Você está na página 1de 21

Apa itu Paradigma?

1. Tasrif, teladan, atau pedoman.


2. Gugusan sistem pemikiran; bentuk kasus dan pola pemecahannya.
3. Suatu pedoman/pokok untuk dipakai dalam menghadapi segala aspek
kehidupan dengan segala permasalahannya untuk dipecahkan, sehingga
tercapai suatu tujuan.
Pancasila sebagai paradigma berarti menjadikan Pancasila sebagai
pedoman untuk menghadapi segala aspek serta berbagai permasalahannya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, guna mencapai
Tujuan Nasional
PELAKSANAAN DAN PENGAMALAN PANCASILA
Pelaksanaan Pancasila: tindakan menerapkan nilai-nilai Pancasila yang
dilakukan oleh setiap warganegara sebagai sebuah kewajiban dlm
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pengamalan Pancasila: pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang
dilakukan oleh setiap warganegara Indonesia dengan penuh kesadaran
dan rasa tanggungjawab dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pelaksanaan Pancasila: tindakan menerapkan nilai-nilai Pancasila yang
dilakukan oleh setiap warganegara sebagai sebuah kewajiban dlm
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pengamalan Pancasila: pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang
dilakukan oleh setiap warganegara Indonesia dengan penuh kesadaran
dan rasa tanggungjawab dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Pelaksanaan Pancasila: tindakan menerapkan nilai-nilai Pancasila yang
dilakukan oleh setiap warganegara sebagai sebuah kewajiban dlm
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pengamalan Pancasila: pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang
dilakukan oleh setiap warganegara Indonesia dengan penuh kesadaran

dan rasa tanggungjawab dlm kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara.
PENGAMALAN PANCASILA
1. Sebagai Dasar Negara: pengamalan dalam wujud tingkah laku, tindaktanduk, atau pun perbuatan-perbuatan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yg berlaku dlm negara bangsa Indonesia.
2. Sebagai Pandangan Hidup: pedoman hidup bagi bangsa Indonesia
dalam kehidupannya sehari-hari, baik individual maupun kolektif.

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL


Utk mencapai Tujuan Nasional diperlukan Pembangunan Nasional.
Pembangunan Nasional : usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia yg dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan
Kemampuan Nasional dgn memanfaatkan kemajuan iptek,
memperhatikan tantangan global, serta mengacu pd kepribadian bangsa
dan nilai-nilai luhur universal utk mewujudkan kehidupan bangsa yg
berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, dan dgn kekukuhan
moral dan etika.
Pembangunan Nasional pada hakikatnya adalah sebagai tindakan
pengamalan nilai-nilai dari Pancasila.
Pancasila adalah dasar, pedoman, dan tujuan Pembangunan
Nasional.
FILSAFAT PANCASILA
Filsafat identik dgn kata dlm Bahasa Yunani philosophia (philos =
mencari atau mencintai, dan shopia = kebenaran atau kebijaksanaan).
Filsafat berarti: (1) mencari kebenaran, (2) mencintai kebijaksanaan.
Tujuan filsafat adalah menemukan kebenaran yang sedalam-dalamnya.
Filsafat Pancasila adalah falsafah hidup bangsa Indonesia yg berfungsi
sebagai pegangan, pedoman, atau petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.

Filsafat Pancasila berasal dan digali dari kepribadian bangsa yang


telah berurat berakar, dan karenanya merupakan cerminan
kebudayaan bangsa Indonesia
SISTEM FILSAFAT PANCASILA
Sistem : suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan, saling
bekerjasama untuk satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan
suatu kesatuan yang utuh.
Ciri-ciri suatu sistem:
1. Suatu kesatuan bagian-bagian
2. Bagian-bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing
3. Saling berhubungan, saling ketergantungan
4. Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama
5. Terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.
Sistem Filsafat Pancasila : kesatuan utuh sila-sila Pancasila yg
saling berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai tujuan bangsa dan
negara Kesatuan Republik Indonesia.

Setiap warga negara dituntut untuk dapat hidup berguna bagi negara dan
bangsanya. Pendidikan kewargtanegaraan bukanlah hal yang baru, namun
proses globalisasi telah mendorong pemikiran baru tentang pendidikan
kewarganegaraan di beberapa negara.
Tujuan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan adalah untuk menumbuhkan
wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta tanah air,
wawasan nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri warga negara Republik
Indonesia. Selain itu bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia
yang berbudi luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,
terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, dan
produktif serta sehat jasmani dan rohani.
Hal yang diharapkan akan timbul dari pendidikan kewarganegaraan adalah
sikap dan mental yang cerdas dan penuh rasa tanggung jawab. Sikap ini ditsertai
dengan :
1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai

nilai falsafah bangsa


2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
3. Rasional, dinamis, dan sadar akan hak dan kewajiban sebagai warga negara.
4. Bersifat profesional yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
5. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni untuk kepentingan
kemanusiaan, bangsa dan negara.
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, warga negara Republik Indonesia
diharapkan mampu memahami, menganalisa, dan menjawab masalahmasalah
yang dihadapi oleh masyarakat, bangsa dan negaranya secara konsisten dan
berkesinambungan dengan citacita dan tujuan nasional seperti yang digariskan
dalam Pembukaan UUD 1945 .
Dalam perjuangan non fisik, harus tetap memegang teguh nilainilai ini
disemua aspek kehidupan, khususnya untuk memerangi keterbelakangan,
kemiskinan, kesenjangan sosial, korupsi, kolusi, dan nepotisme; menguasai
IPTEK, meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar memiliki daya saing;
memelihara serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa; dan berpikir obyektif
rasional serta mandiri.
1.
Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional berasal dari kata national identity yang dapat di artikan
sebagai kepribadian internasional atau jatidiri nasional. Identitas Nasional
adalah jatidiri yang dimiliki oleh suatu bangsa. Identitas bangsa indonesia akan
berbeda dengan identitas bangsa Australia, bangsa Amerika dan bangsa lainnya.
Identitas nasional itu terbentuk karena bangsa indonesia mempunyai
pengalaman bersama, sejarah yang yang sama, dan penderitaan yang sama dan
juga terbentuk melalui adanyta saling kerjasama antara kelompok yang satu
denga kelompok yang lain. Meskipun memiliki banyak perbedaan, namun
keingina kuat diantara mereka untuk saling merekatkan kelompoknya dengan
kelompok lain dapat juga membentuk identitas
Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang di miliki
oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan antara bangsa yang satu
dengan bangsa yang lain. Berdasarkan pengertian identitas sendiri-sendirisesuai
dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter dari bangsa tersebut. Jadi
Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat dengan wilayah dan
selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri), kesamaan
sejarah, sistem hukum/perundang-undangan, hak dan kewajiban serta
pembagian kerja berdasarkan profesi.
Identitas Nasional memiliki beberapa unsur yaitu:
a. SukuBangsa
b. Agama

c. Kebudayaan
d. Bahasa
2..Pengertian Identitas Nasional Indonesia
Identitas berasal dari kata identity yang berarti ciri, tanda, jatidiri yang
melekat pada seseorang, kelompok, atau sesuatu sehingga membedakannya
dengan yang lain. Maka identity dapat memiliki dua arti, pertama, identitas atau
jatidiri yang menunjuk pada ciri-ciri yang melekat pada diri seseorang,
dan kedua, identitas atau jatidiri dapat berupa surat keterangan yang dapat
menjelakan pribadi seseorang dan riwayat hidup seseorang.
Kata Nasional berasal dari bahasa inggris national yang diartikan sebgai warga
Negara atau kebangsaan. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan.
Nasional menunjuk pada kelompok-kelompok persekutuan manusia yang lebih
besar dari sekedar pengelompokan berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan
sebagainya.
Identitas Nasional berasal dari kata national identity yang dapat diartikan
sebagai kepribadian nasional atau jatidiri nasional. Maka identitas nasional
adalah jatidir yang dimiliki oleh suatu bangsa.
b.Faktor Pembentukan Identitas Nasional
1. Primordial
Factor yang merupakan identitas yang menyatukan masyarakat sehingga mereka
dapat membentuk bangsa-negara. yang meliputi kesamaan suku bangsa, daerah
asal,bahasa dan adat istiadat.
Contoh : Bangsa Yahudi membentuk Negara Israel.
2.Sakral
Factor sacral dapat berupa kesaam agama yang dipeluk masyarak atau ideology
doktriner yang diakui oleh masyarakat yang bersangkutan.
Misalnya : factor agama katholik mampu membentuk beberapa Negara di
Amerika Lathin.Negara Uni Sovyet diikat oleh kesamaan ideology komunity.
3.Tokoh
Kepemimpinan dari para tokoh yang disegani oleh masyarakat dapat menjadi
factor yang menyatukan bangsa Negara sebagai lidah rakyat, pemersatu
rakyat,dan symbol persatuan bangsa yang bersangkutan.
Misalnya : Mahatmah Gandhi di India,Soekarno di Indonesia,dan sebagainya.
4.Bhineka Tunggal Ika
Prinsip Bhineka Tunggal Ika pada dasarnya adalah kesedian warga bangsa
untuk bersatu dalam perbedaan (unity in diversity ) yang dimaksud bersatu
dalam perbedaan adalah kesediaan warga bangsa untuk setia pada lembaga yang

disebut Negara dan pemerintahannya, tanpa menghilangkan keterikatannya pada


suku bangsa,adat,ras,dan agamanya.
5.Sejarah
Persepsi yang sama diantara warga masyarakat tentang sejarah mereka dapat
menyatuka diri dapat suatu bangsa.seperti persamaan masa lalu,sama-sama
menderita karena penjajahan.
6.Perkembangan Ekonomi
Semakin tinggi mutu dan variasi kebutuhan masyarakat ,semakin saling
bergantung diantara jenis pekerjaan,semakin kuat saling ketergantungan anggota
masyarakat karena perkembangan ekonomi,akan semakin besar solidaritas dan
persatuan dalam masyarakat.
7.Kelembagaan
Lembaga-lembaga dalam suatu Negara melayani dan mempertemukan warga
tanpa membeda-bedakan asal usul dan golongannnya dalam masyarakat.
Contoh dari indentitas nasional sendiri yaitu terbentuknya suatu Negara, misalk
an Negara Indonesia yang telah menjadi Negara kepulauan dan telah merdeka p
ada tahun 1945 memiliki sejarah yang bertujuan agar Indonesia bisa merdeka da
ri penjajahan. Selain itu Indonesia memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ikaya
ng artinya Berbeda-beda tetapi satu jua
BUTIR-BUTIR PENGAMALAN PANCASILA
1.
ketuhanan Yang Maha Esa
1.
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4.
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
5.
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah
masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa.
6.
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan
menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

7.
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa kepada orang lain.
2.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
1
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2
Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
3
Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
4
Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
5
Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
6
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
7
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
8
Berani membela kebenaran dan keadilan.
9
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
10
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
2
Persatuan Indonesia
1
Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
2
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
3
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
5
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial.
6
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
2
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalamPermusyawaratan/Perwakilan
1
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
2
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
3
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.

4
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
5
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
6
Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
7
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
8
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
9
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat
manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
10
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.
2
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
1
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4
Menghormati hak orang lain.
5
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
6
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.
8
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9
Suka bekerja keras.
10
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
11
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.
2 Nilai ketuhanan Yang Maha Esa Mengandung arti adanya pengakuan dan
keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam semesta.
Dengan nilai ini menyatakan bangsa indonesia merupakan bangsa yang
religius bukan bangsa yang ateis. Nilai ketuhanan ini juga diterapkan di
daerah sekitar ku, contohnya adanya pengakuan akan kebebasan untuk

memeluk agama karena disekitar daerah tempat tinggal saya terdapat


beberapa agama, menghormati, tidak ada paksaan serta tidak berlaku
diskriminatif antarumat beragama di daerah sekitar ku.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
Sila ini berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada
hakikatnya semuanya sama didunia ini. Dalam sila ini masyarakat
disekitar ku sanagat membela keadilan.
3 Nilai persatuan indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia sekaligus mengakui
dan menghargai sepenuhnya terhadap keanekaragaman yang dimiliki
bangsa indonesia.dalam masyakat disekitarku adalah Cinta pada tanah air
dan bangsa, tidak membangga banggakan bangsa lain dan tidak
merendahkan bangsa sendiri dan menjujung tinggi persatuan bangsa.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.penerapan yang terlihat
dalm masyarakat disekitarku adalah Selalu mengedepankan musyawarah
untuk mencapai mufakat dalam menyelesaikan masalah,menghormati
hasil musyawarah, dan ikud serta dalam PEMILU.
Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
Yang Adil dan Makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Dalam
masyarakat disekitarku nilai-nilai yang tercermin adalah mau saling
tolong menolong, menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan lain-lain.
B. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia
Demokrasi merupakan terminologi yang sarat akan tafsir dan makna. Hal ini
dapat dilihat bahwa pengertiannya berkaitan erat dengan sistem social yang
mendukungnya. Oleh karena itu, disamping mengandung unsur-unsur universal,
demokrasi juga memuat unsur-unsur kontekstual. Sehingga, dalam
pelaksanannya, demokrasi memiliki berbagai istilah, seperti demokrasi liberal,
demokrasi konstitusional, demokrasi Pancasila, dan lain-lain.
Berdasarkan Pembukaan UUD 1945, telah dijelaskan bahwa bentuk
pemerintahan Indonesia adalah demokrasi Pancasila dengan sistem
pemerintahan presidensiil. Namun, dalam pelaksanaannya pernah terjadi
penyelewengan demokrasi Pancasila dengan mempraktekan:

Demokrasi Liberal, kondisi ini ditunjukkan adanya kabinet parlementer


yang dipimpin oleh Perdana Menteri Syahrir. Selain itu, terjadi penggunaan
konstitusi Republik Indonesia Serikat da UUDS, dimana prinsip yang
dipakai adalah suara mayoritas yang berbeda dengan penekanan musyawarah
mufakat yang terdapat dalam demokrasi Pancasila

Demokrasi Terpimpin, lahirnya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 Indonesia


kembali pada UUD 1945, namun lahir gagasan lahirnya demokrasi terpimpin
yang intinya tidak boleh melakukan pungutan suara, dan jika terjadi
perbedaan pendapat yang tidak mungkin dicari pemecahannya diserahkan
kepada presiden. Hal ini menunjukkan kecenderungan sistem pemerintahan
kearah otoriter dimana presidan merupakan seorang yang memiliki kuasa
penuh untuk mengambil keputusan.
Setelah era Reformasi, demokrasi di Indonesia mulai berkembang. Demonstrasi
yang terjadi pada tahun 1998, menginspirasi pemuda untuk terus mengawasi
jalannya pemerintahan di Indonesia. Dengan aktifnya masyarakat melakukan
evaluasi terhadap pemerintahan, hal ini menunjukkan demokrasi Pancasila telah
terlaksana dengan baik. Pesta Demokrasi juga sudah terlaksana dengan adanya
pemilihan umum yang terlaksana telah membuktikan bahwa dalam tubuh
pemerintahan saat ini, rakyat menjadi komponen utama terbentukya sistem.

C.

Demokrasi Pancasila telah Terlaksana namun Belum Optimal


Kehidupan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat telah diatur
dalam pasal 28 UUD 1945. Namun, dalam pelaksanaannya, masih banyak
ketakutan yang terdapat dalam tubuh masyarakat terhadap pemerintah. Hal ini
disebabkan karena masih banyak pemikiran yang ada dalam masyarakat bahwa
rakyat adalah sosok yang lemah dibandingkan dengan orang-orang yang berada
dalam tubuh pemerintahan.
Ketimpangan sosial ini yang menyebabkan masih banyak ketidakpuasan
masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. Seharusnya, apabila
pelksanaan demokrasi Pancasila yang menekankan mufakat dan kekeluargaan
dalam prinsip sistemnya, pemerintah tidak akan selalu mendapatkan keluhan
dan kitik dari rakyatnya karena seharusnya masyarakat sudah dalam keadaan
mufakat.
Fungsi Dewan Perwakilan Rakyat juga belum menuai hasil yang terbaik
karena dalam pelaksanaannya kepentingan politik partai yang membuat mereka
duduk di kursi parlemenlah yang lebih diutamakan. Hal ini disebabkan tidak

adanya komunikasi langsung antara rakyat dengan Dewan yang menjadi


wakilnya. Sorotan dan kabar dari media yang menjadi dasar pengambilan
kebijakan mereka. Selain itu, terjadi penyimpangan kembali dalam tubuh
demokrasi Pancasila dengan adanya dwi partai (oposisi dan koalisi) yang ada
dalam sistem pemerintahan.
D.

Dampak Kurang Optimalnya Pelaksanaan Demokrasi Pancasila


Kurang optimalnya pelaksanaan demokrasi Pancasila akan mengakibatkan
beberapa dampak yang kurang baik bagi tubuh pemerintahan. Seperti,

Terjadi banyak penyelewengan kekuasaan. Kurang terbukanya


pemerintahan terhadap rakyat, menyebabkan banyak sekali kasus-kasus
politik seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan lain sebagainya yang
akan merugikan negara dan rakyatnya.
Masyarakat semakin jauh dari hak dan kesempatannya sebagai pemilik
kekuasaan tertinggi. Hal ini akan mengakibatkan munculnya penguasa dalam
sistem pemerintahan dan pemimpin rakyat akan jauh dari tanggung
jawabnya sebagai pengayom masyarakat. Sehingga banyak bermunculan
anggapan bahwa menjadi anggota parlemen adalah untuk mendapatkan uang
sebagai balik modal atas usaha kampanyenya.
Mulai memudarnya kepercayaan terhadap pemerintah. Hal ini terjadi
sebagai dampak kasus-kasus politik yag terjadi dalam tubuh pemerintahan.
Sebagai contoh pajak yang diselewengkan akan membuat masyarakat ragu
untuk membayar pajak. Padahal pajak adalah komponen utama dalam
pelaksanaan pembangunan, dengan keraguan masyarakat akan membayar
pajak, pembangunan negara akan macet dan program kerja pemerintahan
tidak akan erlakana dengan baik.
Banyak terjadi kasus yang berbau SARA. Demokrasi Pancasila banyak
mengatur tentang persatuan dan kesatuan dalam masyarakat Indonesia yang
majemuk. Berbagai ras, suku, dan agama akan hidup secara damai jika
pelaksanaan demokrai Pancasila, jika tidak, akan terjadi ketimpangan antar
masyarakat seperti adanya suatu kaum yang selalu dikhususkan dalam
menentukan kebijakan. Hal ini akan menimbulkan kecemburuan sosial yang
menyebabkan konflik-konflik yang berbau SARA.
Program kerja pemerintah tidak bisa optimal dijalankan. Perlu ditelaah
kembali tentang adanya sistem koalisi dan oposisi, sebetulnya bagus apabila
negara siap untuk menjalankan, namun seperti yang kita lihat banyak sekali

kemacetan program kerja karena keputusan pemerintah yang hanya


berladaskan partai-partai mereka saja.

Dll
E. Upaya yang Harus Dilakukan agar Demokrasi Berjalan Optimal

Harus ada sosialisasi terhadap masyarakat untuk sadar demokrasi.


Dengan adanya sosialisasi yang dijalankan dalam masyarakat, mereka akan
mengerti hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara sehingga tidak
ada ketakutan untuk memberikan aspirasi terhadap pemerintah.

Dibentuknya agen mediasi yang mampu mempertemukan antara dewan


perwakilan dan masyarakat secara langsung. Dengan adanya agen seperti ini,
masyarakat akan merasa puas karena aspirasinya akan merasa langsung
ditanggapi pemerintah dan mengurangi dampak kerusakan dan konflik yang
diakibatkan demo terbuka.

Membubarkan kelompok-kelompok organisasi yang cenderung


menimbulkan konflik berbau SARA. Ketegasan pemerintah dalam
memperhatikan kehidupan masyarakat perlu diperhatikan guna pemerintahan
dapat berjalan penuh dengan kerukunan. Banyak timbulnya organisasi
seperti NII, menunjukan bahwa ada upaya dari suatu golongan masyarakat
untuk mengubah Ideologi Pancasila, ini berarti mereka telah menganggap
Pancasila sudah tidak layak lagi untuk menjadi Ideologi negara ini. Dengan
dibubarkannya dan diberantas secara optimal, organisasi seperti ini dan
semacamnya akan mengurangi konflik-konflik yang berbau SARA seperti
terorisme dan adu domba yang sekarang banyak bermunculan.

Pendidikan Demokrasi harus diwajibkan untuk dipelajari di berbagai


jenjang pendidikan. Karena demokrasi mengandung nilai-nilai yang sangat
penting, hal ini harus ditanamkan kepada masyarakat sebagai dasar
pendidikan disamping agama. Sehingga pendidikan demokrasi akan tertanam
dalam jiwa masyarakat dan membenuk pribadi yang mengerti akan tata
negara dan dapat memanfaatkan hak dan kesempatannya sebagai warga
negara dengan optimal kelak.

Memberikan pelindungan dan sikap terbuka terhadap masyarakat.


Ketidak percayaan masyarakat sudah tidak dapat dipungkiri lagi, sehingga
pemerintah harus mengembalikan citranya untuk kembali dipercayai
masyarakat. Sehingga dengan sikap terbuka, maka nada interaksi yang baik
antara rakyat dengan pemerintah.
Simpulan
Demokrasi Pancasila adalah sistem pemerintahan yang telah mengatur
berbagai sisi kehidupan masyarakat Indonesia yang memiliki komposisi

majemuk. Pada perjalanannya, negara ini telah mencoba beberapa sistem


demokrasi untuk mengatur pemerintahan di Indonesia, seperti demokrasi liberal
dan demokrasi terpimpin. Namun, sistem demokrasi pancasila dinilai paling
cocok dengan keadaan negara tersebut sehingga tujuannya mampu untuk
mengatasi permasalahan disintegrasi sosial yang sangat rawan terjadi pada
masyarakat Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, demokrasi pancasila belum mampu dijalankan
secara optimal. Sehingga masih banyak kekurangan yang dpat dilihat dari
sistem pemerintahan yang ada. Bukan karena tidak cocok atau Pancasila tidak
mampu lagi untuk mengatur negara ini, namun kurang optimalnya pelaksanaan
demokrasi Pancasilalah yang sebenarnya menjadi penyebab utama timbulnya
kekurangan-kekurangan tersebut.
Masih banyak lagi permasalahan jika hari terus berlanjut. Kehidupan
dimana demokrasi sekarang menjadi sebuaha kepentingan telah mencoreng arti
demokrasi Pancasila yang sebenarnya. Ironisnya, masyarakat hanya mampu
menjadi saksi bisu apa yang dilakukan oleh pejabat-pejabat negara. Entah
karena kurangnya wadah untuk menyampaikan aspirasinya atau memang
kesadaran akan berdemokrasi telah mengalami kejenuhan. Sehingga masyarakat
hanya menganggap suara mereka adalah suara yang percuma.
Sebagai pejabat, pemerintah kurang berhasil membawa masyarakatnya
menuju perubahan dimana mereka dapat selalu berkicau menghiasi iklim
demokrasi di negara ini. Namun, di sisi lain masyarakat juga mash kurang ilmu
dalam sistem yang ada sekarang ini. Masyarakat juga cenderung masih
melakukan banyak penyimpangan guna kepentingan mereka sendiri. Di sisi
lain, juga masih banyak warga negara yang meras takut untuk menyampaikan
kritik kepada pemerintah guna kemajuan bersama.
Ketakutan-ketakutan dan penyimpangan-penyimpangan itulah yang
tidak sesuai dengan tujuan Pancasila sebagai dasar negara. Masyarakat tidak
menyadari bahwa secara sistem, rakyatlah yang memegang kekuasaan tertinggi
dan seharusnya selalu mampu menjadi pengawas pemerintah dalam
menjalankan tugasnya.
A.

KESIMPULAN

1. Demokrasi dalam Pancasila yang diterapkan di Indonesia merupakan jalan


dan sarana penting untuk mencapai Tujuan Bangsa, yaitu Masyarakat yang
maju, adil dan sejahtera. Itu hanya terwujud kalau kehidupan bangsa diliputi
Dinamika dan Kreativitasi yang tinggi.
2. masa kepemimpinan orde baru merupakan masa kepemimpinan nasional
yang bertekad melaksanakan pancasiladan UUD 1945 secara murni dan
knsekuen serta bertujuan menegakkan keadilan
3. pelaksanaan demokrasi di masa orde lama memiliki prinsip Dasar sila
keempat Pancasila. Presiden menafsirkan bahwa kata dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaandalam permusyawaratan/perwakilan , berarti pimpinan terletak di
tangan Pemimpin Besar Revolusi.
4. Di masa reformasi ini, kebebasan masyarakat dalam menggunakan haknya
lebih terbuk dan meluas. Pengawasan terhadap pemerintah semakin dalam
dilakukan oleh masarakt.
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Istilah Ideologi berasal dari kata "idea" yang berarti gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita. Dan "logos" yang berarti ilmu. Dalam arti luas, Ideologi
dipergunakan untuk segala kelompok cita-cita, nila-nilai dasar, dan keyakinankeyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai pedoman normatif. Dalam arti
sempit Ideologi adalah gagasan-gagasan atau teori yang menyeluruh tentang
makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak bagaimana
manusia harus hidup dengan bertindak.
Idiologi terbuka adalah idiologi yang tidak dimutlkakkan dimana nilainya tidak
dipaksakan dari luar, bukan pemberian negara tetapi merupakan realita
masyarakat itu
Adapun ciri-ciri ideologi terbuka adalah :
a. Merupakan kekayaan rohani, budaya ,masyarakat.
b. Nilainya tidak diciptakan oleh negara, tapi digali dari hidup masyarakat itu.
c. Isinya tidak instan atau operasional sehingga tiap generasi boleh menafsirkan
nya menurut zamannya.
d. Menginspirasi masyarakat untuk bertanggung jawab.
e. Menghargai keanekaragaman atau pluralitas sehingga dapat diterima oleh
berbagai latar belakang agama atau budaya.
Pancasila sebagai idiologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang
mampu menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai

dasarnya. Gagasan mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai


berkembang sejak tahun 1985. tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak
Pancasila
itu
sendiri
ditetapkan
sebagai
dasar
Negara. .
Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia menggunakan sistem
pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat
untuk berpendapat dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masingmasing. Maka dari itu, ideologi Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah yang
paling tepat digunakan Indonesia.
Selain itu, Pancasila memang memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab:
1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa
Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan. Atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan
pembeberian negara.
2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD
45,
UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll
3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental.
Nilai
Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,
gotong-royong, musyawarah, dll.
PERAN MAHASISWA DALAM MEMBELA NEGARA
Pengertian Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN)
Pembelaan negara atau bela negara adalah tekad, sikap dan tindakan
warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan berlanjut yang dilandasi
oleh kecintaan pada tanah air serta kesadaran hidup berbangsa dan bernegara.
Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara dilandasi oleh
kecintaan pada tanah air (wilayah Nusantara) dan kesadaran berbangsa dan
bernegara Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara
serta berpijak pada UUD 1945 sebagai konstitusi negara.
Wujud dari usaha bela negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap
warganegara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan kedaulatan
negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah Nusantara
dan yuridiksi nasional serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
Maksud dan Tujuan PPBN

Usaha pembelaan negara bertumpu pada kesadaran setiap warga negara


akan hak dan kewajibannya. Kesadaran demikian perlu ditumbuhkan melalui
proses motivasi untuk mencintai tanah air dan untuk ikut serta dalam pembelaan
negara. Proses motivasi untuk membela negara dan bangsa akan berhasil jika
setiap warga memahami keunggulan dan kelebihan negara dan bangsanya. Di
samping itu setiap warga negara hendaknya juga memahami kemungkinan
segala macam ancaman terhadap eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
Pendidikan Kewargaan dan Bela Negara
1. Pendapat saya sangat setuju dengan yang dikatakan oleh teman saya ini,
sebagian besar banyak manfaat yang di lakukan oleh seorang programmer yang
membantu memberikan informasi dan kerap juga bayak yang mengubah dengan
suka-suka mereka, itu melanggar norma yang ada tapi terkadang mereka tidak
mempedulikannya.
2. Saya sangat setuju dengan pendapat yang di dikatakan oleh teman saya
ini,carding sungguh sangat merugiakan buat mereka yang jadi korban dan
sangat beruntung untuk mereka yang berhasil menggunakan hak yang bukan
milik mereka itu sangat kelakuan yang tidak terpuji karena akan membuat orang
lain dirugikan dengan kelakuan mereka yang para ngeheck kartu kredit dll, ini
semua melanggar norma-norma yang ada dan diharapkan tidak ada lagi yang
melakukan hal yang kurang terpuji seperti ini.
3. Peran mahasiswa sangat penting dalam meningkatkan wawasan kebangsaan
yang membuat maju bangsa ini kelaknya, jadi Mahasiswa memegang peranan
penting untuk mengembangkan dan memajukan bangsa ini Karena, mahasiswa
merupakan salah satu aset Negara dan penerus yang nantinya akan
menggantikan kedudukan para pejabat menteri dan presiden dalam mengurus
dan mengembangkan Negara ini lebih maju lagi.
Peran yang dilakukan TNI sebagai komponen utama dalam pertahanan negara
telah mengalami masa perjuangan yang sangat panjang, mulai dari merebut dan
kemudian mempertahankan kemerdekaan. TNI menjadi barisan terdepan dalam
menghadapi ancaman ???? sik tersebut, antara lain menghadapi ancaman agresi
Belanda, menghadapi ancaman gerakan separatis, seperti APRA, RMS,
PRRI/Permesta,
Papua
Merdeka,
PKI,
dan
lain
sebagainya.
Kepolisian Republik Indonesia sebagai komponen utama dalam keamanan telah
melakukan upaya membela negara terutama yang berkaitan dengan ancaman
yang mengganggu keamanan dan keter tiban masyarakat, seperti kerusuhan,
penyalahgunaan narkotik, dan konflik antarmasyarakat. Ancaman keamanan
pada saat ini yang paling utama dan harus dihadapi Polri adalah ancaman
teroris, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Kita sudah menyaksikan
bagaimana teroris mengoyak-ngoyak keamanan dan ketertiban masyarakat
Indonesia. Jika hal tersebut dibiarkan maka akan meng ganggu keselamatan dan
keamanan
negara.

Contoh lain yang dilakukan Polri dalam upaya bela negara, antara lain:
1. mendukung tetap tegaknya negara kesatuan RI yang berdasarkan Pancasila
dan
UUD
1945;
2. melakukan penyuluhan kesadaran hukum bagi warga negara;
3. melakukan pengaturan lalu lintas dan memberikan pengayoman keamanan
bagi
warga
negara;
4. memberikan perlindungan keamanan dari berbagai tindak kejahatan terhadap
warga
negara;
5. melakukan proses penyidikan dan penyelidikan terhadap berbagai tindak
kejahatan.
Peran serta masyarakat dalam upaya pembelaan negara berlangsung sejak masa
awal kemerdekaan. Keterlibatan warga negara dalam pembelaan negara adalah
sebagai
berikut.
1. Dibentuknya kelaskaran rakyat, kemudian dikembang kan menjadi barisan
cadangan
pada
periode
perang
kemerdekaan
ke-1.
2. Pasukan Perang Gerilya Desa (Pager Desa) termasuk mobilisasi Pelajar
(Mobpel) sebagai bentuk per kembangan dari barisan cadangan. Pada periode
perang
kemerdekaan
ke-2.
3. Pada 1958-1960, muncul Organisasi Keamanan Desa (OKD) dan Organisasi
Perlawanan Rakyat (OPR) yang merupakan bentuk kelanjutan Pager Desa.
4. Pada 1961 dibentuk pertahanan sipil (Hansip), Wanra, dan Kamra sebagai
bentuk
penyempurnaan
dari
OKD/OPR.
5.
Perwira
cadangan
yang
dibentuk
sejak
1963.
MAHASISWA selalu menjadi bagian dari perjalanan sebuah bangsa.
Roda sejarah demokrasi selalu menyertakan mahasiswa sebagai pelopor,
penggerak, bahkan sebagai pengambil keputusan. Hal tersebut telah terjadi di
berbagai negara di dunia, baik di Timur maupun di Barat.
Pemikiran kritis, demokratis, dan konstruktif selalu lahir dari pola pikir
para mahasiswa. Suara-suara mahasiswa kerap kali merepresentasikan dan
mengangkat realita sosial yang terjadi di masyarakat. Sikap idealisme
mendorong mahasiswa untuk memperjuangkan sebuah aspirasi pada penguasa,
dengan cara mereka sendiri.
Tidak dapat dipungkiri bila generasi muda khususnya para mahasiswa,
selalu dihadapkan pada permasalahan global. Setiap ada perubahan, mahasiswa
selalu tampil sebagai kekuatan pelopor, kekuatan moral dan kekuatan pendobrak
untuk melahirkan perubahan. Oleh karena itu kiranya sudah cukup mendesak
untuk segera dilakukan penataan seputar kehidupan mahasiswa tersebut.
NEGARA DAN KONSTITUSI
Negara dan konstitusi adalah dwitunggal. Jika diibaratkan bangunan, negara sebagai pilar-pilar
atau tembok tidak bisa berdiri kokoh tanpa pondasi yang kuat, yaitu konstitusi Indonesia. Hampir

setiap negara mempunyai konstitusi, terlepas dari apakah konstitusi tersebut telah dilaksanakan
dengan optimal atau belum. Yang jelas, konstitusi adalah perangkat negara yang perannya tak
bisa dipandang sebelah mata.

Hubungan atau keterkaitan dasar negara dengan konstitusi suatu


negara nampak pada gagasan dasar, cita-cita, dan tujuan negara yang
tertuang dalam Pembukaan atau Mukadimah Undang-Undang Dasar suatu
negara. Dari dasar negara inilah kehidupan negara yang dituangkan dalam
bentuk peraturan perundang-undangan diatur dan diwujudkan. Salah satu
perwujudan
dalam
mengatur
dan
menyelenggarakan
kehidupan
ketatanegaraan suatu negara adalah dalam bentuk konstitusi atau UndangUndang Dasar.

Dasar negara Indonesia adalah Pancasila. Dasar negara Pancasila merupakan pandangan
bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai luhur bangsa dalam menentukan konsep dasar
dari cita-cita bangsa. Dengan demikian secara tidak langsung Pancasila mengikat bangsa
Indonesia dalam praktik kenegaraan.
Berbeda dengan konstitusi. Konstitusi memuat bangunan negara dan sendi-sendi
pemerintahan negara. Konstitusi bisa tertulis dan tidak tertulis. Konstitusi tertulis disebut
Undang-Undang Dasar (UUD). Oleh karena itu konstitusi negara RI adalah UUD 1945.
Dalam sistem ketatanegaraan Indonesia, hubungan antar dasar negara dan konstitusi memiliki
keterkaitan yang sangat erat sekali.
1. Dilihat dari dimensi normatif, negara-negara yang telah meratifikasi per4janjian HAM
Internasional mempunyai semangat yang kuat atau terdorong untuk melaksanakan praktek
HAM sesuai dengan ketentuan yang disepakati dalam pejanjian. Hal ini ditujukan dari
banyaknya peraturan perundng-undangan maupun kelembagaan HAM yang dikeluarkan
atau dibentuk setelah melakukan ratifikasi, misalnya di Indonesia.
2. Dilihat dari Dimensi Empirik, negara yang telah meratifikasi perjanjian HAM
Internasional, tidak mempengaruhi secara signifikan praktek HAM dinegaranya. Hal ini
ditunjukan dari masih banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh negara yang
bersangkutan, setelah melakukan ratifikasi.
Jenis-jenis Demokrasi
> dilihat dari cara penyaluran aspirasi rakyat;

Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi yang memberikan kesempatan
kepada seluruh warga negaranya dalam permusyawaratan saat menentukan arah
kebijakan umum dari negara atau undang-undang. Bisa dikatakan demokrasi
langsung adalah demokrasi yang bersih karena rakyat diberikan hak mutlak untuk
memberikan aspirasinya.

Demokrasi Tidak Langsung

Demokrasi tidak langsung adalah sistem demokrasi yang dijalankan menggunakan


sistem perwakilan.
> dilihat dari dasar yang dijadikan prioritas atau titik perhatian;

Demokrasi Material

Demokrasi Formal

Demokrasi Campuran
> dilihat dari prinsip ideologi;

Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat(proletar) adalah sistem demokrasi yang tidak mengenal kelas
sosial dalam kehidupan. Tidak ada pengakuan hak milik pribadi tanpa ada paksaan
atau penindasan tetapi untuk mencapai masyarakat yang dicita-citakan tersebut
dilakukan dengan cara kekerasan atau paksa atau dengan kata lain negara adalah
alat untuk mencapai cita-cita kepentingan kolektif. Demokrasi rakyat merupakan
demokrasi yang berdasarkan paham marxisme atau komunisme.

Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang dilandaskan kebebasan setiap
orang

atau

manusia

sebagai

makhluk

sosial.

Hobbe,

Lockdan

Rousseaue

mengemukakan pemikirannya tentang negara demokrasi bahwa negara terbentuk


disebabkan oleh benturan kepentingan hidup orang yang hidup bermasyarakat. Ini
mengakibatkan terjadinya penindasan diantara mereka. Oleh sebab itu kumpulan
orang

tersebut

membentuk

komunitas

yang

dinamakan

negara

atas

dasar

kepentingan bersama. Akan tetapi fakta yang terjadi kemudian adalah munculnya
kekuasaan berlebih atau otoriterianisme.
Hal inilah yang menjadi pemicu pemikiran baru yakni demokrasi liberal. Setiap
individu dapat berpartisipasi melalui wakil yang dipilih melalui pemilihan sesuai
ketentuan. Masyarakat harus dijaminan dalam hal kebebasan individual(politik,
sosial, ekonomi, dan keagamaan).
> dilihat dari kewenangan dan hubungan antara alat kelengkapan negara;

Demokrasi Sistem Parlementer


Indonesia pernah menerapkan demokrasi parlementer yaitu pada tahun 1945-1959.
Dalam sistem demokrasi parlementer, Indonesia memiliki kepala negara dan kepala
pemerintahan sendiri. Selama periode ini konstitusi yang digunakan adalah
Konstitusi RIS dan UUDS 1950.

Demokrasi Sistem Presidensial


Demokrasi presidetil disebut juga sebagai demokrasi presidensial. Dalam demokrasi
presidensial, orang-orang yang menjalankan pemerintahan (para menteri dalam susunan kabinet

presidensial) bertanggungjawab kepada presiden karena yang memilih menteri-menteri itu adalah
presiden.
Negara yang menganut sistem demokrasi presidensial antara lain negara Pakistan pada masa
pemerintahan Presiden Ayub Khan tahun 1960. Negara Indonesia sejak tahun 1966 hingga sekarang
juga menjalankan demokrasi presidentil.
Macam-macam demokrasi ditinjau dari hubungan antar-alat kelengkapan Negara:

Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum adalah rakyat memilih


para wakilnya untuk duduk di parlemen, tetapi dikontrol oleh pengaruh rakyat
dengan sistem referendum.

Demokrasi

perwakilan

dengan

sistem

parlementer adalah

adanya

hubungan yang erat antara badan eksekutif dan legislatif. Para menteri yang
menjalankan kekuasaan eksekutif diangkat atas usul legislatif, sehingga
bertanggung jawab kepada parlemen. Kedudukan presiden atau raja sebagai
kepala negara yang tidak menjalankan pemerintahan. Eksekutif dalam
menjalankan tugasnya harus sesuai dengan pedoman atau program kerja yang
telah disetujul oleh parlemen. Selama eksekutif menjalankan tugasnya sesuai
dengan program tersebut, kedudukan eksekutif akan stabil dan mendapat
dukungan dan parlemen. Jika eksekutif melakukan penyimpangan, parlemen bisa
menjatuhkan kabinet dengan mengajukan mosi tidak percaya, yang berarti para
menteri harus meletakkan jabatannya. Kedudukan eksekutif berada di bawah
parlemen dan sangat bergantung pada dukungan parlemen.

Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan merupakan


kedudukan legislatif terpisah dari eksekutif, sehingga kedua badan tersebut tidak
berhubungan secara langsung seperti dalam demokrasi parlementer. Menterimenteri diangkat oleh presiden dan berkedudukan sebagai pembantu presiden
dan bertanggung jawab kepada presiden. Kedudukan presiden sebagai kepala
negara dan kepala pemerintahan. Jabatan presiden dan para menteri tidak
tergantung pada dukungan parlemen dan tidak dapat diberhentikan oleh
parlemen.

Demokrasi

perwakilan

dengan

sistem

referendum

dan

inisiatif

rakyat merupakan gabungan antara demokrasi perwakilan dan demokrasi


langsung. Badan perwakilan tetap ada, tetapi dikontrol oleh rakyat, baik melalui
referendum yang bersifat obligator maupun fakultatif.
Macam-macam demokrasi yang didasarkan oleh prinsip ideologi:

Demokrasi Liberal: Demokrasi liberal menekankan kepada kebebasan individu


dengan mengabaikan kepentingan umum.

Demokrasi

Rakyat: Demokrasi

sosialisme/komunisme
kepentingan umum.

yang

rakyat

didasari

mengutamakan

dan

dijiwai

kepentingan

oleh
negara

paham
atau

Demokrasi

Pancasila: Demokrasi

Pancasila

berlaku

di

Indonesia

yang

bersumber dan tata nilai sosial dan budaya bangsa Indonesia serta berasaskan
musyawarah untuk mufakat dengan mengutamakan keseimbangan kepentingan.

Você também pode gostar