Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
NIM : 115020307111068
AUDIT PENDAHULUAN
Audit pendahuluan dilakukan dalam rangka mempersiapkan audit lebih dalam. Audit ini lebih
ditekankan pada usaha untuk memperoleh informasi latar belakang tentang objek audit.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan audit ini, antara
lain:
berbagai kegiatan. Di samping itu, metode operasi (cara pelaksanaan kegiatan) juga harus
menjadi perhatian penting karena dari hubungan antara metode operasi dengan ketersediaan
sumber daya, auditor akan mendapatkan informasi awal apakah suatu kegiatan telah
dilaksanakan dengan ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya.
Penentuan Tujuan Audit
Selama survey pendahuluan, Auditor harus menentukan tujuan aktivitas yang diauditbukan tujuan audit yang akan ditetapkan selanjutnya, melainkan tujuan aktivitas itu sendiri.
Tujuan audit harus mengacu pada alasan mengapa harus dilakukan pada objek audit dan
didasarkan pada penugasan audit. Jika tujuan-tujuan ini tidak dipahami dengan baik, maka
audit bisa kehilangan manfaatnya. Mendapatkan gambaran tujuan aktivitas yang tepat dan
kesesuaian misinya dengan sasaran strategis perusahaan merupakan cerminan
profesionalisme auditor. Penugasan audit biasanya memberikan tujuan audit dalam lingkup
yang luas. Terhadap hal ini auditor harus menggunakan keahlian professionalnya untuk
merumuskan tujuan audit yang lebih rinci. Beberapa alasan yang mendasari diperlukannya
audit manajemen termasuk di antaranya:
Adanya alternative yang lebih baik dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam merumuskan tujuan ini, auditor dapat melakukannya dengan cara sebagai berikut:
Mengindentifikasi tujuan yang ada, mungkin mempunyai arti penting pada pemberi
tugas.
Jika auditor memiliki wewenang yang besar untuk menentukan tujuan audit, harus
memperhatikan dengan cermat tentang arti penting dan risiko yang berkaitan dengan audit
tersebut. Kedua hal ini dapat memberikan petunjuk/indikasi tentang bidang-bidang yang
harus diuji dalam audit. Dalam penentuan tujuan audit, auditor harus memperkirakan dan
mengukur dengan cermat apakah:
Auditor harus membedakan tujuan, sasaran dan standar. Tujuan berasal dari bahasa
latin objectum, yang secara harfiah berarti sesuatu yang dilontarkan sebelum (pikiran). Arti
penting program/aktivitas sangat berpengaruh dalam rangka penentuan tujuan audit. Besarnya
anggaran yang dikelola dalam program/aktivitas, kebijakan-kebijakan penting yang
mendasarinya dan adanya aktivitas yang memerlukan perbaikan harus diperhatikan dengan
baik. Dalam menentukan tujuan audit, auditor harus lebih menekankan pada aktivitas yang
memerlukan perbaikan.
Penentuan tujuan audit harus memerhatikan berbagai risiko kegagalan yang mungkin
terjadi, baik risiko tidak tercapainya tujuan objek audit maupun tujuan audit itu sendiri.
Penentuan Ruang lingkup
Ruang lingkup audit menunjukkan luas (area) dari tujuan audit. Beberapa hal penting
yang merupakan keinginan dari pemberi tugas harus diperhatikan dalam menentukan ruang
lingkup audit. Di samping itu, penentuan ruang lingkup audit harus mengacu pada tujuan
audit yang telah ditetapkan. Tujuan audit adalah target yang akan diaudit. Dalam target ini
terkandung pertanyaan auditor yang jawabannya akan diperoleh melalui proses dan
kesimpulan hasil audit.
Penelaahan terhadap Peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan objek audit
Penelaaan ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang peraturan-peraturan
yang berhubungaan dengan objek audit baik bersifat umum maupun yang berhubungan
khusus dengan berbagai program/aktivitas yang diselenggarakan pada objek audit. Dalam
penelaahan ini auditor dapat memahami bata-batas wewenang objek audit dan berbagai
program yang dilaksanakan dalam mencapai tujuannya. Peraturan dan kebijakan yang
ditetapkan oleh objek audit dapat berupa adopsi terhadap peraturan yang ditetapkan
pemerintah atau yang secara penuh di kembangkan dalam objek audit sebagai penjabaran
strategi dalam meningkatkan kemampuan bersaingnya.
Pengembangan Kriteria Awal dalam audit
Kriteria adalah norma atau standar yang merupakan pedoman bagi setiap individu
maupun kelompok dalam melakukan aktivitasnya di dalam perusahaan. Faktor yang
mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit antara lain:
Pendekatan audit
Realistis
Dapat dipercaya
Dirumuskan secara jelas dan tidak mengandung arti ganda yang dapat menimbulkan
interpretasi yang berbeda.
Dapat dibandingkan
Lengkap
Dalam pengembangan kriteria ini, auditor dapat mengacu pada beberapa sumber, antara lain :
5.Pengalaman auditor dalam tugas-tugas audit sebelumnya pada objek audit sejenis
Dari hasil audit pendahuluan, auditor harus membuat kesimpulan atas hasil audit
pendahuluan yang telah dilakukan. Kesimpulan ini menjadi dasar dalam menentukan
langkah-langkah yang akan diambil dalam tahapan audit selanjutnya. Audit pendahuluan
yang dilakukan dengan baik biasanya menghasilkan sejumlah informasi yang bermanfaat.
Data yang dikumpulkan dapat mengindentifikasi hal-hal penting dan masalah-masalah yang
ada serta membantu auditor memutuskan apakah pemeriksaan lanjutan diperlukan.
Pada tahap ini pula auditor seharusnya sudah menetapkan tujuan audit walaupun
masih bersifat sementara. Kesimpulan hasil audit pendahuluan memuat tentang halhal
sebagai
berikut
:
1. Daftar bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan, yang akan dijadikan tujuan
audit pada tahap audit selanjutnya.
6.Bukti-bukti yang diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan dengan tujuan audit
sementara yang telah ditetapkan.
Jika audit pendahuluan memberi keyakinan adanya system, control, pengawasan, dan
manajemen yang baik, maka bisa menjadi dasar keputusan tidak dilakukannya audit. Sumber
daya audit biasanya langka, dan kebanyakan organisasi audit memiliki lebih banyak proyek
dibandingkan auditor yang akan melakukannya. Tidak masuk akal untuk menghabiskan
waktu audit yang berharga hanya untuk mengejar pengujian transaksi jika kelihatannta
system control itu sendiri akan menunjukkan semua transaksi yang memiliki kelemahan
material.
Komunikasi Agar bawahan bertindak secara efektif, maka mereka harus tahu apa yang
harus dikerjakan
Menentukan tujuan.
Pengukuran prestasi
Evaluasi prestasi
Perilaku Organisasi
Pusat Pertanggujawaban
Perencanaan Strategi
Penyusunan Anggaran
Pelaksanaan Anggaran
Evaluasi Kinerja