Você está na página 1de 17

PROBLEM BASED

LEARNING
DIABETES MELLITUS
1. ANIS KOMARIYAH
2. FINISHA PUTRI
3. KENSYA LEATEMIA
4. MARGARETHA E SOLIN

5.
6.
7.
8.

MARIA ANTONIO
MARIA F. V. BORO
MONICA PRADNYA
NIA FRANSISKA

9. PATRISIA C. K
10. PRISKILA PELITA
K
11. RAPHITA
DIORARTA
12. VELMI REVELIN
13. VENNA
14. YUDHIT
HERAWATI
15. YOSEF NIKOLAUS

1. Menurut anda gangguan apa


yang dialami oleh klien?
1.Gangguan
metabolisme
glukosa

Karena
ketidakseimbanga
n glukosa dalam
darah dengan
pembuktian dari
hasil pemeriksaan
KH= 215-250-235

2. Gangguan
eliminasi urine
Karena klien
berkemih
sebanyak 2500
cc/24 jam yang
seharusnya 6001200 cc/24 jam
(BB=50 kg)

2. Apa penyebab dan


faktor risiko kondisi
yang dialami oleh klien?

1.Hipertensi
TD : 140/90 mmHg
2. Gaya hidup:
a. Tidak patuh dalam
diit
b. Jarang berolahraga

3. Jelaskan mekanisme
terjadinya tanda dan gejala
yang dialami oleh klien
Pintu glukosa tidak dapat
dibuka tanpa insulin
glikolisis tidak berjalan
Tubuh kekurangan
energi
Badan
lemas
Makan lagi
Terjadi penimbunan glukosa dalam
darah

Peningkatan volume urin


Penumpukan glukosa+ asam
lemak+ asam amino dalam plasma
darah
Jumlah glukosa+ asam lemak+
asam amino dalam filtrat
glomerulus meningkat
Tekanan osmotik
meningkat
Osmotik diuretik
Jumlah urine
bertambah

poliuria

4. Pemeriksaan lab & diagnostik


apalagi yang perlu dilakukan?

1. HbA1C
2. Pemeriksaan
urine
3. Pemeriksaan
GSA
(Glycosylated
Albumin Level)
4. Pengambilan
darah lengkap

5. Pemeriksaan
serum
elektrolit
6. EKG (jika perlu)
7. Pemeriksaan
funduskopi
8. Pemeriksaan
neurologis

5. Penatalaksanaan medis apa


yang diperlukan pada klien?
1.
Exercise/Olahra
ga

2. Terapi nutrisi

5. Penatalaksanaan medis apa


yang diperlukan pada klien?

3. Terapi Obat

4. Terapi Insulin

5. SMBG (SelfMonitoring of
Blood Glucose)

6. Komplikasi yang bisa


c. HHNS
terjadi?
(Hyperglycemic,
1. Komplikasi akut
Hyperosmolar
Nonkekotic
Syndrome)

a. Hipoglikemia
Akibat overdosis
insulin atau sulfonil
urea
2. Komplikasi kronik
b. Diabetik
a. Makrovaskular;
ketoasidosis
terjadi di arteri
Akibat
besar dan sedang
menggunakan
b. Mikrovaskular;
insulin terlalu
terjadi di arteriol
sedikit atau
kecil, kapiler dan
melewatkan dosis
venula
insulin

7. PATOFISIOLOGI

8. Pengkajian apa yang perlu dilengkapi ?


1. Pola Kesehatan dan Persepsi Kesehatan
Riwayat penyakit, penggunaan vitamin, obat, klien mengetahui
sejauh mana tentang penyakitnya
2. Nutrisi metabolik
Jenis makanan yang dikonsumsi
3. Pola tidur dan istirahat
Berapa jam untuk tidur dan istirahat
4. Reproduksi Seksualitas
Adakah gangguan dalam hubungan seksual
5. Pola persepsi kognitif
Adanya nyeri abdomen, sakit kepala, rabun , mati rasa, kesemutan
6. Pola Mekanisme Koping dan Stress
Depresi, iritabilitas, apatis
6. Sistem kepercayaan
Komitmen pada perubahan gaya hidup yang melibatkan diet,
pengobatan dan pola aktivitas

8. Pengkajian apa yang perlu dilengkapi ?


Pengkajian tambahan untuk data objektif:
a. Kognitif: katarak, bola mata cekung.
b. Integumen: kulit kering, hangat, ulser
terutama pada kaki.
c. Pernapasan: cepat, napas dalam (kussmaul).
d. Kardiovaskular: Hipotensi, nadi lemah.
e. Pencernaan: mulut kering, muntah, nafas
bau keton.
f. Neurologis: penurunan refleks, gelisah,
ngantuk, stupor, koma.
g. Muskuloskletal: artrofi.

D p . 1 : R e s i ko t i n g g i i n f e k s i b . d k a d a r
g l u ko s a y a n g t i n g g i .
Kriteria hasil: pasien menunjukkan
p e r u b a h a n g ay a h i d u p u n t u k
mencegah terjadinya infeksi dlm waktu
3x24 jam.
Intervensi
Rasional
Observasi tanda-tanda infeksi dan
peradangan, seperti demam,
kemerahan, adanya pus pada luka,
sputum purulen, urin warna keruh
atau berkabut.

Pasien mungkin masuk dengan


infeksi yang biasanya telah
mencetuskan keadaan ketoasidosis
atau dapat mengalami infeksi
nosokomial.

Posisikan klien pada posisi semi


fowler.

Memberikan kemudahan bagi paru


untuk bekembang dan menurunkan
resiko terjadinya aspirasi.

Kolaborasi dengan dokter dalam


pemberian obat antbiotik.

Penanganan awal dapat membantu


mencegah timbulnya sepsis.

Jelaskan kepada pasien tentang


perjalanan penyakit yang
dideritanya

Sirkulasi perifer bisa terganggu


yang menempatkan pasien pada
peningkatan resiko terjadinya
kerusakan pada kulit/iritasi kulit.

Dp. 2: Resiko cidera berhubungan


dengan berkurangnya sensasi
perabaan
Kriteria hasil: klien mengetahui faktor-faktor resikonya,
klien dapat mengubah gaya hidupnya untuk mengurangi
faktor resiko, klien dapat menghindari faktor-faktor yang
dapat mengganggu kesehatannya dan klien dapat
mengontrol perubahan status kesehatannya
Intervensi

Rasional

Beritahu klien hubungan tentang


neuropathy, cidera dan penyakit
pembuluh darah serta resiko
untuk luka dan amputasi
ekstremitas bawah karena
penyakit diabetes

agar klien dapat berkomitmen


untuk merawat dirinya sendiri

Peringatkan klien tentang faktor


potensial penyebab luka pada
kaki (seperti panas, dingin, kalus,
bahan kimia, menggunakan
sepatu terbuka)

untuk memperkecil resiko luka


pada kaki klien

Anjurkan klien untuk selalu


memeriksa di dalam sepatu
apakah ada benda asing, lapisan

menghindari cidera akibat faktorfaktor yang tidak terasa

Dp. 3: Ketidakefektifan manajemen perawatan


diri berhubungan dengan ketidakcukupan
pengetahuan
yang
dibuktikan
dengan
hiperglikemia
berkelanjutan.
Kriteria hasil: klien mengetahui fungsi dari insulin,
peranan diet dan olahraga dalam mengontrol kadar
gula darah, pengertian dari hiperglikemi dan
hipoglikemi serta tanda gejalanya dlm waktu 3x24
jam.
Intervensi

Rasional

Kaji tingkat pengetahuan klien


tentang proses penyakitnya

untuk menentukan dalam


pemberian informasi

Jelaskan tentang proses


penyakitnya

agar klien mengerti tentang


proses penyakitnya

Ajarkan klien langkah-langkah


untuk mencegah/meminimalisir
gejala

agar klien dapat memanajemen


penyakitnya

Diskusikan tentang mengubah


gaya hidup untuk mencegah
komplikasi lanjutan atau untuk
mengontrol proses dari
penyakitnya

mendorong pasien agar


berpartisipasi dalam
menentukan perubahan pada
dirinya

10. Discharge planning


1. Anjurkan klien untuk mengikuti
diit yang sudah ditentukan.
2. Ajarkan cara mengukur gula
darah sewaktu.
3. Memonitoring gula darah.
4. Kontrol berat badan.
5. Beritahu klien untuk olahraga
(tidak berbeban berat).
6. Anjurkan klien untuk taat untuk
minum obat atidiabetik dan
antihipertensi.

THANK YOU FOR YOUR


ATTENTION!

Você também pode gostar