Você está na página 1de 23

ANALISIS LEVERAGE

Leverage merupakan penggunaan asset


dan sumber dana oleh perusahaan yang
berdampak pada beban tetap dengan maksud
meningkatkan keuntungan.
Apabila perusahaan menggunakan hutang
maka perusahaan harus menanggung beban
tetap yang berupa bunga pinjaman, apabila
perusahaan membeli aktiva tetap maka
menanggung beban tetap berupa biaya
penyusutan, apabila perusahaan menyewa
aktiva maka harus menanggung biaya sewa

TUJUAN LEVERAGE
Meningkatkan return (tingkat
pengembalian)
Tetapi di sisi lain kenaikan leverage
mengakibatkan kenaikan resiko arus
pendapatan para pemegang saham yaitu
berupa ketidakpastian kemampuan
membayar kewajiban-kewajiban tetapnya
Membantu analis keuangan dalam melihat
trade off antara resiko dan return

Dampak leverage
Dapat dilihat dengan :
1. Analisis titik impas
2. Analisis leverage operasi
3. Analisis leverage keuangan
4. Analisis levrage kombinasi

Analisis Titik Impas


Dalam analisis leverage kita akan menganalisis
laporan laba rugi
Dari laporan laba rugi, kita akan tahu pengaruh
penjualan terhadap EBIT, pengaruh Penjualan
terhadap EAT, pengaruh EBIT terhadap EAT,
EPS
Pengertian titik impas adalah suatu keadaan
dalam operasi perusahaan, dimana perusahaan
tidak laba dan tidak rugi atau laba = o, atau
seluruh pendapatan hanya dapat dipakai
menutup biaya.

Tujuan analisis titik impas


1.Menentukan tingkat operasi yang harus
dilakukan agar semua biaya operasi dapat
tertutup
2.Mengevaluasi tingkat penjualan tertentu
dalam hubungannya dengan tingkat
penjualan

Analisis Break Even harus tahu tentang


pengelompokan biaya, pendapatan dan volume
Biaya dikelompokkan menjadi
1. Biaya Variabel yaitu biaya yang mengalami
perubahan secara proporsional seiring
perubahan volume penjualan, misalnya BBB,
BTK, BOP
2. Biaya Tetap yaitu biaya yang tidak mengalami
perubahan dalam batas-batas tertentu,
misalnya biaya sewa, biaya penyusutan, dll

Perhitungan Analisis Break Event


Total Pendapatan
TR
PQ
PQ - VC.Q
Q(P - V)
BEP Unit =

= Total Pengeluaran
=
TC
= FC + VC. Q
= FC
= FC
FC
Q = -------------(P - V)

FC
BEP Rupiah = PQ = --------------1 - V/P
Contoh :
Sebuah perusahaan memiliki biaya tetap operasi Rp.
500.000,00, harga jual produk per unit Rp. 200,00. Biaya
variabel yang dikeluarkan sebesar Rp. 100,00 per unit.
Berapa penjualan yang harus dihasilkan sehingga
perusahaan mengalami titik impas? Seandainya
penjualan yang terjadi sbesar 4.000 dan 6.000 unit,
bagaimana kondisi perusahaan laba atau rugi ?

Diketahui :
FC = Rp. 500.000,00, P = Rp. 200,00,
V = Rp. 100,00
BEP (unit)

500.000
= ---------------(200 100)
= 1.000 unit

BEP (Rp)

500.000
= ---------------1 100/200

= Rp. 1.000.000,00
Jadi pada tingkat penjualan sebesar 1.000 unit atau senilai Rp.
1.000.000,00, perusahaan tidak mengalami keuntungan maupun
kerugian

Jika penjualan sebesar 4.000 unit, maka:

TR
=
TC
PQ
= FC + Q V
4.000 x 200
= 500.000 + (4.000 x 100)
800.000 900.000 = ( 100.000 )
6.000 x 200
= 500.000 + (6.000 x 100)
1.200.000 1.100.000 = 100.000
Jadi, jika perusahaan beroperasi pada tingkat penjualan sebesar
kurang dari 5.000 unit atau penjualan dengan nilai Rp. 1.000.000,00
maka akan mengalami kerugian. Sedangkan jika lebih dari 5.000
unit atau penjualan dengan nilai Rp. 1.000.000,00 maka akan
mengalami keuntungan

Jika sebuah perusahaan memproduksi 2 macam atau lebih


produk dan aktiva tetapnya sama, maka bisa dicari
BEPnya, jika tidak maka BEP dihitung untuk masingmasing produk
TITIK IMPAS PRODUK GANDA
1. Mencari rasio pendapatan rata-rata tertimbang
Mw = MIRx . Cx
MIR = 1-V/P
Cx = Kontribusi produk thd nilai penjualan total
2.

BEP Rp total = FC/Mw

3. BEP masing-masing :
BEP Rp. = BEPRp total . Cx
BEP unit = BEP Rp/Px

Contoh
Sebuah perusahaan memproduksi 3 macam produk,
yaitu meja, kursi, dan buffet.Harga jual masing-masing
produk adalah Rp.100,000,00, Rp. 150.000,00, dan Rp.
300.000,00. Biaya variabel per unit dari masing-masing
produk adalah Rp. 60.000,00 Rp. 80.000,00 dan Rp.
200.000,00. Biaya tetap untuk menghasilkan ketiga
produk adalah Rp. 50.000.000. Kontribusi rata-rata dari
nilai penjualan masing-masing produk terhadap
penjualan total adalah 0,45 untuk meja, 0,30 untuk kursi
dan 0,25 untuk buffet. Hitunglah BEP unit dan BEP
Rupiah untuk masing-masing produk ?

MIR (Rasio pendapatan rata-rata


tertimbang) =
MIR meja

MIR Kursi

MIR Buffet

Mw meja
Mw kursi
Mw Buffet
Mw total

= 1-v/p
= 1- 60.000/100.000
= 0,40
= 1-v/p
= 1- 80.000/150.000
= 0,47
= 1-v/p
= 1- 200.000/300.000
= 0,33
= 0,40 x 0,45 = 0,18
= 0,47 x 0,30 = 0,14
= 0,33 x 0,25 = 0,08
= 0,40

BEP total = Rp. 50.000.000 = Rp. 125.000.000


1. Titik impas untuk meja
0,40:
BEP meja rp= Rp.125.000.000 x 0,45 =Rp. 56.250.000
BEP meja unit =Rp.56.250.000/Rp.100.000 =562,5
2. Titik impas untuk kursi :
BEP kursi rp= Rp.125.000.000 x 0,30 =37.500.000
BEP kursi unit = 37.500.000/Rp.150.000 =250
3. Titik impas untuk buffet :
BEP buffet rp= Rp.125.000.000 x 0,25 =31.250.000
BEP buffet unit = 31.250.000/Rp.300.000 =104

ANALISIS LEVERAGE OPERASI


Analisis Leverage Operasi digunakan untuk
mengukur seberapa besar pengaruh perubahan
volume penjualan terhadap perubahan EBIT
Penggunaan potensial biaya-biaya operasi untuk
memperbesar pengaruh perubahan dalam
penjualan terhadap EBIT
DOL (Degree of Operating Leverage) :
= Q(P V)
Q(P V) - FC
= Penjualan
EBIT

ANALISIS LEVERAGE KEUANGAN


Analisis Leverage Keuangan digunakan untuk
mengetahui sebesarpa besar pengaruh
perubahan EBIT terhadap laba per lembar
saham
Penggunaan potensial biaya-biaya keuangan
tetap untuk meningkatkan pengaruh perubahan
EBIT terhadap EPS
DFL (Degree of Financial Leverage)
= EBIT
EPS

Analisis Leverage Total


Analisis leverage total mengukur seberapa
besar pengaruh perubahan volume penjualan
terhadap perubahan laba per lembar saham
Setiap penggunaan potensial biaya-biaya tetap,
baik biaya operasi maupun keuangan, untuk
meningkatkan pengaruh perubahan dalam
penjualan atas laba perlembar saham (EPS)
DTL (Degree of Total Leverage)
= Penjualan
EPS

LAPORAN LABA RUGI UNTUK ANALISIS


LEVERAGE
Penjualan
Biaya variabel
DOL Margin kontribusi
Biaya Tetap
EBIT
Bunga
EBT
Pajak
EAT
DFL Deviden saham pferen
EACS
Jumlah saham yang beredar
EPS

DOL

DFL

xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx

DTL

Contoh
PT Telekomunikasi mengharapkan penjualannya
sebesar 60.000 unit dengan harga per unitnya
Rp.15.000,00, biaya variabel yang dikeluarkan
adalah Rp.6.000,00 perunit, biaya tetap sebesar
Rp. 50.000.000,00, beban bunga sebesar Rp.
25.000.000,00 dan deviden saham preferen
sebesar Rp. 20.000.000,00. Tarif pajak
pendapatan 40%. Jumlah saham yang beredar
100.000 lembar. Volume penjualan diperkirakan
akan naik dari 60.000 unit menjadi 90.000 unit.
Hitung DOL, DFL, DTL

60.000
Penjualan
Biaya variabel

50%

Rp. 900.000.000
Rp. 360.000.000

90.000
Rp.1.350.000.000
Rp. 540.000.000

Margin kontribusi
Rp. 540.000.000 Rp. 810.000.000
Biaya Tetap
Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000
EBIT
64,4%
Rp. 490.000.000 Rp. 760.000.000
Bunga
Rp. 25.000.000 Rp. 25.000.000
EBT Rp. 465.000.000 Rp. 735.000.000
Pajak 40%
Rp. 186.000.000 Rp. 294.000.000
EAT
63,2%
Rp. 279.000.000 Rp. 441.000.000
Dev. saham pferen
Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
EACS
Rp. 259.000.000 Rp. 421.000.000
Jml saham yg beredar
100.000
100.000
EPS
61,5%
Rp. 2.590
Rp. 4.210

Você também pode gostar