Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kalau kita mau merenungkan betapa banyak pahala-pahala Allah yang tersedia setiap
harinya untuk kita raih, tapi justru sering kita remehkan dan abaikan. Dari semenjak kita
terjaga dari tidur hingga sampai tidur kembali, semuanya terdapat pahala yang
terhampar tak terhitung banyaknya serta keuntungan yang nyata di dunia dan akhirat.
Tentunya dengan catatan, kalau semuanya kita jalani sesuai dengan ketentuan yang
telah digariskan syariat.
Contoh yang sangat sederhana sekali dari pahala-pahala yang terabaikan setiap
harinya adalah tradisi dan ibadah menebarkan salam Assalamualaikum yang saat ini
hampir hilang karena sering ditinggalkan oleh sebagian umat islam.
Tidak sedikit di antara kita umat islam yang merasa minder dan malu kalau harus
menyapa dengan mengucapkan salamAssalamualaikum ketika bertemu saudaranya,
dan lebih bangga kalau dapat menyapa dengan sapaan ala barat atau sapaan yang
lainnya, seperti: hello; hai; selamat pagi; selamat siang; selamat sore; selamat malam;
dan lain sebagainya. Juga ketika mendatangi rumah sanak-saudara atau bertamu ke
salah satu rumah teman, terasa berat rasanya kalau memulainya dengan mengucapkan
salam dan anehnya seakan lebih afdhol atau lebih sreg kalau dengan ucapan
selainnya, seperti: permisi, kulo nuwun, punten atau hanya sekedar mengetuk pintu
rumah atau lebih parah dari itu masuk slonong boy, tanpa permisi dan basa basi.
Sungguh menyedihkan dan menyelisihi ajaran Islam yang agung itu sendiri.
Allah subhanahu wa Taaalaa berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.Yang
demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. (QS. an-Nur: 27)
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
. .
Hak seorang muslim atas saudaranya yang muslim ada enam: apabila kamu bertermu
dengannya, maka ucapkanlah salam kepadanya (HR. Muslim 2162)
Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan
itu dengan lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah
memperhitungkan segala sesuatu. (QS. an-Nisa: 86)
Perlu kita sadari bersama bahwa mengucapkan salam Assalamualaikum dalam Islam
bukan hanya sekedar sapaan belaka, tetapi lebih mulia dari itu. Ia merupakan bagian
dari ibadah kepada Allah subhanahu wataala, yang jelas punya nilai dan pahala yang
besar di sisi-Nya. Karena ucapan salam itu adalah doa. Sedangkan doa itu sendiri
merupakan inti ibadah dan diberikan pahala bagi siapa yang mengucapkannya.
Salam juga merupakan amalan dan tradisi (sunnah) para Rasul-rasul Allah dan para
malaikat-Nya. Sebagaimana Allah subhanahu wataala berfirman tentang kisah para
malaikat yang datang bertamu kepada Nabi Ibrahim alaihissalam:
)(
Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tamu Ibrahim (malaikat-malaikat)
yang dimuliakan. (Ingatlah) ketika mereka masuk ke tempatnya lalu
mengucapkan:Salaman, Ibrahim menjawab:salamun (kamu) adalah orang-orang
yang tidak dikenal. (QS. adz-Dzariyat: 24-25)
Shahabat Abu Hurairah radhiyallahuanhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahualaihi
wasallam telah bersabda,
: . :
( )
Tatkala Allah menciptakan Adam alaihissalam, Dia berfirman, Pergilah dan
ucapkanlah salam kepada para Malaikat yang sedang duduk, lalu perhatikanlah apa
yang mereka akan jawab, sesungguhnya jawaban (para malaikat itu) adalah salam
(penghormatan)mu dan anak keturunanmu. Maka Adam alaihissalam berkata,
Assalamualaikum, lalu mereka (para malaikat) menjawab, Assalamualaika wa
Rahmatullah. Mereka menambahkan: Warahmatullah. (HR Bukhari 6227 dan Muslim
2841).
Salam juga merupakan ajaran dan amalan Rasulullah shallallahualaihi wasallam dan
para shahabat ridwanullahualaihim.
( )
Dari Abdullah bin Amru bin alAsh radhiyallahuanhuma bahwa seorang lelaki bertanya
kepada Rasulullah shallallahualaihi wasallam, ajaran Islam yang manakah yang paling
baik? Beliau menjawab, Kamu memberi makan (orang yang membutuhkannya), dan
kamu mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu
kenal. (HR Bukhari 4684 dan Muslim 993).
Berikut ini, kita cantumkan beberapa adab salam. Mudah-mudahan bisa menambah
pengetahuan kita yang selanjutnya menjadi landasan kita dalam beramal.
Disunatkan memberikan salam di waktu masuk ke suatu majlis dan ketika akan
meninggalkannya. Karena hadits menyebutkan:
( )
Apabila salah seorang kamu sampai di suatu majlis hendaklah memberikan salam.
Dan apabila hendak keluar, hendaklah memberikan salam, dan tidaklah yang pertama
lebih berhak daripada yang kedua. (HR. Abu Daud dan disahihkan oleh Al-Albani).
Disunnatkan memberi salam di saat masuk ke suatu rumah sekalipun rumah itu
kosong, karena Allah telah berfirman yang artinya:
Dan apabila kamu akan masuk ke suatu rumah, maka ucapkanlah salam atas diri
kalian (QS. An-Nur(24): 61)
Dan karena ucapan Ibnu Umar Radhiallaahu anhuma :
) :
(
Apabila seseorang akan masuk ke suatu rumah yang tidak berpenghuni, maka
hendaklah ia mengucapkan : Assalamu `alaina wa `ala `ibadillahis shalihin (HR.
Disunnatkan memberi salam kepada orang yang kamu kenal ataupun yang tidak
kamu kenal. Di dalam hadits Abdullah bin Umar Radhiallaahu anhu disebutkan
bahwasanya ada seseorang yang bertanya kepada Nabi Shallallaahu alaihi wa
sallam :
) :
Islam yang manakah yang paling baik? Jawab Nabi: Engkau memberikan makanan
dan memberi salam kepada orang yang telah kamu kenal dan yang belum kamu kenal.
(Muttafaqalaih).
Disunnatkan menjawab salam orang yang menyampaikan salam lewat orang lain
dan kepada yang dititipinya.
) : :
(
Pada suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallaahu alaihi wa
sallam lalu berkata: Sesungguhnya ayahku menyampaikan salam untukmu. Maka Nabi
menjawab : `alaika wa `ala abikas salam ( HR . Abu dawud dan dihasankan Al Albani )
Dilarang memberi salam dengan isyarat kecuali ada uzur, seperti karena sedang
shalat atau bisu atau karena orang yang akan diberi salam itu jauh jaraknya. Di dalam
hadits Jabir bin Abdillah Radhiallaahu anhu diriwayatkan bahwasanya Rasulullah
Shallallaahu alaihi wa sallam bersabda:
( )
Janganlah kalian memberi salam seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani, karena
sesungguhnya pemberian salam mereka memakai isyarat dengan tangan. (HR. AlBaihaqi dan dinilai hasan oleh Al-Albani).
Dianjurkan tidak menarik (melepas) tangan kita terlebih dahulu di saat berjabat
tangan sebelum orang yang diajak berjabat tangan itu melepasnya. Hadits yang
bersumber dari Anas Radhiallaahu anhu menyebutkan:
)
(
Nabi Shallallaahu alaihi wa sallam apabila ia diterima oleh seseorang lalu berjabat
tangan, maka Nabi tidak melepas tangannya sebelum orang itu yang melepasnya.
(HR. At-Tirmidzi dan dishahihkan oleh Al-Albani).