Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kabupaten Labuhanbatu Utara
Labuhanbatu Selatan
6. Keputusan DPRD Provinsi Sumatera Utara No. 1/K/2006 tanggal 12 Januari 2006
tentang Persetujuan Pemekaran Kabupaten Labuhanbatu
7. Surat Gubernur Sumatera Utara No. 903/035.K/2006 tanggal 26 Januari
2006 tentang Bantuan Dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah provinsi
Sumatera Utara Bagi calon Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu
Selatan di wilayah Provinsi Sumatera Utara
8. Keputusan DPRD Kabupaten Labuhanbatu No. 08 Tahun 2008 tanggal 5 Mei tentang
Dukungan Dana dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Labuhanbatu
(induk) Bagi calon Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan di
Kabupaten Labuhanbatu
9. Keputusan Bupati Labuhanbatu No. 903/452/Pem/2007 tanggal 27 Desember 2007
tentang Dukungan
Labuhanbatu (induk) Bagi calon Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Labuhanbatu
Selatan di Kabupaten Labuhanbatu.
ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
|1
|2
Berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 ,penduduk labuhanbatu utara berjumlah 330.701
jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 93 jiwa per km2.
Jumlah penduduk terbanyak adalah di Kualuh Hulu yaitu sebanyak 64.600 jiwa dengan
kepadatan penduduk 101 jiwa per km 2sedangkan penduduk paling sedikit berada pada
kecamatan kualuh leidong sebanyak 28.457 jiwa dengan kepadatan penduduk 84 jiwa per
km2.
Kecamatan Kualuh selatan merupakan kecamatan yang paling padat penduduknya dengan
kepadatan 162 per km2 dan Kecamatan Aek Natas merupakan kecamatan dengan kepadatan
penduduk terkecil yaitu 49 jiwa per km2.
5. Ketenagakerjan
Jumlah pencari kerja yang terdaftar di dinas tenaga kerja labuhanbatu utara pada tahun 2014
iyalah 914 orang .Sebagian besar merupakan tamatan SLTA keatas,dari seluruh pencari kerja
belum ada yang ditempatkan.
6. Pendidikan
Pada tahun 2014, jumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang ada di Kabupaten
Labuhanbatu Utara sebanyak 251 unit, dengan 3.246 orang guru dan 42.710 murid.
Sedangkan sekolah SD Swasta ada sebanyak 37 unit dengan jumlah guru 3 32 orang dan
jumlah murid 5.759 orang. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang ada sebanyak
26 unit, dengan 681 orang guru dan 9.509 murid. Sedangkan sekolah SMP Swasta ada
sebanyak 20 unit dengan jumlah murid sebanyak 2.428 orang dan guru sebanyak 246 orang.
Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) yang ada sebanyak 8 unit, dengan 398 orang guru
dan 5.239 Murid . Sedangkan sekolah SMA Swasta ada sebanyak unit dengan jumlah
murid sebanyak 1.507 orang dan guru sebanyak 153 orang.
7. Kesehatan
Dikabupaten labuhanbatu utara terdapat satu rumah sakit umum daerah ,18
puskesmas,156 posyandu,15 klinik dan 73 polindes yang tersebar di 8 kecamatan.
1.2 TUJUAN PENELITIAN
1. Menentukan komoditi Unggulan di Kabupaten Labuhan Batu dengan menghitung LQ
pada tahun 2009-2011
2. Analisis produksi komoditi pertanian di kabupaten Labuhan Batu
1.3. MANFAAT PENELITIAN
ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
|3
TAHAPAN KAJIAN
BAB II
LANDASAN TEORI
ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
|4
|5
Padi Sawah
Padi Ladang
Kelapa sawit
Jagung
Karet
Kelapa
BAB III
METODOLOGI
Menurut Syafaat dan Supena (2000), konsep dan pengertian komoditas unggulan
dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi penawaran (supply) dan sisi permintaan (demand).Dilihat
dari sisi penawaran, komoditas unggulan merupakan komoditas yang palingsuperior dalam
pertumbuhanya pada kondisi biofisik, teknologi dan kondisi socialekonomi petani disuatu
wilayah tertentu. Kondisi social ekonomi ini mencakuppenguasaan teknologi, kemampuan
sumberdaya
manusia,
infrastruktur
misalnya
pasardan
kebiasaan
petani
setempat
|6
satu
termasukternakan
adalah
konsentrasirelative
atau
pendekatan
untuk
menggunakan
derajat
melihat
Location
spesialisasi
sebaran
Quotient
kegiatan
komoditas
(LQ).
ekonmi
LQ
melalui
pertanian
mengukur
pendekatan
perbandingan. Intidari model ekonomi basis menerangkan bahwa arah dan pertumbuhan
suatu wilayahditentukan oleh ekspor wilayah. Ekspor itu sendiri tidak terbatas pada bentuk
barangbarangdan jasa, akan tetapi dapat juga berupa pengeluaran orang asing yang berada
diwilayah
tersebut
terhadap
barang-barang
tidak
bergerak
(Budiharsono,
2001
danRusastra,2002)
3.1 Data dan Sumber Data
Untuk mengimplementasikan metode LQ dalam tulisan ini digunakan data arealpanen
tanaman pangan, hortikultura, perkebunan. Sumber datautama yang digunakan adalaah data
sekunder dari statistic Indonesia yang tersedia diBPS
3.2 Analisis Data
a. Insert Data
PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
KOMODITI
1. PADI SAWAH
2. PADI LADANG
3. KELAPA SAWIT
4. Jagung
5. Karet
6. Kelapa
2011
93.989,3
4.176,5
2.025.200,14
2.500
23.007
7.012
2012
95.087,2
4.208,7
2.040.002,13
2.567
24.101
6.970
2013
98.039,3
4.267,9
2.036.202,57
2.588
24.095
6.988
2011
3.550.291
150.498
6.725.795,65
1.142.928
308.363,70
91.287,34
2012
3.556.796
154.678
6.735.423,45
1.165.928
311.123,30
91.784,36
2013
3.571.141
156. 539
6.735.795,45
1.182.928
310.363,70
91.587,36
|7
TAHUN
2011
2012
2013
PDRB IHK
45.598.224
34.567.987
37.031.332
PDRB IHK
113.456.876
233.467.987
142.537.130
3.3 ANALISIS LQ
PRODUKSI SEKTOR PERTANIAN DI
PRODUKSI SEKTOR
PERTANIAN SUMATERA
LQ
UTARA
KOMODITI
2011
2012
2012
2013
1. Padi Sawah
93.989,3
95.087,2
98.039,3
3.550.29
3.556.796
3.571.141
0,014899
0,219054
0,03309
2. Padi Ladang
4.176,5
4.208,7
4.267,9
1
150.498
154.678
156. 539
0,0281057
8
0,030475
6
0,06777
2.040.00
2.036.202,
6.725.79
6.735.423,
6.735.795,
1
5,07498
3611
0,014830
8
0,00786
0,14
2,13
57
5,65
45
45
9271
2.500
2.567
2.588
1.142.92
1.165.928
1.182.928
0,170835
0,01133
1,458689
3. Kelapa
Sawit/ 2.025.20
Palm Oil
4. Jagung /Corn
0,000129
5. Karet
23.007
24.101
24.095
308.363,
311.123,30
310.363,7
4,71812
85
7,279134
1,45868
6. Kelapa/ Coconut
7.012
6.970
6.988
70
91.287,3
91.784,36
0
91.587,36
9,0291416
2,275361
985
-
52
857
|8
BAB IV
PEMBAHASAN
Menghitung Location Quotient (LQ)
Perhitungan LQ dapat juga di hitung menggunakan rumus
r
Xi
)
r
X
LQ= r
X
( i)
Xn
(
Dimana:
LQ
Xir
Xin
Xr
Xn
= total PDRB
Kriteria :
Hasil perhitungan LQ menghasilkan tiga (3) criteria yaitu :
ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN LABUHANBATU UTARA
|9
a.
LQ>1 : artinya komoditas itu menjadi basis atau menjadi sumber pertumbuhan
komoditas memiliki keunggulan memenuhi kebutuhan wilayah bersangkutan. Akan
BAB V
PENUTUP DAN IMPLEMENTASI PENELITIAN
Labuhanbatu Utara merupakan daerah yang sangat subur untuk sector pertanian, hal
ini dapat kita lihat pada sector pertaniannya.Produksi padi sawah di Labuhanbatu Utara tahun
2013 sebesar 98.039,3 ton, sedangkan padi ladang tahun 2013 sebesar 4.276,9 ton
Komoditi-komoditi yang memiliki LQ sangat tinggi ini patut kita kembangkan dan kita
perhitungkan untuk penanaman sector pertanian. Berdasarkan pada hitungan LQ di ata dapat
kita artikan bahwa pada tahun 2013, dapat kita lihat potensi komoditi unggulan terdapat pada
Karet :1,458
Komoditi unggulan ini daaapat kita pertimbangkan menjadi sector yang unggul di daerah
labuhanbatu Utara atau bahkan menjadi spesialisasi tersendiri untuk sector pertanian.
Seperti komoditi karet sebesar 1,458. Maka kebutuhan daerah tersebut hanya 1,dan sisanya
daerah tersebut ddapat mengekspor komoditi ini sebesar 1,458.tentu saja daerah ini akan
| 10
surplus.sehingga pemerintah daerah perlu campur tangan untuk menjaga komoditi ini agar
tetap surplus dan menambah pemasukan daerah.
Berdasarkan pada hitungan LQ di ata dapat kita artikan bahwa pada tahun 2013, dapat kita
lihat potensi komoditi unggulan terdapat pada
Karet :1,458
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Komoditi unggulan di kabupaten labuhanbatu Utara ada padi sawah, , karet, dan
kelapa sawit.
2. Komoditi unggulan tersebut tidak berbeda jauh dengan tahun 2010, sehingga
pemerintah daerah perlu mengkaji lagi tentang komoditi unggulan di daerah tersebut.
Saran
1. Mengingat besarnya komoditi unggulan di Labuhanbatu Utara sebagai pemasok
dituntut perhatian yang lebih besar untuk memberikan pembinaan yang lebih intensif
bagi komoditi unggulan di daerah tersebut.
2. Untuk meningkatkan produktivitas dan nilai jual, pengembangan komoditas unggulan
perlu dilakukan dengan memperhatikan kesesuaiannya dengan kondisi agroekosistem,
berkelanjutan serta didukung kebijakan pemerintah.
| 11
3. Dukungan hasil penelitian yang masih dibutuhkan adalah peningkatan kualitas hasil
melalui perbaikan pascapanen.
4. Disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui keunggulan
kompetitif wilayah nasional agar komoditas unggulan memiliki daya saing di pasar
global
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
M. Yusuf. Ekonomi Regional. 2014. Unimed Press
Website :
http://www.bps.go.id
http://www.labuhanbatuutara.bps.go.id
| 12