Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Latar Belakang: IMS merupakan masalah kesehatan yang terus meningkat sampai sekarang
di berbagai Negara. Kurangnya informasi yang baik dan benar yang dapat diakses remaja,
kurangnya pendidikan seks bagi anak dan remaja di keluarga maupun di sekolah turut
mempengaruhi penyebab terjadinya masalah IMS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran pengetahuan IMS pada remaja di SMA Negeri 5 Kota Jambi tahun 2015.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Dari 434 siswa-siswi kelas XI SMA
Negeri 5 Kota Jambi diambil 87 orang selaku sampel penelitian. Metode pengambilan sampel
Proportional Random Sampling sebanyak 87 responden diberikan kuesioner pengetahuan
tentang IMS yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Kemudian dilakukan analisis univariat.
Hasil : Tingkat pengetahuan remaja di SMA Negeri 5 Kota Jambi terdapat 62,5% responden
perempuan dan 54,8% responden laki-laki memiliki pengetahuan baik tentang infeksi menular
seksual. Terdapat 97,7% responden mengetahui pengetahuan tentang pengertian infeksi
menular seksual, 88,5% responden mengetahui jenis penyakit infeksi menular seksual, 89,7%
responden mengetahui faktor penyebab penyakit infeksi menular seksual dan 90,8% responden
mengetahui cara penularan penyakit infeksi menular seksual. Terdapat 83,9% responden
mengetahui pengetahuan tentang gejala penyakit sifilis, 58% responden tidak mengetahui
pengetahuan tentang gejala penyakit kandidiasis vaginalis. Terdapat 93,1% responden
mengetahui pengetahuan tentang resiko penyakit infeksi menular seksual, 78,2% responden
mengetahui pengetahuan tentang pencegahan penyakit infeksi menular seksual dan 72,4%
responden mengetahui pengetahuan tentang penatalaksanaan penyakit infeksi menular seksual.
Kesimpulan : Tingkat pengetahuan siswa-siswi kelas XI di SMA Negeri 5 Kota Jambi
adalah baik.
Kata Kunci : IMS, Pengetahuan, Remaja
Metode
Penelitian deskriptif dengan desain
studi potong lintang dimana pengukuran
variabel bebas dan variabel terikat
dilakukan hanya satu kali pada satu waktu.
Penelitian dilakukan di SMA Negeri 5
Kota Jambi. Waktu penelitian ini
dilaksanakan pada bulan juni 2015.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa-siswi di SMA N 5 Kota
Jambi. Sampel pada penelitian ini adalah
sebanyak
87
responden.
Teknik
pengambilan sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah proporsional random
sampling.
Kriteria inklusi dalam penelitian ini
adalah Siswa kelas XI SMA Negeri 5 Kota
Jambi yang sudah pernah mengikuti
penyuluhan tentang infeksi menular
seksual. Sampel yang dieksklusikan pada
penelitian ini jika esponden tidak bersedia
mengisi kuesioner yang diberikan dan
responden tidak hadir pada saat
pengambilan data.
Definisi
operasional
variabel
adalah gambaran pengetahuan remaja
mengenai informasi seputaran infeksi
menular seksual dengan menggunakan
kuesioner yang berisi indikator-indikator
penilaian pengetahuan remaja tentang
infeksi menular seksual. Hasil yang
didapatkan kemudian di klasifikasikan
berdasarkan tingkat pengetahuan dari
Tabel
2.
Distribusi
Pengetahuan
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel
3.
Distribusi
Responden tentang IMS
Pengetahuan
Diharapkan
kepada
Dinas
Pendidikan untuk dapat merencanakan
program kurikulum dan pemberian edukasi
kesehatan reproduksi remaja pada siswasiswi SMA di Kota Jambi. Diharapkan
kepada SMA Negeri 5 Kota Jambi untuk
dapat memberikan bimbingan konseling
kepada para siswa-siswi yang ingin
mengetahui mengenai penyakit Infeksi
Menular Seksual. Sehingga siswa-siswi
dapat terhindar dari pergaulan bebas
karena diharapkan fungsi guru bimbingan
konseling sebagai unit pertama pemberi
informasi mengenai Infeksi Menular
Seksual. Dan untuk peneliti lain
disarankan untuk melakukan penelitian
sejenis dengan subjek penelitian yang
lebih besar sehingga didapatkan data
perbandingan dari hasil penelitian ini.
Daftar Pustaka
1.
2.
3.
Sexually
Transmitted
Diseases:
Policies and Priciples for Prevention
and Care. Switzerland: World Health
Organization. 2012.
4. Sexually
Transmitted
Infections.
Geneva: World Health Organization.
2009.
5. Widiyastuti,
Y.
Kesehatan
Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
2009.
6. Potterat JJ, Rothenberg R. The
casefinding effectiveness of selfreferral system For gonorrhea: a
preliminary report. Am J Public
Health. 2011.
7. David LM, Wade AA, Natin D,
Radcliffe KW. Gonorrhoea in
Coventry: epidemiology, coinfection
and evaluation of partner notification
in the STD clinic. 2010.
8. Fortenberry JD, Brizendine EJ, Katz
BP,Wools KK, Blythe MJ, Orr DP.
Subsequent
sexually
transmitted
infections among adolescent women
with genital infection due to
Chlamydia trachomatis, Neisseria
gonorrhoeae Trichomonas vaginalis
Sex Transmitted Diseases. 2011.
9. Notoatmodjo, Soekidjo. Promosi
Kesehatan dan Ilmu Prelaku. Jakarta :
Rineka Cipta. 2007.
10. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan
Kota Jambi Tahun 2011.
11. Laporan Tahunan Dinas Kesehatan
Kota Jambi Tahun 2012.
12. Chiuman
Linda.
Gambaran
Pengetahuan dan Sikap Remaja SMA
Wiyata Dharma Medan Terhadap
Infeksi Menular Seksual. Medan:
Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara; 2009.