Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
OLEH :
ELVALIANA FITRIANI
NIM 15201114P
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Haid/menstruasi merupakan proses alami seseorang perempuan yaitu proses deskumasi /
meluruhnya dinding rahim bagian dalam (endometrium) yang keluar melalui vagina.
Siklus menstruasi berkisar antara 21-40 hari, hanya 10-15 % wanita yang punya siklus 28
hari dan lebih dari 35 hari. Jarak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi saat
setelah menarche dan sebelum menopause. Lama mengeluarkannya pun berbeda beda
biasanya antara 3-5 hari, 7-8 hari, dan ada yang 1-2 hari ada juga yang mengalami perdarahan
diluar menstruasi/haid.
Ada 2 macam perdarahan diluar haid yaitu Menometrorargi dan Metrorargi
Menometrorargi : perdarahan siklik yang berlangsung lebih dari 7 hari dengan jumlah
darah kadang-kadang cukup banyak. Penyebab hal ini sama dengan hipermenorea.
Metrorargi : perdarahan vagina yang tidak berhubungan dengan siklus haid.
Penyebabnya adalah kelainan organik (polip endometrium, polip servik, karsinoma
endometrium, dan karsinoma servik).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mempelajari tentang Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny. A
P3 A0 Dengan Polip Servik diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman yang nyata
dalam memberikan asuhan kebidanan sesuai standart.
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mempelajari tentang Asuhan Kebidanan Gangguan Reproduksi Pada Ny.A P3A0
Dengan Polip Servik diharapkan mahasiswa mampu:
-
: 10.20 WIB
: Poli KIA Rumah Sakit AK.Gani Tingkat II Palembang Tahun 2015-2016
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar
2.1.1
Pengertian
Polip adalah tumor jinak yang tumbuh menonjol dan bertangkai dari selaput lendir
dibagian tubuh manusia, seperti hidung, telinga, usus, dan selaput lainnya.
Servik adalah bagian dari rahim yang paling sempit (leher rahim).
Polip servik adalah pertumbuhan jaringan servik (Stroma) yang berlebihan sehingga
tampak sebagai benjolan berwarna merah, bertangkai yang menjulur keluar dari servik.
Benjolan dapat berukuran beberapa mm hingga beberapa cm yang biasanya tampak saat
dilakukan pemeriksaan dalam. Polip servik termasuk kelainan jinak yang sering ditemukan.
(www. kesrepro.info)
Jenis polip servik
1)
Polip ektoservik yaitu polip servik dapat tumbuh dari lapisan permukaan luar servik, sering
di derita oleh wanita yang telah memasuki periode pasca-menopause, meskipun dapat pula di
derita oleh wanita produktif. Prevalensi kasus polip servik berkisar antara 2 hingga 5%
2)
wanita.
Polip endoservik yaitu pertumbuhan servik dari bagian dalam servik, biasanya pada wanita
pre menopause di atas usia 20 tahun dan mempunyai setidaknya 1 anak
(www. kesrepro.info)
2.2 Patofisiologi
Polip servik dapat menyerang lapisan permukaan luar servik (ektoservik) dan bagian
dalam servik (endoservik). Normalnya servik uteri pada nullipara dalam keadaan normal
kanalis servikalis bebas kuman, pada multipara dengan ostium uteri eksternum lebih terbuka,
batas ke atas ostium uteri internum bebas kuman.
Radang pada servik uteri, bisa terdapat pada porsio uteri diluar ostium uteri eksternum
dan / pada endoservik. Penyakit gonorea, sifilis, ulkus molle dan granuloma inguinale dan
TBC dapat ditemukan peradangan kronis pada servik.
Karena adanya peradangan yang kronis / virus memicu endoservik merespon dengan
timbulnya Adenoma-Adenoma fibroma (hiperplasia pada epitel endoservik).
Setelah epitel endoservik tumbuh menonjol dan / bertangkai dan dapat panjang hingga
keluar dari vulva, ujungnya mengalami nekrosis serta mudah berdarah.
(Prawirohardjo,Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta : YBPSP, hal: 263, 336)
2.3 Diagnosa Masalah
Keputihan merupakan manifestasi gejalan dan hampir semua penyakit kandungan. Oleh
sebab itu penyebab utamanya harus dicari dengan melakukan anamnesa, pemeriksaan
1)
-
2) Pemeriksaan inspekulo
1. Dari mana asal keputihan
-
mulut rahim
warnanya
3. Pemeriksaan Laboratorium
Penyebab keputihan yaitu infeksi, benda asing, dan keganasan dengan demikian pemeriksaan
laboratorium untuk menegakkan infeksi (trikomonas, kandidia albikan, bakteri spesifik,dll.)
Menstruasi
2)
Setelah menopause
3)
Setelah senggama
4)
Setelah douching
3. Faktor resiko
Pada wanita :
1)
DM
2)
Vaginitis berulang
3)
Servisitis
Konservatif, yakni bila ukuran polip kecil, tidak mengganggu, dan tidak menimbulkan
keluhan (misal sering bleeding, sering keputihan). dokter akan membiarkan dan
2.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
I.
PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian
: 16 November 2015
Jam
: 10. 20 WIB
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama
: Ny.A
Nama suami
: Tn.S
Umur
: 52 tahun
Umur
: 55 tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: Wirausaha
Penghasilan
Jumlah anak
:3
Status kawin
: sah, kawin 1x
Alamat
: Balenrejo, Bojonegoro
2. Keluhan Utama
4. Riwayat Menstruasi
Menarche
: 13 tahun
: 6-7 hari
Jumlah
Sifat darah
Disminorhoe
: Kadang kadang
Flour albus
HPHT
: 12 11 2015
BPS
Persalinan
Jn
Pnlg
s
N Bidan
BPS
Bidan
kg
48
BPS
Bidan
3 kg
51
Pnyl
Ke
Uk
9 bln
t
-
10
bln
Tmpt
9 bln
6. Riwayat Ginekologi
Anak
Pnyl
t
-
Nifas
Usi
H/M
L/P
BB
PB
3,1
50
a
32th
3 kg
ASI pnylt
-
29th
27th
Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menderita penyakit menular seksual seperti HIV,
Infeksi pada alat - alat kandungan dan tidak ada tumor pada alat kandungan. Ibu belum
pernah melakukan pap smear
9. Kebiasaan
Ibu
mengatakan
bahwa
ibu
tidak
pernah
b. Pola Nutrisi
Ibu makan 3x sehari, porsi sedang habis dengan komposisi nasi, lauk pauk, sayur bervariasi,
dan kadang buah. Minum air putih 6 7 gelas sehari
c. Pola Aktifitas
Sebagai Ibu rumah tangga, hanya mengurus rumah, suami dan anak.
d. Pola Eliminasi
Ibu
BAB dan BAK tidak ada gangguan. BAB 1x sehari, warna kuning, konsisten lunak.
BAK 6 7x sehari, warna kuning jernih.
e.
Pola Istirahat
Ibu mengatakan sering tidur siang, tidur malam mulai jam 21.00 05.00 WIB. Dan tidak ada
gangguan.
f.
Pola Seksual
Ibu melakukan hubungan suami istri 3 4 x seminggu, pernah perdarahan setelah melakukan
hubungan.
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
TD
: 120 / 80 mmHg
RR
: 20 x/menit
Nadi
: 82 x/menit
Suhu
: 36,6 0C
2. Pemeriksaan fisik
Kepala
Muka
Mata
abnormal.
Simetris, bentuk oval, tidak ada odema, pucat
Simetris, tidak oedem, conjungtiva merah muda,
sclera berwarna putih terdapat gambaran tipis
Hidung
Mulut
Telinga
Leher
Dada
Abdomen
Genetalia
Anus
Ekstremitas
skene.
Bersih, tidak ada hemoroid
Atas
Bawah
3. Pemeriksaan Khusus
Inspekulo : Adanya keputihan dari mulut rahim,warna putih, agak banyak, bau, hanya
bersifat local, ada jaringan tambahan (polip) menjulur keluar servik uteri, berwarna cokelat,
permukaan halus.
II. INTERPRESTASI DATA DASAR
DX
DS
: Ibu mengatakan keputihan sejak sebulan yang lalu, agak banyak, disertai gatal dan
bau, ibu juuga mengatakan setelah bersenggama terjadi perdarahan kemudian ibu datang ke
RS untuk memeriksakan
DO
:
Genetalia
skene.
Adanya keputihan dari mulut rahim, warna putih,
agak banyak, bau, hanya bersifat lokal. Ada jaringan
tambahan (polip) menjulur keluar servik uteri
berwarna cokelat, permukaan halus
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal
Jam
10.401.
Jam
: 10. 20 WIB
Asuhan
Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yaitu
Paraf
10.503.
Melakukan
kolaborasi dengan
dokter
SpoG
untuk
11.055.
VII.
EVALUASI
Tanggal
S
Jam
: 11.06 WIB
: Ibu mengatakan lebih tenang setelah mendapatkan penjelasan tentang kondisinya saat ini
Ibu bersedia menjalani anjuran bidan (dilakukan curetage)
: Ibu tampak lebih tenang dan dapat menerima tindakan yang akan dilakukan
: Ny.A P3A0 dengan polip servik dengan tujuan jangka pendek teratasi
BAB 4
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidan pada Ny. A P3 A0 Dengan polip servik, di dapatkan
kesamaan antara teori dan kasus yaitu Ny. A di diagnosa mengalami polip servik karena
mengalami keputihan yang abnormal (banyak, bau, kuning), terjadi kontak darah saat
bersenggama, pada pemeriksaan inspekulo terdapat jaringan baru (polip) yang keluar dari
mulut rahim berwarna cokelat, permukaan halus.
Didalam kasus Ny. A P3 A0 Dengan polip servik tidak terdapat kesenjangan antara
kasus dam teori. Selain itu, ibu diharapkan selalu melakukan vulva hygiene seperti ganti
pembalut dan celana dalam agar tidak timbul infeksi. Kemudian anjurkan ibu untuk
melakukan currate pada tanggal 17 Agustus 2015, untuk proses penyembuhan dan pemulihan
lebih cepat. Dengan demikian, kasus pada ibu dapat segera teratasi.
4.2. Saran
4.2.1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa hendaknya dapat mengaplikasikan antara ilmu pengetahuan logika dan ilmu
dalam melakukan dan menerapkan asuhan kebidanan yang baik dan benar
4.2.2. Bagi Lahan Praktek
Dapat menyesuaikan antara teori dan praktek dan dapat meningkatkan pelayanan terutama
dalam mencegah kematian pada ibu.
DAFTAR PUSTAKA
(www. kesrepro.info)
(Prawirohardjo,Sarwono.2009.Ilmu Kandungan.Jakarta : YBPSP,hal:263,336)
www.google.com