Você está na página 1de 21

Journal Reading

Prevalence and independent factors for


gastroduodenal
ulcers/erosions in asymptomatic patients
taking low-dose
aspirin and gastroprotective agents: the OITAGF study

Cynthia Oktarisza
1120221196

Pendahuluan
Aspirin dosis rendah (75-325mg/hr)
diketahui digunakan untuk pencegahan
primer dan sekunder pd penyakit
kardiovaskular dan pencegahan stenosis
trombosis coroner.
Penggunaan aspirin dosis rendah
dikaitkan
dengan peningkatan resiko 2 - 4 x pada
komplikasi sal.pencernaan bagian atas
seperti ulkus gastroduodenal dan
perdarahan gastrointestinal

Hanya ada
beberapa studi
Endoskopi yg
menyelidiki
prevalensi tukak
mukosa
gastroduodenal
pada pasien yang
menerima aspirin
dosis rendah

Yeomans et al
melakukan
endoskopi pd 187
pasien yg
menerima aspirin
dosis rendah tanpa
obat
gastroprotektif dan
ditemukan 10,7%
ulkus
gastroduodenal
dan erosi
gastroduodenal
sebesar 63,1%.

Aspirin menginduksi tukak


mukosa gastroduodenal
sering asimptomatik
diprediksi bahwa beberapa
pasien asimtomatik yg
menerima aspirin dosis
rendah mungkin memiliki
ulkus/erosi gastroduodenal.

Metode
Penelitian ini dilakukan antara Januari
2008 -Desember 2008 di 3 tempat
(RS.Universitas Oita, RS.Oita
Nakamura, RS.Koseiren Tsurumi)
Informed consent tertulis diperoleh dari
semua pasien sebelum pendaftaran.
Pasien yg diteliti adl pasien yg dirawat
di Dept.cardiology dan poliklinik
cardiologi dari 3 RS serta pasien yang
mendapatkan aspirin dosis rendah dan
obat gastroprotektif selama 3 bln.

Kriteria Inklusi
Usia >20thn
Tdk ada gejala gastrointestinal (nyeri
epigastric, burning discomfort, nyeri
heartburn, regurgitasi asam, mual dan
kembung)
Tdk ada perubahan obat gastroprotektif
selama periode 3 bln.
Tdk ada riwayat operasi esofagus, gaster dan
duodenum
Tdk ada riwayat syndrom koroner akut atau
stroke selama periode 3 bln.
Tdk ada CHF berat (NYHA IV)
Tdk ada keganasan

Data demografik
Usia, Jenis kelamin, BMI, faktor resiko
coroner, konsumsi alkohol, riwayat
peny.kardiovaskuler, ulkus peptik dan
eradikasi Helicobacter pylori, dan
pengobatan terakhir.
Dosis standar PPI (Proton pump inhibitor)
yaitu lansoprazole 30mg/hr, omeprazole
20mg/hr, raveprazole 20mg/hr
Dosis rendah PPI lansoprazole 15mg/hr,
omeprazole 10mg/hr, raveprazole 10mg/hr

Px. Endoskopik
Endoskopi Esophagogastroduodenal
dilakukan tanpa penghentian aspirin
karena penghentian aspirin dapat
mempengaruhi status mukosa
gastroduodenal. Tukak ini
digambarkan sebagai suatu defek
mukosa yg cukup dalam, diukur
setidaknya 3 mm dari diameter
terpanjang.
Erosi defek mukosa <3mm.

Analisis Statistik
Menggunakan analisis regresi univariat
dan multivariat logistik untuk
menentukan faktor ulkus/erosi
gastroduodenal (SPSS 12.0 for
windows).
Analisis regresi multivariat
mnggunakan variabel explanatory yang
menunjukkan P<0,3 pada analisis
regresi univariat
Signifikansi secara statistik pada P <
0,05

Hasil
Ulkus dan erosi
gastroduodenum
diobservasi pd 56
pasien (37,3%),
ulkus 6 org (4%),
erosi 51 org (34%),
Tabel 3 menunjukkan
rinci data dari enam
pasien dengan ulkus
lambung atau
duodenum.

Tabel 4 - menunjukkan hasil


univariat dan multivariat analisis
regresi logistik untuk menentukan
faktor ulkus lambung / erosi.
Analisis univariate logistik regresi
menunjukkan bahwa penggunaan
PPI secara signifikan berhubungan
dgn ulkus/erosi gastroduodenal
[odds ratio (OR) 0.35, 95% dgn
interval kepercayaan (95% CI) 0.17
0.75, P = 0.007]

variabel explanatory yang


dimasukkan ke dalam multivariat
analisis regresi logistik: riwayat
eradikasi H. pylori, penggunaan PPI,
penggunaan H2 blocker, penggunaan
warfarin, Ca antagonis dan nitrat.
Analisis regresi logistik multivariat
menunjukkan bahwa penggunaan PPI
merupakan satu-satunya faktor
independen untuk ulkus lambung /
erosi (OR 0,35, 95% CI 0,14-0,86, P =
0,02)

Dari 53 pasien, tidak ada pasien yg


memiliki ulkus gastroduodenal selama
penggunaan PPI.
42 pasien pada penggunaan PPI dosis
rendah. (lansoprazole dari 15 mg / hari
pd 24 pasien, omeprazol 10 mg/hari pd
12 pasien dan raveprazole dari 10
mg/hari pd 6 pasien)
Penggunaan PPI dosis standar
cenderung
memiliki prevalensi lebih rendah utk
terjadi ulkus/erosi gastroduodenal
daripada penggunaan PPI dosis rendah
(0% vs 28,6%, P = 0,052).

Menunjukkan
kejadian erosi
gastroduodenal pada
11 pasien dengan
dosis standar PPI
(lansoprazole dari 30
mg / hari pd 7 pasien,
omeprazol 20 mg/hari
pd 3 pasien dan
raveprazole dari 20
mg/hari pd 1 pasien)

TEMUAN
UTAMA

Pembahasan

Dari 150 pasien asimptomatik yg menerima aspirin


dosis rendah dan obat gastroprotektif Ulkus/erosi
gastroduodenal (37,3%) ulkus (4%), erosi (34%)

Penggunaan PPI merupakan faktor


independent untuk ulkus gastroduodenal
Pasien yg menggunakan PPI tidak
mengalami ulkus gastroduodenal
Pasien dgn dosis standar PPI memiliki penurunan
prevalensi erosi gastroduodenal drpd penggunaan
PPI dosis rendah

Niv et al.10 menyelidiki prevalensi ulkus/erosi


gastroduodenal pd 46 pasien asimtomatik
yang menggunakan aspirin dosis rendah dan
ditemukan lesi 47,8%. Dalam studi mereka,
hanya 24% dari pasien yg menerima obat
gastroprotektif.

Tidak ada informasi prevalensi dan faktor


independen untuk ulkus/erosi
gastroduodenal belum diklarifikasi pd
pasien asimtomatik yang memakai
aspirin dosis rendah aspirin dan
gastroprotektif agen, yg dimana telah
terbukti efektif utk pencegahan ulkus
gastroduodenal yg diinduksi oleh aspirin.

ulkus/erosi
gastroduodenal
Pd penelitian
ini,
ulkus/erosi gastroduodenal
diamati pada 37,3% dari
150
pasien
asimtomatik
diamati
pada
37,3% dari
150 pasienyg
asimtomatik
menerimayg
aspirin dosis
rendah
dan gastroprotektif
menerima
aspirin dosis
rendah dan gastroprotektif
agen.
agen.
Prevalensi ulkus gastroduodenal relatif rendah
dalam studi ini
dibandingkan dengan prevalensi di studi sebelumnya
Hal ini diduga karena penelitian ini, pasien
asimptomatik yg menerima obat gastroprotektif
bersama dgn aspirin dosis rendah.
53 pasien dgn konsumsi PPI tdk ada yg mengalami
ulkus gastroduodenal
PPI mrpkn faktor independent pada ulkus
gastroduodenal dimana menunjukkann keberhasilan
pd pencegahan ulkus gastroduodenal yg diinduksi
aspirin.

Dalam penelitian ini, penggunaan


blocker H2 bukan faktor negatif
independen untuk ulkus / erosi
gastroduodenal Hal ini mungkin
karena mayoritas (89%) dari pasien
dengan penggunaan blocker H2 yg
menerima
dosis rendah H2 blocker

Keterbatasan Penelitian
Tidak mengevaluasi tepat durasi dan kebutuhan obat
gastroprotektif

Penggunaan PPI dan H2 bloker relatif lebih tinggi drpd studi


sebelumnya

Inklusi pasien yg asimptomatik Hubungan antara obat


gastroprotektif dgn ulkus/erosi gastroduodenal mengindikasikan
bhwa studi saat ini tdk merata pd seluruh pasien yg menerima
dosis rendah aspirin

Kesimpula
n

Ulkus/erosi gastroduodenal diobservasi


satu sampai tiga kali pd pasien
asimptomatik yg diberi aspirin dosis
rendah dan obat gastroprptektif dan
penggunaan PPI merupakan faktor
independent negatif untuk ulkus/erosi
gastroduodenal pada pasien.
Pada
penambahan, dosis standar PPI lebih
efektif
untuk
pencegahan
tukak
gastroduodenal yg diinduksi o/ aspirin
daripada PPI dosis rendah.

Você também pode gostar