Você está na página 1de 13

MAKALAH ANALISA SISTEM TENAGA LISTRIK

JENIS-JENIS GANGGUAN PADA LISTRIK

Oleh :

DEBBY ROSDIANA VIRGIAWATI


136712152028

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA
2015

DAFTAR ISI
Daftar isi

1. Pendahuluan

2. Pembahasan
2.1 Pengertian Gangguan Pada Sistem Tenaga Listrik

2.2 Klasifikasi Gangguan

2.3 Gangguan Kesimetrisan Pada Sistem Tenaga Listrik

3. Kesimpulan

10

4. Daftar Pustaka

11

1. PENDAHULUAN
Tenaga listrik disalurkan ke konsumen melalui Sistem Tenaga Listrik. Sistem
Tenaga Listrik terdiri dari beberapa subsistem, yaitu Pembangkitan, Transmisi, dan
Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan distribusi.
Jaringan distribusi dikelompokkan menjadi 2, yaitu jaringan distribusi primer dan
jaringan distribusi sekunder. Tegangan distribusi primer yang dipakai PLN adalah 20kV,
12kV, 6kV. Tegangan pada jaringan distribusi primer, diturunkan oleh gardu distribusi
menjadi tegangan rendah yang besarnya adalah 380/220kV, dan disalurkan kembali melalui
jaringan tegangan rendah kepada konsumen.
Dalam operasi sistem tenaga listrik sering terjadi gangguan gangguan yang dapat
mengakibatkan terganggunya penyaluran tenaga listrik ke konsumen. Gangguan adalah
penghalang dari suatu sistem yang sedang beroperasi atau suatu keadaan dari sistem
penyaluran tenaga listrik yang menyimpang dari kondisi normal. Suatu gangguan di dalam
peralatan listrik didefinisikan sebagai terjadinya suatu kerusakan di dalam jaringan listrik
yang menyebabkan aliran arus listrik keluar dari saluran yang seharusnya.

2. PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN GANGGUAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK
Gangguan pada sistem tenaga listrik adalah segala macam kejadian
yang menyebabkan kondisi pada sistem tenaga listrik menjadi abnormal / tidak normal.
Dapat juga didefinisikan sebagai semua kecacatan yang mengganggu aliran normal arus ke
beban.
2.2. KLASIFIKASI GANGGUAN
a. Berdasarkan kesimetrisannya :
1. Gangguan Asimetris, merupakan gangguan yang mengakibatkan tegangan dan arus

2.

yang mengalir pada setiap fasanya menjadi tidak seimbang, gangguan ini terdiri dari :
Gangguan Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah
Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa
Gangguan Hubung Singkat Dua Fasa ke Tanah
Gangguan Simetris, merupakan gangguan yang terjadi pada semua fasanya sehingga
arus maupun tegangan setiap fasanya tetap seimbang setelah gangguan terjadi,

gangguan ini terdiri dari :


Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa
Gangguan Hubung Singkat Tiga Fasa ke Tanah
b. Berdasarkan lama terjadi gangguannya
1. Gangguan Transient (temporer), merupakan gangguan yang hilang dengan sendirinya
apabila pemutus tenaga terbuka dari saluran transmisi untuk waktu yang singkat dan
setelah itu dihubungkan kembali.
2. Gangguan Permanent, merupakan gangguan yang tidak hilang atau tetap ada apabila
pemutus tenaga terbuka pada saluran transmisi untuk waktu yang singkat dan setelah itu
dihubungkan kembali.
Selain klasifikasi gangguan yang telah disebutkan diatas, terbukanya pemutus
tenaga tidak selalu disebabkan terjadinya gangguan pada sistem itu sendiri tetapi dapat juga
disebabkan adanya kerusakan pada rele, kabel kontrol atau adanya pengaruh dari luar
seperti induksi atau interferensi. Gangguan seperti ini disebut juga gangguan non-sistem.

2.3.GANGGUAN KESIMETRISAN PADA SISTEM TENAGA LISTRIK


Secara umum besarnya arus gangguan dihitung menggunakan rumus :

Dimana :
I fault

: Arus gangguan

V source

: Tegangan sistem

ZS

: Impedansi peralatan sistem

ZL

: Impedansi saluran sistem

Zf

: Impedansi gangguan, misalnya : busur, tahanan tanah


Titik dimana konduktor menyentuh tanah selama gangguan biasanya disertai dengan

sebuah busur (arc). Busur ini bersifat resistif, namun resistansi busur besarnya sangat
beragam. Resistansi gangguan besarnya bergantung resistansi busur serta tahanan tanah
ketika terjadi gangguan ke tanah.

1. Gambar rangkaian pada keadaan gannguan


1. Gangguan Simetris
Gangguan simetris merupakan gangguan dimana besar magnitude dari arus gangguan
sama pada setiap fasa.Gangguan ini terjadi pada gangguan hubung singkat tiga fasa.

1.1 Gambar diagram garis tunggal sederhana


Pada gambar 1.1 jika kita ingin mencari besarnya gangguan pada I fault , maka sesuai
dengan persamaan besarnya arus gangguan hubung singkat tiga fasa adalah :

Komponen simetris berpengaruh terhadap besarnya impedansi saluran. Impedansi


saluran suatu sistem tenaga listrik tergantung dari jenis konduktornya yaitu dari bahan apa
konduktor itu dibuat yang juga tentunya pula dari besar kecilnya penampang konduktor
dan panjang saluran yang digunakan jenis konduktor ini. Komponen Simetris
menyebabkan tegangan jatuh sesuai dengan urutan arusnya dan tidak mempengaruhi urutan
arus lainnya, berarti tiap urutan yang seimbang akan terdiri dari suatu jaringan.
Ketidakseimbangan arus atau tegangan ini akan menimbulkan pula impedansi urutan
positif, urutan negatif, dan urutan nol. Impedansi urutan dapat didefinisikan sebagai suatu
impedansi yang dirasakan arus urutan bila tegangan urutannya dipasang pada peralatan
atau pada sistem tersebut. Seperti juga tegangan dan arus didalam metode komponen
simetris dikenal tiga macam impedansi urutan yaitu sebagai berikut :

a. Impedansi urutan positif (Z1), adalah impedansi tiga phasa simetris yang
terukur bila dialiri oleh arus urutan positif.
b. Impedansi urutan negatif (Z2), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur
bila dialiri oleh arus urutan negatif.
c. Impedansi urutan negatif (Z0), adalah impedansi tiga phasa simetris yang terukur
bila dialiri oleh arus urutan nol.

2. Gangguan Asimetris
Kebanyakan gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik adalah gangguan tidak
simetris. Pada gangguan ini magnitude dari tegangan serta arus yang mengalir pada setiap
fasa berbeda.
Komponen simetris merupakan metode yang dikembangkan C.L. Fortescue pada tahun
1918. Metode ini memperlakukan tiga fasa yang tidak seimbang pada sistem tenaga listrik
seolah-olah sistem tersebut seimbang. Metode ini membuktikan bahwa sistem yang tidak
simetris dapat dijabarkan menjadi tiga buah set komponen simetris. Ketiga komponen itu
adalah :

a. Komponen urutan positif (Positive Sequence Components)


Komponen ini terdiri dari phasor yang besar magnitudenya sama
dimana
masing-masing berbeda sebesar 120. Komponen ini memiliki fasa
yang sama dengan fasa sistem. Komponen ini biasanya ditulis
menggunakan indeks 1.
Saat sistem berada di kondisi normal, hanya terdapat arus dan
tegangan urutan positif saja, sehinnga impedansi sistem pada kondisi
normal adalah impedansi urutan posistif. Ketika terjadi gangguan,
cabang yang terganggu pada sistem dapat digantikan dengan
perubahan tegangan

dan semua sumber tegangan yang

ada pada sistem hubung singkat, sehingga akan diperoleh arus


gangguan

yang mengalir ke dalam sistem, yaitu :

Dan
Karena arus awal sistem sebelum terjadi gangguan adalah nol (I=0),
maka arus yang mengalir di cabang yang mengalami gangguan
sehingga didapat
V1=V-I1Z1

Persamaan di atas merupakan persamaan komponen urutan positif


arus dan tegangan pada cabang yang mengalami gangguan.
b. Komponen urutan negatif (Negative Sequence Components)
Komponen ini terdiri dari tiga phasor yang besar magnitudenya
sama dimana masing-masing berbeda sebesar 120. Komponen ini
memiliki fasa yang berkebalikan dengan fasa sistem. Komponen ini
biasanya ditulis menggunakan indeks 2. Jika pada kondisi normal
hanya terdapat komponen urutan positif, maka komponen urutan
negatif hanya ada pada saat terjadinya gangguan. Karena tidak ada
komponen urutan negatif sebelum terjadi gangguan, maka apabila
terjadi gangguan akan timbul perubahan tegangan sebesar V2, dan
arus I2 yang mengalir dari sistem ke gangguan adalah

Dan

I2Z2

Z2 merupakan impedansi urutan negatif dan pada umumnya sama dengan impedansi urutan
positif.

c. Komponen urutan nol (Zero Sequence Components)


Komponen ini terdiri dari tiga phasor yang memiliki magnitude dan
fasa yang sama. Komponen ini biasanya ditulis menggunakan indeks
0. Persamaan untuk komponen urutan nol saat terjadi gangguan
yaitu :

Arus dan tegangan pada komponen urutan nol adalah sefasa, oleh karena itu arus urutan nol
untuk dapat mengalir di sistem memerlukan jalan balik (return connection) melalui
pentanahan netral sistem. Impedansi urutan nol umumnya tidak sama dengan impedansi
urutan positif dan tergantung dari beberapa faktor seperti jenis peralatan sistem, cara
menghubungkan belitan (bintang atau segitiga), dan cara pentanahan titik netral.
Gambar ketiga himpunan komponen simetris adalah sebagai berikut :

Gambar Vektor Diagram Untuk Komponen Simetris


Contoh Hubung singkat simetris dan asimetris:

Hubung Singkat Satu Fasa ke Tanah

Diperoleh persamaan berikut.

Hubung Singkat 3 fasa

Pada hubung singkat 3 fasa, gangguan termasuk gangguan simetris sehingga tidak perlu
menggunakan komponen simetris. Persamaan hubung singkat diperoleh sebagai berikut.
Va = Vf Ia1Za1 = 0

Hubung Singkat 2 fasa

Dengan menggunakan komponen simetris, diperoleh persamaan berikut.

Ia0 = 0;

Sehingga diperoleh persamaan berikut.

3. KESIMPULAN
1. Gangguan pada sistem tenaga listrik adalah segala macam kejadian
yang menyebabkan kondisi pada sistem tenaga listrik menjadi abnormal / tidak normal.
2. Klasifikasi gangguan berdasarkan kesimetrisannya dan berdasarkan lama terjadinya
gangguan
3. Gangguan berdasarkan kesimetrisannya dibagi menjadi 2 yaitu : Gangguan simetris
dan gangguan asimetris
4. Gangguan simetris yaitu gangguan yang terjadi pada semua fasanya sehingga arus
maupun tegangan setiap fasanya tetap seimbang setelah gangguan terjadi, contohnya
gangguan hubung singkat 3 fasa.
5. Gangguan asimetris yaitu gangguan yang mengakibatkan tegangan dan arus yang
mengalir pada setiap fasanya menjadi tidak seimbang, contohnya gangguan hubung
singkat satu fasa ke tanah.
6. Besarnya arus gangguan hubung singkat bergantung pada impedansi saluran yang
bergantung pada panjang saluran, jenis konduktor, dan luas penampang konduktor.
Semakin panjang saluran, semakin kecil arus gangguan. Semakin besar hambatan jenis
konduktor, semakin kecil arus gangguan. Dan semakin besar luas penampang

10

konduktor, semakin besar arus gangguan.

11

DAFTAR PUSTAKA
1. Analisis Gangguan Hubung Singkat, LoveLuffy, 2013
https://ikkholis27.wordpress.com/2013/11/12/analisis-gangguan-hubung-singkat/
2. Study Perencanaan Kordinasi,Adrial Mardensyah, FT UI, 2008
3. Gangguan pada sistem tenaga listrik, 2008
https://qtop.files.wordpress.com/2008/12/gangguan-pada-sistem-tenaga-listrik.pdf

12

Você também pode gostar