Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
2015
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah
SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan hasil penelitian yang berjudul ANALISA PERILAKU
PEMILIH DALAM MEMILIH CALON ATAU PESERTA PEMILU DI KABUPATEN
SAMPANG (Studi Kasus Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun
2014). Laporan hasil penelitian ini merupakan tahap akhir dari rangkaian
tahapan penelitian mengenai perilaku pemilih yang dilakukan sejak medio
Juni 2015 yang lalu.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak, utamanya rekan-rekan Komite Independen Pemantau
Pemilu (KIPP) Sampang yang telah membantu melakukan penelitian.
Sajian data dengan metode kuantitatif deskriptif oleh KIPP ini setidaknya
turut memperkaya khasanah kami dalam upaya menyusun rekomendasi
perbaikan penyelenggaraan pemilu dimasa-masa mendatang. Sudah
menjadi komitmen kami untuk tidak hanya bertumpu pada aspek
penyelenggaraan teknis tahapan pemilu semata, akan tetapi juga
mendorong adanya internalisasi nilai-nilai kepemiluan secara massif
kepada pemilih. Sehingga ia lebih dominan menggunakan preferensipreferensi rasional dalam memilih calon atau partai peserta pemilu.
Akhirnya, semoga laporan hasil penelitian ini dapat memberikan
sumbangan positif dalam meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilu di
Kabupaten Sampang.
Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamit Thoriq
Wassalamualaikum Wr.Wb
Sampang, Juli 2015
Hormat kami
Syamsul Muarif, SE
Ketua KPU Kab. Sampang
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................i
Daftar Isi...................................................................................................................ii
Daftar Tabel............................................................................................................iv
Daftar Diagram.......................................................................................................iv
Daftar Gambar........................................................................................................v
Daftar Bagan.........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
4.4 Pembahasan.............................................................................................88
BAB VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan..................................................................................................100
6.2 Saran...........................................................................................................101
Daftar Pustaka
Lampiran - lampiran
Daftar Tabel
Tabel 3.1
Jumlah Populasi/DPT................................................................................................32
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabe l 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
ANOVAb.......................................................................................................................................................................................82
Daftar Diagram
Diagram 4.1
Diagram 4.2
Diagram 4.3
Diagram 4.4
Diagram 4.5
Diagram 4.6
Diagram 4.7
Diagram 4.8
Diagram 4.9
Diagram 4.10
Diagram 4.11
Diagram 4.12
Diagram 4.13
Diagram 4.14
Diagram 4.15
Diagram 4.16
Diagram 4.17
Diagram 4.18
Diagram 4.19
Diagram 4.20
Diagram 4.21
Diagram 4.22
Diagram 4.23
Diagram 4.24
Diagram 4.25
Daftar Gambar
Gambar 2.2
Gambar 4.1
Konfigurasi Pemilih..............................................................................................20
Daftar Bagan
Bagan 2.1
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Kedua, absennya
menunjukkan
ideologi
adanya
partai
pergeseran
menjadi
pemilih
dari
pemilih
rasional
yang
dengan
dalam aspek sosial budaya masyarakat tidak bisa dilepaskan dari peran
tokoh. Misalnya dalam hal administrasi tingkat Desa/Kel, kepala Desa/Kel
(kades) memberikan kemudahan dalam pengurusan KTP, KK, sertifikat
tanah maupun tetek bengek lainnya. Bahkan untuk kasus pencurian
hewan ternak atau sepeda motor, kades bukan hanya membantu proses
pengurusan di kepolisian, akan tetapi juga mengganti kerugian yang
ditimbulkan.
Besarnya keterlibatan kades sebagai tokoh patron ini membuat relasi
antara masyarakat Desa/Kel sebagai klien terbangun kuat, sehingga
pengarahan untuk memilih pada salah satu paslon tidak dimaknai sebagai
bentuk intervensi hak politik warga melainkan balas budi. Dalam konteks
demikian, pemilih--meminjam istilah Scott--diistilahkan sebagai locked in
electorates, yang tidak mempunyai pilihan politik selain mengikuti
pengarahan patronnya. 10
Dengan fakta empiris hasil observasi awal seperti dikemukakan
diatas maka mencermati perilaku pemilih di Sampang dalam perspektif
ilmiah atau akademis menjadi tantangan tersendiri, selain pencermatan
itu juga memang merupakan momen yang tepat dalam mengukur kualitas
pemilih dan prefensi-preferensi apa saja yang paling dominan dalam
pengambilan keputusan memilih bagi pemilih pada pemilu 2014.
Berdasarkan penjelasan dan permasalahan diatas maka kami
tertarik untuk meneliti ANALISA PERILAKU PEMILIH DALAM MEMILIH
CALON ATAU PESERTA PEMILU DI KABUPATEN SAMPANG (Studi Kasus
Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2014)
10 Lucky Djani, Peran Uang Dalam Demokrasi Elektoral Indonesia dalam Merancang
Arah Baru Demokrasi, Indonesia Pasca-Reformasi, Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta,
2014. H. 191
jauh
Peristiwa-peristiwa
tertentu
berpengaruh
mengetahui
Seberapa
jauh
Identifikasi
Partai
BAB II
DISKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR
DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
dan
memberikan
suara
(memilih)
kontestan
yang
12Albert
memahami
perilaku
pemilih
para
sarjana
seringkali
15Jack C Plano, et all, Kamus Analisa Politik, Cetakan Ketiga, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta,1994, h.280
16Hugh A Bone and Austin Raney, Political and Voters, Third Edition, Mc Graw-Hill Book
Campany, New York, 1971, h.2-3
17..dalam Efriza, Political Explore, Sebuah Kajian Ilmu Politik, Alfabeta, Bandung. 2012.
h.480
18Ramlan Surbakti, Partai, pemilu dan demokrasi. Yogyakarta, Pustaka Pelajar,1997,
h.170
10
11
sosial.
Karakteristika
sosial
menentukan
kecendrungan
23Rui
12
24Rui
Antunes, Ibid.4
et all, The american voter, Willey, New York, 1960, h. 183
26Campbell et all, Ibid. h.121
27Campbell et all, Ibid. h. 183
25Campbell
13
mencari
keuntungan
ekonomi.
Enterpreneur
harus
bisa
dengan
cara
memilihnya
kembali
pada
pemilu
28Downs,
14
&
Sheth
mengembangkan
model
perilaku
pemilih
31Downs,
Ibid.h.6
& Sheth, A Theory of Political Choice Behaviour, Journal of Marketing, vol.
52. No.4, Oct 1988, American Marketing Association, http://www.jstor.org/stable/i253407
(diakses 21 Juni 2015)
32Newman
15
ekspresi
pendukung
dengan
berbagai
dimensinya,
khususnya
dan
kebijakan
merepresentasikan
politik
kebijakan
(issue
and
policies);
atau
program
yang
16
John
Glen
pada
tahun
mengembangkan
citra
sebagai
1984
"seorang
mencoba
pahlawan".
mutakhir
(current
events);
mengacu
pada
pribadi
(personal
events);
mengacu
pada
17
pada
perjuangan
tertentu,
ikut
berperang
untuk
18
34Firmanzah,
Ibid, h. 113-114
19
Bagan 2.1
Konfigurasi Pemilih36
Tinggi
Orientasi Policy-
Pemilih Rasional
Pemilih Kritis
Pemilih Skeptis
Pemilih Tradisional
Problem Solving
Rendah
Rendah
Orientasi Ideologi
Tinggi
pemilih
yang
kritis,
artinya
mereka
akan
selalu
Ibid. h. 119
Ibid, h.120-126
20
terus
dalam
proses
pengambilan
keputusan
untuk
21
4. Pemilih Skeptis
Pemilih skeptis adalah pemilih yang tidak memiliki orientasi
ideology cukup tinggi dengan sebuah partai politik atau seorang
kontestan, juga sebagai sesuatu penting. Keinginan untuk terlibat
dalam sebuah partai politik pada pemilih jenis ini sangat kurang,
karena ikatan ideologis mereka memang rendah sekali. Mereka
juga kurang memedulikan program kerja atau platform dan
kebijakan sebuah partai politik. Dalam aspek tertentu, pemilih
jenis ini lebih menonjolkan sikap pragmatisme, misalnya karena
politik uang. Politik uang sebagai bentuk pragmatisme politik tidak
selalu dalam arti pemberian sejumlah uang kepada pemilih, tetapi
bisa dalam bentuk-bentuk yang agak soft agar tidak dikesankan
"membeli" suara seperti bantuan sembako, pembangunan masjid
dan sebagainya.
22
23
terhadap
penyelenggaraan
PemiluLegislatif
2004
kemarin.
Menurut Budiardjo badan legislatif adalah lembaga yang
legislate atau membuat Undang-Undang. Anggota-anggotanya
dianggap mewakili rakyat; maka dari itu badan ini sering
dinamakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR); nama lain yang sering
dipakai adalah parliament (parlemen). Dewan Perwakilan Rakyat
dianggap merumuskan kemauan rakyat atau umum ini dengan
jalan menentukan kebijaksanaan umum (public policy) yang
mengikat seluruh masyarakat. Undang-undang yang dibuat
mencerminkan kebijaksanaan-kebijaksanaan. Dapat dikatakan
bahwa badan legislatif merupakan badan yang membuat
keputusan yang menyangkut kepentingan umum.40
40Miriam Budiardjo, Dasar Dasar Ilmu Politik. Edisi revisi, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2008. h,315
24
b. Pemilu Presiden
Presiden menurut tata bahasa, kata Presiden adalah
derivative dari to preside (verbum) yang artinya memimpin atau
tampil di depan. Kalau dicermati dari bahasa Latin, yaitu prae
yang artinya di depan dan sedere yang berarti menduduki.41
Presiden memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
1945.42 Kekuasaan Pemerintahan tersebut menunjuk pada
salah satu cabang kekuasaan dari konsep trias politica yang
merupakan lembaga Negara. Lembaga Kepresidenan ini
mempunyai kedudukan yang sama dengan cabang kekuasaan
lainnya sehingga dapat melakukan pengawasan terhadap
lembaga Negara lainnya dalam koridor UUD 1945 sebagai
wujud pelaksanaan prinsip check and balances.
Hasil Amandemen UUD 1945 menyebutkan bahwa
Presiden dan Wakil Presiden dipilih dalam satu pasangan
secara langsung oleh rakyat.43 Didalam ketentuan UU No 42
Tahun 2008 pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden,
selanjutnya disebut Pilpres adalah pemilihan umum untuk
memilih Presiden dan Wakil Presiden dalam Negara Kesatuan
Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Penyelenggaraan Pilpres bertujuan agar Presiden dan
Wakil Presiden terpilih memperoleh dukungan kuat dari rakyat
sehingga mampu menjalankan fungsi kekuasaan pemerintahan
negara dalam rangka tercapainya tujuan nasional. Selain itu,
juga untuk menegaskan sistem presidensiil yang kuat dan
efektif, dimana Presiden dan Wakil Presidenterpilih tidak hanya
memperoleh legitimasi yang kuat dari rakyat, namun dalam
41Abdul
6A UUD 1945
25
26
Variabel Y
Keputusan memilih
calon/kandidat atau
peserta pemilu dalam
pemilu Legislatif dan
Presiden tahun 2014
yang
berkembang
menjelang
dan
selama
kampanye.
27
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Faktor-faktor
epistemik
berpengaruhsiginifikan
terhadap
perilaku pemilih
H7
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
29
2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten
Sampang. Objek penelitiannya adalah Pemilih dalam Pemilu 2014 baik Pemilu
Legislatif (DPR-RI, DPD-RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) maupun
Pemilu Presiden.
Sugiyono, Ibid
Singarimbun, dkk. Metode Penelitian Survai. Lembaga Penelitian, Pendidikan dan
Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Jakarta, 2003, h. 21
47
48
30
3. Teknik Analisis
Dalam survei, informasi dikumpulkan dari responden dengan menggunakan
kuesioner atau angket. Penelitian survei adalah penyelidikan yang dilakukan
untuk mendapatkan fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keteranganketerangan secara faktual baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari
suatu kelompok atau suatu individu. Penelitian survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpulan data yang pokok.49
49
31
50
51
Kecamatan
Luas
Wilayah
Lk
Pr
Total
Sampang
70.01
43,627
45,655
89,282
89,282
Kedungdung
123.08
45,058
45,697
90,755
90,755
Ketapang
125.28
33,052
34,095
67,147
67,147
Camplong
69.93
34,940
35,250
70,190
70,190
Sreseh
71.95
16,709
17,156
33,865
33,865
Tambelangan
89.97
24,296
24,045
48,341
48,341
Karang Penang
84.25
33,146
34,217
67,363
67,363
Torjun
44.2
16,674
16,449
33,123
33,123
Omben
116.31
39,529
39,471
79,000
79,000
10
Jrengik
65.35
16,873
17,198
34,071
34,071
11
Banyuates
141.23
33,193
34,035
67,228
67,228
12
Robatal
80.54
21,808
20,308
42,116
42,116
32
13
Sokobanah
108.51
31,942
33,799
65,741
65,741
14
Pangarengan
42.69
8,410
8,827
17,237
17,237
JUMLAH
1,233
399,257
406,202
805,459
805,459
B. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi, Sampel penelitian adalah
sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan
sampel.52 teknik Mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya
sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh Desa/Kelin
penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanan dan
pengolahannya.53
Memperhatikan pernyataan diatas, karena jumlah populasi lebih dari
100 orang, maka penarikan sampel penelitian ini menggunakan teknik
Multistage Random Sampling, tahap pertama penentuan populasi dapat
menggunakan Rumus Slovin (1960) atau Formula Yamane dimana; 54
Keterangan :
n= jumlah sampel,
N= jumlah populasi,
e= angka margin error
maka :
805.459
n = 1 + 805.459 (0,05)2
805.459
n = 1+2013,648
53
54
Riduwan, Ibid, h. 96
52
H.95
33
805.459
n = 2014,648
n = 399,8015
n = 400
Jumlah populasi/DPT di Kabupaten Sampang sebanyak 805.459
jiwa (N), Margin error (e) adalah 5% atau (0,05) maka n atau jumlah
sampel yang ditentukan adalah 400 responden. Berdasar data jumlah
penduduk di 50 Desa/Kel/kelurahan lokasi survei, masing-masing
survei terdiri dari 8 responden. Maka, didapatkan kisaran survei
sebanyak 400 responden di seluruh wilayah Kabupaten Sampang.
Besaran 400 responden tersebut tersebar di 14 Kecamatan
Kabupaten Sampang.
C. Penentuan Sampel Desa/Kel Terpilih
Ada dua tahapan dalam menentukan sampel Desa/Kel terpilih,
tahap pertama adalah mengumpulkan dan mengacak seluruh
Desa/Kel yang berada dalam satu kabupaten. Setelah data seluruh
Desa/Kel dikumpulkan, tahap berikutnya adalah mengacak secara
random nama-nama Desa/Kel tersebut menjadi 50 (lima puluh)
Desa/Kel
terpilih.
Proses
pengacakan
50
Desa/Kel
dapat
kedua,
dari 50 Desa/Kel
yang
terpilih kemudian
34
400 orang responden bila ditotal dari 50 (lima puluh) Desa/Kel. Dalam
sebaran Desa/Kel terpilih dengan Multistage Random Sampling,
sebaran berdasarkan stage kecamatan tidak diperhitungkan.
Melihat besarnya sampel terpilih di seluruh lokasi survei, yakni
didapatkan total 400 (Empat Ratus) responden dan penentuan sampel
dilakukan secara acak maka setiap Desa/Kel terpilih memiliki
responden sebanyak 8 orang dari 50 Desa/Kel terpilih dari 14
Kecamatan di Kabupaten Sampang. Berikut adalah rincian sampel
yang telah tentukan :
Tabel 3.2. Rincian Sampel Populasi
Kecamatan
Desa/Kel/
Kel
Dusun
RT/RW/
Keluarga
Kampung
Sampang
12
24
48
Kedungdung
12
24
48
Ketapang
16
32
Camplong
16
32
Sreseh
16
Tambelangan
12
24
Karang Penang
16
32
Torjun
16
Omben
10
20
40
Jrengik
16
Banyuates
16
32
Robatal
12
24
Sokobanah
16
32
Pangarengan
50
100
200
400
JUMLAH
35
a. Data Primer
Data dari sumber atau objek yang diteliti. Dalam penelitian ini data
primer diperoleh
pustaka
(library
research)
dan
pencatatan
dokumen,
56
55
56
36
=
=
=
=
=
=
Dependent variabel.
Konstanta.
Koefisien regresi 1 dan 2
Koefisien regresi sesuai jumlah n
Independent variabel 1 dan 2
Independent variabel sesuai jumlah n
bebas
mampu
menjelaskan
variabel
terikat.
Untuk
d. Uji Hipotesis
Pengujian Hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian
37
38
apakah variabel
bebas secara
parsial
39
40
BAB IV
PENYAJIAN DATA DAN ANALISA DATA
Hutan
: 1.855,33 ha
Perkampungan
: 12.162,600 ha
Sawah
: 20.567,99 ha
Tegal
: 78.530,234 ha
Perkebunan
: 22 ha
Tambak
: 5.264,58 ha
Rawa
:-
Semak/padang rumput
: 2.251 ha
Tanah rusak/tandus
: 550,00 ha
Lain-lain
: 2.607,46 ha
Sebelah utara
: Laut Jawa
Sebelah selatan
: Selat Madura
Sebelah timur
: Kabupaten Pamekasan
Sebelah Barat
: Kabupaten Bangkalan
41
- Sebelah barat
: Kabupaten Bangkalan
4.1.2 Pemerintahan
Sebelum Otonomi Daerah, Kabupaten Sampang terdiri dari 12
kecamatan yang meliputi : Kecamatan Omben, Kecamatan
Ketapang, Kecamatan Banyuates, Kecamatan Robatal, Kecamatan
Tambelangan,
Kecamatan
Kedundung,
Kecamatan
Omben,
No
1.
2.
3.
4.
Kecamatan
Desa/Kel
Omben
Kedungdung
Robatal
Jrengik
20
18
9
14
42
Luas (Km2)
116,31
123,084
80.54
65.35
Propor
si (%)
9.43
9.98
6.54
5.3
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Ketapang
Torjun
Pangarengan
Karangpenang
Tambelangan
Camplong
Sreseh
Sampang
13.
14.
Sokobanah
Banyuates
14
12
6
7
10
14
12
12 Ds,
6 Kel
12
20
180 Ds,
6 Kel
JUMLAH
125.28
44.19
42.69
84.25
89.97
69.94
71.95
10.16
3.58
3.46
6.83
7.3
5.67
5.83
5.68
70,01
108.51
141.23
8.8
11.44
1.233.30
100
No
1
2
3
4
Partai
NasDem
PKB
PKS
PDIP
43
Suara Sah
37,634
117,515
42,199
33,260
5.32%
16.61%
5.96%
4.70%
5
GOLKAR
31,794
6
GERINDRA
109,457
7
DEMOKRAT
89,047
8
PAN
32,878
9
PPP
98,054
10 HANURA
52,590
11 PBB
49,201
12 PKPI
14,021
Sumber : KPU Sampang (data diolah, 2015)
4.49%
15.47%
12.58%
4.65%
13.86%
7.43%
6.95%
1.98%
No
Partai
Perolehan Kursi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
NasDem
PKB
PKS
PDIP
GOLKAR
GERINDRA
DEMOKRAT
PAN
PPP
HANURA
PBB
PKPI
Total Jumlah Kursi
Sumber : KPU Sampang (data diolah, 2015)
2
8
2
2
2
8
6
3
7
4
1
0
45
44
Perolehan suara
No
Kecamatan
Prabowo - Hatta
Joko Widodo
Kalla
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
57
Sreseh
Torjun
Sampang
Camplong
Omben
Kedungdung
Jrengik
Tambelangan
Banyuates
Robatal
6.008
20.874
45.558
37.291
51.442
50.170
19.271
26.118
36.588
31.627
45
8.355
6.954
17.617
12.887
8.021
28.136
6.422
7.237
22.630
7.634
11
12
13
14
Sokobanah
Ketapang
Pangarengan
Karangpenang
Jumlah Total
46.062
53.731
7.562
42.450
12.529
7.077
3.783
13.503
474.752
162.785
kelamin,
agama,
suku/etnis,
pekerjaan,
penghasilan,
a. Usia Responden
Usia responden dikategorikan menjadi 5 kelompok, yaitu berusia
17-21 tahun, 22-26 tahun, 27-40 tahun, 41-55 tahun, dan 55 tahun
keatas. Hasil dari pengolahan data mengenai usia responden
dijelaskan pada Diagram berikut:
46
47
48
Berdasarkan
Diagram
di
atas
diketahui
jenis
kelamin
Dari hasil
49
50
51
pekerjaan
sebagai
swasta
menjadi
responden
f. Penghasilan
Penghasilan responden dikategorikan menjadi 5 kelompok
a.<Rp600.000, b.Rp600.000-1.000.000, c.Rp1.000.000-2.000.000
d.Rp2.000.000-5.000.000, e.>Rp5.000.000. Hasil dari pengolahan
52
53
penghasilan
responden
sebesar
112
Rp600.000-1.000.000
orang
atau
28,0%,
dengan
penghasilan
jumlah
sebesar
penghasilan
sebesar
Rp.2.000.000-5.000.000dengan
g. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan responden dikategorikan menjadi 10
kelompok: 1, SD/MI 2, SMP/MTs 3, SMA/MAN 4, Diploma 5, S1 6,
S2 7,S3 8, Pesantren 9, Tidak sekolah 10, lainnya. Hasil dari
pengolahan data mengenai tingkat pendidikan responden dijelaskan
pada Diagram berikut:
54
55
g. Status Responden
Status responden dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu: 1,
Belum Kawin, 2.Kawin, 3.Pernah Kawin. Hasil dari pengolahan data
mengenai status responden dijelaskan pada Diagram berikut:
Diagram 4.15: Karakteristik Responden Berdasarkan Status
56
Scale Mean
if Item
Scale Variance
Deleted if Item Deleted
78.22
206.372
78.43
205.553
78.79
208.523
78.84
211.332
57
Corrected
Cronbach's
Item-Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
.414
.892
.483
.890
.403
.892
.311
.894
78.33
77.74
77.94
78.36
78.72
203.969
207.431
211.475
215.827
204.706
.513
.379
.229
.099
.517
.890
.893
.897
.900
.890
78.69
202.043
.591
.888
78.87
205.362
.519
.890
78.77
204.044
.508
.890
78.71
212.352
.247
.895
78.32
205.986
.452
.891
78.13
204.854
.513
.890
78.41
209.245
.322
.894
78.21
203.360
.579
.889
78.38
203.602
.569
.889
78.36
198.870
.672
.886
78.30
200.773
.594
.888
78.27
200.495
.611
.888
78.21
200.991
.559
.889
78.47
206.478
.479
.891
78.32
206.303
.440
.891
78.44
202.156
.554
.889
78.51
202.615
.628
.888
78.53
208.255
.411
.892
58
VARIABEL
1
Citra Sosial
2
Identifikasi Partai
3
Citra Kandidat
4
Isu dan Kebijakan Politik
5
Peristiwa-peristiwa tertentu
6
Faktor-faktor Epistemik
Sumber: Data primer yang diolah, 2015
Cronbach's
Alpha
.725
.756
.840
.724
.798
.892
N of
Items
8
5
9
2
2
1
59
No
Item
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
Jawaban
Item pernyataan
STP
Mempertimbangkan
hubungan keluarga
(kekerabatan) calon
dengan anda
Mempertimbangkan
kesamaan asal daerah
calon dengan anda
Mempertimbangkan teman
satu profesi
Mempertimbangkan teman
masa kecil atau sekolah
Mempertimbangkan
kesamaan organisasi
sosial keagamaan atau
kemasyarakatan dengan
anda
Mempertimbangkan
kesamaan agama dengan
anda
Mempertimbangkan
dukungan tokoh kyai
kepada calon
60
TP
KK
SS
129
49
104
29
400
57
21
400
53
17
400
jml
400
24
94 104
24 110 133
28 180 114
32 183 115
400
20 108 122
72
70
18
83
81
108
42
X1.8
Mempertimbangkan
35 111 112
dukungan tokoh
masyarakat atau kepala
desa kepada calon
Sumber: Data Primer yang diolah (Lampiran 4)
400
74
68
Sangat
Sering
61
Sangat
Sering
dengan responden
Sering Sangat
Sering
Sering Sangat
Sering
Sering Sangat
Sering
Sangat
Sering
di
Kabupaten
Sampang
Tahun
2014
tidak
pernah
62
responden,
mempertimbangkan
hubungan
keluarga
63
64
desa
kepada
calon
dan
Sering
Mempertimbangkan
65
10
dalam
memilih calon pada pemilu legislatif dan pesiden dan wakil presiden
tahun 2014 di Kabupaten Sampang dengan jumlah responden 6
orang.
Secara umum, berdasarkan penilaian dari 8 item pernyataan
pada variabel Citra Sosial, sebagaian besar responden menjawab
tidak pernah mempertimbangkan teman satu profesi dan teman
masa kecil atau sekolah dalam memilih calon pada pemilu legislatif
66
No
Item
X2.9
X2.10
X2.11
X2.12
X2.13
STP
Mempertimbangkan latar
belakang parpol asal calon
Mempertimbangkan ideologi
parpol asal calon
Mempertimbangkan rekam
jejak parpol asal calon
Mempertimbangkan
kesamaan parpol asal calon
dengan anda
Memilih partai yang sama
dengan anggota keluarga yang
lain
TP
SS
jml
36 155
121 65
23 400
35 159
102 80
24 400
39 182
109 52
18 400
43 169
92 70
26 400
42 140
128 69
21 400
67
KK
Sangat
Tidak
Pernah
Sangat Tidak
Tidak
Pernah
Pernah
Kadang
kadang
Sering Sangat
Sering
68
Sangat
Sering
tertinggi
mempertimbangkan
persentase
45,5%.
pernyataan
rekam
jejak
Disusul
responden
parpol
asal
berturut-turut
tidak
pernah
calon
dengan
tidak
pernah
berikut:
No
Item
X3.14
69
SS
jml
36
400
X3.15
X3.16
X3.17
X3.18
X3.19
16
74
129
135
46
400
36
106
95
136
27
400
13
93
112
149
33
400
19
106
129
120
26
400
18
127
106
104
45
400
Mempertimbangkan
X3.20 kemampuan intelektual
15 127 101 102 55 400
calon
Mempertimbangkan
kemampuan calon dalam
X3.21
10 132 90 114 54 400
memecahkan
persoalan/masalah
Mempertimbangkan
X3.22
21 108 93 110 68 400
perilaku calon
Sumber: Data Primer yang diolah (Lampiran 4)
Diagram 4.22 : Persentase Penilaian Responden terhadap
Variabel Citra Kandidat (X3)
Mendapatkan informasi lengkap soal nama
dan latar belakang calon
70
Sering Sangat
Sering
71
Sangat
Sering
No
Item
X4.23
X4.24
72
SS
jml
20 400
39 400
73
No
Item
Jawaban
Item
STP
TP
KK
SS
jml
Memperhatikan kasus-kasus
calon
Memperhatikan peristiwa
tertentu yang mempengaruhi
opini publik terhadap calon
18 146
101 90
45 400
14 138
132 93
23 400
74
f. Variabel Epistemik(X6)
Variabel Epistemik (X6) merupakan salah satu variabel bebas
dengan
beberapa
pernyataan/pertanyaan
dengan
penilaian
Jawaban
No
Item
Item
X6.27
STP
TP
21 130 135
calon baru
75
KK
SS
94
20 400
jml
Sangat
Tidak
Pernah
Tidak
Pernah
Kadang
kadang
Sering
Sangat
Sering
76
Model
1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std. Error
Beta
Sig.
(Constant)
.563
.161
3.494
.001
Citra Sosial
.128
.046
.128 2.806
.003
Identifikasi Partai
.055
.045
.050 1.207
.228
Citra Kandidat
.410
.054
.402 7.649
.000
.124
.037
.150 3.376
.001
.071
.039
.090 1.799
.073
(Candidate
Personality)
Isu dan Kebijakan
Politik
Peristiwa-peristiwa
tertentu (Current
Events dan
Personal Events)
77
Faktor-faktor
.048
.032
.060 1.483
.139
Epistemik
(Epistemic Issues)
a. Dependent Variable: PERILAKU PEMILIH
Sumber : Data Primer yang diolah (Lampiran 5)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.12 di atas
maka dapat diperoleh hasil persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
Y = 0,563 + 0,128X1 + 0,055X2 + 0,410X3 + 0,124X4 + 0,071X5 +
0,048X6
Persamaan regresi linear berganda di atas dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Nilai konstanta (a) sebesar 0,563 adalah nilai konstan (tetap), berarti
jika nilai variabel bebas, Citra Sosial(X1), Identifikasi Partai(X2), Citra
Kandidat (X3), Isu dan Kebijakan Politik (X4), Peristiwa-peristiwa
tertentu(X5) dan Faktor-faktor Epistemik(X6) sama dengan nol atau
konstan (tidak ada kegiatan), maka variabel terikat perilaku pemilih
(Y), memiliki nilai yang sama sebesar 0,563 (tidak turun dan tidak
naik). Persamaan regresi linier berganda tersebut menunjukkan nilai
0,563 dan memiliki nilai positif sehingga nilai variabel terikat adalah
sebesar 0,563 satuan.
b.
c.
78
79
diperoleh nilai sebesar 0,463. Hal ini berarti bahwa 46,3% perilaku
pemilih
Model
.681a
R Square
.463
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
.455
.58016
80
Coefficients
Coefficients
Std.
Model
1
Error
(Constant)
.563
.161
Citra Sosial
.128
.046
Identifikasi Partai
.055
Citra Kandidat
Beta
Sig.
3.494
.001
.128
2.806
.003
.045
.050
1.207
.228
.410
.054
.402
7.649
.000
.124
.037
.150
3.376
.001
.071
.039
.090
1.799
.073
(Candidate
Personality)
Isu dan Kebijakan
Politik
Peristiwa-peristiwa
tertentu (Current
Events dan Personal
Events)
81
Faktor-faktor Epistemik
.048
.032
.060
1.483
(Epistemic Issues)
a. Dependent Variable: PERILAKU PEMILIH
Sum of
Model
1
Squares
Mean
Df
Square
Regression
114.220
19.037
Residual
132.277
393
.337
Total
246.497
399
F
56.559
Sig.
.000a
82
.139
variabel
Identifikasi
Partai(X2)
tidak
83
84
85
86
variabel
Faktor-faktor
Epistemik(X6)
Isu
dan
Kebijakan
Politik,
Peristiwa-peristiwa
87
Peristiwa-peristiwa
tertentudan
Faktor-faktor
Peristiwa-peristiwa
tertentudan
Faktor-faktor
4.4 Pembahasan
Hasil penghitungan uji validitas terhadap seluruh variabel pada
tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan/pernyataan
88
(sumber
disimpulkan
lampiran
bahwa
seluruh
tabel).
item
Dengan
demikian
dapat
pertanyaan/pernyataan
dalam
di
Kabupaten
Sampang
Tahun
2014
tidak
pernah
responden,
Mempertimbangkan
hubungan
keluarga
89
rekam
calon
dan
kemampuan
calon
dalam
memecahkan
90
91
responden
kategori
ini
menjawab
Tidak
Pernah
92
93
Personality) dapat
di
Kabupaten
Sampang
Tahun
2014
Sering
dukungan
karena
merasa
kepentingannya
akan
serangkaian
kegiatan
sosial
untuk
masyarakat,
serta
94
Mempertimbangkan
isu
kepentingan
publik
yang
pernyataan
yang
kedua
yaitu
mempelajari,
menilai
dan
95
tertentudan
Faktor-faktor
Epistemiksecara
Politik,
Peristiwa-peristiwa
tertentudan
Faktor-faktor
96
97
98
misalnya
menyiapkan
kandidat/calon
dengan
matang
Politik,
Peristiwa-peristiwa
tertentudan
Faktor-faktor
tertentudan
Faktor-faktor
Epistemik
memiliki
99
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
100
memiliki pengaruh
B. Saran Saran
pertimbangan-pertimbangan
rasional
dalam
juga
perlu
melakukan
komunikasi,
koordinasi
dan
101
102
DAFTAR PUSTAKA
A Bone, Hugh and Austin Raney, Political and Voters, Third Edition, Mc
Graw-Hill Book Campany, New York, 1971
Al Barry, Partanto, Kamus Ilmiah Populer, Arkola, Surabaya, 1994
Albert Sydney Hornby,et all. Oxford Advanced Learners Dictionary, Third
Edition, Oxford University Press, England, 1974
Asshidiqqie, Jimly. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Konstitusi Press,
Jakarta, 2006
Budiardjo, Miriam, Dasar Dasar Ilmu Politik. Edisi revisi, Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2008
C Plano, Jack. et all, Kamus Analisa Politik, Cetakan Ketiga, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta,1994
Campbell et all, The american voter, Willey, New York, 1960
Cholid, Narbuko dan Achmadi, Abu. Metodologi Penelitian. Bumi Aksara,
Jakarta, 2005
Djani, Lucky, Peran Uang Dalam Demokrasi Elektoral Indonesia dalam
Merancang Arah Baru Demokrasi, Indonesia Pasca-Reformasi, Kepustakaan
Populer Gramedia, Jakarta, 2014
Downs, Anthony. An Economic Theory of Democracy, Harper Collins
Publishers, New York (US), 1957
Efriza, Political Explore, Sebuah Kajian Ilmu Politik, Alfabeta, Bandung.
2012
Firmanzah, Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas, Yayasan
Obor, Jakarta, 2012
Ghoffar, Abdul. Perbandingan Kekuasaan Presiden Indonesia Setelah
Perubahan UUD 1945 dengan Delapan Negara Maju, Kencana,Jakarta, 2009
Nursal, Adman, Political Marketing; Strategi Memenangkan Pemilu,
Sebuah Pendekatan Baru Kampanye Pemilihan DPR, DPD, Presiden. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, 2004
Jurnal/laporan penelitian
Mujani, Saiful and R. William Liddle, Indonesia; personalities parties, and
voters, Journal of Democracy Volume 21, Number 2 April 2010, National
Endowment for Democracy and The Johns Hopkins University Press
Lingkaran Survei Indonesia, Partai Politik dan Peta Studi Perilaku Pemilih
di Indonesia, Kajian Bulanan. Edisi 06 Oktober 2007
Lembaga Survey Indonesia, Pemilih Mengambang Dan Prospek
Perubahan Kekuatan Partai Politik, Rilis tahun 2011
Internet
http://www.jstor.org/stable/i253407
http://jatim.bps.go.id/website_baru/linkTabelStatis/view/id/193
www.exedrajournal.com../10C_ Rui-Antunes_pp_145-170/