Você está na página 1de 11

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESA

DISUSUN OLEH :
Dani Trias Susanto C1C112026
Muhammad Arta Rasyid C1C112048

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS BENGKULU
Kata Pengantar

Asslamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh


Dengan mengucap syukur Alhamdulillah saya panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan hidayahNya, sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mohon maaf dan kepada Allah SWT saya mohon ampun.
Akhir kata, saya berharap semoga makalah ini dapat diterima oleh bapak/ibu Wassalamualaikum
Wr. Wb.

Bengkulu, September 2015

Penulis

1. Latar Belakang

Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintahan Desa adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa. Lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang
anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan
ditetapkan secara demokratis merupakan Badan Permusyawaratan Desa atau BPD.
2. Peraturan Desa
Peraturan Merupakan hal yang penting dalam pemerintahan desa karena peraturan
merupakan prosedur yang mengatur aktivitas disuatu desa, Peraturan di desa dilarang
bertentangan dengan kepentingan umum, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang
lebih tinggi
Jenis Peraturan di desa meliputi:
a) Peraturan Desa;
Peraturan Desa berisi materi pelaksanaan kewenangan desa dan penjabaran lebih lanjut
dari Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi
b) Peraturan Bersama Kepala Desa; dan
Peraturan bersama Kepala Desa sebagaimana berisi materi kerjasama desa.
c) Peraturan Kepala Desa.
Peraturan Kepala Desa berisi materi pelaksanaan peraturan desa, peraturan bersama
kepala desa dan tindak lanjut dari peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi.
Dalam membuat peraturan didalam desa sama hal nya dengan peraturan seperti undang
undang, dalam pemerintahan desa Perencanaan penyusunan rancangan Peraturan Desa
ditetapkan oleh Kepala Desa dan BPD dalam rencana kerja Pemerintah Desa, Lembaga
kemasyarakatan, lembaga adat dan lembaga desa lainnya di desa dapat memberikan masukan

kepada Pemerintah Desa dan atau BPD untuk rencana penyusunan rancangan Peraturan Desa.
3. Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan PTPKD
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa atau sebutan
nama lain yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan
pengelolaan keuangan desa. Dalam Pemerintahan Desa Terdapat Pelaksana Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa atau PTPKD yang merupakan unsur perangkat desa yang membantu Kepala
Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa, Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam
Negri No. 113 tahun 2014 perangkat desa yang dimaksud adalah :

Sekretaris Desa
Sekertaris Desa bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan
desa, selain itu Sekretaris Desa mempunyai tugas:
menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa, perubahan

APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;


melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam APBDesa;
menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDesa.

Kepala Seksi
Kepala Seksi adalah unsur dari pelaksana teknis kegiatan dengan bidangnya,
Kepala Seksi bertugas untuk :
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa
yang telah ditetapkan di dalam APBDesa

melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran


belanja kegiatan
mengendalikan pelaksanaan kegiatan
melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa;
dan

menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan

kegiatan.
Bendahara
Bendahara adalah unsur staf sekretariat desa yang membidangi urusan
administrasi keuangan untuk menatausahakan keuangan desa dan bertugas untuk :
menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran
pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.

4. Penyusunan dan Perencanaan Keuangan Desa


Berdasarkan Permendagri No 113 Tahun 2014 menyatakan bahwa Sekretaris Desa
menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun berkenaan
dan menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada Kepala Desa,
Rancangan peraturan Desa tentang APBDesa disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan
Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati bersama.
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disepakati bersama disampaikan
oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat 3
(tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi. Bupati/Walikota menetapkan hasil evaluasi
Rancangan APBDesa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya Rancangan
Peraturan Desa tentang APBDesa.
5. Pelaksanaan Kegiatan Desa
Semua penerimaan dan pengeluaran desa dalam rangka pelaksanaan kewenangan desa
dilaksanakan melalui rekening kas desa, Khusus bagi desa yang belum memiliki pelayanan
perbankan di wilayahnya maka pengaturannya ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota.
Semua penerimaan dan pengeluaran desa harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah.

Bendahara dapat menyimpan uang dalam Kas Desa pada jumlah tertentu dalam rangka
memenuhi kebutuhan operasional pemerintah desa. Dalam pelaksanaan kegiatan harus
mengajukan terlebih dahulu SPP atau Surat Permintaan Pembayaran.
Pengajuan SPP terdiri atas:
a. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
b. Pernyataan tanggungjawab belanjadan
c. Lampiran bukti transaksi
Dalam pengajuan pelaksanaan pembayaran, Sekretaris Desa berkewajiban untuk:
a. meneliti kelengkapan permintaan pembayaran di ajukan oleh pelaksana kegiatan;
b. menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBdes yang tercantum dalam
permintaan pembayaran;
c. menguji ketersedian dana untuk kegiatan dimaksud; dan
d. menolak pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana kegiatan apabila tidak
memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa, Kepala Desa menyetujui permintaan
pembayaran dan bendahara melakukan pembayaran. Pembayaran yang telah dilakukan
selanjutnya bendahara melakukan pencatatan pengeluaran.
6. Keuangan Desa
Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan uang
serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban Desa.

Rencana Kerja Pemerintah Desa/RKPDes


RKPDes adalah penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun.
APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
APBDesa,terdiri atas:
o Pendapatan Desa
meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa
dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
o Belanja Desa

Belanja desa dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan


Desa.
o Pembiayaan Desa.
Pembiayaan Desa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
Dalam UU. N0.6/2014 tentang Desa Pasal 72 dan Ayat 1, disebutkan sumberpendapatan Desa
berasal dari:

Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan partisipasi, gotong
royong, dan lain-lainpendapatan asli Desa

Alokasi dari APBN dalam belanja transfer ke daerah/desa;

Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota; paling sedikit
10% dari pajak danretribusi daerah.

alokasi

dana

Desa yang

diterima Kabupaten/Kota,

merupakan

paling

sedikit

bagian

dari dana

perimbangan yang

10%

dari dana

perimbangan yang

diterima Kabupaten/Kota dalam APBD setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus

Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi dan APBD Kabupaten/Kota;

Hibah dan

sumbangan

yang

tidak

mengikat

dari

pihak

ketiga;

dan

lain-

lain pendapatan Desa yang sah.


Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa adalah Kepala Desa atau sebutan
nama lain yang karena jabatannya mempunyai kewenangan menyelenggarakan keseluruhan
pengelolaan keuangan desa. Dalam Pemerintahan Desa Terdapat Pelaksana Teknis Pengelolaan
Keuangan Desa atau PTPKD yang merupakan unsur perangkat desa yang membantu Kepala
Desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa, Berdasarkan Peraturan Mentri Dalam
Negri No. 113 tahun 2014 perangkat desa yang dimaksud adalah :

Sekretaris Desa
Sekertaris Desa bertindak selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan
desa, selain itu Sekretaris Desa mempunyai tugas:
menyusun dan melaksanakan Kebijakan Pengelolaan APBDesa;
menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang

APBDesa, perubahan

APBDesa dan pertanggung jawaban pelaksanaan APBDesa;


melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam APBDesa;
menyusun pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa; dan
melakukan verifikasi terhadap bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran
APBDesa.

Kepala Seksi
Kepala Seksi adalah unsur dari pelaksana teknis kegiatan dengan bidangnya,
Kepala Seksi bertugas untuk :
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan yang menjadi tanggung
jawabnya.
melaksanakan kegiatan dan/atau bersama Lembaga Kemasyarakatan Desa
yang telah ditetapkan di dalam APBDesa
melakukan tindakan pengeluaran yang menyebabkan atas beban anggaran
belanja kegiatan
mengendalikan pelaksanaan kegiatan
melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Kepala Desa;
dan

menyiapkan dokumen anggaran atas beban pengeluaran pelaksanaan

kegiatan.
Bendahara

Bendahara adalah unsur staf sekretariat desa yang membidangi urusan


administrasi keuangan untuk menatausahakan keuangan desa dan bertugas untuk :
menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar, menatausahakan, dan
mempertanggungjawabkan penerimaan pendapatan desa dan pengeluaran
pendapatan desa dalam rangka pelaksanaan APBDesa.
7. Penatausahaan Keuangan Desa
Penatausahaan dilakukan oleh Bendahara Desa, Bendahara Desa wajib melakukan
pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran serta melakukan tutup buku setiap akhir bulan
secara tertib dan mempertanggungjawabkan uang melalui laporan pertanggungjawaban. Laporan
pertanggungjawaban disampaikan setiap bulan kepada Kepala Desa dan paling lambat tanggal 10
bulan berikutnya.
Penatausahaan penerimaan dan pengeluaran menggunakan:
Buku Kas Umum
Buku Kas Pembantu Pajak
Buku Bank
8. Pelaporan Keuangan Desa
Kepala Desa menyampaikan laporan realisasi

pelaksanaan APBDesa

kepada

Bupati/Walikota berupa:
o laporan semester pertama
Laporan Semester Pertama berupa laporan realisasi APBDesa, Laporan realisasi
pelaksanaan APBDesa disampaikan paling lambat pada akhir bulan Juli tahun berjalan.
o laporan semester akhir tahun.
Laporan semester akhir tahun disampaikan paling lambat pada akhir bulan Januari tahun
berikutnya.
9. Laporan Pertanggung Jawaban
Kepala Desa
menyampaikan laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan
APBDesa kepada Bupati/Walikota setiap akhir tahun anggaran. Laporan pertanggungjawaban
realisasi pelaksanaan APBDesa, terdiri dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan selain itu
Laporan Pertanggungjawaban ini ditetapkan dengan peraturan desa.
Peraturan Desa tentang laporan pertanggungjawaban realisasi pelaksanaan APBDesa
dilampiri:
a. format Laporan Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan APBDesa Tahun Anggaran
berkenaan;

b. format Laporan Kekayaan Milik Desa per 31 Desember Tahun Anggaran berkenaan; dan
format Laporan Program Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang masuk ke desa.
Pertanyaan :
- Elia Tahap Penyusunan dan perencanaan desa, dan apa saja yang perlu dipertimbangkan
-

sebelum menyusun dan merencanakan laporan keuangan desa:


Berdasarkan Permendagri No 113 Tahun 2014 menyatakan bahwa Sekretaris Desa
menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan RKPDesa tahun
berkenaan dan menyampaikan rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa kepada
Kepala Desa, Rancangan peraturan Desa tentang APBDesa disampaikan oleh Kepala

Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati bersama.
Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa yang telah disepakati bersama disampaikan
oleh Kepala Desa kepada Bupati/Walikota melalui camat atau sebutan lain paling lambat
3 (tiga) hari sejak disepakati untuk dievaluasi. Bupati/Walikota menetapkan hasil
evaluasi Rancangan APBDesa paling lama 20 (dua puluh) hari kerja sejak diterimanya

Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa.


Apa itu pengelolaan keuangan desa, meliputi apa saja keuangan desa

Você também pode gostar