Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
membuat mabuk oleh candu tersebut. Kehidupan sosial begitu kompleks dan pelik dengan berbagai
permasalahannya sehingga tak jarang menyebabkan seseorang berpikir kepada hal-hal yang bersifat duniawi
dengan tujuan kepuasan hasrat manusianya ketimbang berpikir secara nurani akan kesadarannya sebgai
makhluk ciptaan-Nya.
Jiwa manusia lebih banyak diisi dengan hal duniawi tanpa mengimbangi hal yang bersifat religi. Lemahnya
kontrol agama seseorang secara tidak langsung berdampak pada lemahnya kualitas hidup seseorang. Pola
hubungan agama dengan lingkungan sosial terkadang cenderung mengalami kesenjangan, acap kita membuat
keadaan ini menjadi terkotak-kotak.
Seorang individu yang mampu berpikir rasional hendaknya mampu untuk terbuka dan mampu bersifat
objektif dengan adanya nilai-nilai agama secara menyeluruh sehingga mampu menciptakan lingkungan sosial
yang bisa diterima tanpa perlu memandang etnis ataupun ideologi komunitas.
Oleh karena itu, banyak hal bergantung pada konsep agama mengenai keteraturan sosial, baik dilihat secara
umum maupun secara pribadi. Agama dalam prosesnya mampu membentuk aliran persuasif dan protektif,
dalam artian sebagai metode pembelajaran dan sebagai tameng sosial. Bila kedua hal tersebut sudah
terpenuhi, aliran sosial akan berjalan selaras dengan keadaan kualitas masyarakatnya.
Akan tetapi, seberapa jauh keterlibatan agama dengan keteraturan sosial ini, tinggal melihat keadaan
manusia itu sendiri. Di sini tidak ada paksaan agama untuk menciptakan keteraturan sosial, akan tetapi hanya
sekadar kontrol sehingga tidak menimbulkan kerancuan antara pandangan dan pola pikir manusia itu sendiri.
Akan ada saatnya agama dan keteraturan sosial berjalan seiring dan searah, dan akan terciptanya tatanan
kehidupan manusia yang sempurna antara dunia dan akhirat. Amin.
Penulis : Mardianto Wicaksono Sekretaris Desa Sumberagung, Sragi, Lampung Selatan
Editor
dibaca
: 49638 Kali
Suka
Bagikan
0
Tweet
Bagikan
0komentar
UrutBerdasarkan PalingLama
TambahkanKomentar...
FacebookCommentsPlugin
OPINI