Você está na página 1de 232

ALAT BANTUAN PERNAFASAN VENTILATOR

Ventilator
Mekanik
suatu alat yang mampu membantu (sebagian) atau mengambil alih (seluruh) fungsi
pertukaran
gas
paru
untuk
mempertahankan
hidup.
Sejarah
Sebelum 1900: Penggunaaan respirator u/ tujuan penelitian.

Ventilator

1900 CPAP ditemukan u/ operasi bedah thoraks untuk mencegah pneumothorax

1930 Poliomyelitis menyebabkan EMERSON mengembangkan apa yg disebut paruparu besi - Iron Lung

1940 Penemuan Intermitten Positive Pressure Breath (IPPB) untuk lung inflation
therapy dan short term ventilation

1950 Epidemi Polio di Denmark mencetuskan dimulainya produksi lebih dari 20


ventilator oleh perusahaan u/ memenuhi kebutuhan pasar.

Ventilator
~
ventilasi
Ventilasi
=
keluar
masuknya
udara
dari
atmosfer
ke
alveolus
Ventilator = menghantarkan (delivery) udara/gas TEKANAN POSITIF ke dalam paru
Ventilasi
semenit
=
TV
x
RR
(frekuensi
nafas)
TV
=
5-7
cc/kgBB
RR
=
10
12
kali/menit
Compliance
=
Pengukuran
dari
elastisitas
paru
dan
dinding
dada
Nilai compliance mengekspresikan adanya perubahan volume akibat perubahan dari
tekanan
(pressure)
TUJUAN

KLINIS

INDIKASI

GAGAL
NAFAS
HIPOKSEMIK:
Reverse hypoxemia dgn pemberian PEEP dan konsentrasi O2 tinggi (ARDS,edema paru
atau
pneumonia
akut)
GAGAL
Reverse acute respiratory acidosis

NAFAS

VENTILASI:

Koma : trauma kepala, encefalitis, overdosis, CPR

Trauma med spinalis, polio, motor neuron disease

Polineuropati, miastenia gravis

Anesthesia (relaksan u/operasi, tetanus, epilepsi)

STABILISASI
Flail

DINDING

MENCEGAH
Kriteria

ATAU

MENGOBATI

untuk

bantuan

PARAMETER
INDIKASI
Mekanik
(RR)
TV
(cc/kg)
Oksigenasi
(PaO2mmHg)
<
P(A-aDO2)
mmHg
>
Ventilasi
(PaCO2-mmHg)
TUJUAN
MEMPERBAIKI
MEMPERBAIKI
MEMBERIKAN

DADA:
chest

OKSIGENASI
PUMP

ATELEKTASIS

ventilasi

VENTILASI
>
<
60
dg
350
>

mekanik

NORMAL
RANGE
35x/m
10-20x/m
5
5-7
FiO2
0,6
75-100
(air)
25-65(FiO2
1.0)
60
35-45

VENTILASI
ALVEOLAR
SUPPORT

(FiO2,
ME

FISIOLOGIS
ALVEOLAR
FRC,V'A)
WOB)

Consensus conference on mechanical ventilation, Int Care Med 1994, 20:64-79


Jenis
pembagian
Time
Pressure
Volume
Ekspirasi
Mode
Control

Jenis
cara

berdasarkan
Cycle
Cycle

sering
:

u/
paling
bersifat

penghentian
pediatrik
banyak

Ventilator
inspirasi
:
Cycle
dan
neonatus
di
ICU
pasif
Ventilator
Ventilation

Assisted
(S)IMV
CPAP
Komponen
FiO2
Volume
Frekuensi
I
:
PEEP
:

:
:

(Sinchronized)
Continous

Pemantauan
Kabel
Tekanan
Humidifier
Perawatan
Sirkuit
Setting
Parameter
Frekuensi
Volume
Minute
Peak
Fraksi
I
PEEP

Setting

Mandatory
Airway

fraksi

Tidal
:
5
Napas
:
10

E
Ratio
(Rasio
Inspirasi
Positive
End
Exspiracy
Pressure,
(3

Pemantauan
Faktor
Pemasangan
Pemantauan
Pemantauan
Kabel
Tekanan
Humidifier
Perawatan
Sirkuit

Control
Intermitent
Positive

7
12
:

dan

dan

sumber
baik
:

sumber
baik

tenaga

gas
dan

terisi

kebocoran,
Faktor

tenaga

gas
dan

terisi

kebocoran,

airway
:

Ventilator
oksigen
cc/kgBB
x/mnt
Ekspirasi)
cmH2O)
Perawatan
Mekanik
Ventilator
Pasien

Perawatan
Faktor

Ventilation
Ventilator
Pressure

Mekanik
(PLN)
sentral
air
ET
tertekuk
Mekanik
(PLN)
sentral
air
ET
tertekuk
Ventilator
:
napas
tidal
volume
pressure
oksigen
rasio

Suhu
Sistem

humidifier
Alarm

Komplikasi
Kardiovaskuler
Pulmonal
Gangguan
Infeksi
Komplikasi

Ventilasi
penurunan
cardiac
keseimbangan
akibat

Komplikasi
Barotrauma
Atelektasis
Kerusakan
Oksigen
Gangguan
Hypercapnia
Hypocapnia
Pemantauan
Pemeriksaan
Alih
X
Saturasi
BGA
Suction
Komplikasi
Perawatan
Prinsip
Mencukupi
Memperbaiki
Mencegah
Masalah
Tidak
Tidak
Gangguan

output,

Mekanik
disritmia.
cairan

efek

pemasangan.
Pulmonal

trakea
toxicity
(penyapihan)

weaning

Pasien
fisik
baring
thoraks
oksigen
Analyze
berkala

foto
:

Blood

pasien

Gas

dengan

ventilator

kebutuhan
pengeluaran

efektifnya
efektifnya

oksigen
CO2
penyulit

pola
bersihan
pertukaran

jalan

Keperawatan
nafas
nafas
gas

Pola
Tx
Cek
Monitor
:
Mempertahankan
Menghindari
Monitor
Inefektif
Tx
Suction
Atur
Fisioterapi
masalah
Gangguan
Resiko
Resiko
Resiko
masalah
Cemas
Gangguan komunikasi

nafas
tekanan
ET,
Sat

inefektif
cuff
Ventilasi,

O2,

penumpukan

air

di

weaning
bersihan

Klinis

jalan

ET
px.
PEEP
sirkuit
pasien
nafas
berkala
posisi
dada

keperawatan
pemenuhan
kelebihan
injury
infeksi
keperawatan
dan

kebutuhan
(perdarahan

(lanjutan)
nutrisi
cairan
GI)
pulmonari
(lanjutan)
takut

DAFTAR PUSTAKA http://bedah46.blogspot.co.id/2009/03/alat-bantuan-pernafasanventilator.html

Home Taman Kesehatan Tujuan Dan Indikasi Pemasangan Ventilator


TAMAN KESEHATAN

Tujuan Dan Indikasi Pemasangan Ventilator


Ventilasi Mekanik Ventilator adalah merupakan suatu alat bantu mekanik yang
berfungsi bermanfaat dan bertujuan untuk memberikan bantuan nafas pasien
dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan
nafas buatan dan juga merupakan mesin bantu nafas yang digunakan untuk
membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan
oksigenasi.
Ventilator adalah peralatan elektrik dan memerlukan sumber listrik. Beberapa
ventilator, menyediakan back up batere, namun batere tidak didesain untuk
pemakaian jangka lama. Ventilator adalah suatu metode penunjang/bantuan
hidup (life - support). Maksudnya adalah jika ventilator berhenti bekerja maka
pasien akan meninggal. Oleh sebab itu harus tersedia manual resusitasi seperti
ambu bag di samping tempat tidur pasien yang memakai ventilator, karena jika
ventilator berhenti bekerja dapat langsung dilakukan manual ventilasi.

Tujuan Indikasi Pemasangan Ventilator


Ada beberapa hal yang menjadikan tujuan dan manfaat penggunaan ventilasi
mekanik ini dan juga beberapa kriteria pasien yang perlu untuk segera dipasang
ventilator.
Tujuan
Ventilator antara
lain
adalah
sebagai
berikut
:

Mengurangi kerja pernapasan.

Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien.

Pemberian MV yang akurat.

Mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi.

Menjamin hantaran O2 ke jaringan adekuat.

Dan

berikut

adalah kriteria

indikasi

pemasangan

ventilasi

mekanik

1.
Pasien Dengan Gagal Nafas. Pasien dengan distres pernafasan gagal
nafas, henti nafas (apnu) maupun hipoksemia yang tidak teratasi dengan
pemberian oksigen merupakan indikasi ventilasi mekanik. Idealnya pasien telah
mendapat intubasi dan pemasangan ventilasi mekanik sebelum terjadi gagal
nafas yang sebenarnya. Distres pernafasan disebabkan ketidakadekuatan
ventilasi dan atau oksigenasi. Prosesnya dapat berupa kerusakan paru (seperti
pada pneumonia) maupun karena kelemahan otot pernafasan dada (kegagalan
memompa udara karena distrofi otot).
2.
Insufisiensi jantung. Tidak semua pasien dengan ventilasi mekanik
memiliki kelainan pernafasan primer. Pada pasien dengan syok kardiogenik dan
CHF, peningkatan kebutuhan aliran darah pada sistem pernafasan (sebagai
akibat peningkatan kerja nafas dan konsumsi oksigen) dapat mengakibatkan
jantung kolaps. Pemberian ventilasi mekanik untuk mengurangi beban kerja
sistem pernafasan sehingga beban kerja jantung juga berkurang.
3.
Disfungsi neurologis. Pasien dengan GCS 8 atau kurang yang beresiko
mengalami apnoe berulang juga mendapatkan ventilasi mekanik. Selain itu
ventilasi mekanik juga berfungsi untuk menjaga jalan nafas pasien serta
memungkinkan pemberian hiperventilasi pada klien dengan peningkatan
tekanan intra cranial.
4.
Tindakan operasi. Tindakan operasi yang membutuhkan penggunaan
anestesi dan sedative sangat terbantu dengan keberadaan alat ini. Resiko
terjadinya gagal napas selama operasi akibat pengaruh obat sedative sudah
bisa tertangani dengan keberadaan ventilasi mekanik.
Kriteria
Pemasangan
Ventilasi
Mekanik
Menurut Pontopidan (2003), seseorang perlu mendapat bantuan ventilasi
mekanik
(ventilator)
bila
:

Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit.

Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70 mmHg.

PaCO2 lebih dari 60 mmHg

AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari 350 mmHg.

Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB.

Mode Jenis Ventilasi Mekanik


href="http://askep-net.blogspot.com/2012/04/macam-dan-mode-ventilasimekanik.html" target="_blank">Klasifikasi Ventilasi mekanik berdasarkan cara
alat tersebut mendukung ventilasi, dua kategori umum adalah ventilator
tekanan negatif dan tekanan positif. Berdasarkan mekanisme kerjanya ventilator
mekanik tekanan positif dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu :
Volume
Cycled
Ventilator.
Volume cycled merupakan jenis ventilator yang paling sering digunakan di
ruangan unit perawatan kritis. Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya
berdasarkan volume. Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah
mencapai volume yang ditentukan. Keuntungan volume cycled ventilator adalah
perubahan pada komplain paru pasien tetap memberikan volume tidal yang
konsisten.
Jenis ventilator ini banyak digunakan bagi pasien dewasa dengan gangguan
paru secara umum. Akan tetapi jenis ini tidak dianjurkan bagi pasien dengan
gangguan pernapasan yang diakibatkan penyempitan lapang paru (atelektasis,
edema paru). Hal ini dikarenakan pada volume cycled pemberian tekanan pada
paru-paru tidak terkontrol, sehingga dikhawatirkan jika tekanannya berlebih
maka akan terjadi volutrauma. Sedangkan penggunaan pada bayi tidak
dianjurkan, karena alveoli bayi masih sangat rentan terhadap tekanan, sehingga
memiliki
resiko
tinggi
untuk
terjadinya
volutrauma.
Pressure
Cycled
Ventilator
Prinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya menggunakan tekanan. Mesin
berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai tekanan yang telah
ditentukan. Pada titik tekanan ini, katup inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi
dengan pasif. Kerugian pada type ini bila ada perubahan komplain paru, maka
volume udara yang diberikan juga berubah. Sehingga pada pasien yang setatus
parunya tidak stabil, penggunaan ventilator tipe ini tidak dianjurkan, sedangkan

pada pasien anak-anak atau dewasa mengalami gangguan pada luas lapang
paru
(atelektasis,
edema
paru)
jenis
ini
sangat
dianjurkan.
Time
Cycled
Ventilator
Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan waktu
ekspirasi atau waktu inspirasi yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan
oleh waktu dan kecepatan inspirasi (jumlah napas permenit). Normal ratio I : E
(inspirasi
:
ekspirasi
)
1
:
2.
Berbasis
aliran
(Flow
Cycle)
Memberikan napas/ menghantarkan oksigen berdasarkan kecepatan aliran yang
sudah
disetting
terlebih
dahulu.
Mode
Ventilator
Mekanik
Mode control (pressure control, volume control, continuous mode). Pasien
mendapat bantuan pernafasan sepenuhnya, pada mode ini pasien dibuat tidak
sadar (tersedasi) sehingga pernafasan di kontrol sepenuhnya oleh ventilator.
Tidal volume yang didapat pasien juga sesuai yang di set pada ventilator. Pada
mode control klasik, pasien sepenuhnya tidak mampu bernafas dengan tekanan
atau tidal volume lebih dari yang telah di set pada ventilator. Namun pada mode
control terbaru, ventilator juga bekerja dalam mode assist-control yang
memungkinkan pasien bernafas dengan tekanan atau volum tidal lebih dari
yang
telah
di
set
pada
ventilator.
Mode Intermitten Mandatory Ventilation (IMV). Pada mode ini pasien menerima
volume dan frekuensi pernafasan sesuai dengan yang di set pada ventilator.
Diantara pernafasan pemberian ventilator tersebut pasien bebas bernafas.
Misalkan respiratory rate (RR) di set 10, maka setiap 6 detik ventilator akan
memberikan bantuan nafas, diantara 6 detik tersebut pasien bebas bernafas
tetapi tanpa bantuan ventilator. Kadang ventilator memberikan bantuan saat
pasien sedang bernafas mandiri, sehingga terjadi benturan antara kerja
ventilator dan pernafasan mandiri pasien. Hal ini tidak akan terjadi pada
Mode Synchronous Intermitten Mandatory Ventilation (SIMV) yang sama dengan
mode IMV hanya saja ventilator tidak memberikan bantuan ketika pasien
sedang
bernafas
mandiri.
Sehingga
benturan
terhindarkan.
Mode Pressure Support atau mode spontan. Ventilator tidak memberikan
bantuan inisiasi nafas lagi. Inisiasi nafas sepenuhya oleh pasien, ventilator
hanya membantu pasien mencapai tekanan atau volume yang di set di mesin
dengan memberikan tekanan udara positif.

DAFTAR PUSTAKA: http://tamannya-hati.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-indikasipemasangan.html

CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)

CT Scan adalah suatu


prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang
tengkorak dan otak.
Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat
dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini
dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada
klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan
perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang
dibutuhkan.
Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan
apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT
Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien
ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras
iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam.
Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.

Tujuan penggunaan CT Scan


Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa
radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam
tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan
ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan
pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT
scan sebaiknya digunakan untuk :

Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru,
aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah
lainnya.
Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis
kanker.
Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya
pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan
,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang
menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai mata dokter untuk melihat lokasi yang
tepat untuk melakukan tindakan.
Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang
memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain
CT scan.

Persiapan pasien
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien
diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video
atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian
menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :
Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
Melakukan pernapasan dengan aba aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk
melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.
Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak
merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari
reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap
iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa
cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan.
Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.

Prosedur

Posisi terlentang dengan tangan


terkendali.
Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut
yang dicurigai adanya kelainan.
Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.
Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai
protektif lead approan.
Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.

Cara Kerja CT Scan


Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat mencatat semua sinar
secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua
diantaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor
aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran
dilakukan menurut proteksi dari tiga tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai
waktu 4,5 menit
Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor yang
mempunyai sifat sangat sensitive dalam menagkap perbedaan atenuasi dari sinar-X yang kemudian
mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian signal-signal listrik tersebut
diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam bentuk signal-signal listrik tersebut diubah
kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter (ADC), yang kemudian masuk ke dalam
system computer dan diolah oleh computer. Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan
pengolahan data dalam bentuk data-data digital atau numerik.

Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau algoritma
yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan pada layar TV monitor
berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu dalam bentuk gray scale image yaitu
suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT Scanner mempunyai koefisien atenuasi linear
yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki nilai
besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara mempunyai
nilai CT Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan sebagai standar
digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas merupakan nilai pada
pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk memperjelas suatu struktur yang
satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari
10% maka dapat digunakan window width untuk memperoleh rentang yang lebih luas.

Kelebihan CT scan

Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.

Tidak invasive (tindakan non-bedah).

Waktu perekaman cepat.

Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang.

Kekurangan CT scan

Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat
melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum
pemeriksaan dilakukan.
Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya
timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi
amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.
Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat
diberikan deladryl 50 mg.
Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang
eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan
koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.

http://mathub2003.wordpress.com/2008/07/14/prinsip-kerja-ct-scan/
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/ct-scan/

DAFTAR PUSTAKA: http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/ct-scan.html

BAGIAN ILMU RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN BANDUNG 2010


BAB I PENDAHULUAN Sistem muskuloskeletal manusia merupakan jalinan
berbagai jaringan, baik itu jaringan pengikat, tulang maupun otot yang saling
berhubungan, sangat khusus, dan kompleks. Fungsi utama sistem ini adalah
sebagai penyusun bentuk tubuh dan alat untuk bergerak. Oleh karena itu, jika
terdapat kelainan pada sistem ini maka kedua fungsi tersebut juga akan
terganggu. Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi;
dapat melibatkan seluruh struktur dari sistem muskuloskeletal dan dapat
berkembang menjadi penyakit yang berbahaya bahkan membahayakan jiwa.
Osteomielitis adalah infeksi tulang dan sumsum tulang. Osteomielitis akut
terutama ditemukan pada anak-anak. Tulang yang sering terkena ialah femur
bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna bagian
proksimal dan distal, serta vertebra.(10) Osteomielitis merupakan suatu
bentuk proses inflamasi pada tulang dan struktur-struktur disekitarnya akibat
infeksi dari kuman-kuman piogenik.(3) Staphylococcus adalah organisme
yang bertanggung jawab untuk 90% kasus osteomyelitis akut. Organisme
lainnya termasuk Haemophilus influenzae dan salmonella.(14) Pada masa
anak-anak penyebab osteomyelitis yang sering terjadi ialah Streptococcus,

sedangkan pada orang dewasa ialah Staphylococcus.(17) Diagnosis infeksi


tulang dan sendi biasanya dapat dibuat dari tanda-tanda yang tampak pada
pemeriksaan fisik. Pada lokasi perifer seperti efusi sendi dan dan nyeri pada
metafisis yang terlokalisir, dengan atau tanpa pembengkakan, membuat
diagnosis relatif mudah. Namun pada panggul, pinggul, tulang belakang,
tulang belikat dan bahu, penegakan diagnosis terjadinya infeksi sulit untuk
ditentukan. Sehingga, pemeriksaan penunjang, dalam hal ini, pencitraan
dapat memudahkan dan menegakkan diagnosis dari osteomielitis.
Pemeriksaan pencitraan radiaografi yang dapat dilakukan ialah foto polos,
Computed Tomography (CT) scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan
radionuklir. Pemeriksaan tersebut dapat memudahkan dokter dalam
menegakkan diagnosis osteomielitis. (6) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Definisi Osteomielitis (osteo-berasal dari kata Yunani yaitu osteon, berarti
tulang, myelo artinya sumsum, dan-itis berarti peradangan) secara sederhana
berarti infeksi tulang atau sumsum tulang.(13) Berdasarkan kamus
kedokteran Dorland, osteomielitis ialah radang tulang yang disebabkan oleh
organisme piogenik, walaupun berbagai agen infeksi lain juga dapat
menyebabkannya. Ini dapat tetap terlokalisasi atau dapat tersebar melalui
tulang, melibatkan sum-sum, korteks, dan periosteum.(11) 2.2 Patogenesis
Infeksi dapat terjadi secara : 1. Hematogen, dari fokus yang jauh seperti kulit,
tenggorok. 2. Kontaminasi dari luar yaitu fraktur terbuka dan tindakan operasi
pada tulang 3. Perluasan infeksi jaringan ke tulang di dekatnya. (10)
Mikroorganisme memasuki tulang bisa dengan cara penyebarluasan secara
hematogen, bisa secara penyebaran dari fokus yang berdekatan dengan
infeksi, atau karena luka penetrasi. Trauma, iskemia, dan benda asing
meningkatkan kerentanan tulang akan terjadinya invasi mikroba pada lokasi
yang terbuka (terekspos) yang dapat mengikat bakteri dan menghambat
pertahanan host. Fagosit mencoba untuk menangani infeksi dan, dalam
prosesnya, enzim dilepaskan sehingga melisiskan tulang. Bakteri melarikan
diri dari pertahanan host dengan menempel kuat pada tulang yang rusak,
dengan memasuki dan bertahan dalam osteoblast, dan dengan melapisi
tubuh dan lapisan yang mendasari tubuh mereka sendiri dengan pelindung
biofilm yang kaya polisakarida. Nanah menyebar ke dalam saluran pembuluh
darah, meningkatkan tekanan intraosseous dan mempengaruhi aliran darah.
Disebabkan infeksi yang tidak diobati sehingga menjadi kronis, nekrosis
iskemik tulang menghasilkan pemisahan fragmen devaskularisasi yang besar

(sequester). Ketika nanah menembus korteks, subperiosteal atau membentuk


abses pada jaringan lunak, dan peningkatan periosteum akan menumpuk
tulang baru (involucrum) sekitar sequester. (3) Mikroorganisme, infiltrasi
neutrofil, dan kongesti atau tersumbatnya pembuluh darah merupakan
temuan histologis utama osteomielitis akut. Fitur yang membedakan dari
osteomielitis kronis, yaitu tulang yang nekrosis, dicirikan oleh tidak adanya
osteosit yang hidup. Terdapat sel mononuklear yang dominan pada infeksi
kronis, dan granulasi dan jaringan fibrosa menggantikan tulang yang telah
diserap kembali oleh osteoklas. Pada tahap kronis, organisme mungkin terlalu
sedikit untuk dilihat pada pewarnaan. (3) 2.2.1 Infeksi Secara Hematogen
Jumlah infeksi secara hematogen terjadi ~ 20% dari kasus osteomielitis dan
terutama menyerang anak-anak, pada tulang panjang yang terinfeksi, dan
orang dewasa yang lebih tua dan pengguna narkoba secara intavena, dan
pada tulang belakang yang merupakan tempat yang paling umum terjadinya
infeksi.(3) Infeksi sering hanya melibatkan satu tulang, paling sering tibia,
femur, atau humerus pada anak-anak dan pada badan vertebra pada
pengguna narkoba suntik dan orang dewasa yang lebih tua. Bakteri menetap
pada metafisis yang memiliki perfusi yang baik, jaringan sinusoid vena
memperlambat aliran darah, dan fenestrasi dalam kapiler memungkinkan
organisme untuk melarikan diri menuju ruang extravascular. Disebabkan
terjadi perubahan anatomi vaskular seiring dengan bertambahnya usia, infeksi
pada tulang panjang secara hematogen jarang terjadi pada orang dewasa
dan, ketika itu terjadi, biasanya melibatkan diafisis dari tulang. (3) Manifestasi
klinisnya, anak dengan osteomielitis biasanya muncul secara akut, dengan
demam, menggigil, nyeri lokal, dan dalam banyak kasus terjadi pembatasan
gerak atau kesulitan menopang badan. Eritema dan bengkak menunjukkan
perluasan nanah melewati korteks. Selama masa bayi dan setelah pubertas,
infeksi dapat menyebar melalui epiphysis ke ruang sendi. Pada anak-anak
usia lain, perluasan infeksi melewati korteks menghasilkan keterlibatan sendi
jika metafisis intracapsular. Jadi, arthritis septik pada siku, bahu, dan pinggul
dapat mempersulit osteomielitis pada radius proksimal, humerus, dan femur,
masing-masing. Pada anak-anak, sumber bakteremia biasanya tidak jelas.
Riwayat yang sering diperoleh adalah adanya trauma tumpul yang terjadi
baru-baru ini, diduga, hasil dari kondisi ini terjadi hematoma intraosseous
yang kecil atau penyumbatan pembuluh darah yang mempengaruhi terjadinya
infeksi. Orang dewasa dengan osteomielitis hematogen dapat terjadi baik

disebabkan predisposisi dari infeksi tempat lain (misalnya, saluran pernafasan


atau kemih, katup jantung, atau sebuah situs kateter intravaskuler) atau
bakteremia tanpa sumber yang jelas. (3) Keadaan Infant Anak-Anak Orang
Dewasa Lokalisasi Involucrum Sekuestrasi Keterlibatan Sendi Abses Jaringan
Lunak Fraktur Patologis Fistula Metafisis dengan ekstensi ke epifisis Common
Common Common Common Not Common Not Common Metafisis Common
Common Not Common Common Not Common Variabel Epifisis Not Common
Not Common Common Not Common Common* Common Tabel 2.1
Osteomielitis hematogen dari tulang berbentuk pipa (17) * pada kasus yang
tidak diobati 2.3 Klasifikasi Osteomielitis Osteomielitis secara umum dapat
dibagi menjadi jenis piogenik dan nonpiogenik. Namun terdapat jenis
pengklasifikasian lainnya, seperti berdasarkan perjalanan klinis, yaitu
osteomielitis sub akut, akut, atau kronis (aktif dan tidak aktif), yang tergantung
intensitas dari proses infeksi dan gejala yang terkait. Dari sudut pandang
patologi anatomi, osteomielitis dapat dibagi menjadi osteomielitis bentuk
diffuse dan lokal (focal), dengan yang kedua disebut sebagai abses tulang.(1)
2.3.1 Osteomielitis Akut Biasanya osteomielitis akut disertai dengan gejala
septikemia, seperti febris, malaise dan anoreksia. Infeksi dapat pecah ke
subperiosteum, kemudian menembus subkutis dan menyebar menjadi
selulitis, atau menjalar melalui rongga subperiosteum ke diafisis. Infeksi juga
dapat pecah ke bagian tulang diafisis melalui kanalis medularis. Penjalaran
subperiosteal ke arah diafisis akan merusak pembuluh darah yang ke diafisis
sehingga menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester. Periosteum
akan membentuk tulang baru yang menyelubungi tulang mati tersebut. Tulang
baru yang menyelimuti tulang mati tersebut dinamakan involukrum.(15)
Perubahan jaringan lunak dapat terjadi secara nyata, terutama pada bayi.
Pembengkakan, dengan edema dan timbunan lemak yang kabur dapat
terlihat. Osteoporosis dapat dilihat antara hari kesepuluh sampai empat belas
dari onset timbulnya penyakit. Pada anak-anak seringkali terjadi pada
metafisis.(17) Involucrum dapat terlihat setelah tiga minggu dan terjadi lebih
banyak pada bayi dan anak-anak daripada orang dewasa. Tempat keluarnya
dan dekompresi pus yang terjadi dapat mencegah kompresi vaskuler dan
terjadinya infark, dan penyembuhan. CT yang konvensional tidak dapat
mendeteksi sekuester. Sekuester terlihat sebagai fragmen-fragmen dari
tulang padat diantara proses destruksi tulang lokal. Pengobatan dengan
antibiotik dan/atau pembedahan, memberi pengaruh pada perjalanan

penyakitnya dengan pembentukan tulang baru yang dapat ditemukan. (17)


Dengan terapi yang adekuat pada bayi dan anak-anak, harapan untuk
kembali normal besar kecuali terjadi kerusakan pada lempeng epifisis dan
epifisis, sehingga pertumbuhan tulang yang abnormal dapat terjadi. Pada
orang dewasa, pengaruhnya tulang sering menyisakan daerah sklerotik dan
bentuk yang ireguler. Gambaran radiografi tidak pernah bias kembali normal
pada kasus yang terlambat diketahui.(17) 2.3.2 Osteomielitis Kronis Dengan
pengobatan yang benar, <5%>(3) Panjangnya gejala klinis, periode diam
(quiescence) yang panjang, dan eksaserbasi berulang merupakan ciri khas
dari osteomielitis kronis. Saluran sinus antara tulang dan kulit dapat
menghasilkan material yang purulent dan kadang-kadang membuat
potongan-potongan tulang yang nekrotik. Peningkatan produksi material yang
purulent, nyeri, atau bengkak sebagai tanda suatu eksaserbasi, disertai
dengan peningkatan kadar C reactive protein (CRP) dan ESR. Demam jarang
terjadi kecuali bila obstruksi dari saluran sinus menyebabkan infeksi jaringan
lunak. Komplikasi akhir yang jarang ialah fraktur patologis, karsinoma sel
skuamosa pada saluran sinus, dan amiloidosis. (3) 2.4 Pencitraan 2.4.1
Gambaran Foto Polos Radiologis Pada osteomielitis gambaran foto polos
radiologi yang dapat ditemukan adalah hilangnya gambaran fasia, gambaran
litik pada tulang (radiolusen), sequester dan involucrum. Namun gambarangambaran tersebut terhantung dari perjalanan penyakitnya. Tanda-tanda awal
gambaran radiografi dari infeksi tulang ialah edema jaringan lunak dan
hilangnya bidang fasia. Ini biasanya ditemui dalam waktu 24 hingga 48 jam
dari onset infeksi. Perubahan paling awal pada tulang adalah bukti adanya
lesi litik destruktif, biasanya dalam waktu 7 sampai 10 hari setelah terjadinya
infeksi (Gambar 2.1) (1) Gambar 2.1 Osteomielitis akut. Seorang anak lakilaki berusia 7 tahun menderita demam dan lutut yang menyakitkan selama 1
minggu. Gambaran radiografi anteroposterior lutut kiri menunjukkan
gambaran tanda-tanda radiografi awal dari infeksi tulang: daerah osteolytic
menunjukan adanya kerusakan pada segmen metafisis dari femur distal
(panah) dan pembengkakan jaringan lunak (panah terbuka). (1) Dalam waktu
2 sampai 6 minggu, ada kerusakan progresif dari tulang kortikal dan medula,
peningkatan sklerosis endosteal menunjukkan pembentukan tulang reaktif
baru, dan reaksi periosteal (Gambar 2.2 dan 2.3). Dalam 6 sampai 8 minggu,
adanya sequester menunjukkan daerah tulang nekrotik yang menjadi jelas,
mereka dikelilingi oleh involucrum padat, menggantikan sarung tulang baru

periosteal (Gambar 2.2 dan 2.3). Sequester dan involucrum berkembang


sebagai hasil dari akumulasi eksudat inflamasi (nanah), yang menembus
korteks dan menggundulinya dari periosteum, sehingga merangsang lapisan
dalam untuk membentuk tulang baru. Tulang baru yang dibentuk pada
gilirannya akan terinfeksi juga, dan barrier yang dihasilkan infeksi tersebut
menyebabkan korteks dan spongiosa menjadi kehilangan pasokan darah dan
menjadi nekrosis. Pada tahap ini, disebut osteomielitis kronis, sebuah saluran
sinus sering bentuk (Gambar 2.5). Sequester yang kecil secara bertahap akan
diserap kembali, atau mungkin diekstrusi (extruded) melalui saluran sinus. (1)
Gambar 2.2 Osteomielitis akut gambaran anteroposterior. Gambaran
radiografi dari lutut anak laki-laki berusia 8 tahun dengan osteomielitis akut
yang menunjukkan kerusakan yang luas dari bagian kortikal dan medula dari
metafisis dan diafisis dari femur distal, bersama-sama dengan pembentukan
tulang periosteal yang baru. Perhatikan terjadinya fraktur patologis. (1)
Gambar 2.3 Osteomielitis akut gambaran lateral. Gambaran radiografi lateral
dari lutut anak laki-laki berusia 8 tahun dengan osteomielitis akut yang
menunjukkan kerusakan yang luas dari bagian kortikal dan medula dari
metafisis dan diafisis dari femur distal, bersama-sama dengan pembentukan
tulang periosteal yang baru. Perhatikan adanya abses subperiosteal besar
yang jelas. (1) Gambar 2.4 Osteomielitis aktif. Sequester dikelilingi oleh
involucrum, seperti terlihat di sini, pada kaki kiri anak berusia 2 tahun, adalah
suatu keadaan dari osteomielitis lanjut, biasanya terlihat setelah 6 sampai 8
minggu infeksi aktif. (Courtesy of Dr Emas H. R., Los Angeles, CA.) (1)
Gambar 2.5 Osteomielitis kronis. Seorang pria 28 tahun dengan penyakit
sickle cell anemia yang memiliki osteomielitis, salah satu komplikasi yang
sering pada penyakit sickle cell anemia. Hasil dari sinogram yang
menunjukkan saluran sinus yang khas pada osteomielitis kronis. Perhatikan
saluran yang berkelok-kelok pada bagian medula tulang. (1) 2.4.2 CT
(Computed Tomography) Scan Deteksi osteomielitis ketika masih dalam tahap
akut dini sangat penting untuk meningkatkan probabilitas kesembuhan dan
menurunkan morbiditas. Disebabkan kurang sensitif dibandingkan MRI untuk
osteomielitis akut, CT merupakan pemeriksaan terbaik untuk membimbing
aspirasi atau biopsi (Gambar 2.6), jika secara klinis diperlukan, untuk
memastikan osteomielitis atau untuk dilakukannya uji kultur dan sensitivitas
antibiotik organisme. CT juga berguna dalam pemeriksaan penunjang
terhadap infeksi pasca operasi saat instrumen ortopedi yang luas dapat

menghambat MRI (Gambar 2.7,2.8,2.9,2.10,2.11,2.12). (16) Gambaran CT


dari osteomielitis tergantung stage-nya, yaitu akut, subakut atau kronis. Pada
osteomielitis akut, edema sumsum tulang adalah kelainan yang ditemukan
pertama kali pada pencitraan. Selanjutnya, peningkatan periosteal dapat
terjadi, yang kasusnya lebih sering pada anak-anak dibandingkan pada orang
dewasa, dengan bagian akhir yaitu pembentukan tulang subperiosteal yang
baru. Abses subperiosteal juga dapat terjadi. Unenhanced CT (CT scan yang
tidak ditingkatkan) kurang sensitif dibandingkan MRI dalam mendeteksi awal
peradangan periosteal dari osteomielitis yang terjadi pada model hewan
percobaan. (16) Gambar 2.6 Gambar Biopsi yang dipandu CT scan dari
osteomielitis. Gambaran aksial panggul lebih rendah pada pasien dengan
posisi tengkurap. Biopsi jarum tulang ukuran 11 telah masuk ke bagian
vertikal yang sklerotik dari ischium kanan untuk memastikan osteomielitis dan
memberikan sampel untuk dilakukannya kultur. (16) B A Gambar 2.7 Non
union (tidak menyatunya) tulang akibat infeksi. A dan B: Gambar axial CT
yang menunjukkan fraktur serta kalus nonbridging (tidak melekat) yang tidak
efektif dan gambaran lusen intramedulla sekitar paku retrograde (retrograde
nail). (16) Gambar 2.8 C: Perubahan secara coronal yang menunjukkan
fraktur yang tidak menyatu (ununited). (16) D Gambar 2.9 D: Perubahanperubahan yang dilakukan yang diberikan dalam gambaran 3D menunjukkan
fraktur yang tidak menyatu dan longgarnya logam (instrument ortopedik) yang
detail. Sudut pandang lateral yang diperoleh dengan hardware (logam)
berwarna putih. (16) Gambar 2.10 E: Dengan melakukan variasi transparansi
dari tulang, posisi perangkat keras (tanda panah) menjadi lebih nyata. (16) E
Gambar 2.11 F: Sudut pandang anterior menunjukkan temuan yang sama
dengan derajat yang berbeda dari kepadatan tulang.(16) Gambar 2.12 G:
Sudut pandang anterior menunjukkan temuan yang sama dengan derajat
yang berbeda dari kepadatan tulang, tanda panah menunjukan perangkat
keras ortopedi (screw). (16) Osteomielitis subakut lebih terlokalisasi.
Contohnya adalah abses Brodie (Brodie's abscess), merupakan abses
piogenik yang dikelilingi oleh daerah sklerosis dan meningkatnya jaringan
granulasi. Osteomielitis kronis ditandai dengan tulang yang nekrotik. Fragmen
dari fokus tulang yang nekrotik atau sequestrum dikelilingi oleh jaringan
granulasi atau oleh involucrum dari pembentukan periosteal tulang yang tebal
dan baru. CT menunjukkan gambaran sequestrum sebagai fragmen terisolasi
yang dipisahkan dari tulang kortikal, yang bebas di dalam rongga medula atau

saluran sinus. Gambaran CT dari osteomielitis kronis biasanya akan


memperlihatkan sklerosis yang signifikan, kelainan tulang dan resorpsi
dengan bekas luka jaringan lunak sekitar atau jaringan granulasi (Gambar
2.13 dan 2.14). (16) Gambar 2.13 Osteomielitis kronis. A: CT awal seorang
pasien dengan paraplegia yang menunjukkan sebuah ulkus jaringan lunak
yang dalam yang utuh (intake), muncul di ramus pubis inferior kanan. (16)
Gambar 2.14 CT setelah 10 bulan kemudian. Sekali lagi menunjukkan ulkus
jaringan lunak, dengan perkembangan terjadinya fragmentasi secara interval,
sklerosis dan resorpsi sebagian dari ramus pubis inferior kanan. (16)
Perubahan sumsum tulang pada osteomielitis tidak spesifik, karena dapat
terlihat juga pada neoplasma, trauma, beberapa anemia, dan gangguan
sumsum tulang primer lainnya seperti myelofibrosis. Perbandingan dengan
sisi kontralateralnya dapat membantu untuk melihat apakah proses pada
sumsum tersebut adalah sistemik atau hanya unilateral saja. Gas dalam
saluran medula secara konsisten terjadi pada osteomielitis, tetapi jarang. Hal
ini dapat dilihat pada temuan radiografi sebelum kehancuran atau
pembentukan tulang baru. Gas pada jaringan lunak yang bukan disebabkan
trauma adalah ciri dari infeksi. (16) Perubahan diabetes neuropatik sering
dibedakan dari osteomielitis dan arthritis septik oleh CT. Dalam menilai
osteomielitis pada diabetic foot, MRI dengan sinyal normal pada sumsum
tulang memiliki nilai prediksi negatif yang lebih tinggi daripada CT normal. MR
juga lebih sensitif untuk abses kecil dan untuk jaringan lunak yang nonviable,
terutama jika gadolinium diberikan. MR kadang-kadang dapat membedakan
antara kronis, neuropatik osteoarthropathy yang stabil dan osteomielitis,
ketika CT tidak bisa. (16) 2.4.3 Magnetic Resonance Imaging (MRI) MRI
menunjukan osteomielitis seawal seperti pemeriksaan scan radioisotope, dan
jika ada, merupakan pilihan utama dalam mendiagnosis infeksi
musculoskeletal. Dengan menggunakan weightings, atau penguatan
paramagnetic, perubahan yang terjadi pada tulang dan edema jaringan lunak
dapat diketahui sejak awal, seperti terjadinya iskemia dan kerusakan dari
kortex. Perluasan jaringan lunak dari pus dan abses paraosseus dapat
terlihat. Nekrosis sentral dalam abses dapat diketahui. Gambaran dapat
didapat dari berbagai sudut. (17) Gambar 2.15 Gambaran coronal CT scan
dari osteomielitis kronis menunjukkan penebalan korteks humerus proksimal
(panah). (8) Weighting yang sering digunakan ialah T1, T2, dan fat
supresseion. Sumsum tulang tampak jelas pada sinyal T1, sedangkan korteks

yang padat, yang memiliki cairan yang sedikit, memiliki sinyal yang lebih
rendah.edema dan perubahan inflamasi meningkatkan sinyal secara dramatis
pada T2-weightening dan khususnya short tau inversion recovery (STIR)
sequences.(17) Jaringan yang keras secara umum lebih baik ditunjukan oleh
CT namun perubahan jaringan lunak lebih baik terlihat menggunakan MRI.
Ketika terjadi perubahan kepadatan pada infeksi sumsum tulang, hal tersebut
dapat diperiksa menggunakan CT, namun MRI lebih baik dalam menunjukkan
perluasan patologis tulang dan jaringan lunak sekitarnya dan sangat sensitive
seperti pemeriksaan scan radioisotop. Kelebihan terakhir yaitu MRI dapat
menunjukkan focus infeksi diluar dari yang diperkirakan.(17) Gambar 2.16
Gambaran coronal MRI T1, menampilkan osteomielitis kronis humerus
proksimal (panah). (8) 2.4.4 Scaning Menggunakan Radionuclide Scintigraphy
skeletal pada orang yang diduga memiliki infeksi tulang harus didahului oleh
pemeriksaan foto polos. Pada pemeriksaan terhadap foto polos tidak dapat
terlihat sampai 10-14 hari infeksi, namun pada infeksi TBC perubahan dapat
muncul pada presentasi pertama. Menggunakan scintigraphy, diagnosis dapat
ditegakan pada 48 jam setelah onset penyakit, bahkan jika tanda-tanda klinis
penyakit samar-samar. Pengobatan awal yang agresif dapat mencegah
kerusakan tulang yang berat.(17) Teknik standar menggunakan technetium
99m-labelled phosphate dan phosphate. Tambahan dari radionuclide pada
tulang berhubungan dengan aliran darah pergantin tulang yang local. Hal ini
membuat gambaran dua jenis yang terpisah yang didapatkan pada
osteomielitis, yaitu: (17) 1. Gambaran kelompok darah dari daerah yang
nyeri segera setelah penyuntikan. Hal ini menunjukkan peningkatan radioaktif
local, jika positif, pada daerah yang mengandung banyak darah. 2. Gambaran
scintigraphy skeletal tertunda setelah 3-4 jam. Saat ini radionuclide telah
diabsorbsi menjadi kristal-kristal tulang. Hal ini memberikan gambaran
skeletal dengan penekanan lokal pada daerah peningkatan aliran darah dan
pergantian tulang. Hal ini juga yang membedakan antara osteomielitis dan
selulitis. (17) Gambar 2.17 Osteomielitis, kronis. Tiga fase dari technetium99m diphosphonate bone scan pada pasien yang sama seperti menunjukkan
peningkatan aktivitas pada tulang metatarsal ketiga dan keempat dan di kaki
ketiga. (2) Dengan menggunakan teknik ini dapat dikatakan bahwa selain
lebih sensitif dalam mendeteksi adanya fokal infeksi, juga pemeriksaan ini
hampir akurat memberikan hasil positif atau negatif. Namun tidak spesifik
karena tumor dan infeksi memberikan gambaran yang hampir sama. Ambilan

technetium terbatas jika pembuluh darah tersumbat karena proses infeksi


oleh tamponade atau thrombus, meskipun , pada neonatus, sampai 30% scan
dapat negatif disebabkan hal tersebut. (17) 2.5 Bentuk Osteomielitis Lainnya
Abses Brodie Lesi ini, awalnya dijelaskan oleh Brodie pada tahun 1832,
merupakan suatu osteomielitis lokal bentuk subakut, umumnya disebabkan
oleh Staphylococcus aureus. Insiden tertinggi (sekitar 40%) adalah pada
dekade kedua. Lebih dari 75% kasus terjadi pada pasien laki-laki. Onsetnya
sering diam-diam (tidak diketahui), dan manifestasi sistemik umumnya ringan
atau tidak ada. Abses, yang biasanya terjadi pada metafisis tibia atau femur,
bentuknya biasanya memanjang, dengan marjin baik dibatasi maupun
dikelilingi oleh daerah sklerosis yang reaktif. (9), (10) Seringnya, tidak ada
sequester , namun saluran yang radiolusen dapat dilihat membentang dari
lesi menuju ke lempeng pertumbuhan (Gambar 2.18). Suatu abses tulang
dapat melewati lempeng epifisis, tetapi jarang berkembang, menetap,
terlokalisasi dan kavitas dapat secara bertahap terisi jaringan granulasi di
epifisis. (9) Gambar 2.18 Gambaran antero-posterior dari lutut kaki kiri anak
11 tahun dengan abses Brodie sub akut pada proksimal diafisis dan metafisis
dari tibia yang ditunjukkan oleh gambaran radioluscen yang meluas sampai
lempeng pertumbuhan.(1) Osteomielitis Sklerosing Garre Pada kelainan ini
yang menonjol adalah sklerosis tulang dengan tanda-tanda destruksi yang
tidak nyata. (10) Jenis ini jarang ditemukan. (17) Bersifat kronis, dan biasanya
hanya 1 tulang yang terkena dengan pelebaran tulang yang bersifat fusiform.
Diagnosis diferensial yang penting adalah osteoid osteoma. (10) Gambar 2.19
Osteomielitis kronis tampak lateral. Foto radiografi polos yang menunjukkan
osteomielitis sklerosing Garre. (2) Gambar 2.20 Osteomielitis kronis tampak
anteroposterior. Foto radiografi polos yang menunjukkan osteomielitis
sklerosing Garre.(2) 2.6 Osteomielitis Pada Neonatus Dan Bayi Osteomielitis
pada neonatus dan bayi seringkali hanya dengan gejala klinis yang ringan,
dapat mengenai satu atau banyak tulang dan mudah meluas ke sendi di
dekatnya. Biasanya lebih sering terjadi pada bayi dengan 'risiko tinggi' seperti
prematur, berat badan kurang. Tindakan-tindakan seperti resusitasi,
venaseksi, kateterisasi, dan infus, secara po-tensial dapat merupakan
penyebab infeksi. Kuman penyebab paling sering adalah streptococcus. (10)
Osteomielitis dan artritis septik pada bayi biasanya disertai destruksi yang
luas dari tulang, tulang rawan, dan jaringan lunak sekitarnya. Pada neonatus
ada hubungan antara pembuluh darah epifisis dengan pernbuluh darah

metafisis, yang disebut pembuluh darah transfiseal, hubungan ini


menyebabkan mudahnya infeksi meluas dari metafisis ke epifisis dan sendi.
Kadang-kadang osteomielitis pada bayi juga dapat mengenai tulang lain
seperti maksila, vertebra, tengkorak, iga, dan pelvis. (10) Tanda paling dini
yang dapat ditemukan pada foto roentgen ialah pembengkakan jaringan lunak
dekat tulang yang terlihat kira kira 3 hari setelah infeksi. Demineralisasi tulang
terlihat kira-kira 7 hari setelah infeksi dan disebabkan hiperemia dan destruksi
trabekula. Destruksi korteks dan sebagai akibatnya pembentukan tulang
subperiosteal terlihat pada kira-kira 2 minggu setelah infeksi, lihat gambar
2.21. (10) Gambar 2.21 Osteomielitis pada bayi. Tampak destruksi tulang
yang luas pada humerus kanan dengan pembentukan tulang subperiosteal.
Fraktur patologis di daerah kolum humeri dengan pembengkakan jaringan
lunak di sekitar sendi.(10) 2.7 Osteomielitis pada tulang lain Tengkorak
Biasanya osteomielitis pada tulang tengkorak terjadi sebagai akibat perluasan
infeksi di kulit kepala atau sinusitis frontalis. (10),(17) Proses destruksi bisa
setempat atau difus. Reaksi periosteal biasanya tidak ada atau sedikit sekali.
(10) Mandibula Biasanya terjadi akibat komplikasi fraktur, abses gigi, atau
ekstraksi gigi. Namun, infeksi osteomielitis juga dapat menyebabkan fraktur
pada mulut.(10),(17) Infeksi terjadi melalui kanal pulpa merupakan yang
paling sering dan diikuti hygiene oral yang buruk dan kerusakan gigi.(17)
Gambar 2.22 Osteomielitis supuratif akut pada wanita berusia 44 tahun. CT
scan menunjukkan sebuah lesi non ekspansi dan lesi osteolitik (tanda panah)
pada mandibula kanan. terdapat pula perubahan dari inflamasi jaringan lunak
perimandibular (hanya kepala panah). (5) Pelvis Osteomielitis pada tulang
pelvis paling sering terjadi pada bagian sayap tulang ilium dan dapat meluas
ke sendi sakroiliaka. Sendi sakroiliaka jarang terjadi. Pada foto terlihat
gambaran destruksi tulang yang luas, bentuk tak teratur, biasanya dengan
sekwester yang multipel. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi. Secara klinis
sering disertai abses dan fistula.(10) Bedanya dengan tuberkulosis, ialah
destruksi berlangsung lebih cepat, dan pada tuberkulosis abses sering
mengalami kalsifikasi. Dalam diagnosis diferensial perlu dipikirkan
kemungkinan keganasan. (10) Osteitis pubis merupakan infeksi bagian bawah
yang sekitar simfisis pubis yang merupakan komplikasi dari operasi dari
prostat dan kandung kemih atau , jarang akibat operasi pelvis lainnya.(17)
Kaki Luka tusuk pada kaki sering terjadi pada anak-anak dan pada
masyarakat yang berjalan kaki tanpa alas kaki. Infeksi jaringan lunak dapat

mengarah kepada terjadinya osteomielitis, sering disertai dengan kerusakan


sendi. (17) Osteomielitis secara radiografis diidentifikasi oleh adanya
pembengkakan jaringan lunak, daerah radioluscen atau daerah destruktif
dalam tulang itu sendiri, atau reaksi periosteal focal. (7) Gambar 2.23
Osteomielitis pada kaki. Pasien diabetes, terjadi pembengkakan jaringan
lunak yang signifikan dan kerusakan struktur tulang phalanx distal ibu jari. 8
Osteomielitis Pada Tulang Belakang Vertebra adalah tempat yang paling
umum pada orang dewasa terjadi osteomielitis secara hematogen. Organisme
mencapai badan vertebra yang memiliki perfusi yang baik melalui arteri tulang
belakang dan menyebar dengan cepat dari ujung pelat ke ruang diskus dan
kemudian ke badan vertebra. Sumber bakteremia termasuk dari saluran
kemih (terutama di kalangan pria di atas usia 50), abses gigi, infeksi jaringan
lunak, dan suntikan IV yang terkontaminasi, tapi sumber bakteremia tersebut
tidak tampak pada lebih dari setengah pasien. Diabetes mellitus yang
membutuhkan suntikan insulin, suatu prosedur invasif medis baru-baru ini,
hemodialisa, dan penggunaan narkoba suntikan membawa peningkatan risiko
infeksi tulang belakang. Banyak pasien memiliki riwayat penyakit sendi
degeneratif yang melibatkan tulang belakang, dan beberapa melaporkan
terjadinya trauma yang mendahului onset dari infeksi. Luka tembus dan
prosedur bedah yang melibatkan tulang belakang dapat menyebabkan
osteomielitis vertebral nonhematogeno atau infeksi lokal pada diskus
vertebra. (3) Osteomielitis pada vertebrae jarang terjadi, hanya 10% dari
seluruh infeksi tulang (Epstein, 1976), dan dapat muncul pada seluruh usia.
(17) Kuman penyebab terbanyak ialah Staphylococcus aureus dan Eschericia
coli. (15) Pasien yang menderita penyakit ini sering memiliki riwayat infeksi
kulit atau pelvis. Penyebaran infeksi biasanya menuju badan vertebra
daripada bagian yang lainnya, dan pada bagian yang mengandung banyak
darah. Badan vertebrae memiliki banyak pembuluh darah, khususnya di
bawah end plate dimana terdapat sinusoid yang besar dengan aliran pelan
sehingga berpotensi untuk terjadi infeksi. Osteomielitis spinal lebih banyak
terjadi pada regio lumbalis daripada regio cervix dan sacrum.(17) Kelainan ini
lebih sulit untuk didiagnosis. Gejala umumnya lebih ringan dibandingkan
osteomielitis akut. Biasanya ada demam, rasa sakit pada tulang dan spasme
otot.(10) Pada anak, anak akan mengeluh nyeri punggung dan pada
pemeriksaan didapat spasme hebat otot erektor trunkus sehingga mirip gejala
rangsangan meningeal, seperti nyeri pada elevasi kaki lurus atau fleksi leher

dan anak tidak mau atau tidak mampu membungkuk.(15) Proses lebih sering
mengenai korpus vertebra dan dapat timbul sebagai komplikasi infeksi
saluran kencing dan operasi panggul.(10) Gambar 2.24 Gambar radiografi
polos dari discitis tulang belakang / osteomielitis. Tampak tulang belakang
lumbal lateral yang menunjukkan penyempitan ruang diskus L3-4 (panah).
(12) Pada stadium awal tanda-tanda destruksi tulang yang menonjol,
selanjutnya terjadi pembentukan tulang baru yang terlihat sebagai sklerosis.
Lesi dapat bermula di bagian sentral atau tepi korpus vertebra. (10) Gambar
2.25 Gambaran MRI dari osteomielitis/discitis. A. gambaran sagital T1weighted tulang belakang lumbal pada pasien yang sama seperti gambar
2.24, gambar ini menunjukkan sinyal T1-hypointense (tanda panah yang
padat) berpusat di sekitar ruang antara L3-4. (12) Gambar 2.26 Post
penyuntikan gadolinium sagital fat suppresed T1-weighted gambar
menunjukkan sumsum (panah putus-putus) dan peningkatan diskus dengan
erosi endplate. (12) Pada lesi yang bermula di tepi korpus vertebra, diskus
cepat mengalami destruksi dan sela diskus akan menyempit.(10)
Penyempitan sendi antar diskus (antar korpus) vertebra dapat dilihat setelah
penyakit berjalan lebih dari 2 (dua) minggu. (15) Dapat tirnbul abses
paravertebral yang terlih'at sebagai bayangan berdensitas jaringan lunak
sekitar lesi. Di daerah torakal, abses ini lebih mudah dilihat karena terdapat
kontras paru-paru. Di daerah lumbal lebih sukar untuk dilihat, tanda yang
penting adalah bayangan psoas menjadi kabur. (10) Untuk membedakan
penyakit ini dengan spondilitis tuberkulosis, sukar; biasanya pada
osteomielitis akan terlihat sklerosis, destruksi diskus kurang, dan sering timbul
penulangan antara vertebra yang terkena proses dengan vertebra di dekatnya
(bony bridging). (10) 2.9 Penatalaksanaan Antibiotik harus diberikan hanya
setelah didapatkan hasil kultur.(3),(4) Penggunaan obat bakterisida telah
direkomendasikan, meskipun data yang menunjang masih kurang. Antibiotik
harus diberikan pada dosis tinggi, dengan demikian, untuk sebagian besar
obat, administrasi secara parenteral diperlukan. Terapi empiris dipandu oleh
temuan pada pewarnaan Gram dari spesimen tulang atau abses atau
antibiotik dipilih untuk menutupi kemungkinan besar patogen; terapi seperti
biasanya biasanya harus mencakup obat dosis tinggi yang aktif terhadap S.
aureus (seperti oxacillin, nafcillin, cefazolin , atau vankomisin) atau-jika
organisme gram-negatif yang mungkin terlibat maka dapat digunakan
sefalosporin generasi ketiga, aminoglikosida, atau sebuah fluorokuinolon.

Terapi empiris juga harus meliputi obat yang aktif terhadap bakteri anaerob
dalam penentuan suatu ulkus dekubitus atau infeksi kaki diabetes. (3)
Outpatient parenteral antimicrobial therapy (OPAT) atau terapi antimikroba
parenteral rawat jalan yang sesuai untuk pasien dapat membuat pasien
termotivasi dan stabil, dan hal ini merupakan kemajuan penting dalam
manajemen pengobatan osteomielitis. Antibiotik yang memerlukan dosis yang
jarang, seperti ceftriaxone, ertapenem, daptomycin, dan vankomisin, dapat
memfasilitasi terapi rumah, tapi pilihan antibiotik ini memiliki spektrum
aktivitas yang terlalu luas.(3) Setelah pemberian terapi parenteral selama 510 hari dan setelah terjadi resolusi dari tanda-tanda infeksi aktif, antibiotik oral
telah sukses digunakan pada anak-anak dengan osteomielitis hematogen.
Dosis penisilin atau sefalosporin oral yang diperlukan untuk pengobatan
osteomielitis pediatrik adalah dosis tinggi, dan orang dewasa mungkin tidak
mentolerir dosis seperti juga pada anak-anak. Dengan pengecualian dari
fluoroquinolon, rifampisin, dan linezolid, beberapa data mendukung
penggunaan antibiotik oral untuk orang dewasa dengan osteomielitis. Untuk
pengobatan infeksi karena Enterobacteriaceae, oral fluorokuinolon telah
berhasil seperti pemberian antibiotik -lactam secara IV. Perhatian harus
dilakukan dalam penggunaan fluoroquinolones sebagai agen tunggal untuk
pengobatan infeksi karena resistensi S. aureus atau P. aeruginosa dapat
berkembang selama terapi.(3) Dapat dilakukan secara bedah melalui
drainase dan mengeluarkan tulang mati (sequestrum) tetapi sering terjadi
kekambuhan. (14) 2.10 Diferensial Diagnosis Biasanya, gambaran radiografi
osteomyelitis sangat karakteristik dan diagnosis mudah dibuat sesuai dengan
riwayat klinis, dan pemeriksaan radiologis tambahan seperti skintigrafi, CT,
dan MRI jarang diperlukan. Namun demikian, osteomyelitis dapat juga meniru
kondisi lainnya. Khususnya dalam bentuk akut, osteomielitis mungkin
menyerupai histiocytosis sel Langerhans atau sarkoma Ewing (Gambar 2.27).
Perubahan jaringan lunak pada masing-masing kondisi, bagaimanapun,
adalah khas dan berbeda. Pada osteomyelitis, pembengkakan jaringan lunak
adalah diffuse, dengan hilangnysa fasia, sedangkan histiocytosis sel
Langerhans , tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak yang signifikan
atau massa. Perluasan dari sarkoma Ewing ke dalam jaringan lunak muncul
sebagai massa jaringan lunak yang jelas dengan fasia tetap ada. Durasi
gejala pasien juga memainkan peranan penting diagnostik. Tumor seperti
sarkoma Ewing membutuhkan waktu 4-6 bulan untuk menghancurkan tulang

pada tingkat/keadaan yang sama dengan osteomyelitis yang membutuhkan


waktu hanya dalam 4 sampai 6 minggu, dan histiocytosis sel Langerhans
membutuhkan waktu hanya 7 sampai 10 hari saja. Meskipun keadaan yang
berbeda ini, namun pola kerusakan tulang secara radiografi, reaksi periosteal,
dan lokasi dalam tulang mungkin sangat mirip pada tiga kondisi ini (lihat
Gambar 2.28). (1) Gambar 2.27 Osteomyelitis yang menyerupai sarcoma
Ewing. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun mengeluhkan rasa sakit di kaki
kanannya selama 3 minggu. Radiograf anteroposterior menunjukkan lesi di
bagian meduler dari diaphysis femoral distal dengan kerusakan tulang mouth
eaten type, yang berhubungan dengan reaksi periosteal dan jaringan lunak
yang menonjol kecil. Gambaran radiografi ini menyarankan diagnosis
sarkoma Ewing, disebabkan tidak adanya massa jaringan lunak yang pasti
dan periode gejala yang pendek. Namun, diagnosis osteomyelitis diketahui
setelah dikonfirmasi dengan pemeriksaan biopsi. (1) Gambar 2.28 Sarcoma
Ewing. Pria berusia 24 tahun mengeluhkan rasa sakit dan bengkak di
pergelangan kaki kiri selama 8 minggu, ia juga demam. Radiografi
anteroposterior pergelangan kaki menunjukkan lesi yang merusak bagian
distal fibula, suatu massa jaringan lunak juga jelas. Penampilan dari
gambaran ini adalah infeksi (osteomyelitis), tetapi diagnosis sarcoma Ewing
ditegakkan setelah dikonfirmasi dengan hasil boipsi. (18) BAB III
KESIMPULAN Osteomielitis adalah infeksi tulang atau sumsum tulang.
Osteomielitis dapat meyerang orang pada semua usia. Pemeriksaan
penunjang atau pencitraan yang dapat dilakukan adalah foto polos, CT scan,
MRI, dan Radioisotop bone scan, yang memiliki keunggulan masing-masing.
Pada pemeriksaan foto polos radiologi akan kita dapatkan hilangnya
gambaran fasia, gambaran litik pada tulang (radiolusen), sequester dan
involucrum. Pada CT scan pun akan didapatkan gambaran serupa, namun
gambaran tampak lebih jelas, gambaran didapat dari segala arah dan CT
scan adalah pemeriksaan terbaik untuk biopsy guiding. Jaringan yang keras
secara umum lebih baik ditunjukan oleh CT scan. Gambaran MRI lebih jelas
menunjukkan perluasan patologis tulang dan jaringan lunak sekitarnya.
Sedangkan pemeriksaan scan radioisotop sensitif untuk osteomielitis
disebabkan sifat radioisotop pada bone scan akan memperlihatkan daerah
kerusakan sel tulang atau gambaran kehitaman yang memusat pada daerah
sel-sel yang rusak, namun tidak spesifik, karena kerusakan sel tidak hanya
ditunjukan oleh osteomielitis saja. Gambaran radiografi foto polos

osteomyelitis sangat khas dan diagnosis dapat mudah dibuat disesuaikan


dengan riwayat klinis, sehingga pemeriksaan radiologis tambahan lainnya
seperti skintigrafi, CT, dan MRI jarang diperlukan. BUTUH DAFTAR
PUSTAKANYA ??? (Gambar sulit di Upload, jadi gak muncul) Hubungi aja
02291339839 Jangan berpikir macam2 dulu Dok, he2... SMS aja dulu...
Salam TS
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

ALAT BANTUAN PERNAFASAN VENTILATOR


Ventilator
Mekanik
suatu alat yang mampu membantu (sebagian) atau mengambil alih (seluruh) fungsi
pertukaran
gas
paru
untuk
mempertahankan
hidup.
Sejarah
Sebelum 1900: Penggunaaan respirator u/ tujuan penelitian.

Ventilator

1900 CPAP ditemukan u/ operasi bedah thoraks untuk mencegah pneumothorax

1930 Poliomyelitis menyebabkan EMERSON mengembangkan apa yg disebut paruparu besi - Iron Lung

1940 Penemuan Intermitten Positive Pressure Breath (IPPB) untuk lung inflation
therapy dan short term ventilation

1950 Epidemi Polio di Denmark mencetuskan dimulainya produksi lebih dari 20


ventilator oleh perusahaan u/ memenuhi kebutuhan pasar.

Ventilator
~
ventilasi
Ventilasi
=
keluar
masuknya
udara
dari
atmosfer
ke
alveolus
Ventilator = menghantarkan (delivery) udara/gas TEKANAN POSITIF ke dalam paru
Ventilasi
semenit
=
TV
x
RR
(frekuensi
nafas)
TV
=
5-7
cc/kgBB
RR
=
10
12
kali/menit
Compliance
=
Pengukuran
dari
elastisitas
paru
dan
dinding
dada
Nilai compliance mengekspresikan adanya perubahan volume akibat perubahan dari

tekanan

(pressure)

TUJUAN

KLINIS

INDIKASI

GAGAL
NAFAS
HIPOKSEMIK:
Reverse hypoxemia dgn pemberian PEEP dan konsentrasi O2 tinggi (ARDS,edema paru
atau
pneumonia
akut)
GAGAL
Reverse acute respiratory acidosis

NAFAS

VENTILASI:

Koma : trauma kepala, encefalitis, overdosis, CPR

Trauma med spinalis, polio, motor neuron disease

Polineuropati, miastenia gravis

Anesthesia (relaksan u/operasi, tetanus, epilepsi)

STABILISASI
Flail

DINDING

MENCEGAH
Kriteria

ATAU
untuk

MENGOBATI
bantuan

PARAMETER
INDIKASI
Mekanik
(RR)
TV
(cc/kg)
Oksigenasi
(PaO2mmHg)
<
P(A-aDO2)
mmHg
>
Ventilasi
(PaCO2-mmHg)
TUJUAN
MEMPERBAIKI
MEMPERBAIKI
MEMBERIKAN

OKSIGENASI
PUMP

DADA:
chest

VENTILASI
>
<
60
dg
350
>

VENTILASI
ALVEOLAR
SUPPORT

ATELEKTASIS

ventilasi

mekanik

NORMAL
RANGE
35x/m
10-20x/m
5
5-7
FiO2
0,6
75-100
(air)
25-65(FiO2
1.0)
60
35-45

(FiO2,
ME

FISIOLOGIS
ALVEOLAR
FRC,V'A)
WOB)

Consensus conference on mechanical ventilation, Int Care Med 1994, 20:64-79

Jenis
pembagian
Time
Pressure
Volume
Ekspirasi
Mode
Control
Assisted
(S)IMV
CPAP
Komponen
FiO2
Volume
Frekuensi
I
:
PEEP
:

berdasarkan
Cycle
Cycle

:
:

sering
:

(Sinchronized)
Continous

Pemantauan
Kabel
Tekanan
Humidifier
Perawatan
Sirkuit

penghentian

u/
paling
bersifat

pediatrik
banyak

Control
Intermitent
Positive
Setting

Ventilator
inspirasi
:
Cycle
dan
neonatus
di
ICU
pasif

Mandatory
Airway

fraksi

Tidal
:
5
Napas
:
10

E
Ratio
(Rasio
Inspirasi
Positive
End
Exspiracy
Pressure,
(3

Pemantauan
Faktor
Pemasangan
Pemantauan
Pemantauan
Kabel
Tekanan
Humidifier
Perawatan
Sirkuit

Jenis
cara

7
12
:

dan

dan

sumber
baik
:

sumber
baik
:

tenaga

gas
dan

terisi

kebocoran,
Faktor

tenaga

gas
dan
kebocoran,

Ventilator
oksigen
cc/kgBB
x/mnt
Ekspirasi)
cmH2O)
Perawatan
Mekanik
Ventilator
Pasien

Perawatan
Faktor

Ventilator
Ventilation
Ventilation
Ventilator
Pressure

terisi

Mekanik
(PLN)
sentral
air
ET
tertekuk
Mekanik
(PLN)
sentral
air
ET
tertekuk

Setting
Parameter
Frekuensi
Volume
Minute
Peak
Fraksi
I
PEEP
Suhu
Sistem

airway
:

humidifier
Alarm

Komplikasi
Kardiovaskuler
Pulmonal
Gangguan
Infeksi
Komplikasi

Ventilasi
penurunan
cardiac

Perawatan

output,

keseimbangan
akibat

Komplikasi
Barotrauma
Atelektasis
Kerusakan
Oksigen
Gangguan
Hypercapnia
Hypocapnia
Pemantauan
Pemeriksaan
Alih
X
Saturasi
BGA
Suction
Komplikasi

Ventilator
:
napas
tidal
volume
pressure
oksigen
rasio

Mekanik
disritmia.
cairan

efek

pemasangan.
Pulmonal

trakea
toxicity
(penyapihan)

weaning

foto
:

Blood

pasien

Gas

dengan

Pasien
fisik
baring
thoraks
oksigen
Analyze
berkala

ventilator

Prinsip
Mencukupi
Memperbaiki
Mencegah
Masalah
Tidak
Tidak
Gangguan

kebutuhan
pengeluaran

efektifnya
efektifnya

Pola
Tx
Cek
Monitor
:
Mempertahankan
Menghindari
Monitor
Inefektif
Tx
Suction
Atur
Fisioterapi
masalah
Gangguan
Resiko
Resiko
Resiko
masalah
Cemas
Gangguan komunikasi

oksigen
CO2
penyulit

pola
bersihan
pertukaran

jalan

Keperawatan
nafas
nafas
gas

nafas
tekanan
ET,
Sat

inefektif
cuff
Ventilasi,

O2,

penumpukan

air

di

weaning
bersihan

Klinis

jalan

ET
px.
PEEP
sirkuit
pasien
nafas
berkala
posisi
dada

keperawatan
pemenuhan
kelebihan
injury
infeksi
keperawatan
dan

kebutuhan
(perdarahan

(lanjutan)
nutrisi
cairan
GI)
pulmonari
(lanjutan)
takut

DAFTAR PUSTAKA http://bedah46.blogspot.co.id/2009/03/alat-bantuan-pernafasanventilator.html

Home Taman Kesehatan Tujuan Dan Indikasi Pemasangan Ventilator


TAMAN KESEHATAN

Tujuan Dan Indikasi Pemasangan Ventilator


Ventilasi Mekanik Ventilator adalah merupakan suatu alat bantu mekanik yang
berfungsi bermanfaat dan bertujuan untuk memberikan bantuan nafas pasien
dengan cara memberikan tekanan udara positif pada paru-paru melalui jalan
nafas buatan dan juga merupakan mesin bantu nafas yang digunakan untuk
membantu sebagian atau seluruh proses ventilasi untuk mempertahankan
oksigenasi.
Ventilator adalah peralatan elektrik dan memerlukan sumber listrik. Beberapa
ventilator, menyediakan back up batere, namun batere tidak didesain untuk
pemakaian jangka lama. Ventilator adalah suatu metode penunjang/bantuan
hidup (life - support). Maksudnya adalah jika ventilator berhenti bekerja maka
pasien akan meninggal. Oleh sebab itu harus tersedia manual resusitasi seperti
ambu bag di samping tempat tidur pasien yang memakai ventilator, karena jika
ventilator berhenti bekerja dapat langsung dilakukan manual ventilasi.

Tujuan Indikasi Pemasangan Ventilator


Ada beberapa hal yang menjadikan tujuan dan manfaat penggunaan ventilasi
mekanik ini dan juga beberapa kriteria pasien yang perlu untuk segera dipasang
ventilator.
Tujuan
Ventilator antara
lain
adalah
sebagai
berikut
:

Mengurangi kerja pernapasan.

Meningkatkan tingkat kenyamanan pasien.

Pemberian MV yang akurat.

Mengatasi ketidakseimbangan ventilasi dan perfusi.

Menjamin hantaran O2 ke jaringan adekuat.

Dan

berikut

adalah kriteria

indikasi

pemasangan

ventilasi

mekanik

5.
Pasien Dengan Gagal Nafas. Pasien dengan distres pernafasan gagal
nafas, henti nafas (apnu) maupun hipoksemia yang tidak teratasi dengan
pemberian oksigen merupakan indikasi ventilasi mekanik. Idealnya pasien telah
mendapat intubasi dan pemasangan ventilasi mekanik sebelum terjadi gagal
nafas yang sebenarnya. Distres pernafasan disebabkan ketidakadekuatan
ventilasi dan atau oksigenasi. Prosesnya dapat berupa kerusakan paru (seperti
pada pneumonia) maupun karena kelemahan otot pernafasan dada (kegagalan
memompa udara karena distrofi otot).
6.
Insufisiensi jantung. Tidak semua pasien dengan ventilasi mekanik
memiliki kelainan pernafasan primer. Pada pasien dengan syok kardiogenik dan
CHF, peningkatan kebutuhan aliran darah pada sistem pernafasan (sebagai
akibat peningkatan kerja nafas dan konsumsi oksigen) dapat mengakibatkan

jantung kolaps. Pemberian ventilasi mekanik untuk mengurangi beban kerja


sistem pernafasan sehingga beban kerja jantung juga berkurang.
7.
Disfungsi neurologis. Pasien dengan GCS 8 atau kurang yang beresiko
mengalami apnoe berulang juga mendapatkan ventilasi mekanik. Selain itu
ventilasi mekanik juga berfungsi untuk menjaga jalan nafas pasien serta
memungkinkan pemberian hiperventilasi pada klien dengan peningkatan
tekanan intra cranial.
8.
Tindakan operasi. Tindakan operasi yang membutuhkan penggunaan
anestesi dan sedative sangat terbantu dengan keberadaan alat ini. Resiko
terjadinya gagal napas selama operasi akibat pengaruh obat sedative sudah
bisa tertangani dengan keberadaan ventilasi mekanik.
Kriteria
Pemasangan
Ventilasi
Mekanik
Menurut Pontopidan (2003), seseorang perlu mendapat bantuan ventilasi
mekanik
(ventilator)
bila
:

Frekuensi napas lebih dari 35 kali per menit.

Hasil analisa gas darah dengan O2 masker PaO2 kurang dari 70 mmHg.

PaCO2 lebih dari 60 mmHg

AaDO2 dengan O2 100 % hasilnya lebih dari 350 mmHg.

Vital capasity kurang dari 15 ml / kg BB.

Mode Jenis Ventilasi Mekanik


href="http://askep-net.blogspot.com/2012/04/macam-dan-mode-ventilasimekanik.html" target="_blank">Klasifikasi Ventilasi mekanik berdasarkan cara
alat tersebut mendukung ventilasi, dua kategori umum adalah ventilator
tekanan negatif dan tekanan positif. Berdasarkan mekanisme kerjanya ventilator
mekanik tekanan positif dapat dibagi menjadi empat jenis yaitu :
Volume
Cycled
Ventilator.
Volume cycled merupakan jenis ventilator yang paling sering digunakan di
ruangan unit perawatan kritis. Perinsip dasar ventilator ini adalah cyclusnya
berdasarkan volume. Mesin berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah
mencapai volume yang ditentukan. Keuntungan volume cycled ventilator adalah
perubahan pada komplain paru pasien tetap memberikan volume tidal yang
konsisten.
Jenis ventilator ini banyak digunakan bagi pasien dewasa dengan gangguan
paru secara umum. Akan tetapi jenis ini tidak dianjurkan bagi pasien dengan
gangguan pernapasan yang diakibatkan penyempitan lapang paru (atelektasis,

edema paru). Hal ini dikarenakan pada volume cycled pemberian tekanan pada
paru-paru tidak terkontrol, sehingga dikhawatirkan jika tekanannya berlebih
maka akan terjadi volutrauma. Sedangkan penggunaan pada bayi tidak
dianjurkan, karena alveoli bayi masih sangat rentan terhadap tekanan, sehingga
memiliki
resiko
tinggi
untuk
terjadinya
volutrauma.
Pressure
Cycled
Ventilator
Prinsip dasar ventilator type ini adalah cyclusnya menggunakan tekanan. Mesin
berhenti bekerja dan terjadi ekspirasi bila telah mencapai tekanan yang telah
ditentukan. Pada titik tekanan ini, katup inspirasi tertutup dan ekspirasi terjadi
dengan pasif. Kerugian pada type ini bila ada perubahan komplain paru, maka
volume udara yang diberikan juga berubah. Sehingga pada pasien yang setatus
parunya tidak stabil, penggunaan ventilator tipe ini tidak dianjurkan, sedangkan
pada pasien anak-anak atau dewasa mengalami gangguan pada luas lapang
paru
(atelektasis,
edema
paru)
jenis
ini
sangat
dianjurkan.
Time
Cycled
Ventilator
Prinsip kerja dari ventilator type ini adalah cyclusnya berdasarkan waktu
ekspirasi atau waktu inspirasi yang telah ditentukan. Waktu inspirasi ditentukan
oleh waktu dan kecepatan inspirasi (jumlah napas permenit). Normal ratio I : E
(inspirasi
:
ekspirasi
)
1
:
2.
Berbasis
aliran
(Flow
Cycle)
Memberikan napas/ menghantarkan oksigen berdasarkan kecepatan aliran yang
sudah
disetting
terlebih
dahulu.
Mode
Ventilator
Mekanik
Mode control (pressure control, volume control, continuous mode). Pasien
mendapat bantuan pernafasan sepenuhnya, pada mode ini pasien dibuat tidak
sadar (tersedasi) sehingga pernafasan di kontrol sepenuhnya oleh ventilator.
Tidal volume yang didapat pasien juga sesuai yang di set pada ventilator. Pada
mode control klasik, pasien sepenuhnya tidak mampu bernafas dengan tekanan
atau tidal volume lebih dari yang telah di set pada ventilator. Namun pada mode
control terbaru, ventilator juga bekerja dalam mode assist-control yang
memungkinkan pasien bernafas dengan tekanan atau volum tidal lebih dari
yang
telah
di
set
pada
ventilator.
Mode Intermitten Mandatory Ventilation (IMV). Pada mode ini pasien menerima
volume dan frekuensi pernafasan sesuai dengan yang di set pada ventilator.
Diantara pernafasan pemberian ventilator tersebut pasien bebas bernafas.
Misalkan respiratory rate (RR) di set 10, maka setiap 6 detik ventilator akan
memberikan bantuan nafas, diantara 6 detik tersebut pasien bebas bernafas

tetapi tanpa bantuan ventilator. Kadang ventilator memberikan bantuan saat


pasien sedang bernafas mandiri, sehingga terjadi benturan antara kerja
ventilator dan pernafasan mandiri pasien. Hal ini tidak akan terjadi pada
Mode Synchronous Intermitten Mandatory Ventilation (SIMV) yang sama dengan
mode IMV hanya saja ventilator tidak memberikan bantuan ketika pasien
sedang
bernafas
mandiri.
Sehingga
benturan
terhindarkan.
Mode Pressure Support atau mode spontan. Ventilator tidak memberikan
bantuan inisiasi nafas lagi. Inisiasi nafas sepenuhya oleh pasien, ventilator
hanya membantu pasien mencapai tekanan atau volume yang di set di mesin
dengan memberikan tekanan udara positif.

DAFTAR PUSTAKA: http://tamannya-hati.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-indikasipemasangan.html

CT SCAN (Computerized Axial Tomografi)

CT Scan adalah suatu


prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sudut kecil dari tulang
tengkorak dan otak.
Berat badan klien merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan. Berat badan klien yang dapat
dilakukan pemeriksaan CT Scan adalah klien dengan berat badan dibawah 145 kg. Hal ini
dipertimbangkan dengan tingkat kekuatan scanner. Sebelum dilakukan pemeriksaan CT scan pada
klien, harus dilakukan test apakah klien mempunyai kesanggupan untuk diam tanpa mengadakan
perubahan selama 20-25 menit, karena hal ini berhubungan dengan lamanya pemeriksaan yang
dibutuhkan.

Harus dilakukan pengkajian terhadap klien sebelum dilakukan pemeriksaan untuk menentukan
apakah klien bebas dari alergi iodine, sebab pada klien yang akan dilakukan pemeriksaan CT
Scan disuntik dengan zat kontras berupa iodine based kontras material sebanyak 30 ml. Bila klien
ada riwayat alergi atau dalam pemeriksaan ditemukan adanya alergi maka pemberian zat kontras
iodine harus distop pemberiannya. Karena eliminasi zat kontras sudah harus terjadi dalam 24 jam.
Maka ginjal klien harus dalam keadaan normal.

Tujuan penggunaan CT Scan


Menemukan patologi otak dan medulla spinalis dengan teknik scanning/pemeriksaan tanpa
radioisotope. Dengan demikian CT scan hampir dapat digunakan untuk menilai semua organ dalam
tubuh, bahkan di luar negeri sudah digunakan sebagai alat skrining menggantikan foto rontgen dan
ultrasonografi. Yang penting pada pemeriksaan CT scan adalah pasien yang akan melakukan
pemeriksaan bersikap kooperatif artinya tenang dan tidak bergerak saat proses perekaman. CT
scan sebaiknya digunakan untuk :

Menilai kondisi pembuluh darah misalnya pada penyakit jantung koroner, emboli paru,
aneurisma (pembesaran pembuluh darah) aorta dan berbagai kelainan pembuluh darah
lainnya.
Menilai tumor atau kanker misalnya metastase (penyebaran kanker), letak kanker, dan jenis
kanker.
Kasus trauma/cidera misalnya trauma kepala, trauma tulang belakang dan trauma lainnya
pada kecelakaan. Biasanya harus dilakukan bila timbul penurunan kesadaran, muntah, pingsan
,atau timbulnya gejala gangguan saraf lainnya.
Menilai organ dalam, misalnya pada stroke, gangguan organ pencernaan dll.
Membantu proses biopsy jaringan atau proses drainase/pengeluaran cairan yang
menumpuk di tubuh. Disini CT scan berperan sebagai mata dokter untuk melihat lokasi yang
tepat untuk melakukan tindakan.
Alat bantu pemeriksaan bila hasil yang dicapai dengan pemeriksaan radiologi lainnya kurang
memuaskan atau ada kondisi yang tidak memungkinkan anda melakukan pemeriksaan selain
CT scan.

Persiapan pasien
Pasien dan keluarga sebaiknya diberi penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan. Pasien
diberi gambaran tentang alat yang akan digunakan. Bila perlu dengan menggunakan kaset video
atau poster, hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian kepada pasien dengan demikian
menguragi stress sebelum waktu prosedur dilakukan. Test awal yang dilakukan meliputi :
Kekuatan untuk diam ditempat ( dimeja scanner ) selama 45 menit.
Melakukan pernapasan dengan aba aba ( untuk keperluan bila ada permintaan untuk
melakukannya ) saat dilakukan pemeriksaan.
Mengikuti aturan untuk memudahkan injeksi zat kontras.

Penjelasan kepada klien bahwa setelah melakukan injeksi zat kontaras maka wajah akan nampak
merah dan terasa agak panas pada seluruh badan, dan hal ini merupakan hal yang normal dari
reaksi obat tersebut. Perhatikan keadaan klinis klien apakah pasien mengalami alergi terhadap
iodine. Apabila pasien merasakan adanya rasa sakit berikan analgetik dan bila pasien merasa
cemas dapat diberikan minor tranguilizer. Bersihkan rambut pasien dari jelly atau obat-obatan.
Rambut tidak boleh dikepang dan tidak boleh memakai wig.

Prosedur

Posisi terlentang dengan tangan


terkendali.
Meja elektronik masuk ke dalam alat scanner.
Dilakukan pemantauan melalui komputer dan pengambilan gambar dari beberapa sudut
yang dicurigai adanya kelainan.
Selama prosedur berlangsung pasien harus diam absolut selama 20-45 menit.
Pengambilan gambar dilakukan dari berbagai posisi dengan pengaturan komputer.
Selama prosedur berlangsung perawat harus menemani pasien dari luar dengan memakai
protektif lead approan.
Sesudah pengambilan gambar pasien dirapihkan.

Cara Kerja CT Scan


Film yang menerima proyeksi sinar diganti dengan alat detektor yang dapat mencatat semua sinar
secara berdispensiasi. Pencatatan dilakukan dengan mengkombinasikan tiga pesawat detektor, dua
diantaranya menerima sinar yang telah menembus tubuh dan yang satu berfungsi sebagai detektor
aferen yang mengukur intensitas sinar rontgen yang telah menembus tubuh dan penyinaran
dilakukan menurut proteksi dari tiga tititk, menurut posisi jam 12, 10 dan jam 02 dengan memakai
waktu 4,5 menit
Sinar-X yang mengalami atenuasi, setelah menembus objek diteruskan ke detektor yang
mempunyai sifat sangat sensitive dalam menagkap perbedaan atenuasi dari sinar-X yang kemudian
mengubah sinar-X tersebut menjadi signal-signal listrik. Kemudian signal-signal listrik tersebut
diperkuat oleh Photomultiplier Tube sinar-X. Data dalam bentuk signal-signal listrik tersebut diubah
kedalam bentuk digital oleh Analog to Digital Converter (ADC), yang kemudian masuk ke dalam
system computer dan diolah oleh computer. Kemudian Data Acquistion System (DAS) melakukan
pengolahan data dalam bentuk data-data digital atau numerik.

Data-data inilah yang merupakan informasi komputer dengan rumus matematika atau algoritma
yang kemudian direkonstruksi dan hasil rekonstruksi tersebut ditampilkan pada layar TV monitor
berupa irisan tomography dari objek yang dikehendaki yaitu dalam bentuk gray scale image yaitu
suatu skala dari kehitaman dan keputihan. Pada CT Scanner mempunyai koefisien atenuasi linear
yang mutlak dari suatu jaringan yang diamati, yaitu berupa CT Number. Tulang memiliki nilai
besaran CT Number yang tertinggi yaitu sebesar 1000 HU (Hounsfield Unit), dan udara mempunyai
nilai CT Number yang terendah yaitu -1000 HU (Hounsfield Unit), sedangkan sebagai standar
digunakan air yang memiliki CT Number 0 HU (Hounsfield Unit). Nilai diatas merupakan nilai pada
pesawat CT yang memiliki faktor pembesaran konstan 1000, untuk memperjelas suatu struktur yang
satu dengan struktur yang lainnya yang mempunyai nilai perbedaan koefisien atenuasi kurang dari
10% maka dapat digunakan window width untuk memperoleh rentang yang lebih luas.

Kelebihan CT scan

Gambar yang dihasilkan memiliki resolusi yang baik dan akurat.

Tidak invasive (tindakan non-bedah).

Waktu perekaman cepat.

Gambar yang direkontruksi dapat dimanipulasi dengan komputer sehingga dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang.

Kekurangan CT scan

Paparan radiasi akibat sinar X yang digunakan yaitu sekitar 4% dari radiasi sinar X saat
melakukan foto rontgen. Jadi ibu hamil wajib memberitahu kondisi kehamilannya sebelum
pemeriksaan dilakukan.
Munculnya artefak (gambaran yang seharusnya tidak ada tapi terekam). Hal ini biasanya
timbul karena pasien bergerak selama perekaman, pasien menggunakan tambalan gigi
amalgam atau sendi palsu dari logam, atau kondisi jaringan tubuh tertentu.
Reaksi alergi pada zat kontras yang digunakan untuk membantu tampilan gambar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan

Observasi keadaan alergiterhadap zat kontras yang disuntikan. Bila terjadi alergi dapat
diberikan deladryl 50 mg.
Mobilisasi secepatnya karena pasien mungkin kelelahan selama prosedur berlangsung.
Ukur ntake dan out put. Hal ini merupakan tindak lanjut setelah pemberian zat kontras yang
eliminasinya selama 24 jam. Oliguri merupakan gejala gangguan fungsi ginjal, memerlukan
koreksi yang cepat oleh seorang perawat dan dokter.

http://mathub2003.wordpress.com/2008/07/14/prinsip-kerja-ct-scan/
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/09/ct-scan/

DAFTAR PUSTAKA: http://keladitikus.info/pemeriksaan-a-pengobatan/ct-scan.html

BAGIAN ILMU RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN BANDUNG 2010


BAB I PENDAHULUAN Sistem muskuloskeletal manusia merupakan jalinan
berbagai jaringan, baik itu jaringan pengikat, tulang maupun otot yang saling
berhubungan, sangat khusus, dan kompleks. Fungsi utama sistem ini adalah
sebagai penyusun bentuk tubuh dan alat untuk bergerak. Oleh karena itu, jika
terdapat kelainan pada sistem ini maka kedua fungsi tersebut juga akan
terganggu. Infeksi muskuloskeletal merupakan penyakit yang umum terjadi;
dapat melibatkan seluruh struktur dari sistem muskuloskeletal dan dapat
berkembang menjadi penyakit yang berbahaya bahkan membahayakan jiwa.
Osteomielitis adalah infeksi tulang dan sumsum tulang. Osteomielitis akut
terutama ditemukan pada anak-anak. Tulang yang sering terkena ialah femur
bagian distal, tibia bagian proksimal, humerus, radius dan ulna bagian
proksimal dan distal, serta vertebra.(10) Osteomielitis merupakan suatu
bentuk proses inflamasi pada tulang dan struktur-struktur disekitarnya akibat
infeksi dari kuman-kuman piogenik.(3) Staphylococcus adalah organisme
yang bertanggung jawab untuk 90% kasus osteomyelitis akut. Organisme
lainnya termasuk Haemophilus influenzae dan salmonella.(14) Pada masa
anak-anak penyebab osteomyelitis yang sering terjadi ialah Streptococcus,

sedangkan pada orang dewasa ialah Staphylococcus.(17) Diagnosis infeksi


tulang dan sendi biasanya dapat dibuat dari tanda-tanda yang tampak pada
pemeriksaan fisik. Pada lokasi perifer seperti efusi sendi dan dan nyeri pada
metafisis yang terlokalisir, dengan atau tanpa pembengkakan, membuat
diagnosis relatif mudah. Namun pada panggul, pinggul, tulang belakang,
tulang belikat dan bahu, penegakan diagnosis terjadinya infeksi sulit untuk
ditentukan. Sehingga, pemeriksaan penunjang, dalam hal ini, pencitraan
dapat memudahkan dan menegakkan diagnosis dari osteomielitis.
Pemeriksaan pencitraan radiaografi yang dapat dilakukan ialah foto polos,
Computed Tomography (CT) scan, Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan
radionuklir. Pemeriksaan tersebut dapat memudahkan dokter dalam
menegakkan diagnosis osteomielitis. (6) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Definisi Osteomielitis (osteo-berasal dari kata Yunani yaitu osteon, berarti
tulang, myelo artinya sumsum, dan-itis berarti peradangan) secara sederhana
berarti infeksi tulang atau sumsum tulang.(13) Berdasarkan kamus
kedokteran Dorland, osteomielitis ialah radang tulang yang disebabkan oleh
organisme piogenik, walaupun berbagai agen infeksi lain juga dapat
menyebabkannya. Ini dapat tetap terlokalisasi atau dapat tersebar melalui
tulang, melibatkan sum-sum, korteks, dan periosteum.(11) 2.2 Patogenesis
Infeksi dapat terjadi secara : 1. Hematogen, dari fokus yang jauh seperti kulit,
tenggorok. 2. Kontaminasi dari luar yaitu fraktur terbuka dan tindakan operasi
pada tulang 3. Perluasan infeksi jaringan ke tulang di dekatnya. (10)
Mikroorganisme memasuki tulang bisa dengan cara penyebarluasan secara
hematogen, bisa secara penyebaran dari fokus yang berdekatan dengan
infeksi, atau karena luka penetrasi. Trauma, iskemia, dan benda asing
meningkatkan kerentanan tulang akan terjadinya invasi mikroba pada lokasi
yang terbuka (terekspos) yang dapat mengikat bakteri dan menghambat
pertahanan host. Fagosit mencoba untuk menangani infeksi dan, dalam
prosesnya, enzim dilepaskan sehingga melisiskan tulang. Bakteri melarikan
diri dari pertahanan host dengan menempel kuat pada tulang yang rusak,
dengan memasuki dan bertahan dalam osteoblast, dan dengan melapisi
tubuh dan lapisan yang mendasari tubuh mereka sendiri dengan pelindung
biofilm yang kaya polisakarida. Nanah menyebar ke dalam saluran pembuluh
darah, meningkatkan tekanan intraosseous dan mempengaruhi aliran darah.
Disebabkan infeksi yang tidak diobati sehingga menjadi kronis, nekrosis
iskemik tulang menghasilkan pemisahan fragmen devaskularisasi yang besar

(sequester). Ketika nanah menembus korteks, subperiosteal atau membentuk


abses pada jaringan lunak, dan peningkatan periosteum akan menumpuk
tulang baru (involucrum) sekitar sequester. (3) Mikroorganisme, infiltrasi
neutrofil, dan kongesti atau tersumbatnya pembuluh darah merupakan
temuan histologis utama osteomielitis akut. Fitur yang membedakan dari
osteomielitis kronis, yaitu tulang yang nekrosis, dicirikan oleh tidak adanya
osteosit yang hidup. Terdapat sel mononuklear yang dominan pada infeksi
kronis, dan granulasi dan jaringan fibrosa menggantikan tulang yang telah
diserap kembali oleh osteoklas. Pada tahap kronis, organisme mungkin terlalu
sedikit untuk dilihat pada pewarnaan. (3) 2.2.1 Infeksi Secara Hematogen
Jumlah infeksi secara hematogen terjadi ~ 20% dari kasus osteomielitis dan
terutama menyerang anak-anak, pada tulang panjang yang terinfeksi, dan
orang dewasa yang lebih tua dan pengguna narkoba secara intavena, dan
pada tulang belakang yang merupakan tempat yang paling umum terjadinya
infeksi.(3) Infeksi sering hanya melibatkan satu tulang, paling sering tibia,
femur, atau humerus pada anak-anak dan pada badan vertebra pada
pengguna narkoba suntik dan orang dewasa yang lebih tua. Bakteri menetap
pada metafisis yang memiliki perfusi yang baik, jaringan sinusoid vena
memperlambat aliran darah, dan fenestrasi dalam kapiler memungkinkan
organisme untuk melarikan diri menuju ruang extravascular. Disebabkan
terjadi perubahan anatomi vaskular seiring dengan bertambahnya usia, infeksi
pada tulang panjang secara hematogen jarang terjadi pada orang dewasa
dan, ketika itu terjadi, biasanya melibatkan diafisis dari tulang. (3) Manifestasi
klinisnya, anak dengan osteomielitis biasanya muncul secara akut, dengan
demam, menggigil, nyeri lokal, dan dalam banyak kasus terjadi pembatasan
gerak atau kesulitan menopang badan. Eritema dan bengkak menunjukkan
perluasan nanah melewati korteks. Selama masa bayi dan setelah pubertas,
infeksi dapat menyebar melalui epiphysis ke ruang sendi. Pada anak-anak
usia lain, perluasan infeksi melewati korteks menghasilkan keterlibatan sendi
jika metafisis intracapsular. Jadi, arthritis septik pada siku, bahu, dan pinggul
dapat mempersulit osteomielitis pada radius proksimal, humerus, dan femur,
masing-masing. Pada anak-anak, sumber bakteremia biasanya tidak jelas.
Riwayat yang sering diperoleh adalah adanya trauma tumpul yang terjadi
baru-baru ini, diduga, hasil dari kondisi ini terjadi hematoma intraosseous
yang kecil atau penyumbatan pembuluh darah yang mempengaruhi terjadinya
infeksi. Orang dewasa dengan osteomielitis hematogen dapat terjadi baik

disebabkan predisposisi dari infeksi tempat lain (misalnya, saluran pernafasan


atau kemih, katup jantung, atau sebuah situs kateter intravaskuler) atau
bakteremia tanpa sumber yang jelas. (3) Keadaan Infant Anak-Anak Orang
Dewasa Lokalisasi Involucrum Sekuestrasi Keterlibatan Sendi Abses Jaringan
Lunak Fraktur Patologis Fistula Metafisis dengan ekstensi ke epifisis Common
Common Common Common Not Common Not Common Metafisis Common
Common Not Common Common Not Common Variabel Epifisis Not Common
Not Common Common Not Common Common* Common Tabel 2.1
Osteomielitis hematogen dari tulang berbentuk pipa (17) * pada kasus yang
tidak diobati 2.3 Klasifikasi Osteomielitis Osteomielitis secara umum dapat
dibagi menjadi jenis piogenik dan nonpiogenik. Namun terdapat jenis
pengklasifikasian lainnya, seperti berdasarkan perjalanan klinis, yaitu
osteomielitis sub akut, akut, atau kronis (aktif dan tidak aktif), yang tergantung
intensitas dari proses infeksi dan gejala yang terkait. Dari sudut pandang
patologi anatomi, osteomielitis dapat dibagi menjadi osteomielitis bentuk
diffuse dan lokal (focal), dengan yang kedua disebut sebagai abses tulang.(1)
2.3.1 Osteomielitis Akut Biasanya osteomielitis akut disertai dengan gejala
septikemia, seperti febris, malaise dan anoreksia. Infeksi dapat pecah ke
subperiosteum, kemudian menembus subkutis dan menyebar menjadi
selulitis, atau menjalar melalui rongga subperiosteum ke diafisis. Infeksi juga
dapat pecah ke bagian tulang diafisis melalui kanalis medularis. Penjalaran
subperiosteal ke arah diafisis akan merusak pembuluh darah yang ke diafisis
sehingga menyebabkan nekrosis tulang yang disebut sekuester. Periosteum
akan membentuk tulang baru yang menyelubungi tulang mati tersebut. Tulang
baru yang menyelimuti tulang mati tersebut dinamakan involukrum.(15)
Perubahan jaringan lunak dapat terjadi secara nyata, terutama pada bayi.
Pembengkakan, dengan edema dan timbunan lemak yang kabur dapat
terlihat. Osteoporosis dapat dilihat antara hari kesepuluh sampai empat belas
dari onset timbulnya penyakit. Pada anak-anak seringkali terjadi pada
metafisis.(17) Involucrum dapat terlihat setelah tiga minggu dan terjadi lebih
banyak pada bayi dan anak-anak daripada orang dewasa. Tempat keluarnya
dan dekompresi pus yang terjadi dapat mencegah kompresi vaskuler dan
terjadinya infark, dan penyembuhan. CT yang konvensional tidak dapat
mendeteksi sekuester. Sekuester terlihat sebagai fragmen-fragmen dari
tulang padat diantara proses destruksi tulang lokal. Pengobatan dengan
antibiotik dan/atau pembedahan, memberi pengaruh pada perjalanan

penyakitnya dengan pembentukan tulang baru yang dapat ditemukan. (17)


Dengan terapi yang adekuat pada bayi dan anak-anak, harapan untuk
kembali normal besar kecuali terjadi kerusakan pada lempeng epifisis dan
epifisis, sehingga pertumbuhan tulang yang abnormal dapat terjadi. Pada
orang dewasa, pengaruhnya tulang sering menyisakan daerah sklerotik dan
bentuk yang ireguler. Gambaran radiografi tidak pernah bias kembali normal
pada kasus yang terlambat diketahui.(17) 2.3.2 Osteomielitis Kronis Dengan
pengobatan yang benar, <5%>(3) Panjangnya gejala klinis, periode diam
(quiescence) yang panjang, dan eksaserbasi berulang merupakan ciri khas
dari osteomielitis kronis. Saluran sinus antara tulang dan kulit dapat
menghasilkan material yang purulent dan kadang-kadang membuat
potongan-potongan tulang yang nekrotik. Peningkatan produksi material yang
purulent, nyeri, atau bengkak sebagai tanda suatu eksaserbasi, disertai
dengan peningkatan kadar C reactive protein (CRP) dan ESR. Demam jarang
terjadi kecuali bila obstruksi dari saluran sinus menyebabkan infeksi jaringan
lunak. Komplikasi akhir yang jarang ialah fraktur patologis, karsinoma sel
skuamosa pada saluran sinus, dan amiloidosis. (3) 2.4 Pencitraan 2.4.1
Gambaran Foto Polos Radiologis Pada osteomielitis gambaran foto polos
radiologi yang dapat ditemukan adalah hilangnya gambaran fasia, gambaran
litik pada tulang (radiolusen), sequester dan involucrum. Namun gambarangambaran tersebut terhantung dari perjalanan penyakitnya. Tanda-tanda awal
gambaran radiografi dari infeksi tulang ialah edema jaringan lunak dan
hilangnya bidang fasia. Ini biasanya ditemui dalam waktu 24 hingga 48 jam
dari onset infeksi. Perubahan paling awal pada tulang adalah bukti adanya
lesi litik destruktif, biasanya dalam waktu 7 sampai 10 hari setelah terjadinya
infeksi (Gambar 2.1) (1) Gambar 2.1 Osteomielitis akut. Seorang anak lakilaki berusia 7 tahun menderita demam dan lutut yang menyakitkan selama 1
minggu. Gambaran radiografi anteroposterior lutut kiri menunjukkan
gambaran tanda-tanda radiografi awal dari infeksi tulang: daerah osteolytic
menunjukan adanya kerusakan pada segmen metafisis dari femur distal
(panah) dan pembengkakan jaringan lunak (panah terbuka). (1) Dalam waktu
2 sampai 6 minggu, ada kerusakan progresif dari tulang kortikal dan medula,
peningkatan sklerosis endosteal menunjukkan pembentukan tulang reaktif
baru, dan reaksi periosteal (Gambar 2.2 dan 2.3). Dalam 6 sampai 8 minggu,
adanya sequester menunjukkan daerah tulang nekrotik yang menjadi jelas,
mereka dikelilingi oleh involucrum padat, menggantikan sarung tulang baru

periosteal (Gambar 2.2 dan 2.3). Sequester dan involucrum berkembang


sebagai hasil dari akumulasi eksudat inflamasi (nanah), yang menembus
korteks dan menggundulinya dari periosteum, sehingga merangsang lapisan
dalam untuk membentuk tulang baru. Tulang baru yang dibentuk pada
gilirannya akan terinfeksi juga, dan barrier yang dihasilkan infeksi tersebut
menyebabkan korteks dan spongiosa menjadi kehilangan pasokan darah dan
menjadi nekrosis. Pada tahap ini, disebut osteomielitis kronis, sebuah saluran
sinus sering bentuk (Gambar 2.5). Sequester yang kecil secara bertahap akan
diserap kembali, atau mungkin diekstrusi (extruded) melalui saluran sinus. (1)
Gambar 2.2 Osteomielitis akut gambaran anteroposterior. Gambaran
radiografi dari lutut anak laki-laki berusia 8 tahun dengan osteomielitis akut
yang menunjukkan kerusakan yang luas dari bagian kortikal dan medula dari
metafisis dan diafisis dari femur distal, bersama-sama dengan pembentukan
tulang periosteal yang baru. Perhatikan terjadinya fraktur patologis. (1)
Gambar 2.3 Osteomielitis akut gambaran lateral. Gambaran radiografi lateral
dari lutut anak laki-laki berusia 8 tahun dengan osteomielitis akut yang
menunjukkan kerusakan yang luas dari bagian kortikal dan medula dari
metafisis dan diafisis dari femur distal, bersama-sama dengan pembentukan
tulang periosteal yang baru. Perhatikan adanya abses subperiosteal besar
yang jelas. (1) Gambar 2.4 Osteomielitis aktif. Sequester dikelilingi oleh
involucrum, seperti terlihat di sini, pada kaki kiri anak berusia 2 tahun, adalah
suatu keadaan dari osteomielitis lanjut, biasanya terlihat setelah 6 sampai 8
minggu infeksi aktif. (Courtesy of Dr Emas H. R., Los Angeles, CA.) (1)
Gambar 2.5 Osteomielitis kronis. Seorang pria 28 tahun dengan penyakit
sickle cell anemia yang memiliki osteomielitis, salah satu komplikasi yang
sering pada penyakit sickle cell anemia. Hasil dari sinogram yang
menunjukkan saluran sinus yang khas pada osteomielitis kronis. Perhatikan
saluran yang berkelok-kelok pada bagian medula tulang. (1) 2.4.2 CT
(Computed Tomography) Scan Deteksi osteomielitis ketika masih dalam tahap
akut dini sangat penting untuk meningkatkan probabilitas kesembuhan dan
menurunkan morbiditas. Disebabkan kurang sensitif dibandingkan MRI untuk
osteomielitis akut, CT merupakan pemeriksaan terbaik untuk membimbing
aspirasi atau biopsi (Gambar 2.6), jika secara klinis diperlukan, untuk
memastikan osteomielitis atau untuk dilakukannya uji kultur dan sensitivitas
antibiotik organisme. CT juga berguna dalam pemeriksaan penunjang
terhadap infeksi pasca operasi saat instrumen ortopedi yang luas dapat

menghambat MRI (Gambar 2.7,2.8,2.9,2.10,2.11,2.12). (16) Gambaran CT


dari osteomielitis tergantung stage-nya, yaitu akut, subakut atau kronis. Pada
osteomielitis akut, edema sumsum tulang adalah kelainan yang ditemukan
pertama kali pada pencitraan. Selanjutnya, peningkatan periosteal dapat
terjadi, yang kasusnya lebih sering pada anak-anak dibandingkan pada orang
dewasa, dengan bagian akhir yaitu pembentukan tulang subperiosteal yang
baru. Abses subperiosteal juga dapat terjadi. Unenhanced CT (CT scan yang
tidak ditingkatkan) kurang sensitif dibandingkan MRI dalam mendeteksi awal
peradangan periosteal dari osteomielitis yang terjadi pada model hewan
percobaan. (16) Gambar 2.6 Gambar Biopsi yang dipandu CT scan dari
osteomielitis. Gambaran aksial panggul lebih rendah pada pasien dengan
posisi tengkurap. Biopsi jarum tulang ukuran 11 telah masuk ke bagian
vertikal yang sklerotik dari ischium kanan untuk memastikan osteomielitis dan
memberikan sampel untuk dilakukannya kultur. (16) B A Gambar 2.7 Non
union (tidak menyatunya) tulang akibat infeksi. A dan B: Gambar axial CT
yang menunjukkan fraktur serta kalus nonbridging (tidak melekat) yang tidak
efektif dan gambaran lusen intramedulla sekitar paku retrograde (retrograde
nail). (16) Gambar 2.8 C: Perubahan secara coronal yang menunjukkan
fraktur yang tidak menyatu (ununited). (16) D Gambar 2.9 D: Perubahanperubahan yang dilakukan yang diberikan dalam gambaran 3D menunjukkan
fraktur yang tidak menyatu dan longgarnya logam (instrument ortopedik) yang
detail. Sudut pandang lateral yang diperoleh dengan hardware (logam)
berwarna putih. (16) Gambar 2.10 E: Dengan melakukan variasi transparansi
dari tulang, posisi perangkat keras (tanda panah) menjadi lebih nyata. (16) E
Gambar 2.11 F: Sudut pandang anterior menunjukkan temuan yang sama
dengan derajat yang berbeda dari kepadatan tulang.(16) Gambar 2.12 G:
Sudut pandang anterior menunjukkan temuan yang sama dengan derajat
yang berbeda dari kepadatan tulang, tanda panah menunjukan perangkat
keras ortopedi (screw). (16) Osteomielitis subakut lebih terlokalisasi.
Contohnya adalah abses Brodie (Brodie's abscess), merupakan abses
piogenik yang dikelilingi oleh daerah sklerosis dan meningkatnya jaringan
granulasi. Osteomielitis kronis ditandai dengan tulang yang nekrotik. Fragmen
dari fokus tulang yang nekrotik atau sequestrum dikelilingi oleh jaringan
granulasi atau oleh involucrum dari pembentukan periosteal tulang yang tebal
dan baru. CT menunjukkan gambaran sequestrum sebagai fragmen terisolasi
yang dipisahkan dari tulang kortikal, yang bebas di dalam rongga medula atau

saluran sinus. Gambaran CT dari osteomielitis kronis biasanya akan


memperlihatkan sklerosis yang signifikan, kelainan tulang dan resorpsi
dengan bekas luka jaringan lunak sekitar atau jaringan granulasi (Gambar
2.13 dan 2.14). (16) Gambar 2.13 Osteomielitis kronis. A: CT awal seorang
pasien dengan paraplegia yang menunjukkan sebuah ulkus jaringan lunak
yang dalam yang utuh (intake), muncul di ramus pubis inferior kanan. (16)
Gambar 2.14 CT setelah 10 bulan kemudian. Sekali lagi menunjukkan ulkus
jaringan lunak, dengan perkembangan terjadinya fragmentasi secara interval,
sklerosis dan resorpsi sebagian dari ramus pubis inferior kanan. (16)
Perubahan sumsum tulang pada osteomielitis tidak spesifik, karena dapat
terlihat juga pada neoplasma, trauma, beberapa anemia, dan gangguan
sumsum tulang primer lainnya seperti myelofibrosis. Perbandingan dengan
sisi kontralateralnya dapat membantu untuk melihat apakah proses pada
sumsum tersebut adalah sistemik atau hanya unilateral saja. Gas dalam
saluran medula secara konsisten terjadi pada osteomielitis, tetapi jarang. Hal
ini dapat dilihat pada temuan radiografi sebelum kehancuran atau
pembentukan tulang baru. Gas pada jaringan lunak yang bukan disebabkan
trauma adalah ciri dari infeksi. (16) Perubahan diabetes neuropatik sering
dibedakan dari osteomielitis dan arthritis septik oleh CT. Dalam menilai
osteomielitis pada diabetic foot, MRI dengan sinyal normal pada sumsum
tulang memiliki nilai prediksi negatif yang lebih tinggi daripada CT normal. MR
juga lebih sensitif untuk abses kecil dan untuk jaringan lunak yang nonviable,
terutama jika gadolinium diberikan. MR kadang-kadang dapat membedakan
antara kronis, neuropatik osteoarthropathy yang stabil dan osteomielitis,
ketika CT tidak bisa. (16) 2.4.3 Magnetic Resonance Imaging (MRI) MRI
menunjukan osteomielitis seawal seperti pemeriksaan scan radioisotope, dan
jika ada, merupakan pilihan utama dalam mendiagnosis infeksi
musculoskeletal. Dengan menggunakan weightings, atau penguatan
paramagnetic, perubahan yang terjadi pada tulang dan edema jaringan lunak
dapat diketahui sejak awal, seperti terjadinya iskemia dan kerusakan dari
kortex. Perluasan jaringan lunak dari pus dan abses paraosseus dapat
terlihat. Nekrosis sentral dalam abses dapat diketahui. Gambaran dapat
didapat dari berbagai sudut. (17) Gambar 2.15 Gambaran coronal CT scan
dari osteomielitis kronis menunjukkan penebalan korteks humerus proksimal
(panah). (8) Weighting yang sering digunakan ialah T1, T2, dan fat
supresseion. Sumsum tulang tampak jelas pada sinyal T1, sedangkan korteks

yang padat, yang memiliki cairan yang sedikit, memiliki sinyal yang lebih
rendah.edema dan perubahan inflamasi meningkatkan sinyal secara dramatis
pada T2-weightening dan khususnya short tau inversion recovery (STIR)
sequences.(17) Jaringan yang keras secara umum lebih baik ditunjukan oleh
CT namun perubahan jaringan lunak lebih baik terlihat menggunakan MRI.
Ketika terjadi perubahan kepadatan pada infeksi sumsum tulang, hal tersebut
dapat diperiksa menggunakan CT, namun MRI lebih baik dalam menunjukkan
perluasan patologis tulang dan jaringan lunak sekitarnya dan sangat sensitive
seperti pemeriksaan scan radioisotop. Kelebihan terakhir yaitu MRI dapat
menunjukkan focus infeksi diluar dari yang diperkirakan.(17) Gambar 2.16
Gambaran coronal MRI T1, menampilkan osteomielitis kronis humerus
proksimal (panah). (8) 2.4.4 Scaning Menggunakan Radionuclide Scintigraphy
skeletal pada orang yang diduga memiliki infeksi tulang harus didahului oleh
pemeriksaan foto polos. Pada pemeriksaan terhadap foto polos tidak dapat
terlihat sampai 10-14 hari infeksi, namun pada infeksi TBC perubahan dapat
muncul pada presentasi pertama. Menggunakan scintigraphy, diagnosis dapat
ditegakan pada 48 jam setelah onset penyakit, bahkan jika tanda-tanda klinis
penyakit samar-samar. Pengobatan awal yang agresif dapat mencegah
kerusakan tulang yang berat.(17) Teknik standar menggunakan technetium
99m-labelled phosphate dan phosphate. Tambahan dari radionuclide pada
tulang berhubungan dengan aliran darah pergantin tulang yang local. Hal ini
membuat gambaran dua jenis yang terpisah yang didapatkan pada
osteomielitis, yaitu: (17) 1. Gambaran kelompok darah dari daerah yang
nyeri segera setelah penyuntikan. Hal ini menunjukkan peningkatan radioaktif
local, jika positif, pada daerah yang mengandung banyak darah. 2. Gambaran
scintigraphy skeletal tertunda setelah 3-4 jam. Saat ini radionuclide telah
diabsorbsi menjadi kristal-kristal tulang. Hal ini memberikan gambaran
skeletal dengan penekanan lokal pada daerah peningkatan aliran darah dan
pergantian tulang. Hal ini juga yang membedakan antara osteomielitis dan
selulitis. (17) Gambar 2.17 Osteomielitis, kronis. Tiga fase dari technetium99m diphosphonate bone scan pada pasien yang sama seperti menunjukkan
peningkatan aktivitas pada tulang metatarsal ketiga dan keempat dan di kaki
ketiga. (2) Dengan menggunakan teknik ini dapat dikatakan bahwa selain
lebih sensitif dalam mendeteksi adanya fokal infeksi, juga pemeriksaan ini
hampir akurat memberikan hasil positif atau negatif. Namun tidak spesifik
karena tumor dan infeksi memberikan gambaran yang hampir sama. Ambilan

technetium terbatas jika pembuluh darah tersumbat karena proses infeksi


oleh tamponade atau thrombus, meskipun , pada neonatus, sampai 30% scan
dapat negatif disebabkan hal tersebut. (17) 2.5 Bentuk Osteomielitis Lainnya
Abses Brodie Lesi ini, awalnya dijelaskan oleh Brodie pada tahun 1832,
merupakan suatu osteomielitis lokal bentuk subakut, umumnya disebabkan
oleh Staphylococcus aureus. Insiden tertinggi (sekitar 40%) adalah pada
dekade kedua. Lebih dari 75% kasus terjadi pada pasien laki-laki. Onsetnya
sering diam-diam (tidak diketahui), dan manifestasi sistemik umumnya ringan
atau tidak ada. Abses, yang biasanya terjadi pada metafisis tibia atau femur,
bentuknya biasanya memanjang, dengan marjin baik dibatasi maupun
dikelilingi oleh daerah sklerosis yang reaktif. (9), (10) Seringnya, tidak ada
sequester , namun saluran yang radiolusen dapat dilihat membentang dari
lesi menuju ke lempeng pertumbuhan (Gambar 2.18). Suatu abses tulang
dapat melewati lempeng epifisis, tetapi jarang berkembang, menetap,
terlokalisasi dan kavitas dapat secara bertahap terisi jaringan granulasi di
epifisis. (9) Gambar 2.18 Gambaran antero-posterior dari lutut kaki kiri anak
11 tahun dengan abses Brodie sub akut pada proksimal diafisis dan metafisis
dari tibia yang ditunjukkan oleh gambaran radioluscen yang meluas sampai
lempeng pertumbuhan.(1) Osteomielitis Sklerosing Garre Pada kelainan ini
yang menonjol adalah sklerosis tulang dengan tanda-tanda destruksi yang
tidak nyata. (10) Jenis ini jarang ditemukan. (17) Bersifat kronis, dan biasanya
hanya 1 tulang yang terkena dengan pelebaran tulang yang bersifat fusiform.
Diagnosis diferensial yang penting adalah osteoid osteoma. (10) Gambar 2.19
Osteomielitis kronis tampak lateral. Foto radiografi polos yang menunjukkan
osteomielitis sklerosing Garre. (2) Gambar 2.20 Osteomielitis kronis tampak
anteroposterior. Foto radiografi polos yang menunjukkan osteomielitis
sklerosing Garre.(2) 2.6 Osteomielitis Pada Neonatus Dan Bayi Osteomielitis
pada neonatus dan bayi seringkali hanya dengan gejala klinis yang ringan,
dapat mengenai satu atau banyak tulang dan mudah meluas ke sendi di
dekatnya. Biasanya lebih sering terjadi pada bayi dengan 'risiko tinggi' seperti
prematur, berat badan kurang. Tindakan-tindakan seperti resusitasi,
venaseksi, kateterisasi, dan infus, secara po-tensial dapat merupakan
penyebab infeksi. Kuman penyebab paling sering adalah streptococcus. (10)
Osteomielitis dan artritis septik pada bayi biasanya disertai destruksi yang
luas dari tulang, tulang rawan, dan jaringan lunak sekitarnya. Pada neonatus
ada hubungan antara pembuluh darah epifisis dengan pernbuluh darah

metafisis, yang disebut pembuluh darah transfiseal, hubungan ini


menyebabkan mudahnya infeksi meluas dari metafisis ke epifisis dan sendi.
Kadang-kadang osteomielitis pada bayi juga dapat mengenai tulang lain
seperti maksila, vertebra, tengkorak, iga, dan pelvis. (10) Tanda paling dini
yang dapat ditemukan pada foto roentgen ialah pembengkakan jaringan lunak
dekat tulang yang terlihat kira kira 3 hari setelah infeksi. Demineralisasi tulang
terlihat kira-kira 7 hari setelah infeksi dan disebabkan hiperemia dan destruksi
trabekula. Destruksi korteks dan sebagai akibatnya pembentukan tulang
subperiosteal terlihat pada kira-kira 2 minggu setelah infeksi, lihat gambar
2.21. (10) Gambar 2.21 Osteomielitis pada bayi. Tampak destruksi tulang
yang luas pada humerus kanan dengan pembentukan tulang subperiosteal.
Fraktur patologis di daerah kolum humeri dengan pembengkakan jaringan
lunak di sekitar sendi.(10) 2.7 Osteomielitis pada tulang lain Tengkorak
Biasanya osteomielitis pada tulang tengkorak terjadi sebagai akibat perluasan
infeksi di kulit kepala atau sinusitis frontalis. (10),(17) Proses destruksi bisa
setempat atau difus. Reaksi periosteal biasanya tidak ada atau sedikit sekali.
(10) Mandibula Biasanya terjadi akibat komplikasi fraktur, abses gigi, atau
ekstraksi gigi. Namun, infeksi osteomielitis juga dapat menyebabkan fraktur
pada mulut.(10),(17) Infeksi terjadi melalui kanal pulpa merupakan yang
paling sering dan diikuti hygiene oral yang buruk dan kerusakan gigi.(17)
Gambar 2.22 Osteomielitis supuratif akut pada wanita berusia 44 tahun. CT
scan menunjukkan sebuah lesi non ekspansi dan lesi osteolitik (tanda panah)
pada mandibula kanan. terdapat pula perubahan dari inflamasi jaringan lunak
perimandibular (hanya kepala panah). (5) Pelvis Osteomielitis pada tulang
pelvis paling sering terjadi pada bagian sayap tulang ilium dan dapat meluas
ke sendi sakroiliaka. Sendi sakroiliaka jarang terjadi. Pada foto terlihat
gambaran destruksi tulang yang luas, bentuk tak teratur, biasanya dengan
sekwester yang multipel. Sering terlihat sklerosis pada tepi lesi. Secara klinis
sering disertai abses dan fistula.(10) Bedanya dengan tuberkulosis, ialah
destruksi berlangsung lebih cepat, dan pada tuberkulosis abses sering
mengalami kalsifikasi. Dalam diagnosis diferensial perlu dipikirkan
kemungkinan keganasan. (10) Osteitis pubis merupakan infeksi bagian bawah
yang sekitar simfisis pubis yang merupakan komplikasi dari operasi dari
prostat dan kandung kemih atau , jarang akibat operasi pelvis lainnya.(17)
Kaki Luka tusuk pada kaki sering terjadi pada anak-anak dan pada
masyarakat yang berjalan kaki tanpa alas kaki. Infeksi jaringan lunak dapat

mengarah kepada terjadinya osteomielitis, sering disertai dengan kerusakan


sendi. (17) Osteomielitis secara radiografis diidentifikasi oleh adanya
pembengkakan jaringan lunak, daerah radioluscen atau daerah destruktif
dalam tulang itu sendiri, atau reaksi periosteal focal. (7) Gambar 2.23
Osteomielitis pada kaki. Pasien diabetes, terjadi pembengkakan jaringan
lunak yang signifikan dan kerusakan struktur tulang phalanx distal ibu jari. 8
Osteomielitis Pada Tulang Belakang Vertebra adalah tempat yang paling
umum pada orang dewasa terjadi osteomielitis secara hematogen. Organisme
mencapai badan vertebra yang memiliki perfusi yang baik melalui arteri tulang
belakang dan menyebar dengan cepat dari ujung pelat ke ruang diskus dan
kemudian ke badan vertebra. Sumber bakteremia termasuk dari saluran
kemih (terutama di kalangan pria di atas usia 50), abses gigi, infeksi jaringan
lunak, dan suntikan IV yang terkontaminasi, tapi sumber bakteremia tersebut
tidak tampak pada lebih dari setengah pasien. Diabetes mellitus yang
membutuhkan suntikan insulin, suatu prosedur invasif medis baru-baru ini,
hemodialisa, dan penggunaan narkoba suntikan membawa peningkatan risiko
infeksi tulang belakang. Banyak pasien memiliki riwayat penyakit sendi
degeneratif yang melibatkan tulang belakang, dan beberapa melaporkan
terjadinya trauma yang mendahului onset dari infeksi. Luka tembus dan
prosedur bedah yang melibatkan tulang belakang dapat menyebabkan
osteomielitis vertebral nonhematogeno atau infeksi lokal pada diskus
vertebra. (3) Osteomielitis pada vertebrae jarang terjadi, hanya 10% dari
seluruh infeksi tulang (Epstein, 1976), dan dapat muncul pada seluruh usia.
(17) Kuman penyebab terbanyak ialah Staphylococcus aureus dan Eschericia
coli. (15) Pasien yang menderita penyakit ini sering memiliki riwayat infeksi
kulit atau pelvis. Penyebaran infeksi biasanya menuju badan vertebra
daripada bagian yang lainnya, dan pada bagian yang mengandung banyak
darah. Badan vertebrae memiliki banyak pembuluh darah, khususnya di
bawah end plate dimana terdapat sinusoid yang besar dengan aliran pelan
sehingga berpotensi untuk terjadi infeksi. Osteomielitis spinal lebih banyak
terjadi pada regio lumbalis daripada regio cervix dan sacrum.(17) Kelainan ini
lebih sulit untuk didiagnosis. Gejala umumnya lebih ringan dibandingkan
osteomielitis akut. Biasanya ada demam, rasa sakit pada tulang dan spasme
otot.(10) Pada anak, anak akan mengeluh nyeri punggung dan pada
pemeriksaan didapat spasme hebat otot erektor trunkus sehingga mirip gejala
rangsangan meningeal, seperti nyeri pada elevasi kaki lurus atau fleksi leher

dan anak tidak mau atau tidak mampu membungkuk.(15) Proses lebih sering
mengenai korpus vertebra dan dapat timbul sebagai komplikasi infeksi
saluran kencing dan operasi panggul.(10) Gambar 2.24 Gambar radiografi
polos dari discitis tulang belakang / osteomielitis. Tampak tulang belakang
lumbal lateral yang menunjukkan penyempitan ruang diskus L3-4 (panah).
(12) Pada stadium awal tanda-tanda destruksi tulang yang menonjol,
selanjutnya terjadi pembentukan tulang baru yang terlihat sebagai sklerosis.
Lesi dapat bermula di bagian sentral atau tepi korpus vertebra. (10) Gambar
2.25 Gambaran MRI dari osteomielitis/discitis. A. gambaran sagital T1weighted tulang belakang lumbal pada pasien yang sama seperti gambar
2.24, gambar ini menunjukkan sinyal T1-hypointense (tanda panah yang
padat) berpusat di sekitar ruang antara L3-4. (12) Gambar 2.26 Post
penyuntikan gadolinium sagital fat suppresed T1-weighted gambar
menunjukkan sumsum (panah putus-putus) dan peningkatan diskus dengan
erosi endplate. (12) Pada lesi yang bermula di tepi korpus vertebra, diskus
cepat mengalami destruksi dan sela diskus akan menyempit.(10)
Penyempitan sendi antar diskus (antar korpus) vertebra dapat dilihat setelah
penyakit berjalan lebih dari 2 (dua) minggu. (15) Dapat tirnbul abses
paravertebral yang terlih'at sebagai bayangan berdensitas jaringan lunak
sekitar lesi. Di daerah torakal, abses ini lebih mudah dilihat karena terdapat
kontras paru-paru. Di daerah lumbal lebih sukar untuk dilihat, tanda yang
penting adalah bayangan psoas menjadi kabur. (10) Untuk membedakan
penyakit ini dengan spondilitis tuberkulosis, sukar; biasanya pada
osteomielitis akan terlihat sklerosis, destruksi diskus kurang, dan sering timbul
penulangan antara vertebra yang terkena proses dengan vertebra di dekatnya
(bony bridging). (10) 2.9 Penatalaksanaan Antibiotik harus diberikan hanya
setelah didapatkan hasil kultur.(3),(4) Penggunaan obat bakterisida telah
direkomendasikan, meskipun data yang menunjang masih kurang. Antibiotik
harus diberikan pada dosis tinggi, dengan demikian, untuk sebagian besar
obat, administrasi secara parenteral diperlukan. Terapi empiris dipandu oleh
temuan pada pewarnaan Gram dari spesimen tulang atau abses atau
antibiotik dipilih untuk menutupi kemungkinan besar patogen; terapi seperti
biasanya biasanya harus mencakup obat dosis tinggi yang aktif terhadap S.
aureus (seperti oxacillin, nafcillin, cefazolin , atau vankomisin) atau-jika
organisme gram-negatif yang mungkin terlibat maka dapat digunakan
sefalosporin generasi ketiga, aminoglikosida, atau sebuah fluorokuinolon.

Terapi empiris juga harus meliputi obat yang aktif terhadap bakteri anaerob
dalam penentuan suatu ulkus dekubitus atau infeksi kaki diabetes. (3)
Outpatient parenteral antimicrobial therapy (OPAT) atau terapi antimikroba
parenteral rawat jalan yang sesuai untuk pasien dapat membuat pasien
termotivasi dan stabil, dan hal ini merupakan kemajuan penting dalam
manajemen pengobatan osteomielitis. Antibiotik yang memerlukan dosis yang
jarang, seperti ceftriaxone, ertapenem, daptomycin, dan vankomisin, dapat
memfasilitasi terapi rumah, tapi pilihan antibiotik ini memiliki spektrum
aktivitas yang terlalu luas.(3) Setelah pemberian terapi parenteral selama 510 hari dan setelah terjadi resolusi dari tanda-tanda infeksi aktif, antibiotik oral
telah sukses digunakan pada anak-anak dengan osteomielitis hematogen.
Dosis penisilin atau sefalosporin oral yang diperlukan untuk pengobatan
osteomielitis pediatrik adalah dosis tinggi, dan orang dewasa mungkin tidak
mentolerir dosis seperti juga pada anak-anak. Dengan pengecualian dari
fluoroquinolon, rifampisin, dan linezolid, beberapa data mendukung
penggunaan antibiotik oral untuk orang dewasa dengan osteomielitis. Untuk
pengobatan infeksi karena Enterobacteriaceae, oral fluorokuinolon telah
berhasil seperti pemberian antibiotik -lactam secara IV. Perhatian harus
dilakukan dalam penggunaan fluoroquinolones sebagai agen tunggal untuk
pengobatan infeksi karena resistensi S. aureus atau P. aeruginosa dapat
berkembang selama terapi.(3) Dapat dilakukan secara bedah melalui
drainase dan mengeluarkan tulang mati (sequestrum) tetapi sering terjadi
kekambuhan. (14) 2.10 Diferensial Diagnosis Biasanya, gambaran radiografi
osteomyelitis sangat karakteristik dan diagnosis mudah dibuat sesuai dengan
riwayat klinis, dan pemeriksaan radiologis tambahan seperti skintigrafi, CT,
dan MRI jarang diperlukan. Namun demikian, osteomyelitis dapat juga meniru
kondisi lainnya. Khususnya dalam bentuk akut, osteomielitis mungkin
menyerupai histiocytosis sel Langerhans atau sarkoma Ewing (Gambar 2.27).
Perubahan jaringan lunak pada masing-masing kondisi, bagaimanapun,
adalah khas dan berbeda. Pada osteomyelitis, pembengkakan jaringan lunak
adalah diffuse, dengan hilangnysa fasia, sedangkan histiocytosis sel
Langerhans , tidak disertai oleh pembengkakan jaringan lunak yang signifikan
atau massa. Perluasan dari sarkoma Ewing ke dalam jaringan lunak muncul
sebagai massa jaringan lunak yang jelas dengan fasia tetap ada. Durasi
gejala pasien juga memainkan peranan penting diagnostik. Tumor seperti
sarkoma Ewing membutuhkan waktu 4-6 bulan untuk menghancurkan tulang

pada tingkat/keadaan yang sama dengan osteomyelitis yang membutuhkan


waktu hanya dalam 4 sampai 6 minggu, dan histiocytosis sel Langerhans
membutuhkan waktu hanya 7 sampai 10 hari saja. Meskipun keadaan yang
berbeda ini, namun pola kerusakan tulang secara radiografi, reaksi periosteal,
dan lokasi dalam tulang mungkin sangat mirip pada tiga kondisi ini (lihat
Gambar 2.28). (1) Gambar 2.27 Osteomyelitis yang menyerupai sarcoma
Ewing. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun mengeluhkan rasa sakit di kaki
kanannya selama 3 minggu. Radiograf anteroposterior menunjukkan lesi di
bagian meduler dari diaphysis femoral distal dengan kerusakan tulang mouth
eaten type, yang berhubungan dengan reaksi periosteal dan jaringan lunak
yang menonjol kecil. Gambaran radiografi ini menyarankan diagnosis
sarkoma Ewing, disebabkan tidak adanya massa jaringan lunak yang pasti
dan periode gejala yang pendek. Namun, diagnosis osteomyelitis diketahui
setelah dikonfirmasi dengan pemeriksaan biopsi. (1) Gambar 2.28 Sarcoma
Ewing. Pria berusia 24 tahun mengeluhkan rasa sakit dan bengkak di
pergelangan kaki kiri selama 8 minggu, ia juga demam. Radiografi
anteroposterior pergelangan kaki menunjukkan lesi yang merusak bagian
distal fibula, suatu massa jaringan lunak juga jelas. Penampilan dari
gambaran ini adalah infeksi (osteomyelitis), tetapi diagnosis sarcoma Ewing
ditegakkan setelah dikonfirmasi dengan hasil boipsi. (18) BAB III
KESIMPULAN Osteomielitis adalah infeksi tulang atau sumsum tulang.
Osteomielitis dapat meyerang orang pada semua usia. Pemeriksaan
penunjang atau pencitraan yang dapat dilakukan adalah foto polos, CT scan,
MRI, dan Radioisotop bone scan, yang memiliki keunggulan masing-masing.
Pada pemeriksaan foto polos radiologi akan kita dapatkan hilangnya
gambaran fasia, gambaran litik pada tulang (radiolusen), sequester dan
involucrum. Pada CT scan pun akan didapatkan gambaran serupa, namun
gambaran tampak lebih jelas, gambaran didapat dari segala arah dan CT
scan adalah pemeriksaan terbaik untuk biopsy guiding. Jaringan yang keras
secara umum lebih baik ditunjukan oleh CT scan. Gambaran MRI lebih jelas
menunjukkan perluasan patologis tulang dan jaringan lunak sekitarnya.
Sedangkan pemeriksaan scan radioisotop sensitif untuk osteomielitis
disebabkan sifat radioisotop pada bone scan akan memperlihatkan daerah
kerusakan sel tulang atau gambaran kehitaman yang memusat pada daerah
sel-sel yang rusak, namun tidak spesifik, karena kerusakan sel tidak hanya
ditunjukan oleh osteomielitis saja. Gambaran radiografi foto polos

osteomyelitis sangat khas dan diagnosis dapat mudah dibuat disesuaikan


dengan riwayat klinis, sehingga pemeriksaan radiologis tambahan lainnya
seperti skintigrafi, CT, dan MRI jarang diperlukan. BUTUH DAFTAR
PUSTAKANYA ??? (Gambar sulit di Upload, jadi gak muncul) Hubungi aja
02291339839 Jangan berpikir macam2 dulu Dok, he2... SMS aja dulu...
Salam TS
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu
.
Hi quest, Thank You For Visit Us welcome | | Bookmark This Site !

Powered by

Teknisi Elektromedik

Translate

HOME
Elektromedik
Elektronika
Artikel
Alat Kesehatan
Tips Dan Trik
Ikatemi
Lowongan Pekerjaan
Internet
Iklan
About Us
Facebook
RSS Feed

Batasan Profesi Teknik Elektromedik Teknik elektromedik adalah teknik klinik (Clinical Engineering) yang merupakan
kekhususan dari cakupan rumpun...
Read More
06:41 | 0 komentar
Anda mungkin juga meminati:

Tentang Profesi Teknisi Elektromedis

Standar

Kalibrasi Alat Kesehatan


Linkwithin

Akhirnya Operasi Ganti Hati Bisa di RS Dalam Negeri

Obsesi Dahlan Iskan agar BUMN bisa membangun rumah sakit khusus liver dan jantung, dua tahun lalu, akhirnya
terwujud dengan hadirnya RS Pertamedika...
Read More
02:01 | 0 komentar
Anda mungkin juga meminati:
Elektromedik di IPS-RS
MENINGKATKAN DAYA SAING ALAT KESEHATAN INDONESIA
Design Mobile Rumah Sakit Go Green

Linkwithin

Pengumuman Jadwal Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian


Kesehatan Tahun 2013
P E N G U M U M A N NOMOR : KP.01.02.1.1.A.647046 PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2013 Kementerian Kesehatan RI membuka kesempatan bagi Warga Negara
Indonesia lulusan D.I/D.III/D.IV/S1/S2 bidang kesehatandan...
Read More

02:35 | 0 komentar
Anda mungkin juga meminati:
Informasi Umum Penerimaan Mahasiswa Baru POLITEKNIK ...
PMB Poltekkes Jakarta 2013/2014
PMB Atem Semarang Tahun Ajaran 2013/2014

Linkwithin

Kenapa alat medis mudah rusak ?

Ini yang perlu saya jawab tentang salah satu pertanyaan yang nyeletuk juga. hahaha, subjektif juga tapi kalau anda
setuju juga oke. Question : Kenapa...
Read More
01:46 | 0 komentar
Anda mungkin juga meminati:
Kenapa alat medis mudah rusak ?
Itu Rusak Ya !
Teknisi Elektromedik

Linkwithin

CARA MENGGUNAKAN SYRINGE PUMP TE-311S

SYRINGE PUMP TERUMO TE-311S Sebelum pemakaian pertama, mesin disambungkan ke sumber listrik (charge)
selama 15 jam 1. ...
Read More
01:04 | 0 komentar
Anda mungkin juga meminati:
CARA MENGGUNAKAN SYRINGE PUMP TE-311S
CARA MENGGUNAKAN INFUS PUMP TE-112
CARA MENGGUNAKAN INFUS PUMP TE-112

Linkwithin

Masukkan kata kunci pencarian Anda :


Search

POPULAR POSTS

CARA MENGGUNAKAN INFUS PUMP TE-112


INFUSION PUMP TERUMO TE-112 Pada saat pertama kali menggunakan,
sambungkan kabel mesin ke sumber listrik selama 12 jam, mesin dalam po...


Alat Periksa Di Klinik Mata
Pernah ke Optik Mata, Balai Kesehatan Khusus Mata, Rumah Sakit Khusus Mata, atau
Klinik Mata. Pasti Anda pernah bertemu dengan salah...

CARA MENGGUNAKAN SYRINGE PUMP TE-311S


SYRINGE PUMP TERUMO TE-311S Sebelum pemakaian pertama, mesin
disambungkan ke sumber listrik (charge) selama 15 jam 1. Angkat clam...

Terapi HBOT (Hiperbaric Oxygen Theraphy)


BANYAK di antara kita tidak mengetahui betapa pentingnya oksigen untuk
menyembuhkan jaringan tubuh yang rusak dengan tepat, baik di kulit, ...

EEG (Elektro Encelografi)


Elektro Enselo Grafi (EEG) adalah suatu alat yang mempelajari gambar dari rekaman
aktifitas listrik di otak, termasuk teknik perekaman EEG...

PENERIMAAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAN TENAGA KERJA KONTRAK


RSUD KOTA TANGERANG 2013
P E N G U M U M A N NOMOR: 800/1370-BKPP/2013 TENTANG SELEKSI
PENERIMAAN PEGAWAI TIDAK TETAP DAN TENAGA KERJA KONTRAK RUMAH
SAKIT UMUM DA...

Hemodialisis Cuci Darah

Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti
darah dan dilisis yang berarti dipisahkan. Hemod...

Teknisi Elektromedik
Batasan Profesi Teknik Elektromedik Teknik elektromedik adalah teknik klinik (Clinical
Engineering) yang merupakan kekhususan dari c...

Kajian pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan alat kesehatan di rumah sakit
dan puskesmas.
Tri Juni Angkasawati, Andryansyah Arifin, Wahyu Dwi Astuti, Turniani Laksmiarti,
Bambang Wasito. Pend...

Kalibrasi Alat Kesehatan


Sangat Penting ! Peralatan kesehatan harus memiliki performance yang ketat antara
lain ketelitian (accuracy), kepekaan (sensitivity), ...
CONTENT

WELCOME GUYS

AGGREGATORS

LABELS

Catatan (100) Do

You

Know (75)Download

Page (16) Foto

Kesehatan (41)IKATEMI (19) info


kesehatan (14) internet (3)Lowongan (47)pengumuman (4) Sejarah (6)seminar (4)
REFERENCE

Kementrian Kesehatan RI
BALITBANGKES
BINFAR DEPKES
Biro Kepegawaian
DPP IKATEMI
ATEM YBS Medan
ATEM Andakara
ATEM Kemenkes Jakarta
ATEM Kemenkes Surabaya
ATEM Semarang
ATEM Widya Husada
ATEM Muhammadiyah Yogyakarta
Atem Makasar
Pusdinakes
BNSP
PPSDM Kesehatan
ALIH JALUR DARI D3 ATEM

D4 Teknik Elektromedik Mitra Spesialis Jakarta


D4 Teknik Elektromedik Mitra Spesialis Surabaya
Teknologi Biomedis UI
Teknik Biomedika ITB
Fisika Medik UNDIP
Teknik Elektro UGM
Teknik Elektro ITS
Teknik Fisika ITS
CONTACT US

Kirim email Anda ke kotak suara


diinbox.elektromedik@yahoo.com
- Pertanyaan seputar dunia elektromedik - Sharing - Sparepart dan Alkes - Promosi Banner/ pasang
iklan Note : Email akan saya jawab offline ataupun lewat blog ini. Terimakasih sudah
berkunjung.
INSTRUCTIONS

Alat

Blog ini tidak bertanggung jawab atas kesalahan atas program yang Anda download ataupun
sesuatu hal yang berhubungan dengan materi-materi yang ada. Terima kasih atas saran dan kritik
yang membangun. Non profit blog.
"All Links In This Blog Is Temporary Link"

NO SPAM AND VIOLATED CONTENT


SEARCH THIS BLOG
Search

RECOMENDED
Enter your email address:

Subscribe

Delivered by FeedBurner
TOTAL PAGEVIEWS

234,900
FOLLOWERS
Copyright 2011. Biomedical Engineering Elektromedik . All Rights Reserved.
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Design by Herdiansyah Hamzah. Published by Borneo Templates

KAMPUS UNGGULAN
Kampus Unggulan di Jakarta, Kampus Favorit di Jakarta, Kampus Akreditasi A, Kampus Akreditasi
B, Universitas MH Thamrin Jakarta

HOME
SEKOLAH KESEHATAN
DOWNLOADS
PARENT CATEGORY
FEATURED
BLOG PARTNER

UNCATEGORIZED

TENAGA LANGKA TEKNIK ELEKTRO MEDIK DIV DI INDONESIA


23.34 ateum, ateum d4, elekto medis rumah sakit, ELEKTROMEDIK, stikes mh thamrin, teknik elektomedik
div, teknik elektro medik, teknik elektromedik, universitas mh thamrin No comments

3000 LEBIH
KEBUTUHAN TENAGA TEKNIK ELEKTROMEDIK 4.341 KEBUTUHAN PNS
"TOTAL RUMAH SAKIT DI INDONESIA

JIKA MASING-MASING RS BUTUH 4 ORANG SAJA TENAGA MAKA DIBUTUHKAN


MAKA

12000 LEBIH TENAGA TEKNIK ELEKTOMEDIK


DIBUTUHKAN SAAT INI
JUMLAH IDEAL TEKNIK ELEKTROMEDIK
1 RUMAH SAKIT 11 ORANG! UNTUK RS KELAS A"

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Di Indonesia program study pendidikan teknik elektromedik 3 tahun Jakarta telah


berjalan sejak 1967. Sebelumnya program ini direncanakan untuk memenuhi kebutuhan
dalam memperbaiki alat-alat rontgen dilingkup rumah sakit, tetapi kemudian program ini
dirancang untuk melatih mahasiswa memenuhi kebutuhan institusi maupun
masyarakat. Kurikulumnya telah berubah dari waktu ke waktu untuk memenuhi
kebutuhan kompetensi dalam rangka mengatasi masalah yang berkembang.

Perkembangan dewasa ini tenaga teknik elektromedik tidak hanya memenuhi


kebutuhan Departemen Kesehatan saja tetapi juga termasuk sektor swasta dan
produksi alat-alat kesehatan. Untuk lebih meningkatkan profesionalisme tenaga teknik
elektromedik yaitu dengan mencapai kompetensi lulusan setara standart
profesional medical engineer international (setara D IV) serta upaya perkembangan
selanjutnya setara S1 dalam rangka menanggulangi permasalahan teknik elektromedik
yang komplek.
Lain dari pada itu juga sudah waktunya Pendidikan teknik Elektromedik beserta
IKATEMI (Ikatan Ahli Teknik Elektromedik Indonesia) melakukan kerjasama demi
peningkatan kompetensi maupun distribusi SDM teknik elektromedik di Indonesia,
termasuk pengiriman tenaga keluar negeri.
Visi
Menghasilkan lulusan Diploma IV yang memiliki kemampuan dalam pengelolaan, sebagai tenaga ahli, peneliti dan pendidik
dalam bidang alat kesehatan dan fasilitas Rumah Sakit.
Misi
1.

Melakukan perencanaan, pengadaan, penyimpanan, penempatan, penggunaan, pemeliharaan, pengembangan, pemindahan,

2.

Melakukan perencanaan, pemasangan/Instalasi, pemeliharaan, perbaikan, kalibrasi, rancang bangun, dan analisis teknis alat

pencatatan, tanggung jawab dan penghapusan alat kesehatan dan Fasilitas rumah sakit.
kesehatan.
3.

Melakukan penelitian pengembangan alat kesehatan.

4.

Melakukan penyuluhan kepada pengguna alat kesehatan, bimbingan dan pembinaan kepada ahli madya teknik elektromedik,
pelatihan dan pengajaran supervisi pendidikan.
Obyektif
Program diploma IV ini mempunyai tujuan melatih mahasiswa menjadi tenaga ahli dalam bidang teknik elektromedik yang
bermutu dalam:
1.

Kemampuan yang handal

2.

Pelayanan prima

3.

Berkomunikasi dan menerapkan ilmu pengetahuan

4.

Mendayagunakan dan mengelola sumberdaya

5.

Penelitian

Nilai
1.

Utamakan keselamatan Pasien

2.

Pelayanan paripurna

3.

Inovatif

4.

Jujur dan mampu bekerja sama

5.

Menghargai perbedaan

6.

Tanggung jawab social

7.

Bertindak Strategis

8.

Kualitas Prima

A. PROYEKSI
IV TEKNIK

LAPANGAN
ELEKTROMEDIK

KERJA

PROGRAM

STUDI D

Analisa Kebutuhan.
Penyelenggaraan program D IV Teknik elektromedik merupakan sarana
pengembangan dari peningkatan jenjang pendidikan Diploma III. Dilihat dari kebutuhan
tenaga teknik elektromedik yang mengacu pada standard pelayan rumah sakit, dan
dalam buku daftar Rumah sakit di Indonesia terbitan th 1999,serta pada buku
pedoman penyelenggaraan Instalasi Pemeliharaan Sarana (IPS) Rumah Sakit type
klas A,B dan C. bahwa Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit memerlukan
tenaga teknik Elektromedik type klas A= 11 orang, type klas B = 9 orang dan type klas
C = 4 orang,
Lulusan program D-III Teknik Elektromedik mencapai 1723 orang, sedangkan pasar
kerja yang mengacu pada kebutuhan lulusan DIII teknik elektromedik dalam tabel
sebagai berikut:
Tabel 1.1. Kebutuhan Tenaga Teknik Elektromedik

Jumlah Rumah Sakit

Kebutuhan
Tenaga

Tenaga
Tersedia

Keterangan

No Institusi

Kls A

Kls B

Kls C

RS Pemerintah

54

287

1.681

723

Kurang

RS khusus

13

66

145

856

104

Kurang

TNI/POLRI

12

99

537

27

Kurang

BUMN/Swasta

569

641

32

Kurang

Dit.Sarana
/Institusi

52

31

Kurang

Pendidikan
6

BPFK

80

22

Kurang

BPOM

30

Kurang

Industri/pemasok
al-kes.

400

185

Kurang

Dinas Kesehatan

64

27

Kurang

Jumlah

4.341

1.154

Kurang

Dengan melihat tabel 1.1 diatas maka kebutuhan akan tenaga teknik elektromedik mencapai 4.341 orang dan yang sudah
dipenuhi mencapai 1.154 orang. Untuk memenuhi target tersebut, dengan tingkat pertumbuhan lulusan pertahun 400 orang
,maka perlu menunggu 8 tahun.
Beberapa Universitas diluar negri terutama negara maju telah me-nyelenggarakan program studi BIOMEDICAL
ENGINEERING. Bahkan Institut teknologi Bandung sudah membuka program Stara 1 dan S3, bidang Elektromedika dibawah
Jurusan teknik Elektro.
Salah satu sarana proses belajar mengajar adalah lahan praktek yang dapat dilaksanakan dirumah sakit type klas A, klas B dan
rumah sakit Swasta dan industri pemasok Alat-alat kesehatan

KEKARYAAN PROGRAM STUDI D IV TEKNIK ELEKTROMEDIK


KEPMENKES NO. 371/2007, Tentang Standar Profesi Teknisi Elektromedik
Teknik elektromedik adalah profesi yang mempunyai otonomi sendiri serta
mandiri yang melaksanakan praktik. secara terbuka dan mempunyai hubungan sejajar
dengan profesi medis dan tenaga kesehatan profesional lainnya.
Tanggung jawab Elektromedik secara umum adalah menjamin terselenggaranya
pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan dengan
tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar.
Peran dan fungsi Elektromedis secara umum yang dapat diuraikan mulai dari
pengelola, pelaksana, penelitian serta penyuluh dan pelatih terhadap alat
kedokteran/kesehatan pada fasilitas kesehatan
RUANG LINGKUP PROFESI ELEKTROMEDIS

1.

Melaksanakan operasi alat


kedokteran

2.

Melaksanakan pemeliharaan
alat kedokteran

3.

Melaksanakan repair and trouble


shooting alkes

4.

Melaksanakan inspeksi unjuk


kerja alkes

5.

Melaksanakan inspeksi
keamanan alkes

6.

Melaksanakan uji laik pakai

7.

Melaksanakan kalibrasi

8. Melaksanakan registrasi dan penapisan


alkes
9.Melaksanakan uji produksi dalam negeri
10.Melaksanakan
penyuluhan/pengajaran/penelitian alkes
11.Melaksanakan fabrikasi alkes
12. Melaksanakan sales engineering alkes
13. Melaksanakan perakitan instalasi alkes
14.Melaksanakan perancangan teknologi
tepat guna alkes.

Tabel 1.3 Tabel Penyebaran Tenaga Elektromedis


S1
No
.

D
III

D
IV

1 Aceh

110

Sumatera
2 Utara

Provinsi

S
2

S
3

Jumla
h

Tekni
k

Non
Tekni
k

12

10

137

52

12

66

Sumatera
3 Barat

69

87

4 Riau

19

26

5 Jambi

10

6 Sumsel

13

19

7 Bengkulu

21

26

8 Lampung

27

40

9 Kep.

15

18

16

26

165

10 Kep. Riau

11 DKI

79

19

42

1
6

12 Jabar

78

30

121

13 Jateng

95

11

117

DI
Yogyakart
14 a

26

11

39

15 Jatim

175

49

20

254

16 Banten

13

22

17 bALI

26

38

18 NTB

44

51

19 NTT

18

20

20 Kalbar

22

27

21 Kalteng

19

25

22 Kalsel

15

21

23 Kaltim

26

31

24 Sulut

20

24

25 Sulteng

16

25

26 Sulsel

124

11

14

154

27 Sultra

11

16

28 Gorontalo

18

19

29 Sulbar

30 Maluku

18

23

Maluku
31 Utara

32 Papua

Papua
33 Barat

121
0

15
7

206

50

4
5

1670

JENJANG KARIR SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


Pelayanan teknik elektromedik/biomedika yang merupakan bagian integral
pelayanan kesehatan, telah mengalami perkembangan yang pesat baik dari sisi
keilmuan maupun teknologi rekayasa pada bidang kedokteran/kesehatan seiring dan
sejalan
dengan
era
globalisasi.
Teknisi Elektromedis/biomedika sebagai profesi kesehatan dituntut untuk melaksanakan
tugas dan fungsinya secara profesional, efektif dan efisien. Klien secara penuh
mempercayakan
masalahnya
untuk
mendapatkan
pelayanan
teknik
elektromedik/biomedika
yang
bermutu
dan
bertanggung
jawab.
Teknik
elektromedik/biomedika sebagai profesi mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan ruang lingkup kegiatannya.Guna
meningkatkan kinerja profesi teknikelektromedik/biomedika salah satunya diperlukan
standar profesi sebagai pedoman dasar setiap teknisi elektromedis dalam
mengaktualisasikan diri dan sebagai hasil keluaran (outcome) yang diharapkan
profesinya. Standar Profesi ,Profesi keteknisian elektromedis adalah suatu pekerjaan
teknisi elektromedis yang dilaksanakan berdasarkan ilmu, kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan berjenjang, dan kode etik yang bersifat melayani masyarakat.
Menurut Barber, pengertian profesi mengandung esensi sebagai berikut :
1. Memiliki ilmu pengetahuan yang sistematik
2. Orientasi primer lebih cenderung untuk kepentingan umum/masyarakat dari pada
kepentingan pribadi.

3. Memiliki mekanisme kontrol terhadap tingkah laku anggotanya melalui kode etik yang
dibuat oleh organisasi profesi dan diterima sebagai kewajiban untuk dipatuhi.
Ketiga esensi tersebut ada pada profesi keteknisian elektromedis.
Tanggung jawab Teknisi Elektromedis secara umum adalah menjamin terselenggaranya
pelayanan kesehatan khususnya kelayakan siap pakai peralatan kesehatan dengan
tingkat keakurasian dan keamanan serta mutu yang standar. Tanggung jawab dan
tugas tersebut meliputi semua sarana pelayanan kesehatan mulai dari Puskesmas
sampai dengan Rumah Sakit yang menyelenggarakan pelayanannya menggunakan
fasilitas peralatan dari yang teknologi sederhana sampai teknologi tinggi, dengan
peranan dan fungsi teknisi elektromedis secara umum yang dapat diuraikan mulai dari
pengelola, pelaksana, penelitian serta penyuluh dan pelatih terhadap alat
kedokteran/kesehatan pada fasilitas kesehatan sebagai berikut:
1. Melaksanakan operasi alat kedokteran/kesehatan (Teknisi Aplikasi).
2. Melaksanakan pemeliharaan alat kedokteran/kesehatan.
3. Melaksanakan repair & trouble shooting alat kedokteran/kesehatan.
4. Melaksanakan inspeksi unjuk kerja alat kedokteran/kesehatan
5. Melaksanakan inspeksi keamanan alat kedokteran/kesehatan.
6. Melaksanakan uji laik pakai alat kedokteran/kesehatan.
7. Melaksanakan kalibrasi alat kedokteran/kesehatan.
8. Melaksanakan registrasi dan penapisan alat kedokteran/kesehatan yang diimpor dari
luar negeri
.9. Melaksanakan ujiproduksi dalam negeri alat kedokteran/kesehata
10. Melaksanakan fabrikasi alat kedokteran/kesehatan.
11. Melaksanakan penyuluhan/pengajaran/penelitian alat kedokteran/ kesehatan.
12. Melaksanakan sales engineering alat kedokteran/kesehatan.
13. Melaksanakan perakitan instalasi alat kedokteran/kesehatan.
14. Melaksanakan perancangan
kesehatanStandar Kompetensi

teknologi

tepat

guna

alat

kedokteran/

PROGRAM STUDI D IV TEKNIK ELEKTROMEDIK


Berdasarkan kompetensi besar yang diuraikan diatas, maka dikaitkan dengan
kompetesi pada mata kuliah adalah :

DAFTAR KOMPETENSI PROGRAM DIPLOMA IV TEKNIK ELEKTROMEDIK

KEL.MK.

Kompetensi

No
1.

MPK

2.

MKK

3.

MKB

4.

MPB

Mata
Kuliah

Pada akhir kuliah mahasiswa


1.
mempunyai sikap seorang manusia
2.
Indonesia yang berke Tuhanan Yang 3.
Maha Esa, menjunjung nilai-nilai
4.
kebenaran, mempunyai pengetahuan
tentang Pancasila, bahasa Indonesia dan
bela negara.
Pada akhir kuliah mahasiswa mampu 1.
melakukan analisa fisika, kimia, fisiologi
2.
dengan bantuan matematika dan
3.
statistika untuk kepentingan aplikasinya4.
dalam penelitian, pengelolaan dan
5.
pengembangan instrumentasi kedokteran6.
dan sistem pemeliharaannya di rumah 7.
sakit atau pusat layanan kesehatan
lainnya.
Pada akhir kuliah mahasiswa
1.
mempunyai kemampuan analisa dasar
teknik listrik/elektronika yang akan
2.
diaplikasikan pada penelitian,
3.
pengelolaan dan pengembangan
4.
instrumentasi kedokteran dan sistem 5.
pemeliharaannya di rumah sakit atau 6.
pusat layanan kesehatan lainnya.
7.
8.
9.

Agama.
Pancasila.
Kewiraan.
Bahasa Indonesia.

Pada akhir kuliah mahasiswa


mempunyai kemampuan melakukan
perencanaan, modifikasi, dan
pemeliharaan serta pengembangan
pengelolaan dan pengembangan
instrumentasi kedokteran dan sistem
pemeliharaannya di rumah sakit atau

Pesawat Radiologi.
Elektronikmedik.
Alat Laboratorium.
Elektrikmedik.
Management
Pemeliharaan Peralatan
Kedokteran dan Fasilitas

1.
2.
3.
4.
5.

Matematika.
Fisika.
Kimia.
Anatomi & Fisiologi.
Statistika.
Metoda Penelitian.
Ilmu Bahan.
Medan Elektro
Magnetik.
Rangkaian Listrik.
Teknik Tenaga Listrik.
Elektronika.
Teknik Digital.
Mikroprosessor dan
komputer.
Kalibrasi.
Manajemen RS.
Ekonomi Teknik.

pusat layanan kesehatan lainnya.

5.

MBB

Rumah Sakit.
6. PKL.
7. Tugas Akhir.

Pada akhir kuliah mahasiswa


1. Psikologi.
mempunyai keahlian dalam bekerja
2. Etika Profesi.
bersama dengan profesi lainnya dalam 3. Ilmu Budaya Dasar.
pengembangan mutu pelayan kesehatan
baik secara perangkat lunak maupun
perangkat kerasnya.

Kurikulum Inti terdiri dari 65

SKS

Matakuliah pengembangan kepribadian (MPK)


Matakuliah Keilmuan dan ketrampilan (MKK)
Matakuliah keahlian berkarya (MKB)
Matakuliah perilaku berkarya (MPB)
Matakuliah berkehidupan bermasyarakat

: 6 SKS
: 18 SKS
: 24 SKS
: 18 SKS
: 2 SKS

Kurikulum Institusi terdiri dari 83


SKS
Matakuliah pengembangan kepribadian (MPK) : 6 SKS
Matakuliah Keilmuan dan ketrampilan (MKK) : 12 SKS
Matakuliah keahlian berkarya (MKB)
: 33 SKS
Matakuliah perilaku berkarya (MPB)
: 26 SKS
Matakuliah berkehidupan bermasyarakat
:
8 SKS

STRUKTUR PROGRAM DIPLOMA IV


TEKNIK ELEKTROMEDIK

Jalur A
NO

MATA KULIAH

BOBOT SKS KUR.


INTI

KUR.INSTITUSI

TEORI PRAKTEK
MPK: (10%)
1 Pancasila

2 Kewiraan

3 Agama

4 Bahasa Inggris

5 Bahasa Indonesia

10

1 Matematika Dasar

2 Matematika Lanjut

3 Matematika Terapan

4 Fisika Dasar I (T+P)

5 Fisika Dasar II (T+P)

6 Fisika Modern

7 Kimia

8 Anatomi & Phyisiologi I

9 Anatomi & Physiologi II

10 Ilmu Bahan (Bio Material/Tranduser)

11 Statistik

12 Metode Penelitian

13 Keselamatan Kerja

14 Proteksi Radiasi

19

11

MKK: (20%)

2
18

12

MKB: (30%)
1 Rangkaian Listrik dasar

2 Rangkaian Listrik lanjut

3 Teori Medan Elektromagnetik

4 Alat Ukur dan Pengukuran listrik

5 Teknik Tenaga Listrik (T+P)

6 Elektronika Dasar (T+P

7 Elektronika Lanjut (T+P)

8 Elektronika Terapan (T+P)

9 Teknik Digital (T+P)

10 Menggambar Teknik (T+P)

11 Algoritma & Pemrograman


Komputer (T+P)

12 Sistem Pengaturan (T+P)

13 Mikroprosesor (T+P)

14 Pengolahan Citra

15 Pengolahan Sinyal Digital

16 Organisasi & Arsitektur Komputer

17 Radiografi

18 Teknologi Biomedika

19 Ekonomi Teknik

20 Perencanaan dan Manajemen RS

21 Regulasi & Standarisasi

24

30

21

33

1 Radiologi Dasar (T+P)

2 Alat Elektromedik I

3 Alat Laboratorium klinik(T+P)

4 Instalasi Listrik (P)

5 Sistem Jaringan Instalasi RS

6 Manajemen Fasilitas dan


Pemeliharaan Alkes

7 Radiologi Lanjut (T+P)

8 Radiologi Khusus

9 Radiologi Kedokteran Nuklir

10 Alat Elektromedik II

11 Alat Elektromedik III

12 Alat Elektromedik IV

13 Alat Laboratorium Lanjut klinik


(T+P)

14 PKL

15 Tugas Akhir

12

33

18

26

22 Teknologi Mekanik

MPB: (30%)

MBB: (10%)
1 Psikologi

2 Etika Profesi

3 Kesehatan Masyarakat

4 Ilmu Budaya Dasar

71

77

65

83

5 Seminar

JUMLAH TOTAL SKS

SEBARAN MATA
ELEKTROMEDIK

KULIAH

PERSEMESTER

PROGRAM

DISTRIBUSI MATA KULIAH DALAM


SEMESTER
KURIKULUM DIPLOMA IV TEKNIK
ELEKTROMEDIK

SEMESTER
:I
N
O

MATA
KULIAH

SEMESTER
:V
SKS

NO

MATA
KULIAH

TEOR PRAKTE
I
K
1 Anatomi
Physiologi I

SKS

TEOR PRAKTE
I
K
Alat
Elektromedik

STUDI

IV

I
2 Fisika Dasar
I

Alat
Radiologi
lanjut

3 Matematika I

Alat
Laboratorium

4 Kimia

Elektronika
Terapan

5 Bahasa
Inggris I

Mikroproseso
r

6 Agama

Arsitektur
Komputer

7 Ilmu Budaya
Dasar

Metode
Penelitian

8 Pancasila

Pengolahan
Sinyal Digital

9 Psikologi

10 Teknologi
Mekanik

15

13

SEMESTER
: II

SEMESTER
: VI

1 Fisika Dasar
II

Alat
Elektromedik
II

2 Matematika
II

Alat
Radiologi
khusus

3 Bahasa

Alat
Laboratoium

Inggris II

Lanjut

4 Anatomi
Physiologi II

Kalibrasi &
Pengukuran

5 Bahasa
Indonesia

Keselamatan
Kerja

6 Menggambar
Teknik

Ekonomi
Teknik

7 Rangkaian
Listrik I

Radiografi

8 Tek
Pengukuran
Listrik

PKL 1

9 Kewiraan

Pengolahan
Citra

13

12

SEMESTER
: III

SEMESTER
: VII

1 Fisika
Modern

PKL 2

2 Teknik
Tenaga
Listrik

Regulasi &
Standar

3 Matematika
Terapan

Seminar

4 Elektronika I

Etika profesi

5 Ilmu Bahan

Alat
Elektromedik
III

6 Teori Medan

Proteksi

Radiasi
7 Instalasi
Listrik

Alat
Kedokteran
Nuklir

8 Rangkaian
Listrik II

Manajemen
Fasilitas dan
Pemeliharaan
Al.kedokteran

9 Kesehatan
Masyarakat

10 Teknologi
Biomedika

Alat
Elektromedik
IV

12

13

SEMESTER
: IV

SEMESTER
: VIII

1 Sistem
Jaringan
Instalasi RS

PKL 3

2 Statistik

Tugas Akhir

3 Elektronika
Lanjut

4 Teknik
Digital

5 Sistem
Pengaturan

6 Perencanaan
dan
Manajemen

(Modul,
Karya Tulis)

RS
7 Pemrograma
n Komputer

8 Alat
Radiology
dasar

12

11

PENUTUP
Keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum Pendidikan Diploma IV Teknik Elektromedik sangat
tergantung pada perencana program yang akurat, pelaksanaan yang berkualitas dan penilaian yang berkesinambungan secara
periodik.
Kurikulum dengan penjabaran yang lebih rinci dengan mengacu kepada tujuan pendidikan dan kompetensi tahap yang
telah ditetapkan. Untuk mendapatkan lulusan yang berkualitas maka perlu pengaturan pengajaran yang sesuai dengan tuntutan
kompetensi yang didukung oleh dosen berdasarkan keahlian dalam bidangnya masing-masing.
Pendekatan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan berdasarkan kompetensi, evidance based, belajar efektif
dan pendekatan pada pemecahan masalah. Untuk pencapaian kompetensi ini diperlukan suatu penilaian yang terus-menerus
berdasarkan kompetensi yang harus dimilikinya.
Akhirnya keberhasilan penerapan kurikulum ini banyak tergantung pada pengelolaan pendidikan secara profesional,
pendidik/dosen yang berkualitas serta peserta didik yang bermotivasi tinggi untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest


Reaksi:
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

0 komentar:
Poskan Komentar
Link ke posting ini
Buat sebuah Link

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

IKLAN ANDA

Search

Popular
Akreditasi
Archives

UMHT FOTOGRAFI

UMHT Fotografi

POPULAR POSTS

PROGRAM STUDI ANALIS KESEHATAN


Posting : 09/02/2012 Oleh : Yono Maulana Perkembangan dunia kesehatan menutut kebutuhan tenaga
kesehatan itu sendiri baik dari juml...

LULUSAN MPRS SANGAT DI CARI RUMAH SAKIT


Posting : 09/02/2012 Oleh : Yono Maulana MPRS ho hoh,, sangat familiar ya kalo kita belajar sejarah,
kalo tidak salah singkatan dar...

MEDICAL CAREER EXPO 2014 | PAMERAN TENAGA KERJA DUNIA KESEHATAN


PERTAMA DAN TERBESAR DI INDONESIA TAHUN 2014
Masyarakat yang cerdas dan sehat adalah salah satu kunci kemajuan sebuah bangsa. Tanpa didukung
oleh sumber daya manusia yang sehat, fit...

ANAFARMA MHT

IKUTI LEWAT EMAIL


Submit

PENGIKUT
(c) 2012 Blogger by Yons. Diberdayakan olehBlogger.

TOTAL TAYANGAN

53394

VIDEO PROFILE MH THAMRIN


TRANSLATE
Select Language

ANALIS KESEHATAN MHT

\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\\Latar Belakang:
Pelaksanaan ketentuan pasal 28 :
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang RUMAH SAKIT yang berbunyi :
Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan diatur dengan Peraturan Menteri.
PMK: 147/MENKES/PER/I/2010 tentang PERIZINAN RUMAH SAKIT
PMK: 340/MENKES/PER/III/2010 tentang KLASIFIKASI RUMAH SAKI
Penggolongan Rumah Sakit:
Berdasarkan pelayanannya:

Rumah Sakit Umum: RS yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan
jenis penyakit.

Rumah Sakit Khusus: RS yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang
atau satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ,
jenis penyakit atau kekhususan lainnya

Berdasarkan kepemilikan dan pengelolaannya:

Rumah Sakit Publik: RS yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
Badan Hukum yang bersifat Nirlaba

Rumah Sakit Privat: RS yang dikelola oleh Badan Hukum dengan tujuan Profit
yang berbentuk PT atau persero

Bab II Perizinan Rumah Sakit:


#Pasal 2:
1. Setiap rumah sakit harus memiliki izin
2. Izin terdiri atas : izin mendirikan rumah sakit dan izin operasional rumah sakit
3. Izin operasional terdiri atas izin operasional sementara dan izin operasional tetap

#Pasal 3:
1. Permohonan izin diajukan menurut jenis dan klasifikasi rumah sakit
2. Izin rumah sakit kelas A dan rumah sakit penanaman modal asing atau penanaman
modal dalam negeri diberikan oleh Menkes setelah mendapatkan rekomendasi dari
pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada pemda provinsi
3. Izin rumah sakit kelas B diberikan oleh pemda Provinsi setelah mendapatkan
rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada pemda kab/kota
4. Izin rumah sakit kelas C dan D diberikan oleh pemda kab/kota setelah mendapat
rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada pemda kab/kota
Izin Mendirikan Rumah Sakit:
# Pasal 4 :
Persyaratan izin mendirikan rumah sakit terdiri atas :
1. Studi kelayakan
2. Master plan
3. Status kepemilikan
4. Rekomendasi izin mendirikan
5. Izin undang-undang gangguan (HO)
6. Persyaratan pengolahan limbah
7. Luas tanah dan sertifikatnya
8. Penamaan
9. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
10. Izin Penggunaan Bangunan (IPB)
11. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
Studi Kelayakan Rumah Sakit:

Studi Kelayakan RS: awal kegiatan perencanaan rumah sakit secara fisik dan non
fisik yang berisi tentang:

Kajian kebutuhan pelayanan rumah sakit

Kajian kebutuhan sarana/fasilitas dan peralatan medik/non medik, dana serta


tenaga yang dibutuhkan untuk layanan yang akan diberikan

Kajian kemampuan pembiayaan

Master plan:
strategi pengembangan aset untuk sekurang-kurangnya sepuluh tahun kedepan dalam
pemberian pelayanan kesehatan secara optimal yang meliputi identifikasi proyek
perencanaan, demografis, tren masa depan, fasilitas yang ada, modal dan pembiayaan.
Status kepemilikan:

Pemerintah, berbentuk UPT dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan dan
instansi tertentu dengan pengelolaan Badan Layanan Umum ,

Pemerintah Daerah, berbentuk LTDaerah dengan pengelolaan Badan Layanan


Umum Daerah, atau

Swasta, berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang
perumahsakitan

1) Badan hukum dapat : Yayasan, Perseroan, PT, Perkumpulan dan Perusahaan Umum.
2) Badan hukum dalam rangka penanaman modal asing atau penanaman modal dalam
negeri harus mendapat rekomendasi dari instansi yang melaksanakan urusan penanaman
modal asing atau PMDN.
Pengolahan limbah:

Persyaratan pengolahan limbah:

Upaya Kesehatan Lingkungan (UKL),

Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan atau

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)

dilaksanakan sesuai jenis dan klasifikasi Rumah Sakit sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

Luas tanah, penamaan, dan izin terkait:


#Luas tanah:

RS dengan bangunan tidak bertingkat, minimal 1 (satu setengah) kali luas


bangunan dan

RS bangunan bertingkat minimal 2 (dua) kali luas bangunan lantai dasar.

Luas tanah dibuktikan dengan akta kepemilikan tanah yang sah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

# Penamaan Rumah Sakit :


a. harus menggunakan bahasa Indonesia, dan
b. tidak boleh menambahkan kata internasional, kelas dunia, world class, global
dan/atau kata lain yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyesatkan bagi
masyarakat.
#Memiliki Izin undang-undang gangguan (HO), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin
Penggunaan Bangunan (IPB) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh
instansi berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.
#Pasal 5
1. Rumah sakit harus mulai dibangun setelah mendapatkan izin mendirikan
2. Izin mendirikan berlaku 2 tahun dan dapat diperpanjang 1 tahun
3. Apabila dalam jangka waktu tersebut belum/tidak melakukan pembangunan maka
harus mengajukan izin pendirian yang baru
Bagian ketiga: izin operasional
#Pasal 6 : persyaratan izin operasional rumah sakit :
1. Sarana dan prasarana
2. Peralatan
3. Sumber daya manusia
4. Administrasi dan manajemen
#Pasal 7 : Izin operasional sementara diberikan kepada RS yang belum dapat memenuhi
seluruh persyaratan pasal 6 dan diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
Sarana dan prasarana:
Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana pada rawat jalan, rawat inap, gawat
darurat, operasi/bedah, tenaga kesehatan, radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi,
ruang farmasi, ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan administrasi, ruang
ibadah, ruang tunggu, ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit; ruang
menyusui, ruang mekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman, pengolahan
sampah, dan pelataran parkir yang mencukupi sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.

Peralatan dan SDM:

Peralatan: Tersedia dan berfungsinya peralatan/perlengkapan medik dan non


medik untuk penyelenggaraan pelayanan yang memenuhi standar pelayanan,
persyaratan mutu, keamanan, keselamatan dan laik pakai sesuai dengan jenis dan
klasifikasinya.

Memiliki izin pemanfaatan dari instansi berwenang sesuai ketentuan yang berlaku
untuk peralatan tertentu, misalnya; penggunaan peralatan radiologi harus
mendapatkan izin dari Bapeten.

Sumber daya manusia,

Tersedianya tenaga medis, dan keperawatan yang purna waktu, tenaga kesehatan
lain dan tenaga non kesehatan telah terpenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan
klasifikasinya.

Standar SDM di RS Umum: (yang memerlukan rangkuman jumlah sdm (dokter


dan paramedis) untuk masing-masing kelas Rumah Sakit harap mengisi pada
kolom konsultasi, karena tabel tersebut tidak dapat masuk dalam program ini, data
akan kami kirim melalui email anda, terima kasih

Standar SDM pada rumah sakit khusus:

Jumlah dan jenisnya sesuai dengan jenis rumah sakit khususnya, misal untuk RSK
Jiwa dengan RSK Paru berbeda- beda standarnya

Jumlah dan jenisnya berbeda sesuai dengan kelas rumah sakit khususnya.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Permenkes 340/Menkes/Per/III/2010 tentang


Klasifikasi Rumah Sakit

Administrasi dan manajemen:


Memiliki organisasi paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit,
unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan
pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian
di bidang perumahsakitan.
2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus berkewarganegaraan

Indonesia.
3) Pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap menjadi kepala Rumah Sakit.
membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi
dan tenaga kesehatan lainnya.
Memiliki dan menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by
laws dan medical staf by laws).
Memilik standar prosedur operasional pelayanan Rumah Sakit
#Pasal 8 (Penetapan kelas):
1. RS yang telah memiliki izin operasional sementara harus mengajukan surat
permohonan penetapan kelas RS kpd Menteri
2. Persyaratan administrasi :

a. Rekomendasi dari Dinkes Kabupaten Kab/Kota dan Dinkes Provinsi;

b. Profil dan data rumah sakit; dan

c. Isian Instrumen Self Assesment penetapan kelas

3. Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai dan hasilnya ditetapkan oleh Menteri
IZIN RUMAH SAKIT DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL:
1. Izin rumah sakit PMDN atau PMA diberikan oleh Menteri
2. Persyaratan izin :

a. Harus berbentuk badan hukum PT

b. Bekerjasama dengan badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang


perumahsakitan

c. Hanya untuk menyelenggarakan rumah sakit

d. Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan spesialistik dan/atau subspesialistik

e. Jumlah tempat tidur minimal 200 buah untuk PMA dari negara2 ASEAN dan
minimal 300 buah untuk PMA dari non negara ASEAN

f. Lokasi di seluruh wilayah Indonesia (ditetapkan oleh Menteri

g. Besaran modal asing maksimal 67%

h. Direktur RS harus WNI

3. Rumah sakit PMDN/PMA juga harus memenuhi ketentuan tentang Penanaman Modal
(Permenkes RI No. 1244/Menkes/Per/XII/2009)
4. Permohonan diajukan kepada Departemen Kesehatan c.q. Dirjen Bina Yanmed dengan
melampirkan :

a. Studi kelayakan (feasibility study)

b. Formulir isian mendirikan RS yang telah dilengkapi

5. Dirjen Yanmed mengeluarkan surat rekomendasi apabila permohonan memenuhi


persyaratan
6. Pemohon mengajukan persetujuan penanaman modal ke BKPM/BKPMD berdasarkan
rekomendasi dari Depkes
7. Setelah disetujui oleh BKPM/BKPMD, maka pemohon wajib mengajukan izin
mendirikan dan izin operasional rumah sakit sesuai ketentuan
PENINGKATAN KELAS RS (PAsal 15):
Setiap RS dapat mengajukan permohonan peningkatan kelas secara tertulis, dengan
melampirkan :
1. Rekomendasi dari Dinkes Kab/Kota dan Dinkes Provinsi
2. Profil dan data RS
3. Isian Instrumen Self Assesment peningkatan kelas
4. Sertifikat lulus akreditasi kelas sebelumnya
Menteri membentuk tim penilai klasifikasi RS
Menteri menetapkan kelas RS berdasarkan rekomendasi tim
Pembinaan dan pengawasan:

Pembinaan dan pengawasan dilakukan secara berjenjang secara kewilayahan oleh


pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah kab/kota. (pasal 16)

Pembinaan dan pengawasan meliputi : bimbingan, supervisi, konsultasi, diklat dan


kegiatan pemberdayaan lainnya

Dalam rangka pembinaan dan pengawasan maka masing-masing secara berjenjang


dapat mengambil tindakan administratif sesuai peraturan perundang-undangan
(pasal 17) yang berupa :

1. Teguran lisan;
2. Teguran tertulis; atau
3. Pencabutan izin
Ketentuan peralihan dan penutup:

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, izin rumah sakit yang telah ada tetap
berlaku sampai habis masa berlakunya

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, izin rumah sakit yang sedang dalam proses,
dilaksanakan sesuai ketentuan Permenkes RI. Nomor : 159b/Menkes/Per/II/1988
tentang Rumah Sakit

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Permenkes RI. Nomor :


159b/Menkes/Per/II/1988 tentang Rumah Sakit beserta perubahannya dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku

Makalah Rumah Sakit (RS)


DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................... i
Daftar isi............................................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................................. iii
A. Latar Belakang........................................................................................................ iii
B. Tujuan..................................................................................................................... iv
C. Metode penelitian................................................................................................... iv
A.
B.
C.
D.

Bab II Pembahasan............................................................................................................. 1
Pesan Dari Ketua Dewan........................................................................................ 1
Pesan Dari presiden dan CEO................................................................................ 4
Sambutan Kepala Staf............................................................................................ 7
Highlights From 2008-2009.................................................................................. 10
1) SAH tunggu waktu keberhasilan bedah..................................................... 10
2) Dr.Fratesi menerima Hutchinson Award.................................................... 11
3) Sekilas Tentang Rumah Sakit baru............................................................. 12
4) Penghargaan Relawan SAH untuk pelayanan jangka panjang................... 13
5) Peningkatan terus-menerus di Layanan Makanan Pasien........................... 13
6) Algoma University Future Alumni Babies.................................................. 14
7) SAH Menerima Penghargaan Keselamatan................................................ 15
8) Mamografi Goes Digital di SAH................................................................ 16
9) SAH dan Mitra GHA Teknologi Pan-Utara............................................... 17
10) Mengubah Wabah sebuah ke Excellence................................................... 18
11) Pelatihan Paramedis Baru.......................................................................... 19
12) Strategi Critical Care Ditujukan untuk Meningkatkan Kualitas................ 20
13)Urusan VP Kedokteran Bergabung Tim SAH........................................... 20
14)Standar Kinerja Toshiba.............................................................................. 21
15)Dialisis Koordinator Meningkatkan Akses Perawatan............................... 22

16)Best Pengiriman Sisa Respon di Provinsi................................................... 23


17)SAH Menyambut Pembelajar Medis.......................................................... 23
18)Meningkatkan Etika Klinis Framework...................................................... 24
19)Rencana SAH Kesehatan Berkelanjutan.................................................... 25
E. Feature Story: Frances the Gift of Life Receives................................................. 27
F. Laporan Posisi Keuangan...................................................................................... 31
G. Statistik................................................................................................................. 33
Bab III Analisis........................................................................................................... 34
Daftar pustaka....................................................................................................... 35
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis professional yang
terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan kedokteran,
asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita
oleh pasien. ( AHA, Azwar, 1996 )
Annual Report merupakan laporan perkembangan dan pencapaian yang berhasil diraih
organisasi dalam setahun.Isi dari Annual report tersebut mencakup laporan keuangan dan prestasi
akan kinerja organisasi selama satu tahun seperti halnya Rumah sakit membuat Annual Report.
Terdapat beberapa fungsi mendasar dari sebuah Annual Report yang dibuat oleh masingmasing Rumah Sakit, yaitu sumber dokumentasi informasi Rumah Sakit tentang apa yang telah
dicapai Rumah Sakit selama setahun, sebagai alat pemasaran yang kreatif bagi Rumah Sakit
melalui integritas desain dan tulisan, menambah daya tarik Rumah sakit di mata konsumen,
sebagai dokumen lengkap yang menceritakan secara mendetail kinerja Rumah Sakit, beserta

dengan neraca rugi laba Rumah Sakit dalam setahun, serta memberikan gambaran mengenai
tugas, peran, dan pekerjaan masing-masing bidang.
Perihal yang menjadi latar belakang tersusunnya laporan ini adalah murni sebagai salah
satu tugas yang diberikan dosen pembimbing mata kuliah ekonomi kesehatan. Selain dari itu,
kami penyusun sebagai mahasiswa diharapkan benar-benar mampu dan memahami annual report
sebagai salah satu bahasan utama dari mata kuliah ekonomi kesehatan.

B.

Tujuan
Penyusunan makalah ini memiliki tujuan yang ingin dicapai, diantaranya adalah :

Memenuhi salah satu tugas yang diberikan dosen mata kuliah ekonomi kesehatan;

Mengetahui apa itu Annual Report;

Lebih mengetahui mengenai pembendaharaan Rumah Sakit yang ada di Kanada khususnya
Sault Area Hospital;

C.

Menganalisis Annual Report dari Sault Area Hospital;


Metode Penyusunan
Penyususnan laporan keuangan atau Annual Report ini menggunakan metode pustaka
elektronik, dimana penyusun mengunduh Annual Report rumah sakit di kanada yaitu Sault Area
Hospital di website rumah sakit tersebut.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pesan dari Ketua Dewan

Visi kami adalah untuk diakui sebagai rumah sakit terbaik di Kanada dan mitra aktif
dalam pelayanan kesehatan dalam sistem kesehatan masyarakat terbaik di sistem kesehatan.
Sault Area Hospital (SAH) adalah bagian penting dari sistem kesehatan masyarakat. Peran

masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan ini jauh luas. Dari anggota Dewan sendiri
relawan yang menyumbangkan waktu dan bakat,badan-badan kesehatan yang menyediakan
berbagai kebutuhan kesehatan terkait, masyarakat sehat adalah masyarakat yang bersemangat
.Banyak mitra kami seperti dokter, Komunitas Care Access Centre, Grup Health Association ,
Algoma Kesehatan Masyarakat dan banyak lainnya, memberikan kontribusi pada kesehatan
masyarakat kita. Sekarang,meningkatkan sistem kesehatan berbasis masyarakat sangat penting
bagi pengembangan sistem kesehatan yang berkelanjutan di wilayah kami.
Pada

bulan

Mei

2009,

Dewan,

bersama

dengan

manajemen

senior

SAH,

memperkenalkan Rumah Sakit Perbaikan Rencana ke Timur Laut Kesehatan Integrasi Jaringan
Lokal (NELHIN). Rencana tersebut merupakan tahun kerja keras dan perencanaan pada bagian
dari Dewan, SAH manajemen dan staf, dokter, relawan, LHIN NE, dan konsultan kami.
Komunitas Investasi di Alternatif Tingkat Perawatan (ALC), peningkatan akses ke
rencana kami bertujuan untuk memulihkan kesehatan keuangan untuk SAH oleh 2011/2012 dan
menguraikan cetak biru untuk meningkatkan kesehatan di seluruh wilayah. Rencana tersebut
mengusulkan solusi berbasis rumah sakit banyak seperti mengurangi lembur dan waktu sakit dan
meningkatkan utilisasi tempat tidur. Namun, rencana tersebut komprehensif dan juga
menyerukan strategi multipronged seperti perawatan primer yang signifikan dan spesialis dan
sistem mendukung bagi manajemen penyakit kronis.
Dewan Direksi mendukung mandat LHINs dalam tujuan mereka untuk mencapai
integrasi kesehatan. Kami akan terus bekerja dalam kolaborasi dengan kepemimpinan SAH,
mitra masyarakat, LHIN NE dan Departemen Kesehatan dan Perawatan Jangka Panjang
(MOHLTC) pada menerapkan solusi yang pada akhirnya akan menghasilkan sistem kesehatan
kuat untuk wilayah kami.
Pada tingkat pemerintahan, banyak dari strategi yang diidentifikasi di Rumah Sakit
Improvement Plan telah dilaksanakan. Selama tahun fiskal lalu, Dewan telah membuat langkah
signifikan dalam memperkuat peran kami melalui kebijakan peningkatan dan prosedur dan
dengan menerapkan praktik terbaik. Pada tahun 2008, laporan Akuntan Umum dikutip

serangkaian tata papan pedoman praktek terbaik dan saya senang melaporkan bahwa Dewan kita
tidak hanya bertemu masing-masing panduan tetapi melebihi mereka.
Tahun ini kami telah memulai program penjangkauan masyarakat, dan CEO dan aku telah
menikmati kesempatan untuk menyampaikan presentasi rumah sakit untuk berbagai kelompok
layanan lokal dan lembaga-lembaga mitra. Ini telah memungkinkan anggota masyarakat untuk
belajar tangan pertama tentang tantangan yang kita hadapi saat ini dalam perawatan kesehatan
dan juga untuk belajar tentang banyak keberhasilan yang telah terjadi di SAH. Kami berharap
dapat terus presentasi ini di tahun mendatang.
Dewan terus memantau dengan bangga kemajuan dalam pembangunan fasilitas rumah
sakit baru kami di Great Road Utara yang akan terbuka di 2011. Rumah sakit baru ini akan
memberikan pasien, keluarga mereka, dokter dan staf kami dengan lebih banyak ruang,
lingkungan yang lebih cerah dan tentu saja terbaru dalam peralatan.
Saya juga senang melaporkan bahwa dewan menyetujui hak billof pasien SAH. Ini
dokumen baru Pasien Hak dan Tanggung Jawab menetapkan prinsip panduan dan harapan untuk
penyedia layanan dan pasien, langkah yang selanjutnya memperkuat SAH dan komitmen Dewan
untuk perawatan sangat baik. Selama tahun yang akan datang, Dewan juga akan memperbaharui
organisasi Misi, Nilai dan Rencana Strategis kami untuk masa depan.
Sejumlah besar kerja telah terjadi di SAH selama tahun lalu dan saya ingin mengambil
kesempatan ini untuk mengakui upaya luar biasa dari semua dokter staf, dan relawan di SAH.
Atas nama seluruh Direksi, saya ingin berterima kasih kepada mereka atas dukungan mereka,
komitmen mereka terhadap visi SAH dan dedikasi yang tak tergoyahkan bagi semua orang yang
mereka layani.
Ini telah menjadi tahun transisi, tantangan dan prestasi besar. Saya ingin menyampaikan
terima kasih khusus Dewan untuk Ron Gagnon, Presiden dan CEO dan seluruh tim seniornya
untuk, penentuan visi dan kepemimpinan. Saya juga ingin mengenali dan tulus terima kasih kami
Kepala Staf, Dr Alan McLean untuk bimbingan nya, ketekunan dan kerja keras yang
berkelanjutan untuk mendukung kualitas kesehatan di masyarakat kita.

Saya juga ingin menyampaikan penghargaan kepada sesama anggota Dewan atas
dukungan mereka sepanjang tahun ini dan mengucapkan terima kasih kepada mereka untuk
waktu yang mereka telah didedikasikan untuk melayani pasien.Banyak karya yang kita lakukan
hari ini menciptakan landasan yang kuat untuk hari esok seperti yang kita transisi ke rumah sakit
baru dan melanjutkan perjalanan kita menuju visi kami.
Saya yakin bahwa kita memiliki masa depan yang cerah di cakrawala. Dengan kolaborasi
Dewan, manajemen, staf yang sangat baik, dokter dan relawan, masyarakat dan mitra kesehatan,
saya benar-benar percaya akan posisi yang baik untuk masa depan.

Elaine S. Pitcher
Ketua Dewan
B. Pesan dari Presiden & CEO

Saat saya merenungkan keberhasilan dan tantangan dari tahun lalu, saya dikejutkan oleh
dedikasi dan kasih sayang dari dokter staf dan relawan di Sault Area Hospital. Kami beruntung
memiliki orang-orang luar biasa baik individual maupun kolektif melalui pendekatan mereka
dengan rasa besar hati demi mencapai tujuan dan kebanggaan.
Orang kami membuat perbedaan positif setiap hari. Pekerjaan yang sangat penting yang
mereka lakukan hari ini akan memperkuat rumah sakit kami dan sistem kesehatan masyarakat,
meletakkan fondasi yang kuat untuk memindahkan ke rumah sakit lama ditunggu-tunggu oleh
kami.

Tahun terakhir ini adalah salah satu tahun terbesar, pembaharuan transisi dan optimisme.
Memang, kita sekarang baik dalam perencanaan operasional dan transisi untuk memindahkan kita ke
tempat yang baru pada tahun 2011. Saya senang melaporkan bahwa pembangunan rumah sakit baru
tetap tepat waktu dan sesuai anggaran.
Pada 2008/2009, para SAH baru dilirik pengamat baik lokal maupun di tingkat propinsi.
Menteri Kesehatan David Caplan tur fasilitas tersebut pada bulan Oktober 2008, seperti yang
dilakukan anggota Sault Ste. Marie Dewan Kota dan kami MPP lokal pada bulan Maret 2009.
SAH merayakan prestasi lainnya, termasuk penyelesaian Akreditasi, sebuah proses yang
memvalidasi mengukur kualitas dan keamanan di rumah sakit. Awal kami
debriefing sangat positif, menyoroti banyak kisah sukses di seluruh organisasi.
Dalam perjalanan kami untuk terus menerus keunggulan, kami meluncurkan Standar Kinerja
untuk staf, relawan dan mahasiswa musim semi lalu dan terus membuat perubahan yang positif
dalam pendekatan kami baik pengiriman layanan dan bagaimana kita berinteraksi satu sama lain.
Kami tetap berkomitmen untuk pencarian kami untuk hardwire keunggulan di seluruh organisasi dan
untuk rumah sakit sangat baik di mana untuk bekerja, praktek dokter dan menerima perawatan.
Menunggu waktu kinerja operasi katarak, penggantian pinggul, MRI dan CT terus
membandingkan baik dengan - dan teratur sesuai atau melampaui - hasil provinsi dan LHIN. Dari
April hingga Desember 2008, SAH juga bertemu Darurat waktu tunggu Ruang target 86,5% dari
waktu dan waktu menunggu rata-rata kami adalah 28% lebih baik dari provinsi secara keseluruhan.
Yang paling penting, hasil kepuasan pasien tahun ketahun menunjukkan tingkat yang positif secara
keseluruhan 90% .
Rumah sakit ini memenuhi semua persyaratan untuk pelaporan publik provinsi indikator
keselamatan pasien yang sekarang diposting pada website kami. kami secara keseluruhan HospitalAssociated Infeksi tarif terus menguntungkan dan untuk sebagian besar, tetap lebih rendah dari ratarata provinsi. Dr Michael Baker, Kepala Eksekutif Provinsi untuk Patient Safety Initiative, bertemu
dengan kami Infeksi Pencegahan dan Pengendalian Tim pada bulan Agustus 2008 dan menyatakan

bahwa SAH adalah "memimpin provinsi di manajemen dari diff C.." Ini adalah sukses besar dan
contoh sukses dari kerja tim dan keunggulan.
Rumah sakit terus menghadapi tantangan keuangan dan sejumlah besar pekerjaan
diselesaikan dalam upaya kita untuk menyeimbangkan anggaran kami dan membuat perbaikan
kesehatan di wilayah tersebut. SAH dan Dewan Directorspresented Rencana Rumah Sakit
Peningkatan kami ke Jaringan Integrasi Kesehatan Daerah Timur Laut (NE LHIN) pada tanggal 1
Mei 2009. Meskipun dalam rencana strategi termasuk serangkaian perbaikan rumah sakit, rencana
tersebut juga menyerukan jauh mencapai strategi termasuk kolaborasi yang penting dan dukungan
pada bagian dari seluruh mitra kesehatan kami untuk membangun sebuah sistem komunitas
perawatan kesehatan yang lebih kuat.
Kami terus menghadapi tingkat hunian yang tinggi dengan rata-rata lebih dari 80 Alternate
Tingkat Perawatan (ALC) pasien menunggu penempatan di luar rumah sakit. sistem kesehatan
masyarakat seperti rumah jompo dan perumahan mendukung sangat penting karena mereka akan
menyediakan akses yang efektif dan tepat waktu untuk pelayanan bagi mereka yang tidak lagi
memerlukan perawatan rumah sakit.
Masyarakat yang kami layani terus memperlihatkan manajemen kebutuhan untuk penyakit
kronis besar dan penyediaan perawatan primer dan khusus. Pekerjaan telah dimulai dan kita didorong
oleh berdirinya berbagai medis / perawat klinik dokter yang akan memberikan perawatan kepada
penduduk setempat, termasuk banyak yang tidak memiliki dokter keluarga.
Kami menyadari bahwa lebih banyak pekerjaan masih harus diselesaikan .saya yakin bahwa
dengan dukungan dari Dewan Direksi, seluruh tim SAH, komunitas kami dan mitra bidang
perawatan kesehatan, yang LHIN NE dan Kesehatan Ministryof Long Term Care, kami akan
mengidentifikasi dan menerapkan solusi untuk memulihkan kesehatan keuangan untuk SAH dan
menciptakan sistem kesehatan masyarakat yang lebih kuat, lebih efisien dan efektif.
Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengucapkan terima kasih kepada staf kami,
dokter dan sukarelawan untuk dukungan luar biasa, kesabaran dan tekad. Mereka semangat untuk

kesehatan dan pengabdian kepada orang yang mereka layani akan terus mendorong keunggulan
dalam organisasi kami.
Demikian pula, kami Direksi telah diinvestasikan jam sukarelawan yang tak terhitung dalam
mendukung pasien kami. Masing-masing dari mereka pantas pengakuan dan terima kasih atas kerja
keras mereka, termasuk Pitcher Elaine, Dewan Ketua, atas dedikasi yang teguh, kepemimpinan dan
dukungan selama setahun terakhir.
Saya juga ingin berterima kasih kepada Dr Alan McLean, kami Kepala Staf komitmennya
untuk pasien, kepemimpinan medis dan bimbingan ia telah diberikan kepada tim SAH dan Dewan
Direksi.
Prestasi kami selama setahun terakhir ini membawa kita satu langkah lebih dekat untuk
mencapai visi kami. Saya mendorong Anda untuk membaca laporan ini dan www.sah.on.ca
kunjungan untuk mempelajari lebih lanjut
tentang banyak keberhasilan kami.

Ron Gagnon
President & CEO

C. Sambutan Kepala Staf

Melihat selama tahun lalu, saya menyadari ada marabahaya yang cukup besar dalam
masyarakat dan antara dokter mengenai perubahan signifikan dalam gambaran kesehatan
umumnya dan SAH khususnya.

Telah ada perubahan, kadang-kadang karena kebutuhan dan kadang-kadang dengan


desain, yang tidak selalu nyaman. Hal ini tentu menjadi tahun di mana kita sudah mulai transisi
menuju model baru perawatan untuk pasien dan transisi ini akan terus berlanjut, memungkinkan
kita untuk memperkuat kemampuan kita untuk mencapai visi rumah sakit.
Tradisi mengadakan panjang paling Keluarga Dokter bertanggung jawab bagi pasien
mereka sendiri ketika dirawat di rumah sakit tertantang, mencerminkan kecenderungan di
seluruh Kanada. Tantangan ini tentu diciptakan, terutama mengingat kekurangan sumber daya
dokter manusia. Namun, kecenderungan ini juga menciptakan kesempatan untuk inovasi dan
kolaborasi antara mitra yang berbeda dalam system.Kesehatan kita telah menghasilkan cara yang
berbeda untuk menyediakan rawat inap, dan meskipun hal ini dalam tahap awal pengembangan,
itu akan berfungsi sebagai landasan yang kita dapat membangun dan menciptakan peluang
menarik untuk menarik dokter untuk masyarakat.
Ada pergolakan dalam Onkologi dengan penarikan penyumbang utama berlangsung
lama, Dr David Walde. Program Onkologi kami telah stabil dengan penambahan oncologist baru,
sehingga komplemen dari fulltime, ahli onkologi untuk three.We menyadari bahwa model
pengiriman perlu mengubah untuk kesinambungan jangka panjang dan kami akan terus di jalan
itu. Jika masa lalu telah mengajar kita sesuatu, itu adalah untuk memperjuangkan perbaikan
terus-menerus model perawatan kami, baik untuk kepentingan pasien kami dan untuk
meningkatkan kemampuan kami untuk menarik para profesional yang sangat soughtafter kita
butuhkan.
Internal Medicine terus dikelola oleh sebuah departemen yang sangat berdedikasi tapi
kekurangan sumber daya. Sekali lagi, model perawatan, di mana sejumlah besar pekerjaan rawat
inap
telah dilakukan pada bahu relatif sedikit, perlu mengubah sehingga spesialis baru yang potensial
tidak akan takut mati oleh beban kerja yang tak tertahankan. Dengan memperluas sistem
hospitalist dan menjelajahi model yang berbeda dari perawatan di Unit Perawatan Kritis, kami
akan menjamin kualitas layanan yang lebih tinggi bagi pasien kami dan memungkinkan subspesialis kami untuk lebih fokus pada bidang yang mereka pilih.

Ada beberapa keberhasilan dalam perekrutan pada tahun lalu, dengan delapan dokter
muda yang baru memperkuat barisan kami. Ini merupakan grup cerah dan kami telah
menyaksikan semangat dan pengaruh positif dari colleagues.Mereka baru ini akan membantu
membentuk kembali komunitas dokter dan menjadi kekuatan yang kuat dalam rekrutmen lebih
lanjut.
Rekrutmen juga akan berkelanjutan selaras dengan hubungan kita dengan Northern
Ontario School of Medicine (NOSM). Masyarakat mengadakan sejumlah peserta didik pada
tahun terakhir yang termasuk delapan mahasiswa NOSM tahun ketiga. Ini adalah kelompok yang
sangat cerdas dan berdedikasi yang memegang janji besar untuk masa depan.
Kepemimpinan dokter telah diperkuat pada tahun terakhir dengan penambahan Medical
VP.Dr Emmalee Marshall membawa seperangkat menakjubkan keterampilan ke Tim Manajemen
Senior SAH, sangat meningkatkan kepemimpinan dokter dan kolaborasi. Saya secara pribadi
berhutang banyak terima kasih kepada Emmalee untuk apa dia membawa pekerjaan dan
bagaimana ia membantu kita menavigasi tantangan kita.
Ada pahlawan tanpa tanda jasa banyak dalam organisasi kami yang pantas pengakuan
dan setiap tahun saya ingin mengambil kesempatan ini untuk mengenali beberapa.
Tahun ini, saya ingin mengakui tim profesional yang terdiri dari Komite Farmasi dan
Terapi. Tim ini, dipimpin oleh Dr Steve Roedde, bertanggung jawab untuk memastikan pasien
kami memiliki akses terhadap terapi medis yang terbaik yang tersedia. pragmatis mereka,
pendekatan ilmu-based untuk pengambilan keputusan adalah contoh jenis kepemimpinan dan
praktek-praktek terbaik yang harus melayani sebagai model untuk semua rumah sakit. Saya ingin
berterima kasih kepada mereka karena mereka sering berurusan dengan barang-barang
kontroversial dan melakukannya terampil, dipandu oleh bukti dan tidak tekanan eksternal.
Kurangnya sumber daya dokter di Kanada, yang dititikberatkan di Northern Ontario,
terus menjadi tantangan terbesar kami. Ini, ditambah dengan kesulitan keuangan dan kurangnya

tindakan pada sumber daya masyarakat mengembangkan, menciptakan tantangan operasional


yang sedang berlangsung. Namun, kami juga memiliki kelompok individu yang bermotivasi
tinggi dan berbakat bekerja pada solusi kesehatan di rumah sakit kami dan di wilayah ini.
Dengan inovasi, kerja kolaborasi, keras dan ketekunan, saya yakin ini akan dihadapkan
tantangan dan mengatasi.
Sebuah masa depan yang cerah ada di cakrawala untuk SAH dan mereka yang kita
layani.

Dr. Alan McLean


Kepala Staf

D. Highlights From 2008-2009

1) SAH tunggu waktu keberhasilan bedah

Waktu menunggu strategi di Ontario ini bertujuan untuk meningkatkan akses ke perawatan
dengan mengurangi waktu menunggu untuk prosedur kunci seperti kunjungan ruang gawat
darurat, tes diagnostik dan pembedahan.
Selama beberapa tahun terakhir, SAH telah memperluas waktu tunggu bedah pelaporan
untuk mencakup semua operasi. Bedah pengukuran waktu tunggu dihitung dari saat pasien dan
dokter setuju untuk melanjutkan dengan operasi untuk waktu prosedur selesai.
SAH kali tunggu bedah keseluruhan terus membandingkan baik dengan provinsi dan Timur
Laut Kesehatan Integrasi Jaringan Lokal (NE LHIN). Dari Februari hingga April 2009,
menunggu waktu untuk operasi katarak / mata prosedur secara konsisten jauh di bawah target
provinsi dan rata-rata. Waktu tunggu rata-rata untuk operasi katarak di SAH adalah 38 hari,
dibandingkan dengan 51 hari untuk kedua provinsi dan NE LHIN.
Demikian pula, pada hari ke 43, waktu tunggu rata-rata untuk prosedur THT dewasa di SAH
lebih pendek dari kedua LHIN NE (48 hari) dan provinsi (66 hari). Pediatri THT pasien
menunggu rata-rata 58 hari, yang sama dengan rata-rata provinsi dan sedikit lebih tinggi daripada
LHIN NE pada 51 hari.
Plastik dan waktu bedah rekonstruksi menunggu sangat baik. Waktu menunggu SAHaverage
adalah 30 hari, yang merupakan setengah waktu tunggu rata-rata provinsi dari 60 hari dan
sepertiga dari yang dari LHIN pada 92 hari.
SAH menunggu kali untuk Ruang Darurat, Operasi dan Diagnostik Imaging dicatat di
Departemen

Kesehatan

dan

Jangka

Panjang

http://www.health.gov.on.ca/transformation/wait_times/wait_mn.html
2) Dr.Fratesi menerima Hutchinson Award

website

Care

di:

Dedikasi, kepemimpinan dan komitmen untuk keunggulan adalah nilai-nilai Dr Fratesi


menunjukkan di SAH. Untuk menghormati karyanya, ia terpilih sebagai penerima penghargaan
Dr 2008 William Hutchinson, mengakui keunggulan dalam kesehatan di Algoma.
Selama 30 tahun terakhir, Dr Fratesi telah menjadi anggota dari Departemen Bedah Umum
dan berfungsi sebagai Vascular Surgeon tunggal untuk SAH. Sebuah contoh sukses dari
dedikasinya adalah kenyataan bahwa ia telah dihubungi untuk malam yang paling selama tiga
dekade terakhir.
Seorang pemimpin alami, Dr Fratesi diadakan di harga tinggi oleh rekan-rekannya, tim bedah
dan pasien dan memiliki sentuhan lembut terutama dengan orang tua. Beliau pernah menjabat
posisi di eksekutif Medical Advisory Group, dan mantan Kepala Bedah dan Direktur Medis
Umum
Bedah. Ia juga seorang konsultan dihormati untuk dokter lokal maupun yang di Sudbury, Toronto
dan London.
Pada tahun 2004., Dr Fratesi diangkat Asisten Profesor Bedah dengan Northern Ontario
School of Medicine. Dia aktif mempromosikan kesempatan pendidikan bagi dokter, perawat dan
dokter lain dan telah turut menulis tiga publikasi.
Dr Fratesi adalah pendukung kuat dari pendekatan tim. Ia menerapkan klinik luka
Multidisiplin, yang merupakan model unik untuk kota kita, memberikan perawatan yang sangat
baik sementara memungkinkan pasien untuk tetap di rumah.
Ini hanya beberapa prestasi dokter ini tercapai, individu yang luar biasa dan sangat pantas
penerima hounour bergengsi ini. Selamat dan terima kasih kepada Dr Sante (Sam) Fratesi.

3) Sekilas Tentang Rumah Sakit baru


SAH baru menikmati perhatian banyak 2008/2009.

Northern Ontario Konstruksi Berita fitur foto udara dan pembangunan disertai dengan sebuah
artikel menguraikan ukuran, lingkup dan fitur dari rumah sakit baru. Edisi 2009 dari Outlook di
Star Sault, menawarkan menyelinap puncak dari "Medical Marvel dalam Pembuatan," menyoroti
bunker radiasi baru.
Infrastruktur Ontario, Don Ellis, Carillion dan SAH menerbitkan pertama dari serangkaian
newsletter yang akan memberikan pembaruan yang sedang berlangsung. Provinsi Kantor
Kabinet, dalam hubungannya dengan SAH, juga memproduksi sebuah video tentang rumah sakit
baru.
Sejumlah wisata tinggi profil situs baru juga mengumpulkan perhatian media. Pada tanggal
28 Oktober 2008 David Honourable kesempatan untuk mengunjungi situs rumah sakit sejak
pengumuman tentang dukungan pendanaan pada bulan Agustus 2005, selama menjabat sebagai
Menteri Infrastruktur Publik Pembaruan.
MPP lokal, David Orazietti bergabung dengan para pejabat rumah sakit dan anggota Sault
Ste. Marie Dewan Kota pada tanggal 20 Maret 2009 untuk tur rumah sakit baru. Sejumlah
Northern Ontario School of Medicine siswa, warga medis dan media lokal juga mengunjungi
fasilitas tersebut pada bulan April 2009.
Pada akhir tahun 2009, rumah sakit baru diproyeksikan akan 94% selesai. Beberapa blok
utama bangunan akan selesai, dengan inspeksi kekurangan dan koreksi lengkap. Exterior fitur
termasuk trotoar, tanah lapisan atas dan grading, heliport, tepi jalan, alas paving saja aspal,
penanaman, dan benih / daerah inselected merumput juga diharapkan akan selesai pada akhir
tahun.

penyelesaian Substansial dijadwalkan untuk Oktober 2010 dengan hunian untuk mengikuti
pada awal tahun 2011.

4) Penghargaan Relawan SAH untuk pelayanan jangka panjang


Relawan memainkan peran yang tak ternilai setiap hari di SAH. Dari semua lapisan
masyarakat, umur dan tahapan, kita mengandalkan, kesabaran kemurahan hati dan kebaikan.
SAH beruntung memiliki sekitar 380 sukarelawan mendedikasikan waktu dan usaha,
memberikan kontribusi lebih dari 60, 000 jam pelayanan setiap tahun.
Pada tahun 2008, empat orang yang luar biasa itu diakui untuk dukungan tak kenal lelah
mereka.
Selama Auxiliary Rumah Sakit tahunan Asosiasi Ontario (HAAO) konferensi di Toronto, dua
relawan melayani panjang, Mei Forster dan Sylvia Sanderson, diberikan Provinsi Keanggotaan
Life Award.
SAH Golden Girls, Betty Jembatan dan Sheila Hamilton dihormati di Natal Relawan makan
malam untuk menyelesaikan 50 tahun pelayanan. Surat pengakuan diterima dari Ron Gagnon,
Presiden dan CEO, David Orazietti MPP, Tony Martin MP, Premier Dalton McGuinty dan
Perdana Menteri Stephen Harper.
Selamat dan terima kasih kepada semua relawan yang indah SAH's.
5) Peningkatan terus-menerus di Layanan Makanan Pasien
The Diet dan Makanan Jasa tim terus berupaya untuk memberikan pelayanan makanan
terbaik untuk pasien SAH.
Pasien secara teratur disurvei tentang tingkat kepuasan dengan layanan makan dan umpan
balik mereka mengidentifikasi peluang untuk perbaikan. Hasil survei tahunan 2008 menunjukkan
bahwa berbagai pilihan menu dan rasa makanan dua indikator kunci untuk perbaikan, yang
mendorong perubahan layanan.

Sebuah menu direvisi diperkenalkan, menawarkan pilihan hidangan utama lebih untuk
mencocokkan preferensi pasien dan peningkatan dalam proses pemilihan menu dibuat. Pasien
sekarang berkomunikasi langsung dengan staf pelayanan makanan dan pilih hidangan utama
pilihan mereka dan pilihan minuman sebelum meal service.
Menu preferensi Pasien dimasukkan oleh petugas pelayanan makanan menjadi pilot sawit
untuk merekam informasi, yang kemudian didownload ke dalam sistem komputer pusat. Menu
permintaan dicatat secara akurat dan baki makan dirakit dengan menu pilihan.
Proses disempurnakan telah meningkatkan akurasi dalam Pemilihan menu pasien.
6) Algoma University Future Alumni Babies
Sebuah program kerjasama khusus antara SAH dan Universitas Algoma melihat bayi baru
lahir mendapatkan mulai melompat pada tabungan universitas.
Tujuh pertama bayi yang dilahirkan di SAH selama minggu pertama bulan September
menerima donasi $ 200 menuju Terdaftar Pendidikan Savings Plan. Program ini merupakan
bagian dari perayaan kemerdekaan Algoma University dan akan terus untuk tiga tahun ke depan.
"Kami ingin menciptakan sebuah element ke perayaan kemerdekaan kami yang akan
memiliki dampak yang berlangsung selama beberapa keluarga setempat," kata Bev Teller,
Alumni dan Pengembangan Officer di Algoma U. "Kami sangat senang bahwa Sault Rumah
Sakit Daerah telah sepakat untuk bermitra dengan kami dalam hal ini program khusus. Kami
berharap dapat melanjutkan dengan mereka selama beberapa tahun ke depan. "
"Atas nama Program Bersalin di SAH, kami bangga untuk bermitra dengan Algoma
University pada inisiatif ini indah yang akan menguntungkan bayi yang lahir di rumah sakit
kami," kata Johanne Messier-Mann, Direktur Ibu / Anak Program SAH.

Selain kontribusi RESP, setiap anak juga menerima lulusan topi bayi peringatan dan
sertifikat.
7) SAH Menerima Penghargaan Keselamatan
Pada tahun 2008, SAH menerima aa BD Kanada Keselamatan Penghargaan Pengakuan. BD
Kanada adalah perusahaan teknologi medis yang melayani lembaga-lembaga kesehatan, peneliti
kehidupan sains, laboratorium klinik, industri dan masyarakat umum.
Penghargaan ini mengakui lembaga-lembaga kesehatan di Kanada yang berkomitmen untuk
menyediakan lingkungan aa lebih aman bagi pasien mereka dan staf melalui penggunaan BD
Keselamatan-Engineered Medical Systems (SEM). BD menawarkan beragam perangkat medis
safetyengineered termasuk alat suntik untuk melindungi petugas layanan kesehatan terhadap luka
tusukan jarum.
SAH adalah salah satu dari hanya 18 rumah sakit di Kanada untuk menerima penghargaan
ini. Rumah sakit Produk Komite Evaluasi dan Standardisasi, Kesehatan dan Keselamatan
Bersama Komite, dan SAH Perawat Pendidik mempelopori penerapan SEM pada tahun 2005,
menjelang undang-undang yang sebenarnya yang berlaku efektif September 2008.

8) Mamografi Goes Digital di SAH


SAH's Diagnostik departemen Imaging sekarang benar-benar "filmless" dengan pengenalan
CR (Computed Radiography) mamografi.
CR mamografi menangkap dan menyimpan gambar dari payudara dalam format digital. ahli
radiologi A dapat memanipulasi gambar (yaitu zooming dan mengubah kecerahan / kontras) dan
menginterpretasikan hasil di layar komputer dengan resolusi tinggi.

"Meskipun proses itu tetap sama untuk pasien, mamografi CR memungkinkan ahli radiologi
untuk melihat lebih banyak, sehingga lebih mudah - dan dalam beberapa kasus lebih cepat untuk secara akurat menginterpretasikan hasil, akhirnya mengakibatkan perawatan pasien yang
lebih baik," jelas Dr Jenkin, Kepala Diagnostik Imaging. "Selain itu, memungkinkan untuk
komunikasi yang lebih baik dengan dokter bedah atau dokter lain yang merawat pasien".
Menurut Marie Paluzzi, Direktur Dukungan Layanan Klinik, penambahan mamografi CR
adalah akibat langsung dari pelaksanaan terbaru dari rumah sakit Gambar Pengarsipan
Communication System (PACS) dan langkah utama dalam transisi menuju sebuah departemen
Imaging sepenuhnya digital Diagnostik di baru SAH.
"PACS affords kita kemampuan untuk mendigitalkan gambar mamografi untuk penggunaan
internal kita, tetapi juga memberikan keuntungan tambahan yang memungkinkan dokter kita
untuk berbagi gambar-gambar ini secara elektronik melalui jaringan yang aman antara rumah
sakit dan penyedia layanan di seluruh wilayah," jelasnya.
Keuntungan lain dari lingkungan digital meliputi penghapusan bahan kimia keras
mengembangkan dan ruang penyimpanan yang diperlukan untuk film x-ray rumit, sehingga baik
keuntungan lingkungan dan penghematan biaya jangka panjang.

9) SAH dan Mitra GHA Teknologi Pan-Utara


SAH dan Grup Health Association (GHA) bermitra untuk membawa Pan-Northern Ontario
PACS Proyek (PNOPP) untuk Sault Ste. Marie dan daerah. PNOPP membawa layanan digital
imaging pada penyedia layanan kesehatan di Utara.
SAH adalah salah satu dari lima hub di Northern Ontario bertanggung jawab untuk hosting
dan GHA teknologi ini merupakan salah satu jari-jari. Kemitraan ini memungkinkan berbagi
akses ke Radiologi Sistem Informasi (RIS), yang interface dengan SAH's Picture Pengarsipan

dan Komunikasi System (PACS) - sebuah sistem pencitraan digital yang menggantikan film
tradisional dan toko gambar digital termasuk x-ray, CTs dan MRI.
RIS memungkinkan penyedia layanan di SAH untuk menjadwalkan janji pasien untuk
radiologi dan memungkinkan dokter untuk memasukkan pesanan mereka uji diagnostik. Selain
akses bersama untuk PACS, SAH dan GHC akan memiliki akses ke Diagnostik Imaging
Repository, yang akan digunakan bersama oleh penyedia perawatan kesehatan di Ontario Utara.
Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk memiliki satu repositori sentral untuk semua digital
imaging untuk dapat diakses oleh semua penyedia perawatan di Utara.
Central

intravena Admixture (CIVA) adalah sebuah program yang memungkinkan

pharmacydepartment untuk mempersiapkan produk intravena dalam kondisi steril, karena


bertentangan dengan staf keperawatan pencampuran produk di unit perawatan pasien.
Dalam program CIVA, semua admixtures diinjeksikan harus dipersiapkan oleh personil
terlatih di bawah kondisi yang dikontrol dengan menggunakan teknik steril.Semua staf yang
bekerja dalam program CIVA dilatih dan disertifikasi.Kondisi steril dipastikan dengan
mempersiapkan produk di bawah aliran udara laminar hood, yang dirancang untuk mengurangi
kemungkinan kontaminasi.
Program CIVA memiliki banyak keunggulan yang pada akhirnya meningkatkan kualitas
perawatan pasien.Terutama, program ini memungkinkan perawat untuk menghabiskan lebih
banyak waktu menyediakan langsung untuk perawatan pasien. CIVA juga mengurangi risiko
kesalahan dan menyediakan periksa bagi perawat administrasi produk. Limbah pengurangan dan
penghematan biaya adalah keuntungan lain. prosedur yang tepat dan kontrol lingkungan juga
mencegah kontaminasi admixtures.
SAH mulai program CIVA pada bulan November 2008.Saat ini program tersebut mencakup
antibiotik IV untuk pasien anak dan dewasa.Pada September 2009, SAH berharap untuk
memasukkan antibiotik untuk perawatan intensif neo-natal dan pasien dialisis ginjal.

10) Mengubah Wabah sebuah ke Excellence


Sebagai bagian dari Departemen Kesehatan dan Jangka Panjang Care (MOHLTC) Patient
Safety Initiative, SAH dan semua rumah sakit Ontario diwajibkan untuk publik melaporkan
delapan indikator keselamatan pasien, termasuk difficile Associated Penyakit mereka
Clostridium (CDAD) harga di situs Web mereka.
Staf MOHLTC tur masyarakat Ontario untuk memberikan briefing media pada tingkat infeksi
pelaporan wajib. SAH berada di depan kurva sebagai tim pengendalian infeksi sudah melaporkan
hasil ini pada papan komunikasi internal.
Dr Michael Baker, MOHTLC Eksekutif Lead untuk Patient Safety Initiative, adalah pemimpin
yang sangat dihormati dan dicapai dalam bidang kualitas dan keselamatan pasien. Dia bertemu
dengan SAH's Infeksi Pencegahan dan tim Pengendalian, mengunjungi beberapa unit rumah
sakit rawat inap dan memberikan briefing media lokal. Dr Baker memuji pekerjaan besar yang
sedang dilakukan di SAH.
11) Pelatihan Paramedis Baru
Pada bulan Desember 2008, Program SAH's Hospital Base dan Ste Sault. Marie Kebakaran
Layanan, Divisi Pelayanan Medis Darurat meluncurkan serangkaian keterampilan baru
paramedis, yang pertama di Ontario Utara.
Ketika paramedis hadir untuk pasien yang mungkin akan mengalami serangan jantung,
penilaian sekarang termasuk melampirkan dan mengakuisisi 12-lead elektrokardiogram (EKG).
Dengan memasukkan komponen ini deteksi dini (Paramedis 12 EKG Lead) ke pengaturan prarumah sakit, pengobatan akan diterima awal, tabungan otot jantung dan mungkin meminimalkan
merugikan mempengaruhi serangan jantung berat.

ECG ini dapat mengidentifikasi wilayah yang terkena dampak, dan jika itu menunjukkan
tanda-tanda cedera, paramedis akan memberitahu rumah sakit. Hal ini akan memungkinkan
rumah sakit untuk memastikan bahwa semua penyedia perawatan yang tepat siap untuk
merespon dengan segera.
Ketika seorang pasien mengalami gejala serangan jantung, ada kemungkinan bahwa oksigen
mungkin pada otot jantung kekurangan. ST Elevation Myocardial Infarction (STEMI) Alert
dapat mencegah kerusakan otot jantung dengan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk
merespon dan mengobati serangan jantung.
Sejumlah penelitian di seluruh Amerika Utara telah menunjukkan bahwa cedera otot jantung
dapat dihentikan atau dibatalkan jika terdeteksi dan diobati dini.

12) Strategi Critical Care Ditujukan untuk Meningkatkan Kualitas


Pada tahun 2004, MOHLTC mulai formal review sistem dewasa kritis Ontario peduli.
Perawatan Kritis Sekretariat diciptakan sebagai sebuah divisi dari MOHLTC. Berbagai
penelitian ini dilakukan pada sistem perawatan kritis dan praktek-bukti yang berbasis di Kanada
dan internasional.
Sekretariat difokuskan pada sejumlah strategi untuk memperbaiki sistem perawatan kritis
.SAH telah berpartisipasi sebagai lokasi demonstrasi proyek praktik terbaik. Sebuah rencana aksi
perbaikan kualitas didirikan untuk memulai enam praktik terbaik. Karya ini sedang berlangsung.
SAH menerima $ 25.000 pada tahun 2007 dan $ 69, 000 pada tahun 2008 untuk melatih
perawat perawatan kritis. Tujuh SAH perawat telah mengikuti program di Durham College.

Sault College telah memasuki kemitraan ini dan menambahkan komponen laboratorium
simulasi untuk program mereka. Sekretariat disediakan alat ini khusus untuk laboratorium.
Sekarang, Sault College telah manekin kesetiaan tambahan tinggi, ventilator, mesin EKG dan
pompa saluran triple.
Peserta bisa berlatih keterampilan baru dalam simulasi sebelum mereka bekerja di Unit
Perawatan Kritis inti. Sekretariat juga menawarkan pendidikan untuk preceptors melalui Durham
College.
Enhanced keperawatan pelatihan dan pendidikan akan berkontribusi terhadap peningkatan
kualitas keseluruhan perawatan pasien.
13) Urusan VP Kedokteran Bergabung Tim SAH
Pada bulan Oktober, 2008, Dr Emmalee Marshall diangkat SAH's VP Kedokteran Negeri.
Dalam perannya, Dr Marshall memberikan visi, arah, dan kepemimpinan strategis dalam
pelayanan kesehatan, pendidikan klinis, penelitian dan pengembangan berkelanjutan pemimpin
medis di SAH.
Dr Marshall akan menciptakan dan melaksanakan tata kelola medis ditingkatkan dan praktek
operasional. Sebagai VP Affairs Medical, Dr Marshall juga memainkan peranan penting dalam
membangun tenaga medis dan rencana rekrutmen dokter.
"Aku menikmati posisi ini," kata Dr Marshall. "Ini merupakan kesempatan untuk memberikan
dampak positif komunitas medis, rumah sakit dan masyarakat luas dengan bekerja untuk
meningkatkan penyediaan pelayanan kami dan bersiap-siap untuk terus memberikan pelayanan
yang sangat baik dalam fasilitas baru kami."
Lahir dan dibesarkan di Sault Ste. Marie, Dr Marshall telah menjadi anggota staf medis sejak
tahun 2004. Dia adalah Direktur Klinik unit rawat inap kesehatan mental dan Hari program
Pengobatan.

Beliau meraih gelar BSc dari Laurentian University dan PhD dari University of Guelph. Dr
Marshall menyelesaikan kedua sekolah sarjana kedokteran dan pelatihan residensi di psikiatri di
Universitas McMaster.
14) Standar Kinerja Toshiba
Menghormati, belas kasih, integritas dan kerja sama tim merupakan landasan dari SAH
Standar Kinerja. Nilai-nilai ini dan bagaimana mereka menunjukkan setiap hari memberikan
kontribusi pada kualitas perawatan yang diberikan kepada pasien.
Pada tanggal 8 Mei 2008, SAH meluncurkan perjanjian Standar Kinerja. Tim Standar, bagianlintas dari staf dan relawan, mengembangkan perjanjian yang berlaku untuk semua anggota tim
SAH, termasuk karyawan, anggota dewan, staf kontrak, relawan dan mahasiswa.
Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang postive, semua anggota tim diminta untuk
menandatangani dokumen dan terus satu sama lain bertanggung jawab. Standar-standar ini
membawa misi SAH dan nilai untuk kehidupan sehari-hari.
Dokter SAH berkomitmen untuk mendukung budaya yang nilai integritas, kejujuran dan adil
satu sama lain. Mereka juga mempromosikan lingkungan yang merawat pasien, perawat, petugas
kesehatan lainnya dan karyawan. Kode Etik Dokter menjelaskan harapan semua dokter, warga
dan mahasiswa kedokteran selama interaksi dengan setiap individu di SAH.
Usaha rumah sakit komunitas untuk menciptakan dan mempromosikan lingkungan yang
profesional, kolegial dan mencontohkan pengajaran yang beredar, penelitian dan perawatan
pasien.
15) Dialisis Koordinator Meningkatkan Akses Perawatan

Untuk pasien nefrologi, sebuah Dialisis Access Koordinator dapat garis hidup mereka. Rita
Smith, Dialisis Akses Koordinator, menyambut tantangan ini dan menikmati bekerja dengan
pasien ginjal.
Selama tiga puluh tahun terakhir, ia telah memainkan peran penting dalam Algoma Renal
Daerah Program SAH. Rita adalah seorang perawat terdaftar dan bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan aspek kateter implantasi peritoneal dan penciptaan akses vaskular. Dari
penilaian awal, untuk memfasilitasi penciptaan akses, dan meningkatkan umur panjang dari
akses, Rita bekerja dengan pasien di seluruh berbagai tahap perawatan mereka. Dia juga
memastikan arahan tepat waktu, memantau kemajuan dan membantu dalam memastikan
perawatan tepat waktu.
Menurut Lise Corriveau, Manajer Pelayanan Ginjal "Rita memiliki semangat untuk bekerja
dan memainkan peran penting dalam meningkatkan perawatan pasien dalam program kami."
16) Best Pengiriman Sisa Respon di Provinsi
Ambulance Tengah Pusat Komunikasi (CACCs) adalah tempat kerja kritis dan kompleks,
menyediakan jalur akses awal untuk sistem kesehatan darurat Ontario layanan bagi korban sakit
atau cedera.
CACCs di Ontario diharapkan untuk mengirimkan kru ambulans dalam waktu dua menit
untuk kasus darurat. SAH's CACC adalah peringkat pertama di provinsi ini, pertemuan yang
target 98,3% dari waktu.
Pada tanggal 11 Pebruari 2009, MPP David Orazietti disajikan staf di CACC dengan plak
mengakui prestasi ini dan berterima kasih atas kerja keras dan dedikasi.
Staf CACC menangani lebih dari 25.000 telepon setiap tahun dan meliputi area seluas lebih
dari 70.000 km persegi, yang mewakili seluruh Kabupaten Algoma.
17) SAH Menyambut Pembelajar Medis

SAH terus untuk menyambut nomor terus meningkat pelajar medis. Setiap tahun, delapan
mahasiswa kedokteran tahun ketiga dari Northern Ontario School of Medicine (NOSM) tiba di
Sault Ste. Marie untuk menyelesaikan Komprehensif Komunitas jabatan juru tulis.
Dari bulan September sampai April, delapan mahasiswa berpartisipasi dalam praktis,
pembelajaran berbasis masyarakat, cukup banyak yang dilakukan di SAH. penduduk keluarga
obat ini membuat Sault Ste. Marie markas mereka untuk jangka waktu dua tahun, sedangkan
pada RoCS NOSM (Warga Shield Kanada) Program. Selain itu, banyak penduduk medis pascasarjana memutar melalui komunitas untuk kedua rotasi elektif dan inti dalam semua spesialisasi
medis.
Sebuah Summer tahunan Kesiswaan Program (SSP) juga ditawarkan kepada mahasiswa
kedokteran setempat. Pada tahun 2008, sembilan mahasiswa kedokteran berpartisipasi dalam
SSP, yang memberikan para siswa dengan pengalaman musim panas dibayarkan dalam bidang
medis. SSP dimulai pada tahun 1999, didanai oleh NOSM dan diselenggarakan oleh Sault Ste.
Marie Dokter Rekrutmen & Program Retensi. Maksud dari program ini adalah untuk mendorong
siswa untuk kembali ke rumah untuk berlatih kedokteran ketika mereka menyelesaikan pelatihan
mereka. Sejak itu dimulai, penduduk lokal yang sebelas peserta dalam SSP telah kembali ke
masyarakat untuk praktek kedokteran.
Saat ini, lebih dari 50 orang lokal yang terlibat dalam berbagai tingkat pelatihan medis dan
sebuah database dari semua pelajar medis dari Sault Ste. Marie dipertahankan untuk tujuan
perekrutan aktif. Program Rekrutmen telah berhasil dalam usahanya. Enam belas orang lokal
telah kembali ke masyarakat untuk berlatih dan total empat puluh dua dokter telah
menandatangani empat tahun "return-of-service" kontrak, dengan hanya tiga gagal untuk
memenuhi komitmen ini.
The Sault Ste. Marie Dokter Rekrutmen & Retention Program merupakan suatu kemitraan
terdiri dari Kota Sault Ste. Marie, SAH, Kesehatan Kelompok Pusat dan Barat Algoma Academy

of Medicine. Informasi lebih lanjut tentang program ini tersedia di situs web di
www.saultmed.ca.
18) Meningkatkan Etika Klinis Framework
SAH berkomitmen untuk menjaga lingkungan di mana setiap orang diperlakukan dengan
martabat, hormat dan kasih sayang. Adalah kebijakan rumah sakit untuk mengikuti proses yang
konsisten dalam menangani semua isu-isu etis.
Isu-isu etis di rumah sakit pengaturan mencakup lebih dari konsultasi dan manajemen krisis
klinis. nilai-nilai fundamental, review kebijakan dan terus-menerus pendidikan untuk staf,
relawan, manajer dan Dewan Direksi adalah seluruh komponen kerangka etis.
Pada tahun 2008, Komite Etika Klinis memberikan Keputusan Etika Membuat Pocket Guide
kepada karyawan. Panduan ini menguraikan pertanyaan untuk membantu dalam proses individu
atau tim penegasan dan konsultasi. SAH's Klinis Komite Etika juga tersedia untuk memberikan
konsultasi, saran dan pendidikan jika diperlukan tetapi bukan badan pengambilan keputusan.
SAH juga memiliki Clinical Etika Resource Team (CERT) yang merupakan sub-kelompok
dari Komite Etika Klinis. CERT memiliki kemampuan untuk mengadakan dengan cepat dan
membantu staf, pasien, dokter, keluarga, dan orang-orang dengan Powers Kuasa atau penggantipembuat keputusan dengan krisis etika.
Selama tahun lalu, SAH telah mengeksplorasi cara memperbaharui etika klinis fokus dan
menjadi lebih inklusif. Selama retret, yang diadakan pada tahun 2008, hampir tiga puluh staf dan
relawan menghadiri sesi empat jam, di mana mereka belajar lebih banyak tentang praktik terbaik
dalam pengaturan rumah sakit.
19) Rencana SAH Kesehatan Berkelanjutan

Pada tanggal 1 Mei 2009, SAH disajikan perusahaan Rumah Sakit Improvement Plan (HIP)
ke LHIN NE pada sidang terbuka rapat Dewan yang diselenggarakan di Sault Ste. Marie.
The HIP dikembangkan menyusul Dalam Depth Analysis (IDA) yang dilaksanakan antara
bulan Juli 2008 dan Januari 2009 oleh Geyer dan Associates, dan Analisis Dampak berikutnya
komprehensif oleh Direksi SAH administrasi dan medis, manajer, dokter dan staf. Dari 78
rekomendasi asli yang terkandung dalam laporan IDA, SAH diusulkan bergerak maju dengan 73
strategi untuk menjawab tantangan keuangan dan operasional.
Sebagai bagian dari penilaian LHIN, para HIP akan ditinjau pihak ketiga oleh panel ahli, yang
disambut oleh SAH. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mengevaluasi, memvalidasi dan
mungkin memperkuat rencana tersebut, serta memfasilitasi pelaksanaannya.
Menguraikan kerangka kerja untuk menghadapi tantangan keuangan yang dihadapi SAH,
yang HIP tertumpu pada upaya kolaborasi antara rumah sakit, LHIN NE dan Departemen
Kesehatan dan Perawatan Jangka Panjang (MOHLTC) untuk meningkatkan infrastruktur dan
sumber daya yang tersedia di masyarakat dan wilayah secara keseluruhan.
Ini menyediakan cetak biru untuk keberlanjutan jangka panjang SAH, setting panggung untuk
transisi yang sukses ke rumah sakit baru dan memungkinkan kita untuk terus memenuhi
kebutuhan perawatan kesehatan masyarakat Sault Ste. Marie dan daerah sekita

E. Feature Story: Frances the Gift of Life Receives


Keunggulan Kesehatan dalam Program Renal Daerah Algoma SAH's
"Marsha adalah
malaikat ... terima kasih
untuk seluruh tim
di ARRP itu. "
- Frances Barrett

Ketika Frances Barrett, sekarang 52, masih remaja, dia menghabiskan banyak waktu di
dalam dan keluar dari rumah sakit dengan sakit perut parah. Dia menjalani banyak tes dan ujian
dan pada usia 18, ia didiagnosis dengan cystinuria, yang tidak dapat disembuhkan penyakit
ginjal.
Kondisi ini adalah salah satu kelainan genetik lebih umum dan prevalensinya adalah sekitar
satu dari 7.000 dalam populasi. Cystinuria adalah suatu kondisi yang ditandai oleh penumpukan

kristal sistin di dalam ginjal dan / atau kandung kemih. Seperti kristal menjadi lebih besar,
mereka membentuk batu yang dapat mengajukan di daerah ini.
"Setelah saya didiagnosis, saya mencoba banyak obat dan perubahan diet tapi tidak berhasil,"
kenang Frances. "Saya telah beberapa operasi ginjal dan total 14 prosedur litotripsi untuk
memecah batu yang terbentuk di dalam ginjal saya selama bertahun-tahun. "
Frances mengingat banyak perjalanan ke rumah sakit selama bertahun-tahun dan korban
bahwa penyakit dia mengambil seluruh keluarganya. "Anak-anak saya masih muda dan aku ingat
menghabiskan banyak waktu di rumah sakit lokal, di Toronto dan bahkan di AS aku merasa
seperti aku merindukan keluar pada banyak kegiatan mereka dan peristiwa penting dalam hidup
mereka. "
Setelah berbagai operasi dan prosedur, fungsi ginjal Frances 'akhirnya menurun. "Meskipun
kehilangan fungsi ginjal saya sangat lambat, operasi yang terkena ginjal saya dan saya berakhir
di dialisis peritoneal atau rumah."
Peritoneal dialisis menggunakan proses filtrasi mirip dengan hemodialisis, tetapi darah
dibersihkan di dalam tubuh seseorang bukan di mesin.
Pada tahun 1999, Frances menjadi pasien biasa di Algoma Renal Daerah Program (ARRP) di
SAH. The ARRP menyediakan layanan yang komprehensif ginjal dan merupakan salah satu dari
26 program ginjal daerah di seluruh Ontario, menyediakan perawatan pencegahan, pendidikan,
hemodialisis, dialisis peritoneal, psikologis dan dukungan sosial, perawatan paliatif dan
perawatan suportif transplantasi melalui kemitraan dengan London Ilmu Kesehatan.
Dokter Keluarga merujuk pasien ke klinik rawat jalan aktif ginjal, yang berfungsi sebagai
titik pertama akses ke perawatan ginjal di SAH. "Saat ini, kami memiliki 1.900 pasien yang kami
merawat di klinik ginjal, termasuk 100 pasien hemodialisis, 30 pada dialisis peritoneal dan 50
pasien pasca transplantasi yang kami memantau dan menindaklanjuti dengan secara teratur," kata
Dr David Berry , Nephrologist dengan SAH's ARRP.

Program ini memiliki tim multi-disiplin, termasuk tiga Nephrologists, ahli gizi, pekerja
sosial, apoteker, perawat, juru tulis lingkungan dan banyak orang lain yang berdedikasi untuk
memberikan perawatan yang sangat baik dan meningkatkan kualitas hidup untuk pasien dengan
penyakit ginjal.
"Bagi banyak orang seperti Frances, dialisis peritoneal atau rumah memberikan suatu pilihan
yang memungkinkan kebebasan lebih besar untuk perjalanan, komitmen waktu lebih fleksibel
dan diet yang lebih santai," jelas Dr Berry.
Frances ingat perjalanan pertamanya pada pesawat sementara di dialisis peritoneal. Setiap
perjalanan membutuhkan perencanaan tetapi bepergian sebagai pasien dialisis rumah menambah
kompleksitas. "Perawat saya di Program Renal, Marsha DeFranceso, membantu saya dengan
semua pengaturan, termasuk menyiapkan pipa saya dan solusi yang diperlukan," kata Frances.
Selama hampir satu dekade, Frances telah menjadi pasien ARRP dan dengan bantuan dari
Marsha, yang Nephrologists dan seluruh tim, ia belajar bagaimana mengatasi dan mengelola
penyakit itu. "Marsha adalah malaikat dan di semua tahun saya sebagai pasien dalam program
ini, saya tidak pernah meninggalkan perawatan sampai dia yakin bahwa saya tahu persis apa
yang harus dilakukan dan bagaimana untuk mengelola penyakit saya," tambah Frances.
Pada tahun 2007, Frances pindah ke tahap lain pengobatan dan mulai mengambil serangkaian
tes untuk menentukan apakah dia akan menjadi calon yang cocok untuk transplantasi ginjal.
Frances berpartisipasi dalam proses luas baik di ARRP dan Pusat Transplantasi di London.
Setelah berbulan-bulan pengujian, ia menerima berita. Frances membuat daftar transplantasi.
"Saya selalu berpikir bahwa ketika ginjal saya dilakukan, saya juga akan dilakukan, sehingga
ketika aku mendengar kabar bahwa saya mendapatkan ginjal baru, aku tidak takut. Aku sudah
siap, "menyatakan Frances.

Dalam delapan bulan berada di daftar transplantasi aktif, Frances menerima transplantasi
nya. Pada tanggal 6 Agustus 2008, Frances diberikan salah satu karunia terbesar dalam obat sebuah ginjal baru dan kesempatan untuk hidup.
Pada bulan-bulan berikut transplantasi, Frances pulih dan ketika ia pulang, ia menghadiri
ARRP untuk perawatan tindak lanjut nya. "Para ARRP bekerja dengan London Ilmu Kesehatan
dan merupakan mitra aktif dalam program transplantasi," jelas Lise Corriveau, Manager ARRP
di SAH. "Kami berterima kasih kepada rekan-rekan kami di Pusat Transplantasi dan kami juga
berterima kasih kepada mitra kami lainnya seperti Community Care Access Centre dan pemasok
kami yang memberikan dukungan kepada staf dan pasien." Sebagian besar Frances 'tindak lanjut
perawatan disediakan secara lokal oleh tim ARRP, dalam hubungannya dengan Nephrologist
berkunjung dari pusat London. "Kami memonitor tingkat darah dan tetap berhubungan dekat
dengan rekan-rekan kami di London sepanjang seluruh proses," kata Dr Berry.
Menurut Frances, yang ARRP memiliki hubungan yang sangat baik dengan London Ilmu
Kesehatan. "Kami sangat beruntung memiliki pengaturan ini dalam komunitas kami dimana saya
bisa menerima dekat saya follow-up care ke rumah," kata Frances. Memang, Frances Barrett
memiliki sejarah panjang dari penyakit ginjal dan selama sepuluh tahun terakhir, dia mengalami
berbagai layanan ginjal. "Ini adalah penyakit seumur hidup dan itu bukan hanya penyakit saya,
itu milik seluruh keluarga saya," katanya. "Saya berterima kasih kepada teman-teman dan
keluarga dan semua orang dalam program ginjal karena dengan saya setiap langkah dalam
mengatasi penyakit saya."
SAH's ARRP terus berkembang. "Dalam tiga tahun terakhir, jumlah pasien yang memerlukan
cuci darah atau pengobatan ginjal telah tumbuh sebesar 10% per tahun," negara Lise Corriveau.
A mayor advokasi pencegahan, Dr Berry atribut pertumbuhan yang agresif untuk pendidikan /
pencegahan dan deteksi dini dan pengobatan. "Kami telah membuat langkah besar pada penyakit
ini selama dekade terakhir dan pasien ginjal sedang didiagnosis cepat, mereka mendapatkan
akses yang tepat terhadap perawatan dan mereka hidup lebih lama. "

ARRP bekerja sama dengan seluruh area rumah sakit, terutama ahli bedah dan ahli radiologi
yang menyediakan akses dialisis untuk pengobatan. "Kami berterima kasih kepada Dr Fratesi, Dr
Reich dan Dr Jenkin atas dukungannya kepada ARRP dan pasien yang kami layani," kata Dr
Berry.
Kemitraan lanjutan dan unik model pemberian perawatan akan membantu memastikan
kesuksesan program ini tumbuh dan keunggulan dalam perawatan pasien.

F. Laporan Posisi Keuangan


Pada tanggal 31 Maret 2009 dengan angka perbandingan untuk tahun 2008 (Ribuan dolar)
Aktiva
2009

2008

Aktiva lancar

$7,912

$8,807

Aktiva tidak lancar

250,525

122,010

Total

$258,437

$130,817

Kewajiban dan Defisiensi dalam Aktiva


2009

2008

Kewajiban lancar

51,878

$45,191

Hutang jangka panjang

251,768

117,671

Kekurangan dalam aset

(45,209)

(32,045)

Total

$258,437

$130,817

Pernyataan Operasional
Tahun yang berakhir 31 Maret 2009 dengan angka perbandingan untuk 2008
(Ribuan dolar)
2009

2008

Pendapatan:
Departemen Kesehatan dan Perawatan Jangka Panjang:
Pendanaan Rumah Sakit

$108,199

$105,558

Hibah RS

4,947

7,664

Pendanaan Perawatan kanker Ontario

5,587

4,973

Pendapatan dari pasien

7,541

7,272

Differential and co-pamenty

2,970

2,766

Penerimaan dan Lain-lain

9,475

8,418

Amortisasi setoran modal saham ditangguhkan

2,032

1,774

Kompensasi dan Manfaat

102,141

101,833

Remunerasi Staf Medis

11,347

9,601

Pasokan Medis Dan Bedah

9,163

8,529

Obat Dan gas Medis

7,804

7,593

Perlengkapan dan bedah lainnya

15,550

17,807

Bunga

1,125

948

Hutang

80

349

118,733

118,195

Pendapatan Lainnya :

140,751

138,425

Beban :

Amortisasi Aktiva Modal

4,620

3,146

Sewa Peralatan

453

373

152,283

150,179

(11,532)

(11,754)

(1,551)

(1,429)

(83)

(69)

dari sumber dana lain

(40)

Kekurangan pendapatan atas beban

($13,163)

($13,292)

Kekurangan pendapatan atas beban


dari operasi Rumah Sakit
Amortisasi peralatan bangunan dan layanan
setelah dikurangi amortisasi setoran modal saham
Ditangguhkan
Kekurangan pendapatan atas beban
dari suara lain dan panti jompo
Kekurangan pendapatan atas beban

Wakil Presiden dan CFO


Informasi keuangan di atas telah diambil dari diaudit keuangan
laporan. Lengkapi laporan keuangan yang telah diaudit yang tersedia dari
kantor

G. Statistik
2009

2008

Hari Rawat inap

115,311

114,068

Pemisahan ( bayi yang baru lahir

11,679

12,596

812

850

14,343

14,705

tidak termasuk )
penerimaan Bayi yang baru lahir
Kasus Bedah

Kunjungan darurat

69,060

67,888

Kunjungan klinik kanker

19,810

21,503

Dialysis weighted units

23,513

19,922

Kunjungan pasien klinik

51,386

47,778

MRI jam Operasi

4,310

4,526

Diagnostic Imaging C.A.T. hours

3,955

3,711

Alat pacu jantung

897

927

Penggantian panggul dan lutut

291

284

1,364

1,479

73.5%

73.9%

Kasus operasi katarak


Purna Waktu Perawatan %

BAB III
ANALISIS
Dalam analisis ini kami akan membaginya dalam beberapa segi diantaranya : ditinjau dari
segi pemasaran,sumber daya manusia, serta keuangan
a. Pemasaran
Dari sisi pemasaran Sault Area Hospital sudah cukup baik ditinjau dengan adanya website RS
,ini menunjukkan rumah sakit tersebut serius dalam mengatur pemasaran RS tersebut dengan
menawarkan segala sarana dan prasarana rumah sakit yang menunjang seperti EKG,Mamografi
digital, dll .Namun hal ini masih terus diperbaiki tahap demi tahap demi tercapainya derajat
kesehatan pasien yang optimal.

b. Sumber daya manusia


Ditinjau dari segi sumber daya manusia Sault Area Hospital mungkin masih kurang tenaga
medisnya, namun dengan bertambahnya pendapatan dari tahun 2008 ke 2009. SAH merekrut
tenaga medis baru khususnya dokter spesialis yang professional dan kompeten juga dokterdokter muda sehingga menambah tenaga medis yang sudah ada, guna mencapai pengobatan
pasien yang maksimal.
c. Keuangan
Terdapat perubahan yang signifikan terhadap posisi keuangan dari tahun 2008 ke 2009 dengan
bertambahnya pendapatan RS, hal ini sangat membantu dalam kemajuan RS berupa tambahan
sarana dan prasarana yang menunjang untuk pelayanan pasien yang optimal, juga ada kenaikan
remunerasi pegawai sehingga manambah semangat para pegawai agar melayani pasien lebih
profesional. Namun dengan bertambahnya pendapatan, hutangnya pun bertambah tapi hal itu
tidak jadi masalah karena manajemen Sault Area Hospital sudah memperhitungkan kedepannya.
Diposkan oleh dhanz IBE di 23.21
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tujuan Penulisan
1. Menginformasikan kepada pembaca arti penting alat defibrillator
dankegunaannya
2. Mengajak kepada pembaca untuk memahami lebih lanjut mengenai alat
defibrillator
3. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Metode Penelitian
Bab I
Defibrilasi adalah suatu tindakan terapi dengan cara memberikan aliran listrikyang
kuat dengan metode asinkron ke jantung pasien melalui elektroda yangditempatkan
pada permukaan dada pasien. Tujuannya adalah untuk koordinasiaktivitas listrik
jantung dan mekanisme pemompaan, ditunjukkan denganmembaiknya cardiac
output, perfusi jaringan dan oksigenasi. American HeartAssociation (AHA)
merekomendasikan agar defibrilasi diberikan secepatmungkin saat pasien
mengalami gambaran VT non-pulse atau VF, yaitu 3 menitatau kurang untuk

setting rumah sakit dan dalam waktu 5 menit atau kurangdalam setting luar rumah
sakit. Defibrilasi dapat dilakukan diluar rumah sakitkarena sekarang ini sudah ada
defibrillator yang bisa dioperasikan oleh orangawam.
Bab II
Defibrillator adalah peralatan elektronik yang dirancang untuk memberikan
kejutlistrik dengan waktu yang relatif singkat dan intensitas yang tinggi
kepada pasien penyakit jantung.Pengulangan pemberian kejut listrik paling
lama 45 detik sejak jantung berhenti.Energi Externalyang diberikan antara
50 sampai 400 Joule. Energi Internal yangdiberikan maximum 1/10
ExternalPosisi elektroda (paddles) : anterior - anterior (apex - sternum) atau
anterior posterior. Diameter elektroda antara 8 - 10 cm untuk dewasa.
Pengaturan energi,dan pemeberian energi di kontrol oleh mikrokontroler.
Energi yang tersimpan pada C : W = CVSebelum Pemberian pulse
defibrillator pada permukaan elektroda diberikan gelelektrolit. Ada dua jenis
defibrillator: a.c defibrillator dan d.c defibrillator. Untuka.c defibrillator sudah
tidak digunakan lagi. Mempunyai elektroda (paddles) yangmempunyai
diameter 8 - 10 cm (untuk dewasa). Energi yang diberikan berkisarantara :
50 - 400 Joules. Pemberian defibrillator dapat dilakukan dengan
carasinkronisasi atau asinkronisasi. Posisi elektroda (Paddles)
dapat diletakkan pada posisi anterior - anterior (Apexsternum) atau posterior anterior. Pada saat pemberian defibrillator hindari be
rsentuhan antara pengguna alat dengan pasien.Energi yang tersimpan pada
C : W = CVPaduan d.c defibrillator terdiri dari trafo berkekuatan besar dan
pada sekundernyaterdapat penyearah dan capastor.Penyearah ini akan
megisi energi listrik padakapasitor, besarnya energi listrik akan dikontrol oleh
mikrokontrol. Pada saatdischarge (pemberian) energi pada pasien dengan
menekan switch yang
berada pada ujung elektroda. Bila memilih jenis sinkron, dapat dilakukan den
ganmenekan key board (sinkron).

Prinsip Dasar Defibrillator


Pada Prinsipnya Prosedur Pengoperasian Defibrillator Dibagi Dalam Tiga Tahap:a.
Pemilihan besarnya energi dan mode pengoperasian b. Pengisian energi (charge)
pada kapasitorc. Pembuangan energi dari kapasitor ke pasien (discharge)Besarnya
energi dilakukan dengan memutar selector pemilihan energi R3, setLevel yang
akan mengatur besarnya tegangan yang akan timbul pada pengisiankapasitor C1.

Bila tombol charge ditekan maka akan terjadi pengisian kapasitorC1, dan tegangan
pada kapasitor C1, dideteksi oleh detector A1 melalui pembagitegangan R1 dan
R2yang bersesuaian dengan tegangan pada C1. Bila tegangan pada pembagi
tegangan telah lebih besar dari tegangan R3, maka A1 keluarannyaakan
menyebabkan High-voltage DC supply tidak lagi mensupply tegangan kekapasitror
C1. Bila ditekan tombol discharge tegangan pada kapasitor C1
akan berpindah sehingga tubuh atau jantung akan mendapatkan energi listrik darik
apasitor C1. Bentuk tegangan yang diberikan pada pasien dipengaruhi olehadanya
induktor.
1.2.3 Petunjuk Operasional
1. Ambil paddles dari sisi samping alat2. Yakinkan dalam keadaan kering3. Beri
krim pada permukaan paddle4. Tempelkan paddle pada pasien diposisi apeks dan
sternum5. Tekan tombol energy

Rumah Sakit Kelas B berdasar PMK No. 340


Jum'at, 17 September 2010 oleh. Administrator
Hits : 24405 Share :

Bagian Kedua
Rumah Sakit Umum Kelas B
Pasal 10
Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan
Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2
(dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan
Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik
Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis,
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan
Penunjang Non Klinik.
Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi
Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.
Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua
puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan
pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi

sesuai dengan standar.


Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan
Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi.
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi,
Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.
Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya 8 (delapan) dari 13 (tiga belas)
pelayanan meliputi Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh
Darah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf,
Bedah Plastik dan Kedokteran Forensik.
Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdiri dari Pelayanan Bedah Mulut,
Konservasi/Endodonsi, dan Periodonti.
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan
dan asuhan kebidanan.
Pelayanan Medik Subspesialis 2 (dua) dari 4 (empat) subspesialis dasar yang meliputi :
Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi.
Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah, Gizi,
Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.
Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga /
Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,
Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik
dan Penampungan Air Bersih.
Pasal 11
Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan.
Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 12 (dua belas) orang dokter umum
dan 3 (tiga) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.
Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar masing-masing minimal 3 (tiga) orang dokter
spesialis dengan masing-masing 1 (satu) orang sebagai tenaga tetap.
Pada Pelayanan Spesialis Penunjang Medik harus ada masing-masing minimal 2 (dua)
orang dokter spesialis dengan masing-masing 1 (satu ) orang dokter spesialis sebagai
tenaga tetap.
Pada Pelayanan Medik Spesialis Lain harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orang
dokter spesialis setiap pelayanan dengan 4 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap
pada pelayanan yang berbeda.

Pada Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut harus ada masing-masing minimal 1 (satu)
orang dokter gigi spesialis sebagai tenaga tetap.
Pada Pelayanan Medik Subspesialis harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orang
dokter subspesialis dengan 1 (satu) orang dokter subspesialis sebagai tenaga tetap.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1 dengan kualifikasi
tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.
Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
Pasal 12
Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.
Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Menteri.
Peralatan radiologi dan kedokteran nuklir harus memenuhi standar sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jumlah tempat tidur minimal 200 (dua ratus) buah.
Pasal 13
Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.
Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas
Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,
serta administrasi umum dan keuangan.
Tata laksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tatalaksana organisasi,
standar pelayanan, standar operasional prosedur (SPO), Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS), hospital by laws dan Medical Staff by laws.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan ketentuan pasal 28 :

Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang RUMAH SAKIT yang berbunyi : Ketentuan
lebih lanjut mengenai perizinan diatur dengan Peraturan Menteri.
PMK: 147/MENKES/PER/I/2010 tentang PERIZINAN RUMAH SAKIT
PMK: 340/MENKES/PER/III/2010 tentang KLASIFIKASI RUMAH SAKI
Penggolongan Rumah Sakit:
1. Berdasarkan pelayanannya:

Rumah Sakit Umum: RS yang memberikan pelayanan kesehatan semua bidang dan jenis
penyakit.

Rumah Sakit Khusus: RS yang memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis penyakit
atau kekhususan lainnya

2. Berdasarkan kepemilikan dan pengelolaannya:

Rumah Sakit Publik: RS yang dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Badan
Hukum yang bersifat Nirlaba

Rumah Sakit Privat: RS yang dikelola oleh Badan Hukum dengan tujuan Profit yang
berbentuk PT atau persero

3. Perizinan Rumah Sakit:


#Pasal 2:
1. Setiap rumah sakit harus memiliki izin
2. Izin terdiri atas : izin mendirikan rumah sakit dan izin operasional rumah sakit
3. Izin operasional terdiri atas izin operasional sementara dan izin operasional tetap
#Pasal 3:
1. Permohonan izin diajukan menurut jenis dan klasifikasi rumah sakit
2. Izin rumah sakit kelas A dan rumah sakit penanaman modal asing atau penanaman modal
dalam negeri diberikan oleh Menkes setelah mendapatkan rekomendasi dari pejabat yang
berwenang di bidang kesehatan pada pemda provinsi
3. Izin rumah sakit kelas B diberikan oleh pemda Provinsi setelah mendapatkan
rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada pemda kab/kota
4. Izin rumah sakit kelas C dan D diberikan oleh pemda kab/kota setelah mendapat
rekomendasi dari pejabat yang berwenang di bidang kesehatan pada pemda kab/kota
4. Izin Mendirikan Rumah Sakit:
# Pasal 4 :
Persyaratan izin mendirikan rumah sakit terdiri atas :
1. Studi kelayakan
2. Master plan

3. Status kepemilikan
4. Rekomendasi izin mendirikan
5. Izin undang-undang gangguan (HO)
6. Persyaratan pengolahan limbah
7. Luas tanah dan sertifikatnya
8. Penamaan
9. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
10. Izin Penggunaan Bangunan (IPB)
11. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
5. Studi Kelayakan Rumah Sakit:

Studi Kelayakan RS: awal kegiatan perencanaan rumah sakit secara fisik dan non fisik
yang berisi tentang:

Kajian kebutuhan pelayanan rumah sakit

Kajian kebutuhan sarana/fasilitas dan peralatan medik/non medik, dana serta tenaga yang
dibutuhkan untuk layanan yang akan diberikan

Kajian kemampuan pembiayaan

6. Master plan:
strategi pengembangan aset untuk sekurang-kurangnya sepuluh tahun kedepan dalam
pemberian pelayanan kesehatan secara optimal yang meliputi identifikasi proyek
perencanaan, demografis, tren masa depan, fasilitas yang ada, modal dan pembiayaan.
Status kepemilikan:

Pemerintah, berbentuk UPT dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan dan instansi
tertentu dengan pengelolaan Badan Layanan Umum ,

Pemerintah Daerah, berbentuk LTDaerah dengan pengelolaan Badan Layanan Umum


Daerah, atau

Swasta, berbentuk badan hukum yang kegiatan usahanya hanya bergerak di bidang
perumahsakitan

1) Badan hukum dapat : Yayasan, Perseroan, PT, Perkumpulan dan Perusahaan Umum.
2) Badan hukum dalam rangka penanaman modal asing atau penanaman modal dalam negeri
harus mendapat rekomendasi dari instansi yang melaksanakan urusan penanaman modal
asing atau PMDN.
Pengolahan limbah:

Persyaratan pengolahan limbah:

Upaya Kesehatan Lingkungan (UKL),

Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) dan atau

Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)

dilaksanakan sesuai jenis dan klasifikasi Rumah Sakit sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.

7. Luas tanah, penamaan, dan izin terkait:


#Luas tanah:

RS dengan bangunan tidak bertingkat, minimal 1 (satu setengah) kali luas bangunan
dan

RS bangunan bertingkat minimal 2 (dua) kali luas bangunan lantai dasar.

Luas tanah dibuktikan dengan akta kepemilikan tanah yang sah sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

8. Penamaan Rumah Sakit :


a. harus menggunakan bahasa Indonesia, dan
b. tidak boleh menambahkan kata internasional, kelas dunia, world class, global
dan/atau kata lain yang dapat menimbulkan penafsiran yang menyesatkan bagi masyarakat.
#Memiliki Izin undang-undang gangguan (HO), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin
Penggunaan Bangunan (IPB) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU) yang dikeluarkan oleh
instansi berwenang sesuai ketentuan yang berlaku.
#Pasal 5
1. Rumah sakit harus mulai dibangun setelah mendapatkan izin mendirikan
2. Izin mendirikan berlaku 2 tahun dan dapat diperpanjang 1 tahun
3. Apabila dalam jangka waktu tersebut belum/tidak melakukan pembangunan maka harus
mengajukan izin pendirian yang baru
Bagian ketiga: izin operasional
#Pasal 6 : persyaratan izin operasional rumah sakit :
1. Sarana dan prasarana
2. Peralatan
3. Sumber daya manusia
4. Administrasi dan manajemen

#Pasal 7 : Izin operasional sementara diberikan kepada RS yang belum dapat memenuhi
seluruh persyaratan pasal 6 dan diberikan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
9. Sarana dan prasarana:
Tersedia dan berfungsinya sarana dan prasarana pada rawat jalan, rawat inap, gawat darurat,
operasi/bedah, tenaga kesehatan, radiologi, ruang laboratorium, ruang sterilisasi, ruang
farmasi, ruang pendidikan dan latihan, ruang kantor dan administrasi, ruang ibadah, ruang
tunggu, ruang penyuluhan kesehatan masyarakat rumah sakit; ruang menyusui, ruang
mekanik, ruang dapur, laundry, kamar jenazah, taman, pengolahan sampah, dan pelataran
parkir yang mencukupi sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.
10. Peralatan dan SDM:

Peralatan: Tersedia dan berfungsinya peralatan/perlengkapan medik dan non medik untuk
penyelenggaraan pelayanan yang memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu,
keamanan, keselamatan dan laik pakai sesuai dengan jenis dan klasifikasinya.

Memiliki izin pemanfaatan dari instansi berwenang sesuai ketentuan yang berlaku untuk
peralatan tertentu, misalnya; penggunaan peralatan radiologi harus mendapatkan izin dari
Bapeten.

Sumber daya manusia,

Tersedianya tenaga medis, dan keperawatan yang purna waktu, tenaga kesehatan lain dan
tenaga non kesehatan telah terpenuhi sesuai dengan jumlah, jenis dan klasifikasinya.

Standar SDM di RS Umum: (yang memerlukan rangkuman jumlah sdm (dokter dan
paramedis) untuk masing-masing kelas Rumah Sakit harap mengisi pada kolom
konsultasi, karena tabel tersebut tidak dapat masuk dalam program ini, data akan kami
kirim melalui email anda, terima kasih

11. Standar SDM pada rumah sakit khusus:

Jumlah dan jenisnya sesuai dengan jenis rumah sakit khususnya, misal untuk RSK Jiwa
dengan RSK Paru berbeda- beda standarnya

Jumlah dan jenisnya berbeda sesuai dengan kelas rumah sakit khususnya.

Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Permenkes 340/Menkes/Per/III/2010 tentang


Klasifikasi Rumah Sakit

12. Administrasi dan manajemen:


Memiliki organisasi paling sedikit terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah
Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis,
satuan pemeriksaan internal, serta administrasi umum dan keuangan.
1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan
keahlian di bidang perumahsakitan.
2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus berkewarganegaraan
Indonesia.
3) Pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap menjadi kepala Rumah Sakit.

13. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau kedokteran gigi dan
tenaga kesehatan lainnya.
Memiliki dan menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital by laws
dan medical staf by laws).
Memilik standar prosedur operasional pelayanan Rumah Sakit
#Pasal 8 (Penetapan kelas):
1. RS yang telah memiliki izin operasional sementara harus mengajukan surat permohonan
penetapan kelas RS kpd Menteri
2. Persyaratan administrasi :

a. Rekomendasi dari Dinkes Kabupaten Kab/Kota dan Dinkes Provinsi;

b. Profil dan data rumah sakit; dan

c. Isian Instrumen Self Assesment penetapan kelas

3. Penilaian dilakukan oleh Tim Penilai dan hasilnya ditetapkan oleh Menteri
IZIN RUMAH SAKIT DALAM RANGKA PENANAMAN MODAL:
1. Izin rumah sakit PMDN atau PMA diberikan oleh Menteri
2. Persyaratan izin :

a. Harus berbentuk badan hukum PT

b. Bekerjasama dengan badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang perumahsakitan

c. Hanya untuk menyelenggarakan rumah sakit

d. Pelayanan yang diberikan adalah pelayanan spesialistik dan/atau subspesialistik

e. Jumlah tempat tidur minimal 200 buah untuk PMA dari negara2 ASEAN dan minimal
300 buah untuk PMA dari non negara ASEAN

f. Lokasi di seluruh wilayah Indonesia (ditetapkan oleh Menteri

g. Besaran modal asing maksimal 67%

h. Direktur RS harus WNI

3. Rumah sakit PMDN/PMA juga harus memenuhi ketentuan tentang Penanaman Modal
(Permenkes RI No. 1244/Menkes/Per/XII/2009)
4. Permohonan diajukan kepada Departemen Kesehatan c.q. Dirjen Bina Yanmed dengan
melampirkan :

a. Studi kelayakan (feasibility study)

b. Formulir isian mendirikan RS yang telah dilengkapi

5. Dirjen Yanmed mengeluarkan surat rekomendasi apabila permohonan memenuhi persyaratan


6. Pemohon mengajukan persetujuan penanaman modal ke BKPM/BKPMD berdasarkan
rekomendasi dari Depkes
7. Setelah disetujui oleh BKPM/BKPMD, maka pemohon wajib mengajukan izin mendirikan
dan izin operasional rumah sakit sesuai ketentuan
PENINGKATAN KELAS RS (PAsal 15):
Setiap RS dapat mengajukan permohonan peningkatan kelas secara tertulis, dengan
melampirkan :
1. Rekomendasi dari Dinkes Kab/Kota dan Dinkes Provinsi
2. Profil dan data RS
3. Isian Instrumen Self Assesment peningkatan kelas
4. Sertifikat lulus akreditasi kelas sebelumnya
Menteri membentuk tim penilai klasifikasi RS
Menteri menetapkan kelas RS berdasarkan rekomendasi tim
Pembinaan dan pengawasan:

Pembinaan dan pengawasan dilakukan secara berjenjang secara kewilayahan oleh


pemerintah, pemerintah propinsi dan pemerintah kab/kota. (pasal 16)

Pembinaan dan pengawasan meliputi : bimbingan, supervisi, konsultasi, diklat dan


kegiatan pemberdayaan lainnya

Dalam rangka pembinaan dan pengawasan maka masing-masing secara berjenjang dapat
mengambil tindakan administratif sesuai peraturan perundang-undangan (pasal 17) yang
berupa :

1. Teguran lisan;
2. Teguran tertulis; atau
3. Pencabutan izin
Ketentuan peralihan dan penutup:

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, izin rumah sakit yang telah ada tetap berlaku
sampai habis masa berlakunya

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, izin rumah sakit yang sedang dalam proses,
dilaksanakan sesuai ketentuan Permenkes RI. Nomor : 159b/Menkes/Per/II/1988 tentang
Rumah Sakit

Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Permenkes RI. Nomor : 159b/Menkes/Per/II/1988
tentang Rumah Sakit beserta perubahannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku

BAB II
PEMBAHASAN
1.1

Rumah Sakit Umum Kelas B


Pasal 10
Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan
medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan
Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2
(dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan
Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik
Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis,
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan
Penunjang Non Klinik.
Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi
Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.
Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua
puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan
pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi
sesuai dengan standar.
Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan
Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi.
Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi,
Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.
Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya 8 (delapan) dari 13 (tiga belas)
pelayanan meliputi Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh
Darah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf,
Bedah Plastik dan Kedokteran Forensik.
Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdiri dari Pelayanan Bedah Mulut,
Konservasi/Endodonsi, dan Periodonti.
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan
dan asuhan kebidanan.
Pelayanan Medik Subspesialis 2 (dua) dari 4 (empat) subspesialis dasar yang meliputi :
Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi.
Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah, Gizi,
Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.
Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga /
Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,
Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik
dan Penampungan Air Bersih.
Pasal 11
Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan.
Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 12 (dua belas) orang dokter umum

dan 3 (tiga) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.


Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar masing-masing minimal 3 (tiga) orang dokter
spesialis dengan masing-masing 1 (satu) orang sebagai tenaga tetap.
Pada Pelayanan Spesialis Penunjang Medik harus ada masing-masing minimal 2 (dua)
orang dokter spesialis dengan masing-masing 1 (satu ) orang dokter spesialis sebagai
tenaga tetap.
Pada Pelayanan Medik Spesialis Lain harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orang
dokter spesialis setiap pelayanan dengan 4 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap
pada pelayanan yang berbeda.
Pada Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut harus ada masing-masing minimal 1 (satu)
orang dokter gigi spesialis sebagai tenaga tetap.
Pada Pelayanan Medik Subspesialis harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orang
dokter subspesialis dengan 1 (satu) orang dokter subspesialis sebagai tenaga tetap.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1 dengan kualifikasi
tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.
Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.
Pasal 12
Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.
Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh
Menteri.
Peralatan radiologi dan kedokteran nuklir harus memenuhi standar sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Jumlah tempat tidur minimal 200 (dua ratus) buah.
Pasal 13
Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.
Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atas
Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,
serta administrasi umum dan keuangan.
Tata laksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tatalaksana organisasi,

standar pelayanan, standar operasional prosedur (SPO), Sistem Informasi Manajemen


Rumah Sakit (SIMRS), hospital by laws dan Medical Staff by laws.

1.2

Sistem Kelistrikan Rumah Sakit Kelas B (Daya)


Sistem kelistrikan pada Rumah Sakit Kelas B mempunyai pedoman teknis tersendiri.
Selain instalasinya, penempatan peralatan-peralatan listrik pun harus di tempat yang
mudah dipelihara (maintenance), dioperasikan, diamati, tidak membahayakan, tidak
menganggu, dan tidak merugikan lingkungan sekitar termasuk bagian bangunan dan
instalasi lain. Adapun perancangan dan pelaksanaannya harus berdasarkan PUIL / SNI
04-0225 edisi terbaru dan peraturan yang berlaku.
Sumber daya listrik pada Rumah Sakit Kelas B umumnya dibagi menjadi 3, antara lain
sebagai berikut. Normal
Sumber daya listrik normal adalah sumber daya listrik utama gedung yang harus
diusahakan menggunakan tenaga listrik dari PLN.
Sumber daya listrik siaga adalah berupa diesel generator (Genset) dan harus disediakan 2
(dua) unit dengan kapasitas minimal 40% dari jumlah daya terpasang pada masingmasing unit. Genset dilengkapi dengan sistem AMF dan ATS.
Sistem instalasi pada rumah sakit harus memiliki sumber daya listrik darurat yang
mampu melayani kelangsungan pelayanan seluruh atau sebagian beban pada bangunan
rumah sakit apabila terjadi gangguan pada sumber listrik utama. Sumber daya listrik
darurat tersebut harus mampu melayani semua beban penting termasuk untuk
perlengkapan pengendali kebakaran, secara otomatis.
Sumber listrik darurat yang umum digunakan adalah genset diesel dengan sistem ATS
dan AMF (sama dengan sumber listrik siaga). Adapun pengelompokkan beban antara
beban normal dan beban darurat dirancang pada panel utama tegangan rendah (LVMDP).
Pada saat kebakaran, sistem ATS dan AMF secara otomatis akan :
(1) memutuskan sumber listrik dari PLN;
(2) memutuskan listrik untuk beban-beban normal; dan
(3) menggantikan sumber listrik dari PLN menjadi Genset.
Adapun untuk ruangan-ruangan dengan fungsi tertentu, pasokan daya listrik darurat
berasal dari UPS (Uninterruptable Power Supply). Ruangan-ruangan yang harus
dipasangi UPS antara lain : ruang operasi, ruang perawatan intensif (ICU, NICU, PICU),
dan ruang perawatan intensif khusus jantung (ICCU).
Persyaratan untuk pengadaan UPS antara lain sebagai berikut.
(1) Harus tersedia ruang UPS minimal 2 x 3 m2 (sesuai kebutuhan), terletak di ruang
operasi rumah sakit, ruang perawatan intensif dan diberi pendingin ruangan.

(2) Kapasitas UPS minimal 5 (lima) kVA atau sesuai kebutuhan menurut perhitungan dan
perancangan.
Jaringan distribusi listrik terdiri dari kabel ber-inti tunggal atau banyak; dan/atau busduct
dari berbagai tipe, ukuran dan kemampuan. Tipe penghantar listrik harus disesuaikan
dengan sistem yang yang dilayani.
Peralatan pada panel seperti circuit breaker, sakelar, tombol, alat pengukur dan lain-lain
harus ditempatkan dengan baik sehingga memudahkan pengoperasian dan pemeliharaan
oleh petugas.
Instalasi beban darurat seperti pompa kebakaran, lift kebakaran, peralatan pengendali
asap, sistem deteksi dan alarm kebakaran, sistem komunikasi darurat, dan beban darurat
lainnya harus terpisah dari instalasi beban normal; dan harus dilindungi dari resiko
terbakar saat terjadi kebakaran. Jenis perlindungan yang bisa dijadikan alternatif pilihan
adalah dengan menggunakan kabel instalasi tahan api sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Instalasi listrik dari PLN untuk bangunan rumah sakit termasuk dalam golongan Tarif
Tenaga Listrik untuk keperluan Pelayanan Sosial, tegangan yang tersedia antara lain
sebagai berikut.
(1) TR (tegangan rendah) 1 Fasa, 220 volt, 50Hz;
(2) TR (tegangan rendah) 3 Fasa, 380/220 volt, 50Hz; dan
(3) TM (tegangan menengah) 3 Fasa, 20 kV, 50Hz.
Adapun daya listrik tersambung dari 220 VA (volt-ampere) s/d 197 kVA (kilo-voltampere) termasuk dalam sistem jaringan listrik TR. Dan untuk rumah sakit yang memiliki
kapasitas daya listrik tersambung PLN di atas 197 kVA, sudah harus memiliki sistem
jaringan listrik TM 20kV.
Sistem jaringan listrik TM terdiri dari :
(1) Bangunan gardu listrik rumah sakit, ukuran sesuai standar gardu PLN.
(2) Peralatan Transformator, kapasitas sesuai daya terpasang.
(3) Peralatan panel TM 20 kV dan aksesorisnya.
(4) Peralatan penunjang dan sistem pengaman pembumian (grounding).
Kapasitas semua peralatan listrik (kabel, transformator, panel listrik, dll) harus di atas
(melebihi) total daya terpasang. Selain itu, kemungkinan-kemungkinan pertambahan
beban di masa yang akan datang juga harus diperhatikan.
Untuk permasalahan harmonisa dalam jaringan listrik, bisa diselesaikan dengan
pemasangan kapasitor khusus untuk jaringan berharmonik. Jenis kapasitor yang umum
digunakan adalah

Untuk sistem penerangan darurat (emergency lighting), instalasi harus tersedia di ruanganruangan tertentu dan jalur evakuasi kebakaran. Instalasi listrik tetap menggunakan kabel
normal, namun pada titik-titik lampu yang ditentukan sebagai lampu darurat, masingmasing dipasang baterai nicad.

Gambar Rencana Penerangan Sebagian Koridor dan Ruang Poli Rumah Sakit Pada Denah
Arsitektur
Simbol E dalam kotak adalah simbol baterai nicad yang dipasang pada titik lampu
didekatnya
Instalasi listrik pada beberapa ruangan khusus di RS kelas B harus dilengkapi dengan
trafo isolator dan kelengkapan monitoring IT kelompok 2E, minimal berkapasitas 5 kVA
untuk titik-titik kotak kontak yang mensuplai peralatan-peralatan medis penting (life
support medical equipment). Ruangan-ruangan tersebut antara lain ruang anastesi, ruang
bedah, ruang katerisasi hantung, ruang ICU dan ICCU, ruang angiografi, dan ruang
incubator bayi. Trafo isolator berfungsi untuk menstabilkan tegangan listrik.
Sistem pembumian (grounding) harus terpisah antara panel kebutuhan listrik gedung dan
panel peralatan medis. Nilai grounding harus lebih kecil atau sama dengan 0,2 ohm.
Transformator distribusi (disebut juga trafo) untuk sistem jaringan listrik TM, harus
ditempatkan dalam ruangan khusus yang tahan api dan terdiri dari dinding, atap dan
lantai yang kokoh, dengan pintu yang hanya dapat dimasuki oleh petugas. Ruangan
transformator harus diberi ventilasi yang cukup (alami dan mekanik), serta mempunyai
luas ruangan yang cukup untuk perawatan dan perbaikan.
Apabila ruang trafo dekat dengan ruang yang rawan kebakaran, maka diharuskan
mempergunakan trafo tipe kering (trafo cast resin).

Pemeliharaan instalasi listrik harus dilaksanakan dan diperiksa setiap 5 (lima) tahun serta
dilaporkan secara tertulis kepada instansi yang berwenang. Pada ruang panel listrik (panel
utama atau panel-panel distribusi), harus terdapat ruang yang cukup untuk memudahkan
pemeriksaan, perbaikan dan pelayanan; serta diberi ventilasi yang cukup (alami atau
mekanik).
Pembangkit/sumber daya listrik darurat (genset diesel) harus dihidupkan secara periodik
untuk menjamin pembangkit tersebut dapat dioperasikan bila diperlukan.
Persyaratan sistem kelistrikan harus memenuhi :
(1) SNI 04-0227-1994 atau edisi terbaru; Tegangan standard.
(2) SNI 04-0225-2011 atau edisi terbaru; Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL edisi
terakhir).
(3) SNI 04-7018-2004 atau edisi terbaru; Sistem pasokan daya listrik darurat dan siaga.
(4) SNI 04-7019-2004 atau edisi terbaru; Sistem pasokan daya listrik darurat
menggunakan energi tersimpan.
(5) Untuk persyaratan lainnya atau yang belum memiliki SNI, dapat digunakan standar
baku atau pedoman teknis yang diberlakukan oleh instansi yang berwenang.
Pedoman Teknis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015 Bidang Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit Kelas B

Omron NE-C29 Nebulizer adalah alat nebulizer inhalasi untuk mengencerkan dahak. Nebulizer
Omron NE-C29 merupakan salah satu tipe nebulizer merk Omron yang sudah terkenal dan
standar dipakai sebagai alat kesehatan inhalasi.

Disalin dari website Gesunde Medical distributor kursi roda dan alat kesehatan.
Pelajari informasi awal di www.alatkesehatan.id sumber asli paling lengkap dan murah.
Copyright Gesunde Medical

PERINGATAN:
Menunjukkan adanya situasi yang berbahaya yang, jika tidak dihindari, bisa mengakibatkan
kematian atau cedera serius.
(Pemakaian)
Untuk jenis, dosis, dan rezim obat ikuti petunjuk dari dokter atau terapis pernapasan.
Bersih dan mensterilkan nebulizer kit, corong dan nosepiece opsional atau masker
sebelum menggunakan mereka untuk pertama kalinya setelah pembelian, jika perangkat tidak
digunakan untuk jangka waktu yang panjang.
Jika perangkat digunakan oleh lebih dari satu orang, pastikan untuk membersihkan dan
mensterilkan bagian sebelum mereka digunakan oleh setiap orang.
Selalu membuang semua obat yang tersisa setelah digunakan, dan menggunakan obat-obatan
segar setiapwaktu.
Jangan hanya menggunakan air di nebulizer, untuk nebulizing tujuan.
Jangan gunakan perangkat di mana ia mungkin terkena gas yang mudah terbakar.
Jangan menghalangi lubang ventilasi. Jangan menempatkan perangkat di mana lubang
ventilasi
mungkin terhalang selama operasi. Jangan menutup kompresor dengan selimut atau
handuk dll, selama penggunaan.

(Risiko sengatan listrik)


Jangan cabut kabel listrik dengan tangan basah.

Kompresor dan kabel listrik yang tidak tahan air. Jangan menumpahkan air, atau lainnya
cairan, pada bagian ini. Jika cairan tidak tumpah pada bagian ini, segera cabut
kabel listrik dan menyeka cairan dengan kain kasa atau bahan penyerap lainnya.
Jangan gunakan atau simpan perangkat di lokasi yang lembab, seperti kamar mandi.
Jangan merendam unit utama di dalam air atau cairan lainnya.
Meskipun perangkat ini memenuhi ketentuan EMC yang (Electromagnetic Compatibility)
direktif, penggunaan itu harus dihindari di sekitar langsung dari perangkat listrik lainnya.
(Pemeliharaan dan Storage)
Simpan perangkat dan aksesoris di lokasi yang bersih.
Selalu bilas bagian nebulizing dengan bersih air keran panas setelah desinfektan mereka.
Jangan pernah meninggalkan larutan pembersih di bagian nebulizing.
Pastikan untuk mencuci bagian setelah digunakan, dan segera keringkan bagian setelah
mencucinya.
Jauhkan perangkat dari jangkauan bayi dan anak-anak tanpa pengawasan. Perangkat
mungkin berisi potongan-potongan kecil yang dapat tertelan.
Jangan menyimpan tabung udara sementara ada kelembaban atau obat yang tersisa di
dalamnya.

PERINGATAN:

Menunjukkan adanya situasi yang berbahaya yang jika tidak dihindari, dapat mengakibatkan
kecil atau cedera moderat, atau kerusakan fisik.
(Pemakaian)
Memberikan pengawasan yang ketat saat perangkat ini digunakan oleh, pada, atau dekat anakanak atau cacat.
Pastikan bahwa baffle, filter udara, dan bagian lain yang melekat dengan benar.
Pastikan bahwa filter udara bersih. Jika filter udara telah berubah warna, atau telah
digunakan rata-rata lebih dari 60 hari, ganti dengan yang baru.
Jangan memiringkan kit nebulizer sehingga pada sudut yang lebih besar dari 45, atau kocok
ketika sedang digunakan.
Jangan gunakan atau simpan perangkat sementara tabung udara dibengkokkan.
Disetujui untuk digunakan manusia saja.
Gunakan hanya bagian OMRON asli dan aksesoris. Penggunaan bagian yang tidak didukung
mungkinmerusak perangkat.
Jangan menambahkan lebih dari 7 ml obat untuk cangkir obat.
Jangan menjatuhkan kompresor atau nebulizer kit, atau tunduk kepada guncangan kuat.
Jangan mendistorsi baffle, atau menusuk nosel dari cangkir obat dengan pin dll
Jangan memasukkan jari atau benda di dalam kompresor.
Jangan menghalangi tutup saringan udara.
Jangan membongkar atau mencoba untuk memperbaiki kompresor atau kekuasaan kabel.
Untuk menghindari cedera pada mukosa hidung, tidak memeras nosepiece ke belakang
hidung.
Jangan menghalangi celah antara tutup dan inlet inhalasi udara.
Jangan gunakan pengering oven microwave atau rambut untuk mengeringkan bagian
nebulizing.
Perubahan atau modifikasi yang tidak disetujui oleh OMRON Healthcare akan membatalkan
pengguna

jaminan.

(Risiko sengatan listrik)


Plug perangkat ke stopkontak tegangan yang sesuai. Jangan terlalu membebani saluran listrik
atau
menggunakan kabel ekstensi.
Selalu lepaskan perangkat dari stopkontak setelah digunakan.
Selalu lepaskan kabel daya sebelum membersihkan.

(Pemeliharaan dan Storage)


Jangan membawa atau meninggalkan nebulizer sementara cangkir obat mengandung obat.
Ketika sterilisasi bagian mendidih, pastikan bahwa wadah tidak mendidih kering.

CATATAN PENTING KESELAMATAN


Jangan tempat, atau upaya untuk mengeringkan kompresor, kabel listrik atau nebulizing
bagian dalam microwave oven.

Tindakan Keselamatan Umum:


Periksa perangkat dan bagian sebelum menggunakan mereka setiap kali, dan periksa bahwa
ada
tidak ada masalah. Secara khusus, pastikan untuk memeriksa berikut:
- Bahwa baffle, nozzle atau tabung udara tidak rusak.
- Bahwa nozzle tidak diblokir.
- Bahwa kompresor beroperasi secara normal.
Bila menggunakan perangkat ini, akan ada beberapa kebisingan dan getaran yang disebabkan
oleh pompa di

kompresor. Juga akan ada beberapa kebisingan yang disebabkan oleh emisi terkompresi
pesawat dari kit nebulizer. Hal ini normal dan tidak menunjukkan kerusakan, atau
mengurangi kehidupan kerja perangkat.
Mengoperasikan perangkat hanya sebagaimana dimaksud. Jangan menggunakan perangkat
untuk tujuan lain.
Jangan gunakan perangkat pada suhu lebih besar dari + 40C.
Buang perangkat dan aksesori yang digunakan atau bagian opsional menurut
peraturan daerah yang berlaku. Pembuangan melanggar hukum dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan.

KNOW YOUR UNIT


PANDUAN MENGGUNAKAN NE-C29

CARA PAKAI MEMPERSIAPKAN NEBULIZER (Page 8)


CATATAN:
Bersih dan mensterilkan kit nebulizer dan lampiran inhalasi berlaku
sebelum menggunakan perangkat untuk pertama kalinya, atau jika tidak digunakan untuk
sementara.

CARA MENGAMBIL PENGOBATAN (Page 12)


CATATAN:
Jangan memiringkan kit nebulizer sehingga pada sudut
lebih besar dari 45 .
Jangan menekuk atau melipat tabung udara.

CARA MEMBERSIHKAN PARTS SETELAH PENGGUNAAN (Page 15)


CATATAN:
Kegagalan untuk membersihkan bagian nebulizing setelah digunakan dapat menyebabkan
infeksi.

BAGAIMANA NEBULIZER KIT KARYA


Udara terkompresi dari kompresor adalah
dipaksa melalui nozzle, seperti halnya begitu, itu adalah
dicampur dengan obat di penyekat dan
dipaksa ke atas. Obat ini kemudian berbalik
menjadi aerosol halus dan diarahkan ke atas oleh
penyekat, di mana ia dipecah menjadi banyak

partikel aerosol kecil.

PERINGATAN:
Bersih dan mensterilkan nebulizer kit, corong dan nosepiece opsional atau masker
sebelum menggunakan mereka untuk pertama kalinya setelah pembelian, jika perangkat tidak
digunakan
untuk jangka waktu yang panjang.
Untuk arah pada pembersihan dan disinfeksi bagian dari perangkat lihat halaman 15 dalam
instruksi manual.

CATATAN:
Pastikan bahwa filter udara berubah secara teratur. (Lihat "Cara Mengubah Filter Udara"
pada halaman 18.)
1. Pastikan bahwa saklar daya dimatikan. Periksa bahwa tombol power sudah dalam posisi
2. Colokkan steker listrik ke stopkontak.
3. Lepaskan corong dan topi dari kit nebulizer.
4. Hapus bagian atas inhalasi dari cangkir obat.
1) Putar inhalasi atas berlawanan arah jarum jam.
2) Angkat bagian atas inhalasi dari cangkir obat.
5. Lepaskan baffle dari cangkir obat.
6. Tambahkan jumlah yang benar obat resep untuk cangkir obat.
PERINGATAN:
Kapasitas cangkir obat adalah 2-7 ml.
7. Pasang kembali baffle ke cangkir obat.

8. Masukan atas inhalasi kembali ke dalam cangkir obat.


1) Sejajarkan tonjolan pada bagian atas inhalasi dengan
indent pada cangkir obat, seperti yang ditunjukkan.

2) Putar inhalasi atas searah jarum jam dan menyelaraskan dengan


cangkir obat sampai mereka klik di tempat.
9. Melampirkan attachment inhalasi yang diinginkan, seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Pasang tutup bila menggunakan corong atau nosepiece opsional. Menggunakan tutup
dengan
lampiran ini akan mengurangi jumlah obat yang dibuang ke udara.
Melampirkan Juru bicara tersebut
1) Pasang tutup ke inlet inhalasi udara.
2) Pasang corong ke atas inhalasi
Melampirkan Masker Dewasa
Melampirkan masker ke atas inhalasi.
CATATAN:
Tidak melampirkan tutup.
10. Pasang tabung udara.
1) Pasang tabung udara ke konektor udara pada kompresor.
2) Pasang ujung tabung udara ke konektor tabung udara pada cangkir obat.

CATATAN:
Pastikan bahwa tabung udara terhubung dengan aman. Jika tidak, udara dapat bocor dari
tabung udara saat digunakan.
Berhati-hatilah untuk tidak menumpahkan obat ketika melampirkan tabung udara.
Menjaga
nebulizer kit tegak.
Gunakan pemegang nebulizer kit sebagai pemegang sementara untuk kit nebulizer.

PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN

1. Pasang bagian nebulizing.


2. Jika kompresor kotor, bersihkan bersih dengan lembut kain yang dibasahi
dengan air atau deterjen ringan.

PERINGATAN:
Kompresor tidak tahan air.
3. Jika bagian luar tabung udara kotor, bersihkan bersih dengan kain lembut yang dibasahi
dengan air atau deterjen ringan.
4. Simpan bagian dalam kompartemen penyimpanan di kompresor.
CATATAN:
Pastikan bahwa bagian-bagian yang bersih dan kering. Jangan letakkan bagian dalam
penyimpanan kompartemen jika mereka masih basah.
5. Simpan unit di lokasi yang bersih.
CATATAN:
Nebulizer kit harus diganti setelah menggunakan selama 6 bulan.

PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN


Untuk menjaga perangkat Anda dalam kondisi terbaik dan melindungi perangkat dari
kerusakan follow arah ini:
PERINGATAN:
Jangan jatuhkan kompresor atau nebulizer kit, atau tunduk kepada guncangan kuat.
Jangan membawa atau meninggalkan nebulizer sementara cangkir obat mengandung
obat.

CATATAN:
Jangan simpan perangkat di suhu panas atau dingin yang ekstrim, kelembaban tinggi atau di
bawah

cahaya matahari langsung.


Buang perangkat dan aksesori yang digunakan atau bagian opsional menurut
peraturan daerah yang berlaku.
Jangan pernah bersih dengan bensin, thinner atau bahan kimia yang mudah terbakar.

CARA MENGUBAH AIR FILTER


Jika filter udara menjadi kotor, atau memiliki air atau obat tumpah di atasnya, menggantikan
udara menyaring dengan yang baru. Rata-rata, filter udara harus diganti setiap 60 hari bahkan
jika tidak muncul kotor.
1. Tarik saringan udara menutupi off kompresor.
2. Mengubah filter udara.
Lepaskan filter udara lama dengan benda tajam, seperti
tusuk gigi, dan masukkan filter udara baru.
3. Letakkan penutup saringan udara kembali tempat.
CATATAN:
Gunakan hanya filter udara OMRON dirancang untuk unit ini.Jangan beroperasi tanpa
filter.
Tidak ada orientasi depan atau belakang untuk udarafilter.
Periksa filter udara yang bersih dan bebas dari debu sebelum memasukkan mereka.
Jangan mencoba untuk mencuci atau membersihkan filter. Jika filter udara menjadi
basah, menggantinya. Filter udara lembab dapat menyebabkan penyumbatan.
Untuk mencegah mesh penutup saringan udara menjadi diblokir, mencuci penutup
secara teratur. Jangan merebus penutup saringan udara.Lepaskan penutup saringan
udara, mencuci, dan pastikan sudah kering dan disambungkanbenar.
Silahkan hubungi dealer OMRON Anda untuk filter udara tambahan, atau jika bagian
disertakan dengan perangkat yang rusak atau hilang.

TIPS MASALAH
Periksa berikut jika unit Anda harus gagal selama operasi. Anda juga dapat mengacu pada
halaman manual ini untuk petunjuk lengkap.

MASALAH

MENYEBABKAN

MEMPERBAIKI

Tidak ada yang terjadi ketika


saklar daya ditekan.

Tidak ada nebulization atau


rendah Tingkat nebulization,
ketika daya aktif.

Perangkat ini tidak normal


keras.
Perangkat ini sangat panas.

Apakah steker listrik


Dicolokkan ke listrik Outlet?

Periksa steker adalah


dimasukkan dalam listrik
stopkontak. Cabut kemudian
masukkan kembali steker jika
perlu.

Apakah ada obat di


cangkir obat?
Apakah ada obat di
cangkir obat?

Mengisi cangkir obat.

Apakah penyekat yang hilang


dan tidak dirakit dengan benar?
Adalah kit nebulizer dirakit
dengan benar?
Apakah nosel diblokir?

Melampirkan penyekat dengan


benar.
Merakit kit nebulizer
benar.

Tambahkan jumlah yang benar


obat untuk obat cangkir.

Make sure that the nozzle is


free of blockages.

Apakah kit nebulizer miring


pada sudut yang tajam?

Pastikan bahwa nebulizer


kit tidak miring pada sudut
lebih dari 45 derajat.
Apakah tabung udara terhubung Pastikan bahwa tabung udara
benar?
benar terhubung ke
kompresor dan nebulizer
kit.
Apakah tabung udara dilipat
Pastikan bahwa tabung udara
atau rusak?
tidak mengandung Kinks.
Apakah tabung udara diblokir? Pastikan bahwa tabung udara
bebas dari penyumbatan.
Adalah filter udara kotor?
Mengganti filter udara dengan
yang baru.
Adalah penutup saringan udara Pasang penutup saringan udara
terpasang dengan benar?
benar.
Adalah lubang ventilasi
diblokir?

Jangan menghalangi ventilasi


slot.

CATATAN:
Jika obat yang disarankan tidak memecahkan masalah, jangan mencoba untuk
memperbaiki perangkat - tidak ada
bagian dari unit yang pengguna diservis. Kembali unit ke OMRON dealer resmi.

Perangkat harus dilayani setahun sekali oleh pusat layanan OMRON disetujui.

SPESIFIKASI
Model: NE-C29
Jenis

: Non-pemanasan kompresor nebulizer

Listrik

: 230V, 50Hz Model; 230V, 60Hz Model

Konsumsi Daya

: 138VA

Nebulizer Tingkat

: 0,4 ml / menit (tanpa tutup)

Ukuran partikel

: * MMD sekitar 5 m (berdasarkan EN13544-1)

Obat Piala Kapasitas

: 7 ml (cc) max. Obat yang tepat 2-7 ml (cc)

Kuantitas

:Suhu operasi / + 10 C hingga + 40 C, 30% sampai 85% RH

Kelembaban

:Suhu Penyimpanan / -20 C sampai + 60 C, 10% sampai 95%


RH

Kelembaban:
Berat

: Approx. 2.3kg (kompresor saja)

Dimensi

: Approx. 186mm (w) 180mm (h) 216mm (d)

Isi

: Compressor, Nebulizer Kit, Air Tube, 5 pcs Penggantian


Filter,Juru Bicara, Masker Dewasa, Anak Mask, Instruksi manual.

* MMD = Mass Median Diameter

CATATAN:
Tunduk modifikasi teknis tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Harap dicatat bahwa spesifikasi mungkin berbeda dengan jenis obat yang digunakan.
Jangan gunakan perangkat di mana ia mungkin terkena gas yang mudah terbakar.
Unit ini menegaskan untuk EMC Standar IEC60601-1-2: 2001. Namun, jika digunakan
bersama-sama dengan perangkat medis lainnya atau peralatan listrik, mereka dapat
mempengaruhi operasi salah satu perangkat. Silakan ikuti setiap petunjuk di manual dan
penggunaan semua perangkat dengan benar.

Syarat Rumah Sakit Umum Tipe C


Kategori: prosedur rumah sakit swasta
Syarat rumah sakit umum tipe c - Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4
(empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit
Umum Kelas C meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik
Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut,
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang

Non

Klinik.

Pelayanan Medik Umum rumah sakit umum tipe c terdiri dari Pelayanan Medik Dasar,
Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.
Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua puluh) jam
dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus
gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan standar.

Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak,
Bedah, Obstetri dan Ginekologi. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut rumah sakit umum tipe c
minimal 1 (satu) pelayanan. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan.
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah, Gizi,
Farmasi,
Sterilisasi
Instrumen
dan
Rekam
Medik.
Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga / Dapur,
Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi,
Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.
Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan. Pada Pelayanan
Medik Dasar minimal harus ada 9 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi sebagai tenaga
tetap.
Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-masing minimal 2 orang dokter
spesialis setiap pelayanan dengan 2 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada pelayanan
yang berbeda. Pada setiap Pelayanan Spesialis Penunjang Medik masing-masing minimal 1
orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 2 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada
pelayanan
yang
berbeda.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur rumah sakit umum tipe c adalah 2:3 dengan
kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit. Tenaga penunjang
berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit. Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang ditetapkan oleh Menteri. Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang
ditetapkan
oleh
Menteri.
Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah. Administrasi dan manajemen terdiri
dari struktur organisasi dan tata laksana. Struktur organisasi tersebut memuat paling sedikit
terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur

keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta
administrasi umum dan keuangan. Tata laksana sebagai syarat rumah sakit umum tipe c meliputi
tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar operasional prosedur(SPO), Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMS) dan hospital by laws dan Medical Staff by laws.

Syarat Rumah Sakit Umum Tipe C


Kategori: prosedur rumah sakit swasta
Syarat rumah sakit umum tipe c - Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4
(empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit
Umum Kelas C meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik
Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut,
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang
Non
Klinik.
Pelayanan Medik Umum rumah sakit umum tipe c terdiri dari Pelayanan Medik Dasar,
Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.
Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua puluh) jam
dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus
gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan standar.

Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak,
Bedah, Obstetri dan Ginekologi. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut rumah sakit umum tipe c
minimal 1 (satu) pelayanan. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan.
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah, Gizi,
Farmasi,
Sterilisasi
Instrumen
dan
Rekam
Medik.
Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga / Dapur,
Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi,
Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.
Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan. Pada Pelayanan
Medik Dasar minimal harus ada 9 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi sebagai tenaga
tetap.
Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-masing minimal 2 orang dokter

spesialis setiap pelayanan dengan 2 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada pelayanan
yang berbeda. Pada setiap Pelayanan Spesialis Penunjang Medik masing-masing minimal 1
orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 2 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada
pelayanan
yang
berbeda.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur rumah sakit umum tipe c adalah 2:3 dengan
kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit. Tenaga penunjang
berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit. Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang ditetapkan oleh Menteri. Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang
ditetapkan
oleh
Menteri.
Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah. Administrasi dan manajemen terdiri
dari struktur organisasi dan tata laksana. Struktur organisasi tersebut memuat paling sedikit
terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta
administrasi umum dan keuangan. Tata laksana sebagai syarat rumah sakit umum tipe c meliputi
tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar operasional prosedur(SPO), Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMS) dan hospital by laws dan Medical Staff by laws.

Syarat Rumah Sakit Umum Tipe C


Kategori: prosedur rumah sakit swasta
Syarat rumah sakit umum tipe c - Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan
kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4
(empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik. Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit
Umum Kelas C meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik
Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut,
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang
Non
Klinik.
Pelayanan Medik Umum rumah sakit umum tipe c terdiri dari Pelayanan Medik Dasar,
Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.
Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua puluh) jam
dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus

gawat

darurat,

melakukan

resusitasi

dan

stabilisasi

sesuai

dengan

standar.

Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak,
Bedah, Obstetri dan Ginekologi. Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut rumah sakit umum tipe c
minimal 1 (satu) pelayanan. Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan.
Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan
kebidanan. Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah, Gizi,
Farmasi,
Sterilisasi
Instrumen
dan
Rekam
Medik.
Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry/Linen, Jasa Boga / Dapur,
Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance, Komunikasi,
Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih.
Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan. Pada Pelayanan
Medik Dasar minimal harus ada 9 orang dokter umum dan 2 orang dokter gigi sebagai tenaga
tetap.
Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-masing minimal 2 orang dokter
spesialis setiap pelayanan dengan 2 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada pelayanan
yang berbeda. Pada setiap Pelayanan Spesialis Penunjang Medik masing-masing minimal 1
orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 2 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap pada
pelayanan
yang
berbeda.
Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur rumah sakit umum tipe c adalah 2:3 dengan
kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit. Tenaga penunjang
berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit. Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang ditetapkan oleh Menteri. Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar
yang
ditetapkan
oleh
Menteri.
Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah. Administrasi dan manajemen terdiri
dari struktur organisasi dan tata laksana. Struktur organisasi tersebut memuat paling sedikit
terdiri atas Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur
keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal, serta
administrasi umum dan keuangan. Tata laksana sebagai syarat rumah sakit umum tipe c meliputi
tatalaksana organisasi, standar pelayanan, standar operasional prosedur(SPO), Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMS) dan hospital by laws dan Medical Staff by laws.

es sop buah segar


bahan :
(minuman dingin dengan isi)

100 gram pepaya matang,potongpotong

100 gram kiwi,potong-potong


100 gram nanas,potong-potong
100

gram

semangka

merah,potong-potong

100 gram melon,potong-potong


10 buah anggur,potong-potong
10 sdm susu kental manis
500 gram es serut
200 ml air kelapa muda

Cara membuat

1. Campur
pepaya,kiwi,nanas,semangka,
melon dan anggur di dalam
mangkok saji, beri air
kelapa,susu kental manis dan
es serut,aduk rata.

2.

Sajikan segera

Jus hijau
segar
(minuman dingin tanpa isi)
75 gram sawi hijau
150 gram melon kupas,potongpotong
jeruk nipis
100 gram nanas,kupas,potongpotong
100 ml air
100 gram es batu

Cara membuat :
1. Siangi dan cuci bersih sawi
hijau,lalu rendam dalam air

garam dan jeruk nipis selama


5-10 menit,angkat dan
tiriskan.
2. Kupas dan potong-potong
buah lain yang diperlukan
3. Masukan semua bahan
dalam gelas blender,lalu
blender hingga halus dan rata
4. Tuang dalam gelas dengan
kapasitas 300 gram,hiasi gelas
dengan irisan apel
5. Segera sajikan
sesaat,setelah slesai d blender
6. Tips:segera habiskan jus
untuk terhindar dari konsumsi
jus buah yang teroksidasi

Bola
nanas
(makanan kering manis di
panggang)
Bahan:

200 gr mentega
300 gr margarin
100 gr gula halus
4 butir kuning telur
700 gr tepung terigu
4sdm susu bubuk
Olesan:
3 butir kuning telur

Cara membuat :

1. Kocok mentega,gula dan telur


dengan kecepatan rendah hingga
rata
2. Masukan tepung terigu dan susu
bubuk,aduk perlahan hingga
tercampur rata
3. ambil sedikit adonan bentuk bulat

isi dengan selai nanas,susun di atas


loyang.panggang di atas oven 140
drajat celcius selama 30 menit
hingga matang

selai nanas
bahan:
1.4buah nanas parut
2.200 gram gula pasir
3.1sdt garam
4.1potong kayu manis

Cara membuat:

Masak nanas parut bersama


airnya,garam dan kayu manis
hingga kering,tuang gula
pasir,masak terusdengan api kecil
hingga kering dan
matang,angkat,dan siap di
nikmati

kaastangel
(makanan kering gurih di
panggang)

Bahan:
250 gram mentega
300 gram tepung terigu protein
sedang,misal segitiga
1putih telur

100 gram keju edam parut


100 gram keju cheddar parut,untuk
taburan
3 kuning telur untuk olesan
Margarin secukup nya untuk olesan

Cara membuat :
1. Kocok mentega dengan putih
telur
hingga
putih
dan
mengembang
2. Masukan keju edam parut
sambil di kocok hingga rata
3. Masukan tepung terigu,aduk
perlahan dengan sendok kayu
hingga tercampur rata
4. Giling
adonan
dengan
ketebalan cm,cetak dengan
ring cutter cookies bentuk bulan
sabit,letakan
dan
susun
ke
dalam loyang datar yg telah di
oles margarin

5. Olesi atasnya dengan kuning


telur
,taburi
keju
cheddar
parut.panggang dengan suhu
160 drajat celcius selama 25
menit hingga berwarna kuning
kecoklatan dan kering.angkat
dan biarkan sampai dingin
6. Simpan ke dalam stoplas kedap
udara

Nasi goreng
jawa
(one dish meal)
Untuk 3 piring
Bahan :
Bumbu

10 butir bawang merah


2 siung bawang putih
4 cabai merah
1 sdt terasi
1 buah tomat kecil
Garam dan gula
secukupya,haluskan
14 ml kecap manis
3 piring nasi puti pera
3 butir telur untuk dibuat telur
mata sapi

Cara membuat :

Panaskan 2 sdm minyak


goreng,lalu masukan bumbu
halus.setelah harum
masukan kecap dan kecilkan
api,masukan nasi putih lalu
aduk cepat.sajikan dengan
telur mata sapi,tambahkan
irisan timun

(kalau ada ) sajikan deh..

Wedang
ronde
pelangi
(minuman panas berisi)

Bahan:
300 gr tepung ketan
sdt garam
300 ml air panas
Pewarna makanan merah

Pewarna
Pewarna
Pewarna
Pewarna
Pewarna

makanan
makanan
makanan
makanan
makanan

jingga
kuning
hijau
biru
ungu

Bahan isi ronde :


250 gr kacang
tanah,sangrai,haluskan
200 gr gula pasir
1,5 air untuk merebus ronde

Bahan larutan gula


(aduk rata)
750 ml airmatang
5 sdm gula pasir

Bahan kuah :
750 ml air

100
gr
jahe,cuci
bersih,memarkan
500 gr gula pasir
50 gr kacang tanah sangrai

Cara membuat :
(1)

Ronde : campur tepung


ketan dan garam,aduk
rata.tuang air panas
sedikit demi sedikit
sambil di uleni hingga
kalis.bagi adonan
menjadi 6
bagian,masing-masing
bagian di beri pewarna
merah,jingga,kuning,hij
au,biri,ungu.ambil
sejuput adonan.beri isi
ronde,tutup kembali
bentuk bulat.lakukan

(2)

(3)

hingga adonan
habis.didihkan
air,masukan ronde
hingga matang dan
terapung.angkat,masuk
an kedalam larutan gula
agar tidak saling
menempel
Kuah:rebus semua
bahan kuah hingga
mendidih,angkat.
Penyajian:letakan
ronde,aneka
warna,dalam mangkuk
saji,siram dengan
kuahnya sajikan panas
dengan taburan kacang
tanah sangrai.

Minuman
coklat
panas
(minuman panas tanpa isi)
Bahan :
gelas susu tanpa lemak
sendok makan gula
1 sendok makan coklat
masak
1 gelas air mendidih
Cara membuat :
(1) Campurkan
susu,gula dan soklat

(2)
(3)
(4)

dalam sebuah mug


atau gelas
Masukan air
mendidih,aduk rata
Hias dengan krim
sesuai selera
Sajikan selagi panas

Kambingba
kar
kuah

santan
mathbi
(makanan basah gurih berkuah
panggang)

Bahan :
1kg paha kambing

Bumbu
rendaman/marinade :
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

100 gram bawang putih


50 gram bawang merah
50 gram ketumbar
20 gram garam
1 liter air

Bahan olesan :
(1)
(2)
(3)

75 ml minyak zaitun
50 ml mentega cair
75 ml madu

Bahan kuah :
santan kental 500ml dan air
secukupnya
saus kecap(campur rata) :
300 ml kecap manis
50 gram bawang merah,rajang
kasar
25 gram cabai rawit hijau,rajang
kasar
150 gram tomat,rajang kasar
1 buah lemon ambil airnya

Cara membuat :
(1)

(2)

(3)

(4)

Haluskan bawang
putih,bawang
merah,ketumbar dan
bawang kedalam rebusan
paha kambing,panaskan
dengan api sedang hingga
daging terlepas dari tulang
Bakar daging dengan api
arang sedang sekitar 20
menit atau di dalam oven
dengan tempratur 250
drajat celcius
Poles daging 10 menit agar
daging tidak kering saat di
bakat
Masukan santan dan air ke
dalam air bekas rebusan
daging kambing,

(5)

(6)

Sajikan daging kambing di


mangkok,siramkan kuah
santan yg sudah mendidih
dan berikan saus kecap
beserta bawang goreng
Masakan siap di nikmati.

Puding roti
bakar
(makanan basah manis berkuah di
panggang)

Bahan:
Roti tawar 1 bungkus potongpotong

Susu cair 1 litter


Susu full cream 25gr
Telur 8 butir
Margarin 100 gr (lelehkan)
Garam secukupnya
Bahan toping puding roti
bakar :
Keju parut secukupnya
Messes coklat secukupnya
Kismis secukupnya
Bahan kuah saus coklat
Kuning telur 1 butir (kocok)
Susu cair 300 ml
Coklat pasta 1 sdm
Coklat masak 100 gr
Gula pasir 125 gr
Esen vanilla sdt
Tepung maizena 1 sdm
(larutkan dengan air)

Cara membuat :

(1)

(2)

(3)

(4)

Panaskan gula di
campur dengan 300 ml
susu cair aduk sampai
larut,angkat dan
sisihkan,(jangan
sampai mendidih)
Campur 700 ml susu
dengan
susu,garam,lalu
masukan laritan
gula,aduk sampai rata
Masukan roti
tawaryang telah
terpotong hingga
tenggelam,kocok
dengan mixer
sebentar saja sampai
roti sedikit hancur
Setelah itu tambahkan
margarin cair,aduk

(5)

(6)

sampai rata.tuangkan
adonan puding roti
bakar kewadah tahan
panas yang sudah di
olesi dengan
margarin,taburkan
coklat,meses,kismis,d
an keju
Panggang adonan
puding roti bakar
dengan oven bersuhu
160 drajat celcius
selama 25 menit atu
sampi matang.angkat
dan sajikan dengan
saus coklat
Membuat saus coklat :
campurkan susu,gula
pasir,coklat pasta,esen
vanilla aduk sampai

(7)

gula larut panaskan


diatas api sedang
sambil di aduk hingga
mendidih,dengan api
kecil
Letakan dipiring saji
dan siram dengan
kuah coklat.

es sop buah segar


bahan :
(minuman dingin dengan isi)

100 gram pepaya matang,potongpotong

100 gram kiwi,potong-potong

100 gram nanas,potong-potong


100

gram

semangka

merah,potong-potong

100 gram melon,potong-potong


10 buah anggur,potong-potong
10 sdm susu kental manis
500 gram es serut
200 ml air kelapa muda

Cara membuat

3. Campur
pepaya,kiwi,nanas,semangka,
melon dan anggur di dalam
mangkok saji, beri air
kelapa,susu kental manis dan
es serut,aduk rata.

4.

Sajikan segera

Jus hijau
segar
(minuman dingin tanpa isi)
75 gram sawi hijau

150 gram melon kupas,potongpotong


jeruk nipis
100 gram nanas,kupas,potongpotong
100 ml air
100 gram es batu

Cara membuat :
7. Siangi dan cuci bersih sawi
hijau,lalu rendam dalam air
garam dan jeruk nipis selama
5-10 menit,angkat dan
tiriskan.
8. Kupas dan potong-potong
buah lain yang diperlukan
9. Masukan semua bahan
dalam gelas blender,lalu
blender hingga halus dan rata

10. Tuang dalam gelas dengan


kapasitas 300 gram,hiasi gelas
dengan irisan apel
11. Segera sajikan
sesaat,setelah slesai d blender
12. Tips:segera habiskan jus
untuk terhindar dari konsumsi
jus buah yang teroksidasi

Bola
nanas
(makanan kering manis di
panggang)
Bahan:

200 gr mentega
300 gr margarin
100 gr gula halus
4 butir kuning telur
700 gr tepung terigu
4sdm susu bubuk
Olesan:
3 butir kuning telur

Cara membuat :
4. Kocok mentega,gula dan telur
dengan kecepatan rendah hingga
rata
5. Masukan tepung terigu dan susu
bubuk,aduk perlahan hingga
tercampur rata
6. ambil sedikit adonan bentuk bulat

isi dengan selai nanas,susun di atas


loyang.panggang di atas oven 140
drajat celcius selama 30 menit
hingga matang

selai nanas
bahan:
5.4buah nanas parut
6.200 gram gula pasir
7.1sdt garam
8.1potong kayu manis

Cara membuat:
Masak nanas parut bersama
airnya,garam dan kayu manis
hingga kering,tuang gula
pasir,masak terusdengan api kecil
hingga kering dan
matang,angkat,dan siap di
nikmati

kaastangel
(makanan kering gurih di
panggang)

Bahan:
250 gram mentega
300 gram tepung terigu protein
sedang,misal segitiga
1putih telur
100 gram keju edam parut
100 gram keju cheddar parut,untuk
taburan
3 kuning telur untuk olesan
Margarin secukup nya untuk olesan

Cara membuat :
7. Kocok mentega dengan putih
telur
hingga
putih
dan
mengembang

8. Masukan keju edam parut


sambil di kocok hingga rata
9. Masukan tepung terigu,aduk
perlahan dengan sendok kayu
hingga tercampur rata
10.
Giling
adonan
dengan
ketebalan cm,cetak dengan
ring cutter cookies bentuk bulan
sabit,letakan
dan
susun
ke
dalam loyang datar yg telah di
oles margarin
11.
Olesi
atasnya
dengan
kuning telur ,taburi keju cheddar
parut.panggang dengan suhu
160 drajat celcius selama 25
menit hingga berwarna kuning
kecoklatan dan kering.angkat
dan biarkan sampai dingin
12.
Simpan ke dalam stoplas
kedap udara

Nasi goreng
jawa
(one dish meal)
Untuk 3 piring
Bahan :
Bumbu
10 butir bawang merah
2 siung bawang putih
4 cabai merah
1 sdt terasi
1 buah tomat kecil
Garam dan gula
secukupya,haluskan
14 ml kecap manis
3 piring nasi puti pera

3 butir telur untuk dibuat telur


mata sapi

Cara membuat :

Panaskan 2 sdm minyak


goreng,lalu masukan bumbu
halus.setelah harum
masukan kecap dan kecilkan
api,masukan nasi putih lalu
aduk cepat.sajikan dengan
telur mata sapi,tambahkan
irisan timun
(kalau ada ) sajikan deh..

Wedang
ronde
pelangi
(minuman panas berisi)

Bahan:
300 gr tepung ketan
sdt garam
300 ml air panas
Pewarna makanan merah
Pewarna makanan jingga
Pewarna makanan kuning
Pewarna makanan hijau
Pewarna makanan biru

Pewarna makanan ungu

Bahan isi ronde :


250 gr kacang
tanah,sangrai,haluskan
200 gr gula pasir
1,5 air untuk merebus ronde

Bahan larutan gula


(aduk rata)
750 ml airmatang
5 sdm gula pasir

Bahan kuah :
750 ml air
100
gr
jahe,cuci
bersih,memarkan
500 gr gula pasir
50 gr kacang tanah sangrai

Cara membuat :
(4)

Ronde : campur tepung


ketan dan garam,aduk
rata.tuang air panas
sedikit demi sedikit
sambil di uleni hingga
kalis.bagi adonan
menjadi 6
bagian,masing-masing
bagian di beri pewarna
merah,jingga,kuning,hij
au,biri,ungu.ambil
sejuput adonan.beri isi
ronde,tutup kembali
bentuk bulat.lakukan
hingga adonan
habis.didihkan
air,masukan ronde
hingga matang dan

(5)

(6)

terapung.angkat,masuk
an kedalam larutan gula
agar tidak saling
menempel
Kuah:rebus semua
bahan kuah hingga
mendidih,angkat.
Penyajian:letakan
ronde,aneka
warna,dalam mangkuk
saji,siram dengan
kuahnya sajikan panas
dengan taburan kacang
tanah sangrai.

Minuman
coklat
panas
(minuman panas tanpa isi)
Bahan :

gelas susu tanpa lemak


sendok makan gula
1 sendok makan coklat
masak
1 gelas air mendidih
Cara membuat :
(5) Campurkan
susu,gula dan soklat
dalam sebuah mug
atau gelas
(6) Masukan air
mendidih,aduk rata
(7) Hias dengan krim
sesuai selera
(8) Sajikan selagi panas

Kambingba
kar
kuah
santan
mathbi
(makanan basah gurih berkuah
panggang)

Bahan :
1kg paha kambing

Bumbu
rendaman/marinade :
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

100 gram bawang putih


50 gram bawang merah
50 gram ketumbar
20 gram garam
1 liter air

Bahan olesan :
(4)
(5)
(6)

75 ml minyak zaitun
50 ml mentega cair
75 ml madu

Bahan kuah :
santan kental 500ml dan air
secukupnya
saus kecap(campur rata) :
300 ml kecap manis

50 gram bawang merah,rajang


kasar
25 gram cabai rawit hijau,rajang
kasar
150 gram tomat,rajang kasar
1 buah lemon ambil airnya
Cara membuat :
(7)

(8)

Haluskan bawang
putih,bawang
merah,ketumbar dan
bawang kedalam rebusan
paha kambing,panaskan
dengan api sedang hingga
daging terlepas dari tulang
Bakar daging dengan api
arang sedang sekitar 20
menit atau di dalam oven

dengan tempratur 250


drajat celcius
(9) Poles daging 10 menit agar
daging tidak kering saat di
bakat
(10) Masukan santan dan air ke
dalam air bekas rebusan
daging kambing,
(11) Sajikan daging kambing di
mangkok,siramkan kuah
santan yg sudah mendidih
dan berikan saus kecap
beserta bawang goreng
(12) Masakan siap di nikmati.

Puding roti
bakar
(makanan basah manis berkuah di
panggang)

Bahan:
Roti tawar 1 bungkus potongpotong
Susu cair 1 litter
Susu full cream 25gr
Telur 8 butir
Margarin 100 gr (lelehkan)
Garam secukupnya
Bahan toping puding roti
bakar :
Keju parut secukupnya

Messes coklat secukupnya


Kismis secukupnya
Bahan kuah saus coklat
Kuning telur 1 butir (kocok)
Susu cair 300 ml
Coklat pasta 1 sdm
Coklat masak 100 gr
Gula pasir 125 gr
Esen vanilla sdt
Tepung maizena 1 sdm
(larutkan dengan air)

Cara membuat :
(8)

Panaskan gula di
campur dengan 300 ml
susu cair aduk sampai
larut,angkat dan
sisihkan,(jangan
sampai mendidih)

(9)

Campur 700 ml susu


dengan
susu,garam,lalu
masukan laritan
gula,aduk sampai rata
(10) Masukan roti
tawaryang telah
terpotong hingga
tenggelam,kocok
dengan mixer
sebentar saja sampai
roti sedikit hancur
(11) Setelah itu tambahkan
margarin cair,aduk
sampai rata.tuangkan
adonan puding roti
bakar kewadah tahan
panas yang sudah di
olesi dengan
margarin,taburkan

coklat,meses,kismis,d
an keju
(12) Panggang adonan
puding roti bakar
dengan oven bersuhu
160 drajat celcius
selama 25 menit atu
sampi matang.angkat
dan sajikan dengan
saus coklat
(13) Membuat saus coklat :
campurkan susu,gula
pasir,coklat pasta,esen
vanilla aduk sampai
gula larut panaskan
diatas api sedang
sambil di aduk hingga
mendidih,dengan api
kecil

(14) Letakan dipiring saji


dan siram dengan
kuah coklat.

Compressor Nebulizer
Model NE-C29
INSTRUCTION MANUAL
3
5

TM

Before Using the Unit


Important Safety Notes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2
Know Your Unit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
Guide to Using the NE-C29 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7

Operating Instructions
How to Prepare the Nebulizer for Use . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .8
How to Take Medication . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .12

Care and Maintenance


Cleaning and Daily Disinfecting . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .15
Maintenance and Storage . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .16
How to Change the Air Filter . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .18
Troubleshooting Tips . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .19
Specifications . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .20
Optional Parts and Accessories . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .21
Notes . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .22

CONTENTS
2

To assure the correct use of the product basic safety measures should always be followed
including the precautions listed below:
WARNING:
Indicates a potentially hazardous situation which, if not avoided, could result in death or
serious injury.
(Usage)

For type, dose, and regime of medication follow the instructions of your doctor or
respiratory therapist.
Clean and disinfect the nebulizer kit, mouthpiece and optional nosepiece or masks
before using them for the first time after purchase, if the device has not been used for
a long period of time.
If the device is used by more than one person, be sure to clean and disinfect parts
before they are used by each person.
Always dispose of any remaining medication after use, and use fresh medication each
time.
Do not use only water in the nebulizer, for nebulizing purposes.
Do not use the device where it may be exposed to flammable gas.
Do not block the ventilation slots. Never place the device where the ventilation slots
may be obstructed during operation. Do not cover the compressor with a blanket or
towel etc., during use.
(Risk of electrical shock)
Never unplug the power cord with wet hands.
The compressor and power cord are not waterproof. Do not spill water, or other
liquids, on these parts. If liquid does spill on these parts, immediately unplug the
power cord and wipe off the liquid with gauze or other absorbent material.
Do not use or store the device in humid locations, such as a bathroom.
Do not immerse the main unit in water or other liquid.
Although this device fulfils the provisions of the EMC (Electromagnetic Compatibility)
directive, the use of it should be avoided in direct vicinity of other electric devices.
(Maintenance and Storage)
Store the device and accessories in a clean location.
Always rinse the nebulizing parts with clean hot tap water after disinfecting them.
Never leave the cleaning solution in the nebulizing parts.
Be sure to wash the parts after use, and dry the parts immediately after washing them.
Keep the device out of the reach of unsupervised infants and children. The device
may contain small pieces that can be swallowed.
Do not store the air tube while there is moisture or medication remaining inside it.

IMPORTANT SAFETY NOTES


Before Using the Unit

CAUTION:
Indicates a potentially hazardous situation which if not avoided, may result in minor or
moderate injury, or physical damage.
(Usage)
Provide close supervision when this device is used by, on, or near children or invalids.
Make sure that the baffle, air filter, and other parts are attached correctly.
Make sure that the air filter is clean. If the air filter has changed colour, or has been
used on average for more than 60 days, replace it with a new one.
Do not tilt the nebulizer kit so that it is at an angle of greater than 45, or shake it
while in use.
Do not use or store the device while the air tube is bent.
Approved for human use only.
Use only original OMRON parts and accessories. Use of unsupported parts may
damage the device.
Do not add more than 7 ml of medication to the medication cup.
Do not drop the compressor or nebulizer kit, or subject them to strong shocks.
Do not distort the baffle, or jab the nozzle of the medication cup with a pin etc.
Do not insert fingers or objects inside the compressor.
Do not block the air filter cover.
Do not disassemble or attempt to repair the compressor or power cord.
To avoid injury to the nose mucosa, do not squeeze the nosepiece into the back of the

nose.
Do not block the slit between the cap and the inhalation air inlet.
Do not use a microwave oven or hair dryer to dry the nebulizing parts.
Changes or modifications not approved by OMRON Healthcare will void the user
warranty.
(Risk of electrical shock)
Plug the device into the appropriate voltage outlet. Do not overload power outlets or
use extension cords.
Always unplug the device from the power outlet after use.
Always disconnect the power cord before cleaning.
(Maintenance and Storage)
Do not carry or leave the nebulizer while the medication cup contains medication.
When sterilizing parts by boiling, make sure that the container does not boil dry.

IMPORTANT SAFETY NOTES


3

Never place, or attempt to dry the compressor, the power cord or nebulizing parts in a
microwave oven.
General Safety Precautions:
Inspect the device and parts before using the them each time, and check that there are
no problems. In particular, be sure to check the following:
- That the baffle, nozzle or air tube are not damaged.
- That the nozzle is not blocked.
- That the compressor operates normally.
When using this device, there will be some noise and vibration caused by the pump in
the compressor. There will also be some noise caused by the emission of compressed
air from the nebulizer kit. This is normal and does not indicate a malfunction, or
reduce the working life of the device.
Operate the device only as intended. Do not use the device for any other purpose.
Do not use the device at temperatures greater than +40C.
Dispose of the device and any used accessories or optional parts according to
applicable local regulations. Unlawful disposal may cause environmental pollution.

IMPORTANT SAFETY NOTES


4
3
5
3
5

KNOW YOUR UNIT


Compressor (Main Unit)
Nebulizing Parts
Inhalation Attachments
Mouthpiece
Adult Mask
Child Mask
Nosepiece
(Option)
Air Plug
Air Plug
Air Connector
Air Tube
Ventilation
Slots
Nebulizer Kit
Holder
Ventilation
Slots
Power Cord
NOTE:

Above shows the power plug


for 230V 50Hz model.

Rear View
Power Plug
Storage Compartment
Cover
Air Filter Cover (*Air Filter Inside)
Power
Switch
Nebulizer Kit
Cap
Inhalation Air Inlet
Inhalation Top
Baffle
Nozzle Medication Cup
Air Tube Connector

KNOW YOUR UNIT


6

Accessories:
Spare Air Filters x 5 Instruction Manual

GUIDE TO USING THE NE-C29


7

HOW TO PREPARE THE NEBULIZER FOR USE (Page 8)


NOTE:
Clean and disinfect the nebulizer kit and applicable inhalation attachments
before using the device for the first time, or if it has not been used for a
while.
HOW TO TAKE MEDICATION (Page 12)
NOTES:
Do not tilt the nebulizer kit so that it is at an angle of
greater than 45.
Do not bend or fold the air tube.
max
5
3

HOW TO CLEAN PARTS AFTER USE (Page 15)


NOTE:
Failure to clean the nebulizing parts after use may lead
to infection.
HOW THE NEBULIZER KIT WORKS
The compressed air from the compressor is
forced through the nozzle, as it does so, it is
mixed with the medication in the baffle and
forced upwards. The medication is then turned
into a fine aerosol and directed upwards by the
baffle, where it is broken down into many
smaller aerosol particles.
Aerosol
Baffle
Baffle
Medication
Compressed Air
Medication
Nozzle
Aerosol

WARNING:
Clean and disinfect the nebulizer kit, mouthpiece and optional nosepiece or masks
before using them for the first time after purchase, if the device has not been
used

for a long period of time.


For directions on cleaning and disinfecting the parts of the device refer to page 15 in this
instruction manual.
NOTE:
Make sure that the air filter is changed regularly. (See How to Change the Air Filter
on page 18.)
1. Make sure that the power switch is turned off.
Check that the power switch is in the position.
2. Plug the power plug into a power outlet.
3. Remove the mouthpiece and cap from the nebulizer kit.
4. Remove the inhalation top from the medication cup.
1) Rotate the inhalation top counter clockwise.
2) Lift the inhalation top out of the medication cup.

HOW TO PREPARE THE NEBULIZER FOR USE


8

1
2
3
5

Operating Instructions

5. Remove the baffle from the medication cup.


6. Add the correct amount of prescribed medication to the
medication cup.
CAUTION:
The capacity of the medication cup is
2 to 7 ml.
7. Reattach the baffle to the medication cup.
8. Put the inhalation top back inside the medication cup.
1) Align the protrusion on the inhalation top with the
indent on the medication cup, as shown.
2) Rotate the inhalation top clockwise and align with
the medication cup until they click in place.

HOW TO PREPARE THE NEBULIZER FOR USE


9
max
53

1
max
53

2
9. Attach the desired inhalation attachment, as described below.
Attach the cap when using the mouthpiece or optional nosepiece. Using the cap with
these attachments will reduce the amount of medication that is discharged into the air.
Attaching the Mouthpiece
1) Attach the cap to the inhalation air inlet.
2) Attach the mouthpiece to the inhalation top.
Attaching the Adult Mask
Attach the mask to the inhalation top.
NOTE:
Do not attach the cap.
Attaching the Child Mask
Attach the mask to the inhalation top.
NOTE:
Do not attach the cap.
Attaching the Nosepiece (Option)
1) Attach the cap to the inhalation air inlet.
2) Attach the nosepiece to the inhalation top.

HOW TO PREPARE THE NEBULIZER FOR USE

10
1
2
1
2

10 .Attach the air tube.


1) Attach the air tube to the air connector on the compressor.
2) Attach the other end of the air tube to the air tube connector on the medication cup.
NOTES:
Make sure that the air tube is securely connected. Otherwise, air may leak from
the air tube during use.
Take care not to spill the medication when attaching the air tube. Keep the
nebulizer kit upright.
Use the nebulizer kit holder as a temporary holder for the nebulizer kit.

HOW TO PREPARE THE NEBULIZER FOR USE


11

1
2
1. Hold the nebulizer kit as indicated on the right.
CAUTION:
Do not tilt the nebulizer kit so that it
is at an angle of greater than 45.
Medication may flow into the
mouth.
2. Press the power switch to the on ( ) position.
The compressor starts and nebulization starts.
NOTE:
Perform functional test, observe whether
aerosol is generated.
To stop nebulization
Press the power switch to the off ( ) position.
WARNING:
Do not block the ventilation slots on the compressor. This could result in the
compressor overheating or malfunctioning.
CAUTION:
Do not block the air filter cover.

HOW TO TAKE MEDICATION


12
max
5
3
max
5
3

45

3. Inhale medication as according to your doctors and/or health care advisers


instructions.
Using the Mouthpiece
Insert the mouthpiece into your mouth and inhale the
medication breathing normally. Exhale as normal through the
mouthpiece.
Using the Adult Mask
Attach the mask so that it covers your nose and mouth and
inhale the medication. Exhale as normal through the mask.
NOTE:
If the amount of aerosol is too great, attach the cap.
Using the Child Mask
Attach the mask so that it covers your nose and mouth and
inhale the medication. Exhale as normal through the mask.
NOTE:

If the amount of aerosol is too great, attach the cap.


Using the Nosepiece (Option)
Inhale the medication through the nosepiece, as shown and
exhale through the mouth.

HOW TO TAKE MEDICATION


13
max
5
3
max
5
3
max
5
3
max
5
3

4. Complete your treatment.


1) When you have finished inhaling your medication,
turn the compressor off.
Press the power switch to the off position.
2) Unplug the air tube from the nebulizer kit.
NOTE:
Always hold the air plug when disconnecting the air tube.
3) Check that there is no condensation or moisture remaining in the air tube.
4) Unplug the air tube from the compressor.
WARNING:
Condensation may occur in the air tube. Do not store the air tube while it
contains condensation or moisture. This could result in infection via
bacteria.
5) Unplug the device from the power outlet.

HOW TO TAKE MEDICATION


14

If there is moisture or liquid remaining in the air tube, be sure to follow


the procedure below to remove any moisture from within the air tube.
i) Make sure that the air tube is still connected to the air connector on the
compressor.
ii) Turn on the compressor and pump air through the air tube to expel the moisture.

Following the cleaning instructions after each use will prevent any remaining
medication in the bottle from drying resulting in the device not nebulizing effectively
and also for preventing infections.
WARNING:
Be sure to wash the parts after use, and dry the parts immediately after
washing them.
1. Remove the nebulizer kit from the air tube and disassemble the nebulizer kit.
Separate the inhalation attachment and the nebulizer kit, and disassemble the nebulizer
kit. (See page 8)
2. Discard any remaining medication in the medication cup.
3.Wash all the parts of the nebulizing parts in warm water and mild detergent, or wash in
a dishwasher.
For instructions on how to disinfect the parts, see the following section.
4. After cleaning and disinfecting the parts, rinse them
thoroughly with clean water and allow the parts to
air dry in a clean environment.
Disinfecting the Parts of the Nebulizing Parts
Always disinfect the medication cup, mouthpiece and other parts of the nebulizing parts
after the last treatment of the day. To disinfect the parts, use one of the methods
described below:
A. Use a commercially available disinfectant. Follow the instructions provided by the
disinfectant manufacturer.
B. Parts may be boiled for more than 15 minutes (except for mask).
1.Submerge the parts in the cleansing solution for the specified period.
2. Remove the parts and discard the solution.
3. Rinse the parts with clean hot tap water.

CLEANING AND DAILY DISINFECTING


15
3
5
max
5
3

Care and Maintenance

1. Assemble the nebulizing parts.


2. If the compressor is dirty, wipe it clean with a soft
cloth moistened with water or mild detergent.
WARNING:
The compressor is not waterproof.
3. If the outside of the air tube is dirty, wipe it clean with a soft cloth moistened with
water or mild detergent.
4. Store the parts in the storage compartment in the compressor.
NOTE:
Make sure that the parts are clean and dry. Do not place parts in the storage
compartment if they are still wet.
5. Store the unit in a clean location.
NOTE:
Nebulizer kit should be replaced after using for 6 months.

MAINTENANCE AND STORAGE


16

Mild Detergent
To keep your device in the best condition and protect the device from damage follow
these directions:
CAUTION:
Do not drop the compressor or nebulizer kit, or subject them to strong shocks.
Do not carry or leave the nebulizer while the medication cup contains
medication.
NOTES:
Do not store the device in extreme hot or cold temperatures, high humidity or under
direct sunlight.
Dispose of the device and any used accessories or optional parts according to
applicable local regulations.
Never clean with benzene, thinner or a flammable chemical.

MAINTENANCE AND STORAGE


17

Benzene
Gasoline
Thinner
If the air filter becomes dirty, or has water or medication spilled on it, replace the air
filter with a new one. On average, the air filter should be changed every 60 days even if
it does not appear dirty.
1. Pull the air filter cover off the compressor.
2. Change the air filter.
Remove the old air filter with a sharp object, such as a
toothpick, and insert the new air filter.
3. Put the air filter cover back in place.
NOTES:
Use only OMRON air filters designed for this unit.
Do not operate without a filter.
There is no front or back orientation for the air
filters.
Check that air filters are clean and free of dust before inserting them.
Do not attempt to wash or clean the filter. If the air filter becomes wet, replace it.
Damp air filters can cause blockages.

To prevent the mesh of the air filter cover becoming blocked, wash the cover
regularly. Do not boil the air filter cover.
Remove the air filter cover, wash it, and make sure it is dry and reattached
correctly.
Please contact your OMRON dealer for additional air filters, or if the parts
supplied with the device are damaged or missing.

HOW TO CHANGE THE AIR FILTER


18

The device is abnormally


loud.
Attach the air filter cover
correctly.
Is the air filter cover
attached correctly?
The device is very hot. Do not block the ventilation
slots.
Are the ventilation slots
blocked?
Check the following if your unit should fail during operation. You can also refer to the
pages of this manual for complete instructions.

TROUBLESHOOTING TIPS
19

PROBLEM REMEDY
Nothing happens when
the power switch is
pressed.
Check that the plug is
inserted in an electrical
outlet. Unplug then reinsert
the plug if necessary.
No nebulization or low
nebulization rate, when
the power is on.
Fill the medication cup.
Add the correct amount of
medication to the medication
cup.
Attach the baffle correctly.
Assemble the nebulizer kit
correctly.
Make sure that the nozzle is
free of blockages.
Make sure that the nebulizer
kit is not tilted at an angle of
more than 45 degrees.
Make sure that the air tube is
correctly connected to the
compressor and nebulizer
kit.
CAUSE
Is the power plug
plugged into an electrical
outlet?
Is there medication in

medication cup?
Is there too much/little
medication in the
medication cup?
Is the baffle missing and
not assembled correctly?
Is the nebulizer kit
assembled correctly?
Is the nozzle blocked?
Is the nebulizer kit tilted
at a sharp angle?
Is the air tube connected
correctly?
Make sure that the air tube
does not contain kinks.
Is the air tube folded or
damaged?
Make sure that the air tube is
Is the air tube blocked? free of blockages.
Replace the air filter with a
Is the air filter dirty? new one.
NOTES:
If the suggested remedy does not solve the problem, do not try to repair the device - no
parts of the unit are user serviceable. Return the unit to an authorized OMRON dealer.
The device should be serviced once a year by an approved OMRON service centre.
Model: NE-C29
Type: Non-heating compressor nebulizer
Electrical: 230V, 50Hz model ; 230V, 60Hz model
Power Consumption: 138VA
Nebulizer Rate: 0.4 ml/min (without cap)
Particle Size: *MMD approximately 5 m (based on EN13544-1)
Medication Cup Capacity: 7 ml (cc) max.
Appropriate Medication 2 - 7 ml (cc)
Quantities:
Operating Temperature/ +10C to +40C, 30% to 85% RH
Humidity:
Storage Temperature/ 20C to +60C, 10% to 95% RH
Humidity:
Weight: Approx. 2.3kg (compressor only)
Dimensions: Approx. 186mm (w) 180mm (h) 216mm (d)
Contents: Compressor, Nebulizer Kit, Air Tube, 5 pcs Replacement
Filters, Mouthpiece, Adult Mask, Child Mask,
Instruction Manual.
*MMD = Mass Median Diameter
NOTES:
Subject to technical modification without prior notice.
Please note that specifications may vary with medication type used.
Do not use the device where it may be exposed to flammable gas.
This unit confirms to EMC Standard IEC60601-1-2:2001. However, if it is used
together with other medical devices or electrical equipment, they may influence the
operations of one of devices. Please follow any instructions in the manuals and use

all devices correctly.

SPECIFICATIONS
20

= Type B = Class II

OPTIONAL PARTS AND ACCESSORIES


21
Air Filters (x 5)
Model No. C28FL
Filter Cover
Model No. C28FLCVR
Nebulizer Kit Set
Model No. C28NEBKIT
Nebulizer Kit
Mouthpiece
Air Tube
Model No. C30TUBE
Mouthpiece
Model No. C28MP
Nosepiece
Model No. C28NP
Adult Mask
Model No. C28AM
Child Mask
Model No. C28CM

NOTES

22

Você também pode gostar