Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh:
Lembaga Manajemen Formasi
Pengantar
AKUNTANSI UMUM
AKUNTANSI PAJAK
Istilah: Pembukuan.
Proses pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk
menyediakan informasi shg.
dapat dihitung besarnya pajak
USER: DJP
PEMBUKUAN
MENURUT
FISKAL
Tujuan
DAPAT DIGUNAKAN UNTUK
MENGHITUNG BESARNYA
PAJAK TERUTANG
Maka
YANG TERUTAMA ADALAH
DAPAT MEYAKINKAN FISKUS
KETIKA PEMERIKSAAN
Akuntansi Pajak
MENGANUT PRINSIP AKUNTANSI UMUM, KECUALI KETENTUAN
PERPAJAKAN MENGATUR KHUSUS
REFFERENSI
WP-WAJIB PEMBUKUAN
WP-WAJIB PENCATATAN
+ Sanksi
PENGH. NETO (PKP)
DIHITUNG DENGAN
NORMA PENGHIT.
(Psl 14 UU PPh)
Pasal 13 ayat (1) butir d, ayat (2), dan ayat (3) butir a UU KUP:
(1)
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang dalam halhal-hal
sebaga berikut :
d. apabila kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 dan Pasal 29 tidak dipenuhi,
dipenuhi,
sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang.
terutang.
(2)
Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a ditambah dengan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2 % (dua
(dua persen)
persen) sebulan untuk selamaselama-lamanya dua puluh empat
bulan,
bulan,
(3)
Jumlah pajak dalam Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b, huruf c, dan huruf d ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar :
a. 50 % (lima puluh persen)
persen) dari Pajak Penghasilan yang tidak atau kurang dibayar dalam
satu Tahun Pajak;
Pajak;
Pasal 39 UU KUP:
(1) Setiap orang yang dengan sengaja :
e.memperlihatkan pembukuan,
pembukuan, pencatatan,
pencatatan, atau dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolahseolaholah benar;
benar; atau
f. tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan,
pencatatan, tidak memperlihatkan atau tidak
meminjamkan buku,
buku, catatan,
catatan, atau dokumen lainnya;
lainnya;
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara,
negara, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 6 (enam
(enam)) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat
(empat)) kali jumlah pajak terutang yang tidak
atau kurang dibayar.
dibayar.
Persyaratan Pembukuan
Pasal 28 UU KUP
Going Concern
Substance Over Form
Tidak Netral
Taat Azas
Basis Accrual dan Kas
Historical Cost
Realisasi
Kesatuan Usaha
Periode Akuntansi
10
Taat Asas
1.
2.
3.
4.
11
12
Pokok-pokok LKF
Pengukuran
Penilaian
Pengakuan
Perkiraan (Akun)
Pengungkapan
13
Pengukuran
1. Dalam mata uang rupiah
2. Penyelenggaraan pembukuan dalam bahasa Inggris
3.
14
Penilaian
1. Harga yang sesungguhnya dikeluarkan atau yang
2.
3.
4.
5.
seharusnya dikeluarkan.
DJP berwenang mengkoreksi harga yang dipengaruhi
hubungan istimewa (Psl 18 ayat (3) UU PPh)
Nilai buku atas pengalihan harta berupa:
- Bantuan, sumbangan, hibah yang bersifat murni.
- Penggabungan, peleburan, dan pemekaran usaha
(diatur khusus).
Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO atau
harga rata-rata.
Revaluasi aktiva untuk tujuan perpajakan diatur khusus.
15
Pengakuan
1. Dasar akrual atau dasar kas.
2. Hutang PPN diakui paling lambat akhir bulan
3.
16
Perkiraan - Akun
1. Penggunaan akun lain-lain
menimbulkan masalah.
2. Bukti pendukung eksternal lebih utama
3. Deferred Tax bukan transaksi pajak
17
Petugas Pajak
Jujur dan Full
disclosure
Dapat dibandingkan
dengan periode
sebelumnya
Tepat Waktu
18
19
20
Kasus Pemeriksaan
Verband Control
RK Banksisi kredit, dikonotasikan sebagai
arus kas masuk.
PENJUALAN/PEREDARAN USAHA=
SALDO PIUTANG AKHIR + PENERIMAAN KAS SALDO PIUTANG AWAL
21
Kasus Pemeriksaan:
Simpanan Deposito dikaitkan dengan
Pinjaman
WP MEMILIKI PINJAMAN
WP MEMBAYAR BUNGA
WP MEMILIKI DEPOSITO
WP MENERIMA BUNGA
ADA
KORELASI
22
Petikan: SE-46/PJ.4/1995
Perlakuan Biaya Bunga Pinjaman Dalam Hal WP Menerima Penghasilan Bunga
Deposito/ Tabungan:
a. Apabila jumlah rata-rata pinjaman sama besarnya dengan atau lebih kecil dari jumlah
rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya,
maka bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak dapat
dibebankan sebagai biaya.
b. Apabila jumlah rata-rata pinjaman lebih besar dari jumlah rata-rata dana yang
ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya, maka bunga atas pinjaman
yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga yang dibayar atau terutang atas rataratapinjaman yang melebihi jumlah rata-rata dana yang ditempatkan sebagai deposito
berjangka atau tabungan lainnya.
PENGECUALIAN :
a. dana pinjaman tersebut disimpan/ditempatkan dalam bentuk rekening giro yang atas
jasanya dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final.
b. adanya keharusan bagi Wajib Pajak untuk menempatkan dana dalam jumlah tertentu
pada suatu bank dalam bentuk deposito berdasarkan ketentuan perundangundangan yang berlaku, sepanjang jumlah deposito dan tabungan tersebut sematamata untuk memenuhi keharusan tersebut : misalnya cadangan biaya reklamasi yang
harus ditempatkan dalam bentuk deposito atau tabungan di Bank Pemerintah,
c. dapat dibuktikan bahwa penempatan deposito atau tabungan tersebut dananya berasal
dari tambahan modal dan sisa laba setelah kena pajak.
23
Piutang Usaha
1.
2.
3.
4.
Perhitungan selisih kurs atas piutang usaha dalam mata uang asing
dengan kurs tetap atau kurs tengah BI akhir tahun
24
Piutang Karyawan
1.
2.
3.
25
Persediaan
1.
2.
3.
4.
5.
26
Marketable Securities
1. Tidak mengenal COMWIL.
2. Keuntungan (capital gain) dan kerugian (capital
3.
4.
5.
27
Aktiva Tetap
Nilai Perolehan:
28
Aktiva Tetap
Penyusutan
1. Alat test aktiva adalah aktiva 3M. Selain aktiva 3M penyusutannya tidak
diakui secara fiskal.
2. Beban penyusutan yang diakui hanya aktiva yang berhubungan dengan 3M.
3. Harta di daerah terpencil seperti mess karyawan, fasilitas kesehatan,
fasilitas olah raga (kecuali golf, boating, dan pacuan kuda), fasilitas
pendidikan dapat disusutkan secara fiskal.
4. Tanah, termasuk HGB, HGU, Hak Pakai pertama kali tidak dapat disusutkan.
5. Biaya perpanjangan HGB, HGU, dan Hak Pakai diamortisasi selama jangka
waktu hak-hak tersebut.
6. Leasehold improvement tidak diatur secara tegas.
29
Aktiva Tetap
Penyusutan
7. Penyusutan dengan garis lurus atau saldo menurun dengan usia manfaat
harta sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan.
8. Penyusutan dilakukan secara individual. NSB pada akhir masa dibebankan
sekaligus.
9. Alat-alat kecil (small tools) yang sama dan sejenis dapat disusutkan dalam
satu golongan.
10. Penyusutan dimulai pada bulan pengeluaran.
11. Penyusutan atas harta dalam pengerjaan dimulai pada bulan selesainya
pekerjaan. Namun dengan izin DJP dapat dimulai pada bulan aktiva
digunakan atau mulai menghasilkan.
12. Penyusutan atas kendaran dinas dan handphone hanya diakui sebesar
50%.
30
4.
5.
31
32
Hutang
1.
2.
33
Hutang
3. Bunga pinjaman bagi BUT dari kantor pusat tidak
boleh dibiayakan.
4. Pembebasan utang merupakan penghasilan.
34
Ekuitas
1.
2.
3.
4.
5.
35
36
3.
37
Perhitungan Proporsional
Contoh :
Dana Pensiun A yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari
Menteri Keuangan memperoleh penghasilan bruto yang terdiri dari :
a. Penghasilan yang bukan merupakan Objek Pajak
sesuai Pasal 4 ayat (3) huruf h sebesar
Rp 100.000.000
b. Penghasilan bruto lainnya sebesar
Rp 300.000.000
-------------------Jumlah penghasilan bruto
Rp 400.000.000
==========
Apabila seluruh biaya adalah sebesar Rp 200.000.000,00, maka biaya
yang boleh dikurangkan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara
penghasilan adalah sebesar 3/4 x Rp 200.000.000,00 = Rp
150.000.000,00.
38
Kelompok Penghasilan
Bukan Objek Pajak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
39
40
Deductible Expenses
1. Biaya 3M (Mendapatkan, Menagih, dan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Memelihara Penghasilan
Penyusutan/amortisasi Harta berwujud dan tidak
berwujud
Iuran kpd dana pensiun yg sdh disahkan Menkeu
Kerugian pengalihan harta yg digunakan dalam
rangka 3M
Selisih kurs mata uang asing
By Litbang yang dilakukan di Indonesia
Beasiswa, magang dan pelatihan
Piutang Tak Tertagih (ada syarat)
41
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembagian Dividen
Biaya Utk Kepentingan Pribadi Pem. Saham,
Biaya uk kepentingan Sekutu, Anggota
Pembentukan Cadangan
Pemberian Natura/Kenikmatan
Jumlah Yang Melebihi Kewajaran (Hub.
Istimewa)
7. Hibah, Bantuan, Sumbangan, Kec. Zakat
8. Pajak Penghasilan
9. Pengeluaran Utk Kepentingan Pribadi WP
10.Gaji Kpd Anggota Persekutuan, Firma, CV
11.Sanksi Perpajakan
42
Beberapa jenis pengeluaran dan biaya yang tidak boleh dikurangkan dalam
43
Rekonsiliasi Fiskal
Komersial
Penghasilan
Fiskal
-Bukan Objek
-Dikenai PPh
-Bukan Objek
-Dikenai Trf
-Dikenai PPh Fnl Umum
-Hub. Bkn
Objek
-Hub. PPh Fnl
-Hub. Trf
Umum
Fnl
-Dkni Trf Umum
Biaya
Koreksi
44
KOMPENSASI KERUGIAN
1. Kerugian dapat dikompensasi 5 tahun.
2. Rugi Yang Diakui adalah:
a.
b.
c.
c.
45
Transaksi Khusus
46
BOT
PSAK 39 : Bentuk Operasional KSO
a. BOT
b. BTO
BOT diatur dalam KMK 248/KMK/1995 jo
SE-38/PJ.4/1995.
BTO tidak diatur secara tegas, aturan
terdekat adalah mengacu pada KMK
248/KMK/1995.
47
BOT
INVESTOR
-Membangun Bangunan
-Mengoperasikan
-Mentransfer Bangunan
PEMILIK TANAH
BANGUNAN
48
(KMK 1169/1991)
Penjualan :
Invoice + FP
LESSOR
SUPPLIER
Jasa Pembiayaan
barang
LESSEE
AKUNTANSI KOMERSIAL:
1. Aktiva Disusutkan Lessee
2. Biaya Lessee berupa penyusutan dan Bunga Leasing
3. Penghasilan Lessor berupa bunga leasing.
AKUNTANSI PAJAK:
1. Selama periode leasing Aktiva tidak disusutkan.
2. Penyusutan oleh Lessee hanya atas Nilai Sisa setelah Opsi dijalankan.
3. Biaya Lessee adalah sebesar pembayaran yang dilakukan.
4. Penghasilan Lessor sebesar bunga leasing (sama dengan PSAK).
49
komersial semula setelah dikurangi dengan Pajak Penghasilan harus dibukukan dalam
neraca komersial pada perkiraan modal dengan nama "Selisih Lebih Penilaian Kembali
Aktiva Tetap Perusahaan Tanggal ............."
Contoh:
NSB Fiskal sebelum revaluasi:
NSB setelah revaluasi:
200 juta
300 juta
---------Selisih lebih:..
100 juta
Kompensasi rugi (* Tidak diperkenankan lagi).
0
---------- (-)
Selisih lebih setelah kompensasi
100 juta
PPh Final 10% ..
10 juta
=====
Selisih penilaian kembali setelah PPh = Rp 100 juta Rp 10 juta, atau sama dengan
sebesar Rp 90 juta. Selisih penilain kembali tersebut dibukukan dalam perkiraan
modal dengan akun selisih lebih penilain kembali.
50
(PMK43/PMK.03/2008)
Syarat:
1. Permohonan ke Dirjen Pajak.
2. Tidak punya hutang pajak.
3. LK Diaudit oleh akuntan publik.
Kerugian badan usaha lama tidak dapat
dialihkan
51
Penggabungan, Peleburan,
Pemekaran dan Pemecahan Usaha
Merger (Penggabungan Usaha), A + B = A/B
Konsolidasi (Peleburan Usaha), A + B = C
Pemekaran Usaha, A A + B
Pemecahan Usaha, Split off = A A + B; B dimiliki A
Pemecahan Usaha, Split up = A B + C; kepemilikan/pengawasan oleh fihak
lain
Pasal 10 ayat 3:
Nilai perolehan atau pengalihan harta yang dialihkan dalam rangka likuidasi,
penggabungan, peleburan, pemekaran, pemecahan, atau pengambilalihan
usaha adalah jumlah yang seharusnya dikeluarkan atau diterima berdasarkan
harga pasar, kecuali ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan.
PMK-43/PMK.03/2008 yang dapat menggunakan nilai buku:
- Mengajukan permohonan ke DJP
- Melunasi seluruh hutang
- Mmenuhi persyaratan tujuan bisni
- Pemekaran usaha, hanya dalam rangka IPO (bagi yg belum go publik) dan
bagi yg telah go public, badan usaha hasil pemekaran melakukan IPO
-
52
DEFERRED TAX
(PAJAK TANGGUHAN)
Semata-mata untuk kepentingan akuntansi komersial.
Menilai potensi pajak di masa yang akan datang akibat adanya beda
53
Pendekatan RL
Laba Rugi Komersial -- Laba Rugi Fiskal
KOREKSI BEDA SEMENTARA
(TIME DIFFERENCES)
-30% x Koreksi Positif : Manfaat Pajak Tangguhan
-30% x Koreksi Negatif : Beban Pajak Tangguhan
54
Pendekatan Neraca
NSB Kom > NSB Fiskal
DTL = 30% x selisih perbedaan
55
Jurnal Pajak
PPN
PPh
56