Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
pada Chepalgia
Oleh :
Muhammad Sulbi Burhanuddin
15.04.024
Defenisi chepalgia
Etiologi chefalgia
Patofisologi chepalgia
Pemeriksaan penunjang
Komplikasi chepalgia
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien
dengan chepalgia meliputi :
Cidera serebrovaskuler / Stroke
Infeksi intrakranial
Trauma kranioserebral
Cemas
Gangguan tidur
Depresi
Masalah fisik dan psikologis lainnya
Penatalaksanaan chepalgia
Terapi Profilaksis
Menghindari pemicu
Menggunakan obat profilaksis secara teratur
Profilaksis: bukan analgesik, memperbaiki pengaturan
proses fisiologis yang mengontrol aliran darah dan
aktivitas system syaraf
Terapi abortif menggunakan obat-obat penghilang nyeri
dan/atau vasokonstriktor. Obat-obat untuk terapi abortif
Analgesik ringan : aspirin (drug of choice), parasetamol
NSAIDS : Menghambat sintesis prostaglandin, agragasi
platelet, dan pelepasan 5-HT. Naproksen terbukti lebih baik
dari ergotamine. Pilihan lain : ibuprofen, ketorolak
Terapi Non-farmakologi
Melakukan latihan peregangan leher atau otot bahu
sedikitnya 20 sampai 30 menit.
Perubahan posisi tidur.
Pernafasan dengan diafragma atau metode relaksasi
otot yang lain.
Penyesuaian lingkungan kerja maupun rumah
Pencahayaan yang tepat untuk membaca, bekerja,
menggunakan komputer, atau saat menonton televisi
Hindari eksposur terus-menerus pada suara keras dan
bising
Hindari suhu rendah pada saat tidur pada malam hari
pengkajian
Airway
Jalan nafas paten, tidak ada stridor, tidak ada tanda-tanda hipoksia,
tidak terdapat sekret atau obstruksi pada jalan nafas, tidak ada bunyi
nafas tambahan.
Breathing
Pola nafas teratur, irama normal dengan RR 20x/ menit, tidak ada
penggunaan otot bantu pernafasan, tidak ada nafas cuping hidung
Circulation
Tidak terjadi penurunan kesadaran, akral hangat , capilary refill
kembali <2 detik, tidak ada sianosis, N: 80x/mnt.
Disability
Keadaan umum lemah, Kesadaran: Composmentisr dengan GCS
15(E4M6V5)
Exposure
Keadaan kulit baik, turgor kulit lembab, tidak ada kelainan pada kulit,
tidak ada hambatan pada jalan nafas, tidak ada esi atau benjolan
pada area tubuh, warna kulit tidak sianosis.
Kepala: bentuk mesochepal, tidak ada kelainan dan lesi, tidak ada
trauma kepala dan oedem, pertumbuhan rambut normal dan merata,
tidak ada ketombe dan kerontokan pada rambut.
Mata: bentuk simetris antara kanan dan kiri, pupil isokor, reaksi
terhadap cahaya positif antara kanan dan kiri dengan ukuran pupil
3mm. konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, klien tidak
menggunakan kacamata/ bantuan dalam penglihatan.
Telinga: bentuk simetris antara kanan dan kiri, bersih, terdapat
serumen dalam batas normal.
Hidung: bentuk simetris, tidak ada polip dan tidak ada nafas cuping
hidung.
Mulut: keadaan mulut bersih, tidak ada stomatitis, keadaan gigi
masih utuh, membran mukosa lembab, tidak ada gangguan
menelan.
Tenggorokan: bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe pada leher dan tidak ada peningkatan JVP
Pernafasan (dada)
Inspeksi: bentuk simetris kanan dan kiri, pergerakan dinding
dada simetris antara kanan dan kiri dan simetris saat
inspirasi maupun eksparasi, tidak ada lesi ataupun trauma.
Palpasi: vocal fremitus kanan dan kiri sama, tidak ada nyeri
tekan
Perkusi : suara paru sonor pada batas sebelah kanan ICS 3
dan batas sebelah kiri ICS 5.
Auskultasi : Suara paru bersih vesikuler dan tidak ada suara
tambahan lainnya.
Sirkulasi (jantung)
Tidak ada keluhan
Abdoment
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada lesi, bentuk simetris, tidak
ada bekas luka, pertumbuhan kulit normal, tidak ada bendungan
versa, tidak ada distensi pada abdomen.
Palpasi : Tidak ada pembesaran hati dan limpa, tidak ada nyeri
tekan
Genitourinaria: tidak ada nyeri tekan, tidak ada kelainan pada
inguinal, tidak ada hemoroid, tidak ada gangguan pada saluran
kencing
Neurologi: Keadaan Umum: Lemah, tingkat kesadaran
Composmentis dengan total GCS:15 (E4M6V5), terdapat
peningkatan tanda- tanda TIK seperti pasien sering mengeluh
pusing cekot-cekot sampai ke leher, kadang disertai mual dan
muntah, pandangan terlihat kabur ketika pusing muncul, dan
badan terasa lemas dan klien hanya bisa tidur.
Muskuloskeletal
Kekuatan otot:
Ekstermitas atas 5 5
Ekstermitas bawah 5 5
Interpretasi: 5: bergerak bebas dan dapat
melawan tahanan
Tidak terdapat oedem baik pada ekstermitas atas
maupun bawah
Terpasang infus Rl 20 tpm pada tangan kanan
tanggal 16 desember 2013
Kulit: keadaan kulit bersih, Integritas kulit baik,
tidak ada lesi, turgor kulit lembab, akral hangat
Analisa data
Interpretasi Data
No.
Klasifikasi Data
dan Kemungkinan
Masalah
Penyebab
1.
Peningkatan TIK
DS :
Klien mengatakan sakit pada
bagian kepala
Klien sering merasakan pusing
Klien
mengatakan
nampak
dahinya
Klien nampak pucat
Skala nyeri 3-4 (VAS)
memegang
Nyeri Kronis
Interpretasi Data
No.
Klasifikasi Data
dan Kemungkinan
Masalah
Penyebab
1.
DS :
DO :
Nyeri kronis
Diagnosa keperawatan
Intervensi keperawatan
Dx Nyeri kronis berhubungan dengan agen
penyebab nyeri (peningkatan TIK)
Kriteria : klien tidak mengeluh nyeri, gangguan
pola tidur membaik.
1. Lakukan pengkajian nyeri
2. Jelaskan kepada pasien penyebab nyeri
3. Ajarkan tekhnik relakasasi
4. Monitor kepuasaan psien terhadap
manajemen nyeri
5. Kolaborasi pemberian analgetik
Implementasi keperawatan
Dx Nyeri kronis berhubungan dengan agen
penyebab nyeri (peningkatan TIK)
Kriteria : klien tidak mengeluh nyeri, gangguan
pola tidur membaik.
1. Melakukan pengkajian nyeri
2. Menjelaskan kepada pasien penyebab nyeri
3. Mengajarkan tekhnik relakasasi
4. Memonitor kepuasaan psien terhadap
manajemen nyeri
5. Bekolaborasi pemberian analgetik
Evaluasi asuhan
keperawatan
Dx Nyeri kronis berhubungan dengan agen
penyebab nyeri (peningkatan TIK)
S : klien mengatakan nyeri pada bagian
kepala, selalu muncul tiba-tiba
O : klien nampak pucat, klien nampak lemas,
A : masalah nyeri kronis belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
Kaji nyeri klien
Lanjutkan pemberian analgetik
TERIMA KASIH