Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
AKHLAK
6.1. Pengertian Akhlak
Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya
tingkah laku, perangai, tabiat. Menurut istilah, akhlak adalah daya
kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan
tanpa piker dan direnungkan lagi. Sehingga pada dasarnya akhlak adalah
sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan diwujudkan dalam
tingkah laku atau perbuatan. Apabila perbuatan spontan itu baik menurut
akal dan agama, tindakan itu disebut akhlakul karimah. Apabila buruk
disebut akhlakul mazmumah. Baik dan buruk akhlak didasarkan Al-Quran
dan Sunnah Rasul.
Dalam pandangan Islam, akhlak merupakan cermin dari apa yang
ada dalam jiwa seseorang. Karena itu akhlak yang baik merupakan
dorongan dari keimanan seseorang, sebab keimanan harus ditampilkan
dalam perilaku nyata sehari hari. Inilah yang menjadi misi diutusnya
Rasul sebagaimana disabdakannya :
Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.
(Hadis Riwayat Ahmad)
Secara umum dapat dikatakan bahwa akhlak yang baik pada
dasarnya adalah akumulasi dari aqidah dan syariat yang bersatus secara
utuh dalam diri seseorang. Apabila aqidah telah mendorong pelaksanaan
syariat akan lahir akhlak yang baik, atau dengan kata lain akhlak
merupakan perilaku yang tampak apabila syariat Islam telah dilaksanaka
berdasarkan aqidah.
6.2. Akhlak kepada Allah SWT
a. Beribadah kepada Allah
b. Berzikir kepada Allah SWT, yaitu mengingat Allah dalam berbagai
situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati.
Artinya :
Artinya :
Dan kepunyaan Allah-lah segala rahasia langit dan bumi, dan kepadaNya lah dikembalikan segala urusan. Oleh karena itu sembahlah Dia
dan
berbaik sanga terhadap Allah serta tetap yakin bahwa ada hikmah
dalam setiap musibah itu. Sabar terhadap musibah merupakan
gambaran jiwa yang tenang dan keyakinan yang tinggi terhadap Allah,
karena itu pantaslah kalau Allah menghapus dosa dosanya
sebagaimana sabda Nabi :
Tidak ada seorang muslim yang terkena suatu gangguan, baik berupa
duri atau lebih dari itu, melainkan akan menghapus kesalahannya dan
menggugurkan dosa dosanya sebagaimana gugurnya daun dari
pohon. (HR Bukhari dan Muslim)
2) Syukur adalah sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang
tidak bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk
ucapan dan perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah
dengan bacaan hamdalah, sedangkan syukur dengan perbuatan
dilakukan dengan menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah
sesuai dengan keharusannya, seperti bersyukur diberi penglihatan
dengan menggunakannya untuk membaca ayat ayat Allah baik yang
tersurat dalam Al-Quran maupun yang tersirat pada alam semesta.
Orang yang suka bersyukur terhadap nikmat Allah akan ditambah
nikmat yang diterimanya sebagaimana firman-Nya :
Artinya :
serba terbatas yang tidak layak untuk bersikap sombong dan angkuh
di muka bumi. Allah berfirman :
Artinya :
Janganlah kamu palingkan mukamu dari manusia dan jangan kamu
berjalan di muka bumi dengan sombong. Sesungguhnya Allah tidak
Artinya :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu
bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah
kepadaku dan kepada kedua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah
kembalimu
And We have enjoined upon man [care] for his parents. His mother carried
him, [increasing her] in weakness upon weakness, and his weaning is in
two years. Be grateful to Me and to your parents; to Me is the [final]
destination. (QS Luqman, 31:14)
Dalam ayat di atas Allah menyuruh manusia untuk berbakti kepada ibu
bapak dengan cara mengajak manusia untuk menghayati pengorbanan
yang diberikan ibu ketika mengandung, melahirkan, merawat dan
mendidik anaknya. Karena itu doa yang diajarkan Allah untuk orangtua
diungkapkan sedemikian rupa dengan mengenang jasa mereka :
Artinya :
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua (orangtuamu) dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik dan merawatku
dengan penuh kasih saying ketika aku kecil.
And lower to them the wing of humility out of mercy and say, "My Lord,
have mercy upon them as they brought me up [when I was] small." (AlIsraa, 17:24)
Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk bentuk
perbuatan antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai
bentuk terima kasih dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut,
menaati perintah, meringankan beban, serta menyantuni mereka jika
sudah tua dan tidak mampu lagi berusaha.
Berbuat baik kepada orangtua tidak hanya ketika mereka hidup, tetapi
terus berlangsung walaupun mereka telah meninggal dunia dengan cara
mendoakan dan meminta ampunan untuk mereka, menepati janji mereka
swt.
berarti
patuh,
tunduk
dan
setia
kepada
Allah.
dan
meninggalkan
semua
larangan-Nya,
dengan
melaksanakan sunah Rasul-Nya. Kita harus selalu menjaga diri kita agar
selalu melaksanakan semua perintah, serta menjauhkan diri dari semua
larangan Allah swt.
Taat kepada Allah s.w.t dan Rasul-Nya adalah sifat mulia yang
dituntut untuk diamalkan oleh setiap orang Islam. Taat yang dimaksudkan
itu ialah kesetiaan menjunjung serta mengerjakan segala perintah-Nya
dan meninggalkan segala larangan-Nya. Setiap orang Islam dikehendaki
menumpukan sepenuh taat setia tanpa sedikit pun berbelah bagi kepada
Allah s.w.t dan Rasul-Nya. Taat setia yang penuh ialah mengerjakan
semua perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya.
Selain taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tiap-tiap seorang Islam
juga diwajibkan taat dan bertangungjawab kepada kedua orangtua,
pemerintah, guru, ketua atau pemimpin.
Di dalam kitab suci al-Quran, terdapat berpuluh-puluh firman Allah
s.w.t yang memerintahkan manusia agar taat setia mengerjakan segala
perintah Allah dan meninggalkan segala larangan-Nya. Demikian juga
dengan firman-firman Allah yang memerintahkan manusia agar mentaati
kedua orangtua, pemerintah, guru dan sebagainya.
Artinya: Dan taatlah kamu kepada Allah serta taatlah kepada Rasul Allah,
dan awaslah (janganlah sampai menyalahi perintah Allah dan Rasul-Nya).
Oleh itu jika kamu berpaling (enggan menurut apa yang diperintahkan itu),
maka ketahuilah bahawa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah
menyampaikan (perintah-perintah) dengan jelas nyata.
Obey God and obey the Messenger, and be cautious. If you turn
awayknow that the duty of Our Messenger is clear communication.
Firman Allah di atas jelas menunjukkan bahwa perintah agar
mentaati Allah s.w.t itu adalah perintah yang tegas. Jika ada manusia yang
enggan mentaati perintah itu maka terpulanglah kepada dirinya sendiri.
Rasulullah
s.a.w
telah
menyempurnakan
tanggungjawabnya
most
excellent
determination.
perintah
berupa
"Dengarkanlah
dan
Taatilah"
Kata Ridho berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata rodiya yang
berarti senang, suka, rela. Ridho merupakan sifat yang terpuji yang harus
dimiliki oleh manusia. Banyak ayat Al-Quran yang menjelaskan bahwa
Allah SWT ridho terhadap kebaikan hambanya.
Ridha (
) menurut kamus al-Munawwir artinya senang, suka,
rela. Dan bisa diartikan Ridho/rela adalah nuansa hati kita dalam
merespon semua pemberian-NYA yang setiap saat selalu ita rasakan.
Pengertian ridha juga ialah menerima dengan senang segala apa yang
diberikan oleh Allah s.w.t. baik berupa peraturan ( hukum ) atau pun qada
atau sesuatu ketentuan dari Allah swt.
Ridho adalah kata sifat yang mudah diucapkan, namun juga kata
kerja yang sulit dilakukan. Ridho terhadap ketentuan Allah swt secara
mutlak berarti tidak menunjukkan keengganan ataupun penentangan
terhadap takdir-Nya, manis atau pahit.
Ridha terhadap ketentuan Allah SWT, artinya menerima semua
kejadian yang menimpa dirinya dengan lapang dada, mengahadapinya
dengan tabah, ridho, tidak merasa kesal maupun berputus asa. Di dalam
mengahadapi sesuatu yang kurang disenangi, seseorang mempunyai dua
kemungkinan yaitu rela atau sabar. Rela ialah sifat utama yang
disunahkan, sedang sabar ialah sikap yang wajib.
Al-Ghazali dalam Ihya Ulum al-Dien menjelaskan bahwa Ridho
adalah buah dari cinta, Ia merupakan maqam tertinggi yang dapat
mendekatkan diri pada Allah. Ridho merupakan sababu dawami rafi alhijab atau sebab yang dapat melanggengkan untuk menghilangkan hijab
(penghalang) dalam mendekatkan diri pada Allah SWT
Metode mengetahui ridho Tuhan diajarkan oleh Nabi dengan cara
bertanya kepada hati sendiri, istafti qalbaka.
Allah swt. Berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 119:
kehidupan
seserorang
ada
beberapa
hal
yang
harus
nafsu
menyakitkan
dan
dan
mengekangnya
mengharap
akan
dari
segera
kebencian,
sekalipun
berlalunya
musibah.
kepada
Allah,
dan
semakin
mengasyikkan
dirinya
untuk
DAFTAR PUSTAKA
http://whedya.wordpress.com/2011/08/04/pengertian-ridho/
http://www.edupai.web.id/2012/09/taat.html#ixzz2hK9RpOGf
http://mutiaraislam.wordpress.com/2010/05/10/taat-kepada-allah-swt/
yang
bertaubat
tidak
akan
mengulangi
dosa-dosa
lampaunya
6. Hanya Allah s.w.t sahaja yang berhak mengampuni dosa hambaNya.
Tujuan taubat
1. Mempeliharakan diri yang suci dari dosa terutama pada hari
perhitungan di akhirat kelak
2. Ibadat yang dilakukan diterima Allah s.w.t.
3. Dapat mengerjakan ibadat dengan sempurna
4. Mendapat balasan yang baik pada hari akhirat
5. Mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah s.w.t.
6. Jiwa dan perasaan tenang.
lupa
terhadap
yang
dijanjikan
kepada Allah,
serta
SAW
bersabda:
Firmannya:
Rahmat
dan
Pengampunan.
menghapus
semua
kesalahan
dengan
catatan
tobatnya