Você está na página 1de 22

Aliran desain

Pengertian dari gaya secara umum adalah suatu ragam yang khas dari ekspresi,
desain, arsitektur atau cara pelaksanaan suatu hal. Gaya dalam desain grafis berarti
keindahan visual yang mempunyai pengaruh besar pada suatu masa dan tempat tertentu.
Desainer grafis pada dasarnya bertugas untuk mengatur dan mengkomunikasikan pesan
untuk menempatkan sebuah produk atau ide di benak audience, memberikan kesan baik,
serta memberitahukan dan mempublikasikan suatu informasi dengan cara yang efektif.
Dalam proses ini, gaya juga berarti sebuah cara untuk menginformasikan dan menandai
pesan yang ditujukan bagi audience tertentu.
Sejak era Victoria hingga sekarang, desain grafis telah berfungsi melayani
bermacam kebutuhan di sektor ekonomi dan budaya, oleh sebab itu gaya desain grafis
berkembang beraneka ragam pula. Suatu gaya diciptakan karena alasan estetika (Art
Nouveau), sedangkan yang lain dengan alasan politik (Dada). Ada pula berdasarkan
keinginan untuk mendapatkan identitas bersama (Swiss International Style) atau tuntutan
komersial (Post-Modernism), serta berdasarkan landasan moral dan filsafat (Bauhaus).
Beberapa gaya dipengaruhi oleh seni murni/fine art (Art Deco), atau ada yang
terpengaruhi oleh industri (Plakatstil). Beberapa gaya nasional bahkan menjadi sebuah
gerakan internasional (Futurism). Namun ada pula beberapa gaya yang bertahan hingga
saat ini dan terus masih digunakan (Contructivism, Expressionism, Surrealism). Beberapa
gaya tidak mampu bertahan dan hilang ditelan jaman, beberapa gaya dihidupkan dan
dipakai kembali hari ini dan bahkan disalahgunakan oleh generasi berikutnya.
1.

Art & Craft Movement


Art and Craft Movement adalah gerakan seni dan kerajinan tangan yang
berawal pasca revolusi industri. Gerakan ini menekankan komitmen kerja tangan dan
estetika dan menolak segala bentuk keindahan yang dihasilkan oleh industri. Mesin
dianggap menghantui pekerja karena mesin punya standar sendiri. Gerakan ini lebih
terkesan ke arah klasik seperti barok, rokoko, oriental, maupun renaissance.
Pengrajin yang menganut paham ini harus serius, teliti, dan berjiwa seni.
Tokoh-tokoh:

William

Morris,

Owen

Jones,

Gustav

Sticley,

Adolf

Loos

2.

Art Nouveau
Aliran ini muncul di eropa pada tahun 1819 dan berakhir hingga perang dunia i
pada tahun 1914. Aliran ini tampil sebagai reaksi terhadap industri yang
menghilangkan sifat kemanusiaan pada seni. Desain art nouveau umumnya
terinspirasi dari bentuk-bentuk alam seperti bunga, burung, serangga, ombak laut,
postur tubuh wanita, dan esbagainya. Desain art nouveau biasanya ditandai dengan
adanya ornamen meliuk-liuk mengikuti irama alam dan lingkungan.
Tokoh-tokoh: Charles Rennie Mackintosh (Inggris), Henry Van De Velde (Austria),
Antoni Gaudi.

3.

Art Deco
Kata art deco terbesit dari sebuah pameran bernama exposition internationale
des arts dcoratifs et industriels modernes(international exposition of modern
industrial and decorative art) di paris pada tahun 1925. Reputasi art deco meningkat
pada tahun 1920-an dan berakhir sementara waktu pada masa perang dunia ii.
Gerakan ini bangkit kembali setelah perang dunia ii dan bergabung dengan gerakangerakan lain menjadu suatu gaya internasional.
Art deco adalah seni dekoratif. Elemen-elemen dekorasi sangat ditekankan
dalam paham ini dan biasnya terinspirasi dari berbagai macam pola seperti zig-zag,
kurva, atau streamline. Selain itu, bentuk seperti sirip hiu, kapal, atau matahari
sangat umum ditemukan dalam bangunan art deco. Paham ini juga terinspirasi dari

bangunan kuno seperti kuil mesir, piramida aztec-maya, ziggurat babilonia, bahkan
candi-candi jawa.
Tokoh-tokoh: Paul Follot, Pierre Chareau, Clement Rousseau
4.

Bahaus
Aliran ini berkembang seiring didirikannya institut bauhas di jerman pada tahun
1919. Aliran bauhaus adalah hasil perpaduan antara seni kerajinan tangan dengan
produk industri. Dengan adanya perdamaian antara seni dan industri inilah bauhaus
menjadi cikal-bakal seni modern dan kontemporer, yang kemudian berkembang
menjadi gaya internasional.
Institut bauhaus sendiri hanya brtahan sebentar. Pada tahun 1933 institut ini
ditutup karena ada masalah politik dengan nazi jerman yang berkuasa pada masa
itu. Dengan ditutupnya bauhaus, para pengajar atau dosen yang mengajar di sana
melakukan exodus ke amerika dan mengembangkan paham mereka di amerika.
Walaupun bauhaus sudah tiada, tetapi ideologi mereka adalah cikal bakal paham
modernisme yang menjadi tolak ukur masyarakat dunia hingga saat ini.
Tokoh-tokoh: Walter Gropius, Mies van der Rohe, Hannes Meyer.

Gaya dalam Desain Grafis


1. Victorian
Gaya desain grafis Victorian berkembang di Amerika, Inggris dan sebagian
besar benua Eropa sejak tahun 1820-an hingga tahun 1900. Gaya ini muncul
karena reaksi seniman atas akibat yang ditimbulkan oleh revolusi industri. Memang
di lain pihak, revolusi industri di Inggris mendatangkan berkah namun juga
memunculkan akibat meningkatnya kriminalitas, urbanisasi dan orang kaya baru
(kaum borjuis/borgeouis). Mereka kemudian mencari gaya dari masa lalu dengan
membandingkan pada seni dan arsitektur jaman Gothic. Setelah peristiwa Pameran
Raya tahun 1851, masyarakat semakin berminat pada ornamentasi bentuk-bentuk
bersejarah. Selera masyarakat beranggapan bahwa bentuk-bentuk yang cenderung
gemuk akan menimbulkan efek yang menyenangkan mata. Para perancang grafis
masa ini menolak standar tipografi Renaissance dengan cara menciptakan poster
yang justru merusak keanggunan typeface Bodoni dan Didot dari abad ke-18.
Caranya dengan membuat menjadi lebih lebar dan hitam. Peniruan ini dinamakan

dengan Fat Face dan menjadi ciri khas era Victorian. Kemajuan teknologi juga ikut
mendukung perkembangan perubahan gaya Victorian, yaitu dengan adanya cetak
warna (chromolithography) di Jerman dan Amerika tahun 1870-an. Teknik cukil
kayu (woodcut) dan typeface dengan serif/sirip serta huruf-huruf Gothic menjadi
sebuah desain yang khas era ini.

2. Arts and Crafts


Pameran Raya pada 1851 juga membawa pengaruh di masyarakat
mengenai

kenyataan

bahwa

revolusi

industri

telah

menekan

kualitas

estetika/keindahan pada barang-barang yang dihasilkan industri masa itu. Mereka


berusaha mengembalikan lagi standar esetetika dengan mengembangkan sebuah
gaya nasional secara terpadu. John Ruskin (1819 1900) seorang seniman dan
kritikus mengatakan bahwa bentuk-bentuk Gothic dan ornamen merupakan obat
yang paling manjur untuk menyembuhkan semua penyakit estetika modern.
Sementara William Morris (1834 1896) seorang arsitek dan desainer rekan
Ruskin, menerapkan typeface-typeface sans serif dan menolak memakai typeface
klasik Roman. Gaya ini segera menjadi pengaruh yang menentukan dari pergantian
cara pikir di dalam estetika era Victorian.

Gambar. 1. Arts and Crafts Design Style (1893).


Sumber: Steven Heller & Seymour Chwast, Graphic Style, New York, 1988

3. Art Nouveau
Gaya ini merupakan gaya desain internasional pertama yang berkembang
mulai tahun 1880-an hingga era awal perang dunia pertama. Walaupun hanya
berlangsung relatif singkat, namun Art Nouveau memiliki kekuatan dalam
menyebarkan seni murni di masyarakat. Bahkan dianggap sebagai salah satu
inovasi paling imajinatif di dalam sejarah desain oleh para kritikus saat itu.
Gaya ini sebenarnya dimulai di Inggris dan merupakan turunan langsung dari
gerakan Arts and Cratfs. Desainer pada masa itu menampilkan bentuk-bentuk
informal yang mengambang, desain dengan irama bergelombang, pola datar,
feminin, garis-garis lengkung, gaya naturalis tumbuhan, serangga, wanita telanjang
serta simbolisasi-simbolisasi

yang

menimbulkan

kekaguman. Art

Nouveau

memperkenalkan unsur-unsur sensualitas ke dalam desain dan seringkali


digambarkan dengan jelas.

Gambar. 2. Contoh Gaya Desain Art Nouveau.


Desainer tidak diketahui.Inchiostri da Scrivere.(Poster/1911)
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

a. French/Belgian Art Nouveau


Pada tahun 1870-an hingga tahun 1899, Jules Cheret (1836 1932)
membuat semarak jalanan di kota Paris dengan ratusan poster iklannya. Cheret
sendiri sering disebut sebagai Bapak Poster Modern dengan karya desainnya yang
berjumlah lebih dari seribu poster. Desain yang dibuat Cheret biasanya adalah
menampilkan figur tunggal dengan satu atau dua kata (biasanya berupa slogan)
yang ditulis dengan tangan. Figur tampak terpisah dengan kaki yang tidak
menyentuh tanah dan melayang di atas permukaan poster. Ciri-ciri ini kemudian
menjadi dasar bagi desain poster di Eropa dan Amerika pada perriode berikutnya.

Gambar. 3. Contoh Gaya Desain French/Belgian Art Nouveau.


Henri de Toulouse-Lautrec. Reine de Joie.(Poster/1892)
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

b. Jugendstil
Di kota Munich, Jerman pada tahun 1896 berkembang gaya Jugendstil (yang
artinya gaya muda dalam bahasa Jerman) yang mana berkembang dari gaya
cetak tradisional Jerman. Gaya ini sering menampilkan pinggiran yang keras dan
memperbolehkan sentuhan pribadi seperti pada sampul majalah Jugend. Para
desainer penganut gaya ini menolak menampilkan tipografi tradisional namun
memakai typeface yang unik tetapi kadang sulit dibaca.

Gambar. 4. Contoh Gaya Desain Jugendstil.


Desainer tidak diketahui. Jugend. (Sampul majalah/1900)
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

c. Glasgow Style
Terinspirasi oleh ornamen tradisional Celtic dan garis khas Beardsley, para
seniman Skotlandia yang dipimpin oleh Charles Rennie Mackintosh (1868 1928)
mengembangkan bahasa visual baru yang kemudian dikenal sebagai Glasgow
Style. Gaya ini kemudian diterapkan dalam karya-karya seni grafis, tekstil, arsitektur
dan desain interior. Karena pada awal dekade 1890-an, gaya ini menggunakan
motif botani, maka Glasgow Style dihubungkan dengan Art Nouveau, namun lebih
menekankan pada desain fungsional dan menolak motif berlebihan.
Glasgow

Style

menampilkan

komposisi-komposisi

yang

lebih

geometris,menggantikan unsur-unsur botani dan garis-garis lengkung dengan


struktur garis lurus yang kuat. Tema-tema desainnya adalah garis vertikal naik dan
dengan kurva-kurva lembut di tiap ujungnya untuk memperhalus pertemuan dengan
garis horisontal. Ciri-ciri gaya ini adalah sudut-sudut yang sempit, segi empat yang
tinggi, ditambah bentuk-bentuk oval, lingkaran dan lengkungan.

Gambar. 5. Contoh Gaya Desain Glasgow Style.


Glasgow Institute of Fine Arts (1895)
Sumber: Steven Heller & Seymour Chwast, Graphic Style, New York, 1988

d. Vienna Secession
Gaya ini mirip dengan Jugendstil yakni memberikan sentuhan preRaphaelitism, antik, klasik, anti naturalistik, garis lurus murni, geometris sederhana,
kontur/outline yang tegas, gambar bersudut runcing dan tipografi dekoratif.
Gaya ini diperkenalkan oleh Gustav Klimt (1862 1916) yang terpengaruh
oleh The Glasgow School.

e. American Art Nouveau


Sebagai gaya yang internasional, pengaruhnya sampai juga ke Amerika.
Walaupun sempat menjadi trend di Amerika, namun tidak pernah benar-benar
dominan, berbeda dengan yang terjadi di Eropa. Para desainer Amerika enggan
mempergunakan gaya untuk merubah dunia politik, budaya dan spiritual mereka.

Gambar. 6. Contoh Gaya Desain American Art Nouveau.


Jackie Meyer desainer, Mel Odom ilustrator, Max Lakeman and the Beautiful
Stranger. (Sampul buku/1990)
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

4. Early Modern
Pada dekade 1870-an hingga 1890-an adalah masa di mana industri
mengalami kemajuan yang pesat. Dengan begitu, dunia periklananpun turut
berkembang juga. Dimulailah era poster, kemasan dan iklan mendukung kegiatankegiatan kabaret, teater, sirkus, musik serta pertunjukan budaya lainnya.
a. Beggarstaff
Pada tahun 1894 di Inggris, seorang pelukis bernama James Pryde (18661941) bersama iparnya William Nicholson (1872 1949), yang kemudian
menyebut diri mereka sebagai The Beggarstaff Brothers membuka studio untuk
melayani iklan. Ciri-ciri desain mereka adalah tanpa hiasan dan untuk
menghemat waktu proses reproduksi mereka memakai silhouette. Warna yang
dipakai dibatasi menjadi hanya dua atau tiga warna dasar saja. Desaindesainnya kebanyakan asimetris dengan typeface tebal untuk mengimbangi
ilustrasi.

Gambar. 7. Contoh Gaya Desain Beggarstaff.


Lucian Bernhard. Priester Match Company. (Poster/1906).
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

b. Die Wiener Werksttate


Desain pada gaya ini berdasar pada pemanfaatan bidang dan
keseimbangan antara bidang positif dan negatif, ditambah dengan huruf Gothic
asli yang dibatasi secara geometris dan typeface seperti tulisan tangan.
Walaupun gaya ini hanya bertahan hingga tahun 1932, namun telah mampu
menjembatani jurang antara seni dan industri.

Gambar. 8. Contoh Gaya Desain Die Wiener Werkstatte.


Richard Erdmann Schmidt. Modern Drucksachen. (Iklan Cetak/1919)
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

c. Deutscher Werkbund
Adalah merupakan serikat dari pengusaha, retailer dan desainer yang
dibentuk di Munich, Jerman pada tahun 1907 untuk meningkatkan mutu produk
industri Jerman. Dipengaruhi oleh ide-ide dari gaya Arts and Crafts dari Inggris,
Werkbund terlihat mengaplikasikannya ke dalam teknik produksi massal.

d. Plakatstil
Sebuah gerakan poster yang bermula di Jerman pada awal tahun 1890-an
dan mencoba mengangkat poster iklan komersial menjadi sebuah bentuk karya
seni. Berawal dari Sachplakat (poster obyek) yang terbentuk dari obyek tunggal
yang dominan, jenis huruf yang sederhana namun tegas, serta warna-warna
yang mencolok. Desainer pada gaya ini antara lain Lucian Bernhard dan
Ludwig Hohlwein. Majalah bulanan yang terbit di Berlin, Das Plakat (1910
1921) menjadi sebuah media yang sangat terpengaruh gaya desain ini.

Gambar. 9. Contoh Gaya Desain Plakatstil.


Austin Cooper. Austin Reeds of Regent Street. (Poster/1928).
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

5. Modern
a. Futurism
Awalnya adalah sebuah gerakan seni yang revolusioner pada tahun 1909
oleh penulis Italia Filippo Tommaso Marinetti (1876 1944). Pemunculan
pertama dari gaya desain ini adalah pada surat kabar Perancis Le Figaro (20
Pebruari 1909), menampilkan gabungan antara nasionalisme, militerisme Italia
dan penyembahan terhadap kecepatan, yang diekspresikan melalui figur mobil
dan pesawat terbang.

Gambar. 10. Contoh Gaya Desain Futurism.


Desainer tidak diketahui. Future New York. (Kartu pos/1916).
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

b. Vorticism
Sebuah gerakan seni di Inggris yang dimulai oleh Wyndham Lewis (1882
1957) pada tahun 1914, yang mana pada desain-desainnya terlihat
penggabungan komposisi yang dinamis serupa dengan gaya kubisme maupun
futurisme. Lewis merupakan editor majalah Blast, sebuah majalah yang
kontroversial saat itu. Ilustrasi dan tipografi pada gaya desain ini menampilkan
ketidakberaturan, dengan kontras yang kaku serta garis-garis yang bergerigi
dan dilawan dengan bidang diagonal. Gerakan ini ikut surut seiring dengan
berakhirnya Perang Dunia I.

c. Constructivism
Gaya ini muncul pada gerakan seni Rusia yang radikal yang berkembang
menjelang Revolusi Bolshevik tahun 1917. Dalam rangka ikut memperbaiki
peran seniman dan memberikan kontribusi pada kontruksi untuk sebuah
negara komunis yang baru, sekelompok seniman menolak konsep seni untuk
seni, yang mana konsep ini yang menjadi dasar dari gerakan Suprematisme.

Gambar. 11. Contoh Gaya Desain Contructivism.


L. Lissitzky. Beat the Whites with the Red Wedge. (Poster/1920)
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

d. De Stijl
Sering disebut The Style, sebuah gerakan seni di Belanda dan menjadi
nama sebuah majalah yang pertama kali dicetuskan oleh Theo van Doesburg
seorang pelukis dan desainer pada tahun 1917. De Stijl yang terpengaruh oleh
gerakan avant-garde pada tahun 1920-an yang berkomitmen menyatukan
seluruh seni. Gerakan yang menarik perhatian para seniman, desainer dan
arsitek ini memiliki ciri-ciri penampilan obyek-obyek abstrak melalui bentuk
kotak dan warna-warna primer dipadukan dengan hitam, putih dan abu-abu.
Beberapa nama yang seringkali dihubungkan dengan gaya ini adalah pelukis
Piet Mondrian, arsitek dan desainer furnitur Gerrit Rietvield dan Piet Zwart.
Desain pada gaya ini sangatlah disiplin dan terukur, dengan pemakaian
typeface sans serif, garis-garis lurus, blok-blok kotak yang rapat dan layout
asimetris yang inovatif.

Gambar. 12. Contoh Gaya Desain De Stijl.


Theo van Doesburg dan Vilmos Huszar. De Stijl. (Sampul majalah/1917).
Sumber: Steven Heller & Mirko Ilic, Icon of Graphic Design, Thames & Hudson,
London, 2001

e. Bauhaus
(Dalam bahasa Jerman mempunyai arti: Bangunan Rumah/Building
House). Sebuah sekolah desain Jerman yang mencoba menyatukan antara
seni dan industri dengan menolak segala rupa bentuk-bentuk dekoratif dan
teknik-teknik konstruksional. Didirikan di Weimar pada tahun 1919 oleh Walter
Gropius, Bauhaus mencanangkan diri sebagai bangunan yang lengkap untuk
segala tujuan seni rupa.

Gambar. 13. Contoh Gaya Desain Bauhaus.

f.

The New Typography


Sebuah pendekatan yang revolusioner terhadap desain tipografi yang
dikembangkan di Eropa selama tahun 1920-an hingga awal 1930-an. Sebuah
komponen penting dalam gerakan Modernisme dalam desain grafis, The New
Typography menggabungkan unsur-unsur karya dan tulisan dari William Morris
dengan ditambah aspek-aspek gerakan seni lainnya, seperti Cubism, Futurism,
Dada, de Stijl dan Constructivism. Berawal di Rusia dan Jerman, gaya ini juga
menarik

para

peminatnya

di

Belanda

(Paul

Schuitema,

Piet

Zwart),

Cekoslovakia (Ladislav Sutnar) dan Polandia (Henryk Berlewi). Tokoh-tokoh


dari gerakan ini adalah El Lissitzky, Laszlo Moholynagy dan Jan Tschichold.
Lissitzky menolak bentuk-bentuk dekorasi dan memperjuangkan layout yang
dinamis asimetris yang menampilkan bentuk-bentuk geometris dan typeface
sans serif.

Gambar. 14. Contoh Gaya Desain The New Typography

6. Art Deco
Sebuah gaya yang cenderung menampilkan kemewahan, yang mana
menjadi gaya secara internasional yang muncul pada tahun 1918 1939 di dunia
fashion, interior, arsitektur, keramik dan desain industri. Diberi nama seusai Worlds
Fair di Paris tahun 1925 (Exposition Internationale des Arts Decoratifs et Industriale
Modernes). Menampilkan warna-warna yang cerah dan hidup diantara motif-motif
floral, figuratif dan geometris.

Gambar. 15. Contoh Gaya Desain Art Deco

7. Dada
Sebuah gerakan di dunia sastra dan seni yang berkembang di Swiss selama
tahun 1916. Berawal dari keinginan merespon kemuraman masa Perang Dunia I,
sekelompok penyair dan seniman ingin mencemooh nilai-nilai kemapanan. Dirintis
oleh penyair Tristan Tzara dan Hugo Ball, seniman Hans Arp, gerakan ini dengan
cepat merebak hingga ke kota-kota besar dunia seperti New York, Paris dan Berlin.
Dada merupakan sebuah gaya yang menantang segala aturan-aturan sosial dan
artistik yang baku. Gerakan ini menghilang di tahun 1922 dan menjadi pencetus
aliran Surealisme yang muncul di Paris tahun 1924.

Gambar. 16. Contoh Gaya Desain Dada

8. Heroic Realism

9. Late Modern
a. American Late Modern
b. Swiss International Style
c. Corporate Style
d. Revivalism dan Ecleticism (Pembaharuan dan Pembebasan)
e. Polish Poster (Poster Polandia)
f.

Psychedelic

g. Japanese

10. Post-Modernisme
Sebuah gerakan di bidang desain yang tumbuh di pertengahan tahun 1960an sebagai respon kritis atas dominasi dan kakunya aliran Modernisme. Dengan
menerima bidang-bidang seni, arsitektur dan seni terapan, gerakan ini menyatakan
ketertarikannya kembali pada ornamen, simbolisme dan humor visual. Terbebas
dari ajaran-ajaran sebelumnya, para desainer post-modern menolak keinginankeinginan aliran Modernisme dengan mengembangkan dan menantang keyakinankeyakinan dasar tentang keteraturan dan disiplin yang dianut oleh Bauhaus dan
pengikutnya. Berdasarkan pada gerakan International Typographic Style di Swiss
yang percaya pada ajaran yang menyatakan bahwa bentuk mengikuti fungsi,
namun pada akhir 1960-an sebuah generasi baru desainer grafis Swiss menantang
keterbatasan gaya yang selalu dapat diprediksikan. Kita tahu bahwa gaya dari
desain era Bauhaus, de Stijl dan Contructivism adalah selalu matematis dan tertata
rapi.
Di barisan terdepan gerakan ini terdapat Odermatt dan Tissi di Zurich dan
Wolfgang Weingart di Basle. Sejak awal 1970-an pengaruh Weingart sebagai
seorang pengajar meluas di Amerika Serikat, dengan penolakannya terhadap
ajaran tipografer seperti Tschichold, Ruder dan Gerstner, dia menarik perhatian dan
sekaligus kontroversi dalam penentuan nilai-nilai ini.
Dengan pendekatan yang cenderung eklektik (bebas) dan anarkis yang
juga dikenal sebagai New Wave dengan legibilitas yang seringkali dikorbankan
pada ekspresi, telah disebarluaskan di Amerika Serikat oleh mantan murid Basle

seperti Daniel Friedman, April Greiman dan Inge Druckrey. Tekanan pada
penemuan baru ini adalah pada intuisi dan potensi dari tipografi dan diterapkan di
Inggris oleh Neville Brody, di Belanda oleh Studio Dumbar dan di Spanyol oleh
Javier Mariscal dan Peret. Meskipun akhirnya diterapkan lebih menjadi sebuah
gaya daripada sebuah aliran, post-modern memberikan arah baru pada masa
depan perkembangan desain grafis. Dengan memperluas ragam sumber bahan
dari masa lalu yang tersedia bagi para desainer dan melalui kedekatannya dengan
teknologi baru, pengaruhnya terasa begitu membebaskan dan positif.
a. Punk
b. New Wave (Gelombang Baru)

Aliran desain grafis sangat banyak. Disini hanya akan dibahas beberapa saja yang
sekiranya cukup dominan.
Illustrator
Designer pada aliran illustrator mereka sangat ahli dalam menggambar manual dan
menggambar illustrasi ataupun sketsa , misalnya menggambar sketsa wajah,
sketsa rumah dsb. kebanyakan dari mereka mendesain secara manual jarang yang
mendesain secara digital kecuali para vector illustrator. biasanya mereka yang
termasuk kategori ini adalah : pelukis, ahli sketsa, vector designer
Layouter
Designer yang lebih menekankan pada penempatan sebuah unsur desain untuk
menciptakan sebuah karya, bahkan sebuah media yang sekiranaya mengena
dengan yang menjadi target mereka, dan mereka lebih mementingkan unsur
estetika dan unsur formalitas daripada unsur seni. mereka biasanya ahli dalam
menata sebuah desain, memperbaiki warna dan menata teks. dan mereka yang
termasuk kategori in adalah mereka yang bergerak dalam bidang percetakan dan
penerbitan seperti koran, buku, brosur dan majalah
Character Schemer
designer yang mampu membuat sebuah karya gambar karakter dan object kartun
dan membuat dialognya, kebanyakan dari mereka punya sense 3D yang sangat
kuat serta imajinasi yang cukup hebat walaupun yang mereka kerjakan hanyalah

objek 2D, mereka mampu membuat gambaran gerak karakter dan ekspresi sebuah
karaketer dan menerjemahkanya dalam sebuah karya desain. mereka yang
termasuk kategori ini adalah : para komikus, karikatur editor, kartunis, game
developer character, character modelling dsb
Artistic Designer
Adalah designer yang menerjemahkan karya manual menjadi sebuah karya digital
dengan tetap berpegang teguh pada etika etika gambar manual dengan sentuhan
seni yang lebih mendalam dengan jiwa yang menjiwai sebuah unsur desain,
karyanya bisa bersifat konkret ataupun abstrak. mereka bisa menuangkan ide
menggambar manual melalui media digital. yang termasuk kategori ini adalah
Pelukis Digital, Abstract Designer, Words Inside Design dsbz
Visualisator
Desiner yang memegang peranan untuk menerjemahkan sebuah inspirasi dan
sebuah pemikiran untuk menjadi sebuah karya seni dengan melihat sisi penekanan
kesatuan, keharmonisan dan ketepatan. mereka bisa mendesain dan bertindak
cepat berdasarkan pemikiran yang ada, mereka cenderung melihat sisi harmonis
untuk mendesain apa yang ingin mereka visualisasikan. dan pada setiap karya
mereka itu merupakan arti dari sesuatu yang diolah menjadi sebuah gambar
yang termasuk kategori ini adalah Visualisator, Presentator, Modeller dsb
Modeller
Modeller adalah desainer yang bertugas untuk membuat model figure, baik yang
berupa benda maupun manusia atau hewan, mereka biasanya membuat suatu
karya untuk percobaan atau untuk kepentingan permodelan karakter
Fashion Designer
Fashion designer adalah desainer yang mengkhususkan dirinya untuk mendesain
sebuah garment atau pakaian yang spektakuler
Advertising Designer
Mereka mengkhususkan dirinya untuk menjadi desainer di bidang periklanan dan
promosi, desainer yang beraliran seperti ini yang paling mudah di jumpai, karena
kebutuhan printing dan promosi saat ini sudah semakin besar, software yang
dipakai pun cenderung cuma 3 : adobe photoshop, adobe illustrator dan corel

draw .

Product Designer
Desainer ini mengkhusukan dirinya untuk membuat sebuah produk jadi dengan
terlebih dulu di modelling, dan mereka jugalah yang memodelling barang barang
yang akan masuk produksi.
misalnya : desainer sandal, desainer botol, desainer kaleng dll
Company Profile Designer
Desainer ini mengkhusukan dirinya untuk membuat semua kebutuhan suatu
perusahaan dan tetek bengeknya, serta bersifat formal seperti kop surat, amplop,
proposal, cover dokumen, map dsb
Web Designer
Desainer yang hanya bertugas untuk membentuk tampilan suatu website beserta
segala isinya termasuk memasukkan text, image, color balance dsb yang penting
karyanya harus menunjukkan character dari orang / perusahaan yang akan
membuat website. software yang sering dipakai adalah : macomedia dreamweaver,
ms frontpage, adobe image ready, macromedia flash dan joomla.
Developer Designer
Designer yang bertugas untuk membuat semua komponen grafis dalam sebuah
game dan software. yang penting hasil karyanya itu dibuat dengan programmer
Drafter
Drafter adalah desain grafis yang bertugas menggambar dalam bidang teknik dan
industri, mereka membutuhkan tingkat detail dan ketelitian yang sangat tinggi dan
diterapkan dalam bisnis. seorang drafter harus menguasai Autocad atau sejenisnya,
3dsmax, dan 3d revit structure.
3D Interior Designer
Desainer yang satu ini harus benar benar menguasai software 3d dan memiliki
daya imajiner serta visualisai yang kuat untuk menggambar interior, biasanya
mereka bekerja untuk membangun interior design, atau memvisualisasikan interior

bangunan, software yang harus dikuasai ialah 3dsmax, 3dsmaya, autocad dan
macromedia director
3D Modeller And 2D Schemer Modeller ( Product Designer )
3d modeller adalah designer yang khusus menggambar produk 3 dimensi serta
modelling 3d dan biasa digunakan dalam membuat modelling suatu produk atau
dikenal dengan nama desain produk. dan desainer tipe ini juga banyak dicari dalam
industri. software yang sering digunakan ialah 3dsmax dan adobe illustrator
Video Editor
Video editor bertugas untuk membuat dan mengedit sebuah video sehingga video
menjadi lebih menarik dan sesuai dengan yang diinginkan, dan inilah desainer yang
paling rumit karena harus terbiasa mengedit tiap frame dan visualizer video.
software yang harus dikuasai pun cukup banyak juag mulai dari Windows Movie
Maker, Adobe Premiere, Adobe After Effect, 3Dsmax, 3Dsmaya, Vegas and
Pinneacle studio, Adobe Photoshop dan Macromedia Flash
Photography Editor
Ialah desainer yang mengkhususkan dirinya untuk mengedit sebuah karya fotografi
dan image editing tetapi kebanyakan merangkap sebagai fotografer juga.
software yang dibutuhkan cukup adobe photoshop, neat image (noise reducer),
adobe illustrator, photo effect creator dan photo retoucher . pada umunya bekerja
pada studio foto
Animation Editor
Designer yang bertugas membuat sebuah karya grafis animasi dan move object
baik 2D maupun 3D. dan menggunakan software pengolah animasi dan
frame.software yang biasa digunakan ialah Macromedia Flash, Macromedia
Director,

3Dsmax,

3Dsmaya,

Adobe

After

effect,

Swishmax

dsb

dam bidang pekerjaanya cenderung pada advertising dan visualizator factory


Effect Creator
Adalah desainer pembuat special effect, baik dalam animasi ataupun dalam karya
grafis. yang membuat efek menarik dan khusus special effevt video editing
biasanya juga ada beberapa trik kamera. Mereka cenderung bekerja di advertising
dan pertelevisian. software yang sering digunakan adalah Particle Illussion, Effect

maker, Adobe Photoshop dan 3Dsmax.

Interactivity Designer
Adalah designer yang mementingkan aspek interaktifitas dalam mendesain dan
lebih mementingkan sisis teknologi, misalnya pendesain menu handphone,
tampilan software dan game engineer
Character Designer
Mereka khusus menciptakan karya seni membentuk karakter model ataupun benda
hidup lainya yang digunakan untuk kepentingan permodelan, software yang
digunakan adalah 3dsmax, 3dsmaya dan 3d poser serta character editor
Game Developer Designer
Adalah mereka yang mengkhsusukan diri mereka untuk mendesain tampilan visual
sebuah game seperti background, character, item dsb

Sumber :
http://tutorialdesaingrafis.wordpress.com/2009/12/08/aliran-desain-grafis-1/
http://cm-freelance.blogspot.co.id/2014/11/macam-macam-aliran-desain.html

Você também pode gostar