Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dan
kecakapan
minimal
yang
memadai
tentang
tahapan yang akan disajikan pada tulisan ini adalah tahapan pendidikan dan
pelatihan calon kepala sekolah. Diklat calon kepala sekolah dilakukan
dengan pola in-on-in, yang dijelaskan pada pasal 7 ayat (2) Permendiknas
Nomor 28 Tahun 2010 bahwa pendidikan dan pelatihan calon kepala
sekolah/madrasah adalah proses pemberian pengalaman teoretik dan praktik
kepada calon kepala sekolah/madrasah yang telah lulus tahap rekrutmen
dalam kurun waktu yang telah ditentukan, yakni kegiatan tatap muka selama
minimal 100 jam (in service learning 1 dan 2) dan praktik pengalaman
lapangan minimal selama 3 bulan (on the job learning), sedangkan ayat (5)
menyatakan bahwa kegiatan pendidikan dan pelatihan diakhiri dengan
penilaian
untuk
mengetahui
pencapaian
kompetensi
calon
kepala
sekolah/madrasah (in service learning 2). Melalui diklat ini, diharapkan calon
kepala sekolah memiliki pengetahuan, sikap, keterampilan, keahlian dan
kemampuan yang tinggi, yg diharapkan dapat menghasilkan kinerja dan
produktivitas kerja yang tinggi. Menurut Schuler dalam Sudayat (2009) :
melalui pelatihan, pegawai
melaksanakan
pekerjaannya,
mengurangi
kesalahan-kesalahan,
dan lain-lain,
sampai
pembelajaran,
perilaku,
dan
evaluasi
tahapan
akhir/hasil,
melalui
dikumpulkan,
pengisian
namun
tidak
angket
pernah
pelatihan.
diolah
dan
Data-data
tersebut
dimanfaatkan
untuk
seberapa
jauh
efektivitas
program
pelatihan
yang
dilaksanakan.
B. Pembahasan
Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah
Pelatihan merupakan suatu kegiatan belajar mengajar dalam waktu yang
relatif singkat dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan. Dreher (2001) ....training in organizations has been about the
systematic acquisition of skills, rules, concepts, or attitudes that results in
improved performance in another environmental. Demikian juga pada
pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah/madrasah yang dirancang
berupa kegiatan pemberian pengalaman pembelajaran teoretik maupun
praktik yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan pada dimensi-dimensi kompetensi kepribadian, manajerial,
dengan
Pengembangan
menggunakan
Keprofesian
instrumen
(AKPK).
Analisis
Butir-butir
Kebutuhan
instrumen
AKPK
oleh
tingkat
kepuasan
penyelenggaraan
pelatihan
harus
diperhatikan yaitu pertama, eks-peserta tidak dapat merubah behaviornya sampai dia memperoleh kesempatan untuk melakukannya. Kedua,
sangat sukar untuk memperkirakan kapan perubahan itu akan terjadi
dan ketiga, bisa jadi eks-peserta tadi menerapkan pengetahuan dan
keterampilan barunya dalam pekerjaanya sehari-hari sekembalinya dari
pelatihan, namun kemudian tidak melakukannya lagi di kemudian hari.
Dengan kata lain,
atau
berubahnya
perilaku
dalam
kinerja
pada
Menurut
dibandingkan
dengan
biaya
yang
dikeluarkan
untuk
melalui
mekanisme
diklat
calon
kepala
sekolah,
yang
pertanyaan
relevansi
Q6
yaitu
Bagaimana
anda
menilai
10
pengajar pelatihan
ini?, terdapat
48%
11
demikian
jika
efektivitas
dihitung
dengan
rumus
(Q2
yang
12
teknik
diskusi,
sharing,
presentasi,
simulasi,
serta
13
Simpulan
Pelaksanaan diklat calon kepala sekolah, khususnya in service learning 1,
dirancang sedemikian rupa agar calon kepala sekolah mendapatkan wahana
yang kondusif, untuk menyerap berbagai pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang diperlukan sebagai kepala sekolah. Keberhasilan suatu kegiatan
pelatihan banyak ditentukan oleh pondasi perencanaan yang baik, dukungan
sumberdaya yang memadai, baik sumber daya manusia, biaya, hingga
sarana prasarana. Di dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan ini banyak
melibatkan unsur-unsur lain, yang memungkinkan pelaksanaan pelatihan
menjadi efektif atau bahkan sebaliknya.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai
berikut :
a. Penyelenggaraan pelatihan dapat dinyatakan memiliki efektivitas yang
tinggi, menurut persepsi peserta terhadap kualitas pelatih, kualitas
materi ajar, ketepatan pemilihan metode, pelatihan ini secara
keseluruhan.
b. Terjadi proses belajar yang signifikan pada peserta pelatihan, yang
ditunjukkan dengan besarnya effect size, yang merupakan indikasi
perubahan penguasaan materi pelatihan antara sebelum dan sesudah
pelatihan.
Daftar Pustaka
Dessler, Garry, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Index, Jakarta
Dreher, George F, 2001, Human Resource Strategy, McGraw-Hill Companies
Inc, Singapore
Sudayat, Ridhwan Iskandar, 2009. Pengembangan Sumber Daya manusia.
Diunduh dari :http//ridwaniskandar.files.wordpress.com.
14