Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Diposkan oleh winarno adhi Prasetyo di tukang blog, pada: 4:35 PM Label: Artikel Pemasaran
Perkembangan abad ini memang sangat cepat, kita tahu bahwa globalisasi sudah menghilangkan
sekat atau batas ruang dan waktu. Semua informasi sangat cepat didapatkan walau dari jarak
yang sangat jauh sekalipun. Perkembangan yang sangat cepat menimbulkan persaingan yang
sangat ketat diantara perusahaan-perusahaan. Mereka belomba-lomba dalam meraih pasar yang
besar. Karena itu aspek pasar menempati kedudukan utama untuk di analisa oleh para pebisnis
sehingga mereka bisa memasarkan barang yang sesuai dengan permintaan pasar. Jika tidak
memperhatikan aspek ini, resiko yang ditimbulkan sangat besar, bahkan sampai kegagalan dalam
oprasional perusahaan.
Dalam menentukan pasar yang dibidik, kadang karakteristiknya berbeda diantara Negara satu
dengan yang lainnya. Misalkan di Indonesia atau Negara yang sedang berkembang berbeda
dengan pasar potensial di Negara yang sudah maju. Karakteristik ini bisa dalam segmen produk.
Apakah produk tersebut untuk kelas menengah ke atas, atau menengah kebawah. Karena kita
tahu. Dinegara berkembang penghasilan mereka harus menjadi bahan acuan kita untuk
menentukan harga produk yang sesuai bagi mereka. Karaktersitik lain adalah penilaian
penggunaan produk dan jasa tertentu dalam suatu Negara adalah tinggi atau rendah. Ini
menyangkut Demand atau permintaan produk dan jasa. Hal lainnya bisa berupa kebijakan atau
policy yang dibuat pemerintah setempat, sehingga bagi investor hal ini bisa dipertimbangkan dan
dianalisa apakah bisa berhasil atau tidak bagi proyek yang dibangun.
Dari karakteristik diatas, ada beberapa pertanyaan yang harus mendapatkan jawaban :
1. Seberapa market potensial (Pasar Potensial) yang tersedia untuk masa yang akan datang?
2. Berapa market share yang dapat diserap oleh proyek tersebut dari keseluruhan pasar potensial?
Bagaimana perkembangan market share tersebut dimasa yang akan datang?
3. Strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang telah ditetapkan. Yang
harus diperhatikan juga adalah siklus usia produk dan segmen pasar yang direncanakan.
Dari ketiga pertanyaan tersebut memang tidak mudah untuk menemukan jawabannya.
Memerlukan imajinasi yang kreatif dari perencaan proyek serta diperlukan data yang cukup
akurat sebagai dasar analisa.
Ada beberapa metode yang dapat dipilih untuk melakukan pengukuran dan peramalan dalam
studi kelayakan proyek. Akan tetapi perlu disimak terlebih dahulu sebenarnya untuk apa
pengukuran dan peramalan permintaan ini. Sesuai dengan judulnya, ada suatu cara/alat yang bisa
kita gunakan untuk mengukur dan meramalkan sesuatu yang akan terjadi. Walau peramalan ini
tidak bersifat mutlak akan terjadi. Tapi dengan adanya metode ini sedikit banyak membantu
dalam pengambilan keputusan dalam proyek yang akan dilaksanakan. Pada dasarnya terdapat
dua pendekatan utama dalam peramalan dengan metode kuantitatif. Pertama dengan pendekatan
Time series, yakni model yang tidak memperhatikan hubungan sebab akibat atau dengan kata
lain hasil peramalannya hanya memperhatikan kecenderungan dari data masa lalu yang tersedia.
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan yang memperhatikan sebab akibat (cause- effect
method) atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya suatu keadaan (explanatory method) oleh
sebab-sebab tertentu. Tentu saja tidak semua variable penyebab/penjelas mampu dirangkum
secara keseluruhan melainkan hanya beberapa diantaranya yang secara teoritik dinyatakan
merupakan variable penjelas utama tercakup dalam model persamaan. Dengan kata lain
hubungan sebab akibat yang terjadi bukan hubungan deterministic, melainkan hubungan
stokastik.
Metode Time Series
Metode dalam pengukuran dan peramalan permintaan yang di dasarkan pada data dan keadaan
dimasa lalu. Oleh karena itu metode ini dapat cukup akurat bila keadaan dimasa datang tidak
berbeda jauh dengan keadaan masa lalu. Beberapa dari metode ini masih dapat memberikan hasil
peramalan yang memadai, diantaranya adalah moving average dan smoothing (penghalusan),
namun beberapa metoda lain tidak dapat memberikan hasil yang akurat.
Metode Regresi Korelasi
Metode ini mendasarkan diri pada hubungan sebab akibat atas terjadinya variasi dari suatu
variable dan hubungan sebab akibat tersebut Nampak dalam fungsi persamaan regresi.
Sedangkan korelasi merupakan alat pembantu yang berguna untuk mengetahui sejauh mana
intensitas hubungan yang terjadi antara variable-variable yang bersangkutan.
Product. Yang penting diperhatikan dalam desain dan produk jasa adalah atribut yang
menyertai, seperti : sistem, prosedur dan pelayanannya. Desain produk dan jasa juga
memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan ukuran bentuk, dan kualitas.
Price. Pengertian harga dalam produk dan jasa, berupa kontra prestasi dalam bentuk barang/
jasanya.
Promotion. Kegiatan promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan di
media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising,
sales promotion, public relation, sales trainning, marketing research & development.
Place. Atau disebut juga saluran distribusi. Saluran distribusi produk dan jasa, berupa Kantor
Cabang, yang secara langsung menyediakan produk dan jasa yang ditawarkan. Dengan semakin
majunya teknologi, saluran distribusi dapat dilakukan melalui saluran telekomunikasi seperti
telepon dan jaringan internet.
People. Ciri bisnis bank adalah dominan nya unsur personal approach, baik dari jajaran front
office, back office sampai tingkat manajerial. Para pekerja Bank dituntut untuk melayani nasabah
secara optimal.
Process. Meliputi sistem dan prosedur, termasuk persyaratan ataupun ketentuan yang
diberlakukan oleh Bank terhadap produk dan jasa Bank. Sistem dan prosedur akan merefleksikan
penilaian, apakah pelayanan cepat atau lambat. Pada umumnya nasabah lebih menyenangi proses
yang cepat, walaupun bagi Bank akan menimbulkan risiko yang lebih tinggi. Penggunaan
teknologi yang tepat guna serta kreativitas yang prima diperlukan, untuk suatu proses yang cepat
namun aman.
Banyak diantara kita mungkin tidak menyadari bahwa setiap produk yang kita beli atau
konsumsi sebenarnya menjalani proses penciptaan yang rumit hingga menjadi suatu produk
yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kita. Membutuhkan biaya hingga menjadi produk
yang dibutuhkan konsumen, memerlukan komunikasi dari produsennya hingga kita mengetahui
bahkan mengkonsumsinya, dan mungkin juga menjalani perjalanan panjang hingga akhirnya
ada di tangan kita.
Kombinasi variabel atau kegiatan memasarkan itulah yang merupakan inti dari sistem
pemasaran. Sedikitnya ada 4 aktivitas pemasaran dan disebut dengan Bauran Pemasaran
atau Marketing Mix.
Beragam definisi atau pengertian Bauran Pemasaran atau Marketing Mix disampaikan pakar
marketing namun secara umum dapat disampaikan adalah kumpulan dari variabel-variabel
pemasaran yang dapat dikendalikan yang digunakan oleh suatu badan usaha untuk mencapai
tujuan pemasaran dalam pasar sasaran.
Jadi, bauran pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan
oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan konsumen dalam pasar sasarannya.
1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama
produsen untuk produk dan segmen yang sama.
Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi
Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen
kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian
memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih
dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:
1. Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang tepat dan
berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis pemasaran. Salah
satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan segmentasi pasar
adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan oleh sebab ituperlu
dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai
berikut:
1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi,
kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar
memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan.
Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah
anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum
kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya
sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis
pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan
misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan sebagainya.
3. Segmentasi Psikografi
Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:
a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan menengah,
golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):
1. Manfaat yang dicari
Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat
berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat
utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek
utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat
untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama
yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang
memberikan manfaat tersebut.
2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna
potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial
dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat.
Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan
persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama
banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian
dari produk spesifik.
4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas konsumen. Konsumen dapat
loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli
satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu
produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak
menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali
atau mereka membeli apapun yang diobral.
Analisis Persaingan
I.
PENGERTIAN PESAING
Analisa persaingan adalah usaha mengidentifikasi ancaman, kesempatan
atau
Dari
uraian
tersebut dapat
pesaing.
adalah sama. Jika tidak mengetahui musuh dan diri sendiri, disetiap peperangan
pasti akan dalam bahaya.
Jadi, Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang/jasa yang
sama atau mirip dengan produk yang kita tawarkan. Hal yang perlu diketahui dari
pesaing adalah :
1. Kelengkapan, mutu, desain.
2. Harga yang ditawarkan.
3. Saluran distribusi yang dimiliki.
4. Promosi yang dijalankan.
5. Rencana kegiatan pesaing ke depan.
Dalam dunia persaingan, tugas utama pengusaha adalah menggaet pelanggan
sebanyak mungkin, baik pelanggan baru maupun pelanggan lama, dan juga
bagaimana cara mematikan laju perkembangan pesaing. Dengan demikian, dalam
menjalankan strategi perusahaan yang kompetitif, seorang pengusaha diharapkan
untuk terus-menerus mengetahui dan memantau setiap gerak-gerik pesaing.
II.
IDENTIFIKASIPESAING
2.1 Identifikasi Informasi Tentang Pesaing
faktual
mengenai apa pesaing yang mampu lakukan: apa yang dipunyai atau dimiliki, apa
yang sedang dilakukan dan apa hasilnya. Pendekatan yang lebih terpusat,
khususnya terpusat pada area perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif atas
sumber-sumbernya. Interprestasi mengambil fakta-fakta dasar dan evaluasinya
sebagai kekuatan dan kelemahan dan menanyakan beberapa pertanyaan kunci,
pertanyaan yang tajam adalah sebagai berikut :
- Apa inti kapabilitas pesaing?
- Apa kemampuan pesaing untuk tumbuh?
- Apa kemampuan pesaing untuk merespon dan berubah?
- Apa kemampuan pesaing untuk bersikeras?
sangat
lain:
a.
relevan
(Supply side approach)
Semakin banyak pesaing langsung bersaing atas pelalnggan yang sama
persis dengan cara yang pasti sama seperti yang dilakukan perusahaan. Pesaing
menjual produk yang sama, yang dibuat dengan teknologi yang sama, kepada
pelanggan yang sama melalui saluran yang sama. Jika perusahaan tidak dapat
memenangkan pelanggannya dalam melawan pesaing yang identik, maka tidak
mungkin perusahaan dapat bersaing dengan lebih baik melawan pesaing
langsungnya. Ada dua pendekatan untuk mengidentifikasi tingkat konflik strategi
dari dua perusahaan.
1. Pendekatan Abell
Derek Abell menganjurkan bahwa sebuah bisnis dapat didefinisikan sepanjang
sejumlah dimensi seperti kelompok pelanggan, teknologi produk dan fungsi yang
dilayani oleh produk. Dimensi ini berkaitan dengan cara dan tempat yang dipilih
untuk bersaing, terutama:
a. Produk-produk yang ditawarkan
Produk-produk yang ditawarkan dapat didefinisikan dalam tiga dimensi: fungsifungsi, teknologi dan material (bahan baku).
- fungsi pelanggan, ditekankan pada kebutuhan apa yang perlu dipuaskan (what)
- teknologi, menceritakan bagaimana fungsi pelanggan akan dipuaskan (how)
- material, yaitu dengan membedakan bahan untuk memproduksinya.
b. Jenis pelanggan yang dipilih
Kelompok pelanggan yang dilayani (who) merupakan satu kunci dimensi.
2. Kelompok Strategis (group strategic)
Pendekatan ini mengidentifikasikan pesaing berdasarkan pada perbedaanperbedaan strategis-strategis perusahaan
industri.
Dengan demikian hal ini merupakan suatu konsep yang lebih umum dari
pendekatan Abell tentang definisi bisnis. Seperti dalam pendekatan definisi bisnis,
sebuah konsep secara intuisi adalah menarik dan dapat dimengerti. Contoh, sebuah
hipotesis industri mungkin tersusun atas tiga kelompok strategis:
1. Sekumpulan perusahaan besar yang mencapai tujuan dengan strategi produksi
berbiaya rendah atas produk-produk yang terstandarisasi melalui outlet-outlet
mass-market.
2. sekumpulan perusahan lain yang strateginya berpijak pada kualitas yang tinggi,
deferensiasi dan produk lain yang dijual melalui toko toko khusus.
3.
Sekumpulan
kecil
perusahaan
memperoleh
keunggulan
strategi
dengan
b.
pendekatan
didefinisikan
dengan
oleh
mendefinisikan
pelanggan
pesaing
(Demand
side
sebagaimana
approach)
yang
atau
Pada tingkat ini pesaing pesaing diidentifikasi dengan sangat baik oleh
pelanggan dari sisi demand dari pada oleh karakteristik penawaran.
1. Substitution in use (Penggantian Barang Pengganti)
Pemikiran sekarang tentang indentifikasi struktur bersaing bagi barang given
didasarkan pada ide substitution use (penggantian barang pengganti). Ada tiga
premis yang mendasari ide ini :
1. Orang melihat manfaat yang diperoleh sari produk tersebut dari pada produk itu
sendiri.
2. Kebutuhan untuk terpuasan dan manfaat yang sedang dicari didekte oleh situasi
pemakaian atau penerapan yang sedang direnungkan.
3. Produk dan tehnologi dipertimbangkan dari seperangkat pengganti jika mereka
dirasa menyediakan fungsi fungsi yang memuaskan kebututhan kebutuhan yang
berada dengan pemakaian yang dimaksud.
Yang menentukan sebuah persaingan langsung produk, selanjutnya mungkin
menyediakan satu jawaban yang mengatakan tergantung pada:
1. Sejumlah setuasi pemakaian yang berbeda yang pelanggan hadapi
2. Karekteristik pemakaian meliputi djumlah jenis produk dan brand yang seorang
pelanggan terbaik dan memilih diantaranya.
2. Penggunaan Prilaku Pembelian Untuk Mengindentifikasi Pesaing
Tidak
demikian sebagai penciptaan yang tidak jadi dilakukan. Hal ini berdasarkan pada
apa yang dikatakan pelanggan, bukan pada apa yang mereka lakukan. Beberapa
peneliti telah mengembangkan tehnik yang berdasarkan pada aktual. Sedangkan
menurut Vithara R. Rao dan Joel H. Steckel dalam bukunya The New Science of
Marketing beberapa metode yang dapat digunakan dalam mengidentifikasi pesaing
adalah:
adalah
implikasi
perbedaan
dalam
pemasaran,
manufacturing,
dan
perusahaan.
Kelompok
stratrgi
adalah
perusahaan
yang
nyata
dalam
mendefinisikan
kelompok
strategik:dilayaninya
kelompok
cara
yang
menarik
dari
kumpulan
data
yang
serupa
dimana
ukuran positif dari akibat pada merek yang tersisa adalah proporsional pada market
share.
bahwa
pelanggan,
supplier,
pengikut
potensial,
dan
produk
pengganti adalah semua pesaing dari berbagai tingkatan. Keunikan dari moder
Porter adalah supplier dan pelanggan sebagai pesaing potensial. Supplier dan atau
pelanggan dapat menjadi pesaing secara integrasi vertikal. Integrasi vertikal terjadi
kapan saja perusahaan internalis multiple transaksi dalam rangkaian yang
menyampaikan dari bahan baku ke konsumen akhir. Supplier yang memberi
perusahaan dapat menjadi pesaing secara integrasi kedepan ; pelanggan
dapat
menjadi pesaing integrasi kebelakang. Keputusan apa atau tidak untuk integrasi
kebelakang sering dikatakan membuat atau membeli keputusan.
3. Substitutioin in use analysis
Pengganti
dalam
menggunakan
analisis
mengira
bahwa
interproduct
yang
berbeda
dapat
dipandang
sebagai
pesaing.
Jika
mereka
menggunakan situasi yang sama. Misal, air botolan dan minuman ringan mungkin
keduanya dikonsumsi ketika konsumen dahaga. Sebagaian besar kemiripan
pemakaian situasi dua produk yang digunakan, lebih bersaing. Tipe pengganti yang
menggunakan tugas meliputi memberi sampel konsumen suatu target produk dan
bertanya kepadanya tentang kesan dalam banyak pemakaian produk yang
mungkin. Mereka, lalu ditanya untuk produk lainnya bahwa cocok untuk kegunaan
yang sama. Selanjutnya, ia ditanya untuk pemakaian tambahan pada produk dalam
mengembangkan daftar. Produk kemudian di tentukan lebih mirip jika mereka lebih
menggunakan keadaan yang biasa ; dengan kata lain, suatu kemiripan ukuran
untuk dua produk adalah jumlah yang di gunakan untuk di mana produk keduanya
mempunyai. Akhirnya hirarki cluster dapat menyelesaikan dalam kemiripan ini.
Dengan kemudahan analisis perubahan merk, Produk yang tertutup secara bersama
pada dasar hirarki atau di hubungkan pada node terendah dalam hirarki adalah
lebih bersaing dengan yang lainnya.
usaha
adalah
untuk
memenangkan
perusahaan yang dianggap lemah, baik dalam teknologi, jaringan ataupun modal.
Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung
c.
d.
setiap
serangan
yang
dilakukan
lawan
atau
mengimbangi
serangan yang dilakukan lawan. Strategi ini seperti menunggu lawan menyerang
lebih dulu, namun bagi perusahaan yang lemah, hal ini sangat berbahaya.
3.3 Analisis kekuatan dan kelemahan pesaing
Identifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing dapat dilakukan melalui tahap-tahap
a.
berikut:
Mencari dan mengumpulkan data tentang segala sesuatu yang berhubungan
c.
Mengetahui market share yang dikuasi pesaing dan tindakan pesaing terhadap
pelanggan
3.4 Identifikasi reaksi pesaing
Tindakan pesaing terhadap serangan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan
akanditanggapi secara beragam, mulai langsung membalas, diam, dan berusaha
mempelajari lebih dahulu baru membalas
IV.
adalah
agar
mengetahui
siapa
pesaing
-pesaingnya
dan
dapat
pasar.
Dalam
penantang
melakukan
pasar.
Tujuan
strateginya,
penantang
pasar
sering
utama
penantang
pasar
adalah
dari
A.
produk
melalui
berbagai
tahap
yang
berbeda,
masing-masing
Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus hidup produk.
1.
2.
Pertumbuhan (growth)
Pasar dengan cepat menerima produk baru sehingga penjualan melonjak dan
menghasilkan keuntungan yang besar.
3.
Kedewasaan (maturity)
Periode dimana pertumbuhan penjualan mulai menurun karena produk sudah bisa
diterima oleh sebagian besar pembeli potensia. Jumlah keuntungan mantap, stabil
atau menurun yang disebabkan oleh meningkatnya biaya pemasaran untuk
melawan persaingan yang ketat.
4.
Kemunduran (decline)
Dalam tahap ini penjualan menurun dengan tajam diikuti dengan menurunnya
keuntungan yang diperoleh perusahaan.
Beberapa pakar menyebutkan bahwa siklus hidup produk tidak hanya memiliki
empat tahapan tetapi memiliki lima tahapan, yaitu selain memiliki tahapan-tahapan
seperti disebutkan di atas masih ada satu tahapan awal yaitu tahap penemuan dan
pengembangan produksi.
B.
1.
Perkenalan
Apabila produk sudah siap dibeli konsumen di pasar maka saat itu sebenarnya
tahap perkenalan sudah dimulai. Pengisian kembali produk pada penyalur
memerlukan waktu yang cukup lama karena konsumen baru mengenalnya sehingga
penjualan produk pada tahap ini berjalan lambat. Alasan yang menjadikan laju
pertumbuhan produk pada tahap ini rendah antara lain:
Memberi tahu konsumen potensial atas hadirnya produk baru yang sama sekali
belum dikenal
2.
Pertumbuhan
Tanda lahirnya tahapan ini yaitu terjadinya pelonjakan hasil penjualan. Para
pengadopsi dini (early adopter) yang merupakan konsumen pelopor merasa
3.
Kedewasaan
Tahapan kedewasaan biasanya berlangsung lebih lama dibandingkan tahap-tahap
sebelumnya dan manajemen pemasaran lebih banyak menghadapi tantangan. Pada
tahapan ini ditandai dengan penurunan pertumbuhan penjualan produk. Dalam
tahap ini pula akan muncul tiga taraf kedewasan, yaitu:
4.
Kemunduran
Hasil penjualan dari hampir semua produk dan merk pada akhirnya akan mengalami
penurunan. Laju penurunan ini bisa lambat maupun cepat. Kadang-kadang
penjualan jatuh sampai pada suatu titik yang cukup rendah dan pada titik itulah
penjualan tetap tertahan sampai beberapa tahun. Kemunduran ini bisa disebabkan
beberapa hal misalnya karena adanya perkembangan teknologi, perubahan selera
konsumen atau meningkatnya persaingan baik di dalam maupun di luar negeri.
Pada
saat
penjualan
dan
keuntungan
yang
dicapai
jatuh
maka
beberapa
C.
1.
Pengenalan
Dalam meluncurkan produk baru ke pasar manajer pemasaran bisa menetapkan
setiap variabel pemasaran pada tingkat yang tinggi atau rendah dalam hal harga,
promosi, distribusi maupun mutu produk. Jika hanya harga dan promosi yang
menjadi bahan pertimbangan pemasaran maka strategi yang diterapkan dapat
mengambil satu dari empat strategi berikut:
penerobosan
cepat
(rapid
penetration
strategy)
dilakukan
dengan
menerapkan harga yang rendah dan promosi gencar. Tujuan strategi ini adalah
menghasilkan penerobosan pasar yang cepat dan meraup market share yang besar.
Strategi ini bisa berhasil apabila:
penentuan
harga
rendah
dan
promosi
rendah.
Rendahnya
harga
peluang
terbesar
untuk
menjadi
pemimpin
pasar
jika
dapat
Keterangan:
Strategi perluasan produk/pasar jangka panjang dimana
P = produk
M= market
Pada gambar di atas pada awalnya produk 1 dipasarkan ke dalam pasar 1 dan
kemudian direncanakan untuk dimasukkan ke pasar 2 (lihat panah ke kanan). Pada
saat selanjutnya persaingan dikejutkan dengan dilemparkannya produk 2 ke pasar 2
(lihat panah ke bawah sebelah kanan) yang selanjutnya produk ini diupayakan
untuk memasuki pasar 1 (lihat panah ke kiri). Bila kondisi pasar memungkinkan
perusahaan mencoba memasuki pasar pertama dengan produk 3 (lihat panah ke
bawah).
2.
Pertumbuhan
Beberapa bentuk periklanan digeser dari membujuk minat konsumen pada produk
ke menimbulkan keyakinan atas produk sehingga bersedia membeli
Harga diturunkan pada saat yang tepat untuk menarik golongan konsumen lain
yang peka terhadap harga.
Sering kali pada tahapan ini menjadi penentu kelangsungan produk di pasaran. Jika
perusahaan menetapkan strategi perluasan pasar maka dimungkinkan akan
semakin kuat posisinya dalam persaingan. Namun untuk semua itu harus dibayar
mahal yaitu dengan mengeluarkan biaya yang cukup besar. Pada tahap ini
perusahaan sedang berada pada posisi trade off yaitu harus memilih apakah ingin
memperoleh bagian pasar yang tinggi atau keuntungan yang besar. Jika perusahaan
mengambil pilihan pertama maka harus mengeluarkan biaya untuk perbaikan
produk, promosi dan distribusi sehingga posisi yang dominan di pasar akan dapat
dicapai. Kontribusi dari itu semua adalah keuntungan pada tahap-tahap berikutnya
bisa diharapkan.
3.
Kedewasaan
Terdapat dua kemungkinan bagi perusahaan sehubungan dengan keberadaan
produknya yang mulai mengalami masa jenuh di pasar. Sebagian perusahaan
dengan mudah melepas produk ini untuk mengalihkan dananya pada produk yang
masih prospektif pengembangannya dan sebagian yang lain gigih mempertahankan
produknya di pasar. Apabila karena suatu pertimbangan maka perusahaan
mengambil pilihan kedua maka strategi umum yang dapat dilakukan adalah
memodifikasi pasar (strategi), produk dan bauran pemasaran (marketing mix).
mencoba
memasuki
segmen
pasar
baru
(dari
segi
geografis,
demografis) yang memakai produk tetapi bukan dengan merk yang dimiliki
perusahaan.
Perbaikan mutu
Tujuan perbaikan mutu adalah meningkatkan fungsi pokok yaitu daya tahan,
keandalan, kecepatan, rasa dan lain -lain
hiasan
yang
akan
meningkatkan
kemampuan,
keamanan
atau
kenyamanan produk. Sebagai contoh dengan ditambahkan suatu zat tertentu maka
suatu produk cat akan bertahan lebih lama di tembok dan warnanya tetap
cemerlang.
Strategi ini memiliki beberapa keuntungan seperti apa yang dikemukakan oleh
Stewart, yaitu:
Ciri-ciri khas baru akan menciptakan citra perusahaan dalam hal keprogresifan dan
kepemimpinan
Ciri-ciri khas baru dapat ditambah dengan cepat atau dibatalkan dengan cepat pula
atas permintaan konsumen dengan biaya yang rendah
Ciri khas baru dapat merebut kesetiaan dari segmen pasar tertentu
Ciri khas baru sering memberikan publisitas Cuma-Cuma bagi perusahaan
Ciri khas baru sering memberikan antusiasme pada penjual dan distributor
Perbaikan gaya
Tujuannya adalah menambah daya tarik estetika suatu produk. Dalam jenis produk
tertentu bahkan seringkali perbaikan gayalah yang paling sering terjadi dari pada
perbaikan mutu atau kegunaan, misalnya mobil. Dalam produk yang lain perbaikan
gaya bisa berarti perbaikan kemasan. Perbaikan gaya dapat memberikan hasil
positif karena pada umumnya orang
perbaikan gaya juga tidak dapat dihindarkan sebab ada saja konsumen yang
merasa tidak cocok dengan yang paling baru dan lebih suka dengan gaya produk
yang terdahulu.
Harga.
Apakah price discount akan menjadi daya tarik bagi golongan yang sedang
mencoba atau bagi mereka yang sudah menggunakan?
Bila demikian apakah semua yang ada di daftar harga harus diturunkan?
Ataukah penurunan harga dilakukan melalui harga khusus?
Distribusi
Bisakah perusahaan memperoleh lebih banyak dukungan atau ruang pamer di
saluran distribusi?
Apakah mungkin penerobosan di toko yang lebih banyak?
Mampukah perusahaan menembus saluran distribusi yang selama ini belum pernah
dicoba untuk dimasuki?
Peiklanan
Apakah biaya periklanan perlu dinaikan?
Pesan apa dalam iklan yang perlu dirubah?
Perlukah saluran media dirombak jenis atau kombinasinya?
Ataukah waktu, frekuensi dan ukuran iklan perlu dirubah?
Promosi Penjualan
Perlukah promosi penjualan ditingkatkan?
Dalam bentuk potongan harga, jaminan atau hadiah?
Penjualan Perorangan
Apakah mutu dan keterampilan tenaga penjualan perlu diperbaiki?
Apakah pembagian daerah penjualan perlu ditata kembali?
Perlukah diberikian insentif bagi tenaga penjualan?
Pelayanan
Jawaban manajer pemasaran atas pertanyaan diatas dapat dijadikan sebagai bahan
mentah untuk perbaikan dan menjaga produk agar bisa bertahan lama dalam fase
kedewasaan.
4.
Kemunduran
a)
Perusahaan membentuk suatu panitia peninjau produk yang terdiri dari bagian
pemasaran, produksi dan keuangan.
Panitia
ini
memberi
kemudahan
atau
menyusun
suatu
sistem
untuk
Daftar poroduk yang sedang diragukan dilaporkan padsa manajer- manajer yang
bertanggung jawab. Selanjutnya manajer tersebut harus mengisi pada formulir
tertentu penilaian diagnosa yang memperlihatkan bagaimana arah penjualan dan
keuntungan dimasa yang akan datang baik dengan maupaun tanpa perubahan
strategi pemasaran.
b)
Tetap saja pada tingkat penanaman modal yang sekarang sampai pada suatu saat
ketidakpastian dalam industri terpecahkan.
yang
kurang
menguntungkan
dan
pada
waktu
yang
bersamaan
menambah modal untuk kelompok kecil yang tetap setia dan lebih menguntungkan.
c)
Apabila perusahaan telah memutuskan untuk menarik produk dari pasar ada
beberapa keputusan yang harus diambil selanjutnya. Yang pertama adalah bahwa
formula dan merk produk yang akan dijual atau dipindahkan kepada orang lain atau
dihapuskan secara total dari pasaran. Yang kedua adalah penarikan produk dari
pasar dalam waktu yang segera atau perlahan-lahan. Ketiga harus diputuskan
mengenai berapa persediaan suku cadang dan apa pelayanan yang akan diberikan
untuk konsumen yang sudah terlanjur memakai produk yang telah dijual
sebelumnya.