Você está na página 1de 11

KONSEP KARYA SENI GRAFIS INVENSI

DAN ANALISIS KARYA SENI GRAFIS INDONESIA

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Seni Grafis Invensi
Yang dibina oleh Ibu Dra. Tjitjik Sriwardhani, M.Pd

Oleh:
Eldin Vidayanti
120251416960

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SENI DAN DESAIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA
April 2015

KONSEP II
~Tulip Merah~
Bunga Tulip merah digunakan untuk mengungkapkan cinta. Tulip merah
adalah lambang keyakinan cinta sehingga cinta sejati dapat dikaitkan dengan
bunga Tulip berwarna merah ini. Konon, seorang pangeran Turki bernama Farhad
jatuh cinta dengan seorang gadis bernama Shirin. Kematian Shirin meninggalkan
Farhad dalam kesedihan dan putus asa sehingga dia melompat dari atas tebing.
Tetesan darah Farhad muncul pada Tulip merah sehingga Tulip ini melambangkan
cinta tanpa pamrih.
Pada kelopak bunganya, saya menggunakan warna merah gelap bergradasi
warna merah terang. Sedangkan untuk tangkai bunga dan daunnya, saya memilih
warna hijau gelap dengan ada sedikit campuran warna hijau terang. Untuk
backgroundnya sendiri, nanti saya akan menerapkan warna yang lebih terang agar
objek yang ingin dimunculkan tidak kalah dengan backgroundnya, yaitu warna
orange

HASIL KARYA SENI GRAFIS

ANALISIS I
Diskripsi Karya:
Seniman

: eldin vijayati

Judul

:pink impresion

Teknik

: reduksi

Ukuran

: 50 x 29,2 cm

Tahun

: 2015

Analisis Formal:
. Karya tersebut menggambarkan tiga buah bunga tulip dan serangkaian daun . Warna
yang digunakan oleh seniman hijau gelap, hijau terang, merah gelap, merah terang dan
hitam. Seniman menggunakan cukilan untuk membentuk bidang-bidang yang tegas dari
pembagian warna dengan Garis-garis sebagai pembatas pembagian warna.
Interpretasi:
Pada tahap ini akan dijabarkan terkait pesan yang ingin disampaikan oleh
seniman. Dalam karya ini saya menangkap kesan bahwa sang seniman hanya
menampilkan Sebuah gambaran dari rangkaian bunga tulip berwarna merah dan hijau.
Evaluasi:
Berdasarkan interpretasi yang telah dilakukan di atas tulip merah sebenarnya
adalah lambang dari cinta sejati yang tidak akan pudar .akan tetapi dalam karya ini
apresiator kurang menangkap maksud dari karya tersebut.

ANALISIS II
(Karya: Kelompok TARING PADI)

Analisis:
Analisis yang digunakan untuk mengapresiasi ini menggunakan model Feldman
yang penekanan penelitiannya menekankan pada penelitian formalistik dengan 4 tahap
utama dalam menganalisis Karya yaitu tahap diskripsi, analisis formal, interpretasi, dan
evaluasi.

Diskripsi Karya:
Judul

: Semua Bersaudara (All Brothers)

Tahun : Ukuran : 45 x 60 cm
Teknik : Woodcut
Karya seni grafis yang berjudul Semua Bersaudara (All Brothers) dibuat
dengan ukuran 45 x 60 cm oleh kelompok Taring Padi dengan menggunakan teknik
woodcut (cukil kayu).
Analisis Formal:
Karya seni grafis yang berjudul Semua Bersaudara (All Brothers) dibuat oleh
kelompok Taring Padi menggunakan teknik woodcut (cukil kayu). Karya tersebut
menggambarkan sosok-sosok yang berbeda profesi. Pada bagian kiri bawah terlihat sosok
petani yang dirangkul oleh sosok yang memvisualisasikan profesi sebagai pegawai dan
dibelakangnya ada beberapa sosok lagi yang menggambarkan profesi yang berbeda-beda.
Sedangkan pada bagian atas ada kata SEMUA BERSAUADARA. Jika diartikan dalam
sebuah kalimat maka berarti bahwa semua orang-orang yang berbeda profesi adalah
saudara. Warna yang digunakan oleh seniman hanya dua warna, yaitu: hitam dan cokelat.
Seniman menggunakan cukilan untuk membentuk sosok-sosok berbeda profesi tersebut.
Interpretasi:
Pada tahap ini akan dijabarkan terkait pesan yang ingin disampaikan oleh
seniman melalui karya Semua Bersaudara All Brothers kepada pengamat yang
berusaha menggali beberapa kemungkinan maksud dari karya tersebut. Dalam karya
Semua Bersaudara All Brothers tidak ada pembagian ruang yang nampak, seolah
seniman ingin menggambarkan sebuah kesamaan dari berbagai macam profesi yang
bersatu dalam satu ruang yang sama. Sehingga, pemvisualisasian sosok-sosok laki-laki
dari latar belakang profesi yang berbeda-beda menggambarkan bahwa apapun profesi
seseorang, tetaplah mereka bersaudara. Atau kemungkinan kedua yaitu seniman ingin
mengungkapkan bahwa semua manusia di bumi ini dengan apapun profesinya, berapapun

uang yang mereka miliki, sekaya apapun seseorang, mereka adalah sama dihadapan
Tuhan.
Evaluasi:
Berdasarkan interpretasi yang telah dilakukan di atas kelompok Taring Padi
memberikan sebuah pesan bahwa, setinggi apapun jabatan seorang dan serendah apapun
pekerjaan yang dimiliki tetaplah mereka semua adalah saudara.

ANALISIS III
(Karya: Kelompok TARING PADI)

Analisis:
Analisis yang digunakan untuk mengapresiasi ini menggunakan model Feldman
yang penekanan penelitiannya menekankan pada penelitian formalistik dengan 4 tahap
utama dalam menganalisis Karya yaitu tahap diskripsi, analisis formal, interpretasi, dan
evaluasi.

Diskripsi Karya:
Judul

: Tanah Milik Penggarap (The Land of Farmer)

Tahun : -

Ukuran : 45 x 60 cm
Teknik : Woodcut
Karya seni grafis yang berjudul Tanah Milik Penggarap (The Land of Farmer)
dibuat dengan ukuran 45 x 60 cm oleh kelompok Taring Padi dengan menggunakan
teknik woodcut (cukil kayu).
Analisis Formal:
Karya seni grafis yang berjudul Tanah Milik Penggarap (The Land of Farmer)
dibuat oleh kelompok Taring Padi menggunakan teknik woodcut (cukil kayu). Karya
tersebut menggambarkan sosok-sosok petani yang sedang menggarap sawah. Pada bagian
kiri bawah terlihat sosok petani yang sedang mencangkul. Di tengah-tengah adala sosok
seorang perempuan sedang membawa bekal dan sebuah sabit di dekat pohon. Sedangkan
di belakangnya lagi ada sosok petani sedang membajak sawah dengan menggunakan dua
ekor kerbau. Untuk backgroundnya sendiri adalah landscape dua buah gunung dan di
tengah-tengah ada matahari. Dalam karya tersebut terdapat kalimat Tanah untuk petani
Penggarap seolah seniman ingin mengungkapkan sebuah kegelisahan tentang negeri ini.
Interpretasi:
Pada tahap ini akan dijabarkan terkait pesan yang ingin disampaikan oleh
seniman melalui karya Tanah Milik Penggarap (The Land of Farmer) kepada pengamat
yang berusaha menggali beberapa kemungkinan maksud dari karya tersebut. Dalam karya
Tanah Milik Penggarap (The Land of Farmer) tidak ada pembagian ruang namun
seniman menggunakan perspektif sehingga nampak ada sebuah jarak yang jauh dan dekat
dengan pengamat. Seniman kemungkinan ingin menyampaikan sebuah kritik
pembangunan yang ada di Indonesia. Pada waktu itu, pembangunan gedung-gedung
sedang marak sekali, sehingga lahan-lahan petani yang seharusnya digunakan untuk
menanam kebutuhan pangan perlahan-lahan menjadi sempit karena untuk membangun
gedung-gedung.
Evaluasi:
Berdasarkan interpretasi yang telah dilakukan di atas kelompok Taring Padi
menyampaikan sebuah kritik tentang pembangunan gedung atau industri di Indonesia
yang menggunakan lahan pertanian.

Você também pode gostar