Você está na página 1de 11

Profil Sekolah SMA Negeri 5 Medan

Pendidikan menengah diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta
menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan
hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar serta dapat
mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
Pendidikan menengah umum adalah jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan dan peningkatan kemampuan siswa untuk melanjutkn pendidikan tinggi
dan mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan
kesenian. Sebagai anggota masyarakat, siswa diharapkan mampu mengadakan hubungan timbal
balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya (PP. No. 29/90).
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan satuan pendidikan di jalur pendidikan sekolah yang
menyelenggarakan pendidikan umum dan mengutamakan perluasan pengetahuan dan
peningkatan ketrampilan peserta didik dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkattingkat akhir masa pendidikan (UU No. 2/89).
Untuk memenuhi harapan-harapan tersebut di atas, maka SMA Negeri 5 Medan dalam program
pengajarannya selama ini telah melakukan dua program, yakni program pengajaran umum dan
program pengajaran khusus.
Program pengajaran umum merupakan program yang wajib diikuti semua siswa kelas X,
dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam
mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitarnya serta
meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan minat siswa sebagai dasar untuk memilih program
pengajaran khusus yang dipilihnya di kelas XI nanti.
Program pengajaran umum ini mencakup bahan kajian yang disusun dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Kristen, Pendidikan Agama Islam, Kewarganegaraan, Bahasa dan Sastra
Indonesia, Bimbingan dan Konseling, Komputer, Pendidikan Seni, Sejarah Nasional dan Umum,
Bahasa Inggris, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang terdiri dari Fisika, Biologi, dan Kimia, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang meliputi
Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Tata Negara, dan Antropologi.
Sedangkan program pengajaran khusus diselenggarakan di kelas XI yang disesuaikan dengan
kemampuan dan minat siswa. Program ini dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa
melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan tinggi bidang akademik atau profesional.
Pada kesempatan lain SMA Negeri 5 Medan secara premis tampak mencuat. Bukan sebagai
lembaga yang penuh gengsi, melainkan sebagai lembaga yang menginternalisasikan nilai-nilai
Imtaq dan Iptek di dalam perilaku peserta didiknya. Sistem nilai yang dipakai untuk
mengembangkan sumber daya manusia itulah yang membedakan satu lembaga dari yang lainnya.
Nilai-nilai kejujuran, ketertiban, disiplin, dan semangat melayani, ditanamkan melalui
keteladanan dan tindak nyata, tidak sekedar melalui pengajaran di kelas. Semuanya itu dapat

terwujud adalah berkat kegigihan dan ketekunan seluruh civitas akademika serta dukungan dari
siswa dan orang tua/wali yang turut ambil bagian dalam berbagai program kegiatan sekolah.
Dengan pendekatan teknologi pendidikannya yang sangat memadai, maka tak berlebihan kalau
pada akhirnya menjadi tumpuan harapan masyarakat dalam mendorong dinamika proses
pendidikan nasional yang dicita-citakan. Kini dan esok, SMA Negeri 5 Medan tidak saja
diharapkan sebagai salah satu pusat keunggulan, tetapi juga diharapkan dapat berperan aktif
sebagai wahana penguatan iman dan taqwa serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagi dunia pendidikan, perubahan politik, ekonomi, sosial, budaya, ilmu pengetahuan teknologi
dan seni merupakan tantangan yang amat kompleks dan saling berkaitan. Dalam menghadapi
tantangan global, SMA Negeri 5 Medan semakin berat karena selain harus memenuhi tuntutan
lokal dan nasional, juga harus berusaha menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di tingkat
regional dan global. Oleh karena itu, pendidikan di SMA Negeri 5 Medan, selain harus mampu
memberikan pelayanan pedagogik, keilmuan dan profesionalisme untuk memenuhi kebutuhan
individu peserta didik, juga harus mampu memberikan pencerahan bagi kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, SMA Negeri 5 Medan harus mengembangkan rencana
strategisnya untuk jangka waktu lima tahun, 2011-2015. Rencana tersebut disusun dengan
memperhatikan hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Strategis sebelumnya dan hasil-hasil
Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman serta transisi budaya korporasi yang ada
saat ini. Selanjutnya, dikembangkan kebijakan, sasaran, strategi, program kerja, dan indikator
kinerjanya dengan standar mutu nasional tanpa mengabaikan kemungkinan penerapan standar
internasional.
Keseluruhan upaya pengembangan SMA Negeri 5 Medan itu bertumpu pada wawasan
kebangsaan dan penghayatan terhadap kemajemukan budaya, dan landasan falsafah kehidupan
yang edukatif, ilmiah, dan religius.

BAB I
EVALUASI PELAKSANAAN RENSTRA 2011-2015
DAN ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIK
Keberadaan SMA Negeri 5 Medan menjadi sebuah Sekolah pada lingkungan yang strategis
membangkitkan tuntutan baru berupa kesiapan mental untuk lebih mampu memainkan peranan
sebagai agen perubahan. Hal ini dikaitkan dengan fungsi pendidikan tinggi yang tidak saja
berorientasi pada penciptaan perubahan pada tingkat mikro individual, tetapi juga pada tingkat
makro dalam bentuk perubahan sosial menuju masyarakat madani yang berbasis pada nilai moral
Pancasila, dan pertumbuhan ekonomi untuk menuju kualitas hidup yang lebih baik.
Pada dasarnya Renstra SMA Negeri 5 Medan 2011-2015 merupakan kelanjutan dari Renstra
sebelumnya dan disusun dengan memperhatikan perundang-undangan yang baru. Oleh karena itu
penyusunan Renstra SMA Negeri 5 Medan 2011-2015 bertitik tolak dari data dan informasi

tentang tingkat capaian pelaksanaan Renstra SMA Negeri 5 Medan 2006-2010 serta
permasalahan yang belum terpecahkan secara optimal dan perlu ditindaklanjuti.
A. TINGKAT CAPAIAN TUJUAN
Hasil yang dicapai melalui pelaksanaan program yang dipayungi Renstra SMA Negeri 5 Medan
2006-2010 merupakan modal bagi pengembangan SMA Negeri 5 Medan pada lima tahun
mendatang. Sebanyak 10 kebijakan diluncurkan dalam payung Renstra tersebut. Hal itu meliputi
bidang akademik, ketenagaan, fasilitas pendidikan, penelitian dan pengembangan, organisasi dan
manajemen, kesiswaan, kerjasama perguruan tinggi, komunikasi dan kebudayaan, pendidikan
keimanan dan ketaqwaan, serta pembiayaan.
Pencapaian lainya yang dapat ditempuh, sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Pengembangan SDM yang memiliki daya dukung terhadap peningkatan kinerja sekolah;
Peningkatan mutu pendidikan sesuai ketentuan perundangan baru untuk memperkuat
daya saing lulusan;
Peningkatan wawasan ImatQ dan Iftek, kepribadian, dan kompetensi sosial sebagai dasar
untuk membangun budaya kerja di SMA Negeri 5 Medan;
Peningkatan fasilitas pendidikan untuk mendukung pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
sesuai dengan standar nasional dan internasional;
Peningkatan ketertiban, keamanan, kebersihan dan kenyamanan untuk mewujudkan
kehidupan sekolah yang edukatif, ilmiah, dan religius;
Peningkatan kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga lainya baik pemerintah
maupun swasta di dalam maupun luar negeri untuk memperkuat citra dan kinerja SMA
Negeri 5 Medanyang unggul;
Penggalian dana dari berbagai sumber baik konvensional maupun inkonvensional;
Peningkatan partisipasi peserta didik dalam berbagai program pengembangan bidang
akademik, kegoatan lomba, dan penelitian;
Pemasaran produk unggulan SMA Negeri 5 Medan melalui perluasan pasar dan perluasan
jangkauan publikasi;

B. KONDISI YANG DIHADAPI DAN DAMPAK LINGKUNGAN STRATEGIK


1.
SMA Negeri 5 Medandihadapkan pada persoalan yang kompleks, mengingat kondisi dan
karakteristik siswanya yang sebagian besar memiliki nem dibawah standar. Dengan
demikian, perlu dibuatkan langkah-langkah yang serius agar sejajar outputnya dengan
sekolah lainya.
2.
Jumlah peminat masuk SMA Negeri 5 Medan setiap tahun rata-rata 400 orang. Selama
satu dekade terakhir, hasil seleksi masuk SMA Negeri 5 Medan berkisar antara 45-75 dari
skor tertinggi 100. Ini berarti SMA Negeri 5 Medan menerima siswa dengan potensi
akademik yang amat beragam.
3.
Lulusan SMA Negeri 5 Medan 400 siswa per tahun dan sekitar 60% diterima di
perguruan tingi 30 % di perguruan tinggi swasta dan yang lainya bekerja serta lain-lain.
4.
Semakin meningkatnya jumlah pendaftar tiap tahunnya dan peningkatan jumlah siswa
yang diterima berdampak pada semakin melemahnya daya dukung fasilitas belajar.
Keterbatasan infrastruktur untuk mengakomodasi pengalaman belajar pada gilirannya

memperlemah proses belajar-mengajar. Hal ini tercermin dari kecilnya jumlah curahan waktu
siswa untuk aktif belajar.
5.
Kecenderungan di atas diperkirakan akan terus berlanjut pada sekitar lima tahun
mendatang apabila infrastruktur masih belum dapat ditingkatkan. Hal ini sangat besar
pengaruhnya terhadap menurunnya motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
6.
Ciri kependudukan di Indonesia yang ditandai dengan besarnya prosentase kelompok usia
muda berpengaruh terhadap peningkatan arus siswa pendaftar. Upaya sekolah untuk
meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan menengah di Indonesia terbentur
pada keterbatasan kemampuan orang tua dan siswa, serta kapasitas daya tampung dan
pelayanan.
7.
Dalam kaitan itu, modernisasi sekolah merupakan sebuah prasyarat bagi sekolah untuk
lebih mampu mencapai tujuan yang diharapkan. Termasuk di dalamnya adalah segala bentuk
fasilitas dan kelengkapannya, serta pemanfaatan teknologi informasi. Namun, faktor
transaksi antara pendidik dan peserta didik tidak dapat digantikan sepenuhnya oleh teknologi
informasi, sehingga kedudukan tenaga kependidikan tetap strategis. Pemutakhiran model
pembelajaran dan penyegaran substansi merupakan tuntutan yang mendesak dan hanya dapat
dicapai apabila didukung oleh hasil penelitian inovatif.
8.
Jumlah guru SMA Negeri 5 Medan yang berkualifikasi pendidikan S1 dan S2 sebanyak
80 orang merupakan sumber daya potensial untuk mendukung pengembangan universitas.
Tetapi, hal ini akan lebih bermanfaat apabila semua kemampuan itu dapat didayagunakan
secara penuh dalam pelaksanaan tugas layanan. Apabila ketenagaan itu tidak dapat
dikonsolidasi, sekolah akan menghadapi sebuah paradoks: yakni peningkatan kualifikasi guru
tidak diiringi dengan peningkatan kontribusinya kepada pengembangan sekolah. Dengan
demikian, sekolah menghadapi gangguan dalam sistem pendayagunaan ketenagaan yang
apabila dibiarkan berlarut-larut akan menimbulkan akibat yang sangat fatal.
9.
Tuntutan pasar kerja terhadap sumber daya manusia yang bermutu membuat persaingan
semakin ketat. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran paradigma penyelenggaraan
pendidikan dari motif sosial politik yang menekankan kesetaraan dan persamaan ke arah
logika.
SMA Negeri 5 Medan sesungguhnya memiliki potensi untuk menjawab tantangan tersebut di
atas. Hal ini dapat dilakukan misalnya melalui pemantapan program studi lama dan perluasan
program studi baru yang dapat membekali para lulusan dengan kompetensi kompetitif, baik
dalam kompetisi mendapatkan penidikan yang lebih tinggi di perguruan tinggi maupun
menapatkan dan atau menciptakan lapangan kerja. Dengan demikian peningkatan kapasitas
membangun selama lima tahun mendatang yang didukung pula oleh modernisasi sekolah. Ini
berarti peningkatan kapasitas dan modernisasi sebagaimana diuraikan di atas mutlak diperlukan
demi terwujudnya sekolah yang unggul.
B. KELEMAHAN
1.
Intaq siswa yang masih dibawah standar negeri. Menyebabkan selalu menunggu
pengumuman negeri.
2.
SMA Negeri 5 Medan memiliki banyak potensi yang belum dimanfaatkan secara optimal,
baik berupa potensi SDM guru maupun sarana prasarana, dapat dijadikan lahan untuk
mengembangkan program-program unggulan atau sekolah-sekolah percontohan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

3.

Keterbatasan RAPBS dan fasilitas laboratorium dan workshop menyebabkan lembaga ini
belum dapat berfungsi secara optimal.
4.
Mobilisasi SDM untuk menjalankan visi dan misi SMA Negeri 5 Medan sebagaimana
yang diharapkan menuntut peningkatan kesejahteraan yang memadai.
5.
Belum lengkapnya parameter dan pedoman-pedoman penjaminan mutu (quality
assurance)memerlukan kegiatan khusus pengembangannya.
6.
Kultur kerja yang sesuai dengan tuntutan sebuah sekolah dengan nilai inti yang terkait
dengan etos kerja yang tinggi untuk menghasilkan inovasi dalam konteks sebagai guru
terutama di bidang pengajaran belum terbangun.
C. PELUANG
1.
Status SMA Negeri 5 Medan adalah salah satu perubahan dan kepercayaan masyarakat
khususnya dunia pendidikan hingga saat ini terus ingin menjadikan sekolah yang
berwawasan insternasional. Upaya tersebut untuk melakukan berbagai terobosan kebijakan
sehingga lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan global dan sekaligus mengantisipasi
kebutuhan masyarakat.
2.
Otonomi memungkinkan SMA Negeri 5 Medan akan menjalin kemitraan dengan
perguruan tinggi Negeri dan Swasta secara langsung. Melalui kemitraan ini SMA Negeri 5
Medan melakukan rujuk mutu (benchmarking) untuk meningkatkan kualitas, sekaligus
memperoleh kesempatan untuk memperluas layanan kepada publik.
3.
Undang-undang tentang Guru dan Dosen serta PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan memberi peluang kepada Islam PB Soedirman untuk memaksimalkan perannya
sebagai sekolah baik melalui program akademik maupun sertifikasi. Hal ini tidak hanya akan
meningkatkan minat lulusan SLTP untuk menjadi siswa yang unggul di bidang IPTEK dan
IMTAQ. Dengan demikian citra dan kredibilitas SMA Negeri 5 Medan akan meningkat.
4.
Komitmen pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan menyediakan
anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD memberi peluang bagi SMA Negeri
5 Medan untuk berperan serta secara lebih aktif dalam memperbaiki kualitas mutu
pendidikan.
D. ANCAMAN
1.
Tidak adanya ruang komputer yang khusus untuk pembelajaran TIK di SMA Negeri 5
Medan.
2.
Laboratorium IPA masih bersatu, belum terpisah Laboratorium Fisika, Kimia dan
Biologi.
3.
Terbatasnya daya dukung anggaran pendidikan mengharuskan SMA Negeri 5 Medan
menggali sumber dana pendamping dan menggunakannya secara efisien.
4.
Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas SMA Negeri 5
Medan menuntut ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar nasional, kesiapan SDM, dan
sistem manajemen yang handal.
5.
Peta kebutuhan siswa dapat dijadikan dasar bagi SMA Negeri 5 Medan dalam menyusun
program pembiayaan belum teridentifikasi dengan baik.
6.
0tonomi dan desentralisasi SMA Negeri 5 Medan untuk melakukan penataan struktur
organisasi, tatapamong, sistem manajemen, dan budaya kerja, yang menjamin organisasi
yang kuat, efisien, transparan, demokratis, akuntabel, serta memiliki daya respon terhadap
berbagai perubahan kebijakan pemerintah dan tuntutan masyarakat.

7.

Persaingan global, perkembangan ipteks dan tuntutan produktivitas menuntut


ketersediaan fasilitas pendidikan berstandar nasional, kesiapan SDM, dan sistem manajemen
yang handal.
8.
Masih Rendahnya tingkat kesejahteraan yang disebabkan oleh sistem desentralisasi
penggajian guru yang mengharuskan SMA Negeri 5 Medan melakukan revitalisasi kebijakan
peningkatan kesejahteraan dalam rangka meningkatkan mutu kinerja sekolah.
E. ASUMSI-ASUMSI
Pengembangan Rencana Strategis SMA Negeri 5 Medan 2011-2015 dilandasi oleh asumsiasumsi berikut:
1.

Lulusan SLTP dalam periode lima tahun ke depan mengalami lonjakan yang tajam.
Sementara itu, daya tampung sekolah negeri relatif konstan dalam jumlah yang terbatas.
2.
Tuntutan untuk meningkatkan kualifikasi pendidikan semakin tinggi sejalan dengan
perkembangan ipteks dan tuntutan masyarakat.
3.
Pemberlakuan UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jo PP No.
19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan UU tentang Guru dan Dosen berpengaruh
terhadap penyesuaian kurikulum untuk memenuhi persyaratan guru yang profesional dan
kompeten.
4.
Modernisasi sekolah dan fasilitas pendidikan menjadi pendorong peningkatan citra SMA
Negeri 5 Medan secara internal dan eksternal.
5.
Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi memungkinkan peningkatan akses
pendidikan secara luas yang akan mendorong SMA Negeri 5 Medan untuk
melakukan distance learning dan e-learning.
6.
Kompleksitas problematika pendidikan akan meningkat sehingga menuntut kajian yang
mendalam dan komprehensif.
7.
Optimalisasi potensi siswa memerlukan pembinaan yang terarah dan berkelanjutan.
8.
Modernisasi sekolah merupakan prasyarat untuk meningkatkan mutu proses dan hasil
pendidikan.
9.
Peningkatan layanan, kinerja, dan produk sekolah memerlukan sumber daya manusia
yang handal sesuai dengan tuntutan profesi.
10.
Jejaring dan kemitraan dengan lembaga lokal dan nasional diperlukan untuk
meningkatkan kualitas, akuntabilitas, dan pembangunan citra lembaga dalam hal ini SMA
Negeri 5 Medan
11.
Unggulan-unggulan yang dimiliki SMA Negeri 5 Medan baik SDM maupun fasilitas,
dapat diberdayakan untuk menggali sumber dana pendukung.

BAB III
RENCANA STRATEGIS
2011 -2015
1.
A.
VISI SEKOLAH
Mewujudnyatakan internalisasi nilai etika, imtaq, iptek, dan berbudaya santun.
1.
2.
1.

B.
MISI SEKOLAH
C.
TUJUAN SEKOLAH :
Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik melalui kegiatan peningkatan mutu
pembelajaran
2.
Meningkatkan kreatifitas peserta didik melalui kegiatan pengembangan potensi diri
3.
Mengadakan kegiatan sosial yang memupuk sikap dan perilaku siswa ke arah yang lebih
santun
4.
Memberikan sanksi bagi siswa yang melanggar disiplin dan tata tertib sekolah
dan memberikan penghargaan ( reward ) bagi siswa yang berprestasi
5.
Meningkatkan rasa iman dan taqwa melalui bimbingan dan kegiatan keagamaan
6.
Melaksanakan pembelajaran komputer dan internet sebagai upaya pencapaian kecakapan
hidup ( life skill )
7.
Mewujudkan lingkungan sekolah yang bersih, nyaman, aman, sejuk dan indah
8.
Menghasilkan alumni yang dapat melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi
9.
Menggiatkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP )
10.
Mengusahakan kegiatan Proses Belajar Mengajar dan meningkatkan layanan informasi
pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
1.
Membekali siswa penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni
2.
Membekali siswa agar memiliki nilai etika, imtaq, akhlak dan budi pekerti yang baik
3.
Menumbuhkembangkan pola pemikiran masyarakat betapa pendidikan sangat penting
bagi kehidupan manusia
4.
Mengembangkan etos kerja dan profesionalitas bagi penyelenggara pendidikan
5.
Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi anak didik
6.
Mengefektifkan inovasi sistem pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dan
era globalisasi
7.
Mengusahakan sistem pembelajaran berbasis multi media
8.
Terbinanya hubungan yang serasi antara sekolah dengan lembaga yang terkait dan
masyarakat
9.
Terciptanya manajemen sekolah yang efektif dan efesien untuk menuju sekolah SSN dan
SNBI
D. PRIORITAS PENGEMBANGAN LIMA TAHUN KE DEPAN
Untuk mencapai tujuan yang dirumuskan di atas, ditetapkan prioritas pengembangan SMA
Negeri 5 Medanlima tahun ke depan sebagai berikut:

1.
Peningkatan mutu akademik dan penembangan diri melalui kegiatan kesiswaan;
2.
Modernisasi sekolah dan fasilitas serta pengembangan jaringan ICT;
3.
Penataan kelembagaan dan sistem manajemen SMA Negeri 5 Medan
4.
Pengembangan usaha;
5.
Pengokohan kehidupan beragama;
6.
Peningkatan kesejahteraan;
7.
Peningkatan citra SMA Negeri 5 Medan
Implementasi prioritas pengembangan di atas didukung oleh strategi dasar berikut:
1.
Kepemimpinan yang transparan, konsisten, dan mengutamakan kebersamaan.
2.
Pengelolaan kelembagaan yang sinergis, efisien, dan produktif.
3.
Profesionalisme dalam manajemen.
4.
Partisipasi aktif, menyeluruh, dan terbuka melalui penguatan peran unit-unit dasar.
5.
Jejaring dan kemitraan pada tingkat lokal, dan nasional
E. KEBIJAKAN DAN PROGRAM
a. Pendidikan
Kebijakan dalam bidang pendidikan diorientasikan untuk meningkatkan kualitas akademik,
kepribadian dan kemampuan sosial, guna mencapai keunggulan kompetitif, perluasan
kesempatan dan akses untuk memperoleh pendidikan ke jenjang tinggi, menyempurnakan dan
memantapkan program kurikulum, meningkatkan mutu Proses dan hasil Belajar Mengajar
(PBM), mengembangkan dan meningkatkan program sertifikasi profesi pendidikan dan profesi
lainnya, serta memperkuat jejaring dan kemitraan dengan lembaga-lembaga sekolah tingkat
lokal, dan nasional
Kebijakan di atas diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut:
1.
2.

Meningkatkan daya tampung siswa potensial dan ketersediaan


Memberdayakan program jurusan IPA dan IPS yang berdaya saing kuat dan sesuai
dengan platform sekolah
3.
Mengembangkan sistem belajar bilingual yang bermutu dalam pelaksanaan
pembelajaran;
4.
Mengevaluasi dan memperbaharui kurikulum, silabus, dan kalender akademik, dan laju
perkembangan di lapangan secara berkelanjutan serta melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap implementasinya;
5.
Menetapkan standar mutu akademik dan memantau ketercapaian standar ketuntasan
belajar;
6.
Meningkatkan mutu proses, dan hasil pembelajaran;
7.
Meningkatkan penulisan buku ajar dan modul bahan ajar;
8.
Mengembangkan kerjasama kelembagaan untuk meningkatkan mutu sumber daya
manusia pada tingkat lokal an nasional ;
9.
Merintis kelas-kelas Unggulan dan akselerasi.
10.
Menyempurnakan sistem informasi manajemen akademik termasuk peningkatan
pelayanan prima dalam bidang akademik;
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui indikator berikut:
1.

Meningkatnya jumlah siswa yang berpotensial.

2.
3.

Terbentuknya antara dua sampai empat pilihan program studi


Terlaksananya sistem belajar dengan dua bahasa untuk menunjang pelaksanaan dual
systemdalam pembelajaran;
4.
a. Tersusunnya kurikulum KTSP yang berbasis SKM yang adaptif terhadap tuntutan
perundangan, perkembangan ipteks dan tuntutan masyarakat
1.

Tersusunnya deskripsi dan silabus untuk semua mata pelajaran yang diperbaharui secara
berkelanjutan;
2.
Terlaksananya evaluasi tahunan kurikulum;
5. a. Tersusunnya standar mutu akademik;
b. Terlaksananya pemantauan tahunan pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada
masyarakat berdasarkan standar mutu yang berlaku;
6. a. Rata-rata KKM setiap pelajaran untuk kelas Plus 7,5 dan kelas unggulan 8.00
b. Rata-rata lama penyelesaian belajar : 4 semester s.d 8 semster.
c. Terakreditasinya sekolah dengan predikat B
7. Pembuatan modul pembelajaran dan modul bahan ajar.
8. a. Terlaksanakannya MoU yang sudah ditandatangai dengan beberapa PTN/PTS serta
lembaga lainya
b. Terselenggaranya kerjasama baru dengan lembaga lokal, nasional.
9. a. Terlaksananya sistem student link secara akurat.
b. Terbangunnya sistem layanan akademik untuk siswa yang berprestasidalam bidang-bidang
khusus.
b. Kesiswaan
Kebijakan dalam bidang kesiswaan dan hubungan alumni berorientasi pada peningkatan kualitas
dan kuantitas kegiatan kesiswaan untuk mendukung program sekolah guna memperoleh dan
memperkaya kompetensi profesional, kepribadian dan sosial yang mantap, menuju keunggulan
kompetitif. Kebijakan itu terfokus pada penguatan kelembagaan, pengembangan minat bakat,
pengembangan kepribadian dan seni budaya, olah raga, peningkatan pendidikan keimanan dan
ketakwaan, etika dan estetika, dan peningkatan kesejahteraan yang sejalan dengan peningkatan
ketahanan terhadap ancaman erosi nilai moral norma luhur dan bahaya obat terlarang dan
psikotropika, serta dukungan kuat dari alumni untuk pengembangan SMA Negeri 5 Medan.
Kebijakan di atas diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut:
1.

Mengembangkan dan menata manajemen kegiatan ekstrakurikuler

2.
3.

Mengembangkan model-model untuk memfasilitasi pembinaan kepemimpinan OSIS.


Mengembangkan sistem penelusuran minat, bakat dan kreativitas siswa serta modelmodel pembinaan dan pengembangannya.
4.
Meningkatkan prestasi siswa dalam berbagai kegiatan kesiswaan tingkat wilayah dan
nasional.
5.
Mengembangkan sistem pembinaan kepribadian, seni budaya dan olah raga.
6.
Menyelenggarakan pertunjukan dan perlombaan seni budaya dan berbagai cabang olah
raga yang berskala regional maupun nasional
7.
Mengembangkan model-model pembinaan untuk memperkuat ketahanan fisik maupun
mental, guna menangkal erosi norma luhur, obat terlarang dan psikotropika.
8.
Mengembangkan sistem pengelolaan kegiatan home stay
9.
Meningkatkan pelayanan kesehatan dan santunan kecelakaan/kematian.
10.
Memantapkan jaringan kerjasama untuk memperbanyak peluang beasiswa bagi
peningkatan kesejahteraan siswa.
11.
Meningkatkan partisipasi alumni dalam pengembangan SMA Negeri 5 Medan
12.
Memantapkan program bimbingan dan konseling karier siswa.
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui indikator berikut:
1.
2.

Tertatanya kelembagaan dan lingkungan ekstrakurikuler


Tersusunnya sistem penelusuran minat, bakat dan kreativitas siswa serta model-model
pembinaan kegiatan OSIS.
3.
a. berprestasi tingkat lokal dan nasional
A.
Juara lomba karya ilmiah siswa pada tingkat wilayah dan nasional.
B.
Juara pada Futsal untuk Sekolah Menengah Kodya Medan.
C.
Juara Basket.
D.
Juara Lomba Karya Seni Budaya tingkat wilayah dan nasional.
E.
Juara Olahraga siswa tingkat wilayah dan nasional.
F.
a. Menguatnya kepribadian pendidik/pakar yang berbudaya
i.
Menurunnya peluang kasus siswa yang terkena HIV dan Narkoba hingga
seminimal mungkin.
ii.
Melaksanakan kegiatan home Stay dengan pengelolaan yang baik.
iii.
a. Pemberian santunan kesehatan dan kecelakaan
a.
Menurunnya angka sakit dan kecelakaan
iv.
Terbentuknya jaringan kerjasama dengan pemberi beasiswa (Lembaga
Pemerintah Pusat/Pemda, Swasta, dan Yayasan).
v.
a. Revitalisasi IKA dalam mendukung pengembangan SMA Negeri 5
Medan
b. Meningkatnya partisipasi jumlah alumni dalam kegiatan-kegiatan pengembangan SMA Negeri
5 Medan
1.
Terselenggaranya bimbingan dan konseling karier minimal dua kali
c. Modernisasi Sarana/Fasilitas
Kebijakan ini difokuskan pada modernisasi sekolah dan fasilitas berstandar dengan
menempatkan realisasi bantuan pemerintah dalam prioritas tinggi.
Kebijakan di atas diwujudkan dalam sejumlah program sebagai berikut:

1.

Melaksanakan pembangunan fisik dan fasilitas sekolah berstandar nasional yang


dibiayai Pemerintah
2.
Memantapkan sistem manajemen fasilitas berdasarkan penjaminan mutu yang meliputi
pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan dan pengamanan secara sistemik dan komprehensif.
3.
Mengupayakan dan memberdayakan berbagai bantuan untuk pengembangan fasilitas.
4.
Meningkatkan sistem sekuriti dan manajemen sekolah
5.
Memperluas, mengembangkan dan memberdayakan sistem pengelolaan tata ruang kelas
belajar.
Ketercapaian realisasi program-program tersebut dapat dilihat melalui indikator berikut:
1.
2.

Terselesaikannya ruang belajar dan ruang guru serta kelengkapannya


Sempurnanya pedoman sistem manajemen fasilitas, pemeliharaan, pemanfaatan dan
pengamanan.
3.
Diperoleh dan diberdayakannya bantuan dana dari lembaga pemerintah dan swasta.
4.
a. Tesedianya satu orang tenaga keamanan sekolah.
A.
Rendahnya gangguan keamanan sekolah.
B.
Tertibnya manajemen perparkiran kendaraan dalam sekolah.
C.
a. Tersusunnya sistem pengelolaan tata ruang kelas belajar.
i.
Terbangunnya ruang guru, taman, Green house.
ii.
Pengadaan Jaringan ICT
iii.
Penataan SDM
iv.
Peningkatan Citra SMA Negeri 5 Medan

Você também pode gostar