Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
A. CASE ABSTRACT
Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi perusahaan terkemuka Home Care
dan Personal serta produk makanan dan Ice Cream di Indonesia. Unilever Indonesia
memiliki banyak produk terbaik di dunia diantaranya seperti Pepsodent, Lux,
Lifebuoy, Dove,Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Wall, Blue
Band, Royco,Bango dan masih banyak lagi.
Unilever Indonesia menawarkan sahamnya ke public pada tahun 1981 dan
telahterdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak 11 Januari 1982. Perseroan peringkat
enam padaakhir tahun 2011 dalam hal kapitalisasi pasar. Perseroan memiliki dua
anak perusahaan: PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), anak perusahaan yang
dimiliki 100% yang telahkonsolidasi dengan PT Technopia Lever, anak perusahaan
yang dimiliki sekitar 51%saham yang bergerak di bidang distribusi, ekspor, dan
impor barang dagangan denganmerek Domestos Nomos. Ada lebih dari 6.000
karyawan yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia.
B. VISION STATEMENT
Dalam misi tersebut belum termuat unsur Technology; Concern for Survival, Growth,
and Profitability; Philosophy; Concern for Public Image; and Concern for Employees.
Meskipun demikian misi tersebut cukup menjawab pertanyaan What is Our
Business?. Misi Unilever memberikan gambaran bahwa Unilever bergerak di bidang
bisnis pemenuhan kebutuhan nutrisi, kebersihan, dan perawatan pribadi sehari-hari.
Proposed
PT. Unilever Indonesia, Tbk. belum memenuhi ke-sembilan unsur misi menurut Fred. R.
David. Berikut adalah rekomendasi misi yang sebaiknya dimiliki PT. Unilever Indonesia,
Tbk.:
Menambah vitalitas dalam kehidupan.
Memenuhi kebutuhan nutrisi, kebersihan dan perawatan pribadi sehari-hari
dengan produk-produk berkualitas tinggi hasil pemrosesan teknologi canggih,
yang membantu para konsumen merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati hidup.
Mengoperasikan perusahaan dengan basis finansial yang baik untuk
mencapai pertumbuhan laba, meningkatkan nilai pemegang saham, serta
menciptakan peluang karier dan penghargaan finansial bagi para karyawan.
Memiliki kepercayaan bahwa dengan semangat melayani, berbagi dan
keinginan memberikan yang terbaik, Unilever dapat memperbaiki kualitas
hidup masyarakat.
Mission Statement
Critical
Success
Factors
Advertising
Product
Quality
Price
Competiveness
Management
Financial
Position
Customer
Loyalty
Global
Expansion
Market Share
Sales
Distribution
Customer
Service
Weight
0,20
0,10
Unilever
Wings Group
P&G
Kao
Rating Weighted- Rating Weighted- Rating Weighted- Rating WeightedScore
Score
Score
Score
4
0,8
3
0,6
3
0,6
3
0,6
3
0,3
3
0,3
3
0,3
3
0,3
0,10
0,3
0,3
0,2
0,2
0,10
0,10
4
3
0,4
0,3
3
3
0,3
0,3
3
1
0,3
0,1
3
1
0,3
0,1
0,10
0,4
0,3
0,3
0,2
0,15
0,6
0,6
0,45
0,45
0,05
0,05
3
4
0,15
0,2
3
4
0,15
0,2
3
3
0,15
0,15
3
3
0,15
0,15
0,05
0,2
0,1
0,15
0,15
1,00
3,65
3,15
2,70
2,60
Opportunities :
Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan
1 pertumbuhan
yang
menggembirakan
bagi
0,03
0,09
0,08
0,32
0,06
0,18
0,05
0,2
0,07
0,28
0,08
0,24
0,05
0,15
0,07
0,21
ekonomi
Indonesia sebesar
Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah
2 pulau-pulau
seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
Papua
Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari
3 predikat
prima indeks kepuasan konsumen
Banyaknya pemain pasar nasional yang
4 belum memiliki
Cara Produksi Kosmetik yang Baik
Luasnya potential market sekitar 250 juta
5 tepatnya
122.527.186
laki-laki
(49,9%)
dan
122.922.553 (50.1%)
Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat
6 akan jenis
produk consumer goods
Rekomendasi investasi pada saham dengan
7 level beta di
bawah 1
Tinggi
dan
stabilnya
tingkat
8 masyarakat atas
produk consumer goods 83%
kesetiaan
Threats :
Adanya kenaikan biaya bahan baku dan
1 bahan kemasan
0,09
0,36
2 uang asing
0,03
0,09
0,03
0,09
0,07
0,28
0,03
0,06
0,02
0,04
0,02
0,02
0,09
0,27
0,05
0,1
0,08
0,32
TOTAL
1,00
infrastruktur
yang
memadai
5 berupa jalan
yang
menyebabkan
tingginya
biaya
pemasaran produk
Adanya penghapusan subsidi BBM bagi
6 industri
Tidak
konsistennya
pasokan
gas
dari
7 Pertamina
Adanya
tren
perubahan
gaya
hidup
8 masyarakat dari
penggundulan
hutan
yang
membahayakan
3,30
2.773.404
2. Net Income x 5
9.733.260
51.128.019
51.502.500
Average Method
28.784.296
Rp2.692.141
Goodwill
Rp81.263
Net Income
Rp1.946.652
Rp6.750
Rp257
7.630
PT. Unilever Indonesia, Tbk - Net Worth Analysis Th. 2012 (jutaan rupiah)
2.368.587
2. Net Income x 5
8.607.975
50.276.668
Average Method
27.902.808
Rp2.368.587
Goodwill
Rp0
Net Income
Rp1.721.595
Rp6.600
Rp226
7.630
Industri
Sales (average)
11,48%
17,93%
Net Income
10,97%
13,90%
Dividends
0,13%
6,47%
12,4
6,17
Gross Margin
50,20%
47,45%
Pre-tax
22,49%
14,00%
15,52%
9,81%
10,59%
34,56%
Pre-tax (average)
11,90%
10,89%
Growth Rates %
Price Ratios
Price Earning Ratio
Profit Margins
8,55%
Financial Condition
Debt/Equity Ratio
0,98
0,4
Current Ratio
1,11
3,65
Quick Ratio
0,76
6,64
Return on Equity
72,31%
29,97%
Return on Assets
36,50%
17,44%
Return on Capital
0,44%
6,41%
Income/Employee
14,11
18,14
Revenue/Employee
90,91
182,57
Inventory Turnover
13,86
6,75
15,47
1,47
Receivable Turnover
31,98
14,56
Investment Returns %
Management Efficiency
Strenghts :
Kinerja keuangan perusahaan yang stabil dan
1 cenderung menaik
0,10
0,40
0,05
0,15
0,08
0,32
0,06
0,24
0,05
0,20
0,32
kenaikan
pangsa
pasar
untuk
2 kategori-kategori penting
seperti Face Care, Savoury dan Ice Cream
Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan
3 para pemasok,
pelanggan dan distributor untuk menghantar
produk-produk dari
pabrik ke tempat-tempat penjualan.
Alokasi pembelanjaan iklan dan promosi yang
4 tinggi yang cenderung
Menaik
Tingginya investasi sebesar Rp677 miliar untuk
5 pembelanjaan modal
0,08
0,05
0,20
0,10
0,40
0,07
0,21
keuangan internal
Weaknesses :
Growth omzet di Industrinya tahun 2013 lebih
1 rendah
0,05
0,05
0,07
0,14
0,04
0,04
0,05
0,10
0,04
0,04
0,07
0,14
7 tertentu
0,04
0,08
TOTAL
1,00
Birokrasi
yang
panjang
karena
kebijakan
3 sentralisasi yang
menyebabkan Unilever Indonesia tidak bisa
begitu saja memutuskan
Sesuatu
Mayoritas produk Unilever memiliki entry barrier
4 yang rendah
Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan
5 keputusan
Struktur
matriks
yang
menjadikan
sulitnya
6 koordinasi kegiatan
antardepartemen, komunikasi yang tidak efektif,
resolusi konflik
antar supporting depertemen dengen lini product
Ketidakjelasan sertifikasi halal untuk produk
3,03
SWOT MATRIX
Strengths
Weaknesses
1.Kinerja keuangan
Jumlah
karyawan
yang
tambun.
3.
Birokrasi
yang
panjang
entry
barrier
yang
rendah.
5. Lambatnya konsolidasi intern
dalam pengambilan keputusan.
6.
Struktur
matriks
yang
Opportunities
1.
S-O Strategies
Stabilitas
ekonomi
kuat
di
wilayah
pulau pulau
3. Tingginya kepuasaan
W-O Strategies
1. Ekspansi
perusahaan
(BSS)
dalam
rangka
dan
Balanced
memicu
pertumbuhan
untuk
kinerja.
perusahaan.
2. Dengan
2. Outsourcing
menunjang
kinerja
kepada
kampanya
slogan,
produk
mengeluarkan
prestasi
nasional
beberapa
objektif.
konsumen
memiliki
yang
cara
belum
produksi
produk
agar
yang baik.
bersaing
Luasnya
potential
penilaian
karyawan
secara
produk
dan
sejenis 3. Inovasi
langsung
5.
serta
3. Meningkatkan
promosi
dan
menjaga supply
6. Tingginya tingkat
chain.
ketergantungan
4. Akuisisi
terhadap brand
yang
7. Rekomendasi investasi
telah
punya image
S-T Strategies
Kenaikan
minyak,
kimia
komoditas lainnya.
harga 1. Strategi
dan
W-T Strategies
agresif
1. Perbaikan
system
dengan
Corporate
Governance
memasarkan
produk
rupiah
harga
terhadap
mata
uang asing.
dengan
yang
lebih
terjangkau
konsumen.
4. Maraknya pemalsuan
dan
penyelundupan
cost
dengan
tetap
Rendahnya
infrastruktur
yanh
produk
pemenuhan produk ke
yang
ramah
subsidi
BBM
bagi
industri.
7.
Tidak
konsistennya
pasokan
gas
dari
Pertamina.
8. Adanya perubahan tren
gaya
hidup
menjadi
Adanyacampaign
unilever
oleh
Greenpeace.
10.Produk
dengan
rendah.
pesaing
harga
seekonomis mungkin
produk
lebih
4. Menggunakan
business
intelligence
untuk
lebih
mengetahui
kekuatan
tinggi
sindrom
6. Adanya penghapusan
alternatif
kualitas
untuk
mengantisipasi
3. Menggunakan
3. Inovasi
5.
menggunakan
lingkungan.
2. Efisiensi
3. Melemahnya daya beli
2. Mengembangkan
konsumsi
SPACE MATRIX
Trilliun ,
naik dari Rp2,175 Trilliun tahun lalu.
Working Capital yang mulai mengalami penurunan dari tahun ke
tahun
EPS yang meningkat dari 226 menjadi 255 per 31 Desember 2013 5
16
INDUSTRY STRENGTH
Kebutuhan dan ketergantungan masyarakat yang tinggi terhadap
produk
consumer goods
Peningkatan penjualan barang konsumsi di Indonesia berperingkat
ketiga,
4
setelah China dan India
Pertumbuhan pasar produk kebutuhan sehari-hari yang cukup
bagus
4,25
ENVIRONMENTAL STABILITY
Stabilitas Ekonomi Makro cukup terjaga yang ditunjukkan dengan
penurunan
-2
suku bunga dan inflasi (meskipun akan terjadi sedikit gejolak ) dan
Isu penggunaan bahan formalin pada beberapa industry termasuk
pada
-4
-3
global)
-9
COMPETITIVE ADVANTAGE
-3
-1
-2
-2
-7
-1,75
KESIMPULAN
FS Average adalah 4,00
IS Average adalah 4,25
ES Average adalah - 3,00
CA Average adalah -1,75
Directional Vector Coordinates : x-axis (CA + IS) : -1,75 + (+4,25) = +2,50 y-axis (ES + FS) :
-3,00 + (+4,00) = +1,00
Koordinat xy {(2,50 ),( 1,00)}
Quadrant II
Quadrant I
Quadrant III
Quadrant IV
Karena perusahaan berada di posisi kuadran I, strategi yang bisa diambil adalah
Market development, Market penetration, Product development, Forward integration,
Backward integration, Horizontal integration, dan Related diversification.
INTERNAL EXTERNAL MATRIX
4.0
Strong
Average
Weak
3.00 - 4.00
2.00 - 2.99
1.00 - 1.99
3.0
2.0
1.0
High
I
II
III
IV
VI
VII
VIII
IX
3.0 - 4.0
3.0
Medium
2.00 - 2.99
2.0
Low
1.00 - 1.99
1.0
Keterangan :
I, II, IV tergolong grow and build
III, V, VII tergolong hold and maintain
VI, VIII, IX tergolong harvest or divest
Dengan
menggunakan
Internal
External
Matrix,
masing-masing
divisi
menunjukkan posisi yang berbeda. Divisi Home and Personal Care berada di
kuadran II yang tergolong grow and build. Strategi intensive seperti market
penetration, market development, product development dan strategi integrative yaitu
backward integration, forward integration, horizontal integration, baik diterapkan
dalam posisi ini. Sedangkan divisi Food and Ice Cream memperlihatkan posisi di
kuadran V yang tergolong hold and maintain. Dengan posisi ini, Unilever dapat
melakukan market penetration dan product development. Kondisi inilah yang
menjadi alasan mengapa divisi Food and Ice Cream lebih banya melakukan akuisisi
atas beberapa produk dibanding divisi Home and Personal Care. Hal ini lebih
didukung kegagalan-kegagalan atas peluncuran beberapa produk inovasi hasil kerja
research and development.
QSPM
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
Inovasi
Akuisisi
Promosi/Ad
Produk
Perusahaa vertising
n
Key Factors
Opportunities :
Stabilitas
ekonomi
yang
relatif
baik
dengan
0,03
0,06
0,12 3
0,09
0,08
0,16
0,24 4
0,32
0,06
0,05
0,1
0,2
0,15
0,07
0,28
0,14 3
0,21
0,08
0,16
0,24 4
0,32
0,05
0,07
0,09
Threats :
Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan
1 kemasan seperti minyak kelapa sawit,
gula kelapa dan bahan berbahan dasar petroleum
0,03
0,03
0,06
0,12 3
0,09
0,07
0,28
0,14 3
0,21
0,03
0,02
0,02
0,09
0,05
0,08
0,24
0,32 2
TOTAL
1,00
0,2
0,4
campaign
against
unilever
oleh
0,16
Strenghts :
1
0,10
Kinerja keuangan perusahaan yang stabil dan
cenderung menaik terlihat dari tetap
meningkatnya pertumbuhan penjualan (13%; 11%
dan 19%), pertumbuhan laba bersih
(14%), marjin laba bersih (15%), marjin laba kotor
(50,2%),arus kas bersih dari aktivitas
operasi (Rp2.250 miliar), pembayaran dividen
(Rp1.640 miliar; Rp215), laba bersih
(Rp1,964 Triliun), Laba bersih per saham (Rp257),
price to earning ratio (23,2 kali),
0,3
Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori2 kategori penting seperti Face Care,
0,05
0,15
0,1
0,2
0,08
0,06
0,18
0,12 4
0,24
0,05
0,1
0,2
0,15
0,08
0,05
0,1
0,2
0,15
0,10
0,2
0,3
0,4
0,07
Weaknesses :
Growth omzet di Industrinya tahun 2013 lebih
1 rendah 1 persen
0,05
0,07
0,21
0,07 2
0,14
0,04
0,05
0,15
0,1
0,2
0,04
Birokrasi
yang
panjang
karena
kebijakan
Struktur
matriks
yang
menjadikan
sulitnya
0,07
7 tertentu
0,04
TOTAL
1,00
sertifikasi
halal
untuk
produk
2,63
3,01
KESIMPULAN
Tahapan strategi seperti formulasi, implementasi dan evaluasi sebenarnya
merupakan bagian yang tidak terpisah atas pencapaian tujuan perusahaan baik
jangka pendek maupun jangka panjang. Long-term dan annual objectives milik PT.
Unilever Indonesia, Tbk. tidak hanya ditujukan untuk menaikkan nilai bagi pemegang
saham, namun lebih jauh lagi bertujuan mencapai beberapa hal seperti mendukung
kebijakan pemerintah, melakukan pembayaran dividen dengan nominal yang
semakin tinggi, pemenuhan kebutuhan masyarakat di berbagai segmen, sampai
menjaga keterikatan loyalitas konsumen.
PT. Unilever Indonesia, Tbk. menunjukkan posisi keuangan yang stabil, positif
dan cenderung menaik tiap tahunnya. Pada tahun 2013, terlihat adanya
pertumbuhan penjualan secara keseluruhan sebesar 13%, pertumbuhan penjualan
masing-masing divisi Home and Personal Care sebesar 11% dan Food and Ice
Cream sebesar 19%. Pertumbuhan laba bersih menunjukkan angka 14%, marjin
laba bersih 15%, marjin laba kotor 50,2%. Arus kas bersih dari aktivitas operasi
Rp2.250 miliar, dengan pembayaran dividen Rp1.640 miliar yaitu Rp215 per lembar
saham. Laba bersih Rp1,964 Triliun, laba bersih per saham Rp257. Kondisi ini
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam rangka melakukan pembayaran
dividen kepada para pemegang sahamnya. Kecenderungan pertumbuhan posisi
keuangan positif juga menjadi faktor yang mengindikasikan optimism peningkatan
kemampuan membayar dividen untuk jangka waktu selanjutnya.
3,33
tertentu pula. Sampai saat ini, strategi-strategi tersebut dinilai cukup berhasil.
Keempat tantangan jangka panjang di atas, berangsur-angsur terlihat
hasilnya. Hasil tersebut diperoleh atas kerja keras semua pihak terkait, baik
manajemen (di setiap lini), pegawai sampai tenaga buruh, pemasok, distributor
semua tingkatan, pemerintah, sampai Unilever Internasional. Semoga perjalanan
selanjutnya yang ditempuh PT. Unilever Indonesia, Tbk. sebagai market leader
industri consumer goods dapat berjalan baik dan sesuai dengan tujuan jangka
panjang yang telah ditetapkan.