Você está na página 1de 58

Aria Pratama Hayanto 07120110062

Fatmawati 07120110091
FK UPH 2011

P R ES EN TA S I
K A S U S A N ES TES IO LO G I

Identitas Pasien
Nama: Tn. S
Tempat, Tanggal Lahir: Solo, 12 Juni

1946
Umur: 68 tahun
Alamat: Cipinang
Status: Menikah
Pekerjaan: Supir Pribadi
Agama: Islam

Tanggal masuk RS: 11 Maret 2015


Tanggal pemeriksaan: 18 Maret 2015

Anam nesis
Hari dan Tanggal: Rabu, 18 Maret

2015
Metode: Autoanamnesis dan
Alloanamnesis
Waktu: Pukul 18.00
Tempat: Bangsal Nuri RS POLRI R
Said Sukanto

Keluhan Utama: Tidak bisa buang air

kecil sejak 5 hari SMRS

Riw ayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke IGD RS POLRI R

Said Sukanto pada tanggal 11 Maret


2015
Pasien mengeluh tidak bisa buang air
kecil sejak 5 hari SMRS
Pasien menyangkal mengalami nyeri,
perasaan seperti terbakar, ataupun
keluar darah saat berkemih

Riw ayat Penyakit Sekarang


Pasien mengaku mengalami

kesulitan berkemih sejak 6 bulan


SMRS
Pasien mengaku lebih sering buang
air kecil daripada biasanya sejak 3
bulan SMRS
Pasien juga mengaku sering
mengompol sejak 3 bulan SMRS
Pasien mengaku sering buang air
kecil saat malam sejak 3 bulan SMRS

Riw ayat Penyakit D ahulu


Pasien tidak memiliki riwayat

penyakit serupa sebelumnya


Pasien memiliki riwayat Hemorrhoid
saat SMA
Pasien memiliki riwayat Stroke 10
tahun SMRS
Pasien memiliki riwayat Hipertensi

Riw ayat Alergi


Pasien dicurigai memiliki alergi

terhadap obat Aprazolam

Riw ayat Penyakit Keluarga


Ayah Pasien mengidap Diabetes

Mellitus
Ibu Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit turunan

Riw ayat Kebiasaan


Pasien gemar meminum minuman

bersoda
Pasien jarang meminum air mineral
Pasien gemar menahan berkemih
saat beraktifitas

Riw ayat Psiko-Sosial


Tidak dapat kendala saat anamnesis

pasien
Pasien kooperatif
Interaksi pasien dengan pasien lain
baik
Anak dari pasien mendampingi
pasien

Pem eriksaan Fisik dan Tanda-tanda Vital


Keadaan Umum: Tampak sakit ringan
Status Kesadaran: Compos Mentis
Tinggi Badan: 173 cm
Berat Badan: 85 kg
Tekanan Darah: 150/100
Nadi: 76x/menit
Suhu: 36.8oC
Laju Nafas: 14x/menit

Pem eriksaan Fisik


Kepala
Normocephali, deformitas (-)

Mata
Konjungtiva anemis -/-,

sklera ikterik - /-, pupil isokor


3mm/3mm, refleks cahaya +/+

Hidung
Bentuk normal, deviasi septum (-), cavum nasi lapang +/+

Mulut
Ukuran lidah normal, gigi geligi lengkap, gigi palsu (-),

komplians submandibula baik, maloklusi (-), T1/T1, Mallampati


score 1

Leher
Trakea ditengah, KGB tidak teraba, pembesaran tiroid (-)

pergerakan kepala-leher baik, massa (-)

Pem eriksaan Fisik


Thorax
Inspeksi: Simetris pada keadaan statis dan
dinamis, tidak terlihat iktus kordis, tidak
terdapat retraksi, tidak ada hiperpigmentasi
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan dan iktus
kordis tidak teraba
Perkusi: dalam batas normal
Auskultasi: bunyi jantung I dan II normal,
tidak terdengar gallop atau murmur

Pem eriksaan Fisik


Abdomen
Inspeksi: terdapat striae, tidak terdapat
bekas luka jahitan
Auskultasi: bising usus 6x/menit, tidak
terdapat bruit di aorta abdominalis
Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan, tidak
terdapat pembesaran hati ataupun limpa
Perkusi: dalam batas normal

Pem eriksaan Fisik (pre op)


Genitourinari
Palpasi; kantung kemih terisi penuh,

teraba masa kista di daerah


suprasimfisis
Colok dubur: terdapat pembesaran
kearah anterior, konsistensi kenyal,
permukaan rata, lobus kanan dan kiri
simetris dan tidak ada nodul

Resum e
Tn S (68 thn) datang ke IGD RS POLRI

R Said Sukanto dengan keluhan tidak


bisa berkemih 5 hari SMRS. Keluhan
tidak berkemih sebelumnya disertai
terlebih
dahulu
dengan
kesulitan
berkemih, berkemih yang tidak lampias,
serta lebih sering buang air kecil, baik di
siang maupun malam hari, dan kesulitan
menahan buang air kecil

Resum e
Pasien juga memiliki riwayat hipertensi,

stroke, dan hemorrhoid. Pasien memiliki


kebiasaan minum minuman bersoda dan
tidak suka minum air mineral. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan tekanan
darah pasien yang tinggi disertai temuan
kecurigaan massa pada colok dubur dan
pemeriksaan genitourinari

Pengkajian
Diagnosis Kerja pra-bedah: Benign

Prostate Hyperplasia
Alasan: Pasien masuk kedalam
kriteria BPH menurut American
Urological Association Symptoms
Score

Am erican UrologicalAssociation Sym ptom s


Score

D iagnosis Banding
Kelemahan detrusor kandung kemih
Gangguan neurologik

Kelainan medula spinalis


Neuropati diabetik
Pasca bedah radikal pelvis
Farmakologi (obat penenang, penghambat alfa, parasimpatolitik)
Striktur uretra
Batu buli
Kontraktur leher kandung kemih
Retensi uretra
Hiperplasia prostat jinak atau ganas
Kelainan yang menyumbat uretra
Uretralitiasis
Uretritis akut atau kronis

H asilLab 12-3-2015
Hematolo
gi

Hasil

Nilai
Rujukan

Satuan

Hemoglobi
n

13.6

13-16

g/dl

Leukosit

11.600

5.00010.000

uf

Hematokrit

39

40-48

Trombosit

155.000

150.000400.000

/ul

Massa
Perdarahan

130

1-6

menit

Massa
Pembekuan

12

10-15

menit

Kimia Klinik
Glukosa
Glukometer

112

H asilLab 12-3-2015
Analisa Gas
Darah

Hasil

Nilai Rujukan

Satuan

pH

7.38

7.35-7.45

pCO2

36

35-45

mmHg

pO2

76

85-95

mmHg

O2 Saturasi

95

85-95

HCO3

21

21-25

Mmol/L

Base Excess

-3

-2.5-+2.5

Mmol/L

SBC

22

22-26

Mmol/L

Total CO2

22

21-27

Mmol/L

SBE

-3

-2.4-+2.3

Mmol/L

Pem eriksaan U SG Abdom en


(pre-op)
Kesan: mild-moderate fatty liver
Hipertrofi prostat, estimasi volume

67 cc
Tidak terdapat kelainan radiologi
pada organ-organ intraabdominal
lainnya pada saat ini

Anam nesis
Allergy: pasien dicurigai alergi

aprazolam
Medication: tidak dalam pengobatan
tertentu
Past Illness: hemorrhoid, stroke,
hipertensi
Last Meal: 10 jam yang lalu
Event: operasi elektif

Anam nesis
ANAMNESIS
RIWAYAT OPERASI SEBELUMNYA
Tidak ada

RIWAYAT PENYAKIT SISTEMIK


Riwayat kejang dan trauma kepala disangkal
Riwayat asma, batuk lama, sesak napas disangkal
Riwayat darah tinggi dan penyakit jantung ada
Riwayat penyakit ginjal disangkal
Riwayat kencing manis dan gangguan tiroid disangkal
Riwayat gangguan pembekuan darah disangkal
Riwayat gangguan berkemih ada

Pem eriksaan Fisik


Airway
Teeth
: gigi palsu (-)
Tounge
: normal
Tonsil
Thyroid

: T1/T1
: tidak membesar
Tumor
: tidak ada
Trachea : deviasi (-)
Torticolli
: (-)
TMD
: 6 cm

Klasifi
kasiASA

Persiapan
IV line pada lengan kiri
Maintenance: RL 20 tpm

Intra O perasi
Tanggal operasi : 18 Maret 2015
Jenis anestesi
: RA
Teknik
: Spinal

Intra O perasi
Tanda-tanda Vital Baseline
TD
N

: 170/110 mmHg
: 90 kali per menit
RR
: 14 kali per menit (spontan)
S
: 36,6oC
SpO2
: 99%

IV line : RL 20 tpm

Tanda-tanda VitalIntra O perasi


180
160
140
120
Sistolik

100

Diastolik
Nadi

80

RR

60
40
20
0

M edikasiIntra O perasi
Regivell 20 mg
Tramadol 100 mg
Piralen 10 mg
Crome 50 mg
Furosemide 20 mg
Asam Traneksamat 250 mg
Dexamethasone 5 mg
Ketorolac 30 mg
Akuades 21 L

Intra O perasi
Lama anestesi
Lama operasi

: 1 jam 45 menit
: 1 jam 30 menit

Post O perasi
Aldrete Score
Kesadaran
Tekanan darah
Pernapasan
Aktivitas
Warna

TOTAL

:2
:2
:2
:1
:2

: 9 pindah ruang rawat

Instruksi post-operasi:
Awasi TTV setiap 15 menit selama 2 jam
Bila mual berikan Ondansetron 4 mg IV
Bila nyeri berikan Tramadol 100 mg/8 jam IV

drip
Makan-minum bila bising usus (+), mual (-),
muntah (-)
Cairan RL 20 tpm
Bila ada tanda alergi berikan Dexamethasone
5 mg IV
Tirah Baring 24 jam

Laporan O perasi
Pasien Litotomi dengan Spinal Anastesi.
Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan

sekitarnya.
Dilakukan sistoskopi: buli berukuran sedang, batu
(-), tumor (-), muara rureter normal, prostat
menonjol
Dilakukan TUR Prostat, keluar chips kurang lebih
10 gr, perdarahan dikoagulasi, dan dikauterisasi
Dipasang kateter 24F, 3 ways
Irigasi dengan NaCl 0.9%, kateter terletak di paha
kanan
Operasi selesai

D ASAR TEO RI

Benign Prostate H yperplasia


ANATOMI

Prostat adalah organ genitalia pria


yang terletak di sebelah inferior
kandung kemih, di sebelah superior
diafragma urogenital, di depan rektum
dan
membungkus
uretra
pars
prostatika.

D EFIN ISI

Istilah
hiperplasia
prostat
jinak
(BPH)
sebenarnya merupakan istilah histopatologis,
yaitu terdapat hiperplasia sel-sel stroma dan selsel epitel kelenjar prostat yang biasanya timbul
di periuretral dan zona transisi dari kelenjar
yang kemudian menekan kelenjar normal yang
tersisa. Pembesaran ini akan menyebabkan
obstruksi leher kandung kemih dan uretra pars
prostatika, yang mengakibatkan berkurangnya
aliran kemih dari kandung kemih.

G ejala dan tanda


1. Gejala

.
.
.
.

obstruktif disebabkan oleh karena


penyempitan uretra pars prostatika
karena
desakan prostat yang membesar dan kegagalan
otot detrusor untuk berkontraksi cukup kuat dan
cukup lama sehingga kontraksi terputus-putus.
Hesistancy
Weak stream
Intermittency Terminal dribbling
Sensation of incomplete bladder emptying

Skor simptom memiliki nilai dari 0-35. Skor simptom 0-7 adalah
derajat ringan, 8-19 derajat sedang, dan 20-35 adalah derajat
berat

D RE
Ukuran dan konsistensi pada prostat harus

diperhatikan
Pada BPH biasanya ditemukaan pembesaran
prostat dengan permukaan halus dan kenyal

Pemeriksaan Laboratorium : dilakukan

untuk menyingkirkan infeksi atau


hematuria dan pemeriksaan serum kreatinin
untuk melihat fungsi ginjal.
Pencitraan :Foto saluran kemih bagian
atas ( intravena pyelogram atau USG
renal) disarankan hanya apabila adanya
penyakit traktus urinarius lainnya atau
komplikasi dari BPH itu sendiri.

Tatalaksana BPH
Derajat

Colok dubur

Sisa volume urin

Penonjolan prostat,

< 50 mL

batas atas mudah

II

diraba

Penonjolan prostat

III

jelas, batas atas dapat

>100 mL

dicapai

IV

Batas atas prostat tidak Retensi urin total


dapat diraba

100.

Derajat I biasanya belum memerlukan tindakan

bedah dan diberikan pengobatan konservatif


seperti antagonis adrenergik-a.
Derajat
II
merupakan
indikasi
untutk
dilakukannya pembedahan. Biasanya dianjurkan
TURP. Kadang derajat II dapat dicoba dengan
pengobatan konservatif.
Pada derajat III apabila diperkirakan prostat
sudah cukup besar sehingga reseksi tidak akan
selesai dalam 1 jam, sebaiknya dilakukan
pembedahan terbuka.
Pada derajat IV, tindakan pertama yang harus

TU RP

Reseksi
kelenjar
prostat
dilakukan
transuretra dengan
mempergunakan
cairan
pembilas
atau irigasi agar
daerah yang akan
direseksi
tetap
terang dan tidak
tertutup oleh darah.
Cairan
yang
digunakan
adalah
berupa larutan non
ionic.

Tatalaksana Anestesi

KonsiderasiPre-operatif
Indikasi TURP: BPH, obstruktif

uropati, batu kandung kemih, retensi


urin berulang, ISK berulang, dan
hematuria
TURP membutuhkan anestesi
lokal/regional dengan evaluasi organ
lain

KonsiderasiIntraoperatif
TURP dilakukan menggunakan alat

bernama resectoscope
Dibutuhkan irigasi dan kamera
sebagai alat visual untuk mereseksi
jaringan

Kom plikasiTU RP
Sindroma TURP
Hipotermia
Perforasi Kandung Kemih
Koagulopati
Septikemia

Sindrom a TU RP
Disebabkan karena absorpsi cairan irigasi

yang berlebih dikarenakan vena prostat


yang terbuka karena proses TURP itu sendiri
Dapat terjadi intraoperatif atau postoperatif
seperti sakit kepala,kelelahan, sianosis,
dispnea, aritmia, hipotensi, dan kejang
Larutan yang digunakan untuk TURP
biasanya larutan hipotonis seperti Glycine
1.5%, Sorbitol 2.7%

M anifestasiKlinis
Hiponatremia
Hipoosmolalitas
Overload Cairan
Hemolisis
Toksisitas dari larutan irigasi

Penanganan Sindrom a TU RP
Restriksi cairan
Pemberian obat diuretik

(Furosemide)
Pengobatan tanda dan gejala

Pem ilihan Anestesi


Anestesi spinal atau epidural setinggi

T10 atau anestesi general dapat


dipakai untuk operasi TURP
Anestesi regional lebih tidah berisiko
menimbulkan trombosis vena post
operatif.
Anestesi regional juga lebih tidak
menutupi tanda gejala dari Sindroma
TURP

M onitoring
Evaluasi status mental pada saat

operasi berperan penting


Takikardia atau menurunnya saturasi
O2 dapat menjadi tanda awal
Sindroma TURP
Transfusi dapat diberikan apabila
operasi terlampau lama (>90 menit),
atau jaringan yang direseksi >45 g

D aftar Pustaka
John F Butterworth, et all; Morgan & Mikhails Clinical

Anesthesiology, 5th edition; Lange


Resnick, M. (2004). Urology. Philadelphia: Saunders.
Housami, F. and Abrams, P. (2007). Persistent detrusor
overactivity after transurethral resection of the prostate. Current
Prostate Reports, 5(3), pp.126-132.
Anon, (2015). [online] Available at:
http://medicine.medscape.com/article/437359-overview [Accessed
19 Mar. 2015].
Auanet.org, (2015). Benign Prostatic Hyperplasia: American
Urological Association. [online] Available at:
http://www.auanet.org/education/guidelines/benign-prostatichyperplasia.cfm [Accessed 19 Mar. 2015].

Você também pode gostar

  • Referat Ipd FIX
    Referat Ipd FIX
    Documento33 páginas
    Referat Ipd FIX
    Sarah Kemalasari
    Ainda não há avaliações
  • Hematuria
    Hematuria
    Documento7 páginas
    Hematuria
    Sarah Kemalasari
    100% (1)
  • Hemorrhoid
    Hemorrhoid
    Documento14 páginas
    Hemorrhoid
    Sarah Kemalasari
    Ainda não há avaliações
  • Preskass Glaukoma Kronis
    Preskass Glaukoma Kronis
    Documento38 páginas
    Preskass Glaukoma Kronis
    Sarah Kemalasari
    Ainda não há avaliações
  • Ebm Revisi
    Ebm Revisi
    Documento8 páginas
    Ebm Revisi
    Sarah Kemalasari
    Ainda não há avaliações
  • Ebm Revisi
    Ebm Revisi
    Documento8 páginas
    Ebm Revisi
    Sarah Kemalasari
    Ainda não há avaliações