.

2.

Sebelum memulai praktikum, praktikan harus menguasai materi yang akan


dipraktikumkan.

3.

Sebelum memulai praktikum, praktikan harus menggunakan perlengkapan pribadi untuk


laboratorium (yang meliputi jas laboratorium, masker, dan sarung tangan) serta
mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

4.

Praktikum harus dilakukan secara hati-hati dan harus terjalin kerja sama yang baik antar
anggota kelompok agar praktikum berjalan efektif dan efisien.

5.

Selesai praktikum, alat dan bahan dibereskan dan diletakkan pada tempatnya dan
membersihkan meja praktikum (laboratorium kembali steril).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Redoks Unsur Nitrogen.
https://alchemist08.files.wordpress.com/2012/05/percobaan-i-kalium-nitrat.docx. Diakses pada
29 Maret 2014 pukul 16.35 WIB.
https://skewalebli.blogspot.com. Diakses pada 9 Mei 2014 pukul 16.30 WIB.
Svehla Vogel, 1979. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro Bagian I. Jakarta : PT
Kalman Media Pustaka.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik. Semarang :
Laboratorium Kimia Anorganik Universitas Negeri Semarang.
Taher. 2012. Bilangan Oksidasi Nitrogen.
Willkinson, C. dan. (1976). Kimia Organik Dasar (pp. 321323). Jakarta: Universitas Indonesia.

Você também pode gostar