Você está na página 1de 25

ALERGI PADA ANAK

KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN


ANAK
RUMAH SAKIT PUSAT ANGKATAN DARAT GATOT
SOEBROTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN VETERAN JAKARTA
PERIODE 19 OKTOBER-26 DESEMBER 2015

Reaksi

Target organ :
Mengenai 1 atau lebih organ tertentu
Paru : asma bronkial
Hidung : rhinitis alergika
Kulit : urtikaria, dermatitis atopik
kardiovaskuler : renjatan anafilatik
Saluran cerna : gatal pada bibir, sembab tenggorok, mual,
muntah, nyeri perut, kembung, mencret, perdarahan usus

Alergi makanan
Definisi : kumpulan gejala yang
mengenai banyak organ yang
ditimbulkan oleh alergi terhadap bahan
makanan

Etiologi
Faktor penyebab
1. Genetik (Atopi)
2. Imaturitas Usus
3. Paparan

ALERGI OBAT
Salah satu reaksi simpang obat yang diperantai
oleh mekanisme imunologi.

Faktor Resiko
Riwayat alergi sebelumnya
Cara pemberian (oral, topikal)
Dosis (pemberian sering >> dosis tunggal)
Usia (muda > bayi/tua)
Atopi tidak meningkatkan kemungkinan
terjadinya alergi, namun dapat menyebabkan
reaksi yang lebih berat.

Anamnesis
Merupakan tahap terpenting dalam penegakkan
diagnosis
Meliputi formulasi obat, dosis, rute, dan waktu
pemberian.
Ditanyakan pula perjalanan, awitan, dan hilangnya
gejala.
Catatan medik, riwayat alergi terhadap obat yg
sama/satu golongan.

Pemeriksaan Fisik
Px fisik yang teliti dapat menentukan
mekanisme yang mendasari reaksi obat
Reaksi obat dapat terjadi sistemik atau
mengenai satu atau beberapa organ
Kulit merupakan organ yang paling sering
terkena

Pemeriksaan Penunjang
Tes kulit dapat memberikan bukti adanya sensitisasi obat,
terutama yang didasari oleh reaksi tipe I (IgE mediated)
Penisilin merupakan obat yang sudah dapat ditentukan
metabolit imunogennya
Tes kulit dapat berupa skin prick test atau tes intradermal
Px penunjang lainnya antara lain: IgE spesifik, serum
tryptase, dan cellular allergen stimulation test (CAST)

Graded Challenge
Tes provokasi, dengan dosis yang ditingkatkan. Dilakukan
dengan hati hati
Dilakukan dengan persiapan untuk mengatasi bila terjadi
reaksi anafilaksis
Dosis dimulai dengan 1/10 sampai 1/100 dari dosis penuh
Dinaikkan 2 5x lipat/setengah jam sampai dosis penuh
Tes dihentikan bila terjadi reaksi alergi, dan lakukan
penatalaksanaan reaksi alergi.

Tatalaksana
Menghentikan obat yang dicurigai
Mengobati reaksi yang terjadi sesuai manifestasi klinis
Mengidentifikasi dan menghindari potential cross
reacting drugs
Mencatat secara tepat reaksi yang terjadi dan
pengobatannya
Jika memungkinkan, identifikasi pilihan pengobatan lain
yang aman

Você também pode gostar