Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang.
Kebanyakan kanker dapat dirawat dan banyak disembuhkan, terutama bila perawatan
dimulai sejak awal. Banyak bentuk kanker berhubungan dengan faktor lingkungan
yang sebenarnya bisa dihindari. Merokok dapat menyebabkan banyak kanker dari
pada faktor lingkungan lainnya. Tumor (bahasa latin; pembengkakan) menunjuk
massa jaringan yang tidak normal, tetapi dapat berupa "ganas" (bersifat kanker) atau
"jinak" (tidak bersifat kanker). Hanya tumor ganas yang mampu menyerang jaringan
lainnya ataupun bermetastasis. Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening
maupun pembuluh darah ke organ lain.
Terdapat kurang lebih 130 jenis penyakit kanker, yang mempengaruhi kondisi
tubuh kita dengan berbagai macam cara dan membutuhkan penanganan yang
berbeda-beda. Tetapi semua jenis kanker itu memiliki kesamaan: terdiri atas sel-sel
yang membelah dengan cepat dan tumbuh tak terkontrol. Fungsi utama obat-obat
kemoterapi (ing. Chemotherapy) adalah mengenali dan menghancurkan sel-sel seperti
ini.
Kemoterapi telah digunakan sejak tahun 1950-an. Biasa diberikan sebelum atau
sesudah pembedahan. Tujuannya adalah membasmi seluruh sel-sel kanker sampai ke
akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk
mengontrol sel-sel kanker agar tidak menyebar lebih luas. Pengobatan kanker
tergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita dan dari mana asal kanker
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan zat kimia untuk perawatan penyakit. Dalam
penggunaan modernnya, istilah ini hampir merujuk secara eksklusif kepada obat
sitostatik yang digunakan untuk merawat kanker.
Kemoterapi memerlukan penggunaan obat untuk menghancurkan sel kanker.
Walaupun obat ideal akan menghancurkan sel kanker dengan tidak merugikan sel
biasa, kebanyakan obat tidak selektif. Malahan, obat didesain untuk mengakibatkan
kerusakan yang lebih besar pada sel kanker daripada sel biasa, biasanya dengan
menggunakan obat yang mempengaruhi kemampuan sel untuk bertambah besar.
Pertumbuhan yang tak terkendali dan cepat adalah ciri khas sel kanker. Tetapi,
karena sel biasa juga perlu bertambah besar, dan beberapa bertambah besar cukup
cepat (seperti yang di sumsum tulang dan garis sepanjang mulut dan usus), semua
obat kemoterapi mempengaruhi sel biasa dan menyebabkan efek samping.
Satu pendekatan baru untuk membatasi efek samping dan meningkat efektivitas
penggunaan jenis obat yang "diarah secara molekuler". Obat ini mematikan sel
kanker dengan menyerang saluran dan proses vital untuk kelangsungan hidup dan
pertumbuhan sel kanker. Misalnya, sel kanker memerlukan pembuluh darah untuk
memberikan gizi dan oksigen. Beberapa obat bisa menghalangi pembentukan
pembuluh darah ke sel kanker atau saluran pemberian sinyal utama yang menguasai
pertumbuhan sel. Imatinib, obat pertama yang seperti itu, sangat efektif untuk kronis
myelocytic leukemia dan kanker tertentu saluran pencernaan. Erlotinib dan gefitinib
untuk receptors bertempat di permukaan sel pada sel paru-paru kanker kecil-non
kanker. Obat yang diarahkan secara molekuler ternyata berguna dalam mengobati
banyak kanker lain, termasuk payudara dan kanker ginjal.
Tidak semua kanker memberi respon pada kemoterapi. Jenis kanker menentukan
obat mana yang digunakan, dengan kombinasi apa, dan dengan dosis berapa.
Kemoterapi mungkin dipakai sebagai satu-satunya perlakuan atau digabungkan
dengan terapi radiasi atau pembedahan, atau keduanya.
2.2. Cara Pemberian Obat Kemoterapi
Kemoterapi merupakan pengobatan sistemik, sebagian besar diberikan dengan
cara injeksi kedalam pembuluh vena, sebagian kecil dapat berupa tablet atau capsul
dan kadang-kadang ada yang diberikan subcutan atau suntik dibawah kulit, serta
intratekal (diinjeksikan kedalam system syaraf) jarang sekali yang disuntikan ke otot.
Pemilihan vena dan arteri yang tepat serta peralatan yang harus dipakai
ditentukan oleh usia pasien, status vena dan obat yang diberikan melalui infus.
Lakukan pemilihan vena diatas area yang lentur serta pemilihan iv cateter yang paling
pendek dan ukurannya yang paling kecil yang sesuai. Vena yang sering digunakan
adalah : basillic, cephalica dan metakarpal. Tempat penusukan harus diganti setiap 72
jam dan vena yang cocok untuk penusukan terasa halus dan lembut, tidak keras dan
menonjol serta memilih vena yang cukup lebar untuk tempat peralatan, media
kemoterapi dapat membuat iritasi pada vena dan jarigan lunak.
2.3. Manfaat Kemoterapi
Beberapa manfaat kemoterapi pada berbagai jenis kanker :
a. Pengobatan
Beberapa jenis kanker dapat disembuhkan secara tuntas dengan satu jenis
kemoterapi atau beberapa jenis kemoterapi.
b. Kontrol
Kemoterapi ada yang bertujuan untuk menghambat perkembangan kanker
agar tidak bertambah besar atau menyebar ke jaringan lain.
c. Mengurangi gejala
Bila kemotarapi tidak dapat menghilangkan kanker, maka kemoterapi yang
diberikan bertujuan untuk mengurangi gejala yang timbul pada penderita,
seperti meringankan rasa sakit dan memberi perasaan lebih baik serta
memperkecil ukuran kanker pada daerah yang diserang.
2.4 Pola Pemberian Obat Kemoterapi
a. Kemoterapi induksi
Ditujukan untuk secepat mungkin mengecilkan massa tumor atau jumlah sel
kanker, contoh pada tomur ganas yang berukuran besar (bulky mass tumor)
atau pada keganasan darah seperti leukemia atau limfoma, disebut juga
dengan pengobatan penyelamatan.
b. Kemoterapi adjuvan
Biasanya diberikan sesudah pengobatan yang lain seperti pembedahan atau
radiasi, tujuannya adalah untuk memusnahkan sel-sel kanker yang masih
tersisa atau metastase kecil yang ada (micro metastasis).
c. Kemoterapi primer
Dimaksudkan sebagai pengobatan utama pada tumor ganas, diberikan pada
kanker yang bersifat kemosensitif, biasanya diberikan dahulu sebelum
pengobatan yang lain misalnya bedah atau radiasi.
d. Kemoterapi neo-adjuvan
Diberikan mendahului/sebelum pengobatan /tindakan yang lain seperti
pembedahan atau penyinaran kemudian dilanjutkan dengan kemoterapi lagi.
Tujuannya adalah untuk mengecilkan massa tumor yang besar sehingga
operasi atau radiasi akan lebih berhasil.
2.5 Efek Samping Kemoterapi
Efek samping dapat muncul ketika sedang dilakukan pengobatan atau beberapa
waktu setelah pengobatan. Efek samping yang bisa timbul adalah :
a. Lemas
Efek samping yang umum timbul. Timbulnya dapat mendadak atau perlahan.
Tidak langsung menghilang dengan istirahat, kadang berlangsung hingga
akhir pengobatan.
b. Mual dan muntah
Ada beberapa obat kemoterapi yang lebih membuat mual dan muntah. Selain
itu ada beberapa orang yang sangat rentan terhadap mual dan muntah.
c. Gangguan pencernaan
Beberapa jenis obat kemoterapi berefek diare. Bahkan ada yang menjadi
diare disertai dehidrasi berat yang harus dirawat. Sembelit kadang bisa
terjadi.
d. Sariawan
Beberapa obat kemoterapi menimbulkan penyakit mulut seperti terasa tebal
atau infeksi. Kondisi mulut yang sehat sangat penting dalam kemoterapi
e. Rambut rontok
Kerontokan rambut bersifat sementara, biasanya terjadi dua atau tiga minggu
setelah kemoterapi dimulai. Dapat juga menyebabkan rambut patah di dekat
kulit kepala. Dapat terjadi setelah beberapa minggu terapi. Rambut dapat
tumbuh lagi setelah kemoterapi selesai.
f. Otot dan saraf
Beberapa obat kemoterapi menyebabkan kesemutan dan mati rasa pada jari
tangan atau kaki serta kelemahan pada otot kaki. Sebagian bisa terjadi sakit
pada otot.
g. Efek pada darah
Beberapa jenis obat kemoterapi dapat mempengaruhi kerja sumsum tulang
yang merupakan pabrik pembuat sel darah, sehingga jumlah sel darah
menurun. Yang paling sering adalah penurunan sel darah putih (leokosit).
Penurunan sel darah terjadi pada setiap kemoterapi dan tes darah akan
dilaksanakan sebelum kemoterapi berikutnya untuk memastikan jumlah sel
darah telah kembali normal. Penurunan jumlah sel darah dapat
mengakibatkan:
Mudah terkena infeksi
Hal ini disebabkan oleh karena jumlah leokosit turun, karena leokosit
adalah sel darah yang berfungsi untuk perlindungan terhadap infeksi. Ada
tampak pucat.
h. Kulit dapat menjadi kering dan berubah warna
Lebih sensitive terhadap matahari. Kuku tumbuh lebih lambat dan terdapat
garis putih melintang.
2.6 Indikasi Dan Kontra Indikasi Pemberian Obat Kemoterapi
1) Indikasi Pasien Yang Layak Diberi Kemoterapi
Pasien dengan keganasan memiliki kondisi dan kelemahan kelemahan, yang
apabila diberikan kemoterapi dapat terjadi untolerable side effect. Sebelum
memberikan kemoterapi perlu pertimbangan sebagai berikut :
a. Menggunakan kriteria eastern cooperative oncology group (ecog) yaitu
status penampilan <= 2
b. Jumlah lekosit >=3000/ml
c. Jumlah trombosit>=120.0000/ul
d. Cadangan sumsum tulang masih adekuat misal hb > 10
e. Creatinin clearence diatas 60 ml/menit (dalam 24 jam) ( tes faal ginjal )
f. Bilirubin <2 mg/dl. , sgot dan sgpt dalam batas normal ( tes faal hepar ).
zat
toksinitas toksinitas
zat alkilator
akut
moderat jumlah
mual &
muntah
(HN2,
lambat
penekanan
darah perifer.
Obat berlebihan
dapat
nekloretamin,
menyebabkan
mustargen)
depresi
berat sumsung
tulang dengan
klorambusil
(leukeran)
siklofosfamid
12 mg/hari
3,5-5 mg/kg/hari oral
lekopenia,
tidak ada fibrosis
mual & paru,
trombositopenia
dan
pendarahan .
(sitoksan)
untuk 10 hari ;
muntah
Alopsia
dan sistitis
hemoragik pada
5
6
7
8
9
keadaan tertentu
tunggal
0,25 mg/kg/hari oral
yg
terjadi pada
melfalan
pengguna
(alkeran)
tlotepa
minggu
0,2 mg/kg IV untuk 5
(trietilentiofos)
busulfan
hari
2-8 mg/hari oral ; 150-
(myleran)
karmustin
250 mg/course
2oo mg/m2 IV tiap 6
tidak ada
mual & leukopenia dan
(BCNU)
lomustin
minggu
150 mg/m oral tiap 6
muntah
mual &
trombositopenia.
(CCNU)
semustin (metil
minggu
150 mg/m oral tiap 6
muntah
mual &
hepatitis jarang
CCNU)
minggu
muntah
leukopenia
10
atretamin
,rombositopenia
(heksa metil
melamin )
mual &
dan neuropati
muntah
perifer
depresi sumsung
tulang dan
11
12
prokarbazin
mual &
susunan saraf
(matulane)
muntah
mual &
pusat
depresi sumsung
Dakorbajin
untuk 5 hari
muntah
tulang
10
disfungsi renal.
200 mg/m perhari IV
13
cisplastin
(platinol)
Disfungsi saraf
mual &
pendengaran
muntah
carboplatin
mual &
(paraplatin)
minggu
muntah
trombositopenia,
neuropati &
disfungsi hati
alkaloid
hampir
obat-obatan
setua
yang
peradaban
mengandung
manusia.
alkaloid
Manusia
dalam
telah
minuman,
kedokteran, the, tuan atau tapal, dan racun selama 4000 tahun. Tidak ada usaha
untuk mengisolasi komponen aktif dari ramuan obat-obatan hingga permulaan
abad ke sembilan belas.
Obat-obatan pertama yang diketemukan secara kimia adalah opium, getah
kering Apium Papaver somniferum. Opium telah digunakan dalam obat-obatan
selama berabad-abad dan sifat-sifatnya sebagai analgesik maupun narkotik telah
diketahui. Pada tahun 1803, Derosne mengisolasi alkaloid semi murni dari opium
dan diberi nama narkotin. Seturner pada tahun 1805 mengadakan penelitian lebih
lanjut terhadap opium dapat berhasil mengisolasi morfin.
Dalam tahun 1817-1820 di Laboratorium Pelletier dan Caventon di Fakultas
Farmasi di Paris, melanjutkan penelitian di bidang kimia alkaloid yang
menakjubkan. Daintara alkaloid yang diperoleh dalam waktu singkat tersebut
11
Obat
bleomisin
(blenosane)
dosis obat
peracunan
tunggal
sampai 15
akut
mg/m untuk 2
reaksi alergi,
kali/
minggu sampai
demam,
hipotensi
peracunan lambat
12
mg/m
daktinomasin
(aktinomasin
2
D,
Cosmegan)
mual dan
setiap hari
hipotensi
30-60 mg/m
mual,
/hari IV untuk
demam,
dauorubisin
3 hari atau
30-60 mg/m
kencing
(daunobisin,
/hari IV
merah(bukan
cerubidin)
perminggu
hematuria)
60 mg/m IV
mual,
tiap 3 minggu
kencing
doksorubisin
sampai
merah
masimum dosis (bukan
(adriamysin)
550 mg/m2
hematuria)
50-100
mual,
etoposid
(Ve Pesid,
mg/m /hari
muntah dan
VP-16)
untuk 5 hari
12 mg/m
hipotensi
Sumsum
Stomatitis
5
melalui IV
mul dan
idarubisin
untuk 3 hari
(dengan
(idamisin)
sitarabin)
130-170 mg/m
mual,
paklitasel
/hari IV untuk
muntah,
(taxol)
selang
hipotensi,
muntah
13
lainnya sampai
8 dosis
20-50 g/kg IV
8
plikamisin
untuk selang
(mitramisin,
lainnya
mithracin)
mitomisin
sampai 8 dosis
20 mg/m IV
(mutamycin)
taip 6 minggu
artima
mual dan
muntah
trombositopenia,
hepatoksisitas
mual
vinblastin
0,1-0,2 mg/kg
mual,
(velban)
IV tiap minggu
muntah
trombositopenia,leukopenia
botak, hilang reflek,
depresi
sumsum tulang
1,5 mg/m IV
11
vinkristin
(onkovin)
(maksimum 2
mg per
neuritis
perifer, ileus paralitik,
tidak ada
Minggu
alopesia
depresi sumsung tulang
belakang
14
Obat antimetabolik atau analaog struktur ini tidak akan dimetabolisir dan
kadar serum seimbang denagn dosis selama fungsi ginjal dan hidrasi sesuai,
Sampai 90 % obat oral dikeluarkan melalui urin dalam 12 jam. Efek toksin
dalam jaringan poliferatif biasanya dijumpai pada sumsung tulang dan
sedikit pada kulit dan mukosa salurancerna.
Efek toksik dapat hilang dengan cara memberikan leukovarin (faktor
sitovarum). penyelamat leukovarin digunakan untuk overdosis, leukovarin
juga disebut sebagai terapi metode dosis tinggi dalam protokol yang
bertujuan untuk menyelamatkabn sel-sel normal, sementara sel-sel tumor
masih terkena efek obat.
Berikut ini adalah tabel dari obat-obat kemoterapi yang berasal dari obat
antimetabolit.:
No
obat kemoterapika
peracunan lambat
mual, muntah, diare,
hipotensi, hipolensi
Azasitidin
kladribin
(leustatin)
tulang sumsum yg
5 hari
lama
mielosupresi hebat
sitarabin
sumsung tulang
megaloblatosis
leukopenia,
(ara-c cytosar u)
8 jam
25 mg/m /hr untuk 5 hr
trombositopenia
mielosupresi dan kalo
fludarabin
untuk 28 hari
(diberikan intravena lebih
(fludara)
merkaptoporin
dari 30 menit)
2,5 mg/kg/hr oral
neurotoksisitas hebat
dapat ditoleransi baik
4
5
15
(rheomatrex)
10 mg intratekal (folex) 1-
metrotreksat
2 kali perminggu
(ametopretin,MTX)
dosis tinggi
berbahaya bagi
sumsung tulang
ulserasi oral dan
astrointestinal, depresi
sumsum,
leukopnia,
trombositnia
dapat ditoleransi baik
oleh tubuhdan bila
tioguanin
(6-TG)
obat suportif
2 mg/kg/hari oral
dosis tinggi
berbahaya bagi
sumsung tulang
drngan semua
untuk mencegah
atau mengobati
merkaptopurin ketika
digunakan dlm
obat kemoterapika
alupurindo
hiperurisemia
kombinasi
4) Obat Hormon
Pada tahun 1896 Batson memperlihatkan bahwa hubungan hormon dan tumor
itu tergantung dari hormon, dan ditunjukan dari oovorektomi mengobati kanker
payudarah yang sudah lanjut. Dijaman sekarang hormon kelamin dan hormon
adrenakortikal digunakan untuk mengobati berbagai neoplasma.hal itu didasari
karena hormon kelamin memacu dan mengatur poliferasi dan fungsi jaringan
tertentu. Kanker yang terjadi pada kelanjar payudara dan prostat dapat dihambat
atau dipacu perubahan kesetimbngan hormonnya. Kanker payudarah dan prostat
dapat diperbaiki dengan terapi hormon atau dengan jalan melumpuhkan alat
endokrin tertentu.
16
17
No
Obat
Dosis
Toksistas
dewasa yang
akut
Toksisitas lambat
umum
1
a.
b.
Androgen
Testosteron
100 mg IM
propionat
3 kali setiap
Fluoksimesteron
minggu
10-20
(halotestin)
mg/hari oral
Tidak ada
Maskulinisasi, retensi
cair
Tidak ada
2.
Antiandrogen
Flutamid (eulaxin)
500 mg/hari
Tidak ada
Tidak ada
1-5 mg 3
Jarang
Retensi cair,
akli perhari
mual dan
terminisasi,
Etinil estradiol
oral
3 mg/hari
muntah
Jarang
pendarahan uterus
Retensi cair, terminisasi,
(estinyl)
oral
mual dan
pendarahan uterus
oral
3.
a.
b.
Estrogen
Dietistibesterol
muntah
4.
Antiestrogen
Tamoksifen
20 mg/hari
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Retensi cairan
Tidak ada
Retensi cairan,
oral
5.
a.
b.
Progestin
Hidroksiprogesteron
1 mg IM 2
kaproat
kali
perminggu
Medroksiprogesteron 100-200
(provera)
mg/hari
oral ;200600 mg oral
2 kali
c.
Megastrol asetat
6.
a.
(megace)
adrenokortikosteroid
Hidrokortison
perminggu
40 mg oral 4
oral perhari
40-200
mg/hari oral
hipertensi, deabetes,
mudah infeksi moon
b.
Prednison
20-100
mg/hari
Tidak ada
facies
Retensi cairan,
18
hipertensi, deabetes,
Obat
Amsakrin
Aspara-ginase (elspar)
Hidroksiurea (hydrea)
Mitotan (lysoderm)
Dosis umum
Toksisitas akut
Toksistas
90 mg/m IV
Mual dan
lambat
Depresi
untuk 5 hari
demam reaksi
sumsung
(leukemia)
20.000 IU/m
alergi
Mual dan
tulang
Hepetotoksisit
perhari IV untuk
muntah
as, depresi
5-10 hari
mental,
Mual dan
pankreas
Depresi
untuk 5 hari
muntah
sumsum
Mual dan
tulang
Dermetitis,
muntah
diare, depresi
sumsung
Mitok
Santron (novabtrone)
10-12 mg/m IV
Mual
tulang
Dep[resi
sumsum
tulang kadang
intoksikasi
jantung,
alopesia
Kuinakrin
100-300 mg/hari
Nyeri setempat
suntikan IV
dan demam
ringan
Tidak ada
untuk 5 hari
19
BAB III
TINJAUAN KASUS
Asuhan Keperawatan Pada Klien Kanker Serviks
3.1 Pengkajian
Tanggal 11 Februari 2008, jam 11.00 WIB
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama
: Ny. E
Umur
: 38 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: IRT
Alamat
Tanggal masuk
: 28 Desember 2007
20
Diagnosa Medis
Register
: 5667717 41
: Tn. M
Umur
: 39 tahun
Jenis kelamin
: Laki-laki
Suku / Bangsa
: Jawa / Indonesia
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Alamat
21
22
Selama sakit : Pasien BAB 1-2x/ hari, berak sedikit-sedikit, warna hitam,
BAK agak sakit karena dipasang kateter saat kemoterapi terakhir tanggal 8
februari 2008. Tidak ada perdarahan.
23
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 100 / 80 mmHg
Nadi : 88 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit
Suhu : 36 0C
Berat badan : 49,5 kg
Tinggi badan : 152 cm
Pemeriksaan Sistematis
Kepala : Bentuk mesocepal
Rambut : Warna hitam, ikal, mudah rontok
Mata : Konjungtiva tidak anemis
Hidung : Simetris, tidak ada sputum
Telinga : Simetris, ada serumen
Mulut : Bibir tidak kering, tidak ada sianosis, mukosa bibir lembab
Leher : Tidak ada pembesaran tiroid dan tidak ada pembesaran getah
bening
24
Dada
Inpeksi : Simetris
Palpasi : Vokal fremtus simetri kanan = kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler
Cardiovaskuler
Inpeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Pekak
Auskultasi : Tidak ada bising
Abdomen
Inpeksi : Datar, ada gambar untuk radioterapi
Auskultasi : bising usus 5-15x / detik
Perkusi : Tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
perdarahan
Anus : Ada lesi di lipatan bokong, tidak ada hemoroid eksternal
Ekstremitas : Tidak terpasang infus, tidak edema.
Kulit : Warna sawo matang, turgor kulit baik, capillary refill time kurang 3
detik.
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium Patologi Anatomi
Sediaan dari serviks uteri 2 jaringan ukuran 4 x 3 x 2 cm dan 2 x 2 x
2,5 cm menunjukkan gambaran serupa terdiri dari proliferasi dan hiperplasi
kelenjar berkelok-kelok yang saling berdekatan dengan epitel hiperkromatik
disertai mitosis patologik sebagian sel ganas tampak ke dalam stroma.
Sesuai dengan adenokarsinoma serviks dengan diferensiasi sedang.
25
Hasil
Normal
Satuan
-Hemoglobin
11,80
34,30
gr %
-Hematokrit
12 15,00
35,0 47,00
26
-Erytrosit
4,36
3,90 5,60
juta / mmk
-MCH
27,00
27,00 32,00
pg
-MCV
78,00
27,00 96,00
fl
-MCHC
34,30
29,00 36,00
g / dl
-Lekosit
4,10
4,00 11,00
ribu / mmk
-Trombosit
171,00
150,00 400,00
ribu / mmk
-RDW
13,00
11,60 14,80
-MPV
7,11
4,00 11,00
fl
-Ureum
14
15 39
mg / dl
-Creatinin
0,64
0,60 1,30
mg / dl
-SGOT
17
15 37
u/l
-SGPT
25
30 - 65
u/l
Kimia Klinik
e. Riwayat Kemoterapi
Kemoterapi ke 5
Tanggal : 8 Februari 2008.
Jam
07.00
Plastosin 60 mg infus
Infus NS 0,9%
08.00
Infus manitol 2%
Infus DS
13.00
Metoclorpramid 1 amp
14.00
Metoclorpramid 1 amp
f. Terapi
1)Metoclorpramid 3 x 1 tablet
27
2)SF / BC / C 2 x 1 tablet
3)Vitamin A 1 x 50.000 unit
4)Antasid Syrup 3 x 1 sendok makan
3.2 Analisa Data
No
Tgl / jam
Data Fokus
Etiologi
Masalah
11-2-08
11.00
dari
nutrisi:
DO :
kemoradiasi
Kurang dari
kebutuhan
dari 1 porsi
tubuh
12-2-08
17.00
apakah
dapat
pengobatan
sinar rentang
Ansietas
hasil
menyembuhkan yang
28
tumbuh lagi
- Pasien banyak bertanya
3
13-2-08
DS : Pasien mengatakan
Proses
Perubahan
17.00
penyakit,
kebutuhan
perubahan
seksualitas
anatomis
13-2-08
Efek
Gangguan
17.00
kemoradiasi
integritas
DS : Pasien mengatakan
kulit ;
gatal di
pruritus,
eritema
sekitar anus
DO :
- Pasien terlihat menggaruk
daerah yang gatal
- Bagian monsveneris lesi
29
putih
- Bagian lipatan bokong,
juga terdapat lesi warna
putih
Tgl / jam
Diagnosa
Tujuan
Intervensi
11-2-08
Keperawatan
Perubahan
Setelah
11.00
nutrisi: Kurang
dilakukan
dari kebutuhan
tindakan
tubuh
keperawata
tapi sering
berhubungan
n 3x24 jam,
dengan efek
diharapkan
kebutuhan nuttrisi
samping dari
pasien:
kemoradiasi
a. Nafsu
makan
meningkat
b. Porsi
kemoterapi
30
c. BB
membantu pasien
normal
meningkatkan masukkan
12-2-08
Ansietas
Setelah
makanan
a. Kaji tanda dan gejala adanya
17.00
berhubungan
dilakukan
ansietas
dengan
tindakan
ketidakpastian
keperawata
tentang hasil
n 2x24 jam,
meyakinkan
yang
diharapkan
diharapkan
pasien
aktif
a. Cemas
berkurng
b. Pasien
memiliki
positif
13-2-08
Perubahan
Setelah
a. Ciptakan hubungan
17.00
kebutuhan
dilakukan
seksualitas
tindakan
berhubungan
keperawata
dengan proses
n 1x24jam
penyakit,
klien
perubahan
dan
anatomis.
pasangan
menanyakan masalah
dapat
c. Diskusikan bentuk
memahami
bahwa
seksualitas
sesuai kebutuhan
31
tidak hanya
terbatas
diskusi
pada
aktivitas
fisik
4
11-2-08
Gangguan
Setelah
11.00
Integritas kulit ;
dilakukan
pruritus,
tindakan
diradiasi
eritema
keperawata
berhubungan
n selama
dengan efek
2x24jam
kemoradiasi
tidak terjadi
kerusakan
yang
berlebih,
klien ikut
memelihara
kulit
3.5 Implementasi
Implementasi menyesuaikan dengan intervensi.
3.6 Evaluasi
No
Dx
1
Tgl / jam
Evaluasi
14-2-08
13.00
TTD
32
-BB : 50 kg
-TB : 152 cm
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2
14-2-08
13.00
14-2-08
13.00
14-2-08
13.00
BAB IV
PENUTUP
33
4.1 Kesimpulan
Kemoterapi telah digunakan sejak tahun 1950-an. Biasa diberikan sebelum atau
sesudah pembedahan. Tujuannya adalah membasmi seluruh sel-sel kanker sampai ke
akar-akarnya, sampai ke lokasi yang tidak terjangkau pisau bedah. Paling tidak untuk
mengontrol sel-sel kanker agar tidak menyebar lebih luas. Pengobatan kanker
tergantung pada jenis atau tipe kanker yang diderita dan dari mana asal kanker
tersebut.
Obat kemoterapi adalah obat yang bertujuan untuk menghambat, mengontrol,
dan mengurangi gejala dari sel kanker, obat kemoterapi bersifat melumpuhkan sel
kanker tersebut, sangat bermanfaat bagi pengobatan penyakit kanker tapi obat
kemoterapi memiliki efeksaming seperti, kebotakan, depresi sumsum tulang
belakang, pendarahan, anemia, mudah terkena infeksi dan sebagainya.
4.2 Saran
Sebagai seorang perawat kita harus lebih mengetahui macam-macam obat
kemoterapi agar saat kita menangani pasien denagn penyakita kanker kita bisa
mengetahui apa yang harus dilakukan, dapat mengetahui pula bagaimana seharusnya
obat kemoterapi diberikan dan apa efeksamping dari kemoterapi ini. Dalam
pengobatan ini perawat bertugas menjaga pola pengobatan dan mengontrol psikologi
pasien dari depresi dan kehilangan penghargaan terhadap diri sendiri.
34