Você está na página 1de 4

SEJARAH KECAMATAN PAMULANG

Sebagaimana dikemukakan dalam Latar


Belakang bahwa Perwakilan Kecamatan
Kedaung yang lebih populer Kemantren
Kedaung dalam perjalanan waktu berubah
menjadi Kecamatan Pamulang sejatinya
berdasarkan surat Keputusan Gubernur
Kepala Daerah Tk. II Jawa Barat No.
138/SK-1294-Pem.Um/81
tanggal
22
September 1981 yaitu Pembentukan
Perwakilan Kecamatan Kedaung.
Panggilan
Kecamatan
Pamulang
dicetuskan oleh Bapak Bupati H. Tadjus
Sobirin dalam satu acara peresmian
Puskesmas Pamulang, Bapak Bupati bilang,
kenapa Kedaung ?, sudah Kemantren
Pamulang saja ! sejak saat itu istilah
Kemantren Kedaung tidak terdengar lagi.
Kenapa Kemantren Kedaung ? tadinya
para pejabat di Kecamatan Ciputat pada
waktu itu mengharapkan mendapatkan
sebidang tanah dilingkungan Kompleks
Departemen Agama Bambu Apus, tetapi
ternyata untuk mendapatkan tanah di Bambu
Apus sangat sulit kalaupun ada harus
membeli dengan harga yang relatif tinggi.
Sambil menunggu proses mendapatkan
tanah yang strategis dan cukup luas untuk
Kantor Kemantren yang dalam perjalanan
waktu juga untuk Kantor Kecamatan
Pamulang, kegiatan Kemantren dipimpin
oleh Bapak Drs. H. Affendi Arsyad
numpang di Kantor Kepala Desa Pamulang
Barat.
Dilain pihak para pejabat di Kabupaten
pun berharap betul agar Kecamatan
Pamulang segera ditingkatkan statusnya
menjadi Kecamatan yang defenitif.
Pada saat ini Kecamatan Pamulang
terbentuk
bersama-sama
dengan
4
Kecamatan lainnya di Kabupaten Tangerang
baru ada 21 Kecamatan, dengan jalan
demikian apabila 5 kecamatan jadi
kecamatan maka jumlah kecamatan akan
menjadi 26 kecamatan.
Atas dasar itu Bapak Bupati melalui
suratnya No.194/PM.021.1/1983 tanggal 31

Januari 1983 membuat surat kepada Bapak


Gubernur Jawa Barat agar Kemantren
Pamulang plus 4 Kecamatan lainnya segera
ditingkatkan statusnya.
Ternyata
memang
benar
untuk
meningkatkan status Kemantren menjadi
Kecamatan yang definitif tidak semudah
membalik telapak tangan, undang-undang
mengharapkan
peningkatan
status
Kemantren harus
dipayungi dengan
Peraturan Pemerintah (PP), tidak seperti
diera reformasi seperti sekarang ini, undangundang nomor. 22 dan 32 memberikan
kemudahan tidak lagi harus ada Peraturan
Pemerintah (PP) cukup dibahas didaerah.
Keseriusan
Pemerintah
Kabupaten
Tangerang dalam meningkatkan status
Kemantren menjadi Kecamatan benar-benar
patut diacungi jempol, hal ini terbukti
dengan dilayangkannya kemabil surat Bapak
Bupati
Tangerang
nomor
:
199.a/Pm.021.1/1985, tanggal 18 Februari
1985 atau 5 tahun setelah Kemantren
terbentuk, tapi ternyata syarat yang
ditujukan kepada Bapak Gubernur Jawa
Barat tersebut belum memberikan kepuasan
kepada Pemda Tangerang.
Kemantren Pamulang, masih harus terus
berjuang dengan berbagai upaya disertai
dengan kegigihan dan kesabaran serta
Tawaqal kepada Allah S.W.T agar
Kemantren Pamulang ditingkatkan statusnya
menjadi Kecamatan Pamulang sebagaimana
sekarang kita nikmati.
Upaya Mendapatkan Lahan Untuk
Kantor
Sebagimana disinggung dalam uraian
terdahulu bahwa semula berharap lahan
untuk Kantor Kemantren bisa diperoleh di
lingkungan Komplek Departemen Agama
Bambu Apus tapi ternyata mengalami
kesulitan.
Akhirnya Bapak Bupati mengirim surat
permohonan kepada PT. Tapos di Jalan
Pinangsia Jakarta untuk meminta sebidang
tanah
guna
pembangunan
Kantor
Kemantren/Kecamatan Pamulang.

Karena lama tak ada tanggapan dari PT.


Tapos Bapak Affendi Arsyad ditemani
penulis berangkat ke Pinangsia untuk
mendapatkan kepastian bisa tidaknya tanah
seluas 20.000 M2 (2 Ha.) di Pamulang
Barat berupa kebun karet untuk dapat
dijadikan Kantor.
Dua kali berturut-turut barulah dapat
kepastian dari PT. Tapos bahwa PT. Tapos
bersedia memberikan tanah ex Perkebunan
Karet seluas 20.000 M2 untuk kantor
Kemantren.
Sebagai tanda kegembiraan atas
diberikannya tanah Perkebunan seluas
20.000 M2 untuk Kantor Kemantren, kami
segera
mengadakan
mengadakan
pengukuran dilapangan. Kondisi pada waktu
itu masih rimbun dengan pohon karet,
karena memang wilayah Pamulang yang
sekarang jadi Kota Modern dahulunya
Perkebunan milik PT. Tapos.
Pemerintah
Daerah
pun
segera
membangun Puskesmas, kemudian Kantor
Kemantren Pamulang yang dalam perjalanan
waktu sekarang menjadi Kantor sementara
Walikota Tangerang Selatan. Tahun 1988
Pak Affendi Arsyad yang selama 7 tahun
membina dan mengharapkan Kemantren
menjadi Kecamatan belum juga terwujud
akhirnya beliau dipindahkan ke Kecamatan
Balaraja menjadi Camat disana.
Penulis yang pada waktu itu sebagai
Sekcam di Kecamatan Ciputat, ditugaskan
oleh Bapak Bupati untuk menggantikan
Bapak Drs. Affendi Arsyad, menjadi Kepala
Kemantren Pamulang.
Terbentuknya Kecamatan Pamulang
Sepeninggal Bapak Affendi Arsyad,
penulis yang ditugaskan Bapak Bupati untuk
meneruskan langkah-langkah Bapak Drs.
Affendi Arsyad beserta seluruh jajaran staf
dan para Kepala Desa terus bekerja giat
mengembangkan Kemantren Pamulang agar
bisa meningkat statusnya.
Kegiatan Pemerintahan berjalan lancar
dengan mengacu pada Surat Keputusan
Camat Ciputat No. 138/617-Pem/1988
tanggal 1 Juli 1988, tentang Pelimpahan

Pelaksanaan Tugas dan Kewenangan Camat


Ciputat kepada Perwakilan Kecamatan
Pamulang (Kemantren Pamulang).
Dengan berbekal pada surat keputusan
tersebut sedikit demi sedikit Kemantren
Pamulang dalam kegiatannya sudah hampir
sejajar dengan Kecamatan Induk yaitu
Ciputat, Cuma bedanya Camat punya
kewenangan menanda tangani Akta Jual
Beli, sedangkan Kepala Kemantren hanya
sebagai saksi saja.
Pendekatan dengan berbagai tokoh
masyarakat dan para pejabat Departemen
Dalam Negeri yang berdomisili di wilayah
Kemantren Pamulang terus ditingkatkan
terutama dengan Bapak Didi Isjunaedi, SH
dan Drs. H. Maman Suparman yang
bertempat tinggal di Komplek Witana Harja
dan Pesanggrahan Bintaro.
Melalui kedekatan kedua orang tersebut
binar-binar Kemantren Pamulang menjadi
Kecamatan Pamulang mulai terlihat.
Beliaulah yang mempunyai akses ke
SekNeg, karena pembentukan Kecamatan
harus dengan Peraturan Pemerintah (PP),
sedangkan PP diprosesnya di SekNeg.
Tahun 1991, 4 tahun bertugas di
Kemantren Pamulang semua Kepala Desa,
Tokoh Masyarakat sudah kelihatan tidak
sabar
menunggu-nunggu
kapan
sih
Kemantren ini menjadi Kecamatan, namun
demikian semua kompak ingin segera
menyaksikan Pamulang jadi Kecamatan.
Akhirnya melalui salinan rencana
Peraturan Pemerintah (PP) yang dibawa oleh
Bapak H. Maman Suparman dan Bapak Didi
Isjunaedi dan disampaikan kepada Penulis di
Kantor Kemantren Pamulang, binar-binar
kegembiraan kami beserta staf mulai terasa,
walau baru dalam bentuk salinan (copy)
RPP sebagai tanda bukti bahwa Depdagri
tidak asal-asalan mengurus peningkatan
status Kecamatan Pamulang.
Ada satu hal yang menjadi ganjalan
.. kata Pak Isjunaedi RPP ini tidak
akan segera jadi PP kalau Peta masingmasing Kecamatan yang ada dalam RPP
tidak seragam skalanya. Buat Kecamatan
Pamulang sendiri tidak ada masalah
skalanya sudah benar ! tapi yang lain, Jawa

Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur bahkan


Sulawesi ini mesti dirubah skalanya.
Kalau dikembalikan lagi kedaerah
masing-masing tidak akan selesai dalam 1-2
bulan, bagaimana Sanggup Pa Nasir beserta
staf merubah skala peta-peta tersebut disini ?
tidak ada jawaban lain kecuali Siap!
Semua staf terlihat sibuk merubah skala peta
dalam RPP di seluruh Indonesia dalam
waktu relatif singkat, alhamdulillah, staf
Kemantren semuanya cekatan, Iis (Alm)
putra H. Jambek, Anhar Efrial (sekarang
pensiun), Ali Rahmat, Tatang dan lain-lain
kerja keras siang malam membuat peta
dengan skala yang sama untuk RPP seluruh
Indonesia.
Itu sebabnya semua staf Kemantren
merasa
memiliki
wilayahnya
dan

alhamdulillah pada tanggal 07 Pebruari 1992


Kemantren Pamulang diresmikan menjadi
Kecamatan Pamulang. Upacara peresmian
dilaksanakan di kecamatan Pamulang
sekaligus untuk Kecamatan-kecamatan seJawa Barat dan Gubernur Jawa Barat Bapak
Yogie
S.M.
berkenan
meresmikan
Kecamatan se-Jawa Barat di Kecamatan
Pamulang.
Kepala Kemantrennya hari itu juga dilantik
oleh Bapak Bupati Tangerang H. Tadjus
Sobirin sebagai Camat pertama Kecamatan
Pamulang, Alhamdulillah.
Kalau sekarang ini bulan Pebruari 2009, itu
berarti bahwa Kecamatan Pamulang sudah
berusia 17 Tahun. Ibarat gadis sedang luculucunya dan para pejabatnya berturut-turut :

1. H. Moch. Natsir Suryawinata


2. Drs. H. Kusnadi
3. Drs. H. Hafrudin
4. Drs. H. Rachman Suhendar
5. Drs. H. A.M. Djahri Kusuma
6. Drs. H. Arsid, M.Si
7. Drs. H. Ahadi, M.Si
8. Drs. H. Achmad Taufik, M.Si
9. Drs. H. Toto Sudarto, M.Si
10. H. Firdaus, SH, M.Si
Rata-rata tiap Camat bertugas di Pamulang selama 2 tahun dan Bapak H. Firdaus, SH,
M.Si merupakan Camat yang ke-10 di Kecamatan Pamulang.
PENUTUP
Demikianlah Selayang Pandang Terbentuknya Kecamatan Pamulang, yang sekarang sudah
berusia 17 tahun ibarat gadis sedang lincah-lincahnya. Bila dilihat dari pembentukan Kemantren
Pamulang, maka usia Pamulang sudah 28 tahun, ibarat perjaka ting-ting tenaganya sedang kuatkuatnya.
Semoga tulisan ini bisa menjadi bahan pengingat bagi generasi berikutnya untuk terus
berkiprah dan bekerja giat guna mewujudkan cita-cita meningkatkan kemakmuran masyarakat di
wilayah Kecamatan Pamulang.
Bila dalam penulisan ini terdapat kekurangan penulis mohon maaf dan saran-saran serta
masukan dapat kami kerjakan. Demikian agar maklum dan terima kasih atas perhatiannya.

PENULIS
Oleh : H. Moch. Natsir
Sumber :
http://050510blog.blogspot.com/2011/06/sejarah-pamulang.html

Você também pode gostar