Você está na página 1de 3

TEORI ETIKA DAN PARADIGMA HAKIKAT MANUSIA

1. Tampaknya sampai saat ini telah muncul beragam paham atau teori etika, dimana masingmasing teori mempunyai pendukung dan penentang yang cukup berpengaruh.
2. Munculnya beragam teori etika karena adanya perbedaan paradigma, pola pikir atau
pemahaman tentang hakikat hidup sebagai manusia.
3. Hampir semua teori etika yang ada didasarkan atas paradigma tidak utuh tentang hakikat
manusia.
4. Semua teori yang seolah-olah saling bertentangan tersebut sebenarnya tidaklah
bertentangan.
5. Teori-teori yang tampak bagikan potongan-potongan terpisah ini dapat dipadukan
menjadi satu teori tunggal berdasarkan paradigm hakikat manusia secara utuh.
6. Inti dari etika manusia utuh adalah keseimbangan pada:

Kepentingan pribadi, kepentingan masyarakat dan kepentingan Tuhan.

Keseimbangan moral materi (PQ dan IQ), modal sosial (EQ) dan modal spiritual (SQ).

Kebahagiaan lahir (duniawi), kesejahteraan masyarakat dan kebahgiaan batin surgawi.

Keseimbangan antara hak (individu) dengan kewajiban kepada masyarakat dan Tuhan.
Tabel 3.1 Teori Etika dan Hubungannya dengan Paradigma Hakikat Manusia dan Kecerdasan

Paradigma
No

2
3

Teori

Egoisme

Utilitarianisme
Deontologi-Kant

Penataran Teori

Kriteria Etis

Tujuan dari

Memenuhi

tindakan

kepentingan pribadi

Tujuan dari
tindakan
Tindakan itu sendiri

Memberi
manfaat/kegunaan
bagi banyak orang
Kewajiban mutlak

Tujuan Hidup
Kenikmatan
duniawi secara
individu

Hakikat Manusia
dan Kecerdasan
Hakikat tidak utuh
(PQ, IQ)

Kesejahteraan

Hakikat tidak utuh

duniawi masyarakat

(PQ, IQ, EQ)

Demi kewajiban itu

Hakikat tidak utuh

Teori Hak

Teori Keutamaan

Teori Teonom

Tingkat kepatuhan
terhadap HAM

Disposisi Karakter

setiap orang
Aturan tentang Hak
Asasi Manusia
(HAM)

sendiri

(IQ, EQ)

Demi martabat

Hakikat tidak utuh

kemanusiaan

(IQ)

Kebahagiaan

Karakter positif-

duniawi dan mental

negatif individu
Karakter mulia dan

(psikologis)
Kebahagiaan rohani

Disposisi karakter

mematuhi kitab suci

(surgawi, akhirat,

dan tingkat

agama masing-

maksa, nirmala),

keimanan

masing individu dan

mental, dan

masyarakat

duniawi

Hakikat tidak utuh


(IQ, EQ)

Hakikat utuh (PQ,


IQ, EQ, SQ)

Cara lain untuk melihat hubungan berbagai teori etika yang ada dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Hubungan antar Berbagai Teori Etika

No
1
2
3
4
5
6
7
8

Teori/Dimensi
Tingkat kesadaran
Teori Tindakan
Teori Hak dan Kewajiban
Teori Keutamaan
Tujuan/Nilai
Pemangku Kepentingan
Kebutuhan Maslow
Tingkat Perkembangan

9
10

Kohlberg
Kecerdasan Covey
Etika Nafis

Hewani
Egoisme
Hak
Manusia Hina
Duniawi
Individu
Fisik

Hubungan Teori
Manusiawi
Utilitarianisme

Masyarakat
Sosial

Hukuman
PQ
Psiko Etika

Transendental
Teonom
Kewajiban
Manusia Utama
Surgawi
Tuhan
Aktualisasi diri
Prinsip

IQ, EQ
Sosio Etika

SQ
Teo Etika

Gambar 3.1 Model Pengembangan Teori Etika

Acuan Teori
Paradigma
Moral/Etika
Hakikat
Manusia

Acuan
Nilai/Tujua
n Hidup

Tindaka
n

Realisasi Nilai
Hidup

Karakte
r

Kebiasa
an

TANTANGAN KE DEPAN ETIKA SEBAGAI ILMU


Ilmu etika ke depan hendaknya didasarkan atas paradigma manusia utuh, yaitu suatu pola pikir
yang mengutamakan integrasi dan keseimbangan pada :
1. Pertumbuhan PQ, IQ, EQ dan SQ.
2. Kepentingan individu, kepentingan masyarakat dan kepentingan Tuhan.
3. Keseimbangan tujuan lahiriah (duniawi) dengan tujuan rohaniah (spiritual).
Hakikat utuh manusia adalah keseimbangan yang bisa diringkas sebagai berikut:
1. Keseimbangan antara hak (teori hak) dan kewajiban (teori deontologi).
2. Keseimbangan tujuan duniawi (teori teologi) dan rohani (teori teonom).
3. Kesiembangan antara kepentingan individu (teori egoisme) dan kepentingan masyarakat
(teori utilitarianisme).
4. Gabungan ketiga butir di atas akan menentukan karakter seseorang (teori keutamaan).
5. Hidup adalah suatu proses evolusi kesadaran.

Você também pode gostar