Você está na página 1de 13

ANEMIA DEFISIENSI BESI

A.

PENGERTIAN
Anemia adalah penurunan kuantitas atau kwalitas sel-sel darah merah dalam
sirkulasi. Anemia juga merupakan istilah yang menunjukkan rendahnya hitung
sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal.. anemia
bukan merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu
penyakit atau gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologi, anemia terjadi apabila
terdapat kekuarangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke
jaringan.
Anemia defisiensi besi adalah anemia mikrositik hipokromik yang terjadi akibat
defisiensi zat besi dalam gizi, atau hilangnya darah secara lambat dan kronik.

B.

ETIOLOGI
Faktor penyebab meliputi kehilangan darah., diet yang tidak mencukupi,
kehilangan darah kronis serta penyakit kronis, sedangkan kebutuhan akan
seldarah merah semakin meningkat.

C.

GAMBARAN KLINIS
Orang yang mengalami defisiensi besi mengalami penurunan angka Hb dan sel
darah merah. Oleh sebab itu sel darah merah cenderung lebih kecil dan relatif
kurang pigmennya, artinya hipokromik
Pasien dengan defisiensi besi datang pertama kali dengan gejala anemia.
Apabila defisiensinya sangat berat, mereka juga mengalami lidah haus, nyeri

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

dan pica (keinginan makan sesuatu yang tidak lazim seperti tanah liat, kanji
pakaian atau es)
D.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar Hb yang secara proporsional
lebih rendah dibanding hematokrit dan hitung sel darah merah, karena sel darah
merah yang kecil dan rendah Hb (mikrositosis dan hipokromia). Kadar besi
serum rendah, kapasitas ikatan besi total tinggi, dan feritin serum (ukuran
cadangan besi) rendah. Angka sel darah putih biasanya normal dan angka
trombosit berbeda-beda. Pemeriksaan tinja untuk mencari darah samar mungkin
positif, yang mengisyaratkan perdarahan atau karsinoma saluran cerna.

E.

PENATALAKSANAAN

Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau, misalnya
bayam

F.

Suplemen besi oral

Obati penyebab paerdarahanabnormal bila ada

KOMPLIKASI
Komplikasi umum anemia meliputi gagal jantung, prestesia, dan kejang. Pada
setiap tingkat anemia, pasien dengan penyakit jantung cenderung lebih besar
kemungkinan mengalami angina atau gejala gagal jantung kongestif daripada
seseorang yang tidak mempunyai penyakit jantung.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

1. ASUHAN KEPERAWATAN
2. Pengkajian
Aktivitas istirahat
Gejala : keletihan, kelemahan, malaise umum, kehilangan produktivitas,
penurunan semangat untuk bekerja, toleransi terhadap latihan
rendah, kebutuhan untu tidur dan istirahat lebih banyak.
Tanda : takikardia/takipnea, dispnea pada bekerja atau istirahat. Letargi ,
menarik diri, apatis, lesu, dan kurang tertarik pada sekitarnya,
kelemahan otot dan penurunan kekuatan, ataksia, tubuh tidak
tegak, bahu menurun, postur lunlai, berjalan lambat, dan tandatanda lain yang menunjukkan keletihan.
Sirkulasi
Gejala : riwayat kehilangan darah kronis misal : perdarahan GI kronis,
menstruasi berat, angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan).
Riwayat endokarditis infeksi kronis, palpitasi (takikardia
kompensasi)
Tanda : TD: peningkatan sistole dengan diastole stabil dan tekanan nadi
melebar, hipotensi postural, distrimia, abnormalitas EKG misal :
depresi segmen ST dan perdarahan atau depresi gelombang T,
takikardi. Bunyi jantung murmur sistolik.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

Ekstremitas (warna), pucat pada kulit dan membran mukosa,


pengisian kapilermelambat (penurunan aliran darah keperifer dan
vasokontriksi kompensasi.
Integritas Ego
Gejala : keyakian agama/budaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misal
: penolakan transfusi darah
Tanda : depresi
Eleminasi
Gejala : riwayat pielonepritis, gagal ginjal, flatulen, sindrom malabsorbsi,
hematomesis, feces dengan darah segar, melena, diare atau
konstipasi, penurunan haluaran urine
Tanda : distensi abdomen
Makanan /cairan
Gejala : penurunan masukan diet, nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan
(ulkus pada faring), mual /muntah, dispepsis, anoreksia, adanya
penurunan berat badan
Tanda : lidah tampak merah dagung , membran mukosa kering, pucat, turgor
kulit : buruk, kurang, tampak kisut/hilang elastis, stomatitis dan
glosits.
Higiene
Tanda : kurang bertenaga, penampilan tak rapih.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

Neuro sensori
Gejala : sakit kepala, berdenyut, pusing, vertigo, ketidak mampuan
berkosentrasi, insomnia, penurunan penglihatan, ke4lemahan,
kesimbangan buruk, kaki goyah, prestesia tangan/kaki, klaudikasi
sensasi menjadi dingin.
Tanda : peka ransang, gelisah, depresi, cenderung tidur, apatis. Mental: tak
mampu berespon lambat dan dangkal, oftalmik : hemoragis retina,
efistaksis, gangguan koordinasi, ataksia.
Nyeri keamanan
Gejala : nyeri abdomen samar, sakit kepala
Pernapasan
Gejala : riwayat TB, abses paru, napas pendek pada istirahat dan aktivitas.
Tanda : takipnoe, ortopnoe, dan dispnoe.
3. Diagnosa keperawatan
o

Penurunan

perfusi

jaringan

berhubungan

dengan

penurunan

komponen seluler yang diperlukan untuk pengirimam oksigen dan


nutrisi ke sel.
o

Intoleran aktivitas berhubungan dengan supalai oksigen dan nutrisi


kejaringan menurun

Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia

Resiko infeksi berhubungan dengan anemia

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

Kurang pengetahuan berhubungan dengan malinformasi

4. Intervensi keperawatan
a.

Penurunan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan


komponen seluler yang diperlukan untuk pengirimam oksigen
dan nutrisi ke sel.

Awasi tanda vital, kaji pengisisn kapiler, warna kulit/membran


mukosa, dasar kuku
Rasional : memberikan informasi tentang derajat/keadekuatan
perfusi

jaringan

dan

memantau

menentukan

kebutuhan

intervensi.

Tinggikan kepala tempat tidur sesuai toleransi


Rasional : meningkatkan ekspansi paru dan memaksimalkan
oksigenasi untuk kebutuhan seluler.

Awasi upaya pernafasan: auskultasi bunyi nafas perhatikan bunyi


adventisius
Rasional : dispnoe, gemercik menandakan gagal jantung koroner
karena regangan jantung lama/ peningkatan kompemnsasi curah
jantung.

Selidiki keluhan nyeri dada, palpitasi


Rasional

iskemik

seluler

mempengaruhi

jaringan

miokardium/potensial resiko infark.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

Kaji untuk respon verbal melambat,mudah teransang,agitasi,


gangguan memori, bingung.
Rasional : Dapat mengindikasikan gangguan fungsi serebral
karena hipoksia atau difisiensi vitamin B12.

Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan


tubuh hangat sesuai indikasi
Rasional : vasokontriksi (keorgan vital) menurunkan sirkulasi
perifer. Kenyamanan pasien/kebutuhan rasa hangat harus
seimbang

dengan

kebutuhan

untuk

menghindari

panas

berlebihan pencetus vasodilatasi (penurunan perfusi organ).


b.

Intoleran aktivitas berhubungan dengan supalai oksigen dan


nutrisi kejaringan menurun

Kaji kemampuan klien untuk melakukan akktivitas normal, catat


laporan kelelahan, keletihan dan kesulitan menyelesaikan tugas.
Rasional : mempengaruhi pilihan intervensi/bantuan.

Kaji kehilangan gangguan keseimbangan gaya jalan, kelemahan


otot.
Rasional : menunjukkan perubahan neurologi karena difisisensi
vitamin B12 mempengaruhi keamanan pasien/resiko cedera.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

Awasi TD, nadi, pernafasan, selama dan sesudah aktivitas.

Rasional : manifestasi kardiopulmonal dari uapaya jantung dan


paru untuk membawa jumlah oksigen adekuat ke jaringan.

Berikan lingkungan yang tenang, pertahankan tirah baring bila


diindikasikan
Rasional : meningkatkan istirahat untuk menurunkan kebutuhan
oksigen tubuh dan menurunkan regangan jantung dan paru.

Ubah posisi klien dengan perlahan dan pantau terhadap pusing


Rasional : hipotensi postural atau hipoksia serebral dapat
menyebabkan pusing, berdenyut dan peningkatan resiko cedera.

Berikan

bantuan

dalam

aktivitas/ambulasi

bila

perlu,

memunkingkan pasien untuk melakukannya sebanyak mungkin.


Rasional : mengurangi beban kerja , harga diri ditingkatkan bila
klien melakukan sesuatu sendiri.gunakan teknik penghematan
energi misal : mandi dengan duduk, duduk untuk melakukan
tugas-tugas
Rasional : mendorong klien melakukan banyak dengan
membatasi penyimpangan energi dan mencegah kelemahan.
c.

Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia

Kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan ayang disukai.


Rasional : menidentifikasi defisiensi, menduga kemungkinan
intervensi

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

Observasi dan catat masukan makanan pasien


Rasional : mengawasi masukan kalori atau kwalitas kekurangan
konsumsi makanan

Timbang berat badab tiap hari


Rasional : mengawasi penurunan berat badan atau efektivitas
intervensi nutrisi.

Berikan makanan sedikit dan frekuensi sering


Rasional : makanan sedikit tapi sering tidak membuat klien
bosan dan dapat meningkatkan nafsu makan

Lakukan kebersihan mulut sebelum dan sesudah makan.


Rasional : dapat meningkatkan nafsu makan

d.

Resiko infeksi berhubungan dengan anemia

Tingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan kien


Rasional : mencegah kontaminasi silang

Pertahankan teknik aseptik ketat pada prosedur /perawatan luka


Rasional ; menurunkan resiko pertumbuhan bakteri

Dorong perubahan posisi yang sering, latihan batuk dan napas


dalam
Rasional : meningkatkan venntilasi semua segmen paru dan
membantu memobilisasi sekresi untuk mencegah pneumonia.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

Batasi pengunjung, berikan isolasi bila memungkinkan

Rasional

membatasi

pemajanan

pada

bakteri/infeksi.

Perlindungan isolasi dapat dibutuhkan pada anemia aplastik, bila


respon imun sangat terganggu.

Pantau tanda-tanda vital, catat adanya menggigil dan takikardia,


dengan atau tampa demam
Rasional

adanya

prses

inflamasi/infeksi

membutuhkan

evaluasi /pengobatan.
e.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan malinformasi

Berikan

informasi

tentang

anemia

spesifik.

Diskusikan

kenyataan bahwa terapi tergantung pada type dan beratnya


anemia.
Rasional : memberikan dasar pengetahuan sehingga pasien
dapart membuat pilihan yang tepat, menurunkan ansietas dan
derajat peningkatan kerjasama dalam program terapi.

Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik


Rasional : ansietas karena ketidak tahuan meningkatkan tinggi
stres, yang selanjutnya meningkatkan beban jantung.

Libatkan klien setiap pemberian tindakan yang akan dilakukan.


Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan
Rasional : klien dapat mengerti dan mau bekerjasama dalam
tindakan.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

10

5. Evaluasi
a.

Perfusi jaringan meningkat

b.

Kebutuhan nutrisi terpenuhi

c.

Komplikasi dapat dicegah

d.

Informasi tentang proses penyakit, prognosis, dan program


pengobatan dapat dimengerti.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

11

PATOFISIOLOGI DAN PENYIMPANGAN KDM

Ketidak mampuan untuk


mengunyah

Malnutrisi/diet yang tidak


mencukupi/malabsorpsi
besi

Perubahan status

Produksi sel darah

Kurang informasi

kesehatan

/hipokromik dan
Malinterprestasi

mikrositik

Anoreksia

Resiko nutrisi kurang dari

Kurang pengetahuan

Kadar Hb

kebutuhan
Anemia

Proses pertahanan tubuh

Nutrisi dan oksigen


kejaringan

Perlawanan tubuh terhadap

Kelemahan

kuman

Resiko infeksi

Intoleran aktiviti

ANGGOTA KELOMPOK III

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

12

1.

16.

2.

17.

3.

18.

4.

19.

5.

20.

6.

21.

7.

22.

8.

23.

9.

24.

10.

25.

11.

26.

12.

27.

13.

28.

14.

29.

15.

Anemia defisiensi besi


Aslamuddin 06

13

Você também pode gostar