Você está na página 1de 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kontrasepsi
2.1.1

Definisi Kontrasepsi
Kontrasepsi ialah usaha usaha untuk mencegah terjadinya

kehamilan. Usaha usaha tersebut dapat bersifat sementara, dapat juga


bersifat permanen.2
2.1.2 Macam macam alat kontrasepsi :
a. Kontrasepsi tanpa menggunakan alat
Senggama terputus
Cara kontrasepsi tertua yang dikenal oleh manusia.
Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina
sebelum terjadinya ejakulasi. Cara ini merupakan yang
paling simple karena tidak membutuhkan biaya dan alat
alat, akan tetapi kekurangannya bahwa cara ini sangat

membutuhkan pengendalian diri dari pihak pria.


Pembilasan pasca senggama
Pembilasan pasca senggama ialah membilas vagina dengan
air biasa dengan atau tanpa tambahan larutan obat ( cuka
atau obat lain) segera setelah koitus. Tujuannya untuk
mengeluarkan sperma secara mekanik dari vagina.

Perpanjangan masa menyusui anak ( prolonged lactation )


Memperpanjang masa laktasi sering dilakukan untuk
mencegah kehamilan, karena pada saat menyusui hormon

prolaktin akan menekan terjadinya ovulasi.


Pantang berkala ( rhythm method )
Metode ini didasarkan pada suatu perhitungan yang
diperoleh dari informasi yang dikumpulkan dari sejumlah
menstruasi secara berurutan. Dengan menentukan masa
subur yaitu 14 2 hari sebelum hari pertama haid datang.
Sebelum dan sesudah masa itu, wanita tersebut dalam masa
tidak subur. Tapi cara ini tidak efektif dikarenakan ovulasi
sulit diperhitungkan pada wanita yang menstruasi tidak

teratur.
b. Kontrasepsi secara mekanis
Kondom
Kondom merupakan selubung atau sarung karet yang dapat
dibuat dari berbagai bahan diantaranya lateks (karet) atau
plastik (vinil) yang dipasang pada penis saat berhubungan
seksual. Cara kerja kondom adalah dengan mengumpulkan
sperma pada ujung kondom yang buntu. Kondom tidak
hanya mencegah terjadinya kehamilan tetapi juga dapat
mencegah Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk

HIV/AIDS.
Diafragma vaginal
Diafragma vaginal atau kondom untuk wanita, terdiri atas
kantong karet yang berbentuk bulat cembung seperti
mangkuk

dengan

per

elastis

dipinggirnya.

Ukuran

diameternya antara 55 100 mm. Diafragma ini dimasukan


ke dalam vagina untuk mencegah sperma masuk ke dalam
uterus.

Gambar 2.1 Kondom


c. Kontrasepsi modern
Kontrasepsi Pil
Kontrasepsi pil merupakan jenis kontasepsi oral yang harus
diminum setiap hari. Terdapat dua macam yaitu pil
kombinasi yang mengandung progesteron dan estrogen,
kemudian kontrasepsi pil progestin yang sering disebut
dengan minipil yang mengandung hormon progesteron saja.
Cara kerja dari kontrasepsi pil ini yaitu dengan membuat
lendir serviks menjadi lebih kental sehingga menghalangi
masuknya sperma.

Gambar 2.2 Kontrasepsi Pil

Kontrasepsi Implan ( NORPLANT)


Kontrasepsi Implan merupakan alat kontrasepsi bawah kulit
(AKBK), mengandung levonogestrel yang dibungkus dalam
kapsul silastic-silicone dan disusukan dibawah kulit. Cara
kerjanya yaitu dengan mengentalkan lendir serviks uteri

sehingga menyulitkan penetrasi sperma dan menimbulkan


perubahan pada endometrium sehingga tidak cocok untuk
implantasi.

Gambar 2.3 Kontrasepsi Implan

Kontrasepsi dengan AKDR ( Alat Kontrasepsi Dalam


Rahim).
Memasukan benda atau alat ke dalam uterus untuk
menghambat sperma masuk ke dalam tuba falopii.Beberapa
pendapat ahli mengatakan bahwa alat ini juga dapat
menyebabkan peradangan pada endometrium sehingga
menyulitkan terjadinya implantasi. Jenis dari AKDR sangat
bervariasi, tetapi yang paling banyak digunakan adalah
jenis Lippes loop.

Gambar 2.4 Kontrasepsi AKDR

Kontrasepsi Mantap (KONTAP)


Kontrasepsi mantap merupakan suatu cara permanen baik
pada pria dan pada wanita, dilakukan dengan tindakan

operasi kecil untuk mengikat atau menjepit atau memotong

saluran telur (wanita), atau menutup saluran mani laki-laki.


Kontrasepsi Suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi yang diberikan
dengan cara disuntikkan secara intramuskuler di daerah otot
pantat (gluteus maximus). Terdapat 2 jenis yaitu suntikan
kombinasi ( hormon estrogen dan progesteron) diberikan
sebulan sekali dan suntikan progestin (DMPA) diberikan
setiap 3 bulan sekali.

2.2

DMPA (Depomedroksi Progesteron Asetat)


2.2.1 Pengertian DMPA
Depo provera ialah 6-alfa-medroksiprogesteron yang
digunakan untuk tujuan kontrasepsi perenteral, mempunyai efek
progestagen yang kuat dan sangat efektif.
2.2.2 Cara Kerja
Cara kerja DMPA adalah :
a. Mencegah ovulasi.
b. Mengentalkan lendir serviks sehingga
kemampuan penetrasi sperma.
c. Menjadikan endometrium tipis

dengan

menurunkan
sel

stroma

mengalami atrofi.
d. Kecepatan transpor ovum melalui tuba berubah.
2.2.3 Farmakologi
a. Tersedia dalam bentuk laruran mikrokristalistaline.
b. Cepat diabsorpsi setelah diberikan dengan cara apapun.
c. Waktu paruhnya dalam plasma sekitar 5 menit, dan
sejumlah kecil disimpan di dalam lemak tubuh.

10

d. Setelah 1 minggu penyuntikan 150 mg, tercapai kadar


puncak, lalu kadarnya tetap tinggi untuk 2-3 bulan,
selanjutnya menurun kembali.4
2.2.4 Indikasi dan kontraindikasi kontrasepsi suntikan DMPA
Yang dapat menggunakan kontrasepsi suntikan DMPA
adalah :
a. Usia reproduksi.
b. Nulipara dan yang telah memiliki anak.
c. Menyusui dan menghendaki kontrasepsi jangka
panjang.
d. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
e. Perokok.
f. Tekanan darah < 180/110 mmHg, dengan masalah
gangguan pembekuan darah atau anemia bulan sabit.
g. Menggunakan obat untuk epilepsi (fenitoin dan
barbiturat) atau obat tuberkulosis.
h. Tidak dapat memakai kontrasepsi yang mengandung
estrogen.
i. Anemia defisiensi besi.
Yang tidak dapat menggunakan kontrasepsi suntikan DMPA adalah
:
a. Hamil atau dicurigai hamil.

b. Perdarahan

pervaginam

yang

belum

jelas

penyebabnya.
c. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker
payudara
d. Diabetes melitus disertai komplikasi.
2.2.5 Cara penggunaan DMPA
Kontrasepsi suntik DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan
cara disuntik intramuskular di daerah bokong (gluteus). Apabila

11

suntikan diberikan terlalu dangkal,penyerapan kontrasepsi suntikan


akan lambat dan tidak bekerja dan efektif.
Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol
yangdibasahi etil isopropil alkohol 60-90%. Biarkan kulit kering
sebelumdisuntik. Setelah kulit kering baru disuntik, suntikan
diberikan setiap 90 hari.
2.2.6 Efek samping DMPA
a. Amenorea ( tidak haid )
Gangguan haid ini biasanya bersifat sementara dan
sedikit sekali mengganggu kesehatan. Gangguan ini
disebabkan karena ketidakseimbangan hormon sehingga
endometrium mengalami perubahan histologi yaitu atrofi
endometrium.Tidak perlu dilakukan tindakan apa pun,
cukup konseling saja. Haid akan kembali datang umumnya
setelah 6 bulan suntikan dihentikan.
b. Pendarahan
Pendarahan ringan atau spotting sering dijumpai,
tetapi tidak berbahaya. Bila pendarahan terus berlanjut atau
setelah tidak haid, namun kemudian terjadi pendarahan,
cari penyebab pendarahan tersebut.
c. Sakit kepala
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau
seluruh bagian kepala dan terasa berdenyut disertai rasa
mual. Penyebab biasanya dikaitkan dengan reaksi tubuh
terhadap progesteron.
d. Peningkatan berat badan

12

Peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh


hormon progesteron membantu deposisi lemak di jaringan
adiposa dengan cara mempermudah perubahan karbohidrat
menjadi lemak.4 Selain itu hormon progesteron juga dapat
meningkatkan nafsu makan dengan merangsang pusat
pengendali nafsu makan di hipotalamus. Kenaikan berat
badan rata rata untuk setiap tahun bervariasi antara 2 3
kg. Bila berat badan berlebihan, pola makan agar lebih
diperhatikan. Anjurkan makanan yang rendah kalori dan
lemak serta tinggi serat. Tingkatkan aktivitas fisik sehingga
tidak terjadi penyimpanan cadangan energi yang berlebih,
bila tidak ada perubahan hentikan suntikan dan anjurkan
metode kontrasepsi lain.
e. Mual dan muntah
Mual dan muntah biasa terjadi pada bulan bulan
pertama pemakaian DMPA. Hal ini akibat progesteron
mempengaruhi produksi asam lambung.7
2.3 Berat badan
2.3.1 Pengertian
Berat badan adalah suatu parameter yang memberikan gambaran
massa tubuh. Dalam keadaan normal, berat badan berkembang
mengikuti pertambahan umur. Dengan mengetahui berat badan, kita
dapat memperkirakan tingkat kesehatan dan status gizi dari seseorang.
Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang.15
2.3.2 Metode untuk mengukur tingkat kegemukan
Metode yang paling banyak digunakan untuk mengukur tingkat
kegemukan adalah BMI ( Body Mass Index). BMI didapat dengan cara

13

membagi antara berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan


(meter).14
Tabel 2.1
Klasifikasi BMI menurut WHO ( 2006 )17
Kategori
BMI (kg/m2)
Resiko comorbiditas
Underweight
< 18,5
Rendah
Normal
18,5 24,9
Rata rata
Overweight
> 25,0
Meningkat
Pre obese
25,0 29,9
Obese I
30,0 34,9
Sedang
Obese II
35,0 39,9
Berbahaya
Obese III
> 40,0
Sangat berbahaya
2.3.3 Faktor faktor yang mempengaruhi berat badan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berat badan yaitu :
a. Pola konsumsi makanan
Pada masyarakat perkotaan umunya mengkonsumsi makanan
yang tinggi kalori dan lemak serta rendah serat, hal ini akan
memicu

terjadinya

peningkatan

berat

badan.

Hal

ini

dikarenakan masyarakat diperkotaan cenderung sibuk dan


memilih makanan cepat saji dengan alasan lebih praktis.
Berikut kandungan gizi makanan yang sering di konsumsi :
Tabel 2.2
Data kandungan gizi bahan pangan dan hasil olahannya16
Bahan pangan
Nasi
Jagung
Kentang
Mie
Roti
Ubi
Tahu
Jengkol
Kacang ijo
Oncom
Tempe
Ayam
Bebek

Kalori
(kal)
335
140
83
337
248
323
68
20
345
187
149
302
326

Protein
(g)
7,4
4,7
2,0
7,9
8
1,8
26,6
3,5
22,2
13
18,3
18,2
16

Lemak
(g)

Karbohidrat

1,9
1,3
0,1
11,8
1,2
0,7
18,3
0,1
1,2
6
4
25
28,6

78,3
73,7
19,1
50
50
27,9
41,3
3,1
30,1
2,6
12,7
0
0

(g)

Vitamin
(mg)
0,32
0,24
0,11
0,01
0,1
22
0,2
12
5
0,09
0,17
0,08
0,1

14

Daging sapi
207
18,8
14
0
0,08
Telur
162
12,8
11,5
0,7
0,1
Teri
170
33,4
3
0
0,1
Udang
295
62,4
2,3
1,8
0,14
Sayur bayam
36
3,5
0,5
6,5
6090
Sayur singkong 73
6,8
1,2
13
11000
Sayur
29
3
0,3
5,4
63000
kangkung
Jamur
128
16
0,9
64,6
0,11
b. Kelebihan makanan
Kelebihan asupan makanan terutama yang mengandung sumber
energi akan menyebabkan peningkatan penyimpanan lemak
pada jaringan adiposa, akibatnya akan terjadi peningkatan berat
badan.
c. Aktivitas fisik
Selain kelebihan asupan makanan, aktivitas fisik termasuk
olahraga juga berpengaruh terhadap berat badan. Seseorang
dengan aktivitas fisik dan olahraga yang kurang akan
menyebabkan penyimpanan cadangan energi. Penyimpanan
cadangan energi ini akan meningkatkan berat badan. Olahraga
yang baik dan benar adalah sebagai berikut:
1. Dilakukan dimana saja, misalnya : dirumah, tempat kerja,
dan dilapangan.
2. Sebaiknya dilakukan secara berganti ganti jenis agar tidak
monoton.
3. Dilakukan secara bertahap dimulai dari pemanasan 5 10
menit, diikuti dengan latihan inti minimal 20 menit dan
diakhiri dengan pendinginan selama 5 10 menit.
4. Olahraga dilakukan secara teratur yaitu 3 5 kali
perminggu.9
d. Faktor psikologik dan genetik

15

Saat seseorang merasa sedih, kecewa, cemas atau tertekan


cenderung akan mengkonsumsi makanan lebih banyak untuk
mengurangi perasaan yang tidak mengenakan tadi.
Kegemukan dapat diturunkan dari orang tua pada anaknya.
Dalam hal ini faktor genetik ikut berperan dalam menentukan
jumlah sel lemak tubuh.
e. Faktor hormonal
Menurut para ahli kontrasepsi hormonal seperti Depomedroksi
Progesteron Asetat dapat merangsang pusat pengendali nafsu
makan di hipotalamus yang menyebabkan akseptor makan
lebih banyak. Selain

itu DMPA juga merangsang aktivitas

protein lipase dan membantu deposisi lemak. Efek terhadap


metabolisme

karbohidrat

lebih

nyata,

yaitu

dengan

meningkatkan kadar insulin basal dan respons insulin terhadap


glukosa.
f. Faktor lingkungan
Pada sebagian masyarakat manganggap gemuk adalah
simbol kemakmuran dan keindahan, sehingga orang tersebut
cenderung memilih untuk menjadi gemuk.
2.4 Pengaruh kontrasepsi suntik DMPA dengan peningkatan berat
badan
DMPA atau Depomedroksi Progesteron Asetat merupakan suatu
progestin sintetik yang memiliki efektifitas cukup tinggi untuk mencegah
kehamilan.9 Efek samping yang dapat ditimbulkan seperti amenorea,
pendarahan, mual dan muntah serta paling yang paling banyak ditemui

16

yaitu peningkatan berat badan.7 Apabila peningkatan berat badan ini


dibiarkan dapat menimbulkan penyakit kronik seperti hipertensi,
aterosklerosis, penyakit jantung, diabetes dan stroke.8 Maka diperlukan
pemantauan secara berkala.
Pada umumnya peningkatan berat badan tidak terlalu besar,
bervariasi antara 1 2 kg pada tahun pertama penyuntikan. Tapi jika
digunakan dalam waktu yang cukup lama (3 5 tahun) dapat terjadi
peningkatan 4 7 kg.5 Peningkatan berat badan terjadi karena pengaruh
hormon progesteron membantu deposisi lemak di jaringan adiposa dengan
cara mempermudah perubahan karbohidrat menjadi lemak.4 DMPA dapat
meningkatkan kadar insulin basal, yaitu suatu hormon yang disintesis oleh
pankreas. Insulin berfungsi merangsang lipogenesis (pembentukan lemak)
dalam jaringan lemak.11
Sebuah penelitian yang berjudul Kadar trigliserid pada pemakai
DMPA peserta KB wilayah Jatisari menunjukan hasil bahwa kenaikan
berat badan berhubungan dengan kenaikan kadar trigliserid dalam darah
yaitu 193,5 mg/dl sedangkan normalnya 10 150 mg/dL. 6 Trigliserid
merupakan bentuk lemak yang disimpan pada jaringan adiposa dan
berfungsi sebagai energi.12 Selain kadar trigliserid yang berubah, kadar
HDL juga mengalami penurunan sekitar 15% dari kadar normal.
Penurunan HDL jika tidak diimbangi dengan kadar LDL akan
mengakibatkan masalah pada jantung dan pembuluh darah.11
Para ahli berhipotesa bahwa, DMPA juga dapat mempengaruhi
pusat nafsu makan (hipotalamus), sehingga akseptor kb suntik DMPA

17

meningkat nafsu makannya. Hal ini juga dikatakan oleh Berenson dkk,
bahwa intake kalori dan konsumsi lemak tidak berpengaruh terhadap
kenaikan berat badan, artinya bahwa kenaikan berat badan merupakan
hasil dari peningkatan nafsu makan. Pernyataan tersebut didukung oleh
suatu study di Amerika yang menemukan adanya peningkatan nafsu
makan pada wanita yang telah memakai kontrasepsi suntik DMPA setelah
6 bulan.10

KERANGKA KONSEP
Kerangka konsep merupakan abstraksi yang tidak dapat diamati dan
diukur, hanya dapat melalui kontak atau yang lebih dikenal variabel.

VARIABEL BEBAS

VARIABEL TERIKAT

Faktor yang
mempengaruhi
berat badan :
1. Aktivitas
fisik
2. Pola makan

Peningkatan
berat badan

3. Faktor
hormonal
(Kontrasep
si suntik
DMPA)

18

KERANGKA TEORI

kok
Kontrasepsi
suntik DMPA

Masuk dalam
darah & terikat
dg albumin

Metabolisme di
hati

Pregnadiol
glukuronida

Disimpan
dalam lemak
tubuh

Melewati sawar
darah otak

Hipofisis
anterior

Hipotalamus

Nafsu
makan
Konsumsi
meningkat
karbohidrat,
protein meningkat

Disekresi lewat
urin

Hambat
lonjakan LH

Menekan
ovulasi

Meningkatkan simpanan
glukosa di jaringan lemak

Lipogenesis di
jaringan lemak

Meningkatkan
insulin basal

19

Cadangan energi
berlebihan
Peningkatan
berat
Tabel 2.3 Variabel, Definisi Operasional
dan Skala
pengukuran
badan

Variabel
Kb suntik
DMPA
Lama
pemakaian
kontrasepsi
Kenaikan
Berat badan
Usia

Definisi
Operasional
Pemakaian alat
kontrasepsi
hormonal dengan
periode 3 bulanan
Lama waktu
penggunaan
kontrasepsi sejak
awal sampai saat
penelitian
Bobot atau berat
badan sesuai yang
diukur dengan
satuan kg
Lama waktu hidup
sejak dilahirkan

Alat ukur

Hasil ukur

Kartu
akseptor KB

Pengguna kb
suntik DMPA

Kuesioner

< 6 bulan
6- 12 bulan
12 18 bulan
>18 bulan

Interval

Timbangan

> 5 kg
3 4 kg
1 2 kg

Interval

Kuesioner

< 20 tahun
20 35 tahun
> 35 tahun
IRT
Swasta
Wiraswasta
PNS

Interval

Pekerjaan

Pekerjaan
Kuesioner
responden
yang
dapat menghasilkan
penghasilan
keluarga
Pengetahuan Pemahaman
Kuesioner
Kontrasepsi responden mengenai
manfaat kontrasepsi

Pola makan

Perubahan frekuensi Kuesioner


makan dalam sehari

Jenis
makanan

Jenis makanan yang Kuesioner


dikonsumsi dalam
sehari
Aktivitas fisik
Kuesioner

Olahraga

skala

Ordinal

a. kurang Interval
( benar 0
2)
b.
baik
( benar 3
6)
a. Tidak
Interval
berubah
b. Tidak
berubah

a. ya
b. tidak

Ordinal

20

Você também pode gostar