Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Tujuan Perkuliahan:
Rentang umur
Proses mati
Disposisi jenazah
Nasib raga pasca merta
Penundaan kematian
Pengurangan kematian
Etika kematian
Kepunahan
Definisi Kematian
Mati:
Sociological death:
- Fungsi religiososiokultural
- Fungsi legal
- Fungsi medis
Proses mati
Mati serebral
Kematian terjadi ketika semua fungsi serebral
berhenti dan ireversibel (tidak dapat kembali lagi).
Bersifat medikolegal
4. Mati klinis: koma, apnea, tidak ada hembusan nafas, tidak ada denyut
nadi, tetapi kegagalan otak masih reversibel dan bantuan segera CPR
dengan restorasi sirkulasi serta aliran udara harus ada untuk mencegah
kecepatan matinya selsel otak.
(Merupakan transisi antara mati dan hidup; jika bantuan CPR ini gagal,
dan mati serebral terjadi, maka kematian sudah final, ireversibel, dan tidak
dapat kembali lagi).
5. Fase vegetatif: bila sirkulasi diperlambat lebih jauh melebihi fase mati
klinis, maka koma akan berlanjut dengan EEG (electro encephalograph)
abnormal. Ini terjadi bila ada intervensi untuk mencegah proses lebih
lanjut kerusakan otak.
6. Kematian serebral: bila sirkulasi ke otak memburuk, maka hasilnya
adalah koma yang dalam, apnea tanpa respirasi, dan tidak ada aktivitas
otak (otak mati), dan ireversibel.
Fenomena
Tiap 1 jam
30 menit
3 jam
Kulit pucat kelabu, badan masih hangat , belum ada rigor mortis
4-6 jam
Badan dingin bila disentuh, rigor mortis awal terjadi di leher & tulang
6-8 jam
12 jam
18-24 jam
30 jam
3 hari
3 minggu
Waktu
Aktivitas insekta
10 menit
12 jam
24-36 jam
48 jam
Interval waktu
Observasi fenomena
Metodologi
Menit jam
Jam hari
Algor/livor/rigor mortis
Forensik patologi
Mingguan
bulanan
Disartikulasi/skeletonisasi
Antropologi, tafonomi,
arkeologi
Bulanan
tahunan
Tafonomi, arkeologi,
paleoekologi
Tahunan eon
Arkeologi, minerologi,
paleontologi
Penundaan kematian
perbaikan lingkungan
penciptaan ekosistem manusia
Dari evolusi 2 jt th terakhir, umur harapan berlipat tiga
di banyak negeri
Jumlah penduduk yg mencapai 60 th
Umur yg dpt dicapai dlm rentang umur spesies
meningkat dr 20% 70%
Diterapkannya hi-tech medicine: ICU, mesin ginjal,
transplantasi jantung, dsb
Etika kematian
Forensic anthropology
Forensic anthropology is defined as the field of study
concerned with the identification of suspected or known
human remains from medico-legal contexts.
Sex
Males
Females
Size
Ilium
Pelvic inlet
Heart shape
Circular or elliptical
Pubic shape
Ventral arch
Not present
Subpubic angle
V-shaped
U-shaped
Obturator foramen
Narrow
Wide
Preauricular sulcus
Rare
Well developed
Parturition pit
Absent
Shape of sacrum
Rare
Acetabulum
Deep
Shallow
Age
Race
References
Burns, K.R. 1999 Forensic Anthropology Training Manual. Upper
Saddle River: Prentice Hall.
Byers, S.N. 2008 Introduction to Forensic Anthropology, 3rd.
Boston: Pearson Education, Inc.
Hunter, J. & Cox, M. 2005 Forensic Archaeology: Advances in
Theory and practice. New York: Routledge.
Indriati, E. 2004 Antropologi Forensik: Identifikasi Rangka
Manusia, Aplikasi Antropologi Biologis dalam Konteks Hukum.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.