Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Fatmawati 07120110091
FK UPH 2011
P R ES EN TA S I
K A S U S A N ES TES IO LO G I
Identitas Pasien
Nama: Tn. S
Tempat, Tanggal Lahir: Solo, 12 Juni
1946
Umur: 68 tahun
Alamat: Cipinang
Status: Menikah
Pekerjaan: Supir Pribadi
Agama: Islam
Anam nesis
Hari dan Tanggal: Rabu, 18 Maret
2015
Metode: Autoanamnesis dan
Alloanamnesis
Waktu: Pukul 18.00
Tempat: Bangsal Nuri RS POLRI R
Said Sukanto
Mellitus
Ibu Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit turunan
bersoda
Pasien jarang meminum air mineral
Pasien gemar menahan berkemih
saat beraktifitas
pasien
Pasien kooperatif
Interaksi pasien dengan pasien lain
baik
Anak dari pasien mendampingi
pasien
Mata
Konjungtiva anemis -/-,
Hidung
Bentuk normal, deviasi septum (-), cavum nasi lapang +/+
Mulut
Ukuran lidah normal, gigi geligi lengkap, gigi palsu (-),
Leher
Trakea ditengah, KGB tidak teraba, pembesaran tiroid (-)
Resum e
Tn S (68 thn) datang ke IGD RS POLRI
Resum e
Pasien juga memiliki riwayat hipertensi,
Pengkajian
Diagnosis Kerja pra-bedah: Benign
Prostate Hyperplasia
Alasan: Pasien masuk kedalam
kriteria BPH menurut American
Urological Association Symptoms
Score
D iagnosis Banding
Kelemahan detrusor kandung kemih
Gangguan neurologik
H asilLab 12-3-2015
Hematolo
gi
Hasil
Nilai
Rujukan
Satuan
Hemoglobi
n
13.6
13-16
g/dl
Leukosit
11.600
5.00010.000
uf
Hematokrit
39
40-48
Trombosit
155.000
150.000400.000
/ul
Massa
Perdarahan
130
1-6
menit
Massa
Pembekuan
12
10-15
menit
Kimia Klinik
Glukosa
Glukometer
112
H asilLab 12-3-2015
Analisa Gas
Darah
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
pH
7.38
7.35-7.45
pCO2
36
35-45
mmHg
pO2
76
85-95
mmHg
O2 Saturasi
95
85-95
HCO3
21
21-25
Mmol/L
Base Excess
-3
-2.5-+2.5
Mmol/L
SBC
22
22-26
Mmol/L
Total CO2
22
21-27
Mmol/L
SBE
-3
-2.4-+2.3
Mmol/L
67 cc
Tidak terdapat kelainan radiologi
pada organ-organ intraabdominal
lainnya pada saat ini
Anam nesis
Allergy: pasien dicurigai alergi
aprazolam
Medication: tidak dalam pengobatan
tertentu
Past Illness: hemorrhoid, stroke,
hipertensi
Last Meal: 10 jam yang lalu
Event: operasi elektif
Anam nesis
ANAMNESIS
RIWAYAT OPERASI SEBELUMNYA
Tidak ada
: T1/T1
: tidak membesar
Tumor
: tidak ada
Trachea : deviasi (-)
Torticolli
: (-)
TMD
: 6 cm
Klasifi
kasiASA
Persiapan
IV line pada lengan kiri
Maintenance: RL 20 tpm
Intra O perasi
Tanggal operasi : 18 Maret 2015
Jenis anestesi
: RA
Teknik
: Spinal
Intra O perasi
Tanda-tanda Vital Baseline
TD
N
: 170/110 mmHg
: 90 kali per menit
RR
: 14 kali per menit (spontan)
S
: 36,6oC
SpO2
: 99%
IV line : RL 20 tpm
100
Diastolik
Nadi
80
RR
60
40
20
0
M edikasiIntra O perasi
Regivell 20 mg
Tramadol 100 mg
Piralen 10 mg
Crome 50 mg
Furosemide 20 mg
Asam Traneksamat 250 mg
Dexamethasone 5 mg
Ketorolac 30 mg
Akuades 21 L
Intra O perasi
Lama anestesi
Lama operasi
: 1 jam 45 menit
: 1 jam 30 menit
Post O perasi
Aldrete Score
Kesadaran
Tekanan darah
Pernapasan
Aktivitas
Warna
TOTAL
:2
:2
:2
:1
:2
Instruksi post-operasi:
Awasi TTV setiap 15 menit selama 2 jam
Bila mual berikan Ondansetron 4 mg IV
Bila nyeri berikan Tramadol 100 mg/8 jam IV
drip
Makan-minum bila bising usus (+), mual (-),
muntah (-)
Cairan RL 20 tpm
Bila ada tanda alergi berikan Dexamethasone
5 mg IV
Tirah Baring 24 jam
Laporan O perasi
Pasien Litotomi dengan Spinal Anastesi.
Asepsis dan antisepsis daerah operasi dan
sekitarnya.
Dilakukan sistoskopi: buli berukuran sedang, batu
(-), tumor (-), muara rureter normal, prostat
menonjol
Dilakukan TUR Prostat, keluar chips kurang lebih
10 gr, perdarahan dikoagulasi, dan dikauterisasi
Dipasang kateter 24F, 3 ways
Irigasi dengan NaCl 0.9%, kateter terletak di paha
kanan
Operasi selesai
D ASAR TEO RI
D EFIN ISI
Istilah
hiperplasia
prostat
jinak
(BPH)
sebenarnya merupakan istilah histopatologis,
yaitu terdapat hiperplasia sel-sel stroma dan selsel epitel kelenjar prostat yang biasanya timbul
di periuretral dan zona transisi dari kelenjar
yang kemudian menekan kelenjar normal yang
tersisa. Pembesaran ini akan menyebabkan
obstruksi leher kandung kemih dan uretra pars
prostatika, yang mengakibatkan berkurangnya
aliran kemih dari kandung kemih.
.
.
.
.
Skor simptom memiliki nilai dari 0-35. Skor simptom 0-7 adalah
derajat ringan, 8-19 derajat sedang, dan 20-35 adalah derajat
berat
D RE
Ukuran dan konsistensi pada prostat harus
diperhatikan
Pada BPH biasanya ditemukaan pembesaran
prostat dengan permukaan halus dan kenyal
Tatalaksana BPH
Derajat
Colok dubur
Penonjolan prostat,
< 50 mL
II
diraba
Penonjolan prostat
III
>100 mL
dicapai
IV
100.
TU RP
Reseksi
kelenjar
prostat
dilakukan
transuretra dengan
mempergunakan
cairan
pembilas
atau irigasi agar
daerah yang akan
direseksi
tetap
terang dan tidak
tertutup oleh darah.
Cairan
yang
digunakan
adalah
berupa larutan non
ionic.
Tatalaksana Anestesi
KonsiderasiPre-operatif
Indikasi TURP: BPH, obstruktif
KonsiderasiIntraoperatif
TURP dilakukan menggunakan alat
bernama resectoscope
Dibutuhkan irigasi dan kamera
sebagai alat visual untuk mereseksi
jaringan
Kom plikasiTU RP
Sindroma TURP
Hipotermia
Perforasi Kandung Kemih
Koagulopati
Septikemia
Sindrom a TU RP
Disebabkan karena absorpsi cairan irigasi
M anifestasiKlinis
Hiponatremia
Hipoosmolalitas
Overload Cairan
Hemolisis
Toksisitas dari larutan irigasi
Penanganan Sindrom a TU RP
Restriksi cairan
Pemberian obat diuretik
(Furosemide)
Pengobatan tanda dan gejala
M onitoring
Evaluasi status mental pada saat
D aftar Pustaka
John F Butterworth, et all; Morgan & Mikhails Clinical