Você está na página 1de 11

Analisis Kapasitas dan Kebutuhan Daya Listrik Terpasang pada

Instalasi Pengolahan Air Limbah Proyek Condotel Panbil Residence


PENDAHULUAN
Condotel Panbil Residence adalah bangunan komersil yang bergerak bidang jasa
akomodasi di Batam yang terdiri dari .. room . Gedung Condotel Panbil Residence
terdiri dari 2 Tower, Tower A terdiri 15 lantai, dan Tower B terdiri dari 25 Lantai .
mempunyai bangunan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) atau STP (Sewage
Treatment Plant).
Bangunan IPAL tersebut memiliki Alat Pembatas dan Pengukuran (APP) daya listrik
terpakai dan mempunyai kebutuhan daya listrik terpasang yang berbeda-beda
sesuai kebutuhan dari masing-masing peralatan yang digunakan pada instalasi
pengolahan air limbah. Perlu dianalisis kebutuhan daya listrik terpasang supaya
didapat daya yang efisien.
Untuk mendapatkan daya listrik terpasang yang efisien, perlu di cari dan dihitung
daya maksimal yang akan digunakan.
Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini untuk menghindari adanya
penyimpangan uraian dan bahasan, maka perlu adanya batasan masalah yaitu
analisis Kapasitas dan kebutuhan daya listrik terpasang .
PERMASALAHAN
Sejalan dengan pembangunan Proyek Condotel Panbil Residence, maka perlu
dianalisis kebutuhan daya listrik terpasang supaya didapat keefisienan daya listrik
terpasang.
TUJUAN
Tujuan Kerja Praktek ini adalah : Ingin mengetahui Total Daya listrik terpasang yang
diperlukan di bangunan IPAL Proyek Condotel Panbil Residence
METODE PENYUSUNAN
Berdasarkan pada kerangka teori dan standar perhitungan daya listrik yang ada
maka penelitian ini akan membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan dengan
melakukan beberapa tahapan penelitian. Pada setiap tahapan akan menghasilkan
sesuatu yang digunakan sebagai materi/bahan pada tahapan selanjutnya.
Tahapan pelaksanaan penelitian ini sebagai berikut :
1. Tahapan persiapan.
Pada tahapan ini dilakukan pengumpulan data awal sekaligus proses
pendekatan dengan objek penelitian serta mempersiapkan referensi pendukung
penelitian.
2. Tahapan observasi dan pengumpulan data.
Pada tahapan ini dilakukan observasi ke objek penelitian sekaligus proses
pengumpulan data secara lengkap termasuk melakukan proses pengukuran dan
pengamatan yang semuanya diperlukan untuk analisis dan pembahasan.

3. Tahapan tabulasi dan pengolahan data.


Pada tahapan ini dilakukan tabulasi data yang telah diperoleh dari objek
penelitian sedemikian sehingga lebih mudah untuk dibaca dan dilakukan
pengolahan sesuai dengan alat analisis yang dipersiapkan. Semua proses pada
tahapan ini dibantu dengan program aplikasi komputer.
4. Tahapan pembahasan.
Pada tahapan ini dilakukan pembahasan hasil analisis yang telah dilakukan pada
tahapan sebelumnya. Dari tahapan ini akan dihasilkan suatu simpulan tentang
terbukti atau tidak hipotesis yang diajukan.
Tahapan pelaksanaan penelitian ini dijelaskan pula dengan suatu diagram alir
(flow chart), seperti yang terdapat pada gambar 1.

1. Data dan Sumber Data yang diperlukan


Objek dalam penelitian ini adalah daya terpasang dan kebutuhan daya
maksimal. Data yang diperlukan dalam penelitian ini berupa data
primer objek Bangunan IPAL pada Project Condotel Panbil residence,
merupakan data hasil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan
peneliti pada saat berada di objek penelitian.
2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Tahapan pembahasan hasil analisis. Setelah semua data dilakukan
analisis maka selanjutnya dilakukan pembahasan terhadap hasil
analisis tersebut. Tahapan pemberian rekomendasi. Tahapan ini
merupakan tahapan terakhir dalam penelitian ini. Pada tahapan ini
diberikan suatu rekomendasi yang diperlukan, baik untuk objek
penelitian maupun peneliti berikutnya. Pelaksanaan kegiatan
penelitian dimulai pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2015.

Kegiatan penelitian terdiri dari : Persiapan, Observasi dan Persiapan


Data dan Pembahasan.
TINJAUAN PUSTAKA
1. SUPLAI DAYA LISTRIK
Kebutuhan tenaga listrik pada suatu industri harus disesuaikan dengan keadaan
produktivitas perusahan itu sendiri, yang paling penting adalah kontinuitas dan
keandalan yang tinggi dalam pelayanannya. Mengingat bahwa tenaga listrik
sangat penting dalam proses produksi, maka sumber tenaga listrik ini harus
dijaga dari adanya berbagai macam gangguan.
Tenaga listrik yang digunakan berasal dari:
1. PLN.
2. Generator Set.
2. SISTEM INSTALASI LISTRIK
Sistem instalasi tenaga listrik adalah proses penyaluran daya listrik yang
dibangkitkan dari sumber tenaga listrik ke alat-alat listrik Kemampuan Hantar
Arus (KHA) pengaman dan luas penampang yang diperlukan tergantung pada
beban yang dihubungkan. Untuk menentukan hantar arus pengaman dan luas
penampang penghantar yang diperlukan, pertama-tama harus ditentukan arus
yang dipakai berdasarkan daya beban yang dihubungkan. Rumus yang
digunakan adalah: (P.Van Harten, 1992; 144)

Terdapat 3 jenis daya listrik, Yaitu daya nyata, daya reaktif, dan daya semu.
Daya semu merupakan gabungan dari daya nyata dengan daya reaktif.
Satuan yang digunakan untuk daya nyata adalah Watt, satuan untuk daya reaktif
adalah VAr (Volt-AmpereReactive), dan satuan yang digunakan untuk daya semu
adalah Volt Ampere.

Keterangan :
S = daya semu (VA)
P = daya aktif (Watt)
Q = daya reaktif (VAR)

Perbandingan antara daya aktif dalam satuan Watt atau kilo Watt dengan daya
nyata dalam satuan Volt-Ampere atau kilo VoltAmpere.

Besar kecilnya rugi-rugi yang terjadi selama operasional suatu peralatan dapat
dijadikan alat ukur efisiensi mesin atau peralatan listrik yang bersangkutan.
Efisiensi mesin yang berputar/bergerak berkisar antara 50% hingga 60% karena
terjadi rugi gesek dan angin.
3. RUGI-RUGI DAYA DAN TEGANGAN PADA JARINGAN
Drop tegangan dan rugi Daya pada saluran distribusi tergantung pada luas
penampang, panjang saluran distribusi dan besar tahanan dari penghantarnya.
Persamaan-persamaan yang dipakai dalam menentukan drop tegangan adalah

4. KLASIFIKASI BEBAN
Dalam perhitungan akan kebutuhan daya listrik harus memperhatikan tipe
beban dan sifat beban tersebut. Pada umumnya tipe-tipe beban terbagi menjadi
beberapa bagian
a. Tegangan ekstra rendah : Tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 50 Volt
arus bolakbalik atau 120 Volt arus searah.
b. Tegangan rendah (TR) : Tegangan dengan nilai setinggi-tingginya 1000 Volt
arus bolak-balik atau 1500 Volt arus searah.
c. Tegangan diatas 1000 Volt arus bolakbalik yang mencakup :
1. Tegangan menengah (TM), yaitu tegangan lebih dari 1 kV sampai dengan
35 kV arus bolak-balik digunakan khususnya dalam system distribusi.
2. Tegangan Tinggi (TT), yaitu tegangan lebih dari 35 kV arus bolak-balik.

5. PERKIRAAN BEBAN
Energi listrik yang dibangkitkan (dihasilkan) tidak dapat disimpan, melainkan
langsung habis digunakan. Oleh karena itu, daya yang dibangkitkan harus selalu
sama dengan daya yang digunakan. Apabila pembangkitan daya tidak
mencukupi kebutuhan, maka hal ini akan ditandai oleh turunnya frekuensi dalam
sistem. Karena kebutuhan daya oleh konsumen terus berubah sepanjang waktu
Pengaturan pembangkitan tenaga listrik yang berubah-ubah untuk mengikuti
perubahan kebutuhan daya dari konsumen memerlukan perencanaan operasi
pembangkitan yang cukup rumit dan menyangkut biaya bahan bakar yang tidak
kecil, diperlukan perkiraan beban atau perkiraan kebutuhan daya konsumen
sebagai dasar perencanaan operasi. Sumber : (Ir. Djiteng Marsudi; 2005, 152)
6. KARAKTERISTIK BEBAN
Agar supaya penggunaan karakteristik beban tersebut dapat efisien,
diperoyeksikan dalam perencanaan selanjutnya. Agar supaya penggunaan
karakteristik beban tersebut dapat efisien, harus memahami pengertian dan
pemakaian praktis dari karakteristik beban tersebut. (Hasan Basri, 1997:6)

A. Faktor Kebutuhan (Demand Factor)


Faktor kebutuhan adalah perbandingan antara kebutuhan maksimum (beban
puncak) terhadap total daya tersambung. Jumlah daya tersambung adalah
jumlah dari daya tersebut dari seluruh beban dari setiap konsumen. (Hasan
Basri, 1997:12)

Pada Tabel 1. terlihat standar faktor kebutuhan untuk penentuan daya


terpasang.

B. FAKTOR BEBAN (Load faktor)


Faktor beban adalah perbandingan antara beban rata-rata dan beban puncak
dalam periode tertentu. Beban rata-rata dan beban puncak dapat dinyatakan
dalam kilowatt, kilovolt-amper, amper, dan sebagainya tetapi satuan kedianya
harus sama.
Faktor beban dapat dihitung untuk periode tertentu biasanya periode harian,
bulanan, tahunan. (Ir. Hasan Basri; 1997,12)

C. FAKTOR KAPASITAS

Sedangkan untuk mengetahui beban rata-rata dalam suatu kelompok beban listrik
dapat ditentukan berdasarkan definisi sebagai berikut :

D. FAKTOR DIVERSITAS
Faktor diversitas adalah perbandingan antara jumlah beban puncak dari
masingmasing pelanggan dengan beban puncak dari kelompok pelanggan tersebut,
factor difersitas dapat ditulis : (Hasan Basri, 1997: 15)

E. FAKTOR KEBERSAMAAN
Faktor kebersamaan (waktu) dalam perbandingan beban puncak (kebutuhan
maksimum) dari suatu kelompok pelanggan (beban) dan beban puncak dari
masingmasing pelanggan dari kelompok tersebut. Jadi faktor kebersamaan Fc
adalah: (Ir. Hasan Basri; 1997,16)

Subtitusikan persamaan (2.19) ke dalam persamaan (2.16), maka faktor


diversitas dapat juga dinyatakan sebagai (Ir. Hasan Basri; 1997,16):
Fd= =1
................................(2.22)
Dimana :
TDTi = jumlah daya tersambung dari suatu kelompok atau beban i,
Fddi = kebutuhan dari suatu kelompok atau beban I Dk = kebutuhan
maksimum (puncak) tiap kelompok beban.
Segi Tiga Daya
Persamaan (2.20) menunjukan daya semu dengan daya aktif dan daya
reaktif. Hubungan ini dilihat pada gambar 2.2 Dari gambar 2.12 jelas bahwa :
S = 2 2 QP ....(2.30) Atau
P = S cos ; Q = S sin
dan tan =

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Kebutuhan Daya Listrik Apabila daya terpasang dari tiap-tiap peralatan
terpasang dijumlahkan maka akan didapat Kebutuhan Daya Terpasang sebesar
. KVA, dengan Faktor kebutuhan (Fdm) sebesar 0,6 (lihat tabel 1.) sehingga
Total Daya Maksimum dapat dihitung dengan rumus :
Total daya maksimum = Kebutuhan daya terpasang
= .. KVA x 0,6
= . KVA
Sehingga dengan didapatnya daya maksimum sebesar . KVA

ANALISA KEBUTUHAN DAYA LISTRIK

Untuk menghitung dan menganalisa kapasitas dari suatu peralatan listrik, terlebih
dahulu harus mengetahui perkiraan keadaan beban yang ada di IPAL Condotel
Panbil Residence.
Keadaan beban listrik di gedung Hotel Santika Bogor antara lain :
Beban terpasang Adapun beban yang terpasang secara keseluruhan yang ada
IPAL Condotel Panbil Residence sebesar Watt.
Beban Maksimum Hasil perhitungan berdasarkan pers 2.21 yaitu rumus untuk
mencari beberapa besar kebutuhan daya maksimum (Dk) pada beban yang
terpasang di gedung Hotel Santika bogor maka didapat hasil total kebutuhan
daya maksimum dan sebesar Watt
Beban Rata-Rata Beban rata-rata yang akan dihitung ini berdasarkan
standarisasi dari factor karakteristik beban yang dapat dilihat pada table 2.4
halaman 33, pada factor beban komersial diasumsikan sebesar 30 % = 0,3
Maka dapat dihitung beban rata-rata dari beban kebutuhan daya maksimum dari
panel PDTR (panel Distribusi tegangan Rendah), yaitu :
Beban Rata-Rata = Faktor Beban x Total Daya Maksimum
= 0,3 x .. Watt
= Watt
ANALISA BEBAN TERPASANG
Dalam perhitungan dan analisa ini diasumsikan faktor daya (cos ) rata-rata
sebesar 0,95 lagging. Pemakaian faktor daya ini dimaksudkan untuk
memperkirakan kebutuhan daya semu cukup besar, maka cos = 0,95 lagging.
Kapasitas daya terpasang dari transformator dan generator masingmasing sebesar
1000 kVA. Untuk mengetahui seberapa besar beban terpasang dapat menggunakan
persamaan 2.19, yaitu :
Beban Terpasang = ..kW =kVA
0,95
Beban Maksimum = . = . kVA
,
Beban Rata-Rata = = kVA
,
Dari hasil perhitungan diatas maka dapat dicari faktor kebutuhan untuk panel STP
pada proyek Condotel Panbil Residence
Faktor Kebutuhan =

/ .
= 0,81
Faktor Kapasitas = .. / . = 0,23 = 23 %
PERHITUNGAN KAPASITAS PENGAMAN
Penggunaan pengaman (MCB/MCCB) pada suatu instalasi listrik sangat diperlukan,
mengingat keselamatan juga keamanan pengguna listrik. Besarnya nilai pengaman
yang digunakan tergantung pada besar arus yang mengalir.
Tabel 4.1 Kapasitas Pengaman (MCB/MCCB) Pada Panel STP Proyek Condotel Panbil
Residencer
PANEL
BEBAN
ARUS BEBAN
MCB/ MCCB
(A)
(A)

STP
Sumber : Hasil Perhitungan

PERHITUNGAN JENIS KABEL PENGHANTAR


Pemakaian penghantar dalam suatu instalasi listrik sangatlah diperlukan. Untuk
menentukan besarnya nilai penghantar dapat dilihat dari besarnya arus yang
mengalir pada penghantar dan jenis pengaman yang digunakan.
Tabel 4.2 Ukuran Jenis Penampang (kabel) pada Panel STP Proyek Condotel panbil
residence
PANEL
BEBAN
JENIS KABEL
PENGHANTAR (mm2)
.STP
Scum Pum
NYY 4 X 4 mm2

Sumber : Hasil Perhitungan

ANALISA TURUN TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA LISTRIK


Dalam analisa turun tegangan (Drop Voltage) dan rugi-rugi daya yang dihitung
hanya sebatas penghantar-penghantar yang terjauh diatas 100 m, yaitu dari panel
utama sampai dengan Panel operasiaonal dengan asumsi arus seimbang untuk
setiap fasanya.
Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Besar Turun Tegangan dan Rugi-Rugi Daya Listrik
berdasarkan panjang saluran diatas 100 m dan diameter penampang
PANEL
BEBAN
Drop Voltage V (%) Rugi-Rugi Daya P
(%)
.STP

Scum Pum
Ras Pump
Equalising Pump

0.47%

0.28%

Blower
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Apabila daya listrik pada tiap-tiap peralatan yang ada di bangunan IPAL
Proyek Condotel Panbil residence dijumlahkan maka kebutuhan daya listrik
maksimum adalah sebesar.. KVA.
Daya terpakai (KW) pada bangunan IPAL adalah .. kW.
2. Saran

IPAL Proyek Condotel Panbil residence perlu dilengkapi Alat Pengukuran (KWh
dan KVA) dan Pambatas Arus sehingga sumber daya listrik tersentral, mudah
dalam pengawasan, pemeliharaan dan efektif serta efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Harten P, Van., Setiawan. E. 1991. Instalasi Listrik Arus Kuat 2. Bina Cipta,
Bandung
Isaac, T., Lebot, B., George, C., Alexander, S. 1998. Compact Commercial sector
demand side management impact assessment. Lawrence Berkeley Laboratory.
Linsley, Trevon. 2004, Instalasi Listrik Tingkat Lanjut. Erlangga. Jakarta
SNI 04-0225-2000. 2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
Yayasan PUIL. Jakarta.
AS. Pabla, Sistem Distribusi Daya Listrik, Erlangga, Jakarta, 1994.
Hasan Basri, Sistem Distribusi Daya Listrik, Bandung, 1997.
Jiteng Marsudi, PembangkitEnergi listrik, penerbit Erlangga, Jakarta, 2005.

Você também pode gostar