Você está na página 1de 27

BAB I

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan kelompok penyakit
jantung yang terutama disebabkan penyempitan arteri koronaria akibat
proses aterosklerosis atau spasme koroner, atau kombinasi dari keduanya.
Secara statistik, angka kejadian penyakit jantung koroner di dunia terus
meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara berkembang maupun
negara maju. Di Amerika misalnya, sekitar 500.000 orang meninggal
akibat penyakit ini tiap tahunnya. Di Eropa, 40.000 dari 1 juta orang juga
menderita penyakit jantung koroner.(http//google.co.id)
Di Indonesia, penyebab kematian mulai bergeser dari penyakit
infeksi ke penyakit kardiovaskular. Secara keseluruhan, jumlah kematian
akibat PJK di seluruh dunia adalah sekitar 15 juta per tahun atau 30% dari
seluruh kematian dengan berbagai sebab.Manifestasi klinik PJK yang
klasik adalah angina pektoris.
Angina pektoris ialah

suatu

sindroma

klinis

di

mana

didapatkan sakit dada yang timbul pada waktu melakukan aktivitas


karena adanya iskemik miokard. Hal ini menunjukkan bahwa telah terjadi
> 70% penyempitan arteri koronaria. Angina pektoris dapat muncul
sebagai angina pektoris stabil (APS, stable angina), dan keadaan ini bisa
berkembang menjadi lebih berat dan menimbulkan sindroma koroner akut
(SKA) atau yang dikenal sebagai serangan jantung mendadak (heart
attack) dan bisa menyebabkan kematian. (American Heart Association
(AHA))
Mengingat tingginya angka kematian akibat PJK, maka kami
sebagai mahasiswa/i pembuat makalah ini akan menjelaskan lebih banyak
lagi mengenai Angina Pektoris ini.

A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi dari angina pektoris?
2. Apa saja etiologi angina pektoris.?
3. Bagaimana fatofisiilogi dari angina pektoris.?
4. Apa saja manifestasi klinis dari angina pektoris.?
5. Apa saja komplikasi dari angina pektoris.?
6. Pemeriksaan penunjang apa saja yang dapat dilakukan pada
penderita angina pektoris.?
7. Bagaimana cara perawatan dan pengobatan pada penderita
angina pektoris.?
8. Bagaimana konsep

keperawatan

pada

penderita

angina

pektoris.?
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Tujuan dibuatnya makalah kami ini yaitu untuk memenuhi
tugas dari dosen dan menambah wawasan mahasiswa untuk
mengetahui penyakit Angina pektoris.
b. Tujuan khusus
Memahami defenisi dari Angina pektoris
Mengetahui fatofisiologi dari Angina pektoris
Mengetahui etiologi dari Angina pektoris
Mengetahui manifestasi klinis dari Angina pektoris
Mengetahui komplikasi dari Angina pektoris
Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan

pada penderita Angina pektoris


Mengetahui penatalaksanaan dari Angina pektoris
Mengetahui konsep Asuhan Keperawatan pada penderita
Angina pektoris

C. MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh yaitu dapat menambah
pengetahuan seputar Asuhan keperawatan klien dengan AGINA PEKTORIS.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A.

DEFINISI
ANGINA PECTORIS ialah suatu sindrom klinik dimana terjadi sakit
dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang
seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul
pada waktu melakukan aktifitas dan segera hilang bila beristirahat.
ANGINA PECTORIS ialah sindrom klinik yang terjadi dari iskemia
myokardial sementara.suatu kondisi dimana kebutuhan oksigen pada
myokard

tidak

dapat

dipenuhi

melalui

suplai

oksigen

dalam

darah.biasanya hal ini disebabkan karena terjadinya spasme (ketegangan)


pada arteri koroner.
Penyakit arteri koroner (coronary artery disease) adalah penyebab
utama dari angina terkait dengan adanya aterosklerosis pada arteri
jantung.aterosklerosis

merupakan

penyebab

umum

stenosis

(penyempitan pembuluh darah) pada arteri jantung yang disebut sebagai


angina pectoris.
Pada angina, sakit dada biasanya seperti ditekan benda berat, seperti
dijepit, atau terasa panas, kadang-kadang hanya berupa perasaan tidak
enak di dada. Sakit dada pada angina pectoris biasanya timbul pada
waktu aktifitas, misalnya jalan cepat, tergesa-gesa, jalan mendaki, atau
menaiki tangga. Sakit dada tersebut akan segera hilang bila pasien
menghentikan aktifitasnya.
Pada pasien yang mengidap angina pectoris yang berat, maka dapat
timbul sakit dada pada aktifitas yang minimal seperti mandi, makan
kenyang, dan emosi. Serangan angina pectoris dapat timbul pada waktu
istirahat atau pada waktu tidur malam.
Mereka yang beresiko terkena angina biasanya memiliki riwayat yang
sama dalam keluarganya, kebiasaan merokok, pengidap diabetes melitus,
kolesterol tinggi, dan hipertensi. Nyeri dapat disertai keringat dan mual
pada beberapa kasus.
Seringkali sakit dada terletak di daerah sternal atau substernal atau
dada sebelah kiri dan menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang dapat pula
menjalar ke punggung, rahang leher, ke lengan kanan, sakit dada dapat

juga timbul di tempat lain yaitu mulai dari daerah epigastrium sampai
leher, gigi, dan bahu.
Sensasi tersebut bertahan selama 1 hingga 5 menit. dan pulih setelah
pemberian medikasi spesifik anti angina, nyeri dada yang berakhir
beberapa detik merupakan respon jantung normal dan bukan angina.
Pada angina pectoris yang tidak stabil tampaknya kebutuhan oksigen
tidak jelas bertambah walaupun sakit dadanya terasa bertambah. Pada
pemeriksaan arterigrafi koroner tidak selalu ditemukan adanya pembuluh
darah koroner yang lebih jelek dari pada angina pectoris stabil, bahkan
kadang-kadang ditemukan tidak ada penyempitan sama sekali. Munkin
disebabkan oleh spasme pembuluh darah koroner.
Coronary Artery Disiase adalah penyakit yang berkaitan dengan
kerusakan pada arteri koroner seperti angina pektoris dan infark miokard.
Beberapa ahli juga menyebutnya dengan istilah Acute Coronary syndrome
(ACS-

sindrom koroner akut). Pengertian klinis Angina adalah keadaan

iskemia miokard karena kurangnya suplai oksigen ke sel-sel otot jantung


(miokard) yang disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan arteri
koroner, peningkatan beban kerja jantung, dan menurunnya kemampuan
darah mengikat oksigen.

Angina pektoris berasal dari bahasa Yunani yang berarti (cekikan di


dada) yaitu

gangguan yang sering terjadi karena atherosclerotic heart

disease. Terjadinya serangan angina menunjukkan adanya iskemia.


Iskemia yang terjadi pada angina terbatas pada durasi serangan dan tidak
menyebabkan kerusakan permanen jaringan miokard. Namun, angina
merupakan hal yang mengancam kehidupan dan dapat menyebabkan
disritmia atau berkembang menjadi infark miokard.
Jenis angina ada tiga tipe yaitu:

Stable (stable Exertionnal) angina menggambarkan nyeri dada yang


timbul saat peningkatan aktivitas fisik maupun stress emosional.
Dengan tanda-tanda khas serangan yaitu merupakan gejala baru dan

stabil, durasi dan intensitas gejala stabil.


Unstable (Cressendo/Pre-infarction) angina berkaitan dengan nyeri
dada yang timbul karena akltivitas dengan derajat yang sulit
diramalkan dengan tanda khas yaitu peningkatan frekuensi serangan

dan intensitas nyerinya.


Variant (Printzmetals) angina digamnbarkan sebagai nyeri dada yang
biasanya terjadi selama istirahat atau tidur daripada selama aktivitas.
Variant angina terutama disebabkan oleh spasme arteri koroner. Klien
Dengan

variant

angina

mungkin

tidak

menunjukkan

tanda

aterosklerotik pada arteri koroner.


B.

ETIOLOGI
Penyebab paling umum Coronary Artery Disease (CAD) adalah

aterosklerosis

(Atherosclerosis).

Ateroklerosis

digolongkan

sebagai

akumulasi sel-sel otot halus, lemak, dan jaringan konektif (connective


tissue) di sekitar lapisan intima arteri. Suatu plaque (plak) fibrous adalah
lesa ateroklerosis. Lesi ini dapat bervariasi ukurannya dalam dinding
pembuluh darah, yang dapat mengakibatkan obstruksi aliran darah parsial

maupun kplet. Komplikasi lebih lanjut dari lesi tersebut terdiri atas plak
fibrous dengan deposit kalsium, disertai oleh pembentukan trombus.
Obstruksi pada lumen mengurangi atau menghentikan aliran darah
kepada jaringan disekitarnya.
Penyebab lain dari CAD adalah spasme arteri koroner. Penyempitan
dari lumen pembuluh darah terjadi bila serat otot halus dalam dinding
pembulah darah berkontraksi (vasokontriksi). Spasme arteri koroner dapat
mengiring terjadinya iskemik aktual atau peluasan dari infark miokard.
Penyebab lain di luar aterosklerotik yang dapat memengaruhi
diameter lumen pembuluh darah koroner dapat berhubungan dengan
abnormalitas sirkulasi. Hal ini meliputi hipoperfusi, anemia, hipovolemik,
polisitemia, dan masalah-masalah atau gangguan katub jantung.
Sakit dada pada angina pectoris disebabkan karena timbulnya
iskemia myokard akibat suplai darah dan oksigen berkurang. Aliran
pembuluh darah koroner yang berkurang ini disebabkan oleh penyempitan
pembuluh darah koroner.
Faktor penentu dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada
penderita adalah umur, luasnya penyakit arteri koroner,berat gejala dan
terpenting adalah jumlah otot jantung yang masih berfungsi normal,
adanya

penyempitan

penimbunan

lemak

pembuluh

darah

jantung

(vasokontriksi),

(aterosklerosis) akibat mengkonsumsi kolesterol

tinggi, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah, infeksi pembuluh darah
serta jenis kardiovaskuler yang lain dapat menyempitkan arteri koroner ke
jantung.
1.

FAKTOR RESIKO
Faktor resiko ada yang dapat di ubah dan ada yang tidak dapat di
ubah. Pengobatan yang berhasil seringkali membutuhkan perubahan
dalam perilaku hidup dan konsultasi dengan dokter.
Adapun faktor resiko yang dapat di ubah, ialah :

a.

Obesitas

b.

Hipertensi

c.

Hiperlipidemia

d.

Merokok
6

e.

Emosi

f.

Diabetes Melitus

g.

Kurang exercise (berolahraga)

h.

Kolesterol tinggi

i.

Tekanan psikologi

j.

Psikososial dan Berat badan berlebih


Adapun faktor resiko yang tidak dapat di ubah, ialah :

a.

Peningkatan usia

b.

Pria dibawah 50 thn

c.

Wanita dibawah 60 tahun

d.

Penyakit Keturunan (heriditer)

2.

FAKTOR PRESPITASI
Faktor yang dapat menimbulkan serangan angina pectoris ini harus
dihindari dan sebaiknya mengurangi aktifitas kerja agar serangan angina
tidak timbul, seperti :

a.

Emosi

b.

Stress

c.

Kerja terlalu berat

d.

Makan terlalu banyak

e.

Banyak merokok

f.

Hawa terlalu panas

g.

Hawa dingin dan lembab.

h.

Faktor yang memperberat


Faktor yang memperberat serangan angina pectoris sebaiknya
dihindari dan diobat, ialah :

a.

Obesitas

b.

Hipertensi

c.

Anemia

d.

Hipertiroidisme

e.

Aritmia

f.

Penyakit paru obstruktif kronik

g.

Aktifitas berlebih
7

h.

Tekanan psikologi.
Faktor yang mempengaruhi penggunaan oksigen pada jantung, yaitu :

a.

Denyut jantung

b.

Kontactlitas

c.

Tekanan sistolik ventrikel kiri

d.

Ukuran jantung

e.

Penebalan pada dinding otot jantung.

C. PATOFISIOLOGI
Mekanisme

timbulnya

angina

pektoris

didasarkan

pada

ketidak adekuatan suplay oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan


karena

kekakuan

arteri

dan

penyempitan

lumen

arteri

koroner

(ateriosklerosis koroner). Tidak diketahui secara pasti apa penyebab


ateriosklerosis, namun jelas bahwa tidak ada faktor tunggal yang
bertanggungjawab atas perkembangan ateriosklerosis.
Ateriosklerosis merupakan penyakit arteri koroner yang paling
sering ditemukan. Sewaktu beban kerja suatu jaringan meningkat, maka
kebutuhan oksigen juga meningkat. Apabila kebutuhan meningkat pada
jantung yang sehat maka artei koroner berdilatasi dan megalirkan lebih
banyak darah dan oksigen keotot jantung.
Namun apabila arteri koroner mengalami kekauan atau
menyempit akibat ateriosklerosis dan tidak dapat berdilatasi sebagai
respon terhadap peningkatan kebutuhan akan oksigen, maka terjadi
iskemik (kekurangan suplai darah) miokardium.
Angina Pectoris Adanya endotel yang cedera mengakibatkan
hilangnya produksi No (nitrat Oksida yang berfungsi untuk menghambat
berbagai zat yang reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat
menyababkan otot polos berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang
memperberat penyempitan lumen karena suplai oksigen ke miokard
berkurang.

Penyempitan atau blok ini belum menimbulkan gejala yang


begitu nampak bila belum mencapai 75 %. Bila penyempitan lebih dari 75
% serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai darah ke koroner
akan berkurang.
Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk
memenuhi kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam
laktat yang menurunkan Ph miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila
kenutuhan energi sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi
adekuat dan sel-sel otot kembali fosforilasi oksidatif untuk membentuk
energi. Proses ini tidak menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya
asam laktat nyeri akan reda. Sejumlah faktor yang dapat menimbulkan
nyeri angina:
1.

Latihan fisik dapat memicu serangan dengan cara meningkatkan


kebutuhan oksigen jantung.

2.

Pajanan terhadap dingin dapat mengakibatkan vasokontriksi dan


peningkatan tekanan darah, disertai peningkatan kebutuhan oksigen.

3.

Makan makanan berat akan meningkatkan aliran darah ke daerah


mesentrik untuk pencernaan, sehingga menurunkan ketersediaan darah
unuk supai jantung.

4.

Stress atau berbagai emosi akibat situasi yang menegangkan,


menyebabkan frekuensi jantung meningkat, akibat pelepasan adrenalin
dan meningkatnya tekanan darah dengan demikian beban kerja jantung
juga meningkat.
D. PATWAY MEDIK
Penimbunan lemak (lipid) dan jaringan fibrous pada dinding arteri koroner

Penyempitan pembuluh darah koroner

Obstruksi / hambatan aliran darah miokard

Iskemia (berkurangnya kadar oksigen)

Mengubah metabolisme aerobik menjadi an aerobik

Tertimbun asa laktat

Ph sel menurun

Muncul efek hipoksia

Mengganggu fungsi ventrikel kiri

Menurunnya fungsi ventrikel kiri dapat mengurangi curah jantung dengan


berkurangnya jumlah curah jantung sekuncup (jumlah darah yang
dikeluarkan setiap kali jantung berdenyut)

Berkurangnya daya kontraksi dan gangguan gerakan jantung


(heremodinamik)

Tekana jantung kiri, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan dan
paru-paru kiri meningkat

10

Peningkatan ringan tekanan darah dan denyut jantung

Nyeri

E.

MANIFESTASI KLINIK
Sakit pada dada sewaktu makan atau seperti ada rasa tekanan yang

menyebabkan rasa sakit yang mencekam dibawah tulang dada.


Gejala timbulnya serangan angina pectoris, yaitu :
1. Nyeri ulu hati dan nyeri dada menetap, pada bagian tengah dan
epigastrium tidak hilang dengan istirahat, nyeri yang timbul dapat
menyebabkan hipotensi, shock, dan gagal jantung banyak keringat,
kulit lembab dan pucat.
2. Sensasi tekanan
3. Perasaan tercekik
4. Sesak nafas
5. Pucat yang berlangsung selama hampir 5 menit, namun ada juga
sampai 30 bahkan lebih dari 30 menit
6. Nyeri dada yang khas, lokasi nyeri yaitu retrosternal
7. Rasa tertarik pada kerongkongan
8. Tekanan darah menurun.
9. Dyspnea kelemahan dan membuat pingsan.
10.

Nausea dan vomiting.

11.

Cemas dan gelisah.

12.

Tachicardia atau bradhicardia.


11

F.

13.

Yang jarang dikeluhkan seperti kelebihan berat,nafas pendek

14.

Stable Angina

15.

Unstable Angina

16.

Variant atau Prinzmental Angina

KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada Angina Pectoris, yaitu :

1.

Infraksi myokardium yang akut

2.

Tachicardia dan fibrilasi ventrikel

3.

Kematian jantung secara tiba-tiba

4.

Menurunnya nadi perifer

5.

Gangguan kontraktilitas

6.

Abnormalitas sirkulasi

7.

Disritmia ventrikuler berat

8.

Dekompensasi jantung atau komplikasi paru dan dispnea


G.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, ialah :

1.

Interview untuk mengetahui riwayat penyakit

2.

Pemeriksaan fisik

3.

Gambaran EKG (Ekokardiografi) berubah (didalam 2 sampai 12 jam,


tetapi ada juga sampai 72 sampai 96 jam)

4.

Foto rontgen thoraks

5.

Peningkatan kadar jarum iso-enzim dalam darah

6.

Radionuclide imaging, mengetahui cara yang terjadi penurunan perfusi

7.

Penyadapan jantung

8.

Indikasi arteriografi koroner

9.

Sebagai cold spot yang terlihat diantara ischemial dan infark

10. Enzim jantung


11. Elektrokardiografi
12. Laboratorim darah
12

13. Radiologi
H.

PENATALAKSANAAN

Rencana penatalaksanaan ada enam bagian, yaitu :


1. Menenangkan
Harus mengusahakan agar pasien menyadari bahwa ada kemungkinan
hidup lama dan berguna. Bahkan meskipun mengidap angina pectoris.
Biasanya tidak baik menyarankan statistik tapi cerita riwayat kasus orangorang dapat sangat berharga.
2. Tindakan umum
Tak ada bukti nyata pada manusia bahwa terosklerosis koroner dapat
diusahakan

segresinya,

tetapi

ekstrapdasinya

dari

eksperimen-

eksperimen binatang membuat hal ini tampak ada kemungkinannya


.
3.

Penentuan protokol aktivitas jantung

Terapi khusus bergantung pada eliminasi pertentangan antara kebutuhan


oksigen. Otot jantung dan kemampuan sirkulasi koroner untuk menutupi
kebutuhan ini, kebanyakan dapat dibuat mengerti konsep fundamental ini
dapat dipakai dalam program aktifiotas nasional.
4.

Eliminasi kemungkinan penyakit dapat menyebabkan eksorbasi

Angina Pectoris.
Sejumlah penyakit tidak primer kardian, sifratnya dapat meningkatkan
kebutuhan oksigen dari atau penurunan suplai oksigen ke myokardium.
Kondisi ini dapat mengaksorbasi angina pectoris dan harus diperhatikan.
5.

Penyusunan program terapi obat

Nitrat-nitrat adalah obat yang paling berharga dalkam angina pectoris,


yang berganyung pada absorpsi lewat membran-membran kulit yang lebih
bagus dari pada ditelan.

13

6.

Penentuan titik-titik akhir yang merupakan indikasi-indikasi untuk

pertimbangan bedah bypass koroner


Banyaknya

prosedur

bedah

telah

dilaksanakan

untuk

pengobatan

penyakit ini, tetapi prosedur satu-satunya yang saat ini ada anthuisme
adalah aortosoronarybypass graft. Seksi dari vena dipakai untuk membuat
koneksi antara aorta dan arteri coronaria distal terhadap obstruksi
7. Mengkaji gejala lain guna mengesampingkan keluhan angina nonkardiak seperti esofagitis, peptic ulcer, ketegangan otot, dan penyakit
kantung empedu.
8. Kaji semua status yang berhubungan dengan jantung: berat badan dan
tinggi badan, kelelahan, (fatigue), warna kulit dan suhu kulit dan suhu
kulit, pola respirasi, toleransi aktivitas, denyut nadi perifer, tekanan
darah, suhu, edema, bunyi jantung, serta irama dan frekuensi denyut
jantung, point of maximal impulse (PMI atau apeks jantung).
9. Kaji pola tidur dan istrahat, tipe kepribadian, serta kecemasan atau
kegelisahan.
I. PENGOBATAN DAN PERAWATAN
A. Pengobatan konservatif
Penyakit

pembuluh

darah

arteri

dapat

menyebabkan

angina

sehingga dapat dicegah dengan mengontrol faktor resikonya termasuk


merokok, tekanan darh tinggi, kadar kolestrol tinggi, dan obesitas. Angina
sering diterapi dengan obat, paling sering dengan nitrogliserin. Obat ini
mengurangi gejala angina dengan peningkatan diameter pembuluh darah
yang

membawa

menempatkan

darah

tablet

di

ke

otot

bawah

jantung.
lidah

Dapat

atau

diminum

dengan

transdermal

dengan

menempatkan sebuah patch obat langsung pada kulit. Selain itu beta
blokers atau calcium channel blokers mungkin diresepkan juga untuk
menurunkan

kebutuhan

jantung

terhadap

oksigen

dengan

cara

mengurangi laju dan beban kerja jantung.


Terapi bedah

14

Bila pengobatan konservatif tidak efektif dalam pengurangannya nyeri


angina dan resiko serangan jantung tetap tinggi, dokter mungkin
merekomendasikan angioplasti atau operasi. Operasi bypass arteri
koroner adalah suatu operasi dimana pembuluh darah (biasanya vena
panjang pada kaki) dicangkokkan ke arteri yang tersumbat untuk
melewati bagian yang tersumbat. Sehingga tersumbat jalan baru yang
memungkinkan darah mengalir secara memadai ke otot jantung.
Prosedur lain yang digunkan untuk meningkatkan aliran darah ke jantung
adalah balon angioplasti. Dalam prosedur ini, dokter memasukkan kateter
dengan balon kecil di ujungnya ke dalam lengan atau arteri pangkal paha.
Kateter

ini

kemudian

berulir

naik

ke

arteri

koroner

dan

balon

mengembung untuk membuka bagian yang sempit. Teknik lainnya


menggunakan laser dan alat mekanik yang sedang di kembangkan dan di
terapkan, juga melalui kateter.
Pengobatan alternatif
Antioksidan termasuk vitamin A (beta karoten), vitamin c, vitamin E, dan
selenium, dapat membatasi kerusakan oksidatif pada dinding pembuluh
darah yang mungkin menjadi pelopor pembentukan plak aterosklerotik.
Prognosa Angina Pektoris
Prognosis

untuk

pasien

dengan

Angina

pektoris

tergantung

pada

penyebabnya, jenis keparahan, dan kesehatan individu. Seseorang yang


memiliki angina memiliki prognosis yang baik jika ia mencari perhatian
medis yang segera dan apa yang mereka rasakan, berapa lama episode
biasanya berlangsung dan apakah obat meringankan serangan. Jika gejala
ini berarti, atau jika gejala mirip dengan serangan jantung, bantuan medis
segera di cari.
B. Pencegahan Angina Pektoris
Dalam kebanyakan kasus, pencegahan terbaik adalah mencegah
sesuatu yang dapat menyebabkan serangan angina. Jika ia telah di beri
obat darah tinggi oleh dokter, kepatuhan adalah suatu keharusan dan
harus menjadi prioritas. Banyak profesional kesehatan termasuk dokter,
ahli gizi, dan perawat dapat memberikan saran berharga pada diet yang
15

tepat, mengontrol berat badan, kadar kolestrol darah, dan tekanan darah.
Para profesional ini juga menawarkan saran tentang perawatan saat ini
dan informasi untuk membantu berhenti merokok. Secara umum,
mayoritas dari mereka dengan angina menyesuaikan hidup mereka untuk
meminimalkan episode angina, dengan mengambil tindakan pencegahan
yang diperlukan dan menggunakan obat jika di annjurkan dan perlu.
Penyakit arteri koroner adalah masalah mendasar yang harus ditangani.
Konsep Dasar Medik
1. Pengkajian
Data Subjektif :
1. Lokasi Nyeri (menyebar kebagian mana)
2. Dada terasa berat, kencang, seperti diperas.
3. Awitan dan lamanya nyeri
4. Faktor-faktor pencetus nyeri: kegiatan, panas, dingin, stres, makanan.
5. Faktor-faktor yang dapat mengurangi nyeri : istirahat, nitrogliserin.
Data Objektif :
Apabila nyeri angina sedang dialami pasien, fokus perawat adalah tingkah
laku pasien, seperti tampak cemas, ketakutan & memegang dada.
Disamping itu, perawat perlu melihat TTV dan perubahan pada irama
jantung.
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri yang berhubungan

dengan

penyumbatan

arteria

koronaria,

vasospasme, hipoksia, uji diagnostik, dan kegiatan yang melelahkan.


Gangguan perfusi jaringan yang berhubungan dengan hipertensi, angina,
penyumbatan arteria koronaria.
Intoleran aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan, suplai oksigen
tidak seimbang dengan kebutuhan, imobilisasi, nyeri kelelahan.
Defisit pengetahuan yang berhubungan dengan kemampuan kognitif.
Cemas yang berhubungan dengan perubahan status kesehatan,
perubahan fungsi dan peran, konsep diri, ancaman kematian
3.

Rencana Keperawatan
1.

NYERI

AKUT

BERHUBUNGAN

DENGAN

ISKEMIK

MIOKARDIUM
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan
nyeri pasien berkurang/ teratasi
16

Kriteria hasil : Pasien menyatakan/menunjukan nyeri hilang,


pasien melaporkan episode angina menurun dalam frekuensi
durasi dan beratnya.
INTERVENSI
Anjurkan

RASIONAL
pasien

untuk Nyeri dan penurunan curah

memberitahu perawat dengan jantung


cepat bila terjadi nyeri dada.

dpat

merangsang

sistem saraf simpatis untuk


mengeluarkan
besar

nor

sejumlah

epineprin,

meningkatkan

yang

agregasi

trombosit dan mengeluarkan


trombokxane A2.Nyeri tidak
bisa

ditahan

menyebabkan

respon

vasovagal,

menurunkan

TD

dan

frekuensi jantung.
Identifikasi terjadinya faktor Membantu
pencetus, bila ada: frekuensi, nyeri
durasi,
nyeri.

membedakan

dada

dini

intensitas dan lokasi evaluasi

alat

kemungkinan

kemajuan
tidak

dan

menjadi

stabil

(angina

angina
stabil

biasanya berakhir 3 sampai 5


menit

sementara

angina

tidak stabil lebih lama dan


dapat berakhir lebih dari 45
menit.
Evaluasi laporan nyeri pada Nyeri

jantung

dapat

rahang, leher, bahu, tangan menyebar contoh nyeri sering


atau lengan (khusunya pada lebih
sisi kiri.

ke

permukaan

dipersarafi oleh tingkat saraf


spinal yang sama.

Letakkan pasien pada istirahat Menurunka

kebutuhan
17

total selama episode angina.

oksigen

miokard

untuk

meminimalkan resiko cidera


jaringan atau nekrosis.
Tinggikan kepala tempat tidur Memudahkan pertukaran gas
bila pasien napas pendek

untuk menurunkan hipoksia


dan napas pendek berulang

Pantau kecepatan atau irama Pasien


jantung

angina

tidak

stabil

mengalami

peningkatan

disritmia

mengancam

hidup

yang

secara

akut,

yang

terjadi pada respon terhadap


iskemia dan atau stress
Panatau tanda vital tiap 5 TD dapat meningkat secara
menit

selama

serangan dini

angina

sehubungan

dengan

rangsangan

simpatis,

kemudian turun bila curah


jantung dipengaruhi.
Pertahankan
lingkungan

tenang
nyaman,

, Stres

mental

atau

emosi

batasi meningkatkan kerja miokard

pengunjung bila perlu


Berikan

makanan

lembut. Menurunkan

kerja

Biarkan

pasien

istirahat sehubungan

dengan

selama 1 jam setelah makan

pencernaan,

miokard
kerja

manurunkan

risiko serangan angina


Kolaborasi:
Berikan

antiangina

indikasi:

sesuai

nitrogliserin:

sublingual
2.

Nitrigliserin

mempunyai

standar

pengobatan

untuk

dan mencegah nyeri angina


selam lebih dari 100 tahun

PENURUNAN CURAH JANTUNG BERHUBUNGAN DGN


PERUBAHAN

INOTROPIK

(ISKEMIA

MIOKARD

TRANSIEN/MEMANJANG)
18

Tujuan: Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan


terjadi peningkatan curah jantung.
Kriteria

hasil:

Pasien

melaporkan

penurunan

episode

dipsnea, angina dan disritmia menunjukkan peningkatan


toleransi aktivitas, klien berpartisipasi pada perilaku atau
aktivitas yang menurunkan kerja jantung.
INTERVENSI
Pantau

tanda

frekuensi

RASIONAL
vital,

jantung,

contoh Takikardi dapat terjadi karena


tekanan nyeri,

darah.

dan

cemas,

hipoksemia,

menurunnya

jantung.

curah

Perubahan

juga

terjadi pada TD (hipertensi


atau hipotensi) karena respon
jantung
Evaluasi status mental, catat Menurunkan

perfusi

terjadinya

menghasilkan

bingung, dapat

disorientasi.

otak

perubahan sensorium.

Catat warna kulit dan adanya Sirkulasi perifer menurun bila


kualitas nadi

curah

jantung

membuat

kulit

turun,

pucat

dan

warna abu-abu (tergantung


tingkat

hipoksia)

menurunya

dan

kekuatan

nadi

perifer
Mempertahankan tirah baring Menurunkan
pada posisi nyaman selama oksigen
episode akut

konsumsi

atau

menurunkan

kebutuhan

kerja

miokard

dan risiko dekompensasi


Berikan

periode

istirahat Penghematan

energy,

adekuat. Bantu dalam atau menurunkan kerja jantung.


melakukan

aktivitas
19

perawatan diri, sesuai indikasi


Pantau dan catat efek atau Efek yang diinginkan untuk
kerugian respon obat, catat menurunkan
TD, frekuaensi jantung dan oksigen
irama

(khususnya

memberikan

kebutuhan

miokard

dengan

bila menurunkan

stress

kombinasi ventricular.

Obat

dengan

antagonis kalsium, betabloker, kandungan inotropik negative


dan nitras)

dapat

menurunkan

perfusi

terhadap

iskemik

miokardium. Kombinasi nitras


dan

penyekat

memberi

beta

efek

dapat

terkumpul

pada curah jantung.


Kaji tanda-tanda dan gejala- Angina

hanya

gejala GJK

yang

patologis

gejalab
disebabkan

oleh

iskemia

miokard.penyakit

yang

emepengaruhi fungsi jantung


emnjadi dekompensasi.
Kolaborasi :

Meskipun

Berikan obat sesuai indikasi :


penyekat
contoh

saluran

ditiazem

nifedipin
verapamil(calan).

kalsium,

(cardizem);
(procardia);

berbeda

pada

bentuk

kerjanya,

penyekat

saluran

kalsium

berperan

penting dalam mencegah dan


menghilangkan
pencetus
koroner

iskemia

spasme
dan

arteri

menurunkan

tahanan vaskuler, sehingga


menurunkan

TD

dan

kerja

jantung.
Penyakit beta, contoh atenolol Obat ini menurunkan kerja
(tenormin); nadolol (corgard); jantung dengan menurunkan
propanolol (inderal); esmolal frekuensi

jantung

dan

TD
20

(brebivbloc).

sistolik.

INTOLERANSI

AKTIFITAS

BERHUBUNGAN

DENGAN

SERANGAN ISKEMIA OTOT JANTUNG, BERKURANGNYA


CURAH JANTUNG.
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan
pasien

dapat

berpartisipasi

dalam

aktivitas

yang

diinginkan/diperlukan.
Kriteria hasil : Pasien melaporkan peningkatan dalam
toleransi aktivitas yang dapat diukur, pasien menunjukan
penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologis.
INTERVENSI

RASIONAL

Kaji respons klien terhadap Menyebutkan

parameter

aktivitas, perhatikan frekuensi membantu dalam mengkaji


nadi lebih dari 20 kali per respons
menit

di

atas

istirahat;
yang

terhadap

frekuensi stress aktivitas dan, bila ada

peningkatan

nyata

fisiologi

TD merupakan

indikator

dari

selama/sesudah kelebihan

kerja

yang

aktivitas; dispnea atau nyeri berkaitan

dengan

tingkat

dada;

keletihan

dan aktivitas.

kelemahan yang berlebihan;


diaphoresis;

pusing

atau

pingsan.
Instruksikan

pasien

tentang Teknik

teknik penghematan energi.

menghemat

mengurangi
energy,

juga

energi

penggunaan
membantu

keseimbangan antara suplai


dan kebutuhan oksigen.
Berikan

dorongan

melakukan
aktivitas/perawatan

untuk Kemajuan aktivitas bertahap


mencegah peningkatan kerja
diri jantung

tiba-tiba.
21

bertahap

jika

dapat Memberikan bantuan hanya

ditoleransi. Berikan bantuan sebatas


sesuai kebutuhan.

kebutuhan

mendorong

akan

kemandirian

dalam melakukan aktivitas.


4.

ANSIETAS

BERHUBUNGAN

DENGAN

RESPON

PATOFISIOLOGIS DAN ANCAMAN TERHADAP STATUS


KESEHATAN.
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan
ansietas pasien turun sampai tingkat yang dapat diatasi.
Kriteria hasil : Pasien menyatakan kesadaran perasaan
ansietas dan cara sehat sesuai, pasien menunjukkan strategi
koping

efektif/keterampilan

pemecahan

masalah,

pasien

melaporkan ansietas menurun sampai tingkat yang dapat


diatasi.
INTERVENSI
Jelaskan

RASIONAL

tujuan

tes

dan Menurunkan cemas dan takut

prosedur, contoh tes stress.

terhadap

diagnose

dan

prognosis.
Tingkatkan ekspresi perasaan Perasaan
dan

takut,contoh

tidak

menolak, dapat

depresi, dan marah.

ekspresikan
menimbulkan

kekacauan internal dan efek


gambaran diri.

Dorong keluarga dan teman Meyakinkan


untuk

menganggap

pasien

bahwa

pasien peran dalam keluarga dan

sebelumnya.

kerja tidak berubah.

Kolaborasi : berikan sedative, Mungkin


tranquilizer sesuai indikasi

membantu

diperlukan

untuk

pasien

rileks

sampai secara fisik mampu


untuk

membuat

strategi

koping adekuat.
5. KURANG

PENGETAHUAN

(KEBUTUHAN

BELAJAR)
22

MENGENAI

KODISI,

KEBUTUHAN

PENGOBATAN

BERHUBUNGAN DENGAN KURANGNYA INFORMASI.


Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan
pengetahuan pasien bertambah.
Kriteria

hasil

Pasien

menyatakan

pemahaman

kondisi/proses penyakit dan pengobatan, berpartisipasi dalam


program pengobatan serta melakukan perubahan pola hidup.
INTERVENSI
Kaji

RASIONAL

ulang

patofisiologi Pasien

dengan

angina

kondisi. Tekankan perlyunya membutuhkan


mencegah serangan angina.

belajar

mengapa hal itu terjadi dan


apakah dapat dikontrol. Ini
adalah

focus

manajemen

terapeutik

supaya

menurunkan infark miokard.


Dorong

untuk

faktor/situasi
pencetus
contoh:
kerja

menghindari Dapat

yang

episode
stress

fisik,

menurunkan

insiden

sebagai /beratnya episode iskemik.


angina,

emosional,

makan

terlalu

banyak/berat, terpajan pada


suhu

lingkungan

yang

ekstrem
Kaji pentingnya control berat Pengetahuan
badan,

faktor

resiko

menghentikan penting memberikan pasien

merokok, perubahan diet dan kesempatan untuk membuat


olahraga.

perubahan kebutuhan.

Tunjukan/dorong pasien untuk Membiarkan


memantau

nadi

selama
jadwal/aktivitas

pasien

sendiri mengidentifikasi
aktivitas, yang
sederhana, untuk

dapat

untuk
aktivitas

dimodifikasi

menghindari

stress
23

hindari regangan.

jantung dan tetap dibawah


ambang angina.

Diskusikan

langkah

yang Menyiapkan

pasien

pada

diambil bila terjadi serangan kejadian

untuk

angina, contoh menghentikan menghilangkan

takut

yang

aktivitas, pemberian obat bila mungkin tidak tahu apa yang


perlu,

penggunaan

relaksasi.
Kaji

ulang

teknik harus dilakukan bila terjadi


serangan.

obat

diresepkan

yang Angina adalah kondisi rumit


untuk yang

sering

mengontrol/mencegah

penggunaan

serangan angina.

untuk

memerlukan
banyak

obat

menurunkan

jantung,
sirkulasi

kerja

memperbaiki
koroner,

mengontrol

dan

terjadinya

serangan.
Tekankan
mengecek
kapan

pentingnya Obat
dengan

menggunakan

yang

dijual

dokter mempunyai

bebas
potensi

obat- penyimpangan.

obat yang dijual bebas.

4. Evaluasi
Mengungkapkan bahwa nyeri angina berkurang atau hilang.
Menunjukkan hemodinamik yang stabil (nadi dan tekanan darah) dengan

melakukan kegiatan seperti aktivitas hidup sehari-hari.


Dapat mengidentifikasi kegiatan yang melelahkan

dan

dapat

menghindarinya.
Dapat menyebutkan faktor-faktor pencetus serangan angina.
Dapat menjelaskan sifat angina & pengobatannya.
Dapat menjelaskan teknik yang efektif untuk menangani stres.

24

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat maka dapat disimpulkan
bahwa Angina Pektoris merupakan nyeri dada sementara atau perasaan
tertekan didaerah jantung. atau nyeri dada yang disebabkan oleh tidak
adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. Angina Pektoris
merupakan suatu penyakit berbahaya yang timbul karena penyempitan
arteri yang menyalurkan darah ke otot-otot jantung.

25

B. Saran
1.

Mahasiswa diharapkan lebih memahami konsep dari penyakit angina


pektoris sebagai dasar dalam memberikan asuhan keperawatan yang
berkualitas.

2.

Mahasiswa harus mampu memberikan pengarahan dan motivasi pada


keluarga dengan klien yang menderita angina pektoris.

DAFTAR PUSTAKA
Ns.Wajan Juni Udijianti.2010.keperawatan
kardiovaskuler.penerbit salemba medika.
Dr.Syamsuddin,m.biomed,Apt.2011.buku Ajar Farmakoterrafi
kardiovaskuler dan salemba medika.
Arif Muttaqih.2009 Asuhan Keperawatan klien dengan
gangguan system kardiovaskuler.salemba medika
http://mediskus.com/penyakit/angina-pektoris.html
http://weenbee.wordpress.com/2013/04/02/asuhankeperawatan-angina-pectoris/

26

27

Você também pode gostar