Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan kelompok penyakit
jantung yang terutama disebabkan penyempitan arteri koronaria akibat
proses aterosklerosis atau spasme koroner, atau kombinasi dari keduanya.
Secara statistik, angka kejadian penyakit jantung koroner di dunia terus
meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara berkembang maupun
negara maju. Di Amerika misalnya, sekitar 500.000 orang meninggal
akibat penyakit ini tiap tahunnya. Di Eropa, 40.000 dari 1 juta orang juga
menderita penyakit jantung koroner.(http//google.co.id)
Di Indonesia, penyebab kematian mulai bergeser dari penyakit
infeksi ke penyakit kardiovaskular. Secara keseluruhan, jumlah kematian
akibat PJK di seluruh dunia adalah sekitar 15 juta per tahun atau 30% dari
seluruh kematian dengan berbagai sebab.Manifestasi klinik PJK yang
klasik adalah angina pektoris.
Angina pektoris ialah
suatu
sindroma
klinis
di
mana
A. RUMUSAN MASALAH
1. Apa defenisi dari angina pektoris?
2. Apa saja etiologi angina pektoris.?
3. Bagaimana fatofisiilogi dari angina pektoris.?
4. Apa saja manifestasi klinis dari angina pektoris.?
5. Apa saja komplikasi dari angina pektoris.?
6. Pemeriksaan penunjang apa saja yang dapat dilakukan pada
penderita angina pektoris.?
7. Bagaimana cara perawatan dan pengobatan pada penderita
angina pektoris.?
8. Bagaimana konsep
keperawatan
pada
penderita
angina
pektoris.?
B. TUJUAN
a. Tujuan umum
Tujuan dibuatnya makalah kami ini yaitu untuk memenuhi
tugas dari dosen dan menambah wawasan mahasiswa untuk
mengetahui penyakit Angina pektoris.
b. Tujuan khusus
Memahami defenisi dari Angina pektoris
Mengetahui fatofisiologi dari Angina pektoris
Mengetahui etiologi dari Angina pektoris
Mengetahui manifestasi klinis dari Angina pektoris
Mengetahui komplikasi dari Angina pektoris
Mengetahui pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
C. MANFAAT
Manfaat yang dapat diperoleh yaitu dapat menambah
pengetahuan seputar Asuhan keperawatan klien dengan AGINA PEKTORIS.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A.
DEFINISI
ANGINA PECTORIS ialah suatu sindrom klinik dimana terjadi sakit
dada yang khas, yaitu seperti ditekan atau terasa berat di dada yang
seringkali menjalar ke lengan kiri. Sakit dada tersebut biasanya timbul
pada waktu melakukan aktifitas dan segera hilang bila beristirahat.
ANGINA PECTORIS ialah sindrom klinik yang terjadi dari iskemia
myokardial sementara.suatu kondisi dimana kebutuhan oksigen pada
myokard
tidak
dapat
dipenuhi
melalui
suplai
oksigen
dalam
merupakan
penyebab
umum
stenosis
juga timbul di tempat lain yaitu mulai dari daerah epigastrium sampai
leher, gigi, dan bahu.
Sensasi tersebut bertahan selama 1 hingga 5 menit. dan pulih setelah
pemberian medikasi spesifik anti angina, nyeri dada yang berakhir
beberapa detik merupakan respon jantung normal dan bukan angina.
Pada angina pectoris yang tidak stabil tampaknya kebutuhan oksigen
tidak jelas bertambah walaupun sakit dadanya terasa bertambah. Pada
pemeriksaan arterigrafi koroner tidak selalu ditemukan adanya pembuluh
darah koroner yang lebih jelek dari pada angina pectoris stabil, bahkan
kadang-kadang ditemukan tidak ada penyempitan sama sekali. Munkin
disebabkan oleh spasme pembuluh darah koroner.
Coronary Artery Disiase adalah penyakit yang berkaitan dengan
kerusakan pada arteri koroner seperti angina pektoris dan infark miokard.
Beberapa ahli juga menyebutnya dengan istilah Acute Coronary syndrome
(ACS-
variant
angina
mungkin
tidak
menunjukkan
tanda
ETIOLOGI
Penyebab paling umum Coronary Artery Disease (CAD) adalah
aterosklerosis
(Atherosclerosis).
Ateroklerosis
digolongkan
sebagai
maupun kplet. Komplikasi lebih lanjut dari lesi tersebut terdiri atas plak
fibrous dengan deposit kalsium, disertai oleh pembentukan trombus.
Obstruksi pada lumen mengurangi atau menghentikan aliran darah
kepada jaringan disekitarnya.
Penyebab lain dari CAD adalah spasme arteri koroner. Penyempitan
dari lumen pembuluh darah terjadi bila serat otot halus dalam dinding
pembulah darah berkontraksi (vasokontriksi). Spasme arteri koroner dapat
mengiring terjadinya iskemik aktual atau peluasan dari infark miokard.
Penyebab lain di luar aterosklerotik yang dapat memengaruhi
diameter lumen pembuluh darah koroner dapat berhubungan dengan
abnormalitas sirkulasi. Hal ini meliputi hipoperfusi, anemia, hipovolemik,
polisitemia, dan masalah-masalah atau gangguan katub jantung.
Sakit dada pada angina pectoris disebabkan karena timbulnya
iskemia myokard akibat suplai darah dan oksigen berkurang. Aliran
pembuluh darah koroner yang berkurang ini disebabkan oleh penyempitan
pembuluh darah koroner.
Faktor penentu dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada
penderita adalah umur, luasnya penyakit arteri koroner,berat gejala dan
terpenting adalah jumlah otot jantung yang masih berfungsi normal,
adanya
penyempitan
penimbunan
lemak
pembuluh
darah
jantung
(vasokontriksi),
tinggi, sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah, infeksi pembuluh darah
serta jenis kardiovaskuler yang lain dapat menyempitkan arteri koroner ke
jantung.
1.
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko ada yang dapat di ubah dan ada yang tidak dapat di
ubah. Pengobatan yang berhasil seringkali membutuhkan perubahan
dalam perilaku hidup dan konsultasi dengan dokter.
Adapun faktor resiko yang dapat di ubah, ialah :
a.
Obesitas
b.
Hipertensi
c.
Hiperlipidemia
d.
Merokok
6
e.
Emosi
f.
Diabetes Melitus
g.
h.
Kolesterol tinggi
i.
Tekanan psikologi
j.
a.
Peningkatan usia
b.
c.
d.
2.
FAKTOR PRESPITASI
Faktor yang dapat menimbulkan serangan angina pectoris ini harus
dihindari dan sebaiknya mengurangi aktifitas kerja agar serangan angina
tidak timbul, seperti :
a.
Emosi
b.
Stress
c.
d.
e.
Banyak merokok
f.
g.
h.
a.
Obesitas
b.
Hipertensi
c.
Anemia
d.
Hipertiroidisme
e.
Aritmia
f.
g.
Aktifitas berlebih
7
h.
Tekanan psikologi.
Faktor yang mempengaruhi penggunaan oksigen pada jantung, yaitu :
a.
Denyut jantung
b.
Kontactlitas
c.
d.
Ukuran jantung
e.
C. PATOFISIOLOGI
Mekanisme
timbulnya
angina
pektoris
didasarkan
pada
kekakuan
arteri
dan
penyempitan
lumen
arteri
koroner
2.
3.
4.
Ph sel menurun
Tekana jantung kiri, tekanan akhir diastolik ventrikel kiri dan tekanan dan
paru-paru kiri meningkat
10
Nyeri
E.
MANIFESTASI KLINIK
Sakit pada dada sewaktu makan atau seperti ada rasa tekanan yang
11.
12.
F.
13.
14.
Stable Angina
15.
Unstable Angina
16.
KOMPLIKASI
Komplikasi yang dapat terjadi pada Angina Pectoris, yaitu :
1.
2.
3.
4.
5.
Gangguan kontraktilitas
6.
Abnormalitas sirkulasi
7.
8.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, ialah :
1.
2.
Pemeriksaan fisik
3.
4.
5.
6.
7.
Penyadapan jantung
8.
9.
13. Radiologi
H.
PENATALAKSANAAN
segresinya,
tetapi
ekstrapdasinya
dari
eksperimen-
Angina Pectoris.
Sejumlah penyakit tidak primer kardian, sifratnya dapat meningkatkan
kebutuhan oksigen dari atau penurunan suplai oksigen ke myokardium.
Kondisi ini dapat mengaksorbasi angina pectoris dan harus diperhatikan.
5.
13
6.
prosedur
bedah
telah
dilaksanakan
untuk
pengobatan
penyakit ini, tetapi prosedur satu-satunya yang saat ini ada anthuisme
adalah aortosoronarybypass graft. Seksi dari vena dipakai untuk membuat
koneksi antara aorta dan arteri coronaria distal terhadap obstruksi
7. Mengkaji gejala lain guna mengesampingkan keluhan angina nonkardiak seperti esofagitis, peptic ulcer, ketegangan otot, dan penyakit
kantung empedu.
8. Kaji semua status yang berhubungan dengan jantung: berat badan dan
tinggi badan, kelelahan, (fatigue), warna kulit dan suhu kulit dan suhu
kulit, pola respirasi, toleransi aktivitas, denyut nadi perifer, tekanan
darah, suhu, edema, bunyi jantung, serta irama dan frekuensi denyut
jantung, point of maximal impulse (PMI atau apeks jantung).
9. Kaji pola tidur dan istrahat, tipe kepribadian, serta kecemasan atau
kegelisahan.
I. PENGOBATAN DAN PERAWATAN
A. Pengobatan konservatif
Penyakit
pembuluh
darah
arteri
dapat
menyebabkan
angina
membawa
menempatkan
darah
tablet
di
ke
otot
bawah
jantung.
lidah
Dapat
atau
diminum
dengan
transdermal
dengan
menempatkan sebuah patch obat langsung pada kulit. Selain itu beta
blokers atau calcium channel blokers mungkin diresepkan juga untuk
menurunkan
kebutuhan
jantung
terhadap
oksigen
dengan
cara
14
ini
kemudian
berulir
naik
ke
arteri
koroner
dan
balon
untuk
pasien
dengan
Angina
pektoris
tergantung
pada
tepat, mengontrol berat badan, kadar kolestrol darah, dan tekanan darah.
Para profesional ini juga menawarkan saran tentang perawatan saat ini
dan informasi untuk membantu berhenti merokok. Secara umum,
mayoritas dari mereka dengan angina menyesuaikan hidup mereka untuk
meminimalkan episode angina, dengan mengambil tindakan pencegahan
yang diperlukan dan menggunakan obat jika di annjurkan dan perlu.
Penyakit arteri koroner adalah masalah mendasar yang harus ditangani.
Konsep Dasar Medik
1. Pengkajian
Data Subjektif :
1. Lokasi Nyeri (menyebar kebagian mana)
2. Dada terasa berat, kencang, seperti diperas.
3. Awitan dan lamanya nyeri
4. Faktor-faktor pencetus nyeri: kegiatan, panas, dingin, stres, makanan.
5. Faktor-faktor yang dapat mengurangi nyeri : istirahat, nitrogliserin.
Data Objektif :
Apabila nyeri angina sedang dialami pasien, fokus perawat adalah tingkah
laku pasien, seperti tampak cemas, ketakutan & memegang dada.
Disamping itu, perawat perlu melihat TTV dan perubahan pada irama
jantung.
2. Diagnosa Keperawatan
Nyeri yang berhubungan
dengan
penyumbatan
arteria
koronaria,
Rencana Keperawatan
1.
NYERI
AKUT
BERHUBUNGAN
DENGAN
ISKEMIK
MIOKARDIUM
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan
nyeri pasien berkurang/ teratasi
16
RASIONAL
pasien
dpat
merangsang
nor
sejumlah
epineprin,
meningkatkan
yang
agregasi
ditahan
menyebabkan
respon
vasovagal,
menurunkan
TD
dan
frekuensi jantung.
Identifikasi terjadinya faktor Membantu
pencetus, bila ada: frekuensi, nyeri
durasi,
nyeri.
membedakan
dada
dini
alat
kemungkinan
kemajuan
tidak
dan
menjadi
stabil
(angina
angina
stabil
sementara
angina
jantung
dapat
ke
permukaan
kebutuhan
17
oksigen
miokard
untuk
angina
tidak
stabil
mengalami
peningkatan
disritmia
mengancam
hidup
yang
secara
akut,
yang
selama
serangan dini
angina
sehubungan
dengan
rangsangan
simpatis,
tenang
nyaman,
, Stres
mental
atau
emosi
makanan
lembut. Menurunkan
kerja
Biarkan
pasien
istirahat sehubungan
dengan
pencernaan,
miokard
kerja
manurunkan
antiangina
indikasi:
sesuai
nitrogliserin:
sublingual
2.
Nitrigliserin
mempunyai
standar
pengobatan
untuk
INOTROPIK
(ISKEMIA
MIOKARD
TRANSIEN/MEMANJANG)
18
hasil:
Pasien
melaporkan
penurunan
episode
tanda
frekuensi
RASIONAL
vital,
jantung,
darah.
dan
cemas,
hipoksemia,
menurunnya
jantung.
curah
Perubahan
juga
perfusi
terjadinya
menghasilkan
bingung, dapat
disorientasi.
otak
perubahan sensorium.
curah
jantung
membuat
kulit
turun,
pucat
dan
hipoksia)
menurunya
dan
kekuatan
nadi
perifer
Mempertahankan tirah baring Menurunkan
pada posisi nyaman selama oksigen
episode akut
konsumsi
atau
menurunkan
kebutuhan
kerja
miokard
periode
istirahat Penghematan
energy,
aktivitas
19
(khususnya
memberikan
kebutuhan
miokard
dengan
bila menurunkan
stress
kombinasi ventricular.
Obat
dengan
dapat
menurunkan
perfusi
terhadap
iskemik
penyekat
memberi
beta
efek
dapat
terkumpul
hanya
gejala GJK
yang
patologis
gejalab
disebabkan
oleh
iskemia
miokard.penyakit
yang
Meskipun
saluran
ditiazem
nifedipin
verapamil(calan).
kalsium,
(cardizem);
(procardia);
berbeda
pada
bentuk
kerjanya,
penyekat
saluran
kalsium
berperan
iskemia
spasme
dan
arteri
menurunkan
TD
dan
kerja
jantung.
Penyakit beta, contoh atenolol Obat ini menurunkan kerja
(tenormin); nadolol (corgard); jantung dengan menurunkan
propanolol (inderal); esmolal frekuensi
jantung
dan
TD
20
(brebivbloc).
sistolik.
INTOLERANSI
AKTIFITAS
BERHUBUNGAN
DENGAN
dapat
berpartisipasi
dalam
aktivitas
yang
diinginkan/diperlukan.
Kriteria hasil : Pasien melaporkan peningkatan dalam
toleransi aktivitas yang dapat diukur, pasien menunjukan
penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologis.
INTERVENSI
RASIONAL
parameter
di
atas
istirahat;
yang
terhadap
peningkatan
nyata
fisiologi
TD merupakan
indikator
dari
selama/sesudah kelebihan
kerja
yang
dengan
tingkat
dada;
keletihan
dan aktivitas.
pusing
atau
pingsan.
Instruksikan
pasien
tentang Teknik
menghemat
mengurangi
energy,
juga
energi
penggunaan
membantu
dorongan
melakukan
aktivitas/perawatan
tiba-tiba.
21
bertahap
jika
kebutuhan
mendorong
akan
kemandirian
ANSIETAS
BERHUBUNGAN
DENGAN
RESPON
efektif/keterampilan
pemecahan
masalah,
pasien
RASIONAL
tujuan
tes
terhadap
diagnose
dan
prognosis.
Tingkatkan ekspresi perasaan Perasaan
dan
takut,contoh
tidak
menolak, dapat
ekspresikan
menimbulkan
menganggap
pasien
bahwa
sebelumnya.
membantu
diperlukan
untuk
pasien
rileks
membuat
strategi
koping adekuat.
5. KURANG
PENGETAHUAN
(KEBUTUHAN
BELAJAR)
22
MENGENAI
KODISI,
KEBUTUHAN
PENGOBATAN
hasil
Pasien
menyatakan
pemahaman
RASIONAL
ulang
patofisiologi Pasien
dengan
angina
belajar
focus
manajemen
terapeutik
supaya
untuk
faktor/situasi
pencetus
contoh:
kerja
menghindari Dapat
yang
episode
stress
fisik,
menurunkan
insiden
emosional,
makan
terlalu
lingkungan
yang
ekstrem
Kaji pentingnya control berat Pengetahuan
badan,
faktor
resiko
perubahan kebutuhan.
nadi
selama
jadwal/aktivitas
pasien
sendiri mengidentifikasi
aktivitas, yang
sederhana, untuk
dapat
untuk
aktivitas
dimodifikasi
menghindari
stress
23
hindari regangan.
Diskusikan
langkah
yang Menyiapkan
pasien
pada
untuk
takut
yang
penggunaan
relaksasi.
Kaji
ulang
obat
diresepkan
sering
mengontrol/mencegah
penggunaan
serangan angina.
untuk
memerlukan
banyak
obat
menurunkan
jantung,
sirkulasi
kerja
memperbaiki
koroner,
mengontrol
dan
terjadinya
serangan.
Tekankan
mengecek
kapan
pentingnya Obat
dengan
menggunakan
yang
dijual
dokter mempunyai
bebas
potensi
obat- penyimpangan.
4. Evaluasi
Mengungkapkan bahwa nyeri angina berkurang atau hilang.
Menunjukkan hemodinamik yang stabil (nadi dan tekanan darah) dengan
dan
dapat
menghindarinya.
Dapat menyebutkan faktor-faktor pencetus serangan angina.
Dapat menjelaskan sifat angina & pengobatannya.
Dapat menjelaskan teknik yang efektif untuk menangani stres.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari makalah yang telah dibuat maka dapat disimpulkan
bahwa Angina Pektoris merupakan nyeri dada sementara atau perasaan
tertekan didaerah jantung. atau nyeri dada yang disebabkan oleh tidak
adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. Angina Pektoris
merupakan suatu penyakit berbahaya yang timbul karena penyempitan
arteri yang menyalurkan darah ke otot-otot jantung.
25
B. Saran
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Ns.Wajan Juni Udijianti.2010.keperawatan
kardiovaskuler.penerbit salemba medika.
Dr.Syamsuddin,m.biomed,Apt.2011.buku Ajar Farmakoterrafi
kardiovaskuler dan salemba medika.
Arif Muttaqih.2009 Asuhan Keperawatan klien dengan
gangguan system kardiovaskuler.salemba medika
http://mediskus.com/penyakit/angina-pektoris.html
http://weenbee.wordpress.com/2013/04/02/asuhankeperawatan-angina-pectoris/
26
27