Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Di Desa
Kecamatan
Kabupaten
Provinsi
:
:
:
: Sulaesi Selatan
Abstrak
Desa ..Kecamatan . merupakan daerah yang terletak di pulau ,
merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya belum pernah merasakan terangnya
listrik seperti daerah lain. Listrik di wilyah ini belum masuk di karenakan jangkauan
PLN untuk masuk kedaerah terpencil seperti kecamamatan sangat sulit. Oleh
karena itu penulis berinisiatif untuk merancang pembangunan pembangkit listrik
tenaga surya untuk daerah tersebut. Sistem listrik tenaga surya (LTS) sebagai
pembangkit listrik diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para pemakai di daerah
terpencil yang tidak mungkin dijangkau oleh jaringan PLN. Dari hasil pembahasan
dengan menggunakan metode pendekatan Perencanaan, Desain dan Analisa
Kebutuhan didapat bahwa untuk memenuhi kebutuhan listrik di desa . dengan
jumlah . unit rumah dan penerangan umum dibutuhkan listrik 13,5 KW per jam.
Untuk memenuhi kebutuhan itu maka diperlukan 207 panel surya, 216 baterai,6 buah
charge controller dengan kapasitas 300 Ampere dan 3 buah inverter dengan kapasitas
15 kW. Untuk kebutuhna tersebut diatas maka dibutuhkan anggaran biaya
2,266,110,000.00 ( Dua Milyar Dua Ratus Enam Puluh Enam Juta Seratus Sepuluh
Ribu Rupiah ).
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik merupakan kebutuhan primer manusia saat ini, sesuai dengan
kemajuan zaman semakin pesat kebutuhan listrik hampir semua kalanagan mulai dari
daerah perkotaan hingga pedesaan saat ini. Di Indonesia untuk kebutuhan listrik
masyarakat menggunakan layanan PLN ( Perusahaan Listrik Negara ). Hampir
semua masyarakat Indonesia menikmati layanan listrik dari perusahaan tersebut.
Desa,Kecamatan .. merupakan daerah yang terletak di pulau ..,
merupakan salah satu daerah yang masyarakatnya belum pernah merasakan terangnya
listrik seperti daerah lain di kota-kota besar di pulau jawa. Listrik di wilyah ini belum
masuk di karenakan jangkauan PLN untuk masuk kedaerah terpencil seperti di
desa..kecamamatan . sangat sulit. Warga pernah mewacanakan pembuatan
fasilitas listrik sederhana dengan bersumber pada tenaga mikro hidro. Namun,
ternyata wacana tersebut hingga sekarang belum bisa terealisasi,karena aliran air yang
akan digunakan untuk mikro hidro tidak memenuhi syarat.
Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk merancang pembangunan
pembangkit listrik tenaga surya untuk daerah tersebut. Sistem listrik tenaga surya
(LTS) sebagai pembangkit listrik diarahkan agar dapat dimanfaatkan oleh para
pemakai di daerahterpencil yang tidak mungkin dijangkau oleh jaringan PLN.Oleh
karena itu penulis berinisiatif untuk merancang pembangkit listrik tenaga surya untuk
daerah tersebut dengan judul Analisa & Perancangan Pembangkit Listrik Tenaga
Surya ( PLTS ) sebagai bahan Skripsi.
1.5
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada laporan ini terdiri dari lima BAB dengan susunan
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan tentang Latar Belakang, Pokok Masalah, Batasan Masalah,
BAB II
LANDASAN TEORI
BAB III
PERANCANGAN
ANALISA
Bab ini berisikan tentang Analisa yang dilakukan setelah hasil perancangan.
BAB V
KESIMPULAN
BAB II
TEORI DASAR
2.1.Konsep Sistem PLTS
Pembangkit listrik tenaga surya itu konsepnya sederhana.Yaitu mengubah
cahaya matahari menjadi energi listrik.Cahaya matahari merupakan salah satu bentuk
energi dari sumber daya alam.Sumber daya alam matahari ini sudah banyak
digunakan untuk memasok daya listrik di satelit komunikasi melalui sel surya.Sel
surya ini dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang tidak terbatas langsung
diambil dari matahari, tanpa ada bagian yang berputar dan tidak memerlukan bahan
bakar.Sehingga sistem sel surya sering dikatakan bersih dan ramah lingkungan.
Bandingkan dengan sebuah generator listrik, ada bagian yang berputar dan
memerlukan bahan bakar untuk dapat menghasilkan listrik.Suaranya bising.Selain itu
gas buang yang dihasilkan dapat menimbulkan efek gas rumah kaca (green house
gas) yang pengaruhnya dapat merusak ekosistem planet bumi kita.Sistem sel surya
yang digunakan di permukaan bumi terdiri dari panel sel surya, rangkaian kontroler
pengisian (charge controller), dan aki (batere) 12 volt yang maintenance free.Panel
sel surya merupakan modul yang terdiri beberapa sel surya yang digabung dalam
hubungan seri dan paralel tergantung ukuran dan kapasitas yang diperlukan.Yang
sering digunakan adalah modul sel surya 20 watt atau 30 watt.Modul sel surya itu
menghasilkan energi listrik yang proporsional dengan luas permukaan panel yang
terkena sinar matahari.
Rangkaian kontroler pengisian aki dalam sistem sel surya itu merupakan
rangkaian elektronik yang mengatur proses pengisian akinya. Kontroler ini dapat
mengatur tegangan aki dalam selang tegangan 12 volt plus minus 10 persen. Bila
tegangan turun sampai 10,8 volt, maka kontroler akan mengisi aki dengan panel surya
sebagai sumber dayanya. Tentu saja proses pengisian itu akan terjadi bila berlangsung
pada saat ada cahaya matahari. Jika penurunan tegangan itu terjadi pada malam hari,
maka kontroler akan memutus pemasokan energi listrik. Setelah proses pengisian itu
berlangsung selama beberapa jam, tegangan aki itu akan naik. Bila tegangan aki itu
mencapai 13,2 volt, maka kontroler akan menghentikan proses pengisian aki itu.
Rangkaian kontroler pengisian itu sebenarnya mudah untuk dirakit
sendiri.Tapi, biasanya rangkaian kontroler ini sudah tersedia dalam keadaan jadi di
pasaran.Memang harga kontroler itu cukup mahal kalau dibeli sebagai unit
tersendiri.Kebanyakan sistem sel surya itu hanya dijual dalam bentuk paket lengkap
yang siap pakai.Jadi, sistem sel surya dalam bentuk paket lengkap itu jelas lebih
2.2. Photovoltaic
Cara kerja sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan menggunakan
Grid-Connected panel sel surya Photovoltaic untuk perumahan Modul sel surya
Photovoltaic merubah energi surya menjadi arus listrik DC. Arus listrik DC yang
dihasilkan ini akan dialirkan melalui suatu inverter (pengatur tenaga) yang
merubahnya menjadi arus listrik AC, dan juga dengan otomatis akan mengatur
seluruh sistem. Listrik AC akan didistribusikan melalui suatu panel distribusi indoor
yang akan mengalirkan listrik sesuai yang dibutuhkan peralatan listrik. Besar dan
biaya konsumsi listrik yang dipakai di rumah akan diukur oleh suatu Watt-Hour
Meters.
Komponen utama sistem surya fotovoltaik adalah modul yang merupakan unit
rakitan beberapa sel surya fotovoltaik. Untuk membuat modul fotovoltaik secara
pabrikasi bisa menggunakan teknologi kristal dan thin film. Modul fotovoltaik kristal
dapat dibuat dengan teknologi yang relatif sederhana, sedangkan untuk membuat sel
fotovoltaik diperlukan teknologi tinggi. Modul fotovoltaik tersusun dari beberapa sel
fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dan paralel.Biaya yang dikeluarkan untuk
membuat modul sel surya yaitu sebesar 60% dari biaya total. Jadi, jika modul sel
surya itu bisa diproduksi di dalam negeri berarti akan bisa menghemat biaya
pembangunan PLTS.
Untuk itulah, modul pembuatan sel surya di Indonesia tahap pertama adalah
membuat bingkai (frame), kemudian membuat laminasi dengan sel-sel yang masih
diimpor.Jika permintaan pasar banyak maka pembuatan sel dilakukan di dalam
negeri. Hal ini karena teknologi pembuatan sel surya dengan bahan silicon single dan
poly cristal secara teoritis sudah dikuasai. Dalam bidang fotovoltaik yang digunakan
pada PLTS, Indonesia ternyata telah melewati tahapan penelitian dan pengembangan
dan sekarang menuju tahapan pelaksanaan dan instalasi untuk
elektrifikasiuntukpedesaan.
Teknologi ini cukup canggih dan keuntungannya adalah harganya murah,
bersih, mudah dipasang dan dioperasikan dan mudah dirawat.Sedangkan kendala
utama yang dihadapi dalam pengembangan energi surya fotovoltaik adalah investasi
awal yang besar dan harga per kWh listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena
memerlukan subsistem yang terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai
dengankebutuhannya.
Bahan sel surya sendiri terdiri kaca pelindung dan material adhesive
transparan yang melindungi bahan sel surya dari keadaan lingkungan, material anti-
refleksi untuk menyerap lebih banyak cahaya dan mengurangi jumlah cahaya yang
dipantulkan, semi-konduktor P-type dan N-type (terbuat dari campuran Silikon)
untuk menghasilkan medan listrik, saluran awal dan saluran akhir (tebuat dari logam
tipis) untuk mengirim electron ke perabot listrik.Cara kerja sel surya sendiri
sebenarnya identik dengan piranti semikonduktordioda. Ketika cahaya bersentuhan
dengan sel surya dan diserap oleh bahan semi-konduktor, terjadi pelepasan
elektron.Apabila elektron tersebut bisa menempuh perjalanan menuju bahan semikonduktor pada lapisan yang berbeda, terjadi perubahan sigma gaya-gaya pada bahan.
Gaya tolakan antar bahan semi-konduktor, menyebabkan aliran medan listrik
ini :
Tabel 2.1
Model
FL-P250w
Cell Type
polycrystalline
250w
Power Tolerance
5%
36V
8.34A
43.9V
8.78A
Number of Cells
72pcs
Size of Module
1950*990*50mm
1000V
0.1%/
-0.38%/
temperature coefficients of PM
0.47%/
Temperature coefficients of VM
0.1%/
Temperature coefficients of IM
-0.38%
Temperature range
-40 to+90
60m/s(200kg/sq.m)
PPO black
length of Cables
900mm
Frame
Warranty
sama, tersambung secara seri, dan terbungkus diantara bahan kaca dan plastik,
menggunakan polymer resin (EVA) sebagai insulator termal (thermal insulator).
Bagian muka modul biasanya antara 0,1 dan 0,5 m^2.
Panel surya biasanya memiliki dua kontak listrik, satu positif dan satu negatif.
Beberapa panel menyertakan kontak ekstra yang memungkinkan instalasi dioda
penyingkat atau bypass diode di antara masing-masing sel. Dioda ini melindungi
panel dari gejala yang dikenal sebagai hot-spots. Sebuah hot spot terjadi ketika
beberapa sel berada dalam bayangan sedangkan sisa panel berada di bawah matahari
penuh.Daripada menghasilkan daya, sel yang terteduh bertingkah laku sebagai beban
yang membuang daya.
Dalam situasi ini, sel yang terteduh dapat mengalami peningkatan suhu yang
luar biasa (sekitar 85 sampai 100 derajat Celsius.) Dioda penyingkat akan mencegah
hot spot di sel yang terteduh, tetapi mengurangi tegangan maksimum panel. Mereka
sebaiknya hanya digunakan kalau peneduhan tak dapat dielakkan.Adalah solusi yang
jauh lebih baik untuk menggelar seluruh panel di bawah matahari penuh sebisa
mungkin.Kinerja modul surya yang direpresentasikan oleh kurva karakteristik IV atau
IV characteristic curve, yang merepresentasikan arus yang disediakan berdasarkan
tegangan yang ditimbulkan oleh tingkat radiasi surya tertentu.Kurva
merepresentasikan semua nilai tegangan-arus yang mungkin. Kurva bergantung pada
dua faktor utama: suhu dan radiasi surya yang diterima oleh sel. Untuk sebuah area
sel surya, arus yang dihasilkan secara langsung sebanding dengan penyinaran surya
(G), sedangkan tegangan berkurang dengan kenaikan suhu. Sebuah pengatur yang
baik akan berusaha memaksimalkan jumlah daya yang disediakan oleh panel dengan
mengikuti titik yang menyediakan daya maksimum (V x I). Daya
maksimumberkaitandenganlututkurva IV.
2.4. Prinsip.Kerja.Solar.Cell
Secara sederhana prinsip kerja solar cell photovoltaic dapat dijelaskan dengan
memisalkan sebagai dioda. Diode ini terdiri dari semikonduktor tipe N dan
Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa panel surya /
solar cell diparalel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar
diatasmenghubungkan kaki positif panel surya/solar cells satu dengan panel surya /
solar cell lainnya.Kaki / kutub negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan.
Ujung kaki positif panel surya /solar cell dihubungkan ke kaki positif charge
controller, dan kaki negatif panel surya / solar celldihubungkan ke kaki negative
charge controller. Tegangan panel surya / solar cell yang dihasilkan akan digunakan
oleh charge controller untukmengisibaterai.Untuk menghidupkan beban perangkat
AC (alternating current) seperti Televisi, Radio,komputer, dll, arus baterai disupply
oleh inverter.
2.5. Fungsi Charge Controller
1. Mengatur arus untuk pengisian ke baterai
2. Menjaga baterai dari overchargingdan overvoltage
1. Mengartur arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai agar baterai tidak 'full
discharge',dan overloading serta memonitor temperatur baterai
Baterai
Baterai adalah alat yang menyimpan daya yang dihasilkan oleh panel surya
yang tidak segera digunakan oleh beban. Daya yang disimpan dapat digunakan saat
periode radiasi matahari rendah atau pada malam hari.Komponen baterai kadangkadang dinamakan akumulator (accumulator).Baterai menyimpan listrik dalam
bentuk daya kimia.Baterai yang paling biasa digunakan dalam aplikasi surya adalah
baterai yang bebas pemeliharaan bertimbal asam (maintenance-free lead-acid
batteries), yang juga dinamakan baterai recombinant atau VRLA (klep pengatur asam
timbal atau valve regulated lead acid).Baterai terbentuk oleh sekelompok elemen atau
sel yang diletakan secara seri.
Baterai timbal-asam terdiri dari dua elektroda timbal yang berada dalam
larutan elektrolit air dan asam sulfat.Perbedaan potensial sekitar 2 volt terjadi di
antara elektroda, tergantung pada nilai seketika kondisi penyimpanan baterai.Baterai
yang paling umum dalam aplikasi surya fotovoltaik mempunyai tegangan nominal
sebanyak 12 atau 24 volt.Maka sebuah baterai 12 V berisi 6selsecaras eri.Baterai
memenuhi dua tujuan penting dalam sistem fotovoltaik, yaitu untuk memberikan daya
listrik kepada sistem ketika daya tidak disediakan oleh array panel-panel surya, dan
untuk menyimpan kelebihan daya yang ditimbulkan oleh panel-panel setiap kali daya
itu melebihi beban.
mulai hancur. Ini menghasilkan gelembung oksigen dan hidrogen, dalam proses yang
diketahui sebagai pembuatan gas atau gasification. Ini berakibat hilangnya air,
oksidasi di elektroda positif, dan dalam kasus ekstrim, terjadi bahaya ledakan.
untuk masing-masing elemen baterai sekali dalam beberapa hari, di suhu 25o C.
Regulator sebaiknya menjamin penyimpanan berlebihan yang berkala dan terkontrol.
Pengeluarandayayangberlebihan.
Dengan cara yang sama dimana ada batas atas, ada juga batas bawah dari
kondisi penyimpanan baterai. Mengeluarkan melebihi batas itu akan menimbulkan
pengrusakan pada baterai. Ketika persediaan baterai yang efektif habis, pengatur
mencegah daya yang tersisa agar tidak diambil dari baterai. Kalau tegangan baterai
mencapai batas minimum 1,85 Volt setiap selnya di suhu 25 C,
pengaturmemutuskanbebandaribaterai.Jika pengeluaran baterai sangat mendalam dan
baterai tetap dalam kondisi pengeluaran untuk jangka waktu yang lama, akan terjadi
tiga efek: pembentukan sulfat yang terkristal pada pelat baterai, bahan aktif pada pelat
baterai akan lepas / berguguran, dan pelat baterai akan melengkung. Proses
membentuk kristal sulfat yang stabil dinamakan sulfasi keras. Ini benar-benar tidak
baik karena akan membentuk kristal besar yang tidak turut serta dalam reaksi kimia
dan dapat membuat baterai anda tidak dapat digunakan.
2.7.
Inverter
Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus
listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC).Inverter mengkonversi DC
dari perangkat seperti batere, panel surya / solar cell menjadi AC.Penggunaan inverter
dari dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah untuk perangkat yang
menggunakan AC (Alternating Current). Ada beberapa jenis inverter antara lain:
BAB III
PERANCANGAN
sebelum tahap analisan dan selanjutnya. Gambar I.7 adalah gambar Site Plan Desa
. Kecamatan dengan luas area + . m2.dengan . km, lokasi yang
direncakan dibangun pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan kapasitas 15.000 Watt
atau 18450 VA.karena daerah ini terletak di pegunungan yang belum terjangkau oleh
PLN. Siteplan desa tersebut seperti pada gambar 3.1 dibawah ini.
d.Toilet 1 lampu
e.Teras 1 lampu
jadi Power house terpasang 6 lampu.instalasi memakai kabel NYM.2x1,5mm2
Gambar 3.2.C adalah gambar rencana instalasi stop kontak Power house
mengunakan stop kontak 1phase 10 A ( type dinding ) dipasang :
a.Kantor,1stop kontak
b.Ruang istirahat1stop kontak
c.Ruang Panel2 stop kontak
Jadi rumah Power house terpasang 4 stop kontak.instalasi memakai kabel
NYM 3x2,5 mm2
Jadi 1 runah terpasang 3 stop kontak. instalasi memakai kabel NYM 3x2,5
mm2
Jumlah Pemakaian
Dimana :
n = banyaknya beban/peralatan elektronik yg digunakan
Pbeban =daya yang dibutuhkan untuk dapat menggunakan peralatan tsb.
Lama pemakaian = lama pemakaian peralatan per hari (dalam satuan jam).
Jenis panel surya terdapat beberapa jenis dengan daya yang dihasilkan berbeda.
Namun, di Indonesia dipakai 120 Wp yaitu 120 Wh per hari dengan perkiraan selama
5 jam maksimum tenaga surya per hari.
Maka,
Jumlah panel yg dipakai =
Jumlah baterai
(Imax) =
Dimana :
Vs = daya baterai (volt/Ampere hour)
3.2
Analisa Kebutuhan
Rumah Tipe B
Untuk rumah Tipe A Terpasang instalasi penerangan dan stop kontak
seperti rincian sebagai berikut :
Penerangan Jalan
Kebutuhan jumlah listrik pada penerangan jalan untuk Desa tersebut adalah
sebanyak 20 lampu yang bisa mewakili penerangan jalan untuk menuju desa.
3.2.3
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
NO.
Mei 2014
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
SATUAN
HARGA
JUMLAH HARGA
PEK.
PEK.
SATUAN (Rp)
(Rp)
Unit
32,000,000
32,000,000.00
SDP 1
Unit
15,000,000
15,000,000.00
SDP 2
Unit
12,000,000
12,000,000.00
LP-PJU
Unit
3,500,000
3,500,000.00
Panel Box
Unit
200,000
600,000.00
Lot
3,000,000
3,000,000.00
Sub Total 1
1.A
66,100,000.00
206
Unit
4,000,000
Lot
61,000,000
Unit
4,740,000
824,000,000.00
61,000,000.00
28,440,000.00
214
Unit
5,200,000
1,112,800,000.00
Lot
9,500,000
9,500,000.00
Inverter kaoasitas 5 Kw
Unit
7,500,000
52,500,000.00
76
265,000
20,140,000.00
2,088,240,000.00
1.B
a.1
Panel Box 1
NYYHY.1 x 4 mm
a.2
90
M'
9,700
873,000.00
90
M'
9,700
873,000.00
Panel Box 2
NYYHY.1 x 4 mm
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
NO.
a.3
Mei 2014
URAIAN PEKERJAAN
VOLUME
PEK.
SATUAN
PEK.
90
M'
HARGA
SATUAN (Rp)
JUMLAH HARGA
(Rp)
9,700
873,000.00
Panel Box 3
NYYHY.1 x 4 mm
b.1
Kontrolel I
NYFGBY.2 x 4 mm
b.2
18,500
351,500.00
24
M'
18,500
444,000.00
29
M'
18,500
536,500.00
10
M'
34,000
340,000.00
Kontrolel II
NYFGBY.2 x 4 mm
Kontrolel III
NYFGBY.2 x 4 mm
c.1
M'
b.3
19
Baterai 1
NYYHY.2 x 6 mm
c.2
Baterai 2
NYYHY.2 x 6 mm
c.3
34,000
442,000.00
17
M'
34,000
578,000.00
14
M'
57,000
798,000.00
14
M'
57,000
798,000.00
Baterai 3
NYYHY.2 x 6 mm
Dari Baterai 1 ke
Inverter I
NYYHY.2 x 10 mm
d.2
M'
d.1
13
Dari Baterai 1 ke
Inverter II
NYYHY.2 x 10 mm
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
NO.
d.3
Mei 2014
URAIAN PEKERJAAN
SATUAN
PEK.
14
M'
HARGA
SATUAN (Rp)
JUMLAH HARGA
(Rp)
57,000
798,000.00
Dari Baterai 1 ke
Inverter III
NYYHY.2 x 10 mm
e.1
VOLUME
PEK.
Dari Inverter I ke
LVMDP
NYFGBY.2 x 6 mm
e.2
350,000.00
14
M'
25,000
350,000.00
14
M'
25,000
350,000.00
8,755,000.00
95,000
16,150,000.00
Dari Inverter II ke
LVMDP
NYFGBY.2 x 6 mm
a.
25,000
LVMDP
NYFGBY.2 x 6 mm
1.C
M'
Dari Inverter II ke
e.3
14
Dari LVMDP , ke :
SDP - 1
NYFGBY 4 x 25 mm
170
M'
NYFGBY 2 x 2.5 mm
M'
14,500
6,438,000.00
55
M'
36,000
1,980,000.00
24,568,000.00
Dari SDP - 1
SDP - 2
NYFGBY 4 x 6 mm
1.D
444
KWH METER 1
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
145,000.00
22
M'
14,500
319,000.00
34
M'
14,500
493,000.00
46
M'
14,500
667,000.00
KWH METER 3
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 2
NYFGBY.2 x 2.5 mm
10
KWH METER 4
NYFGBY.2 x 2.5 mm
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
NO.
Mei 2014
URAIAN PEKERJAAN
14,500
841,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
82
M'
14,500
1,189,000.00
10
M'
14,500
145,000.00
22
M'
14,500
319,000.00
KWH METER 9
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 8
NYFGBY.2 x 2.5 mm
58
KWH METER 7
NYFGBY.2 x 2.5 mm
JUMLAH HARGA
(Rp)
KWH METER 6
NYFGBY.2 x 2.5 mm
SATUAN
PEK.
KWH METER 5
NYFGBY.2 x 2.5 mm
HARGA
SATUAN
(Rp)
VOLUME
PEK.
KWH METER 10
NYFGBY.2 x 2.5 mm
46
M'
14,500
667,000.00
58
M'
14,500
841,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
82
M'
14,500
1,189,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
KWH METER 14
NYFGBY.2 x 2.5 mm
493,000.00
KWH METER 13
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
KWH METER 12
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 11
NYFGBY.2 x 2.5 mm
34
KWH METER 15
NYFGBY.2 x 2.5 mm
Sub Total
1.D
1.E
3,219,000.00
KWH METER 1
NYFGBY.2 x 2.5 mm
10
M'
14,500
145,000.00
KWH METER 2
NYFGBY.2 x 2.5 mm
319,000.00
34
M'
14,500
493,000.00
46
M'
14,500
667,000.00
58
M'
14,500
841,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
KWH METER 5
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
KWH METER 4
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 3
NYFGBY.2 x 2.5 mm
22
KWH METER 6
NYFGBY.2 x 2.5 mm
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
Mei 2014
KWH METER 7
NYFGBY.2 x 2.5 mm
1,189,000.00
10
M'
14,500
145,000.00
22
M'
14,500
319,000.00
34
M'
14,500
493,000.00
46
M'
14,500
667,000.00
KWH METER 10
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
KWH METER 9
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 8
NYFGBY.2 x 2.5 mm
82
KWH METER 11
NYFGBY.2 x 2.5 mm
KWH METER 12
NYFGBY.2 x 2.5 mm
14,500
841,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
82
M'
14,500
1,189,000.00
70
M'
14,500
1,015,000.00
KWH METER 14
NYFGBY.2 x 2.5 mm
M'
KWH METER 13
NYFGBY.2 x 2.5 mm
58
KWH METER 15
NYFGBY.2 x 2.5 mm
Sub Total
1.E
1.F
3,219,000.00
Instalasi Penerangan
20
Titik
250,000
5,000,000.00
20
Buah
650,000
13,000,000.00
20
Buah
1,450,000
29,000,000.00
Sub Total
1.F
47,000,000.00
2.A
31
Titik
385,000
11,935,000.00
31
Titik
35,000
1,085,000.00
Sub Total 2
13,020,000.00
FIXTURES
1.G
a.
Power House
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
b.
2.A.1
a.
Mei 2014
Instalasi Penerangan
Saklar Tunggal
Saklar Ganda
Rumah Type A
b.
2.A.2
a.
Instalasi Penerangan
Saklar Tunggal
Saklar Ganda
Rumah Type B
Instalasi Penerangan
b.
Saklar Tunggal
Saklar Ganda
PROYEK
LOKASI
TANGGAL
NO.
Mei 2014
URAIAN PEKERJAAN
2.A.3
a.
Rumah Type C
VOLUME
PEK.
SATUAN
PEK.
HARGA
SATUAN (Rp)
JUMLAH
HARGA (Rp)
lengkap
b.
190,000
1,520,000.0
0
210,000
630,000.0
0
Instalasi Penerangan
Titik
Titik
Buah
75,000
525,000.0
0
37,500
112,500.0
0
Buah
Saklar Tunggal
Buah
Buah
Saklar Ganda
23,000
92,000.0
0
34,000
68,00
0
2,947,500.0
0
Sub Total
1.A+1.B+1.C+1.D
+1.E+1.F
2,244,048,500.0
0
Sub Total
2+2.A.1+2.A.2+2.
A.3
19,114,000.0
0
TOTAL
2,266,110,000.00
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
Gambar 4.1 diatas adalah gambar diagram sistem Distribusi listrik merupakan
bagian dari sistem tenaga listrik. Sistem distribusi ini berguna untuk menyalurkan
tenaga listrik dari sumber listrik sampai ke konsumen melalui beberapa tahapan
1. Pertama Dari sumber Listrik yaitu Solar Cell 207 Unitdengan kapasitas 250
Wp dibagi 3 Jaringan ke Panel Box 3 unit
2. Kedua Panel Box disalurkan ke Charge Controller
3. Ketiga dari Charge Controllermenyalurkan listrik mengisi Battery.
4. Keempat dari Battery ke Inverter yang mengubah dari DC ke AC diteruskan
ke LVMDP ( Low Voltage Main Distribution Panel )
5. Kelima dari LVMDP ke SDP -1 dari SDP -1 ke SDP -2 dan LP-PL ( Penel
Penerangan Luar )
6. Keenam dari SDP-1 & SDP-2 didistribusikan ke rumah-rumah
warga.memakai kabel tanah NYFGBY.2 x 2.5 mm2. SDP-1 melayani 15
rumah dan SDP-2 melayani 15 rumah.sedangkan LP-PL melayani penerangan
jalan.
4.2.
Site Plan
Sesuai dengan Site pada bab sebelumnya Desa Kanding, Plana Kecamatan
4.3.
Perhitungan Kebutuhan Listrik Tenaga Surya Cell
4.3.1. Kebutuhan listrik penduduk :
a. Kebutuhan per unit rumah = 450 Watt
b. Jumlah Rumah sebanyak 30 unit rumah
= 450 Watt
b.Penerangan Jalan
= 300 Watt
T = P x PL
Dimana :
T=Total
P = Daya listrik dalam satuan Watt (W)
PL = Penerangan Jalan
T = P x PL
Total = 15 Watt x 21lampu
4.3.3
Total kebutuhanListrik:
Total kebutuhan lsitrik penduduk dan Fasilitas umum adalah
= 13.500 + 765 Watt
= 14.265 Watt
= 14.265 Watt
Sebagai estimasi awal bahwa dari perhitungan di atas didapat bahwa
kebutuhan listrik penduduk dan fasilitas umum adalah 14.625 per jam.
T=PxH
T = WP x H
T = P : ( WP x H )
Dimana :
T = Total
P = Daya listrik dalam satuan Watt (W)
H = Pemakaian per Jam
Wp = Watt Peak
% = Pemakaian Inverter & alat lainya
Adalah:
Total kebutuhan listrik,14.250 Watt
14.250 x 20%
= 17.100 Watt
17.100 x 15
= 256.500 Watt
250 x 5
= 1250 Watt
256.500 : 1250
= 205.2 Wp
300 Amp x 6
= 1800 Amp
Dibutuhkan charge controller yaitu 6 buah dengan kapasitas charge
controller 300 A.
256.500 : 12
= 31.375 A
BAB V
KESIMPULAN
300 Ampere dan 3 Buah inverter dengan kapasitas 15 Kw. Untuk kebutuhna tersebut
diatas maka dibutuhkan anggaran biaya 2,266,110,000.00 ( Dua Milyar Dua Ratus
Enam Puluh Enam Juta Seratus Sepuluh Ribu Rupiah ).