Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
DISUSUN OLEH :
Dani Trias Susanto C1C112026
Muhammad Arta Rasyid C1C112048
Penulis
1. Latar Belakang
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa. Lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis merupakan Badan Permusyawaratan Desa atau BPD.
2. Peraturan Desa
Peraturan Merupakan hal yang penting dalam pemerintahan desa karena peraturan
merupakan prosedur yang mengatur aktivitas disuatu desa, Peraturan di desa dilarang
bertentangan dengan kepentingan umum, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi
Jenis Peraturan di desa meliputi:
a) Peraturan Desa;
Peraturan Desa berisi materi pelaksanaan kewenangan desa dan penjabaran lebih lanjut
dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
b) Peraturan Bersama Kepala Desa; dan
Peraturan bersama Kepala Desa sebagaimana berisi materi kerjasama desa.
c) Peraturan Kepala Desa.
Peraturan Kepala Desa berisi materi pelaksanaan peraturan desa, peraturan bersama
kepala desa dan tindak lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Dalam membuat peraturan didalam desa sama hal nya dengan peraturan seperti undang
undang, dalam pemerintahan desa Perencanaan penyusunan rancangan Peraturan Desa
ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD dalam rencana kerja Pemerintah Desa, Lembaga
kemasyarakatan, lembaga adat dan lembaga desa lainnya di desa dapat memberikan masukan
kepada Pemerintah Desa dan atau BPD untuk rencana penyusunan rancangan Peraturan Desa.
3. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan PTPKD
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa atau sebutan
nama lain yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan
pengelolaan keuangan desa. Dalam Pemerintahan Desa Terdapat Pelaksana Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa atau PTPKD yang merupakan unsur perangkat desa yang membantu Kepala
Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa, Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam
Negri No. 113 tahun 2014 perangkat desa yang dimaksud adalah :
Sekretaris Desa
Sekertaris Desa bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan
desa, selain itu Sekretaris Desa mempunyai tugas:
menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa, perubahan
Kepala Seksi
Kepala Seksi adalah unsur dari pelaksana teknis kegiatan dengan bidangnya,
Kepala Seksi bertugas untuk :
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa
yang telah ditetapkan di dalam APBDesa
kegiatan.
Bendahara
Bendahara adalah unsur staf sekretariat desa yang membidangi urusan
administrasi keuangan untuk menatausahakan keuangan desa dan bertugas untuk :
menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran
pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.
Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada jumlah tertentu dalam rangka
memenuhi kebutuhan operasional pemerintah desa. Dalam pelaksanaan kegiatan harus
mengajukan terlebih dahulu SPP atau Surat Permintaan Pembayaran.
Pengajuan SPP terdiri atas:
a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
b. Pernyataan tanggungjawab belanjadan
c. Lampiran bukti transaksi
Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa berkewajiban untuk:
a. meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di ajukan oleh pelaksana kegiatan;
b. menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang tercantum dalam
permintaan pembayaran;
c. menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
d. menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana kegiatan apabila tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa menyetujui permintaan
pembayaran dan bendahara melakukan pembayaran. Pembayaran yang telah dilakukan
selanjutnya bendahara melakukan pencatatan pengeluaran.
6. Keuangan Desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa.
Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong
royong, dan lain-lainpendapatan asli Desa
Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota; paling sedikit
10% dari pajak danretribusi daerah.
alokasi
dana
Desa yang
diterima Kabupaten/Kota,
merupakan
paling
sedikit
bagian
dari dana
perimbangan yang
10%
dari dana
perimbangan yang
Hibah dan
sumbangan
yang
tidak
mengikat
dari
pihak
ketiga;
dan
lain-
Sekretaris Desa
Sekertaris Desa bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan
desa, selain itu Sekretaris Desa mempunyai tugas:
menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang
APBDesa, perubahan
Kepala Seksi
Kepala Seksi adalah unsur dari pelaksana teknis kegiatan dengan bidangnya,
Kepala Seksi bertugas untuk :
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa
yang telah ditetapkan di dalam APBDesa
melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran
belanja kegiatan
mengendalikan pelaksanaan kegiatan
melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa;
dan
kegiatan.
Bendahara
pelaksanaan APBDesa
kepada
Bupati/Walikota berupa:
o laporan semester pertama
Laporan Semester Pertama berupa laporan realisasi APBDesa, Laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan.
o laporan semester akhir tahun.
Laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari tahun
berikutnya.
9. Laporan Pertanggung Jawaban
Kepala Desa
menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa kepada Bupati/Walikota setiap akhir tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa, terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan selain itu
Laporan Pertanggungjawaban ini ditetapkan dengan peraturan desa.
Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa
dilampiri:
a. format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran
berkenaan;
b. format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran berkenaan; dan
format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.
Pertanyaan :
- Elia Tahap Penyusunan dan perencanaan desa, dan apa saja yang perlu dipertimbangkan
-
Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati bersama.
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disepakati bersama disampaikan
oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat
3 (tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi. Bupati/Walikota menetapkan hasil
evaluasi Rancangan APBDesa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya