Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(SYNDROME OF INAPPOPRIATE
ANTIDIURET HORMON)
Pengertian
SIADH adalah ketidakmampuan ginjal mengabsorbsi atau
menyerap air dalam bentuk ADH yang berasal dari
hipofisis posterior. (Barbara K.Timby)
SIADH adalah syndrome yang diakibatkan karena sekresi
ADH yang berlebihan dari lobus posterior dan dari sumber
ektopik yang lain. (Black dan Matassarin Jacob,1993)
SIADH adalah gangguan yang berhubungan dengan
peningkatan jumlah ADH akibat ketidak seimbangan
cairan (Corwin,2001)
SIADH adalah gangguan pada hipofisis posterior akibat
peningkatan pengeluaran ADH sebagai respon terhadap
peningkatan osmolaritas darah dalam tingkat yang lebih
ringan (Corwin,2001)
K_i1
Kesimpulannya..
SIADH atau Syndrome of Inapporiate
antidiuret Hormon
Adalah
gangguan pada hipofisis posterior
yang ditandai dengan peningkatan
pelepasan ADH dan
ketidakmampuan ginjal dalam
mengabsorbsi air dalam bentuk ADH.
K_i1
ANATOMI FISIOLOGI
Terdapat dua kelenjar endokrin yang utama
adalah
hipotalamus
Hipofise
hipotalamus mensekresi beberapa hormon
releasing dan inhibiting. Hormon ini bekerja pada
sel-sel spesifik dalam kelenjar pituitari yang
mengatur mengatur pembentukkan dan sekresi
hormon hipofise
K_i1
K_i1
Lobus anterior
Lobus anterior, merupakan bagian
terbesar dari hipofise kira-kira 2/3
bagian
dari
hipofise.
Lobus
anterior
di
sebut
juga
adenohipofise.
Lobus posterior merupakan 1/3 bagian
hipofise dan terdiri dari jaringan
saraf
sehingga
disebut
juga
neurohipofise.
Struktur
ini
merupakan jaringan saraf.
K_i1
K_i1
Reseptor
vasopresin
yang
memperantai
efek
antidiuretik
peptida dinamai V2
ditemukan dalam nephronum pada sisi
darah sel tubulus dalam pers asenden
tebal tubulus Henle dan tubulus
colligens.
K_i1
Ginjal
Vasopresin mempengatuhi kemampuan tubulus ginjal
dalam mereabsorsi air.
Reseptor untuk vasopresin terutama berada di ansa
Henle pars asenden dan duktus kolektivus, dan
beberapa berada di mesangium (bagian perifer)
glomerolus.
Solut direabsorbsi kuat dari ansa Henle, sementara
dinding duktus kolektivus mempunyai permeabilitas
terhadap air yang bervariasi. Bila tidak ada
vasopresin, duktus kolektivus bersifat impermeabel
terhadap air dan urin yang dihasilkan bersifat hipoosmotik. Bila keadaan ini berlangsung kronik, inilah
yang disebut diabetes insipidus
K_i1
Tekanan darah
Vasopresin terlibat dalam regulasi tekanan
darah melalui efeknya pada volume darah.
Ketika tekanan darah meningkat, maka
reseptor sensitif terhadap tekanan di sinus
karotis, arkus aorta, dan atrium kiri, akan
mengirimkan sinyal aferen ke batang otak
melalui nervus vagus dan glosofaringeus, dan
kemudian pelepasan vasopresin diinhibisi.
Vasopresin sendiri, dalam kisaran konsentrasi
fisiologis aliran darah, tidak akan mengubah
tekanan darah.
K_i1
Kerja Vasopresin
KARDIOVASKULER
Meningkatkan tekanan darah melalui
konstriksi arteriol perifer, namun efek ini
berkurang karena vasopresin mengurangi
aktivitas simpatis. Tipe reseptor V2
Hati...
Vasopresin memiliki efek glikogenolitik di
hati,
dengan
meningkatkan
Ca2+
intraseluler dalam hepatosit. Vasopresin
mengaktivasi
fosforilasi
bergantung
kalsium dari enzim fosforilase yang
mengkatalisasi konversi glikogen menjadi
asam fosfat.
Otak...
Vasopresin dapat terlihat dalam memori
dan perilaku sosial pria.
K_i1
ETIOLOGI
K_i1
K_i1
3. Obat-obatan
Chlorpropamide
Vincristine
Vinblastine
Cyelophosphamide
Carbamazepine
Oxytocin
Anestesia umum
Narkotik
Antidepressan tricyclic
4. Sebab-sebab lain :
Hipotiroidisme
Positive pressure respiration (respirasi tekanan positif)
K_i1
EPIDEMIOLOGI
Hampir dari dua pertiga pasien dengan
SIADH mengalami neoplasma. Keganasan
yang paling sering berhubungan dengan
sindrom ini adalah kanker paru ( sel
gandum ), kanker duodenum dan pankreas,
limfoma, timoma, dan mesotelioma.
PATOFISIOLOGI
Tiga mekanisme patofisiologi yang
bertanggung jawab akan SIADH , yaitu:
Sekresi ADH yang abnormal dari system
hipofisis
ADH atau substansi ADH dihasilkan oleh
sel-sel diluar system supraoptik hipofisis ,
yang disebut sebagai sekresi ektopik
Kerja ADH pada tubulus ginjal bagian
distal mengalami pemacuan
K_i1
MANIFESTASI KLINIS
SIADH biasanya ditemukan menyertai penyakit-penyakit
hipotalamus atau terjadi setelah pemberian obat. Pasien
akan mengalami sindrom hipoosmolar dengan kelebihan
dan gangguan retensi air.
Gejala-gejalanya merupakan akibat adanya hiponatremia
berat dan menyerang sistem saraf pusat sehingga pasien
mudah marah, kekacauan mental, kejang dan koma,
terutama bila natrium dalam serum menurun dibawah
120 mEq/L. osmolalitas serum rendah, dan meningkat di
atas osmolalitas serum. Pada pasien-pasien ini, BUN dan
serum keratin urine lebih tinggi dari 20 mEq/L.
Tanda lain yang menyertai ialah peningkatan berat badan
secara tiba-tiba (tanpa edema) sekitar 5-10%, distensi
vena jugularis dan tachipnea.
K_i1
KOMPLIKASI
1. Hipourikemia
2. Overload tipe hipotonik Lazim
disebut Keracunan Air.
3. Penurunan Osmolaritas (plasma).
4. Hipokalemia..
5. Hipomagnesemia.
K_i1
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Natrium serum menurun <15 M Eq/L.
Natrium urin > 20 M Eq/L menandakan SIADH.
Osmolalitas,umumnya rendah tetapi mungkin
normal atau tinggi.Osmolalitas urin,dapat
turun/biasa < 100 m osmol/L kecuali pada SIADH
dimana kasus ini akan melebihi osmolalitas
serum. Berat jenis urin:meningkat (< 1,020) bila
ada SIADH.
Hematokrit(Ht dan Hb), tergantung pada
keseimbangan cairan,misalnya:kelebihan cairan
melawan dehidrasi.
K_i1
PENATALAKSANAAN MEDIK
Terapi :
Kausal terhadap sebabnya.
Misalnyaberasaldaritumorektopik, makaterapi yang
ditunjukkanadalahuntukmengatasitumortersebut.
Simptomatis :
Restriksi cairan
Jika intoksikasi air diberi infus natrium hipertronis 3-5%
sebanyak 200-300cc
Contoh lain: misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik,
Dextrose 5%+Ringer-Lactate dan Dextrose 5%+NaCl 0,9%.
Mediakmenteus :
Demeclocyclin 4 x 300 mgr per hari
Jika ada dekompensasi kordis furosemid
K_i1
PENATALAKSANAA KEPERAWATAN