Você está na página 1de 9

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Anabolisme adalah reaksi pembentukan molekul sederhana menjadi
molekul yang kompleks. Reaksi anabolisme merupakan peristiwa sintesis atau
penyusunan sehingga memerlukan energi, dan dibentuk reaksi endergonik. Contoh
reaksi anabolisme di antaranya adalah fotosintesis atau sintesis karbohidrat
dengan bantuan energi cahaya matahari, kemosintesis dengan bantuan energi
kimia. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan untuk
memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
Fotosintesis juga dapat di artikan proses penyusunan atau pembentukan
dengan menggunakan energi cahaya atau foton. Sumber energi cahaya alami
adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya infra merah (tidak kelihatan),
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu dan ultra ungu (tidak kelihatan).
Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari [[CO2]] diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk
mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah
bakteri belerang.
Proses

anabolisme

ini

membutuhkan

energi

dari

luar.

Energi

yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energy
kimia. Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa
sederhana tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini
energi yang diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. Anabolisme meliputi
tiga tahapan dasar. Pertama, produksi prekursor seperti asam amino,
monosakarida, dan nukleotida. Kedua, adalah aktivasi senyawa-senyawa tersebut
menjadi bentuk reaktif menggunakan energi dari ATP. Ketiga, penggabungan
prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein, polisakarida,
lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi cahaya dikenal

dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan energy kimia


dikenal dengan kemosintesis.
Hasil-hasil anabolisme berguna dalam fungsi yang esensial. Hasil-hasil
tersebut

misalnya

glikogen

dan

protein

sebagai

bahan

bakar

dalam tubuh, asam nukleat untuk pengkopian informasi genetik. Protein, lipid,
dan karbohidrat menyusun struktur tubuh makhluk hidup, baik intraselular
maupun

ekstraselular. Bila

sintesis

bahan-bahan

ini

lebih

cepat

dari

perombakannya, maka organisme akan tumbuh. Anabolisme karbohidrat


merupakan serangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul kecil
dan produk akhirnya adalah molekul besar atau dengan kata lain reaksi yang
bertujuan untuk penyusunan atau sintesis molekul. Mahasiswa Pedidikan IPA
memiliki tuntutan untuk dapat memahami anabolisme karbohidrat sebagai
konsekuensi atas bidang ilmunya. Oleh karena itu pada kesempatan kali ini kami
menulis makalah tentang anabolisme karbohidrat dengan harapan kami dapat
memahami proses anabolisme secara mendalam.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
a. Apa pengertian anabolisme karbohidrat?
b. Bagaimana pengertian, perangkat dan tahapan fotosintesis?
c. Bagaimana pengertian dan tahapan kemosintesis?
d. Bagaimana fotorespirasi dan adaptasinya oleh tumbuhan C4 dan CAM?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mendeskripsikan:
a. Pengertian anabolisme karbohidrat.
b. Pengertian, perangkat dan tahapan fotosintesis.
c. Pengertian dan tahapan kemosintesis.
d. Fotorespirasi dan adaptasinya oleh tumbuhan C4 dan CAM.
BAB II
ISI

2.1 Pengertian Anabolisme Karbohidrat


2.2 Pengertian, Perangkat Dan Tahapan Fotosintesis
2.2.1

Pengertian Fotosintesis

2.2.2

Perangkat Fotosintesis

2.2.3

Tahapan Fotosintesis (RIFKA)

2.3 Pengertian Dan Tahapan Kemosintesis


2.3.1

Pengertian Kemosintesis
Pada proses anabolisme bukan hanya fotosintesis, selain fotosistesis

dalam proses anabolisme ada proses kemosintesis. Kemosintesis adalah


konversi biologis satu molekul karbon atau lebih (biasanya karbon dioksida
atau metana), senyawa nitrogen dan sumber makanan menjadi senyawa organik
dengan menggunakan oksidasi molekul anorganik (contohnya gas hidrogen,
hidrogen sulfida) atau metana sebagai sumber energi, daripada cahaya
matahari, seperti pada fotosintesis. Dalam penjelasan yang lebih sederhana,
kemosintesis adalah anabolisme yang menggunakan energi kimia. Energi kimia
yang digunakan pada reaksi ini adalah energi yang dihasilkan dari suatu reaksi
kimia, yaitu reaksi oksidasi.
Organisme

autotrof

yang

melakukan

kemosintesis

disebut

kemoautotrof. Kemampuan melakukan kemosintesis hanya dimiliki oleh


beberapa jenis mikroorganisme, mikroorganisme yang dapr melakukan
kemosintesis diantaranya yaitu bakteri nitrifikasi, bakteri belerang, bakteri besi,
bakteri hidrogen, bakteri metana.
2.3.2

Tahapan Kemosintesis (SAFIT)


Setelah tahu penngertian dari kemosintesis, pada sub-bab ini akan

dibahas mengenai tahapan kemosintesis. Kemosintesis memiliki tahapan


umum dalam prosesnya, tahapan kemosintesis secara umum dapat
digambarkan melalui gambar dibawah ini

Gambar 1 Pola Umum Reaksi Kemosintesis


Pada proses kemosintesis sumber karbon untuk kemosintesis
berasal dari CO2 sedangkan bahan baku organik adalah air dan
karbondioksida dan sumber energi dari reaksi kimia bukan dari cahaya.
Energi diperoleh dari hasil oksidasisenyawa anorganik yang diserap
dari lingkungan, seperti hidrogen, hidrogen sulfida, sulfur (belerang),
besi, amonia dan nitrit.
Beberapa bakteri yang dapat melakukan kemosintesis adalah
dibawah ini :
A. Bakteri nitrifikasi
Nitrifikasi adalah suatu proses oksidasi enzimatik yakni
perubahan senyawa ammonium menjadi senyawa nitrat yang dilakukan
oleh bakteri-bakteri tertentu. Bakteri nitrifikasi sangat sensitive
terhadap lingkungan mereka, lebih dari heterotrof pada umumnya.
Akibatnya kondisi tanah mempengaruhi kemampuan tumbuh dari
nitrifikasi yang membutuhkan perhatian tertentu.
Proses ini berlangsug dalam dua tahap dan masing-masing
dilakukan oleh grup bakteri yang berbeda. Tahap pertama adalah proses
oksidasi ammonium menjadi nitrit yang dilaksanakan oleh bakteri
Nitrosomonas dan tahap kedua adalah proses oksidasi enzimatik nitrit
menjadi nitrat yang dilaksanakan oleh bakteri Nitrobakter

Beberapa bakteri nitrifikasi antara lain : bakteri Nitrosomonas,


Nitrosococcus,Nitrobacter,

dan

Bactoderma.

Nitrosococcus

dan

Nitrosomonas (bakteri nitrat) mengoksidasi amonia menjadi nitrit.

Bactoderma dan nitrobacter (bakteri nitrat) mengoksidasi nitrit menjadi


nitrat dalam keadaan aerob.

Dibawah ini merupakan tahapan secara lengkap saat bakteri


nitrifikasi melakukan kemosintesis

Gambar Tahapan Kemosintesis Pada Bakteri Nitrifikasi


B. Bakteri Belerang
Proses kemosintesis pada bakteri belerang dapat dijelaskan
melalui gambar dibawah ini

Pada proses ini yang pertama adalah menyerap H 2S maupun S2 dari


lingkungan, kemudian kedua senyawa tersebut bergabung dengan
oksigen dan menghasilkan energi yang digunakan untuk membuat
karbohidrat dan hasil sampingannya berupa S2, bila bahan asalanya H2S
dan ion sulfat (SO42-) bila asalnya S2
C. Bakteri Besi
Bakteri besi yang biasa melakukan kemosintesis adalah
hidupnya di tawar atau air asin yang mengandung senyawa besi
terlarut. Proses yang terjadi sama yaitu bakteri menyerap senyawa
besi yang terlarut dan menggabungkannya dengan oksigen
sehingga menjadi bentuk tidak larut dengan mengeluarkan energi.
Dibawah ini adalah gambar proses tahap kemosintesis.

D. Bakteri Hidrogen
Salah satu jenis bakteri hidrogen,yaitu Bacillus panctotropjus dapat
tumbuh dalam medium anorganik yang mengandung hidrogen , CO2,
dan O2 serta dapat mengoksidasi hidrogen dengan membebaskan
energi. Energi ini dapat digunakan dalam proses kemosintesis berikut

E. BAKTERI METANA
Methanonas merupakan salah satu contoh bakteri metana yang
mampu mengoksidasi metana menjadi CO2 . Metana menyediakan
karbon dan energi bagi bakteri aerob ini.

Energi yang diperoleh pada kemosintesis digunakan untuk proses


fosforilasi(proses penambahan gugus fosfat pada protein) dan reduksi
CO2 menjadi karbohidrat.
2.4 Fotorespirasi Dan Adaptasinya Oleh Tumbuhan C4 Dan CAM (TITIS)

Tolong cari bahannya, biar kalian ngerti apa yang mau di jelaskan nanti.
Terus kalian harus cari gambar yang relean tentang materi kalian. Pokoknya
gmna caranya temen2 ngerti dengan melihat gambar itu.
Ganbate teman2. Tolong

kirim ke rifka terakhir tgl 12, krena

tgl 17 kita sudah maju. Kalo ada masalah cepet bbm

BAB III
PENUTUP
1.1. Simpulan
1.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA
Arianto, dimas.2011.Kekeringan Dan Dampak Yang Ditimbulkan.
http://dmas1ari.blogspot.co.id/2011/09/kekeringan.html.(diakses: tanggal
5 Oktober 2015 pukul 19:00).
Pahlevi, muhammad aidil.2012.Artikel Tentang Kekeringan. http://aidillikely.blogspot.co.id/2012/10/artikel-tentang-kekeringan.html.
(diakses:tanggal 4 Oktober 2015 pukul 09:00).

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007


tentangPenanggulangan Bencana.

Você também pode gostar